PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 4 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Penyelesaian Program S-1 di Program Studi Teknik Elektro
Departemen Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh
USI NURAZIZAH 1005356
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 4 BANDUNG
Oleh Usi Nurazizah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Usi Nurazizah
Universitas Pendidikan Indonesia April 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
ii ABSTRAK
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Program Latihan Profesi Di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 4 Bandung
Oleh:
Usi Nurazizah (1005356) Drs. Bambang Trisno, MSIE
Dr. Hasbullah, MT
Program Latihan Profesi (PLP) bagi mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, merupakan mata kuliah wajib pada semester 8. Dalam prakteknya perlu diketahui seberapa besar keberhasilan dari proses pendidikan mata kuliah ini. Studi ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4, Bandung, terhadap pelaksanaan PLP yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil studi ini didapatkan bahwa pelaksanaan PLP dan motivasi belajar sangat berhubungan. Siswa berpendapat bahwa pelaksanaan PLP memberikan dampak yang baik bagi motivasi belajar mereka, sehingga pelaksanaan PLP di SMKN 4 Bandung menjadi sangat bermanfaat.
Kata kunci: PLP mata kuliah wajib, Persepsi siswa SMKN 4 Bandung terhadap
iii
Usi Nurazizah, 2015
ABSTRACT
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Program Latihan Profesi Di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 4 Bandung
Oleh:
Usi Nurazizah (1005356) Drs. Bambang Trisno, MSIE
Dr. Hasbullah, MT
Program Latihan Profesi (PLP) for students of Department of Electrical Engineering,
Faculty of Technology and Vocational Education, Indonesia University of Education, is an obligatory subject in the 8th semester. Practically, it has to be known the main achievements of this subject. This present study seeks to investigate the students’ of
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4, Bandung, perceptions of PLP, which has done
by students of Department of Electrical Engineering, toward their learning motivation. The finding shows that PLP and student’s learning motivation has a close relationship. Students argue that PLP gives a good impact on their learning motivation, so PLP in SMKN 4 Bandung becomes advantageous.
Keywords: PLP is an obligatory subject, Students’, SMKN 4 Bandung, perception of
vi DAFTAR ISI
PERNYATAAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iv
UCAPAN TERIMA KASIH v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Rumusan Masalah Penelitian 2
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E. Struktur Organisasi 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi 5
1. Pengertian efektifitas 5
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi 5
3. Proses Terjadinya Persepsi 6
B. Program Pengalaman Lapangan 7
1. Pengertian Program Pengalaman Lapangan 7 2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan 8 3. Tahap-tahap Latihan Program Pengalaman Lapangan 9
C. Motivasi 11
1. Pengertian Motivasi 11
2. Tipe-tipe Motivasi 12
vii
Usi Nurazizah, 2015
D. Hasil Penelitian yang Relevan 16
E. Kerangka Pemikiran 17
F. Paradigma Penelitian 18
G. Hipotesis 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 20
1. Metode penelitian 20
2. Desain Penelitian 20
3. Variabel Penelitian 21
B. Partisipan 21
C. Populasi dan Sample 21
1. Populasi 21
2. Sampel 21
D. Instrumen Penelitian 22
E. Pengembangan Instrumen Penelitian 23
1. Uji Validitas 23
2. Uji Realibilitas 24
F. Prosedur Penelitian 26
1. Desain Penelitian 26
5. Uji Kecenderungan Umum 33
6. Uji Korelasi Antar Variabel X-Y 35
7. Uji Regresi 36
8. Uji Hipotesis 37
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 38
B. Uji Validitas Instrumen 39
1. Variabel X (Program Pengalaman Lapangan) 39 2. Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) 40
viii
1. Uji Realibilitas instrumen variabel X 40 2. Uji Realibilitas instrumen variabel Y 40
D. Analisis Data 41
1. Uji Normalitas 41
2. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden 44 3. Hasil Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden 50
Berdasarkan Persentase
4. Uji Korelasi Antara Variabel 53
5. Uji Analisis Linearitas Regresi 54
6. Uji Hipotesis 55
7. Pembahasan Hasil Penelitian 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 58
B. Saran 58
DAFTAR PUSTAKA 59
1
Usi Nurazizah, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakangan Penelitian
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan manusia. Kemajuan tersebut berdampak terhadap pendidikan dan salah satu nya berdampak pada peran seorang guru. Guru sebagai subyek pendidikan sangat menentukan keberhasilan dan kualitas proses pendidikan itu sendiri.
Seorang guru dituntut dapat mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Pengertian guru menurut UU No. 14 tahun 2005 pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Untuk menghasilkan seorang guru yang profesional dibutuhkan pelatihan dan pengalaman yang baik. Salah satunya dengan diadakannya program latihan profesi bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk kedepannya.
Program latihan profesi merupakan salah satu program mata kuliah pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro (DPTE) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertujuan memberikan pengalaman kerja langsung bagi mahasiswa sebagai guru profesional mengaplikasikan kompetensi dan ilmu kependidikannya yang telah didapat pada perkuliahan sebelumnya. program latihan profesi yang dilaksanakan mahasiswa DPTE UPI di sekolah sebenarnya bukan kegiatan pengabdian pada sekolah yang bersangkutan, tapi program latihan profesi merupakan kegiatan kependidikan untuk meningkatkan dan memperdalam keterampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar. Maka kegiatan program latihan profesi lebih menekankan keterampilan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar.
2
selain mendapatkan pengalaman dalam mengajar dan membantu guru bidang studi, mahasiswa berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Maka sudah dijelaskan bahwa mengajar adalah mendorong lahirnya motivasi untuk belajar, maka antara pengajar (guru) dan motivasi belajar siswa terdapat hubungannya.
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya maka semakin besar kesuksesan belajarnya. Seseorang yang memiliki motivasi besar akan giat berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku dalam meningkatkan prestasi dan memecahkan masalahnya. Sedangkan belajar tanpa motivasi akan sulit untuk mencapai keberhasilan yang optimal.
Baik buruk nya motivasi belajar siswa ditentukan oleh persepsi siswa terhadap pelaksanaan program latihan profesi. Persepsi/penilaian siswa terhadap pelaksanaan program latihan profesi akan beragam. Karena dari uraian diatas di dapat bahwa motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam tujuan, sehingga jika tujuan peserta didik sudah tercapai maka persepsi siswa terhadap pelaksanaan program latihan profesi dapat dikatakan berpengaruh dan berjalan dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis berminat untuk menilai dan meneliti sejauh mana persepsi siswa terhadap pelaksanaan program latihan profesi yang dilaksanakan di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 4 Bandung dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Sehingga penulis mengambil judul skripsi :”PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 BANDUNG “
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakangan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap pelaksanaan program latihan profesi dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa?
3
Usi Nurazizah, 2015
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektifitas kegiatan program latihan profesi mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 4 Bandung. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sejauh mana persepsi siswa terhadap pelaksanaan program latihan profesi dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa.
2. Mengetahui seberapa besar persepsi siswa mengenai pelaksanaan program latihan profesi dengan motivasi belajar siswa
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis
Bagi Departemen Pendidikan Teknik Elektro, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk kegiatan program latihan profesi selanjutnya.
Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti program perkuliahan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Kegunaan Akademis
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.
E. Struktur organisasi
4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori pendukung dalam menguraikan definisi atau prinsip dasar motivasi, bagaimana pelaksaan Program latihan profesi.
BAB III METOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampling, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang uraian hasil penelitian berupa hasil uji instrumen penelitian, deskripsi data, analisis data, uji realibilitas lembar observasi dan temuan serta pembahasan hasil penelitian.
20
Usi Nurazizah, 2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai metode penelitian, variabel, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik pengolahan data.
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara ataupun teknik yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data, serta menganalisisnya agar diperoleh suatu kesimpulan guna mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk mengukir serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu.
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode survei. Metode penelitian survei merupakan yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner.
2. Desain Penelitian
Ada tiga langkah penting dalam menentukan keberhasilan penelitian survei yaitu:
a. Mengembangkan atau membuat angket b. Pemilihan sample, dan
c. Mengumpulkan data dengan angket/kuesioner.
21
mengetahui persepsi siswa mengenai program latihan profesi sebagai (variabel X) dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa (variabel Y).
3. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu: a. Variable bebas (x) yaitu Program latihan profesi. b. Variable terikat (y) yaitu motivasi belajar siswa.
B. Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 31 orang yang dipilih secara acak. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Otomasi Industri dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Siswa sebagai objek penelitian untuk mendapatkan pengaruh dari program latihan profesi terhadap motivasi belajar siswa itu sendiri.
C. Populasi dan Sample 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
22
Usi Nurazizah, 2015
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian adalah teknik pengambilan sampel total. Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Tetapi jika jumlah subjek besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau bahkan lebih, tergantung dari kemamapuan penelitian dilihat dari segi waktu dan biaya.
Karena subjeknya lebih dari 100 maka peneliti akan mengambil 25% sample dari populasi, maka sample yang akan diteliti sebanyak 31 orang siswa. Dalam hal ini bearti yang menjadi sumber data adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Bandung kelas X jurusan Teknik Otomasi Industri dan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang digurui oleh mahasiswa Program latihan profesi.
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat penting yang digunakan untuk memperoleh data. Untuk mengumpulkan data yang diinginkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument berupa kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membei seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan tipe angket pertanyaan tertutup. Angket pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.
Pada penelitian ini digunakan model skala Likert dan bentuk kuesionernya
checklist (√). Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian yang mempunyai
23
Tabel 3.1 Skala Likert
Alternatif Jawaban Variabel Bobot Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (ST) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(Sugiyono 2012)
E. Pengembangan Instrumen Penelitian
Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini tidak langsung digunakan untuk mengumpulkan data melainkan uji coba terlebih dahulu untuk memperoleh data penelitian yang valid dan reliable, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji coba instrumen dilakukan untuk menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrument yang telah siap untuk digunakan namun belum di uji coba seringkali memiliki beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing–masing variabel maupun pengukurannya.
1. Uji Validitas
Di dalam mengukur validitas, perhatian ditujukan pada isi dan kegunaan instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukuran itu mengukur apa yang dimaksud untuk diukur.
24
Usi Nurazizah, 2015
Untuk pengujiannya dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product
Moment sebagai berikut:
� = ∑ − ∑ ∑
√{ ∑ 2− ∑ 2}{ ∑ 2− ∑ 2}
(Arikunto, 2010) Keterangan:
� = Koefisien korelasi butir = Jumlah responden
X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden Y = Jumlah skor total item yang diperoleh responden
Uji validitas ini dilakukan pada tiap butir item pernyataan pada angket. Korelasi akan signifikan jika �ℎ� � >� , apabila hasil �ℎ� � <� pada taraf signifikan diatas, maka item angket tersebut tidak signifikan atau tidak valid. Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
2. Uji realibilitas
25
reliabilitas angket tiap variabel dalam penelitian menggunakan rumus alpha Cronbach, dihitung dengan rumus :
� = [
− ] [1-∑ ��2
��2 ]
(Arikunto, 2010) Keterangan :
� = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑ � = Jumlah varians butir
� = Varians total soal
a. Lalu nilai Alpha Cronbach tersebut dimasukkan pada kriteria indeks korelasi penilaian reliabilitas sebagai berikut :
0,00 ≤� ≤ 0,20 = Reliabiltas sangat rendah 0,20 <� ≤ 0,40 = Reliabiltas rendah 0,40 <� ≤ 0,60 = Reliabiltas agak rendah 0,06 <� ≤ 0,80 = Reliabiltas cukup 0,80 <� ≤ 1,00 = Reliabiltas tinggi
(Arikunto, 2010)
26
Usi Nurazizah, 2015
F. Prosedur Penelitian 1. Desain Penelitian
Tahap Persiapan
tidak Ya
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Gambar 3.1 Flowchart penelitian
2. Tahap Persiapan a. Studi Pustaka
Dimulai dari permasalahan yang ada peneliti memulai penelitiannya, dengan mengidentifikasi masalah–masalah yang ada di lapangan. studi lapangan melalui pengamatan sehingga mendapatkan gambaraan umum
Start
Studi Pustaka
Pembuatan Instrumen
Valid Pengujian instrumen
Pengumpulan data dan analisis data
Dibuang
Simpulan dan saran
End
Penentuan Sampel
27
peneliti yang berkaitan dengan proses pengajaran mahasiswa Program latihan profesi terhadap siswa, ketertarikan siswa terhadap cara mengajar mahasiswa Program latihan profesi, serta pengaruh mahasiswa Program latihan profesi terhadap siswa dalam mengajar.
Setelah menentuka masalah kemudaian mencari Landasan teori, merupakan teori-teori yang mendasari penelitian, baik teori yang berkenaan dengan bidang ilmu yang diteliti maupun metode penelitian. Pengumpulan landasan teori dengan cara studi literatur terhadap beberapa sumber sebagai referensi. Dalam landasan teori dikaji hal-hal yang bersifat empiris dan akurat, serta bersumber dari temuan-temuan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kinerja mahasiswa Program latihan profesi sehingga berkaitan dengan motivasi belajar siswa.
b. Penentuan Sampel
Setelah melaksanakan studi pustaka kemudian peneliti menentukan sampel yang akan menjadi respondennya untuk pengujian instrumen dan pengambilan data.
c. Pembuatan instrumen
Pembuatan instrumen dibutuhkan untuk menguji variable yang akan diteliti. Instrumen penelitian merupakan alat yang penting yang digunakan untuk memperoleh data. Pembuatan instrumen harus berdasarkan teori teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti, maka diperlukannya landasan teori yang akurat.
d. Uji Coba instrumen
Pengujian angket ini ditunjukkan kepada siswa untuk mendapatkan data mengenai program latihan profesi sebagai variable (X) dan motivasi siswa sebagai variable (Y).
e. Valid
28
Usi Nurazizah, 2015
valid itu dibuang dan untuk instrumen yang valid digunkan untuk pengambilan data.
f. Pengambilan data
Dalam pengambilan data termasuk dalam tahap pelaksanaan, di sini lah peneliti mendapatkan data yang kemudian akan diolah.
g. Pengolahan data (tahap akhir)
Dalam tahap akhir instrumen yang sudah disebar kepada responden kemudian di analisis melalui uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak, kemudian uji kecenderungan umum skor dengan menghitung rata-rata responden dengan masing–masing variabel untuk mengetahui persepsi dari setiap indikator variabel. Dan uji korelasi untuk mengetahui keterkaitan antara variabel (X) dan variabel (Y).
h. Kesimpulan
Hasil analisis data masih berbentuk temuan yang belum diberi makna. Pemberian makna atau arti dari temuan dilakukan melalui interferensi yang dibuat dengan melihat makna hubungan antara temuan yang satu dengan yang lainnya, antara temuan dengan konteks ataupun dengan kemungkinan penerapannya.
i. Pembuatan Laporan (end)
Pembuatan laporan merupakan wujud nyata penelitian berupa tulisan.
G. Analisis Data
Setelah data penelitian terkumpul, dilakukan pengolahan data sebagai berikut: 1. Verifikasi data
29
2. Pemberian skor
Pemberian skor pada instrumen kinerja mahasiswa dan motivasi belajar siswa menggunakan skala yang menyediakan lima alternative jawaban. Masing– masing alternative diberikan skor berbeda. Berikut ini pemberian skor berdasarkan jenis pertanyaannya:
Tabel 3.2 Penskoran instrumen program latihan profesi dan motivasi belajar siswa
Dalam analisis data dihitung besar kontribusi dari variabel kinerja mahasiswa Praktikum Pengalaman Lapanagn terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran gambar teknik yang didapat dengan mengolah hasil dari angket. Sebelum data dianalisis lebih jauh, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu pada instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data.
3. Mentabulasi data
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
a. Menghitung skor mentah yang diperoleh tiap responden
b. Menghitung harga rata-rata (M) dan standar deviasi (SD) dari tiap variable X dan Y dengan rumus sebagai berikut :
M = ∑ � �
30
Usi Nurazizah, 2015
Keterangan : �= skor responden n = jumlah responden
SD = √∑ � ��−� 2 �−
(Sudjana, 2005)
c. Mengkonversi skor mentah yang diperoleh responden menjadi Z-skor dan T-skor dengan menggunakan rumus:
Z – skor = �−� T- skor = 50 +10 ( �− )
(Sudjana, 2005) Rumus diatas dilakukan untuk perhitungan setiap variable yang nantinya akan digunakan untuk pengujian normalitas pada metoda pengolahan data secara parametik maupun non parametik. Jika data tersebut terdistribusi normal maka pengolahan data menggunakan statistik parametik dan jika salah satu atau keduanya tidak terdistribusi normal maka statistiknya non parametik.
4. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametris.
Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Oleh karena itu, kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Chi Kuadrat (χ²).
31
baku/standar (A). Jadi membandingkan antara (A:B). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B merupakan data yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar 3.2, bahwa kurva normal baku yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas 6 bidang dalam kurva normal baku adalah: 2,27%; 13,53%; 34,13%; 34,13%; 13,53%; 2,27% (A).
Gambar 3.2 Kurva Baku Normal Uji Normalitas
Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah uji normalitas, menggunakan rumus Chi Kuadrat
χ =∑�= �−�� 2
�
(Sugiyono, 2010) Keterangan:
�= Frekuensi pengamatan ��= Frekuensi yang diharapkan k = Jumlah kelas
Sebelum menggunakan rumus diatas dilakukan pendistribusian data dengan langkah-langkah berikut:
32
Usi Nurazizah, 2015
b. Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi dikurangi terendah dengan rumus:
R = ST-SR
c. Menentukan banyak kelas interval (bk) dengan aturan Sturges Bk= 1 + 3,3 log n
Dimana n adalah banyak sampel
d. Menentukan panjang kelas interval (KI) dengan rumus: KI =
Keterangan: KI = Kelas interval R = Rentang Bk = Banyak kelas
e. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan bk dan KI yang telah dicari. Tabel ini akan digunakan untuk mencari Mean dan simpangan baku. f. Mencari skor rata-rata (Mean) dengan rumus:
= ∑∑�. � �
g. Menentukan harga simpangan baku (SD) dengan menggunakan data-data yang didapat dari tabel frekuensi
SD = √∑ � �−
h. Membuat tabel frekuensi data untuk mendapatkan nilai-nilai yang dibutuhkan pada rumus Chi Kuadrat.
33
j. Mencari angka standar Z batas kelas interval dengan rumus: Z = � −
Keterangan:
Z = nilai Z yang dicari Bk = skor batas kelas interval M = skor rata-rata
SD = simpangan baku
k. Mencari Z tabel untuk Z batas kelas
l. Mencari luas interval, dengan cara mengurangi nilai Z tabel pada setiap interval bila Z hitung bertanda sejenis dan menambahkan Z pada tabel jika setiap interval bertanda tidak sejenis.
m. Mencari frekuensi yang diinginkan ��) dengan cara mengkalikan luas tiap kelas interval dengan jumlah sampel.
n. Mencari frekuensi pengamatan �) yang merupakan ��) setiap kelas interval.
o. Mencari harga χ dengan rumus Chi Kuadrat.
p. Menentukan keberartian χ dengan cara membandingkan χ hitung dengan χ tabel, dengan petunjuk pada tingat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = k-3 dimana k adalah banyak kelas interval. Kriteria pengujian adalah jika χ hitung < χ tabel maka data terdistribusi normal.
5. UJi kecenderungan umum
Uji kecenderungan umum menggunakan rumus rata-rata hitung. Lanngkah ini untuk memperoleh kecenderungan alternative jawaban pada setiap pernyataan yang ada pada instrumen.
̅= ∑� �
34
Usi Nurazizah, 2015
Ket :̅ = rata-rata responden
Ʃx = jumlah skor dari jawaban responden n = jumlah responden.
Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus kecenderungan umum ini sebagai berikut.
a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternative jawaban dengan menggunakan skala Likert.
b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih. c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item langsung dikaitkan
dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.
d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom. e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan hasil perhitungan
kecenderungan umum pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Daftar Kriteria Hasil Perhitungan kecenderungan umum
Rentang Nilai Kriteria
4,01 – 5,00 Sangat Baik 3,01 – 4,00 Baik 2,01 – 3,00 Cukup Baik 1,01 – 2,00 Rendah 0,00 – 1,00 Sangat rendah
Sumber : Sudjana 2005
Menghitung dengan menggunakan rumus persentase bertujuan untuk mengetahui seberapa besar responden yang menyatakan setuju atau baik. Rumus yang di gunakan sebagai berikut
P =nfx %
35
Dimana :
P = persentase (%)
n = jumlah responden
f = frekuensi tiap kategori jawaban.
Penafsirannya menggunakan kriteria penilaian skor yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Skor
Persentase Kriteria
100% Seluruhnya
75 – 99% Sebagian besar 51-74% Lebih dari sebagian
50% Setengahnya
25-49% Kurang dari setengahnya 1-24% Sebagian kecil
0% Tidak ada
Sumber : Sudjana 2005
6. Uji korelasi antar variabel X-Y a. Menghitung koefisien korelasi
Uji korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Rumusnya menggunakan korelasi Product Moment sebagai berikut:
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ 2 − ∑ 2}{n ∑ 2 − ∑ 2}
(Sudjana 2005) Keterangan:
� = koefisien korelasi
36
Usi Nurazizah, 2015
Tabel 3.5 Klasifikasi nilai korelasi Nilai koefisien korelasi Klasifikasi
0,80 <� < 1,00 Koefisien korelasi sangat tinggi
0,60 <� ≤ 0,80 Koefisien korelasi tinggi 0,40 <� ≤ 0,60 Koefisien korelasi sedang 0,20 <� ≤ 0,40 Koefisien korelasi rendah 0,00 <� ≤ 0,20 Koefisien korelasi sangat
rendah
� = 1,00 Koefisien korelasi sempurna � = 0,00 Tidak berkorelasi
7. Uji regresi
Menurut Arikunto (2009, hlm 370) teknik regresi merupakan teknik untuk meramalkan atau memprediksikan bagaimana hubungan dua variabel X dan Y. bentuk persamaan dari regresi ini adalah:
′ = +
(Arikunto 2009)
Keterangan:
Y’ : Nilai yang diprediksikan atau kriterium X : Nilai variabel prediktor
α : Bilangan konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
37
8. Uji hipotesis
Menguji diterima atau tidaknya sebuah hipotesis maka digunakan rumus uji t. Hasil (r) yang diperoleh dari rumus Product Moment kemudian dimasukkan kedalam rumus t sebagai berikut:
t = �√�− √ −�2
(Sudjana, 2005) Keterangan:
t = uji signifikan r = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba
� = variabel independent tidak memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen
58
Usi Nurazizah, 2015
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada “Efektivitas Program Pengalaman Lapangan Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus SMKN 4 Bandung)” dapat disimpulkan bahwa:
1. Lebih dari setengah siswa menyatakan bahwa persepsi terhadap pelaksanaan PLP di SMK 4 Bandung berjalan dengan baik dan adanya pengaruh yang baik terhadap motivasi belajar siswa. Dengan adanya pelaksanaan PLP maka motivasi belajar siswa dapat terpengaruhi.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa mengenai program latihan profesi dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa yang masuk pada kategori tinggi. Namun jika tidak adanya pelaksaan PLP akan tetap terdapat motivasi belajar siswa di kelas.
B. Saran
1. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan agar penilaian program penngalaman lapangan tidak hanya dari motivasi belajar siswa namun dapat ditambahkan dengan hasil belajar siswa.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2012) Pedoman praktik pengalaman
lapanganI. Jakarta : Depdikbud
Fadillah, I,N. (2009). Kontribusi Kegiatan Praktik Mengajar Guru PLP Terhadap
Motivasi Belajar Siswa SMK 5 Bandung. Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia
Fathurrohman, P. dan Suryana, A.A(2012) Guru professional. Bandung : PT Refika Aditama
Frith, C. (1997). Motivation To Learn. Education Communications and Technology University of Saskatchewan
Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hardiyanto, G. (2012) Hubungan persepsi siswa tentang pelaksanaan pembelajaran
guru PPL dengan motivasi belajar siswa. Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia
Mar’at .(1982). Sikap Manusia Perubahan Serta Pemgaruhnya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Prayitno, E. (1989) Motivasi dalam belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Quinn, V,N. (1985). Applying Psychology. Singapore: Bi-Comp, Incorporated.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
60
Usi Nurazizah, 2015
Sukardi. (2008) Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas
Surakhmad (1998). Metode penelitian social. Bandung : PT. Remadja Rosdakarya
Sardiman, (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar . Jakarta : Rajawali Pers.
Sugihartono, (2007). Pisikologi Pendidikan. Yogyakarta : Uny Press
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2011). Metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2012). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Uno, Hamzah.H.B. (2006) Teori motivasi dan pengukurannya analisis di bidang
pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Wahab, (2006). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta : Kencana
Widoyoko, S.L. dan Rinawati, A. (2012).Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi
Belajar Siswa. Cakrawala PendidikanI, (2), hlm 278-289
Wardani, I.G.K. dan Anah, S.S. (1994) Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan