PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII
DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan JasmaniKesehatandanRekreasi
oleh DESI ROSITA
1103712
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI
KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII
DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN
Oleh
Desi Rosita
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Desi Rosita 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII
DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN DESI ROSITA
1103712
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I
Dra. Lilis Komariyah,M.Pd NIP. 195906281989012001
Pembimbing II
Arif Wahyudi, S.Pd NIP. 197405202001121001
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
ABSTRAK
Desi Rosita, 1103712. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Hasil Gerak Senam Irama (Jumsihat 2) Dan Nilai Kepercayaan Diri Pada Siswa Kelas Vii Di SMP Pasundan 1 Banjaran, di bawah Bimbingan Dra. Lilis Komariyah, M.Pd., dan Arif Wahyudi, S.Pd.,
Penelitian ini menyajikan pembelajaran dengan menggunakan media
audio visual. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil gerak dan kepercayaan diri pada siswa dalam melaksanakan senam irama atau aktivitas ritmik yaitu pembelajaran Senam Jumat Bersih dan Sehat 2 (Jumsihat 2).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling (sampel acak secara sederhana). Pengambilan sampel mengambil sebanyak 40 orang siswa yang merupakan 15% dari populasi yaitu sebanyak (250 orang siswa), sampel yang diteliti dalam penelitian adalah siswa SMP Pasundan 1 Banjaran kelas VII dari tiga kelas yang dipilih secara acak. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui tes dan angket. Teknik analisis data diolah menggunakan Produk Microsoft Excel 2007.
Hasil penelitian membuktikan kebenaran hipotesis. Hal ini terlihat dari thitung Hasil Gerak Senam Irama (Jumsihat 2) siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapat 6,689 ˂ batas kritis (2,08), dan diketahui thitung Hasil
Gerak Senam Irama (Jumsihat 2) siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapat 2,23 ˂ batas kritis (2,08) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka
dengan demikian pembelajaran senam irama (Jumsihat 2) menggunakan media
audio visual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil gerak dan tingkat kepercayaan diri para siswa kelas VII SMP Pasundan 1 Banjaran.
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
Desi Rosita, 1103712. Influence Of Media Audio Visual Motion results Gymnastic Rhythm (Jumsihat 2) And Value Confidence In Students Class Vii In SMP Pasundan 1 Banjaran. Under the guidance of Dra. Lilis Komariyah, M.Pd., and Arif Wahyudi, S.Pd.,
This study presents the lessons with the use of audio-visual media. Aims to determine the effect of motion results and confidence in students in performing
rhythmic gymnastics or rhythmic activity that is learning Gymnastics “Senam Jumat Bersih dan Sehat 2” (jumsihat 2).
The method used in this study is the experimental method, the sampling technique using simple random sampling. Sampling was taking as many as 40 students representing 15% of the population is counted (250 students), the samples were examined in the students SMP Pasundan 1 Banjaran class VII of the three classes chosen randomly. The data used in this research is the primary data, data obtained directly from respondents through tests and questionnaires. The data analysis technique processed using Microsoft Excel 2007 Products
The research proves the truth of the hypothesis. This is evident from thitung Motion Gymnastics Results Rhythm (Jumsihat 2) students from the experimental group and the control group gained 6,689 ˂ critical limit (2,08), and is known thitung Motion Gymnastics Results Rhythm (Jumsihat 2) students from experimental group and control groups gained 2,23 ˂ critical limit (2,08) then H0 rejected and H1 accepted. It is thus learning rhythmic gymnastics (Jumsihat 2) using audio-visual media Has an influence significant on the result of motion and confidence level students SMP Pasundan 1 Banjaran class VII.
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI
KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... .1
B. Rumusan Masalah.………. ... .6
C. Tujuan Penelitian ... .6
D. Manfaat Penelitian ... .6
E. Batasan Penelitian ... .7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kajian Pustaka ... 9
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9
a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 9
b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 10
c. Hasil Belajar………. ... 11
d. Pembelajaran Gerak ... 12
2. Hakikat Senam ... 12
a. Pengertian Senam ... 12
b. Jenis Senam ... 13
c. Senam Irama ... 15
d. Gerakan Senam Irama ... 16
3. Media Pembelajaran ... 16
4. Hakikat Kepercayaan Diri ... 21
a. Pengertian Kepercayaan Diri ... 21
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI
KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
c. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ... 22
B. Kerangka Pemikiran ... 23
C. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 25
1. Lokasi Penelitian ... 25
2. Populasi.………. ... 25
3. Sampel ... 25
B. Desain Penelitian.………. ... 26
C. Metode Penelitian ... 28
D. Variabel Penelitian ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 29
1. Tes Hasil Gerak Senam Irama Jumsihat 2 ... 30
2. PenilaianKepercayaanDiri ... 30
a. Angket Kepercayaan Diri ... 31
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 34
1. UjiCobaInstrumenPenelitian ... 34
a. Analisis Validitas dan Analisis Reliabilitas ... 35
2. HasilUjiCobaInstrumenPenelitian ... 36
G. Teknik Pengumpulan Data ... 39
H. Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 43
1. Deskripsi Data ... 43
2. Analisis Data ... 44
a. Uji Normalitas ... 44
b. Uji Homogenitas ... .45
c. Pengujian Hipotesis ... 46
B. Diskusi Penemuan ... 47
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 50
A. Simpulan ... 50
B. Implikasi ... 50
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI
KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi InstrumenKepercayaanDiri ... 31
Tabel 3.2 KriteriaPembagianSkor ... 33
Tabel 3.3 HasilUjiValiditasInstrumenKepercayaanDiri ... 37
Tabel 4.1 Nilai Rata-rata danSimpangan BakuTesHasilGerakSenamIrama ... 43
Tabel 4.2 Nilai Rata-rata danSimpangan Baku Tingkat KepercayaanDiri ... 43
Tabel 4.3 PengujianNormalitasLilieforsHasilGerakSenamIrama ... 44
Tabel 4.4Pengujian NormalitasLilieforsTingkat KepercayaanDiriSiswa ... 44
Tabel 4.5 PengujianKesamaanDuaVariansiHasilGerakSenamIrama ... 45
Tabel 4.6 HasilPengujianKesamaanDuaVariansi Tingkat KepercayaanDiri ... 46
Tabel 4.7 UjiHipotesis Rata-rata (μ): Tingkat HasilGerakSenamIrama ... 47
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI
KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tiga Unsur Kegiatan Fisik Senam ... 13
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 27
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN NILAI
KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Absensi Penelitian
Lampiran 2 Rpp
Lampiran 3 Angket Uji Coba Kepercayaan Diri Siswa
Lampiran 4 Angket Penelitian Kepercayaan Diri Siswa
Lampiran 5 Dokumentasi
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Instrumen
Lampiran 7 Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku
Lampiran 8 Uji Homogenitas Tingkat Kepercayaan Diri Menggunakan Uji
Kesamaan Dua Variansi
Lampiran 9 Uji Homogenitas Tingkat Hasil gerak senam irama (Jumsihat 2)
Menggunakan Uji Kesamaan Dua Variansi
Lampiran 10 Uji Signifikansi Menggunakan Uji Kesamaan Dua Rata-rata
(Satu Pihak) Terhadap Tingkat Hasil Gerak Senam Irama
(Jumsihat 2)
Lampiran 11 Uji Signifikansi Menggunakan Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Satu
Pihak) Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Siswa
Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 13 Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing
Skripsi
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan. Dan proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas individu, baik dalam
hal fisik, mental, serta stabilitas emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan
anak secara utuh, karena menekankan beberapa aspek yaitu afektif, psikomotor,
dan kognitif. Mengenai hal ini Muhadi dan Syarifudin (2002, hlm. 4).
Menjelaskan bahwa :
Pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Dari kutipan diatas jelas bahwa pencapaian pendidikan jasmani sangat
berperan penting dalam penyelengaraan pembinaan siswa di sekolah. Oleh karena
itu, program pendidikan jasmani haruslah menjadi suatu program yang
memberikan perhatian cukup dan seimbang agar, pencapaian tujuan pendidikan
jasmani akan sesuai harapan. Karena hasil-hasil kependidikan jasmani tidak
terbatas pada manfaat fisik, definisi pendidikan jasmani bidang yang sangat luas
dan sebagai satu proses pembentukan dan perbaikan pada kualitas pikiran dan
tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang. Lutan (2000, hlm.
2 - 3) memaparkan bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah untuk:
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial. 2. Membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
2
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali,
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan,
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan dengan orang lain,
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk aktivitas olahraga.
Dalam kaitan ini sistem pembelajaran harus mendukung pencapaian tujuan yang dipaparkan diatas. (Juliantine, dkk, 2012, hlm. 9). Mengungkapkan:
Usaha untuk menciptakan lingkungan pembelajaran Penjas yang edukatif, dapat dimulai dari perumusan dan penetapan aspek tujuan pembelajaran; penataan lingkungan fisik; penggunaan pendekatan, model strategi, metode, dan teknik pembelajaran; pengadaan dan penggunaan alat-alat pembelajaran; sampai pada proses evaluasi hasil belajar belajar.
Pendidikan jasmani secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan sosial, keterampilan
berpikir kritis, penalaran stabilitas rasional, dan lain sebagainya. Pada hakekatnya
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang
memanfaatkan aktifitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan bukan prestasi
dalam cabang olahraga, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya prestasi
bagi siswa yang memiliki bakat dan kemampuan dalam cabang olahraga tertentu.
Ruang lingkup Pendidikan Jasmani Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Depdiknas (2008, hlm. 195) dijelaskan sebagai berikut:
(1) Aspek permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, atletik, kasti, rounders, sepak bola, bola basket, dst. (2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh, (3) Aktivitas senam (4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, dan senam aerobik serta aktivitas lainnya (termasuk jumat bersih dan sehat) (5) Aktivitas air dan (6) Kesehatan.
Semua aspek yang terdapat di pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya
3
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Jasmani dan Olahraga salah satunya meliputi aktivitas ritmik atau
senam irama. Dalam kurikulum disekolah, senam merupakan materi yang harus
diberikan kepada siswa di sekolah dengan pembelajaran senam kependidikan.
Pembelajaran senam hanyalah alat untuk mencapai tujuan dengan aspek
pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Pengertian senam menurut Mahendra (2001, hlm. 1) adalah:
Aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan teknik suatu cabang olahraga.
Dari penjelasan diatas mengenai apa itu senam irama, tahapan
melakukannya dan mengingat senam irama adalah gerakan mendasar untuk
membekali pada gerakan selanjutnya yang dilakukan adalah senam irama tanpa
alat. Menurut Mahendra (2009, hlm. 52). Memaparkan:
Pengajaran senam dalam pendidikan jasmani di Indonesia masih belum terlaksana dengan baik. Minimal ada dua penyebab mengapa hal itu masih terjadi, pertama karena peralatan senam tidak tersedia atau kurang lengkap, dan kedua karena guru enggan mengajarkannya karena berbagai sebab.
Konsep dengan pemikiran guru-guru Penjas terdahulu menjadi dampak
dalam pembelajaran Penjas yang masih terkesan mengedepankan prestasi dalam
hal kemahiran siswa untuk menunjukkan keterampilan gerak teknik kecabangan.
Jelas ini merupakan suatu masalah yang menyebabkan siswa akhirnya merasa
tidak percaya diri mengikuti pembelajaran Penjas. Kepercayaan diri merupakan
suatu keyakinan akan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menampilkan
perilaku untuk mencapai target tertentu. Padahal proses pembelajaran Penjas
seharusnya mengikuti prinsip DAP (Developmental Appropriate Practice) dengan pertimbangan bahwa kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda.
Nurhati dalam Darsono (2011, hlm. 28) menjelaskan bahwa ‘Kepercayaan
4
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kehidupan’. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang sangat penting dalam diri siswa. Pembelajaran Penjas seharusnya dapat menumbuhkan dan
memupuk kepercayaan diri siswa, bukannya membuat mereka tidak percaya diri
dan enggan terlibat dalam pembelajaran Penjas.
Menurut Koentjaraningrat, ‘salah satu kelemahan generasi muda Indonesia
adalah kurangnya rasa percaya diri’. Pernyataan ini didukung oleh penelitian
Afiatin, dkk, terhadap siswa di Yogyakarta menunjukkan bahwa permasalahan
yang banyak dirasakan dan dialami oleh remaja pada dasarnya disebabkan oleh
kurangnya rasa percaya diri.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah penggunaan media
audio visual mempengaruhi hasil gerak dan kepercayaan diri pada siswa dalam melaksanakan senam irama atau aktivitas ritmik yaitu pembelajaran Senam Jumat
Bersih dan Sehat 2 (Jumsihat 2). Senam jumsihat memiliki hakikat gerakan pola
gerak yang teratur dan didasari dengan gerakan pencak silat, terdiri dari: 1)
gerakan pemanasan, 2) gerakan inti, dan 3) gerakan pendinginan. Dengan
pergerakan dan ketukan tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang, tidak
hanya merubah fisik dan afektif tetapi pada kognitif siswa karena gerakan
dilakukan secara berulang-ulang. Jenis gerakan yang sederhana membuat senam
Jumat Bersih dan Sehat 2 (Jumsihat 2) ini, dapat dipelajari oleh semua kalangan
baik perempuan maupun laki-laki, dari pelajar (SD, SMP, SMA) hingga
masyarakat umum.
Aspek-aspek tersebut akan didapat dalam pembelajaran pendidikan jasmani
diantaranya melalui penggunaan alat media. Media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Poerwadarminta bahwa “Media merupakan perantara/penghubung yang terletak
antara dua pihak, atau sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk”. Media memberikan suatu alternatif dalam memlilih
dan menggunakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media
sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual.
Menurut Soedjarwono (1997, hlm. 175). Dari bentuk media audio visual
5
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film. Media audio
contoh, kaset program. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board. Media
visual gerak contoh, film bisu. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, dan bagan. Media seni gerak media audio contoh, radio telepon, tape dan disk. Media cetak contoh, televisi.
Dari penjelasan diatas menunjukan bahwa media sebagai sumber belajar
yang memberikan suatu alternatif saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Pembelajaran senam yang diberikan di sekolah merupakan bagian dari
senam kependidikan yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan kependidikan.
Namun pada kenyataan dilapangan pada saat penulis melakukan observasi,
terlihat masih banyak siswa yang belum mampu melakukan gerakan benar dan
baik pada aktivitas senam irama, selama ini banyak faktor yang menjadi hambatan
dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya senam irama, sehingga
kurang berhasil kendala atau hambatannya adalah faktor guru, siswa, lingkungan
sekolah yang kurang memadai, terkadang materi yang diberikan sering
diulang-ulang sehingga materi tersebut kurang menarik lagi bagi siswa, kurangnya
pemahaman siswa tentang manfaat belajar penjas sehingga menimbulkan
pandangan siswa terhadap penjas masih negatif, metode pembelajaran yang
kurang bervariasi yang berakibat pada kurangnya motivasi pada saat belajar.
Dalam penelitian ini yaitu, media audio visual akan diterapkan dalam materi pembelajaran senam irama sesuai dengan kurikulum, karena ada konsistensi gerak
dari sebuah pemodelan, dan menampilkan akurasi gerak yang 100 % walaupun
diulang-ulang. Maksud audio visual adalah wadah atau sarana yang mengandalkan penglihatan dan pendengarannya. Maka dari itu kita sebagai guru
penjas harus bisa meneliti dengan benar, apakah dengan menggunakan media
audio visual siswa akan berkembang yang memungkinkan akan mengembangkan kreativitas, imajinasi, ekspresi, dan sebagainya dalam pembelajaran senam irama.
Media audio visual harus bisa memberikan contoh efektif dan menarik bagi siswa
tentang gerakan yang dipelajarinya. Karena tanpa partisipasi aktif dari siswa,
6
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan apa yang
telah dikemukakan yang berjudul “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Hasil Gerak Senam Irama (Jumsihat 2) dan Nilai Kepercayaan Diri pada Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 1 Banjaran”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah diungkapkan pada latar belakang masalah
diatas, maka penulis merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh dari media audio visual terhadap hasil gerak senam irama (Jumsihat 2)?
2. Apakah terdapat pengaruh dari media audio visual terhadap kepercayaan diri siswa?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis menetapkan tujuan
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh dari media audio visual terhadap hasil gerak senam irama (Jumsihat 2)
2. Untuk mengetahui pengaruh dari media audio visual terhadap kepercayaan diri siswa
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk :
1. Secara Teoritis
Dapat dijadikan informasi dan sumbangan keilmuan bagi lembaga pendidikan
formal maupun non-formal dalam aktivitas senam irama tentang peran media
audio visual terhadap hasil gerak pembelajaran aktivitas senam irama (Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri.
2. Secara Kebijakan
Penelitian ini dapat membantu siswa untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan kemampuan gerak senam irama baik secara kognitif maupun
7
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan melalui media audio visual untuk meningkatkan hasil gerak senam irama (Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri pada siswa yang dimaksud.
3. Secara Praktis
a. Bagi Siswa : Dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan untuk
mengatasi kekurangan siswa dalam meningkatkan hasil gerak senam irama
(Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri melalui media pembelajaran audio visual.
b. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan bagi guru untuk melakukan peningkatan
aktivitas senam irama (Jumsihat 2) melalui media audio visual dalam proses belajar mengajar.
c. Bagi Peneliti : Dapat Menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian-penelitian ilmiah dengan upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Secara isu serta aksi sosial
Penelitian ini memberikan pengalaman dengan adanya media audio visual
yang dirancang sesuai dengan kebutuhan gerak senam irama (Jumsihat 2) dan
nilai kepercayaan diri dengan hasil yang maksimal.
E.Batasan Penelitian
Supaya masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dari masalah yang
sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka dari itu
penulis memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini. Adapun ruang
lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:
1. Pelaksanaan penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Pasundan 1 Banjaran
di Kabupaten Bandung.
2. Penelitian difokuskan pada pengaruh media audio visual terhadap hasil gerak senam irama (Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri siswa, pada SMP
Pasundan 1 Banjaran di Kabupaten Bandung.
3. Metode yang digunakan yaitu eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah senam irama (Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri dan variabel
terikatnya adalah media audio visual.
4. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Pasundan 1 Banjaran di Kabupaten
8
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka. Pada bab ini membahas teori-teori yang digunakan pada bahan analisis masalah. Teori diambil dari berbagai literatur yang
berkaitan dengan pembahasan masalah yang diteliti, serta pengambilan hipotesis
didasarkan pada rumusan masalah yang diajukan penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Pada bab ini membahas tentang cara yang akan digunakan peneliti dalam mendukung pengolahan data yang didapat setelah
melakukan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahsan. Pada bab ini membahas hasil dari pengolahan data, yang hasilnya digunakan sebagai jawaban pada penelitian
yang telah dilakukan.
BAB V Kesimpulan, Implikasi, dan Rekomendasi. Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, Implikasi
membahas tentang dampak langsung setelah dilakukannya penelitian, dan
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilaksanakan oleh peneliti.
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Pasundan 1 Banjaran yang beralamat di
Jalan Stasiun Timur No. 65, Banjaran Kabupaten Bandung.
2. Populasi
Pelaksanaan suatu penelitian membutuhkan populasi sebagai sumber data,
juga tidak terlepas dari penelitian yang akan diteliti, karena melalui objek
penelitian akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam
penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang
keberhasilan penelitian.
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 117), “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian
ini yaitu siswa kelas VII SMP Pasundan 1 Banjaran.
3. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh yang dimiliki oleh populasi tersebut”, Sugiyono (2014, hlm. 118). Maka dari itu,
sampel yang akan diambil harus mewakili populasi atau representatif. Dalam
penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah sebanyak 40 orang dari populasi.
“Cara pengambilan sampel secara acak yang berarti setiap individu dalam
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu” Sugiyono (2014, hlm. 120).
26
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Dari pernyataan diatas, maka peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak
40 orang siswa kelas VII SMP Pasundan 1 Banjaran karena sudah sesuai dengan
persyaratan ataupun karakteristik penelitian yang akan peneliti lakukan dan dapat
mewakili populasi atau representatif.
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yang teknik
pengambilan sampelnya dengan menggunakan simple random sampling (sampel
acak secara sederhana). Menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 15) “Teknik
sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel
dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan”.
Pengambilan teknik simple random sampling (sampel acak secara sederhana), dapat dikatakan sederhana karena dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi dan anggota populasi dianggap homogen. Cara
yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan undian, yang
memberikan peluang pada setiap individu dalam populasi untuk terpilih sebagai
sampel sehingga akan lebih representatif.
Adapun pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan
mengambil sebanyak 40 orang siswa yang merupakan 15% dari populasi yaitu
sebanyak (250 orang siswa), sampel yang diteliti dalam penelitian adalah siswa
SMP Pasundan 1 Banjaran kelas VII dari tiga kelas yang dipilih secara acak.
B.Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan
desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang
ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis merujuk pada Sugiyono
27
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) namun sebelumnya dilakukan test awal dan selanjutnya diobservasi hasil nya setelah diberikan
perlakuan. Mengenaidesain penelitian ini dapat dilihat dalam pola sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian – Sumber Sugiyono (2014, hlm.112)
Keterangan:
O1 : Pre-test kelompok eksperimen
O2 : Post-test kelompok eksperimen
O3 : Pre-test kelompok kontrol
O4 : Post-test kelompok kontrol
X1 : Treatment/perlakuan dengan menggunakan media audio visual
X2 : Treatment/perlakuan tanpa menggunakan media audio visual
Adapun prosedur dari rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menentukan sampel dari populasi.
2. Untuk mengetahui nilai kepercayaan diri uji coba melalui angket
3. Melakukan test awal (pre-test) pada kedua kelompok dimana test awal
dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan dan hasil dari test awal
pada kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol hasilnya 0 (kosong)
hal ini dikarenakan sampel pada kedua kelompok sama sekali tidak
mengetahui gerakan senam jumsihat untuk hasil gerak Maka peneliti
mengambil nilai 0 (kosong) sebagai nilai hasil test awal pada kedua
kelompok yaitu eksperimen dan kontrol.
4. Memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
media audio visual dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media audio visual.
5. Melakukan test akhir (Post-Test) dan uji angket setelah diberi perlakuan
kemudian menghitung rata-rata.
6. Langkah terakhir memakai pengujian hipotesis.
R O1 X1 O2
28
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memberikan kemudahan maka diperlukan adanya langkah-langkah
kerja penelitian. Penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai
berikut :
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
C.Metode Penelitian
Dengan metode eksperimen ini penulis berusaha unutk meneliti sesuatu
akibat kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 3) tentang
eksperimen bahwa : “Dengan cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya
suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya.”Untuk lebih
jelasnya pengertian eksperimen dikemukakan oleh Surakhmad (1990, hlm. 149)
adalah sebagai berikut:
Populasi
Kelompok Eksperimen
Treatment/Perlakuan dengan Menggunakan Media Audio Visual
Tes Awal Hasil Gerak Senam Irama Sampel
Kelompok Kontrol
Treatment/Perlakuan tanpa Menggunakan Media Audio Visual
Tes Akhir Hasil Gerak Senam Irama
Analisis Data
29
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil hal itu yang akan menegaskanbagaimana kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan dan deskripsi data, melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat, oleh karena itu maka didalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel.
Metode yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan
bahwa penelitian eksperimen yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui
pengaruh atau suatu perlakuan atau treatment. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencobakan media audio visual untuk diketahui pengaruhnya terhadap tingkat hasil gerak senam irama jumsihat 2 dan nilai kepercayaan diri pada siswa kelas
VII di SMP Pasundan 1 Banjaran.
D.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Dalam hal ini Sugiyono (2014, hlm. 61) menjelaskan:
1. Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhiatau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen(terikat).
2. Variabel terikat (dependen) adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atauyang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini terdapat dua
variabel, yaitu dua variabel bebas (pengaruh media audio visual) dan variabel terikat adalah hasil gerak siswa dan kepercayaan diri siswa.
E.Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap suatu
fenomena. Dalam melakukan pengukuran, instrumen memegang peranan penting
dalam proses pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 148),”Instrumen
30
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sosial yang diamati”. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket.
Mengenai tes, Suntoda (2013, hlm. 1) menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang
seseorang atau objek tertentu”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tes rangkaian gerak senam jumsihat 2
Sedangkan variabel kepercayaan diri melalui angket atau kuesioner.
Kuesioner menurut Sugiyono (2014, hlm.199) adalah “teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket ini berdasarkan
pertimbangan bahwa dengan angket maka dapat disebar secara serempak kepada
seluruh responden.
1. Tes Hasil Gerak Senam Irama Jumsihat 2
Kriteria Penilaian
Teknik Gerakan
a. Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung setiap jumlah
gerakan yang benar.
b. Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak Senam Jumsihat 2 adalah1360
gerakan yaitu terdiri dari pemanasan sebanyak 420 gerakan, gerakan inti 640
gerakan, dan pendinginan terdiri dari 300 gerakan.
c. Gerakan yang benar diberi nilai 1 dan gerakan yang salah diberi nilai 0.
(rincian penilaian terdapat pada lampiran).
d. Nilai teknik diperoleh dengan cara jumlah gerakan dikurangi jumlah kesalahan
gerakan (1360 – jumlah kesalahan gerakan).
e. Penilaian aspek ini bersifat objektif.
2. Penilaian Kepercayaan Diri
Variabel kepercayaan diri siswa diukur melalui angket atau kuesioner.
Kuesioner menurut Sugiyono (2014, hlm. 199) adalah “teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket dalam
31
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka dapat diberikan secara serempak pada seluruh responden, yang tentu akan
mempercepat waktu penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa soal atau
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disediakan peneliti untuk diisi oleh
responden. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMP Pasundan 1
Banjaran. Dalam penyusunan butir-butir pertanyaan kuesioner penulis
berpedoman pada penjelasan Sugiyono (2014, hlm. 200):
1. Isi dan tujuan pertanyaan harus disusun dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti 2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
berbahasa responden
3. Tipe dan bentuk pertanyaan dapat terbuka atau tertutup
4. Pertanyaan tidak mendua sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban
5. Tidak menanyakan yang sudah lupa
6. Pertanyaan tidak menggiring ke jawaban yang baik dan jelek saja 7. Panjang pertanyaan
8. Urutan pertanyaan dimulai dari hal yang umum hingga spesifik 9. Prinsip pengukuran, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel 10.Penampilan fisik angket
a. Angket Kepercayaan Diri
Untuk memperoleh data tentang kepercayaan diri siswa untuk maka
butir-butir pertanyaan harus dibuat secara ringkas, jelas dan tegas. Untuk itu penulis
terlebih dahulu membuat kisi-kisi angket penelitian pada tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1
32
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menganalisis
Dari tabel diatas, kisi-kisi mengenai instrumen kontribusi senam jumat
bersih dan sehat 2 (Jumsihat 2) terhadap kepercayaan diri siswa di SMP Pasundan
1 Banjaran tampak komponen, sub komponen, dan indikator untuk membuat butir
pernyataan. Setiap butir pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang
diberikan bobot skor dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menurut
Sugiyono (2014, hlm. 134):
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert,maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis
menetapkan kategori pemberian skor sebagai berikut: Kategori untuk setiap butir
pertanyaan positif yaitu, Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak
Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju =1. Kategori untuk pertanyaan negatif yaitu,
Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju =4, Sangat Tidak
Setuju = 5. Kategori tersebut ada dalam tabel berikut.
Tabel 3.2
Kriteria Pemberian Skor
No Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
34
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pemahaman terhadap suatu instrumen yang baik adalah sangat penting.
Instrumen yang baik akan dapat menghasilkan informasi sebagaimana adanya.
Suatu instrumen yang baik dapat dilihat dari sejauh mana persyaratan baku suatu
instrumen telah dipenuhinya. Ada dua syarat utama instrumen dikatakan baik
yaitu valid dan reliabel. Sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2014, hlm. 173):
“Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Maka dari itu peneliti harus mampu menyusun instrumen dan menguji validitas dan reliabilitas instrumen
yang disusunnya.
Validitas kadangkala disamakan dengan kesahihan atau kesangkilan.
Suntoda (2013, hlm. 9) menjelaskan “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
tes tersebut mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya diukur”.
Mengenai reliabilitas, Sugiyono (2014, hlm. 173) menjelaskan “Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Lebih lanjut Fathoni
(2006, hlm. 31) menjelaskan bahwa:
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukur yang sama digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang berlainan.
Dengan kata lain, reliabilitas adalah ketetapan dari suatu instrumen untuk
diujikan kembali. Reliabilitas ini juga menggambarkan objektivitaas, karena hasil
pengukuran tidak terpengaruh oleh sikap pengukurannya.
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Angket yang telah disusun lalu diuji cobakan untuk mengukur validitas dan
reliabilitas dari setiap butir-butir pernyataan-pernyataan. Dari hasil uji coba
angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan
sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.Uji coba angket dilaksanakan pada
tanggal 27Juli 2015 di SMP Handayani 1 Banjaran. Angket tersebut diberikan
35
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Analisis Validitas dan Analisis Reliabilitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Arikunto (2011, hlm. 97) “Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu
alat ukur”.
Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah di uji cobakan
ditempuh langkah-langkah berikut:
a) Memberikan skor pada masing-masing butir pertanyaan
b) Memberikan skor untuk keseluruhan jumlah butir pertanyaan
c) Menyusun skor dari skor yang didapat
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep
yang di ukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi
Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:
= � ∑ − ∑ ∑
√{ � ∑ − ∑ }{ � ∑ − ∑ }
(Sumber: Abduljabar & Darajat, 2012, hlm. 55)
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y
N : Jumlah subjek atau responden
X : Skor butir
Y : Skor total
∑X2
: Jumlah kuadrat nilai x
∑Y2
: Jumlah kuadrat nilai y
Karakteristik validitas, membandingkan nilai validitas (rxy) setiap butir
pernyataan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikansi 5%.Jika rhitung> rtabel, maka item instrumen dinyatakan valid dan
dapatdipergunakan.Sebaliknya, jika rhitung≤ rtabel, maka item instrumen dinyatakan
tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.
36
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah dibandingkan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikansi 5%, dengan jumlah respondens 40 orang siswa dan jumlah butir pernyataan
sebanyak 80 pernyataan. Jika hasil dari r hitung (rxy) > r tabel maka butir
pernyataan tersebut dikatakan signifikan atau valid apabila sebaliknya r hitung
(rxy) < r tabel maka butir pernyataan tersebut dikatakan tidak signifikan atau tidak
valid.
Reliabilitas menurut Arikunto (2011, hlm. 221) adalah “Suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik.”Reliabilitas penelitian menggunakan rumus :
= + . / /
/ /
(Sumber: Arikunto (2010, hlm. 223)
Keterangan :
= Reliabilitas Instrumen
/ / = yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen.
2. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Uji Coba Instrumen Kepercayaan Diri
Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat
validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan-pernyataan. Dari uji coba
angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan
sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.Uji coba instrumen tersebut
bertujuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu tes berupa angket dan
apakah tes berupa angket tersebut cocok atau tidaknya digunakan dalam penelitian
tentang pengaruh media audio visual terhadap kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran senam irama (Jumsihat 2) di SMP Handayani 1 Banjaran.
Adapun tujuan uji coba angket menurut Arikunto (2011, hlm. 166) adalah
37
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Untuk mengetahui tingkat kepahaman instrumen, apakah responden tidak menemukan kesulitan dalam menangkap maksud penelitian b) Untuk mengetahui teknik yang paling efektif
c) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket
d) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.
Untuk itu uji coba angket ini dilaksanakan kepada siswa yang berjumlah 40
orang. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan
penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Kepercayaan Diri
No.
Soal thitung ttabel Keterangan
No.
Soal thitung ttabel Keterangan
38
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.
Soal thitung ttabel Keterangan
No.
Soal thitung ttabel Keterangan
19 0,46 0,32 Valid 59 0,39 0,32 Valid
20 0,03 0,32 Tidak Valid 60 0,45 0,32 Valid
21 -0 0,32 Tidak Valid 61 0,34 0,32 Valid
22 0,23 0,32 Tidak Valid 62 0,18 0,32 Tidak Valid
23 0,21 0,32 Tidak Valid 63 0,16 0,32 Tidak Valid
24 0,16 0,32 Tidak Valid 64 0,47 0,32 Valid
25 0,41 0,32 Valid 65 0,53 0,32 Valid
26 0, 35 0,32 Valid 66 0,39 0,32 Valid
27 0,15 0,32 Tidak Valid 67 -0,21 0,32 Tidak Valid
28 0,33 0,32 Valid 68 0,13 0,32 Tidak Valid
29 0,52 0,32 Valid 69 0,38 0,32 Valid
30 0,62 0,32 Valid 70 0,29 0,32 Tidak Valid
31 0,33 0,32 Valid 71 0,39 0,32 Valid
32 0,26 0,32 Tidak Valid 72 0,02 0,32 Tidak Valid
33 0,42 0,32 Valid 73 0,35 0,32 Valid
34 0,55 0,32 Tidak Valid 74 0,15 0,32 Tidak Valid
35 0,40 0,32 Valid 75 0,19 0,32 Tidak Valid
36 0,23 0,32 Tidak Valid 76 0,24 0,32 Tidak Valid
37 0,4 0,32 Valid 77 0,30 0,32 Tidak Valid
38 0,22 0,32 Tidak Valid 78 -0,04 0,32 Tidak Valid
39 0,37 0,32 Valid 79 0,02 0,32 Tidak Valid
40 0,50 0,32 Valid 80 0,14 0,32 Tidak Valid
Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown didapat nilai rhitung 0,643 dan rtabel Product Moment diketahui bahwa dengan n = 40 dengan taraf
signifikan 5% = 0,312. Dengan demikian maka rhitung lebih besar daripada rtabel,
hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya atau reliabel.
Untuk hasil analisis dari hasil uji signifikansi korelasi untuk tingkat percaya
39
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(38) didapat nilai t-tabel 2,024. Dengan demikian maka, thitung lebih besar dari
ttabel, ini berarti bahwa korelasi mempunyai reliabilitas yang signifikan.
G.Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data suatu penelitian, yaitu
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengambilan data. Kualitas instrumen
berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Sedangkan kualitas
pengambilan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan dalam
pengambilan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya juga belum tentu menghasilkan data yang valid dan reliabel,
apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.
Terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono
(2014, hlm. 193) menjelaskan “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara”. Dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (kuesioner) dan observasi.
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui tes dan angket.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tes
Tes adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data
yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa pengetahuan atau
ketrampilan yang dimiliki siswa. Mengenai tes, Suntoda (2013, hlm. 1)
menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau objek tertentu”.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Hasil Gerak Senam
Irama (Jumsihat 2).
2. Angket
Variabel kepercayaan diri dan minat belajar diukur melalui angket atau
kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2014, hlm. 199), “teknik pengumpulan
40
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan menggunakan
angket, maka dapat diberikan secara serempak pada seluruh responden, yang tentu
akan mempercepat waktu penelitian.
H.Analisis Data
Data masing-masing tes yang diperoleh melalui proses pengukuran,
merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari
media audio visual terhadap hasil gerak senam irama (Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri siswa, maka harus melalui proses penghitungan statistik.
Penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung atau mengolah
hasil tes dengan berpedoman pada Nurhasan, dkk (2008). Langkah pengolahan
data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
1. Menghitung skor rata-rata kedua kelompok sampel dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
= ∑ ��
Keterangan:
X = Nilai rata-rata yang dicari
∑ xi = Jumlah skor yang di dapat
n = Banyak sampel
2. Menghitung simpangan buku dengan rumus dari sebagai berikut :
� = √∑ −�− ²
Keterangan
S = Simpangan baku yang dicari
n = Banyaknya sampel
∑ (x - x)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Mencari T-skor tujuannya untuk menyeratakan dari beberapa jenis skor yang
berbeda satuanya, rumus yang digunakan adalah :
T-skor = 50 + 10 [ � − �
41
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
T-skor = 50 + 10[ � − �
� ] untuk satuan waktu
4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... , Zn dengan
menggunakan rumus:
� = � −�
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang.
F(Z1) = P (Z Z1).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn ∑Zi. Jika proporsi ini dinyatakan
S(Zi), maka:
S (Zi) = Banyaknya Z ,Z , … ,Zn ∑Zi�
d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan
nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih.
Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data
pengalaman melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal ini lainnya hipotesis nol
diterima.
5. Menguji homogenitas dua variansi dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
� = � � � � �� � � � � �
a. Menentukan nilai F dari tabel dengan taraf nyata 0,05
b. Menentukan homogenitasnya dengan kriteria:
Apabila Fhitung < Ftabel maka kedua varian homogen
42
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan L0 ini
dengan nilai kritis L0 yang diambil dari daftar nilai kritis untuk Uji Leliefors,
dengan taraf nyata α = 0,05.
a. Hipotesis diterima apabila L0< L = Normal
b. Hipotesis ditolak apabila L0 > L = Tidak Normal
7. Menguji kesamaan dua rata-rata (satu pihak)
Pengujian signifikansi menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:
= � − � √�� +��
Keterangan:
t = Nilai thitung yang dicari
X1 = Nilai rata-rata kelompok 1
X2 = Nilai rata-rata kelompok 2
S1 = Simpangan baku kelompok 1
S2 = Simpangan baku kelompok 2
n1 = Jumlah sampel kelompok 1
n2 = Jumlah sampel kelompok ‴
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:
Terima H0jika =
� +� �
+
˂ t ˂
� +� � +
Dimana :
= � /� dan t2= t 0,05 (n1-1)
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui
prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses
penelitian ini adalah, Media Audio Visualmemberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat hasil gerak dan tingkat kepercayaan dirisiswa pada pembelajaran
senam irama jumat bersih dan sehat 2 (Jumsihat 2).
B.Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
mengemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh antara pembelajaran
menggunakan Media audio visual dan tidak menggunakan media audio visual
terhadap hasil gerak senam irama Jumsihat 2 dan nilai kepercayaan diri siswa.
Hal tersebut diperkuat oleh menurut Suparman (1997, hlm. 56) “media audio visual merupakan alat bantu berupa sampel atau contoh dalam penyampaian materi yang bertujuan merangsang minat dan perhatian siswa agar tertarik
dengan mata pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan setelah
menyaksikan, siswa mempunyai gambaran dan pemahaman pada materi yang
diberikan”. Sehingga dalam proses pembelajaran begitu efektif karena tidak banyak waktu yang terbuang.
2. Dengan metodelogi penelitian yang penulis gunakan, hasil penelitian
menunjukan media audio visual memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap hasil gerak senam jumsihat 2 dan kepercayaan diri siswa pada
pembelajaran senam irama. Bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian
lebih lanjut diharapkan melakukan kajian yang lebih kompleks.
C.Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang
51
Desi Rosita, 2015
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL GERAK SENAM IRAMA (JUMSIHAT 2) DAN
NILAI KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VII DI SMP PASUNDAN 1 BANJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kepada para guru Pendidikan Jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa
penerapan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil gerak senam irama (Jumsihat 2) dan nilai kepercayaan diri
siswa, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan media audio visual
sebagai alat bantu penyampaian materi pada pembelajaran Pendidikan Jasmani.
2. Bagi lembaga, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan
yang akan memberikan manfaat bagi semua.
3. Bagi mahasiswa, agar meneliti lebih lanjut tentang manfaat media audio visual
dalam pembelajaran terutama pembelajaran senam irama untuk pengembangan