• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia Sinensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Habryan Praditya Putra, 2012

Pembimbing 1: Rita Tjokropranoto, dr, M.Sc

Pembimbing 2: Pinandojo Djojosoewarno, Drs., dr., AIF.

Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan kardiovaskular yang cukup lazim terjadi pada orang dewasa di seluruh dunia. Terapi hipertensi dapat dilakukan secara gabungan antara terapi non farmakologi dan farmakologi. Pengobatan inkonvensional untuk mengatasi hipertensi yaitu dengan menggunakan bahan alami, antara lain menggunakan teh hijau. Teh hijau (Camellia sinensis) secara empiris digunakan untuk menurunkan tekanan darah.

Tujuan Penelitian untuk mengetahui apakah konsumsi dari teh hijau dapat menurunkan tekanan darah.

Metode Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental dengan rancangan pre-test dan post-test. Penelitian dilakukan pada 30 orang laki-laki dewasa berumur 18-23 tahun, dengan mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik pada posisi duduk dengan metode gabungan, sebelum dan sesudah minum teh hijau. Analisis data dengan uji “t” berpasangan.

Hasil Penelitian didapatkan bahwa teh hijau menurunkan tekanan darah sistolik sangat bermakna secara statistik (p < 0,01) dari rerata 116,4 mmHg menjadi 112,1667 mmHg, serta menurunkan tekanan darah diastolik sangat bermakna secara statistik (p < 0,01) dari rerata 76,8 mmHg menjadi 73,3333 mmHg.

Simpulan Teh hijau menurunkan tekanan darah.

(2)

v ABSTRACT

EFFECT OF GREEN TEA INFUSION (Camellia Sinensis L.) ON REDUCTION OF BLOOD PRESSURE

Habryan Praditya Putra, 2012

Supervisor I : Rita Tjokropranoto, dr, M.Sc

Supervisor II : Pinandojo Djojosoewarno, Drs., dr., AIF.

Introduction Hypertension or high blood pressure is a cardiovascular disorder that is quite common among adults worldwide. Hypertensive therapy can be done in a combination of non-pharmacological and pharmacological therapies. Unconventional treatment for hypertension is by using natural materials, such as using tea. Green tea (Camellia sinensis) is empirically used to lower blood pressure..

Objectives To determine whether the consumption of green tea can lower blood pressure.

Methods This research is a quasi-experimental design with pre-test and post-test. The study was conducted on 30 adult men aged 18-23 years, by measuring the systolic and diastolic blood pressure in the sitting position with the combined method, before and after drinking green tea. Analysis of test data with the paired

sampe “t”-test.

Results The result showed that green tea lowers systolic blood pressure was statistically significant (p <0.01) from a mean of 116.4 mmHg to 112.1667 mm Hg, and diastolic blood pressure decrease was statistically significant (p <0.01) from the mean of 76.8 mmHg to 73.3333 mmHg

Conclusion Green tea lowers blood pressure.

(3)

vi

(4)

vii

2.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 13

2.3.3.1 Faktor Jantung ... 13

2.3.5 Sistem Renin-Angiotensin ... 15

2.3.6 Pengukuran Tekanan Darah Arteri Sistolik dan Diastolik 16 2.3.7 Klasifikasi Tekanan Darah ... 18

2.4 Hipertensi ... 18

2.4.1 Pengenalan Penyakit ... 18

2.4.2 Etiologi Penyakit Hipertensi ... 19

2.4.2.1 Hipertensi Esensial (Hipertensi Primer) ... 19

2.4.2.2 Hipertensi Sekunder ... 19

2.4.3 Patofisiologi Hipertensi ... 20

2.4.3.1 Faktor Penyebab Hipertensi ... 21

2.4.3.2 Gejala Hipertensi ... 22

2.5 Teh Hijau ... 23

(5)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.2 Pembahasan... 40

(6)

ix BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 46

(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 18

Tabel 2.2 Proses Pengolahan Teh Hijau ... 27

Tabel 2.3 Sifat Fisik dan Kimia Katekin ... 29

Tabel 4.1 Tekanan Darah Rata-Rata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah

(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jantung Manusia ... 5

Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah ... 17

Gambar 2.3 Daun Tanaman Teh ... 23

Gambar 2.4 Tanaman Teh ... 25

(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah

Perlakuan dengan Menggunakan Teh Hijau ... 46

Lampiran 2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah

Perlakuan dengan Menggunakan Teh Hijau ... 47

Lampiran 3 Teh Hijau (pre dan post test) Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan

Diastolik dengan Metode “t” test berpasangan ... 48

Lampiran 4 Informed Consent ... 49

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 50

(10)

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH SISTOLIK SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN

(11)

48 LAMPIRAN 2

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIASTOLIK SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN

(12)

49 LAMPIRAN 3

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 sistole_pre 116.4000 30 4.23125 .77252

sistole_post 112.1667 30 4.74220 .86580

Pair 2 diastole_pre 76.8000 30 4.36601 .79712

diastole_post 73.3333 30 5.12151 .93506

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sistole_pre & sistole_post 30 .610 .000

Pair 2 diastole_pre & diastole_post 30 .679 .000

(13)

50 LAMPIRAN 4

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul : PENGARUH KONSUMSI TEH HIJAU (Camellia Sinensis) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, ...

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta

penelitian,

(Habryan Praditya Putra) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

2. ……… ( )

*) Surat pernyataan persetujuan penelitian/uji klinik

Email:

ethic.fkukmrsi@m ed.maranatha.edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

(14)
(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan kardiovaskuler yang

cukup lazim terjadi pada orang dewasa di seluruh dunia dan menjadi masalah

penting dalam kesehatan masyarakat di negara maju maupun berkembang.

Berdasarkan nilai batas hipertensi dari JNC VII (≤ 140 mmHg untuk tekanan

sistolik atau ≤ 90 mmHg untuk tekanan diastolik), prevalensi hipertensi berkisar

8-18% pada orang dewasa di seluruh dunia (Shwe S., et al., 2004).

Hipertensi sering disebut silent killer, karena tidak menunjukkan terjadinya

tanda awal dan merupakan faktor risiko yang berbahaya untuk aterosklerosis dan

semua manifestasi klinisnya. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal

jantung, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit ginjal (Sawicka K., et al,

2011).

Penyakit ini adalah penyakit yang telah menjadi masalah utama dalam

kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di beberapa negara di dunia. Pada

tahun 2000 diperkirakan bahwa hampir satu miliar orang (26% populasi orang

dewasa di seluruh dunia) mengalami hipertensi. Jumlah pasien dengan hipertensi

meningkat setiap tahun, dan pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat

menjadi 29% dari populasi tersebut. (Sawicka K., et al., 2011).

Di Amerika, menurut National Health and Nutrition Examination Survey

(NHNES III), paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisinya,

dan hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah yang

diinginkan dibawah 140/90 mmHg. Menurut American Heart Association (AHA)

hipertensi ditemukan pada satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang menderita

hipertensi dan2 8% atau 59 juta orang mengidap prehipertensi. Data Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2009 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia

mencapai 31,7% dari populasi penduduk berusia 18 tahun ke atas. Dari jumlah

tersebut, 60% diantaranya menderita stroke dan sisanya mengalami gangguan

(16)

2

Terapi hipertensi dilakukan dengan tujuan deteksi awal, pencegahan primer,

dan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terapi hipertensi dapat

dilakukan secara gabungan antara terapi non farmakologi dan farmakologi, yang

memerlukan waktu yang lama, sehingga menimbulkan efek samping dan biaya

pengobatan relatif mahal. Hal ini mendorong masyarakat memilih pengobatan

alternatif komplementer, yaitu gabungan antara inkonvensional dan konvensional

(Sufrida dan Maloedyn, 2006). Pengobatan inkonvensional untuk mengatasi

hipertensi yaitu dengan menggunakan bahan alami, antara lain menggunakan teh.

Teh merupakan salah satu minuman yang terpopuler di dunia karena selain

nikmat sekaligus sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kombinasi antara

kenikmatan dan kesehatan itulah yang menjadikan teh memiliki daya saing kuat

dibandingkan minuman kesegaran lainnya (Rohayati, 2011). Daun dari tanaman

teh, diolah dan diproduksi menjadi tiga jenis, yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh

oolong. Hasil olahan dari daun teh, terutama teh hitam dan teh hijau sudah dikenal

di masyarakat, yang air seduhannya merupakan salah satu minuman yang banyak

dikonsumsi setelah air. (Andi, 2006; Nani, 2007).

Menurut hasil penelitian, paling tidak, terdapat lima manfaat dasar dari

minum teh terhadap kesehatan, yaitu teh mencegah timbulnya penyakit karena

dapat mengendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi, teh akan meningkatkan

sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker, teh membantu penyembuhan

penyakit, misalnya mencegah peningkatan kolesterol darah, teh dapat mengatur

gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf karena kandungan kafeinnya,

katekin pada teh merupakan anti oksidan kuat yang dapat menghambat proses

penuaan (Oguni, 1996 dan Bambang, 2000).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah teh hijau menurunkan tekanan darah.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efek konsumsi tanaman herbal teh

(17)

3

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek teh hijau dalam menurunkan

tekanan darah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberi informasi ilmiah

mengenai efek tanaman herbal teh hijau terhadap tekanan darah.

Manfaat praktis Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberi informasi kepada

masyarakat bahwa teh hijau bermanfaat sebagai minuman tambahan untuk

menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Flavonoid dalam teh hijau dapat menurunkan tekanan darah dengan cara

menghambat Angiotensin Converting Enzym (ACE), yaitu suatu enzim yang

mengatalisir pembentukan senyawa penyebab tingginya tekanan darah. (Arif

(18)

4

1.5.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis Mayor :

Teh Hijau menurunkan tekanan darah.

Hipotesis Minor :

1. Teh hijau menurunkan tekanan darah sistolik.

(19)

43 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Teh hijau menurunkan tekanan darah.

5.2 Saran

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis konsumsi teh yang

lebih bervariasi.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan konsumsi teh hijau yang

lebih lama.

3. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan dengan

(20)

44

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2003. Treatment of Hypertension in Adults with Diabetes. Diabetes Care. 26: S80-S82.

Andi N.A.S. 2006. Taklukan Penyakit Dengan Teh Hijau. Jakarta : AgroMedia Pustaka.

Arif H. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Jakarta : Kanisius.

Daniel S. W., Widjaja P. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Graha Ilmu.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Hipertensi Faktor Risiko

Utama Penyakit Kardiovaskular.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/157-hipertensi-faktor-risiko-utama-penyakit-kardiovaskular.html, 10 Agustus 2012

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. InaSH Menyokong Penuh

Penanggulangan Hipertensi.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/896-inash-menyokong-penuh-penanggulangan-hipertensi.html, 10 Agustus 2012.

Drake RL, Vogl W, Mitchell AW. 2007. Gray’s Anatomy for Students. Philadephia: Elsevier.

Endang S. 2010. The 4th Scientific Meeting on Hypertension.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/810-hipertansi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html. 1 Desember 2012

Fulder S., 2004. The Miracle of Green Tea for Your Daily Intake. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Guyton AC, Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Ibnu M.S. 1989. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta: EGC

Maryon A, Stewart L., 2005. Hypertension-The “Silent Killer”, http://www.fph.org.uk/uploads/bs_hypertension.pdf. 14 November 2012.

Medlineplus. 2011. Highbloodpressure. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ highbloodpressure.html. 22 September 2012.

(21)

45

Rohdiana D., 2009. Teh Ini Menyehatkan. Bandung : Alfabeta.

Sawicka K., Szczyrek M., Jastrzebska I., Prasal M., Zwolak Ag., Daniluk J. 2011. Hypertension-The Silent Killer. http://jpccr.eu/fulltxt.php?ICID=978357. 14 November 2012.

Sherwood. 2001. Fisiologi jantung. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 2. Jakarta: EGC.

Shier, D., Butler, J., Lewis, Ricki., 2002. Hole’s Human Anatomy & physiology, 10th edition. New York: Mc Graw Hill.

Sufrida Y., Maloedyn S.. 2006. 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. http://books.google.co.id/books?id=0cEaUalfDGwC&pg=PR2&lpg=PR2& dq=terapi+hipertensi+Sufrida+dan+Maloedyn,+2006&source=bl&ots=wMo W7_4xOH&sig=qzbXKBvIVIGkGMFabg8_Gc75TkI&hl=id&sa=X&ei=A

sr8UNvkDYqyrAfu-oGQDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=terapi%20hipertensi%20Sufrida%20 dan%20Maloedyn%2C%202006&f=false. 14 November 2012.

Shwe S., Ohmar, Than K.K., Sein T.T., Thu A., Maung K.M., et al. 2004. Prevalence of hypertension in two selected villages of kayin state, Myanmar. Regional Health Forum WHO South-East Region, 1(8).

Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penurunan harga riil kapas dunia sebesar 5 persen; kombinasi kebijakan kenaikan harga riil BBM sebesar 8.5 persen dan penurunan harga riil kapas dunia sebesar 5 persen; dan

Intrias Mandiri Sejati Semarang umumnya melakukan proses perekrutan pekerja outsourcing dengan cara pengajuan surat lamaran dan kelengkapannya oleh calon tenaga

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada sistem pendukung keputusan seleksi penerima beras (raskin) untuk masyarakat miskin yang dibuat banyak kekurangan dan kelemahan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa jenis sengketa harta pusako tinggi yang terjadi di Nagari Ladang panjang yaitu sengketa Harta

e. Teknik bertanya kepada siswa. Praktik penguasaan dan pnegelolaan kelas.. Praktik menggunakan media pembelajaran. Praktik menutup pelajaran. Pelaksanaan micro teaching dilakukan

bahasa rupa tradisi-rupa-rungu-dinamis. Bahasa rupa tersebut lazim digunakan dalam sinematografi. 4) Bahasa rupa yang digunakan dalam model film animasi relief cerita Jataka

tugas yang diberikan, baik mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengolahan Citra.. Digital maupun yang belum mampu memahami materi pada pedoman