SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ISKA NURFATIHAH UMISAH 0605260
PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Mini Melalui Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan”, adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Ciwiru, 06 Juni 2011 Yang membuat pernyataan,
Oleh
ISKA NURFATIHAH UMISAH NIM. 0605260
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd NIP. 19600215 198411 1 001
Pembimbing II,
Indra Safari, M.Pd NIP. 19770902 2008011 1 016
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD S-1 Pendidikan Jasmani
vii
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...10
1. Rumusan Masalah ...10
2. Pemecahan Masalah...10
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...13
1. Tujuan Penelitian ...13
2. Manfaat Penelitian ...14
D. Definisi Operasional ...15
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka ...18
1. Pendidikan Jasmani ...18
a. Pengertian Pendidikan Jasmani ...18
b. Tujuan Pendidikan Jasmani ...21
c. Manfaat Pendidikan Jasmani ...22
d. Hakikat Belajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ...24
e. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ...25
2. Permainan Bola Voli ...29
a. Hakikat Permainan Bola Voli ...29
b. Permainan Bola Voli Mini ...33
c. Peraturan Permainan Bola Voli Mini ...34
d. Media Pembe;ajaran Permainan Bola Voli Mini ...35
3. Modifikasi ...37
a. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani ...37
b. Modifikasi Bola Voli Mini ...38
viii
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...43
C. Hipotesis Tindakan ...45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...46
1. Lokasi Penelitian ...46
2. Waktu Penelitian ...49
B. Metode dan Desain Penelitian ...50
1. Metode Penelitian ...50
2. Desain Penelitian ...53
C. Prosedur Penelitian ...55
1. Tahap Perencanaan Tindakan ...56
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...58
3. Tahap Observasi ...59
4. Refleksi ...60
D. Instrumen Penelitian ...61
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ...64
1. Teknik Pengolahan Data ...64
2. Analisis Data ...68
F. Validasi Data ...71
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ...74
B. Paparan Data Siklus I ...76
1. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...76
2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...79
3. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ...80
4. Analisis dan Refleksi Siklus I ...83
a. Analisi Siklus I ...89
b. Refleksi Siklus I...90
C. Paparan Data Tindakan Siklus II ...91
1. Paparan Data Perencanaan Siklus II ...91
2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ...94
3. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ...98
ix
2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ...109
3. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ...113
4. Analisis dan Refleksi Siklus III ...119
a. Analisi Siklus III ...119
b. Refleksi Siklus III ...120
E. Pembahasan ...122
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...127
B. Saran-saran ...129
DAFTAR PUSTAKA ...132
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...134
x
Gambar 3.2 Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart ...54
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa Siklus I ...85
Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Gerak Dasar Passing Bawah Siklus I ....87
Gambar 4.3 Grafik Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ...89
Gambar 4.4 Grafik Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa Siklus II ...100
Gambar 4.5 Grafik Hasil Observasi Gerak Dasar Passing Bawah Siklus II ...102
Gambar 4.6 Grafik Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ...104
Gambar 4.7 Grafik Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa Siklus III ...115
Gambar 4.8 Grafik Hasil Observasi Gerak Dasar Passing Bawah Siklus III ..117
Gambar 4.9 Grafik Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ...119
Gambar 4.10 Grafik Rekapitulasi Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa ...124
Gambar 4.11 Grafik Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ...125
xi
2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV
Semester 2 ...27
3.1 Daftar Siswa SD Negeri 1 Ciwiru ...48
3.2 Daftar Tenaga Pengajar SD Negeri 1 Ciwiru...48
3.3 Jadwal Penelitian ...49
3.4 Indikator Pembelajaran Siswa ...67
3.5 Klasifikasi Interprestasi Ketercapaian Indikator Pembelajaran ...68
4.1 Data Awal Tes Passing Bawah Siswa ...75
4.2 Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus I...78
4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ...82
4.4 Data Hasil Tes Passing Bawah Siswa pada Siklus I ...84
4.5 Rekapitulasi Gerak Dasar Passing Bawah Siswa Siklus I 86 4.6 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ...88
4.7 Rangkuman analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus I ...90
4.8 Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ...93
4.9 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ...97
4.10 Data Hasil Tes Passing Bawah Siswa pada Siklus II ...99
4.11 ... Rekapitulasi Gerak Dasar Passing Bawah Siswa Siklus II ...101
4.12 Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ...103
4.13 Rangkuman analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...104
4.14 Hasil Perencanaan Observasi Kinerja Guru Siklus III ...108
4.15 ... Hasil Pelaksanaan Observasi Kinerja Guru Siklus III ...112
4.16 Data Hasil Tes Passing Bawah Siswa pada Siklus III ...114
4.17 ... Hasil Obsevasi Gerak Dasar Passing Bawah Siswa Siklus III 117 4.18 Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ...118
4.19 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus III ...120
4.20 Rekapitulasi Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa ...124
4.21 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ...125
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Agus Mahendra (2005: 17) Pendidikan Jasmani adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan Jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan
umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan
berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu
menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Perencanaan tujuan tersebut
berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan
karakteristik anak.
Jadi Pendidikan Jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani atau olahraga yang initinya mendidik anak. Para ahli
sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak
muda agar kelak mereka maupun membuat keputusan terbaik tentang
aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang
hayatnya.
Tujuan Pendidikan Jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada anak
untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus
mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial,
setiap anak setinggi-tingginya. Misi pendidikan jasmani tercangkup dalam
tujuan pembelajaran yang meliputi domain kongnitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Oemar Hamalik (2001: 65) “Kurikulum adalah program
pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa”.
Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan
belajar, sehingga mendorong perkembangan dan petumbuhannya sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum merupakan suatu
rancanagan pendidikan yang akan menentukan pelaksanaan dan hasil
pendidikan. Sebagaiman menurut Undang–undang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa “Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu”.
Kurikulum yang terbaru adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah
menyelenggarakan proses belajar untuk membimbing, mendidik, dan
menegembangkan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.
Sekolah Dasar (SD) adalah lembaga pendidikan pada tingkat dasar, yaitu
tempat berlagsungnya proses pembelajaran sebagai implementaasi dari
kurikulum. Peran guru adalah mengartikulasikan kurikulum atau bahan ajaran
serta mengembangkan dan mengimplementasikan program-program
pembelajaran dalam suatu tindakan yang akurat. Peran ini hanya mungkin
dilakukan jika guru telah memahami tujuan dan isi kurikulum serta segala
Dari sekian banyak mata pelajaran yang diberikan di sekolah, salah
satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(Penjas Orkes). Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP,
2006: 10) dijelaskan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kerterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
7. Memahami koonsep aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampilan, serta memiliki sikap sportif.
Dari Kurikulum 2006 untuk pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
terdapat program pengajaran permainan bola besar, diantaranya adalah
permainan bola voli. Olahraga permainan bola voli merupakan salah satu
materi penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan di Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga permainan
bola voli dipandang layak sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Karena permainan bola voli merupakan sarana untuk mendidik anak-anak,
nilai-nilai yang terkandung dalam permainan bola voli diharapkan dapat
sehat, disiplin, kerjasama, percaya diri, ketekunan dan kebiasaan untuk selalu
berfikir.
Menurut Yuyun & Toto (2010: 36) “Permainan bola voli pada awal ide
dasarnya adalah permainan memantul-mantulkan bola (to volley) oleh tangan
atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai
ukuran-ukuran tertentu”. Permaina bola voli adalah suatu bentuk permainan
yang termasuk dalam cabang olahraga permainan. Voli artinya pukulan
langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum bola jatuh ke tanah.
Tujuan orang bermain bola voli berawal dari tujuan yang bersifat rekreatif,
kemudian berkembang ke tujuan-tujuan lain seperti di lingkungan
persekolahan permainan bola voli digunakan sebagai salah satu sarana atau
alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Dalam permainan bola voli meliputi servis, passing, smash/spike dan
block. Passing merupakan pembelajaran dasar yang sangat penting dikuasaii
oleh siswa. Salah satu pembelajaran bola voli yang yang harus dilaukan siswa
kali ini adalah passing bawah. Passing bawah adalah mengambil bola yang
berada di bawah badan dan biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian
bawah (dari sikut sampai pergelangan tanga yang dirapatkan), baik untuk
dioperkan kepada kawan maupun langsung ke lapangan lawan melalui di atas
jaring. Untuk dapat menguasai pembelajaran passing bawah, diperlukan
adanya latihan yang sistematis, sehingga siswa menguasai proses
Passing bawah dalam permainan bola voli merupakan pembelajaran yang
harus dikuasai oleh siswa khususnya siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru
Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran permainan bola voli di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Kuningan, sebagian besar siswa belum menguasai
pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini sehingga tidak
ada motivasi dan masih kurang mampu dalam melakukan passing bawah,
karena masih adanya rasa takut pada diri anak, kurang berani dan sakit
manakala tangannya melambungkan bola voli yang sebenarnya, terutama
untuk anak perempuan, hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang
dilaksanakan menggunakan fasilitas yang baku, baik bola, lapangan, maupun
net.
Dengan demikian diperlukan proses pembelajaran yang dilakukan siswa
dan guru untuk mencapai tujuannya. Dalam kegiatan belajar mengajar,
kreatifitas guru dalam menguasai siswa sangan diperlukan. Dimulai dengan
metode mengajar, pengelolaan kegiatan belajar mengajar, strategi kegiatan
belajar mengajar, alat bantu mengajar sampai media yang diperlukan dalam
mengajar. Proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan
suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Subagiyo (2005: 310 ) “Media atau alat bantu adalah alat-alat
yang digunakan oleh guru sebagai sarana untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar”. Alat bantu dimaksudkan untuk mempermudah siswa belajar dalam
karakteristik pada diri siswa. Esensi dari mata pelajaran pendidikan jasmani
adalah anak harus dapat meninkmati pengalaman yang diperoleh selama
proses pembelajaran.
Untuk membantu anak melakukan gerakan-gerakan dalam permainan bola
voli dengan tidak disertai rasa takut perlu adanya upaya guru untuk
menanamkan keberanian kepada siswa. Dalam proses pembelajaran
khususnya alat bantu atau media pembelajaran merupakan komponen yang
tidak dapat dipisahkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, maka supaya
proses belajar mengajar berjalan efektif dan efesien, perlu didukung dengan
kemudahan-kemudahan yang dirasakan oleh siswa. Sehingga dalam
penggunaan alat bantu atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan pada diri anak untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik (2001: 27) “Belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku dan perubahan ini akan terjadi apabila adanya
interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Mengajar adalah
menyamapaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.
Mengajar merupakan upaya guru untuk memberikan rangsangan, dorongan
dan pengarahan kepada siswa supaya terjadi proses belajar. Dalam prose
pembelajaran guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator agar siswa
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data awal pembelajaran passing
bawah dalam permainan bola voli mini yang dilakukan siswa kelas IV SD
Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan sebagai berikut
Tabel 1.1.
Data Awal Tes Passing Bawah Siswa
No Nama
Aspek yang dinilai
Jml
Skor Nilai
Tafsiran Ket
Sikap Kaki Sikap Tangan Sikap Badan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 K C B BS L TL
1 Alfan Fahmi Yoga - 1 1 - - 1 1 - - 4 44 TL
2 Arya Arga Dinata 1 1 1 1 - - 1 - - 5 55 TL
3 Dani Dwi Ramdani 1 1 1 1 - - 1 - - 5 55 TL
4 Dean Surya P. 1 1 1 1 1 - 1 - 1 7 78 L
5 Fahri Maulana N. 1 - 1 1 - 1 - - 1 5 55 TL
6 Fany Sukmawati 1 - 1 1 - 1 - - - 4 44 TL
7 Fiametha Rossa 1 1 1 1 1 1 1 - - 7 78 L
8 Hani Deni Astuti 1 - 1 1 - - - 3 33 TL
9 Ira Ufairah 1 1 - 1 1 1 - - - 5 55 TL
10 Kurniyawati 1 1 1 - - 1 1 - - 5 55 TL
11 Nadia Elvansa P. - 1 1 1 - - - 3 33 TL
12 Nugi Pebri N. - 1 1 1 1 - - - 1 5 55 TL
13 Nurhasanah Dwi Y. 1 1 - 1 - 1 - - - 4 44 TL
14 Pahrul Arazi 1 1 1 1 1 1 1 - - 7 78 L
15 Rohmat Fahrul R. 1 1 1 1 1 - 1 1 1 8 89 L
16 Susi Sarti L. 1 - 1 1 - 1 - - - 4 44 TL
17 Tezar Nuzul M. 1 1 1 1 1 1 1 - 1 8 89 L
18 Tri Luckianti 1 1 - 1 - 1 - - 1 5 55 TL
19 Yusuf Hidayatullah 1 1 1 1 1 1 1 1 - 8 89 L
Jumlah 16 15 16 17 8 12 10 2 6 6 1128 2 11 3 3 6 13
Rata-rata
82% 65% 32% 59 59 10
% 58 % 16 % 16 % 32 % 68 % Prosentase
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data bahwa hasil belajar siswa yang
dapat melakukan gerakan pembelajaran passing bawah dalam permainan bola
68% siswa belum berhasil dalam pembelajaran passing bawah. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli masih rendah.
Dari kondisi pembelajaran dan hasil tes yang diperoleh, memberikan
gambaran bahwa masalah pembelajaran passing bawah dalam permainan bola
voli mini di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru. Maka perlu didukung dengan
penggunaan alat bantu / media dan memodifikasi sarana yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk
mencapai tujuan tersebut dengan merancang dan melaksanakan pembelajaran
passing bawah sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik
anak SD. Penggunaan alat bantu / media dan memodifikasi sarana merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani di Sekolah
Dasar, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan menanamkan
keberanian.
Siswa tingkat kelas IV Sekolah Dasar pada umumnya belum memiliki
kemampuan untuk melakukan gerakan, misalnya passing bawah, maka
diperlukan perubahan pada sarana dan prasarana yang digunakan dalam
permainan bola voli, seperti : bola, lapangan, jumlah peserta, dan cara
bermain. Dalam hal ini untuk mengurangi rasa takut dan untuk meningkatkan
kemampuan pada diri anak, penulis mencoba untuk memodifikasi bola yang
digunakan dalam pembelajaran sebagai tindakan. Perubahan bola yang
dilakukan untuk menumbuhkan keberanian pada diri anak dan dapat
meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.
Dengan memperhatikan uraian diatas, hal ini merupakan masalah yang
perlu penanganan dan pegolahan, serta solusi yang professional demi
terciptanya peningkatan dan kemajuan pendidikan. Dengan menggunkan
modifikasi bola ini siswa merasa senang dan tidak merasa bosan dalam
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan, khususnya passing bawah dalam permainan bola voli. Sehingga
dengan memodifikasi alat akan lebih membangkitkan minat anak, suasana
belajar akan lebih meriah dan tidak dibebani rasa takut.
Jadi pembelajaran permainan bola voli melalui modifikasi alat yang
digunakan, dapat menjadi alternative dalam mengatasi persoalan pendidikan
jasmani untuk pokok bahasan permainan bola voli mini materi passing bawah
pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Kuningan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas yang dirumuskan ke dalam judul :
“Pembelajaran Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli Mini Melalui
Modifikasi Bola pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi
pernyataan masalah peneliti dalam pembelajaran passing bawah dalam
permainan bola voli mini melalui modifikasi bola .
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai
berikut :
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran passing bawah pada permainan
bola voli dengan melalui modifikasi bola pada siswa di kelas IV SD
Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran passing bawah pada permainan
bola voli dengan melalui bola modifikasi pada siswa di kelas IV SD
Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan?
c. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli dengan melalui modifikasi bola bola pada siswa di
kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Kuningan?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang muncul dalam penelitian tindakan
kelas ini, langkah selanjutnya adalah mencari alternatif pemecahan masalah.
Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan memodifikasi alat yang
digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan bola karet. Salah
2005: 14 ). Misalnya dalam pembelajaran bola voli bola yang dapat
digunakan antara lain dapat dibuat dari balon, bola karet yang ringan, bola
plastik atau bola yang sebenarnya.
Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli mini melalui modifikasi bola adalah sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan pembelajaran passing bawah pada permainan bola
voli melalui modifikasi bola. Pada tahap ini guru mempersiapkan sumber
dan alat pembelajaran yang diperlukan, serta mengkondisikan siswa pada
pembelajaran dan memotivasi siswa untuk ikut aktif dalam pelaksanaan
pembelajaran. Guru dapat menjelaskan kepada siswa mengenai materi,
tujuan, pokok kegiatan dan hasil belajar yang diharapkan. Guru
menjelaskan kepada siswa tentang cara-cara melakukan gerakan passing
bawah.
b. Tahap pelaksanaan pada saat pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli melaui modifikasi bola. Disini guru membimbing
siswa dengan memberikan latihan-latihan untuk mendorong dan
merangsang minat anak untuk mengikuti proses pembelajaran passing
bawah dengan menggunakan modifikasi bola. Kemudian mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran passing
bawah sebagai refleksi atau tindakan yang telah dilakukan. Dalam hal ini
hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk
perencaaan tindakan pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dirancang
a. Siklus I
Pada siklus I ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa dibagi
menjadi dua kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi
dengan net. Kemudian siswa melakukan permainan berlomba
melmpar dan menangkap bola ke atas lalu dilanjutkan untuk
melakukan gerakan passing bawah dengan menggunakan bola plastik.
b. Siklus II
Pada siklus II ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa
digabung satu kelompok, guru menugaskan satu siswa untuk
melempar bola ke atas dengan melewati net. Kemudian siswa
berlomba untuk melakukan gerakan passing bawah dengan melewati
net atau mengembalikan gerakan passing bawah ke siswa yang
melempar bola. Bola yang digunakan bola karet.
c. Siklus III
Pada Siklus III, dalam perencanaan yaitu siswa dibagi menjadi dua
kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi dengan net,
guru menugaskan satu siswa untuk melempar bola ke atas dengan
melewati net dengan berdiri di dekat tiang net. Kemudian siswa
melakukan gerakan passing bawah melewati net, tetapi dengan
mengoper ke temannya maksimal 3 kali. Bola yang digunakan bola
yang sebenarnya dengan ukuran no 4.
c. Mengevaluasi pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli
kemampuan siswa, maka guru mengadakan tes, dimana setiap siswa
diberikan kesempatan 1 menit untuk melakukan passing bawah dengan
melewati net, dengan ketinggian net 2,00 meter untuk putri dan 2,10
meter untuk putera.
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui gambaran pembelajaran
passing bawah dalam permainan bola mini melalui bola modifikasi,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui gambaran perencanaan pembelajaran passing pada
permainan bola voli melalui modifikasi bola dalam meningkatkan
kemampuan passing bawah di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Kuningan.
b. Untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan pembelajaran passing bawah
pada permainan bola voli melalui modifikasi bola dalam meningkatkan
kemampuan passing bawah di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Kuningan.
c. Untuk mengetahui hasil peningkatan pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli melalui modifikasi bola dalam meningkatkan
kemampuan passing bawah di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan
2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan pada saat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
sedikitnya banyak diharapkan dapat membuat manfaat bagi pihak tertentu
diantaranya :
a. Untuk guru
1) Dengan penerapan pembelajaran passing bawah dalam permainan
bola voli mini melalui modifikasi bola, diharapkan dapat memberi
masukan khusunya bagi peneliti untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam materi passing bawah.
2) Mengembangkan kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran dengan modifikasi bola dalam pembelajaran passing
bawah permaina bola voli.
3) Untuk memperbaiki proses pembelajaran permainan bola voli mini
khususnya materi passing bawah dengan lebih banyak lagi
menciptakan pembelajaran misalnya dengan melalui modifikasi bola.
4) Dapat memberikan model pembelajaran yang menarik, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap permainan bola
voli mini dan kreativitas guru dan mempermudah cara penyampaian
materi sehingga siswa termotivasi dan menyenangkan dalam
mengikuti pembelajaran olahraga.
5) Dapat mengembangkan profesionalisme guru penjas dalam
melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
b. Untuk siswa
1) Dapat membangkitkan minat siswa agar lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran permainan bola voli mini.
2) Dapat meningkatkan kemampuan belajar passing bawah dalam
permainan bola voli mini.
3) Dapat membuat pembelajaran olahraga menjadi lebih menarik dan
menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini.
c. Untuk sekolah
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mempunyai sarana dan prasarana yang memadai.
2) Untuk membantu tercapainya pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli melalui modifikasi bola.
d. Untuk Peneliti Lanjut
1) Masalah wawasan pembelajaran penjas dalam permainan bola voli
melalui modifikasi bola lebih diperluas objek yang diteliti.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pokok-pokok permasalahan
yang diteliti, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang perlu diketahui
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Muhammad Surya, 2003: 40). Pembelajaran merupakan proses dari kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Dengan
pembelajaran kegiatan belajar yang amat strategi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
2. Passing bawah
Menurut Yunus (1992: 79), Passing bawah adalah mengambil bola
yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya
dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah (dari sikut sampai
pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk diopoerkan kepada
kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui diatas net atau
jaring.
3. Modifikasi
Menurut Aip dan Yoyo (2005: 3) Modifikasi merupakan salah satu
usaha yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran pendidikan penjas
SD, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang.
Menurut Lutan (1988: 3) menyatakan bahwa :
Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar :
Banyak sarana pembelajaran permainan yang harus dimodifikasi
agar pembelajaran permainan tersebut tetap dapat dilaksanakan sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
4. Bola
Menurut Poerwadarminta (1963: 8) “Bola adalah barang bulat yang
dibuat dari karet, plastik dan sebagainya untuk bermain-main”. Sehingga
permasalahn di atas merupakan salah satu sarana pembelajaran bola voli
yang harus dimodifikasi adalah bola. Bola yang digunakan disini adalah
bola karet.
5. Permainan bola voli mini
Permainan bola voli adalah permainan dari cabang olahraga yang
bertujuan memukul bola atau mengembalikan bola ke lapangan lawan
agar jatuh di daerahnya, dengan melewati di atas net dan menjaga agar
bola tidak jatuh di daerah lapangan sendiri. Oleh sebab itu cabang
olahraga ini diberikan dalam bentuk yang disederhanakan atau diminikan
sesuai dengan tingkat perkembangan anak di Sekolah Dasar.
Menurut Yunus (1992: 188) bahwa, “ Peraturan permainan bola voli
mini merupakan modifikasi dari peraturan bola voli yang sesungguhnya”.
Bola mini dimainkan oleh pemain yang jumlahnya kurang dari 6 orang
dalam satu tim”.
Menurut Horst Baacke mengatakan “Jumlah pemain dalam satu
regu dapat 2,3 atau 4 orang, dan ukuran lapangan dapat 3 x 9 m, 4,5 x 9 m,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan pada saat pelaksanaan adalah SD
Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Alasan penulis
memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian, karena ditemukan adanya
masalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Kuningan kurang memiliki kemampuan dalam melakukan gerakan
passing bawah didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.
a. Penelitian ini memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
siswa dalam pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli
mini.
b. Karena peneliti menilai perlu adanya suati inovasi dalam pembelajaran di
kelas IV yang dapat membawa pembaharuan dan perubahan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga pembelajaran siswa dapat
meningkat, khususnya dalam pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli mini
c. Penulis merupakan salah satu pengajar di SD Negeri 1 Ciwiru
Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan tersebut,
d. Cukup mengetahui keadaan akademis dan keadaan lingkungan
a) Kondisi Sekolah
SD Negeri 1 Ciwiru terletak di Desa Ciwiru Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Kuningan yang berdiri di atas tanah seluas 695,96. SD Negeri
1 Ciwiru yang dibangun pada tahun 1960. Bangunan sekolah ini terdiri
dari 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan guru, 1 ruang Mushola, 1
ruang perpustakaan, 1 ruang dapur, kamar WC siswa dan 1 kamar WC
guru lebih jelasnya lihat gambar denah sekolah SD Negeri 1 Ciwiru di
bawah ini.
Gambar 3.1
Denah Sekoh SD Negeri 1 Ciwiru
b) Keadaan siswa
Siswa di SD Negeri 1 Cwiru yang jumlahnya 130 yang terdiri dari
52 laki-laki dan 78 perempuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Kuningan tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri
dari 10 laki-laki dan 9 orang perempuan.
[
VI V IV
K
an
tor
III II
Tabel 3.1
Daftar Siswa SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan
No Kelas Banyak Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 I 10 20 30
2 II 7 18 25
3 III 5 13 18
4 IV 10 9 19
5 V 11 11 22
6 VI 9 7 16
Jumlah 52 78 130
c) Keadaan Guru
SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan
mempunyai tenaga pengajar sebanyak 13 orang, yang terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil sebanyak 9 orang dan Sukwan sebanyak 4 orang. Selain itu
terdapat 1 orang penjaga. Tabel daftar pengajar SD Negeri 1 Ciwiru dapat
dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Daftar Tenaga Pengajar SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan
No Nama NIP Gol Jabatan Pend.
1 Suryana, S.Pd 196307141986031013 IV/a Kepala Sekolah SI
2 Mudahir, S.Pd 196002251981121002 IV/a Guru Kelas III SI
3 Dirman N 196007221982011003 IV/a Guru Kelas II D2
4 Omat M, S.Pdi 196006151984121003 IV/a Guru PAI Kls IV-VI SI
5 Nanih K, S.Pdi 195602141984122002 IV/a Guru PAI Kls I-III SI
6 Suhaesih, S.Pd 197004272007012013 III/a Guru Kelas V SI
7 Cahyani, S,Pd 197204052007012015 II/b Guru Kelas IV SI
8 Juhati, S.Pd 197008072007012009 II/b Guru Kelas I SI
9 Sujana, S.Pd 197109152007011007 II/b Guru Kelas VI SI
10 Ikah S, S.Si - - Guru B.sunda SI
11 Iska N - - Guru Penjas -
12 Dedi k - - Guru SBK -
13 Neneng k - - Guru B.Inggris -
2. Waktu Penelitian
Lamanya tindakan dalam penelitian pembelajaran passing bawah dalam
permainan bola voli mini melalui modifikasi bola pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, selama 6
bulan, yang dimulai pada bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011.
Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus
hingga permasalahan yang muncul dalam data awal dapat diatasi. Untuk itu
[image:30.595.49.577.399.732.2]diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan penelitian ini.
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No Uraian
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Tahun 2010 / 2011
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Penyusunan
Proposal
2 Seminar
Proposal
4 Pembuatan
Skripsi
5
Pelaksanaan
a. Siklus I
b.Siklus II
c. Siklus III
6 Penyusunan
Skripsi
7 Sidang
Skripsi
B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Menurut Suherman, (2009: 33) mengemukakan bahwa :
Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta, prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 2004: 1).
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian, menghimpun data,
mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari
hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Banyak pencarian
yang dapat dilakukan berdasarkan pendekatannya dibedakan antara
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, sedangkan berdasarkan fungsinya
dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, improftif dan prediktif
(Sukmadinata, 2010: 52).
Menurut Sukmadinata (2010: 60) mengemukakan bahwa:
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencangkup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
Menurut Sukmadinata (2010: 53), “Penelitian kuantitatif didasari oleh
filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji
secara kuantitatif”. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan
dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental,
yaitu metode: deskritif, survai, ekspos faktor, komparatif, korelasional dan
penelitian tindakan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan
kelas. Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan
kulalitatif deskripsi analisis dengan bantuan perhitungan prosentase. Dasar
pertimbangan penulis menggunakan pendekatan tersebut mengacu pada
pendapat Meoleong (1998 : 5) sebagai berikut :
Pertama ; menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apbila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua ; metode ini menyajikan secara langsung antara peneliti dan responden, ketiga ; metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak peajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Berkaitan dengan penelitian kualitatif, Bogdan (Moeleong, 1998 : 3)
mendefinisikan sebagai berikut :
Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dn individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau oranisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Lebih lanjut Moleong (1998 : 6) menyatakan, “Data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya
penerapan metode kualitatif”.
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki
atau meningkatkan kemampuan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian
dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, proses
melalui penggunaan kata-kata. Penggunaan metode kualitatif ini sangat sesuai
untuk kegiatan belajar mengajar, karena yang dijadikan obyek penelitian di
dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa. Adapun penelitian, yaitu orang
yang mengumpulkan data dari obyek yang dijadikan alat pengumpulan data
utama. Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Moleong (1998 : 4-5),
yang menyatakan bahwa :
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
Peranan metode penelitian sangat menentukan dalam upaya
mengumpulkan data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian, serta
memberi petunjuk bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Tanpa adanya
metode penelitian yang jelas, maka data dan hasil penelitian akan terlihat
samar atau bahkan melenceng dari hasil yang diharapkan sebelumnya.
Dengan melakukan pnelitian kualitatif ini guru dapat mengetahui sampai
sejauh mana ketepatan penggunaan metode, materi, media dan prosedur
penilaian dalam proses pembelajaran. Setelah mengetahui kelemahan dan
kekurangannya, maka guru akan berusaha untuk melakukan tindakan
perbaikan.
Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis terlibat
langsung dan berperan serta waktu mengumpulkan data di lapangan. Data
yang dikumpulkan adalah data kegiatan pembelajaran passing bawah dalam
Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, dari hasil
observasi, wawancara, catatan lapangan dan data hasil.
2. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang
mengacu pada Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005 :
66) yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi,
kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya.
Desain penelitian Model Spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart, yaitu
model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang. Semakin lama
diharapkan pencapaian hasilnya akan semakin meningkat. Sebelum penulis
melakukan tindakan, penulis membuat rencana tindakan yang akan dilakukan.
Setelah rencana tersusun lengkap baru kemudian tindakan itu dilakukan.
Bersamaan dengan dilakukan tindakan, penulis selaku observer
mengamati proses pelaksanaan tindakan itu dan akibat yang ditimbulkannya
melaui lembaran observasi. Berdasarkan data dari hasil pengamatan,
kemudian penulis melakukan refleksi atau tindakan yang telah dilakukan.
Dalam hal ini hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan
pertimbangan untuk perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Model Spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart sebagaimana yang tampak
Gambar 3.2
Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)
Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang
diawali dengan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku
sebagai solusi. Rencana tindakan dengan pihak yang mengamati proses
jalannya tindakan, istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi.
Penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan pengamatan terhadap
berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti/observer. Tindakan ini
[image:35.595.244.397.109.479.2]khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument. Pelaksanaan
tindakan (action) adalah sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan yang diinginkan. Pelaksanaan
yang merupakan implementasi atau penerapan rancangan, yaitu mengenalkan
tindakan pembelajaran dikelas. Pengamatan (observation) adalah pengamatan
yang dilakukan oleh pengamat observer, aktivitas mengamati proses dan hasil
dari suatu tindakan yang akan dilakukan dan melakukan. Refleksi (reflecting)
adalah kegiatan mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu
tindakan. Kemudian berhadapan dengan penelitian untuk mendiskusikan
implementasi kekuranga atau kelebihan pembelajaran yang telah selesai
dilaksanakan dan merencanakan tindakan selanjutnya dengan cara
memperbaiki dan mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
Pelaksanaan tindakan tiap siklus dlam penelitian akan dihentikan apabila
tujuan pembelajaran yang akan diukur telah tercapai. Artinya tujuan
pembelajaran telah mencapai rata-rata ketuntasan minimal secara klasikal
sesuai dengan yang telah ditentukan.
C. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam peneitian ini adalah
berbetuk siklus, satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan, dan tiap
pertemuan selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan
permainan bola voli mini dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Perencanaan tindakan (planning)
Tindakan dalam penelitian kelas disusun berdasarkan masalah yang
hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Tindakan ini dilakukan
untuk memperbaiki pembelajaran passing bawah melalui modifikasi bola
pada permainan bola voli mini. Adapun langkah-langkah dalam tahap
perencanaan tindakan sebagai berikut :
a. Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta persetujuan
Kepala Sekolah dan rekan-rekan.
b. Melakukan penerapan model pembelajaran melalui memodifikasi bola
sebagai upaya pemecahan masalah dalam pembelajaran passing bawah di
kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Kuningan.
c. Menentukan indikator keberhasilan baik proses maupun hasil
pembelajaran.
d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran gerakan passing bawah
melaui modifikasi bola Kemudian peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran passing bawah sebagai
refleksi atau tindakan yang telah dilakukan. Dalam hal ini hasil refleksi
pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk perencaaan
tindakan pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dirancang dalam bentuk
1) Siklus I
Pada siklus I ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa dibagi
menjadi dua kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi
dengan net. Kemudian siswa melakukan permainan berlomba lempar
dan menangkap bola ke atas lalu dilanjutkan untuk melakukan
gerakan passing bawah menggunakan bola plastik.
2) Siklus II
Pada siklus II ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa digabung
satu kelompok, guru menugaskan satu siswa untuk melempar bola ke
atas dengan melewati net. Kemudian siswa berlomba untuk
melakukan gerakan passing bawah dengan melewati net atau
mengembalikan gerakan passing bawah ke siswa yang melempar
bola. Bola yang digunakan bola karet.
3) Siklus III
Pada Siklus III, dalam perencanaan yaitu siswa dibagi menjadi dua
kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi dengan net,
guru menugaskan satu siswa untuk melempar bola ke atas dengan
melewati net dengan berdiri di dekat tiang net. Kemudian siswa
melakukan gerakan passing bawah melewati net, tetapi dengan
mengoper ke temannya maksimal 3 kali. Bola yang digunakan bola
yang sebenarnya dengan ukuran no 4.
f. Menentukan teknik pengolahan data yang telah terkumpul, kemudian
diolah dan diinterprestasikan peningkatannya.
2. Tahap Pelaksanaan (action)
Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui bola
modifikasi pada permainan bola voli mini
a. Kegiatan awal
1) Menyiapkan siswa dalam kondisi pembelajaran di lapangan
2) Anak dibariskan dalam posisi 3 baris
3) Anak ditugaskan untuk berdoa
4) Mengecek kehadiran siswa
5) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran
6) Melakukan pemanasan dengan lari keliling lapangan 3 kali putaran.
b. Kegiatan inti
a) Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai siswa, serta menjelaskan pokok-pokok kegiatan.
b) Guru mendemonstrasikan pembelajaran passing bawah
c) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok (kelompok laki-laki dan
perempuan) yang dibatasi dengan Net.
d) Setiap kelompok diberikan satu bola dan memilih satu siswa untuk
melempar bola ke atas, kemudian siswa berlomba untuk melakukan
gerakan passing bawah dengan menggunakan bola plastik.
e) Siswa yang melakukan gerakan passing bawah bergantian untuk
f) Melakukan gerakan passing bawah dengan memperhatikan posisi
tangan, kaki, badan dan arah pantulan atau lambungan bola.
g) Guru membantu siswa yang tidak bisa melakukan gerakan psssing
bawah
h) Guru melakukan koreksi gerakan passing bawah yang sudah
dilakukan
i) Melakukan permaina bola voli mini yang dimodifikasi.
c. Kegiatan akhir
a) Melakukan peregangan
b) Siswa duduk santai dalam formasi setengah lingkaran
c) Guru memberikan koreksi secara umum terhadap gerakan yang
dilakukan siswa.
d) Guru menugaskan kepada siswa untuk berlatih di lingkungan
rumahnya masing-masing.
e) Guru dan siswa berdoa dan menyiapkan untuk mengikuti pelajaran
selanjutnya.
3. Tahap Observasi (observation)
Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran
menggunakan modifikasi,bola untuk meningkatkan kemampuan
pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini, baik kinerja
guru maupun aktivitas siswa. Kegiatan observasi bertujuan untuk menemukan
observasi juga bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang
terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang berlangsung. Salah satu
tahap yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas adalah observasi
(pengamatan), observasi ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
pengumpulan data melalui pengamatan langsung dalam proses pembelajaran
passing bawah permainan bola voli mini melalui modifikasi bola.
Berdasarkan tujuan observasi, maka diharapkan adanya suatu perubahan
yang bersifat positif dari suatu pelaksanaan tindakan. Sehingga dapat
memperbaiki proses dan hasil belajar. Apabila kenyataan dalam pelaksanaan
tindakan terjadi perubahan di luar perencanaan, maka perubahan tersebut
mutlak dicatat dan dicermati penyebabnya serta ditentukan langkah-langkah
perbaikannya.
4. Refleksi (reflecting)
Tahap refleksi ini merupakan kegiatan untuk menganalisis,
menginterprestasikan dan eksplorasi terhadap semua informasi yang
diperoleh dari hasil observasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan tindakan
yang telah dilakukan dalam pembelajaran passing bawah dalam permainan
bola voli mini melalui modifikasi bola, sebagai acuan untuk perencanaan dan
pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Refleksi dilakukan setelah peneliti menganalisa data-data yang
terkumpul. Dari hasil analisa peneliti mendeskripsikan hasil pelaksanaan
tindakan yang dijadikan dasar untuk membuat rencana pembelajaran
kelas, yang dimaksudkan untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan
secara keseluruhan berdasarkan data yang terkumpul serta melakukan
evaluasi guna penyempurnaan tindakan selanjutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penialaian terhadap
ahasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalahah dari
proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus
berikutnya yang melupiti kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
pengamatan ulang sehingga permaslahan dapat teratasi.
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi yang objektif dalam pengumpulan data
diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan
penggunaan alat pengumpul data peneliti yang tepat, permasalahan yang
sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik.
Menurut Wiriaatmadja, (2005 : 96) menyatakan sebagi berikut :
Penelitian tindakan kelas sebagi penelitian bertradisi kualitatif dengan latar atau setting yang wajar dan alami yang diteliti, maka memberikan peranan penting kepada penelitian yakni sebagai satu-satunya instrumen karena manusialah yang dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu, seperti halnya banyak terjadi di kelas.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia merupakan
pengumpulan data umum yang akan mampu mengadakan penyesuaian
dengan kenyataankenyataan yang terjadi di lapangan. Apabila manusia
digunakan sebagai instrumen pada sebuah penelitian, maka ia akan dapat
tersebut dilakukan dengan cara menghubungkan fakta-fakta yang ada di
lapangan dengan teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.
Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Observasi
Pada umumnya observasi adalah tindakan yang merupakan
penafsiran dari teori, seperti yang dimukakan oleh Karl Popper
(wiriaatmadja 2005 :104). Observasi ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran dan informasi proses pembelajaran permainan bola voli mini
yang diantaranya sebagai berikut :
a. IPKG 1
Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 1) ini di gunakan
sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan
pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam pembelajaran
passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui modifikasi
bola.
b. IPKG 2
Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 2) ini di gunakan
sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan
pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam permainan bola
c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk
mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui
modifikasi bola.
2. Wawancara
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) Wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu (Wiriaatmadja, 2005: 117).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian yaitu format
wawancara untuk guru dan siswa yang dilakukan akhir proses
pembelajaran atau akhir penelitian tindakan.
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan secara garis besar untuk menggambarkan
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama kegiatan proses
pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini sejalan dengan pendapat
Wiriaatmadja (2005: 125) yang mengemukakan bahwa “catatan
lapangan memuat deskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim
sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial, dan
nuansa-nuansa lainnya”. Catatan lapangan yang digunakan dalam peneliti ini
lapangan ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari
setiap siklus.
4. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa dilakukan untuk megetahui kemampua dan
tingkat ketercapaian keberhasilan siswa setelah dilakukan tindakan. Alat
tes berupa format penilaian tentang gerakan passing bawah mulai dari
sikap kaki, sikap badan dan sikap tangan dilakukan pada saat kegiatan
inti berakhir rencana pelaksanaan pembelajaran setiap siklus.
5. Dokumentasi
Penggunaan dukemen pada penelitian ini sangat penting, sebagai alat
penunjang yang dapat melengkapi dan memperjelas data peneliti.
Pengambilan dokumen dilakukan pada penelitian pada saat kegiatan guru
dan siswa selama proses pembelajaran setiap penelitian, wawancara guru
dan siswa, pelaksanaan proses pembelajaran di lapangan.
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan
data kualitatif, dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus
pemerolehan berdasarkan setiap tindakan. Proses pengolahan data dan analisi
data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari berbagai
sumber, seperti observasi, wawancara yang sudah dituliskan dalam catatan
terhadap siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Kuningan.
Data observasi dan wawancara diperoleh dari proses pembelajaran
passing bawah melalui modifikasi bola. Observasi langkah-langkah model
pembelajaran melalui modifikasi bola dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format observasi
/pengamatan.
Adapun proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Observasi, dilakukan selama penerapan model pembelajaran passing
bawah melaui modifikasi bola, serta observasi kinerja guru dan aktivitas
siswa.
b. Wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran, wawancara
dilakukan dengan guru dan siswa.
c. Catatan lapangan, yaitu dengan mencatat kejadian-kejadian yang dialami
selama pembelajaran berlangsung.
d. Data hasil belajar diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran.
e. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mendokumentasikan semua data
yang sudah terkumpul dan dengan gambar foto pada saat pembelajaran
berlangsung dan pada saat tes hasil belajar.
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data.
Pengolahan data dimulai pada saat melakukan refleksi dari setiap tindakan
yang dilaksanakan pada setiap siklus dalam penelitian. Teknik data yang
Semua data yang sudah berhasil diperoleh, kemudian dibaca dan ditelaah
secara rinci.
Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar, dilakukan dengan
menghitung prosentase ketercapaian setiap indikator, dan merekapitulasi
prosentase jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas. Mengenai teknik
pengolahan data data, tes hasil belajar yang digunakan penulis yaitu berupa
penilaian proses pembelajaran gerakan passing bawah yang terdiri dari 3
aspek yaitu : sikap kaki, sikap tangan, dan sikap badan.
Untuk tes pembelajaran proses terdiri dari :
a. Sikap kaki
1) Kaki dalam posisi merenggang dengan santai
2) Gerak mengabil ke arah bola, dengan sedikit diulurkan kaki ke depan
3) Kedua lutut sedikit ditekuk
b. Sikap tangan
1) Kedua tangan saling berpegangan (punggung tangan kanan diletakan
di atas telapak tangan kiri kemudian saling berpegangan.
2) Lengan tangan lurus ke depan antara lutut dan bahu
3) Persentuhan bola tepat pada pergelangan tangan.
c. Sikap badan
1) Badan sedikit condong ke depan, pandangan lurus ke bola
2) Menerima bola di depan badan dan sedikit diayunkan
3) Arahkan bola kesasaran menggunakan badan, sentuhlah bola dengan
Cara penilaian pembelajaran passing bawah dapat dilihat pada tabel 3.4
[image:48.595.137.505.207.355.2]di bawah ini :
Tabel 3.4
Indikator Pembelajaran Siswa
No Tujuan Pembelajaran
1 Kemampuan melakukan gerakan passing bawah (sikap kaki, sikap tangan dan sikap badan)
2 Kemampuan menjelaskan gerakan passing bawah
3 Dapat termotivasi, senang, semangat dan kerjasama dalam melakukan gerakan passing bawah
Kriteria keberhasilan bagi anak ditentukan oleh batas kelulusan 60%.
Setiap siswa dikatakan lulus apabila dapat melakukan proses pembelajaran
minimal 60% sesuai dengan deskriptor yang telah ditentukan. Dan kriteria
keberhasilan secara umum ditentukan dengan batas ketuntasan belajar secara
klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa seluruh siswa di kelas IV sebanyak 19
orang terdiri dari dari 10 laki-laki dan 9 orang perempuan. Untuk
memudahkan interprestasi ketercapaian setiap idikator, digunakan kategori
presetase sebagaimana terlihat pada table 3.5 di bawah ini :
Tabel 3.5
Klasifikasi Interprestasi Ketercapaian Indikator Tes Hasil Belajar
Prosentase Interprestasi
0% s/d 20% Sangat Kurang
21% s/d 40% Kurang
41% s/d 60% Cukup
[image:48.595.133.504.660.743.2]81% s/d 100% Baik Sekali
2. Analisis Data
Mengenai analisis data menurut Moleong (1998 : 103), menyatakan
bahwa :
Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.
Menurut Sugiyono, (2005 : 89) mengatakan, “Analisis data dalam
penelitian kulaitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan dan setelah selesai di lapangan”.
Sedangkan Wiriaatmadja, (2005 127-128)mengemukakan bahwa :
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis dilakukan peneliti sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada waktu dilakukan pencatatan lapangan tentang kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamatinya, situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan lain-lain.
Kemudian Bogdan (Sugiyono, 2005 : 88) menjelaskan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan di pelajari dan membuat kesimpulan yang
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan data dan
analisis dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari
seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber. Analisis data yang
dilakukan dalam penelitian melalui tiga tahap, yaitu :
a. Reduksi data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi
yang bermakna. Dalam tahap ini melakukan data hasil passing bawah
dalam permainan bola voli mini melalui modifikasi bola dengan cara
pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, transformasi data
kasar yang diperoleh menjadi informasi hasil tindakan.
b. Paparan data
Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana
dalam bentuk paparan naratif, termasuk dalam format matrik,
reprensentatif grafik dan sebagainya. Peneliti mengembangkan sebuah
deskripsi informasi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Hasil data passing bawah dalam permainan bola voli mini
melalui modfikiasi bola dengan membuat paparan dalam bentuk grafik
batang.
c. Penyimpulan
Penyimpulan data adalah proses pemngambilan intisari dari penyajian
data yang telah diorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat atau formal
pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui
modifikasi bola, disini berusaha menarik kesimpulan dengan mencari
makna setiap gejala yang diperolehnya dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya data hasil tersebut disusun dan dikategoriskan, kemudian
disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir diperiksa keabsahannya.
Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan format observasi, mulai dari data awal sampai hasil
observasi dari setiap pembelajaran pada setiap siklus tindakan yang
sudah dilakukan.
b. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan
catatan guru pada setiap siklus pembelajaran yang dilaksanakan,
c. Menganalisa hasil tes awal dan tes akhir mengenai kemampuan
melakukan gerakan passing bawah.
d. Menyimpulkan jumlah siswa yang dapat meningkatkan kemampuan
gerakan passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui
modifikasi bola pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Kuningan.
Selain proses analisis data di atas, proses data dalam penelitian ini dapat
dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari
berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat
keabsahannya. Kegiatan akhir yang dilakukan adalah dengan mengadakan
pemeriksaan validasi data.
F. Validasi Data
Untuk mengetahui validasi sebuah data, peneliti menggunakan beberapa
cara, yang mengacu pada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171),
yaitu sebagai berikut :
1. Member check
Member check adalah meninjau kembali keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh selama observasi atau informasi dari nara
sumber. Dalam kegiatan ini dilakuakn untuk mencari keabsahan data
terhadap kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan
data, yakni dengan cara mengkonfirmasikan kepada subyek penelitian.
Dalam hal ini mencari kebenaran informasi tentang seluruh pelaksanaan
tindakan pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini
melalui modifikasi bola yang diperoleh, kepada guru pendidikan jasmani
selaku praktikan melalui diskusi balik. Waktunya yaitu pada saat
memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang
diperoleh selama observasi atau wawancara dengan observer dan siswa.
Member Check dilakukan untuk meninjau kembali kebenaran dan keaslian
data penelitian dengan mengkonfirmasikan pada sumber data. Member
check dilakukan untuk mengemukakan hasil temuan sementara untuk
meningkatkan pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli
mini, sehingga dapat diperoleh data y