• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 CIWIRU KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 CIWIRU KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ISKA NURFATIHAH UMISAH 0605260

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

(2)

Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Mini Melalui Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan”, adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Ciwiru, 06 Juni 2011 Yang membuat pernyataan,

(3)

Oleh

ISKA NURFATIHAH UMISAH NIM. 0605260

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd NIP. 19600215 198411 1 001

Pembimbing II,

Indra Safari, M.Pd NIP. 19770902 2008011 1 016

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD S-1 Pendidikan Jasmani

(4)
(5)

vii

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...10

1. Rumusan Masalah ...10

2. Pemecahan Masalah...10

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...13

1. Tujuan Penelitian ...13

2. Manfaat Penelitian ...14

D. Definisi Operasional ...15

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka ...18

1. Pendidikan Jasmani ...18

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ...18

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ...21

c. Manfaat Pendidikan Jasmani ...22

d. Hakikat Belajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ...24

e. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ...25

2. Permainan Bola Voli ...29

a. Hakikat Permainan Bola Voli ...29

b. Permainan Bola Voli Mini ...33

c. Peraturan Permainan Bola Voli Mini ...34

d. Media Pembe;ajaran Permainan Bola Voli Mini ...35

3. Modifikasi ...37

a. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani ...37

b. Modifikasi Bola Voli Mini ...38

(6)

viii

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...43

C. Hipotesis Tindakan ...45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...46

1. Lokasi Penelitian ...46

2. Waktu Penelitian ...49

B. Metode dan Desain Penelitian ...50

1. Metode Penelitian ...50

2. Desain Penelitian ...53

C. Prosedur Penelitian ...55

1. Tahap Perencanaan Tindakan ...56

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...58

3. Tahap Observasi ...59

4. Refleksi ...60

D. Instrumen Penelitian ...61

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ...64

1. Teknik Pengolahan Data ...64

2. Analisis Data ...68

F. Validasi Data ...71

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ...74

B. Paparan Data Siklus I ...76

1. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...76

2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...79

3. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ...80

4. Analisis dan Refleksi Siklus I ...83

a. Analisi Siklus I ...89

b. Refleksi Siklus I...90

C. Paparan Data Tindakan Siklus II ...91

1. Paparan Data Perencanaan Siklus II ...91

2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ...94

3. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ...98

(7)

ix

2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ...109

3. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ...113

4. Analisis dan Refleksi Siklus III ...119

a. Analisi Siklus III ...119

b. Refleksi Siklus III ...120

E. Pembahasan ...122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...127

B. Saran-saran ...129

DAFTAR PUSTAKA ...132

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...134

(8)

x

Gambar 3.2 Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart ...54

Gambar 4.1 Grafik Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa Siklus I ...85

Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Gerak Dasar Passing Bawah Siklus I ....87

Gambar 4.3 Grafik Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ...89

Gambar 4.4 Grafik Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa Siklus II ...100

Gambar 4.5 Grafik Hasil Observasi Gerak Dasar Passing Bawah Siklus II ...102

Gambar 4.6 Grafik Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ...104

Gambar 4.7 Grafik Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa Siklus III ...115

Gambar 4.8 Grafik Hasil Observasi Gerak Dasar Passing Bawah Siklus III ..117

Gambar 4.9 Grafik Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ...119

Gambar 4.10 Grafik Rekapitulasi Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa ...124

Gambar 4.11 Grafik Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ...125

(9)

xi

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV

Semester 2 ...27

3.1 Daftar Siswa SD Negeri 1 Ciwiru ...48

3.2 Daftar Tenaga Pengajar SD Negeri 1 Ciwiru...48

3.3 Jadwal Penelitian ...49

3.4 Indikator Pembelajaran Siswa ...67

3.5 Klasifikasi Interprestasi Ketercapaian Indikator Pembelajaran ...68

4.1 Data Awal Tes Passing Bawah Siswa ...75

4.2 Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus I...78

4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ...82

4.4 Data Hasil Tes Passing Bawah Siswa pada Siklus I ...84

4.5 Rekapitulasi Gerak Dasar Passing Bawah Siswa Siklus I 86 4.6 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ...88

4.7 Rangkuman analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus I ...90

4.8 Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ...93

4.9 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ...97

4.10 Data Hasil Tes Passing Bawah Siswa pada Siklus II ...99

4.11 ... Rekapitulasi Gerak Dasar Passing Bawah Siswa Siklus II ...101

4.12 Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ...103

4.13 Rangkuman analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...104

4.14 Hasil Perencanaan Observasi Kinerja Guru Siklus III ...108

4.15 ... Hasil Pelaksanaan Observasi Kinerja Guru Siklus III ...112

4.16 Data Hasil Tes Passing Bawah Siswa pada Siklus III ...114

4.17 ... Hasil Obsevasi Gerak Dasar Passing Bawah Siswa Siklus III 117 4.18 Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ...118

4.19 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus III ...120

4.20 Rekapitulasi Jumlah Peningkatan Kelulusan Siswa ...124

4.21 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ...125

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Agus Mahendra (2005: 17) Pendidikan Jasmani adalah proses

pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan Jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan

umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan

berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu

menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Perencanaan tujuan tersebut

berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan

karakteristik anak.

Jadi Pendidikan Jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui

aktivitas jasmani atau olahraga yang initinya mendidik anak. Para ahli

sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak

muda agar kelak mereka maupun membuat keputusan terbaik tentang

aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang

hayatnya.

Tujuan Pendidikan Jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada anak

untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus

mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial,

(11)

setiap anak setinggi-tingginya. Misi pendidikan jasmani tercangkup dalam

tujuan pembelajaran yang meliputi domain kongnitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Oemar Hamalik (2001: 65) “Kurikulum adalah program

pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa”.

Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan

belajar, sehingga mendorong perkembangan dan petumbuhannya sesuai

dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum merupakan suatu

rancanagan pendidikan yang akan menentukan pelaksanaan dan hasil

pendidikan. Sebagaiman menurut Undang–undang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa “Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu”.

Kurikulum yang terbaru adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah

menyelenggarakan proses belajar untuk membimbing, mendidik, dan

menegembangkan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.

Sekolah Dasar (SD) adalah lembaga pendidikan pada tingkat dasar, yaitu

tempat berlagsungnya proses pembelajaran sebagai implementaasi dari

kurikulum. Peran guru adalah mengartikulasikan kurikulum atau bahan ajaran

serta mengembangkan dan mengimplementasikan program-program

pembelajaran dalam suatu tindakan yang akurat. Peran ini hanya mungkin

dilakukan jika guru telah memahami tujuan dan isi kurikulum serta segala

(12)

Dari sekian banyak mata pelajaran yang diberikan di sekolah, salah

satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

(Penjas Orkes). Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP,

2006: 10) dijelaskan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan kerterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang

lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami koonsep aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampilan, serta memiliki sikap sportif.

Dari Kurikulum 2006 untuk pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

terdapat program pengajaran permainan bola besar, diantaranya adalah

permainan bola voli. Olahraga permainan bola voli merupakan salah satu

materi penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga permainan

bola voli dipandang layak sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Karena permainan bola voli merupakan sarana untuk mendidik anak-anak,

nilai-nilai yang terkandung dalam permainan bola voli diharapkan dapat

(13)

sehat, disiplin, kerjasama, percaya diri, ketekunan dan kebiasaan untuk selalu

berfikir.

Menurut Yuyun & Toto (2010: 36) “Permainan bola voli pada awal ide

dasarnya adalah permainan memantul-mantulkan bola (to volley) oleh tangan

atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai

ukuran-ukuran tertentu”. Permaina bola voli adalah suatu bentuk permainan

yang termasuk dalam cabang olahraga permainan. Voli artinya pukulan

langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum bola jatuh ke tanah.

Tujuan orang bermain bola voli berawal dari tujuan yang bersifat rekreatif,

kemudian berkembang ke tujuan-tujuan lain seperti di lingkungan

persekolahan permainan bola voli digunakan sebagai salah satu sarana atau

alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

Dalam permainan bola voli meliputi servis, passing, smash/spike dan

block. Passing merupakan pembelajaran dasar yang sangat penting dikuasaii

oleh siswa. Salah satu pembelajaran bola voli yang yang harus dilaukan siswa

kali ini adalah passing bawah. Passing bawah adalah mengambil bola yang

berada di bawah badan dan biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian

bawah (dari sikut sampai pergelangan tanga yang dirapatkan), baik untuk

dioperkan kepada kawan maupun langsung ke lapangan lawan melalui di atas

jaring. Untuk dapat menguasai pembelajaran passing bawah, diperlukan

adanya latihan yang sistematis, sehingga siswa menguasai proses

(14)

Passing bawah dalam permainan bola voli merupakan pembelajaran yang

harus dikuasai oleh siswa khususnya siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Dalam pelaksanaan proses

pembelajaran permainan bola voli di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan, sebagian besar siswa belum menguasai

pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini sehingga tidak

ada motivasi dan masih kurang mampu dalam melakukan passing bawah,

karena masih adanya rasa takut pada diri anak, kurang berani dan sakit

manakala tangannya melambungkan bola voli yang sebenarnya, terutama

untuk anak perempuan, hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang

dilaksanakan menggunakan fasilitas yang baku, baik bola, lapangan, maupun

net.

Dengan demikian diperlukan proses pembelajaran yang dilakukan siswa

dan guru untuk mencapai tujuannya. Dalam kegiatan belajar mengajar,

kreatifitas guru dalam menguasai siswa sangan diperlukan. Dimulai dengan

metode mengajar, pengelolaan kegiatan belajar mengajar, strategi kegiatan

belajar mengajar, alat bantu mengajar sampai media yang diperlukan dalam

mengajar. Proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan

suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Subagiyo (2005: 310 ) “Media atau alat bantu adalah alat-alat

yang digunakan oleh guru sebagai sarana untuk pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar”. Alat bantu dimaksudkan untuk mempermudah siswa belajar dalam

(15)

karakteristik pada diri siswa. Esensi dari mata pelajaran pendidikan jasmani

adalah anak harus dapat meninkmati pengalaman yang diperoleh selama

proses pembelajaran.

Untuk membantu anak melakukan gerakan-gerakan dalam permainan bola

voli dengan tidak disertai rasa takut perlu adanya upaya guru untuk

menanamkan keberanian kepada siswa. Dalam proses pembelajaran

khususnya alat bantu atau media pembelajaran merupakan komponen yang

tidak dapat dipisahkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, maka supaya

proses belajar mengajar berjalan efektif dan efesien, perlu didukung dengan

kemudahan-kemudahan yang dirasakan oleh siswa. Sehingga dalam

penggunaan alat bantu atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran

dapat meningkatkan kemampuan pada diri anak untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Menurut Oemar Hamalik (2001: 27) “Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku dan perubahan ini akan terjadi apabila adanya

interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Mengajar adalah

menyamapaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.

Mengajar merupakan upaya guru untuk memberikan rangsangan, dorongan

dan pengarahan kepada siswa supaya terjadi proses belajar. Dalam prose

pembelajaran guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator agar siswa

(16)

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data awal pembelajaran passing

bawah dalam permainan bola voli mini yang dilakukan siswa kelas IV SD

Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan sebagai berikut

Tabel 1.1.

Data Awal Tes Passing Bawah Siswa

No Nama

Aspek yang dinilai

Jml

Skor Nilai

Tafsiran Ket

Sikap Kaki Sikap Tangan Sikap Badan

1 2 3 1 2 3 1 2 3 K C B BS L TL

1 Alfan Fahmi Yoga - 1 1 - - 1 1 - - 4 44 TL

2 Arya Arga Dinata 1 1 1 1 - - 1 - - 5 55 TL

3 Dani Dwi Ramdani 1 1 1 1 - - 1 - - 5 55 TL

4 Dean Surya P. 1 1 1 1 1 - 1 - 1 7 78 L

5 Fahri Maulana N. 1 - 1 1 - 1 - - 1 5 55 TL

6 Fany Sukmawati 1 - 1 1 - 1 - - - 4 44 TL

7 Fiametha Rossa 1 1 1 1 1 1 1 - - 7 78 L

8 Hani Deni Astuti 1 - 1 1 - - - 3 33 TL

9 Ira Ufairah 1 1 - 1 1 1 - - - 5 55 TL

10 Kurniyawati 1 1 1 - - 1 1 - - 5 55 TL

11 Nadia Elvansa P. - 1 1 1 - - - 3 33 TL

12 Nugi Pebri N. - 1 1 1 1 - - - 1 5 55 TL

13 Nurhasanah Dwi Y. 1 1 - 1 - 1 - - - 4 44 TL

14 Pahrul Arazi 1 1 1 1 1 1 1 - - 7 78 L

15 Rohmat Fahrul R. 1 1 1 1 1 - 1 1 1 8 89 L

16 Susi Sarti L. 1 - 1 1 - 1 - - - 4 44 TL

17 Tezar Nuzul M. 1 1 1 1 1 1 1 - 1 8 89 L

18 Tri Luckianti 1 1 - 1 - 1 - - 1 5 55 TL

19 Yusuf Hidayatullah 1 1 1 1 1 1 1 1 - 8 89 L

Jumlah 16 15 16 17 8 12 10 2 6 6 1128 2 11 3 3 6 13

Rata-rata

82% 65% 32% 59 59 10

% 58 % 16 % 16 % 32 % 68 % Prosentase

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data bahwa hasil belajar siswa yang

dapat melakukan gerakan pembelajaran passing bawah dalam permainan bola

(17)

68% siswa belum berhasil dalam pembelajaran passing bawah. Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam

pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli masih rendah.

Dari kondisi pembelajaran dan hasil tes yang diperoleh, memberikan

gambaran bahwa masalah pembelajaran passing bawah dalam permainan bola

voli mini di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru. Maka perlu didukung dengan

penggunaan alat bantu / media dan memodifikasi sarana yang digunakan

dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk

mencapai tujuan tersebut dengan merancang dan melaksanakan pembelajaran

passing bawah sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik

anak SD. Penggunaan alat bantu / media dan memodifikasi sarana merupakan

salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani di Sekolah

Dasar, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan menanamkan

keberanian.

Siswa tingkat kelas IV Sekolah Dasar pada umumnya belum memiliki

kemampuan untuk melakukan gerakan, misalnya passing bawah, maka

diperlukan perubahan pada sarana dan prasarana yang digunakan dalam

permainan bola voli, seperti : bola, lapangan, jumlah peserta, dan cara

bermain. Dalam hal ini untuk mengurangi rasa takut dan untuk meningkatkan

kemampuan pada diri anak, penulis mencoba untuk memodifikasi bola yang

digunakan dalam pembelajaran sebagai tindakan. Perubahan bola yang

(18)

dilakukan untuk menumbuhkan keberanian pada diri anak dan dapat

meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.

Dengan memperhatikan uraian diatas, hal ini merupakan masalah yang

perlu penanganan dan pegolahan, serta solusi yang professional demi

terciptanya peningkatan dan kemajuan pendidikan. Dengan menggunkan

modifikasi bola ini siswa merasa senang dan tidak merasa bosan dalam

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan, khususnya passing bawah dalam permainan bola voli. Sehingga

dengan memodifikasi alat akan lebih membangkitkan minat anak, suasana

belajar akan lebih meriah dan tidak dibebani rasa takut.

Jadi pembelajaran permainan bola voli melalui modifikasi alat yang

digunakan, dapat menjadi alternative dalam mengatasi persoalan pendidikan

jasmani untuk pokok bahasan permainan bola voli mini materi passing bawah

pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian tindakan kelas yang dirumuskan ke dalam judul :

“Pembelajaran Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli Mini Melalui

Modifikasi Bola pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan

(19)

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi

pernyataan masalah peneliti dalam pembelajaran passing bawah dalam

permainan bola voli mini melalui modifikasi bola .

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai

berikut :

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran passing bawah pada permainan

bola voli dengan melalui modifikasi bola pada siswa di kelas IV SD

Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran passing bawah pada permainan

bola voli dengan melalui bola modifikasi pada siswa di kelas IV SD

Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan?

c. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli dengan melalui modifikasi bola bola pada siswa di

kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang muncul dalam penelitian tindakan

kelas ini, langkah selanjutnya adalah mencari alternatif pemecahan masalah.

Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan memodifikasi alat yang

digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan bola karet. Salah

(20)

2005: 14 ). Misalnya dalam pembelajaran bola voli bola yang dapat

digunakan antara lain dapat dibuat dari balon, bola karet yang ringan, bola

plastik atau bola yang sebenarnya.

Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli mini melalui modifikasi bola adalah sebagai berikut :

a. Tahap perencanaan pembelajaran passing bawah pada permainan bola

voli melalui modifikasi bola. Pada tahap ini guru mempersiapkan sumber

dan alat pembelajaran yang diperlukan, serta mengkondisikan siswa pada

pembelajaran dan memotivasi siswa untuk ikut aktif dalam pelaksanaan

pembelajaran. Guru dapat menjelaskan kepada siswa mengenai materi,

tujuan, pokok kegiatan dan hasil belajar yang diharapkan. Guru

menjelaskan kepada siswa tentang cara-cara melakukan gerakan passing

bawah.

b. Tahap pelaksanaan pada saat pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli melaui modifikasi bola. Disini guru membimbing

siswa dengan memberikan latihan-latihan untuk mendorong dan

merangsang minat anak untuk mengikuti proses pembelajaran passing

bawah dengan menggunakan modifikasi bola. Kemudian mempersiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran passing

bawah sebagai refleksi atau tindakan yang telah dilakukan. Dalam hal ini

hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk

perencaaan tindakan pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dirancang

(21)

a. Siklus I

Pada siklus I ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa dibagi

menjadi dua kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi

dengan net. Kemudian siswa melakukan permainan berlomba

melmpar dan menangkap bola ke atas lalu dilanjutkan untuk

melakukan gerakan passing bawah dengan menggunakan bola plastik.

b. Siklus II

Pada siklus II ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa

digabung satu kelompok, guru menugaskan satu siswa untuk

melempar bola ke atas dengan melewati net. Kemudian siswa

berlomba untuk melakukan gerakan passing bawah dengan melewati

net atau mengembalikan gerakan passing bawah ke siswa yang

melempar bola. Bola yang digunakan bola karet.

c. Siklus III

Pada Siklus III, dalam perencanaan yaitu siswa dibagi menjadi dua

kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi dengan net,

guru menugaskan satu siswa untuk melempar bola ke atas dengan

melewati net dengan berdiri di dekat tiang net. Kemudian siswa

melakukan gerakan passing bawah melewati net, tetapi dengan

mengoper ke temannya maksimal 3 kali. Bola yang digunakan bola

yang sebenarnya dengan ukuran no 4.

c. Mengevaluasi pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli

(22)

kemampuan siswa, maka guru mengadakan tes, dimana setiap siswa

diberikan kesempatan 1 menit untuk melakukan passing bawah dengan

melewati net, dengan ketinggian net 2,00 meter untuk putri dan 2,10

meter untuk putera.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui gambaran pembelajaran

passing bawah dalam permainan bola mini melalui bola modifikasi,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui gambaran perencanaan pembelajaran passing pada

permainan bola voli melalui modifikasi bola dalam meningkatkan

kemampuan passing bawah di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan.

b. Untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan pembelajaran passing bawah

pada permainan bola voli melalui modifikasi bola dalam meningkatkan

kemampuan passing bawah di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan.

c. Untuk mengetahui hasil peningkatan pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli melalui modifikasi bola dalam meningkatkan

kemampuan passing bawah di kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan

(23)

2. Manfaat Penelitian

Dengan diadakan pada saat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

sedikitnya banyak diharapkan dapat membuat manfaat bagi pihak tertentu

diantaranya :

a. Untuk guru

1) Dengan penerapan pembelajaran passing bawah dalam permainan

bola voli mini melalui modifikasi bola, diharapkan dapat memberi

masukan khusunya bagi peneliti untuk meningkatkan hasil belajar

siswa dalam materi passing bawah.

2) Mengembangkan kemampuan guru dalam membuat media

pembelajaran dengan modifikasi bola dalam pembelajaran passing

bawah permaina bola voli.

3) Untuk memperbaiki proses pembelajaran permainan bola voli mini

khususnya materi passing bawah dengan lebih banyak lagi

menciptakan pembelajaran misalnya dengan melalui modifikasi bola.

4) Dapat memberikan model pembelajaran yang menarik, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap permainan bola

voli mini dan kreativitas guru dan mempermudah cara penyampaian

materi sehingga siswa termotivasi dan menyenangkan dalam

mengikuti pembelajaran olahraga.

5) Dapat mengembangkan profesionalisme guru penjas dalam

melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

(24)

b. Untuk siswa

1) Dapat membangkitkan minat siswa agar lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran permainan bola voli mini.

2) Dapat meningkatkan kemampuan belajar passing bawah dalam

permainan bola voli mini.

3) Dapat membuat pembelajaran olahraga menjadi lebih menarik dan

menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami

pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini.

c. Untuk sekolah

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mempunyai sarana dan prasarana yang memadai.

2) Untuk membantu tercapainya pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli melalui modifikasi bola.

d. Untuk Peneliti Lanjut

1) Masalah wawasan pembelajaran penjas dalam permainan bola voli

melalui modifikasi bola lebih diperluas objek yang diteliti.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pokok-pokok permasalahan

yang diteliti, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang perlu diketahui

(25)

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh individu untuk

memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Muhammad Surya, 2003: 40). Pembelajaran merupakan proses dari kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Dengan

pembelajaran kegiatan belajar yang amat strategi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

2. Passing bawah

Menurut Yunus (1992: 79), Passing bawah adalah mengambil bola

yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya

dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah (dari sikut sampai

pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk diopoerkan kepada

kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui diatas net atau

jaring.

3. Modifikasi

Menurut Aip dan Yoyo (2005: 3) Modifikasi merupakan salah satu

usaha yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran pendidikan penjas

SD, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang.

Menurut Lutan (1988: 3) menyatakan bahwa :

Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar :

(26)

Banyak sarana pembelajaran permainan yang harus dimodifikasi

agar pembelajaran permainan tersebut tetap dapat dilaksanakan sesuai

dengan tuntutan kurikulum.

4. Bola

Menurut Poerwadarminta (1963: 8) “Bola adalah barang bulat yang

dibuat dari karet, plastik dan sebagainya untuk bermain-main”. Sehingga

permasalahn di atas merupakan salah satu sarana pembelajaran bola voli

yang harus dimodifikasi adalah bola. Bola yang digunakan disini adalah

bola karet.

5. Permainan bola voli mini

Permainan bola voli adalah permainan dari cabang olahraga yang

bertujuan memukul bola atau mengembalikan bola ke lapangan lawan

agar jatuh di daerahnya, dengan melewati di atas net dan menjaga agar

bola tidak jatuh di daerah lapangan sendiri. Oleh sebab itu cabang

olahraga ini diberikan dalam bentuk yang disederhanakan atau diminikan

sesuai dengan tingkat perkembangan anak di Sekolah Dasar.

Menurut Yunus (1992: 188) bahwa, “ Peraturan permainan bola voli

mini merupakan modifikasi dari peraturan bola voli yang sesungguhnya”.

Bola mini dimainkan oleh pemain yang jumlahnya kurang dari 6 orang

dalam satu tim”.

Menurut Horst Baacke mengatakan “Jumlah pemain dalam satu

regu dapat 2,3 atau 4 orang, dan ukuran lapangan dapat 3 x 9 m, 4,5 x 9 m,

(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan pada saat pelaksanaan adalah SD

Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Alasan penulis

memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian, karena ditemukan adanya

masalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan

Kabupaten Kuningan kurang memiliki kemampuan dalam melakukan gerakan

passing bawah didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

a. Penelitian ini memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi

siswa dalam pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli

mini.

b. Karena peneliti menilai perlu adanya suati inovasi dalam pembelajaran di

kelas IV yang dapat membawa pembaharuan dan perubahan dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga pembelajaran siswa dapat

meningkat, khususnya dalam pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli mini

c. Penulis merupakan salah satu pengajar di SD Negeri 1 Ciwiru

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan tersebut,

d. Cukup mengetahui keadaan akademis dan keadaan lingkungan

(28)

a) Kondisi Sekolah

SD Negeri 1 Ciwiru terletak di Desa Ciwiru Kecamatan Pasawahan

Kabupaten Kuningan yang berdiri di atas tanah seluas 695,96. SD Negeri

1 Ciwiru yang dibangun pada tahun 1960. Bangunan sekolah ini terdiri

dari 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan guru, 1 ruang Mushola, 1

ruang perpustakaan, 1 ruang dapur, kamar WC siswa dan 1 kamar WC

guru lebih jelasnya lihat gambar denah sekolah SD Negeri 1 Ciwiru di

bawah ini.

Gambar 3.1

Denah Sekoh SD Negeri 1 Ciwiru

b) Keadaan siswa

Siswa di SD Negeri 1 Cwiru yang jumlahnya 130 yang terdiri dari

52 laki-laki dan 78 perempuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri

dari 10 laki-laki dan 9 orang perempuan.

[

VI V IV

K

an

tor

III II

(29)

Tabel 3.1

Daftar Siswa SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

No Kelas Banyak Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 I 10 20 30

2 II 7 18 25

3 III 5 13 18

4 IV 10 9 19

5 V 11 11 22

6 VI 9 7 16

Jumlah 52 78 130

c) Keadaan Guru

SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

mempunyai tenaga pengajar sebanyak 13 orang, yang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil sebanyak 9 orang dan Sukwan sebanyak 4 orang. Selain itu

terdapat 1 orang penjaga. Tabel daftar pengajar SD Negeri 1 Ciwiru dapat

dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Daftar Tenaga Pengajar SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

No Nama NIP Gol Jabatan Pend.

1 Suryana, S.Pd 196307141986031013 IV/a Kepala Sekolah SI

2 Mudahir, S.Pd 196002251981121002 IV/a Guru Kelas III SI

3 Dirman N 196007221982011003 IV/a Guru Kelas II D2

4 Omat M, S.Pdi 196006151984121003 IV/a Guru PAI Kls IV-VI SI

5 Nanih K, S.Pdi 195602141984122002 IV/a Guru PAI Kls I-III SI

6 Suhaesih, S.Pd 197004272007012013 III/a Guru Kelas V SI

7 Cahyani, S,Pd 197204052007012015 II/b Guru Kelas IV SI

8 Juhati, S.Pd 197008072007012009 II/b Guru Kelas I SI

9 Sujana, S.Pd 197109152007011007 II/b Guru Kelas VI SI

10 Ikah S, S.Si - - Guru B.sunda SI

11 Iska N - - Guru Penjas -

12 Dedi k - - Guru SBK -

13 Neneng k - - Guru B.Inggris -

(30)

2. Waktu Penelitian

Lamanya tindakan dalam penelitian pembelajaran passing bawah dalam

permainan bola voli mini melalui modifikasi bola pada siswa kelas IV SD

Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, selama 6

bulan, yang dimulai pada bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011.

Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus

hingga permasalahan yang muncul dalam data awal dapat diatasi. Untuk itu

[image:30.595.49.577.399.732.2]

diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan penelitian ini.

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No Uraian

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan Tahun 2010 / 2011

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Penyusunan

Proposal

2 Seminar

Proposal

4 Pembuatan

Skripsi

5

Pelaksanaan

a. Siklus I

b.Siklus II

c. Siklus III

6 Penyusunan

Skripsi

7 Sidang

Skripsi

(31)

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Menurut Suherman, (2009: 33) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta, prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 2004: 1).

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian, menghimpun data,

mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari

hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Banyak pencarian

yang dapat dilakukan berdasarkan pendekatannya dibedakan antara

pendekatan kualitatif dan kuantitatif, sedangkan berdasarkan fungsinya

dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, improftif dan prediktif

(Sukmadinata, 2010: 52).

Menurut Sukmadinata (2010: 60) mengemukakan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencangkup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.

Menurut Sukmadinata (2010: 53), “Penelitian kuantitatif didasari oleh

filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji

secara kuantitatif”. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan

(32)

dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental,

yaitu metode: deskritif, survai, ekspos faktor, komparatif, korelasional dan

penelitian tindakan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan

kelas. Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan

kulalitatif deskripsi analisis dengan bantuan perhitungan prosentase. Dasar

pertimbangan penulis menggunakan pendekatan tersebut mengacu pada

pendapat Meoleong (1998 : 5) sebagai berikut :

Pertama ; menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apbila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua ; metode ini menyajikan secara langsung antara peneliti dan responden, ketiga ; metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak peajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Berkaitan dengan penelitian kualitatif, Bogdan (Moeleong, 1998 : 3)

mendefinisikan sebagai berikut :

Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dn individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau oranisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Lebih lanjut Moleong (1998 : 6) menyatakan, “Data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya

penerapan metode kualitatif”.

Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki

atau meningkatkan kemampuan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian

dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, proses

(33)

melalui penggunaan kata-kata. Penggunaan metode kualitatif ini sangat sesuai

untuk kegiatan belajar mengajar, karena yang dijadikan obyek penelitian di

dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa. Adapun penelitian, yaitu orang

yang mengumpulkan data dari obyek yang dijadikan alat pengumpulan data

utama. Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Moleong (1998 : 4-5),

yang menyatakan bahwa :

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.

Peranan metode penelitian sangat menentukan dalam upaya

mengumpulkan data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian, serta

memberi petunjuk bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Tanpa adanya

metode penelitian yang jelas, maka data dan hasil penelitian akan terlihat

samar atau bahkan melenceng dari hasil yang diharapkan sebelumnya.

Dengan melakukan pnelitian kualitatif ini guru dapat mengetahui sampai

sejauh mana ketepatan penggunaan metode, materi, media dan prosedur

penilaian dalam proses pembelajaran. Setelah mengetahui kelemahan dan

kekurangannya, maka guru akan berusaha untuk melakukan tindakan

perbaikan.

Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis terlibat

langsung dan berperan serta waktu mengumpulkan data di lapangan. Data

yang dikumpulkan adalah data kegiatan pembelajaran passing bawah dalam

(34)

Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, dari hasil

observasi, wawancara, catatan lapangan dan data hasil.

2. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang

mengacu pada Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005 :

66) yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi,

kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya.

Desain penelitian Model Spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart, yaitu

model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang. Semakin lama

diharapkan pencapaian hasilnya akan semakin meningkat. Sebelum penulis

melakukan tindakan, penulis membuat rencana tindakan yang akan dilakukan.

Setelah rencana tersusun lengkap baru kemudian tindakan itu dilakukan.

Bersamaan dengan dilakukan tindakan, penulis selaku observer

mengamati proses pelaksanaan tindakan itu dan akibat yang ditimbulkannya

melaui lembaran observasi. Berdasarkan data dari hasil pengamatan,

kemudian penulis melakukan refleksi atau tindakan yang telah dilakukan.

Dalam hal ini hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan

pertimbangan untuk perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya.

Model Spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart sebagaimana yang tampak

(35)

Gambar 3.2

Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)

Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang

diawali dengan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan yang akan

dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku

sebagai solusi. Rencana tindakan dengan pihak yang mengamati proses

jalannya tindakan, istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi.

Penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan pengamatan terhadap

berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti/observer. Tindakan ini

[image:35.595.244.397.109.479.2]
(36)

khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument. Pelaksanaan

tindakan (action) adalah sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai

upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan yang diinginkan. Pelaksanaan

yang merupakan implementasi atau penerapan rancangan, yaitu mengenalkan

tindakan pembelajaran dikelas. Pengamatan (observation) adalah pengamatan

yang dilakukan oleh pengamat observer, aktivitas mengamati proses dan hasil

dari suatu tindakan yang akan dilakukan dan melakukan. Refleksi (reflecting)

adalah kegiatan mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu

tindakan. Kemudian berhadapan dengan penelitian untuk mendiskusikan

implementasi kekuranga atau kelebihan pembelajaran yang telah selesai

dilaksanakan dan merencanakan tindakan selanjutnya dengan cara

memperbaiki dan mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian

seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Pelaksanaan tindakan tiap siklus dlam penelitian akan dihentikan apabila

tujuan pembelajaran yang akan diukur telah tercapai. Artinya tujuan

pembelajaran telah mencapai rata-rata ketuntasan minimal secara klasikal

sesuai dengan yang telah ditentukan.

C. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam peneitian ini adalah

berbetuk siklus, satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan, dan tiap

pertemuan selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan

(37)

permainan bola voli mini dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut :

1. Tahap Perencanaan tindakan (planning)

Tindakan dalam penelitian kelas disusun berdasarkan masalah yang

hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Tindakan ini dilakukan

untuk memperbaiki pembelajaran passing bawah melalui modifikasi bola

pada permainan bola voli mini. Adapun langkah-langkah dalam tahap

perencanaan tindakan sebagai berikut :

a. Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta persetujuan

Kepala Sekolah dan rekan-rekan.

b. Melakukan penerapan model pembelajaran melalui memodifikasi bola

sebagai upaya pemecahan masalah dalam pembelajaran passing bawah di

kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan.

c. Menentukan indikator keberhasilan baik proses maupun hasil

pembelajaran.

d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran gerakan passing bawah

melaui modifikasi bola Kemudian peneliti mempersiapkan segala sesuatu

yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran passing bawah sebagai

refleksi atau tindakan yang telah dilakukan. Dalam hal ini hasil refleksi

pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk perencaaan

tindakan pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dirancang dalam bentuk

(38)

1) Siklus I

Pada siklus I ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa dibagi

menjadi dua kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi

dengan net. Kemudian siswa melakukan permainan berlomba lempar

dan menangkap bola ke atas lalu dilanjutkan untuk melakukan

gerakan passing bawah menggunakan bola plastik.

2) Siklus II

Pada siklus II ini, pertama dalam perencanaan yaitu siswa digabung

satu kelompok, guru menugaskan satu siswa untuk melempar bola ke

atas dengan melewati net. Kemudian siswa berlomba untuk

melakukan gerakan passing bawah dengan melewati net atau

mengembalikan gerakan passing bawah ke siswa yang melempar

bola. Bola yang digunakan bola karet.

3) Siklus III

Pada Siklus III, dalam perencanaan yaitu siswa dibagi menjadi dua

kelompok antara laki-laki dan perempuan yang dibatasi dengan net,

guru menugaskan satu siswa untuk melempar bola ke atas dengan

melewati net dengan berdiri di dekat tiang net. Kemudian siswa

melakukan gerakan passing bawah melewati net, tetapi dengan

mengoper ke temannya maksimal 3 kali. Bola yang digunakan bola

yang sebenarnya dengan ukuran no 4.

(39)

f. Menentukan teknik pengolahan data yang telah terkumpul, kemudian

diolah dan diinterprestasikan peningkatannya.

2. Tahap Pelaksanaan (action)

Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui bola

modifikasi pada permainan bola voli mini

a. Kegiatan awal

1) Menyiapkan siswa dalam kondisi pembelajaran di lapangan

2) Anak dibariskan dalam posisi 3 baris

3) Anak ditugaskan untuk berdoa

4) Mengecek kehadiran siswa

5) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran

6) Melakukan pemanasan dengan lari keliling lapangan 3 kali putaran.

b. Kegiatan inti

a) Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai siswa, serta menjelaskan pokok-pokok kegiatan.

b) Guru mendemonstrasikan pembelajaran passing bawah

c) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok (kelompok laki-laki dan

perempuan) yang dibatasi dengan Net.

d) Setiap kelompok diberikan satu bola dan memilih satu siswa untuk

melempar bola ke atas, kemudian siswa berlomba untuk melakukan

gerakan passing bawah dengan menggunakan bola plastik.

e) Siswa yang melakukan gerakan passing bawah bergantian untuk

(40)

f) Melakukan gerakan passing bawah dengan memperhatikan posisi

tangan, kaki, badan dan arah pantulan atau lambungan bola.

g) Guru membantu siswa yang tidak bisa melakukan gerakan psssing

bawah

h) Guru melakukan koreksi gerakan passing bawah yang sudah

dilakukan

i) Melakukan permaina bola voli mini yang dimodifikasi.

c. Kegiatan akhir

a) Melakukan peregangan

b) Siswa duduk santai dalam formasi setengah lingkaran

c) Guru memberikan koreksi secara umum terhadap gerakan yang

dilakukan siswa.

d) Guru menugaskan kepada siswa untuk berlatih di lingkungan

rumahnya masing-masing.

e) Guru dan siswa berdoa dan menyiapkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

3. Tahap Observasi (observation)

Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran

menggunakan modifikasi,bola untuk meningkatkan kemampuan

pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini, baik kinerja

guru maupun aktivitas siswa. Kegiatan observasi bertujuan untuk menemukan

(41)

observasi juga bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang

terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang berlangsung. Salah satu

tahap yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas adalah observasi

(pengamatan), observasi ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

pengumpulan data melalui pengamatan langsung dalam proses pembelajaran

passing bawah permainan bola voli mini melalui modifikasi bola.

Berdasarkan tujuan observasi, maka diharapkan adanya suatu perubahan

yang bersifat positif dari suatu pelaksanaan tindakan. Sehingga dapat

memperbaiki proses dan hasil belajar. Apabila kenyataan dalam pelaksanaan

tindakan terjadi perubahan di luar perencanaan, maka perubahan tersebut

mutlak dicatat dan dicermati penyebabnya serta ditentukan langkah-langkah

perbaikannya.

4. Refleksi (reflecting)

Tahap refleksi ini merupakan kegiatan untuk menganalisis,

menginterprestasikan dan eksplorasi terhadap semua informasi yang

diperoleh dari hasil observasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan tindakan

yang telah dilakukan dalam pembelajaran passing bawah dalam permainan

bola voli mini melalui modifikasi bola, sebagai acuan untuk perencanaan dan

pelaksanaan tindakan selanjutnya.

Refleksi dilakukan setelah peneliti menganalisa data-data yang

terkumpul. Dari hasil analisa peneliti mendeskripsikan hasil pelaksanaan

tindakan yang dijadikan dasar untuk membuat rencana pembelajaran

(42)

kelas, yang dimaksudkan untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan

secara keseluruhan berdasarkan data yang terkumpul serta melakukan

evaluasi guna penyempurnaan tindakan selanjutnya.

Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penialaian terhadap

ahasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalahah dari

proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus

berikutnya yang melupiti kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan

pengamatan ulang sehingga permaslahan dapat teratasi.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi yang objektif dalam pengumpulan data

diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan

penggunaan alat pengumpul data peneliti yang tepat, permasalahan yang

sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik.

Menurut Wiriaatmadja, (2005 : 96) menyatakan sebagi berikut :

Penelitian tindakan kelas sebagi penelitian bertradisi kualitatif dengan latar atau setting yang wajar dan alami yang diteliti, maka memberikan peranan penting kepada penelitian yakni sebagai satu-satunya instrumen karena manusialah yang dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu, seperti halnya banyak terjadi di kelas.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia merupakan

pengumpulan data umum yang akan mampu mengadakan penyesuaian

dengan kenyataankenyataan yang terjadi di lapangan. Apabila manusia

digunakan sebagai instrumen pada sebuah penelitian, maka ia akan dapat

(43)

tersebut dilakukan dengan cara menghubungkan fakta-fakta yang ada di

lapangan dengan teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Observasi

Pada umumnya observasi adalah tindakan yang merupakan

penafsiran dari teori, seperti yang dimukakan oleh Karl Popper

(wiriaatmadja 2005 :104). Observasi ini dilakukan untuk memperoleh

gambaran dan informasi proses pembelajaran permainan bola voli mini

yang diantaranya sebagai berikut :

a. IPKG 1

Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 1) ini di gunakan

sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan

pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam pembelajaran

passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui modifikasi

bola.

b. IPKG 2

Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 2) ini di gunakan

sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan

pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam permainan bola

(44)

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk

mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh siswa pada saat proses

pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui

modifikasi bola.

2. Wawancara

Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) Wawancara

merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada

orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan

hal-hal yang dipandang perlu (Wiriaatmadja, 2005: 117).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian yaitu format

wawancara untuk guru dan siswa yang dilakukan akhir proses

pembelajaran atau akhir penelitian tindakan.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan secara garis besar untuk menggambarkan

peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama kegiatan proses

pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini sejalan dengan pendapat

Wiriaatmadja (2005: 125) yang mengemukakan bahwa “catatan

lapangan memuat deskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim

sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial, dan

nuansa-nuansa lainnya”. Catatan lapangan yang digunakan dalam peneliti ini

(45)

lapangan ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari

setiap siklus.

4. Data hasil belajar siswa

Data hasil belajar siswa dilakukan untuk megetahui kemampua dan

tingkat ketercapaian keberhasilan siswa setelah dilakukan tindakan. Alat

tes berupa format penilaian tentang gerakan passing bawah mulai dari

sikap kaki, sikap badan dan sikap tangan dilakukan pada saat kegiatan

inti berakhir rencana pelaksanaan pembelajaran setiap siklus.

5. Dokumentasi

Penggunaan dukemen pada penelitian ini sangat penting, sebagai alat

penunjang yang dapat melengkapi dan memperjelas data peneliti.

Pengambilan dokumen dilakukan pada penelitian pada saat kegiatan guru

dan siswa selama proses pembelajaran setiap penelitian, wawancara guru

dan siswa, pelaksanaan proses pembelajaran di lapangan.

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan

data kualitatif, dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus

pemerolehan berdasarkan setiap tindakan. Proses pengolahan data dan analisi

data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari berbagai

sumber, seperti observasi, wawancara yang sudah dituliskan dalam catatan

(46)

terhadap siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan Pasawahan

Kabupaten Kuningan.

Data observasi dan wawancara diperoleh dari proses pembelajaran

passing bawah melalui modifikasi bola. Observasi langkah-langkah model

pembelajaran melalui modifikasi bola dilakukan pada saat proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format observasi

/pengamatan.

Adapun proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Observasi, dilakukan selama penerapan model pembelajaran passing

bawah melaui modifikasi bola, serta observasi kinerja guru dan aktivitas

siswa.

b. Wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran, wawancara

dilakukan dengan guru dan siswa.

c. Catatan lapangan, yaitu dengan mencatat kejadian-kejadian yang dialami

selama pembelajaran berlangsung.

d. Data hasil belajar diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran.

e. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mendokumentasikan semua data

yang sudah terkumpul dan dengan gambar foto pada saat pembelajaran

berlangsung dan pada saat tes hasil belajar.

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data.

Pengolahan data dimulai pada saat melakukan refleksi dari setiap tindakan

yang dilaksanakan pada setiap siklus dalam penelitian. Teknik data yang

(47)

Semua data yang sudah berhasil diperoleh, kemudian dibaca dan ditelaah

secara rinci.

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar, dilakukan dengan

menghitung prosentase ketercapaian setiap indikator, dan merekapitulasi

prosentase jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas. Mengenai teknik

pengolahan data data, tes hasil belajar yang digunakan penulis yaitu berupa

penilaian proses pembelajaran gerakan passing bawah yang terdiri dari 3

aspek yaitu : sikap kaki, sikap tangan, dan sikap badan.

Untuk tes pembelajaran proses terdiri dari :

a. Sikap kaki

1) Kaki dalam posisi merenggang dengan santai

2) Gerak mengabil ke arah bola, dengan sedikit diulurkan kaki ke depan

3) Kedua lutut sedikit ditekuk

b. Sikap tangan

1) Kedua tangan saling berpegangan (punggung tangan kanan diletakan

di atas telapak tangan kiri kemudian saling berpegangan.

2) Lengan tangan lurus ke depan antara lutut dan bahu

3) Persentuhan bola tepat pada pergelangan tangan.

c. Sikap badan

1) Badan sedikit condong ke depan, pandangan lurus ke bola

2) Menerima bola di depan badan dan sedikit diayunkan

3) Arahkan bola kesasaran menggunakan badan, sentuhlah bola dengan

(48)

Cara penilaian pembelajaran passing bawah dapat dilihat pada tabel 3.4

[image:48.595.137.505.207.355.2]

di bawah ini :

Tabel 3.4

Indikator Pembelajaran Siswa

No Tujuan Pembelajaran

1 Kemampuan melakukan gerakan passing bawah (sikap kaki, sikap tangan dan sikap badan)

2 Kemampuan menjelaskan gerakan passing bawah

3 Dapat termotivasi, senang, semangat dan kerjasama dalam melakukan gerakan passing bawah

Kriteria keberhasilan bagi anak ditentukan oleh batas kelulusan 60%.

Setiap siswa dikatakan lulus apabila dapat melakukan proses pembelajaran

minimal 60% sesuai dengan deskriptor yang telah ditentukan. Dan kriteria

keberhasilan secara umum ditentukan dengan batas ketuntasan belajar secara

klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa seluruh siswa di kelas IV sebanyak 19

orang terdiri dari dari 10 laki-laki dan 9 orang perempuan. Untuk

memudahkan interprestasi ketercapaian setiap idikator, digunakan kategori

presetase sebagaimana terlihat pada table 3.5 di bawah ini :

Tabel 3.5

Klasifikasi Interprestasi Ketercapaian Indikator Tes Hasil Belajar

Prosentase Interprestasi

0% s/d 20% Sangat Kurang

21% s/d 40% Kurang

41% s/d 60% Cukup

[image:48.595.133.504.660.743.2]
(49)

81% s/d 100% Baik Sekali

2. Analisis Data

Mengenai analisis data menurut Moleong (1998 : 103), menyatakan

bahwa :

Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

Menurut Sugiyono, (2005 : 89) mengatakan, “Analisis data dalam

penelitian kulaitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di

lapangan dan setelah selesai di lapangan”.

Sedangkan Wiriaatmadja, (2005 127-128)mengemukakan bahwa :

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis dilakukan peneliti sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada waktu dilakukan pencatatan lapangan tentang kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamatinya, situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan lain-lain.

Kemudian Bogdan (Sugiyono, 2005 : 88) menjelaskan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan di pelajari dan membuat kesimpulan yang

(50)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan data dan

analisis dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari

seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber. Analisis data yang

dilakukan dalam penelitian melalui tiga tahap, yaitu :

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui

seleksi, pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi

yang bermakna. Dalam tahap ini melakukan data hasil passing bawah

dalam permainan bola voli mini melalui modifikasi bola dengan cara

pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, transformasi data

kasar yang diperoleh menjadi informasi hasil tindakan.

b. Paparan data

Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana

dalam bentuk paparan naratif, termasuk dalam format matrik,

reprensentatif grafik dan sebagainya. Peneliti mengembangkan sebuah

deskripsi informasi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Hasil data passing bawah dalam permainan bola voli mini

melalui modfikiasi bola dengan membuat paparan dalam bentuk grafik

batang.

c. Penyimpulan

Penyimpulan data adalah proses pemngambilan intisari dari penyajian

data yang telah diorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat atau formal

(51)

pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui

modifikasi bola, disini berusaha menarik kesimpulan dengan mencari

makna setiap gejala yang diperolehnya dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya data hasil tersebut disusun dan dikategoriskan, kemudian

disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir diperiksa keabsahannya.

Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan format observasi, mulai dari data awal sampai hasil

observasi dari setiap pembelajaran pada setiap siklus tindakan yang

sudah dilakukan.

b. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan

catatan guru pada setiap siklus pembelajaran yang dilaksanakan,

c. Menganalisa hasil tes awal dan tes akhir mengenai kemampuan

melakukan gerakan passing bawah.

d. Menyimpulkan jumlah siswa yang dapat meningkatkan kemampuan

gerakan passing bawah dalam permainan bola voli mini melalui

modifikasi bola pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciwiru Kecamatan

Pasawahan Kabupaten Kuningan.

Selain proses analisis data di atas, proses data dalam penelitian ini dapat

dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari

berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat

(52)

keabsahannya. Kegiatan akhir yang dilakukan adalah dengan mengadakan

pemeriksaan validasi data.

F. Validasi Data

Untuk mengetahui validasi sebuah data, peneliti menggunakan beberapa

cara, yang mengacu pada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171),

yaitu sebagai berikut :

1. Member check

Member check adalah meninjau kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama observasi atau informasi dari nara

sumber. Dalam kegiatan ini dilakuakn untuk mencari keabsahan data

terhadap kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan

data, yakni dengan cara mengkonfirmasikan kepada subyek penelitian.

Dalam hal ini mencari kebenaran informasi tentang seluruh pelaksanaan

tindakan pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli mini

melalui modifikasi bola yang diperoleh, kepada guru pendidikan jasmani

selaku praktikan melalui diskusi balik. Waktunya yaitu pada saat

memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang

diperoleh selama observasi atau wawancara dengan observer dan siswa.

Member Check dilakukan untuk meninjau kembali kebenaran dan keaslian

data penelitian dengan mengkonfirmasikan pada sumber data. Member

check dilakukan untuk mengemukakan hasil temuan sementara untuk

(53)

meningkatkan pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli

mini, sehingga dapat diperoleh data y

Gambar

Tabel 1.1. Data Awal Tes Passing Bawah Siswa
Gambar 3.1 Denah Sekoh SD Negeri 1 Ciwiru
Tabel 3.1 Daftar Siswa SD Negeri 1 Ciwiru
Tabel 3.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kecemasan saat duduk di kursi gigi pada umur 26-45 tahun sebesar. 77,2% terutama

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Efektivitas Manajemen Pembelajaran Pendidikan Calon Guru Penjas Orkes Di Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan (Fpok) Universitas Pendidikan Indonesia.. (Upi)

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

Website RanyCatering ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dari usaha pemasaran yang dilakukan oleh catering ini dan mempermudah pelanggan dalam

4.1 Mengamati , mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan , kesehatan manusia , keseimbangan ekosistem , serta alam

Dari morfologi permukaan silika menunjukkan bahwa silika mesopori yang dihasilkan dari limbah kaca berpotensi digunakan sebagai adsorben. Kata kunci : limbah kaca,

B Pantai patihan Yang menawarkan Keteduhan Mengenal Lebih Dekat