• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN ANTI PERANG DALAM LIRIK LAGU KARYA HIDETO TAKARAI; TINJAUAN STRUKTURALISME SEMIOTIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PESAN ANTI PERANG DALAM LIRIK LAGU KARYA HIDETO TAKARAI; TINJAUAN STRUKTURALISME SEMIOTIK."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

I. Relevansi Analisis Strukturalisme Semiotik terhadap Tujuan Pendidikan

Analisis strukturalisme semiotik pada lirik lagu Hideto Takarai, khususnya yang bertema anti-perang, memiliki relevansi tinggi dalam konteks pendidikan tinggi. Penelitian ini tidak hanya menawarkan pemahaman mendalam tentang pesan tersirat dalam karya seni, tetapi juga melatih kemampuan kritis mahasiswa dalam menganalisis teks kompleks. Metodologi yang digunakan, memadukan analisis struktur fisik (diksi, imaji, kata konkret) dan batin (tema, perasaan, nada, suasana, amanat) lirik lagu, membangun kerangka berpikir sistematis dan komprehensif. Penggunaan teori semiotik Peirce selanjutnya memperkaya interpretasi makna, mendorong penalaran deduktif dan induktif dalam mengungkap pesan anti-perang yang tersembunyi di balik pilihan kata dan citraan.

1.1 Pengembangan Keterampilan Analisis Kritis

Studi ini melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis, bukan hanya menerima informasi secara pasif. Dengan menganalisis struktur fisik lirik (diksi, imaji, kata konkret), mahasiswa diajak untuk mendekonstruksi teks dan memahami bagaimana pilihan kata, citraan, dan susunan kalimat membentuk makna. Analisis struktur batin (tema, perasaan, nada, suasana, amanat) selanjutnya memperkuat keterampilan interpretasi, mendorong mahasiswa untuk melihat di balik permukaan teks dan memahami konteks sosial-budaya yang melatarbelakangi karya tersebut. Keterampilan ini sangat relevan untuk berbagai disiplin ilmu, termasuk studi sastra, komunikasi, dan ilmu sosial.

1.2 Pemahaman Multiperspektif

Penggunaan teori semiotik Peirce (ikon, indeks, simbol; qualisign, sinsign, legisign; rheme, dicent, argument) mendorong pemahaman multiperspektif. Mahasiswa diajak untuk melihat bagaimana makna dibangun melalui berbagai tingkat interpretasi, mulai dari hubungan langsung antara tanda dan petanda hingga hubungan yang lebih abstrak dan konvensional. Hal ini menuntut mahasiswa untuk berpikir secara kompleks dan mengembangkan kemampuan berpikir lateral, serta menghargai berbagai sudut pandang dalam memahami suatu karya seni.

1.3 Penerapan Teori dalam Praktek

Penelitian ini bukan hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif. Mahasiswa belajar menerapkan teori strukturalisme semiotik dalam menganalisis teks nyata, yaitu lirik lagu. Hal ini memberikan pengalaman praktis dalam penggunaan teori dan metode penelitian kualitatif. Keterampilan ini berguna tidak hanya dalam penelitian akademik, tetapi juga dalam berbagai konteks profesional yang menuntut kemampuan analisis data kualitatif yang kuat, seperti pekerjaan jurnalistik, pemasaran, dan riset pasar.

II. Capaian Pembelajaran dan Hasil Belajar

Penelitian ini secara langsung berkontribusi pada pencapaian berbagai capaian pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa akan mampu memahami dan mengaplikasikan teori strukturalisme semiotik dalam analisis teks. Mereka juga akan mampu mengidentifikasi pesan tersirat dalam karya seni, menganalisis struktur teks secara sistematis, dan menyusun argumentasi yang didukung oleh bukti empiris. Selain itu, penelitian ini juga melatih mahasiswa untuk bekerja secara mandiri, mengelola waktu dan sumber daya dengan efisien, dan menyajikan hasil penelitian secara akademis yang baik.

2.1 Penguasaan Teori Strukturalisme Semiotik

Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan konsep-konsep kunci dalam strukturalisme semiotik, termasuk teori Peirce. Mereka dapat mengidentifikasi dan menganalisis berbagai jenis tanda (ikon, indeks, simbol) dan hubungan antara penanda dan petanda. Pemahaman ini akan membentuk landasan yang kuat untuk melakukan analisis teks yang lebih mendalam dan kritis.

2.2 Keterampilan Analisis Teks Kualitatif

Melalui analisis lirik lagu, mahasiswa akan mengasah keterampilan analisis teks kualitatif. Mereka akan mampu mengidentifikasi tema, ide pokok, dan pesan tersirat. Mahasiswa juga mampu membedakan antara struktur fisik dan batin teks, serta menghubungkannya dengan makna yang ingin disampaikan pencipta karya.

2.3 Penyusunan dan Penyajian Laporan Penelitian

Penelitian ini melatih mahasiswa dalam proses penyusunan laporan penelitian yang sistematis dan akademis. Mereka akan belajar bagaimana menyusun kerangka berpikir, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menyajikan temuan penelitian dengan jelas dan terstruktur. Keterampilan ini sangat penting untuk kesuksesan akademik dan karier profesional di masa depan.

Referensi

Dokumen terkait

(Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Tentang Pesan Bahaya Korupsi Dalam Lirik Lagu Tikus Tikus Kantor Karya Iwan

Hasil penelitian menjelaskan mengenai penggunaan gaya kata dan penganalisaan pesan moral yang terdapat pada lirik lagu.. Penggunaan gaya kata pada lagu “Untuk

adalah makna yang terkandung dalam kata, frase, kalimat dalam lirik lagu “Belanja Terus Sampai Mati” oleh Efek Rumah Kaca. Pemaknaan lirik lagu “Belanja Terus Sampai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam lirik lagu religi karya Wali band. Adapun penelitian

Pesan Korupsi dalam Lirik Lagu Tikus Tikus Kantor Karya Iwan Fals Dalam Deskripsi Discourse Practice (produksi dan konsumsi teks) Teks dibentuk lewat suatu praktik

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Gaya Bahasa Sinestesia dalam Lirik Lagu Karya Minami” yang meneliti tentang gaya bahasa sinestesia beserta artinya pada

Kesimpulan dari hasil penelitian ini, bahwa didalam lirik lagu “Jangan Menyerah” terdapat sebuah penderitaan manusia dan adanya penggambaran kepasrahan manusia dalam

Lirik sebuah lagu yang dibawakan oleh grup band D’Masiv yang berjudul “Jangan Menyerah” adalah sebuah proses komunikasi yang mewakili seni karena terdapat informasi atau pesan