• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA SEKOLAH DASAR."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE INKUIRI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG BUMI DAN ALAM SEMESTA

PADA SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas V Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

SANTI SADIAH

0902833

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

(2)

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

PENERAPAN METODE INKUIRI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG BUMI DAN ALAM SEMESTA

PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh Santi Sadiah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Santi Sadiah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG BUMI

DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh

Santi Sadiah

0902833

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar siswa, hal ini di tandai dengan 50% nilai siswa masih belum mencapai KKM, selain itu juga cara guru dalam melaksanakan pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah. Penelitian ini ditujukan pada penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA pokok bahasan Bumi dan Alam Semesta. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: (1) mengembangkan perencanaan pembelajaran IPA tentang Bumi dan Alam Semesta dengan menggunakan metode inkuiri, (2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Bumi dan Alam Semesta dengan menggunakan metode inkuiri, dan (3) mengetahui penguasaan konsep IPA tentang Bumi dan Alam Semesta dengan menggunakan metode inkuiri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan tiga siklus. Pada siklus I dilakukan satu tindakan, sedangkan pada siklus II dan siklus III dilakukan dengan dua tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 SDN 1 Langensari-Lembang kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan metode inkuiri mengalami peningkatan, hal ini dapat di lihat dari hasil belajar siswa yang dari siklus ke siklus semakin meningkat. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 68,25 dengan persentase nilai siswa yang mencapai KKM 65,63%, pada siklus II nilai rata-rata siswa 78,7 dengan persentase nilai siswa yang mencapai KKM 79,3%, dan pada siklus III nilai rata-rata siswa 69,5 dengan persentase nilai siswa yang mencapai KKM 87%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan Bumi dan Alam Semesta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka terdapat saran yang hendak disampaikan, yaitu: diharapkan adanya fasilitas bagi guru untuk lebih mengembangkan potensinya dan lebih memperhatikan perkembangan siswa.

(5)

ABSTRACT

THE USE OF INQUIRY METHOD IN INCREASING THE RESULT OF STUDENTS’ STUDY ON LEARNING SCIENCE FOCUSED ON THE EARTH

AND THE WORLD

By

Santi Sadiah

0902833

This research is based on the low of the score as the result of student’s study. This lowness is signed by 50 % of the score that have not reached KKM (criteria hjhgg). It is also influenced by the lowness of teacher’s potential. This research focuses on the use of inquiry method in learning science that pointed the earth and the world. The aim of this research are: 1. Increasing the planning curriculum of science that pointed earth and all the world by using inquiry method, 2. To know the learning science that pointed earth and all the world by using inquiry method, and 3. To know the mastery of the concept of science pointed the earth and the world by using inquiry method. The theory using in this research is the theory of Kemmis and Mc. Taggart about PTK (classroom action research) that use three cycles. The first cycle use a moment and the second and the third cycle use two moments. The subject of this research is the student of five in elementary school of Langensari-Lembang Bandung. The researcher takes 34 students as the subject of this research. The result is the students’ potential are getting increase by using the inquiry method. It can be seen on every cycle. The first cycle shows that the average score of all students is 68,25 and the students reaching KKM is 65,63 %. The second cycle shows that the average score of all students is 78,7 and the students reaching KKM is 87 %. The third cycle shows that the average score of all students is 69,5 and the students reaching KKM is 87 %. The conclusion is the inquiry method can make the students’ potential getting increase on science lesson pointed the earth and the world. Based on this research, hopefully the school can supply the facilities needed to increase the potential of the teacher and also observe the development of students’ potential.

(6)

iii

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

(7)

iv

5. Pembelajaran IPA pada kelas V SD tentang bumi dan

alam semesta……….. 15

C. Penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA………. 18

1. Orientasi siswa pada masalah………... 18

2. Mengorganisasikan siswa dalam belajar……….. 18

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.. 19

4. Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan………. 19

5. Mengevaluasi kegiatan………. 19

D. Hasil Belajar………... 19

E. Penelitian Terdahulu……….. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 23

A. Metode Penelitian……….. 23

B. Model Penelitian……… 23

C. Subjek Penelitian ……….. 26

D. Prosedur Penelitian……… 26

E. Instrument Penelitian………. 31

F. Pengolahan Data dan Analisis Data……….. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 35

A. Hasil Penelitian……….. 35

1. Siklus I……… 35

2. Siklus II……….. 41

3. Siklus III………. 48

B. Pembahasan……….. 54

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI………... 60

A. Simpulan……….. 60

B. Rekomendasi……… 61

DAFTAR PUSTAKA... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

1

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah di pelajari dari jenjang sekolah dasar. Ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang pengting untuk dipelajari karena dengan mempelajari ilmu pengetahuan alam peserta didik dapat mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.

Ilmu pengetahuan alam dalam (http://id.wikipedia.org/wiki/ Ilmu_alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. Berdasarkan pengertian di atas, bahwa ilmu pengetahuan alam sangat penting dipelajari oleh siswa untuk memberikan bekal dalam menjalani hidupnya.

Ilmu pengetahuan alam dipelajari di setiap jenjang pendidikan, tak terkecuali di sekolah dasar. Pembelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Selain itu, pembelajaran IPA di sekolah juga dilakukan agar siswa tidak hanya memahami konsep-konsep yang ada dalam pembelajaran IPA tetapi juga agar siswa memahami keadaan-keadaan alam, memiliki keterampilan proses menganai alam, memiliki rasa cinta terhadap lingkungan, dapat berpikir ilmiah mengenai keadaan di alam, memecahkan masalah, dan mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

(9)

2

ketika kelas sebelah ribut kegiatan pembelajaran di kelas menjadi terganggu, selain itu banyak siswa yang mengobrol.

Berdasarkan hasil pengamatan di SDN 1 Langensari khususnya di kelas V, selain penyebab di atas, pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA masih terlihat monoton dan kurang bervariatif, yaitu metode ceramah dan Tanya jawab. Sehingga ketika pelaksanaan pembelajaran IPA menjadi terasa jenuh. Pembelajaran antara guru dan siswa kurang komunikatif, sedangkan yang diperlukan dalam mempelajari IPA bukan hanya hafalan tetapi diperlukan juga pemahaman.

Akibat dari pembelajaran yang monoton, maka banyak siswa di kelas yang tidak fokus, konsentrasi siswa pada saat kegiatan pembelajaran gampang buyar atau terganggu. Pada saat pembelajaran yang dilakkukan guru kurang menarik, mengakibatkan siswa menjadi fasif dan tidak mengerti pelajaran. Kemudian tidak terjadi interaksi antara guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu tidak ada antisipasi dari guru untuk mengatasi keadaan tersebut dan tidak ada pengembangan berfikir bagi siswa, sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna.

Berdasarkan hasil observasi maka didapatkan data nilai siswa sebagai hasil uts pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Nilai Siswa No Nama Siswa Nilai

1. A R F 82

2. A G 58

3. A S (L) 50

4. A S (P) 62

5. D A 60

6. D F 42

7. D P D 76

8. D A 60

(10)

3

Tabel 1.1 Nilai Siswa (Lanjutan)

10. F F 70

11. F A 74

12. I M R 84

13. I L 72

14. I P 58

15. K I Y 74

16. M F R 88

17. M S I 58

18. N D S 78

19. N S Y 64

20. N S 52

21. Nr 42

22. R N 64

23. Rd 30

24. R D S 40

25. R R (L) 62

26. R R (P) 70

27. Rh 60

28. R P 74

29. S D S 66

30. S P 58

31. S F R 88

32. T H 46

33. V K 64

34. Z A N 72

(11)

4

Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan penelitian tindakan kelas dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam materi Bumi dan Alam Semesta di kelas V SDN 1 Langensari, Lembang. Pada kelas V SDN 1 Langensari, metode pembelajaran inkuiri ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, diharapkan metode inkuiri ini dapat menigkatkan kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Langensari dalam mata pelajaan IPA.

Melihat data di atas, meunjukkan bahwa pembelajaran IPA di kelas V masih belum terlihat opnimal. Karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif yang mengakibatkan siswa kurang fokus, siswa kurang termotivasi, siswa hanya duduk diam memperhatikan guru, yang akhirnya nilai siswa masih banyak yang belum mencapai KKM. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri untuk memberikan cara pembelajaran yang baru, yang lebih bervariatif, yang lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran.

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti pernyataan atau penyelidikan (Wina Sanjaya, 2007). Menurut Sudjana (2004 :154) dalam (http://www.sarjanaku.com/2011/08/metode-inkuiri-downloadpenerapan. html) mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode pengajaran yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan kreatifitas dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri. Metode mengajar inkuiri akan menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kondusif, serta mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar.

(12)

5

dalam kelompok dan dapat memiliki pemahaman mengenai konsep yang dipelajari melalui pemikirannya sendiri.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, akan perlu dilakukan penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas untuk mengatasi masalah-masalah di kelas V SDN 1 Langensari dengan menerapkan metode inkuiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SDN 1 Langensari dengan menggunakan metode inkuiri?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SDN 1 Langensari dengan menggunakan metode inkuiri?

3. Bagaimana penguasaan konsep IPA tentang Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SDN 1 Langensari dengan menggunakan metode inkuiri?

C. Hipotesis Tindakan

Jika penelitian dengan menerapkan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi bumi dan alam semesta dapat meningkat dan mencapai persentase kriteria ketuntasan maka penelitianpun dinyatakan berakhir.

D. Tujuan Penelitian

(13)

6

1. Untuk mengembangkan perencanaan pembelajaran IPA tentang Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SDN 1 Langensari dengan menggunakan metode inkuiri?

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SDN 1 Langensari dengan menggunakan metode inkuiri?

3. Untuk mengetahui penguasaan konsep IPA tentang Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SDN 1 Langensari dengan menggunakan metode inkuiri?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian, yaitu : a. Bagi siswa

Siswa dapat lebih mudah menahami dan mengerti, selain itu mendapatkan pengalaman belajar yang menarik dalam pembelajaran IPA pada materi Bumi dan Alam Semesta melalui metode inkuiri.

b. Bagi guru

Guru mendapatkan wawasan dan pengetahuan mengenai cara pembelajaran yang menarik bagi siswa pada materi bumi dan alam semesta. Dan juga dapat menjadi informasi untuk meningkatkan kinerja guru dalam melakukan pembelajaran dikelas.

c. Bagi sekolah

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN 1 Langensari khususnya di kelas V dalam pembelajaran IPA pada materi bumi dan alam semesta.

d. Bagi peneliti

(14)

7

F. Definisi Operasional

Pada definisi operasional ini adalah variable-variabel yang akan dibahas dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu :

1. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu yang ada di alam beserta gejala-gejalanya dan hubungannya satu sama lain. Pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dalam meningkatkan kemampuan dan kompetensi peserta didik.

2. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran

Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara meksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Dengan metode inkuiri ini siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa tidak hanya diam duduk di kelas tetapi siswa aktif dalam memecahkan masalah yang telah diberikan untuk memahami konsep materi yang dipelajari.

3. Hasil Belajar

(15)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah jenis kualitatif yaitu penelitian tindakan kelas. Adapun model PTK yang akan peneliti adopsi pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Menurut menurut Yuliawati, dkk (2012, 17) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data untuk menentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & McTaggart menggunakan system spiral refleksi diri yaitu yang dimulai dengan perencanaa, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap tahap ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap ini terus berputar sampai peneliti mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan atau yang diinginkan. Pada tehap akhir yaitu refleksi akan terus berlanjut selama penelitian belum mencapai hasil tetapi jika penelitian sudah mendapatkan hasil maka di PTK terakhir tidak melakukan tahap refleksi.

B. Model Penelitian

Model penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah model penelitian tindakan kelas model Kemmis & McTaggart. Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas model Kemmis & McTaggart terdapat 4 tahapan, yaitu :

1. Perencanaan

(16)

24

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menentukan bukti yang akan dijadikan patokan untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah. Perencanaan ini berisika tentang penetapan tindakan-tindakan yang akan dilakukan yang diharapkan dapat membawa ke perbaikan program.

Tahap perencanaan ini selain untuk patokan pengukuran pencepaian pemecahan masalah dan penetapan tindakan-tindakan tetapi juga untuk memilih metode dan alat yang digunakan untuk mengamati informasi dalam pelaksanaan tindakan. Penggunaan metode dan alat ini disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini yang dilakukan adalah peningkatan kinerja mengajar di kelas yang sesuai dengan perkembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran. Jadi peaksanaan penelitian ini sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, perlu adanya pengelolaan dan pengendalian yaitu pengelolaan kegiatn, waktu, sarana dan prasarana dan juga pengendalian dalam mengendalikan pelaksanaan tindakan. Kedua hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan. Meskipun dalam pelaksanaannya dibutuhkan perubahan tetapi peneliti harus menjamin jika perubahan tersebut dapat meningkatkan dan mempercepat pencapaian hasil. 3. Observasi

Tahap observasi ini dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan yaitu untuk mengenal, merekam, dan mendokumentasikan indikator dari proses penelitian dan hasil yang dicapai, baik dari perencanaan yang di buat atau dari tindakan perubahan yang dilakukan.

(17)

25

kepada terjadinya perubahan yang positif sesuai dengan yang diharapkan atau justru mengarah pada perubahan yang negatif yaitu menurunnya kualitas proses pembelajaran.

4. Refleksi

Tahap refleksi ini tindakan yang dilakukan adalah menganalisis, mengintepretasi, dan menjelaskan semua informasi yang di peroleh dari penelitian tindakan. Maka dari itu, pelaksanaan tindakan sebaiknya dilakukan tidak hanya pada akhir pelaksanaan tindakan tetapi juga pada saat pemikirkan perencanaan tindakan, pada saat pelaksanaan tindakan, dan juga setelah pelaksanaan tindakan.

Fokus telaahan dalam tindakan refleksi ini tidak hanya pada diri guru sendiri tetapi mencaku semua konteks pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam tindakan refleksi sebaiknya data yang telah terkumpul segera di analisis dan di interpretasi untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau tidak. Selain itu kegiatan refleksi dilakukan untuk menyusun langkah-langkah selanjutnya dalam pelaksanaan tindakan.

Berikut adalah alur PTK menurut Kemmis & McTaggart

Gambar 3.1 Bagan Alur Pelaksanaan PTK

(18)

26

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Langensari kecamatan Lembang yang terdiri dari 34 siswa, yaitu terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Langensari, jalan raya Maribaya no 20, RT 02/ RW 04 desa Langensari kecamatan Lembang, kabupaten Bandung Barat.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V

terhadap materi bumi dan alam semesta dengan menggunakan model siklus

belajar. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian

tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal.

1. Pra-Penelitian

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Langesari.

b. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran awal

mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri 1 Langesari secara

keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subyek

penelitian. Identifikasi masalah ini dilaksanakan dengan dua cara yaitu:

1) Observasi

Observasi dilaksanakan dengan melihat langsung kegiatan

pembelajaran ke kelas yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu kelas V.

Melihat secara langsung bagaimana guru kelas V melaksanakan

pembelajaran di kelas. Tindakan yang dilaksanakan setelah melaksanakan

observasi adalah menentukan metode pembelajaran yang relevan dengan

(19)

27

dengan metode Inkuiri, dan menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2) Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan tanya jawab bersama wali kelas V

SDN 1 Langensari. Kegiatan wawancara dilaksanakan untuk mengetahui

karakteristik siswa, cara menanggapi atau bersikap ketika kegiatan

pembelajaran, dan bertanya mengenai masalah-masalah yang sering terjadi

di kelas. Setelah melaksanakan wawancara, hal yang dilakukan adalah

melakukan studi literatur untuk menemukan solusi dari masalah-masalah

yang berkaitan dengan karakteristik siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Siklus 1

a. Perencanaan (planing)

Perencanaan penelitian ini dilakukan untuk merumuskan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA dengan

menggunakan metode inkuiri dan menyusun atau menetapkan teknik

pemantauan pada setiap teknik.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian ini disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar

mengajar.

Tahap kegiatan Awal

1) Guru mengkondisikan siswa untuk berbaris sebelum masuk ke kelas. 2) Guru menginstruksi siswa untuk berdoa.

(20)

28

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tahap kegiatan inti

1) Orientasi siswa pada masalah

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa memahami tentang peristiwa alam.

b) Guru menjelaskan logistik atau barang-barang yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran seperti, alat tulis, bahan-bahan untuk eksperimen.

c) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

d) Guru membagikan contoh gambar peristiwa alam kepada setiap kelompok.

e) Guru bertanya jawab mengenai gambar peristiwa alam tersebut. 2) Mengorganisasikan siswa dalam belajar

a) Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi gambar-gambar peristiwa alam tersebut.

b) Guru membimbing siswa dalam mengorganisasikan tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah.

c) Menyediakan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan eksperimen. 3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

a) Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk melakukan eksperimen.

b) Siswa melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan masalah yaitu megamati peristiwa alam.

c) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah.

4) Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan

a) Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan hasil pengamatan.

(21)

29

5) Mengevaluasi kegiatan

a) Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang dilaksanakan.

b) Guru membantu siswa untuk menyimpulkan hasil pengamatan yang dilakukan.

Tahap kegiatan akhir

1) Guru memberikan tugas berupa soal penguasaan konsep kepada siswa. 2) Pembelajaran diakhiri dengan berdoa.

c. Pengamatan (observation)

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui dampak tindakan yang

dilakukan secara berkelanjutan dengan berbagai cara dan dilakukan secara

terus menerus.

1) Situasi kegiatan belajar mengajar.

2) Keaktifan siswa.

3) Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.

4) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru.

5) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep.

d. Refleksi (reflecting)

Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan. Kegiatan yang

dilakukan dalam refleksi adalah menganalisis semua hasil pengamatan atau

observasi yaitu menganalisis semua tindakan dalam proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dan siswa, seperti menganalisis langkah-langkah

pembelajaran, menganalisis keaktifan siswa, kemampuan dalam bekerja

kelompok, kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru, dan kemampuan

(22)

30

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Siklus 2

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan (planning)

Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama.

b. Pelaksanaan (Acting)

Guru melaksanakan pembelajaran menggunakan metode inkuiri

berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus pertama.

c. Pengamatan (Observation)

Tim peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran metode inkuiri.

d. Refleksi (Reflecting)

Tim peneliti melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan

menyusun rencana untuk siklus III.

Siklus 3

Siklus tiga merupakan putaram ketiga dari pembelajaran hasil refleksi

pada siklus kedua.

a. Perencanaan (Planning)

Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus kedua.

b. Pelaksanaan (Acting)

Guru melaksanakan pembelajaran menggunakan metode inkuiri

berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus kedua.

c. Pengamatan (Observation)

Tim peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran metode inkuiri.

d. Kesimpulan

(23)

31

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dalam mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Lembar Tes Formatif

Lembar tes formatif merupakan tes yang dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis. tes formatif berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Tes yang dilakukan secara tertulis dalam bentuk uraian soal, sedangkan tes tidak tertulis dalam bentuk tanya jawab kepada siswa.

2. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja yang digunakan sebagai alat bantu siswa dalam menemukan dan memahami konsep pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam bentuk berdiskusi dalam kelompok. Lembar kerja disini tidak mempengaruhi nilai hasil belajar siswa tetapi hanya sebagai alat ukur kemampuan siswa dalam melaksanakan eksperimen.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar penilaian yang digunakan untuk menilai setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu ada juga lembar observasi yang digunakan untuk menilai aspek afektif dan aspek psikomotor siswa ketika kegiatan pembelajaran.

(24)

32

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selain kedua teknik tersebut, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan teknik observasi yang digunakan untuk menilai aspek afektif dan aspek psokomotor siswa pada saat proses penelitian. Teknik observasi ini merupakan gambaran semua tingkah laku siswa dalam pembelajaran pada saat penelitian. Teknik observasi ini dilengkapi dengan dokumentasi sebagai alat bantu dalam menilai secara rinci kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan juga dokumentasi ini digunakan sebagai bukti berlangsungnya penelitian.

F. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data merupakan tahap akhir yang dilakukan dalam penelitian. Setelah kita melakukan penelitian dan mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian selanjutnya kita melakukan pengolahan data. Pengolahan data observasi dilaksnakan dengan cara seleksi data, reduksi, klasifikasi data, display data, dan refleksi. Pengolahan data disini menggunakan pengolahan data secara kuantitatif dan kualitatif, yaitu: a. Data Kualitatif

Analisi data kualitatif dilaksanakan terhadap data yang diperoleh dari hasil lembar observasi guru dan siswa dalam setiap pertemuan dan dijadikan rujukan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi sehingga kinerja siswa dan guru pada pembelajaran selanjutnya dapat meningkat. b. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dengan penerapan metode inkuiri pada materi bumi dan alam semesta. Analisi tersebuut dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1) Penskoran hasil tes

(25)

33

Penskoran dilakukan dengan memberikan skor yang berbeda tiap butir soal, dengan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2009: 236) 2) Menghitung ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar siswa yang digunakan di SDN 1 Langensari untuk mata pelajaran IPA adalah 63. Oleh karena itu, jika siswa mendapatkan nilai ≥ 63 maka siswa tersebut telah mencapai ketuntasan belajar.

3) Menghitung nilai rata-rata siswa

Setelah menghitung nilai siswa secara individu, kemudian menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

(Zainal Aqib, dkk, 2009: 40)

Keterangan:

R : nilai rata-rata

ƩX : jumlah nilai semua siswa ƩN : jumlah siswa

4) Menghitung persentase nilai siswa

Persentase nilai siswa dihitung berdasarkan banyaknya siswa yang telah mencapai KKM, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Zainal Aqib, dkk, 2009: 41)

(26)

34

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan:

P : persentase krtuntasan belajar ƩP : jumlah siswa yang mencapai KKM ƩN : jumlah seluruh siswa

100% : bilangan tetap

2. Analisis data

Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan metode yang digunakan. Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini, baik yang individu maupun yang kelompok dinilai berdasarkan skor yang telah ditentukan. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

1) Sebagian besar (75 % dari siswa) berani dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.

2) Sebagian besar (80 % dari siswa) telah berhasil dan mampu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasa Minimal).

3) Lebih dari 80 % anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.

(27)

60

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan oleh peneliti mengenai penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang bumi dan alam semesta pada siswa sekolah dasar diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran disusun sebelum melakukan pembelajaran. Pembuatan perencanaan pembelajaran pada materi IPA dengan menggunakan metode inkuiri dalam materi bumi dan alam semesta di rancang sesuai dengan langkah-langkah, yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa dalam belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan, dan mengevaluasi kegiatan.. Perencanaan pembelajaran di rancang agar siswa belajar menemukan konsep sendiri dan guru hanya membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran.

(28)

61

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru. Dengan menggunakan metode inkuiri, keterampilan siswa dalam melaksanakan pembelajaran pada setiap siklus terus meningkat.

3. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkat. Hal ini dapat terlihat dari persentase hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada siklus I, siklus II, dan siklus III yang terus meningkat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, terdapat saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat terus dijadikan sebagai salah satu alternative metode dalam pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatnya kualitas siswa.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri diharapakan dapat benar-benar membentuk siswa yang mandiri dan cerdas dalam mendapatkan pengetahuan.

3. Pendidik harus berusaha terus menerus untuk mengembangkan model pembelajaran dan potensi menjadi lebih baik dalam meningkatkan suasana belajar yang menyenangkan.

(29)

62

DAFTAR PUSTAKA

. (2011). Metode Inkuiri. [Online]. Tersedia : http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-inkuiri/. [Tanggal 27 April 2013]

. (2011). Penerapan Metode Inkuiri. [Online]. Tersedia :

http://www.sarjanaku.com/2011/08/metode-inkuiri-download-penerapan.html. [Tanggal 27 April 2013]

. (2011). Hakekat Pembelajaran IPA Di Sekolah. [Online]. Tersedia : http://www. sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html. [Tanggal 27 April 2013]

Zannah, Miftakhul. (2012). Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Cahaya Dan Alat Optik. Skripsi Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Yuliawati, Fitri dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik Profesional. Yogyakarta : PEDAGOGIA.

(30)

63

Santi Sadiah, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Bumi Dan Alam Semesta Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aqib, Zainal, dkk. (2009). Penelitian tindakan kelas untuk guru sd, slb, tk. Bandung : CV. YRAMA WIDYA.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Siswa
Tabel 1.1 Nilai Siswa (Lanjutan)
Gambar 3.1  Bagan Alur Pelaksanaan PTK

Referensi

Dokumen terkait

Structure Follows Strategy- changes in corporate strategy lead to changes in organizational structure.. New strategy

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kesesuaian faktor-faktor yang menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dengan kondisi perusahaan

Karakteristik listrik dan kinerja baterai seperti tegangan, kapasitas, kepadatan energi, tingkat kemampuan, siklus hidup, dan lama hidup akan berubah sebagai salah

[r]

Strategi untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan mendaki gunung sangatlah diperlukan melalui perencanaan yang matang dan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

Predictors: (Constant), Dana Alokasi Umum, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah.. Dependent Variable:

Dengan berhasilnya promosi yang dilancarkan oleh perusahaan, maka volume penjualan akan meningkat dan berdampak pada peningkatan keuntungan perusahaan yang dapat dimanfaatkan

seleksi bobot badan Starter umur 7 hari terhadap produksi telur ayam saat ayam. pertama kali bertelur, mengetahui hubungan seleksi bobot badan Starter