PEMBELAJARAN TENTANG KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang)
SKRIPSI
Oleh:
ENI SUKI SUKAENI 0905369
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang)
Oleh
ENI SUKI SUKAENI 0905369
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing 1,
Nurdinah Hanifah, M.Pd NIP. 197403152006041001
Pembimbing II,
DR. Prana Dwija Iswara, M.Pd NIP. 197212262005011002
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Kelas UPI Kampus Sumedang,
Gambar Putar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran
Tentang Keragaman Budaya Masyarakat (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV
SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang)” adalah sepenuhnya
karya saya sendiri.
Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Sumedang, Januari 2013
Yang membuat pernyataan,
Eni Suki Sukaeni
ii
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah... 6
1. Rumusan Masalah ... 6
2. Pemecahan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 10
1. Tujuan Penelitian ... 10
2. Manfaat Penelitian ... 10
D. Batasan Istilah ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat IPS... 13
4. Pemilihan Media Pembelajaran... 22
5. Media Kotak Gambar Putar ... 26
a. Pengertian ……….…… 26
b. Langkah-Langkah Penggunaan Kotak Gambar Putar ... 26
c. Teori yang Melandasi Penggunaan Media Kotak Gambar Putar ... 27
C.Keragaman Budaya Masyarakat ... 27
D. Hipotesis Tindakan ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
iii
2. Desain Penelitian ... 33
D.Prosedur Penelitian... 34
E.Instrumen Penelitian... 42
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 44
1. Teknik Pengolahan Data ... 44
2. Analisis Data ... 51
G.Validasi Data ... 52
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A.Paparan Data Awal ... 55
B. Paparan Data Tindakan ... 60
1. Paparan Data Tindakan Siklus 1 ... 60
a. Paparan Data Perencanaan ... 60
b. Paparan Data Proses Siklus 1 ... 61
c. Paparan Data Hasil Siklus 1 ... 65
d. Analisis Data Refleksi Siklus 1 ... 69
2. Paparan Data Tindakan Siklus 2 ... 73
a. Paparan Data Perencanaan ... 74
b. Paparan Data Proses Siklus 2 ... 75
c. Paparan Data Hasil Siklus 2 ... 82
d. Analisis Data Refleksi Siklus 2 ... 85
C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 88
1. Paparan Pendapat Siswa ... 89
2. Paparan Pendapat Guru ... 89
D. Pembahasan ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 98
B.Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 102
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...
iv
3.1 Proses Pelaksanaan Penggunaan Media Kotak Gambar Putar ... 36
3.2 Klasifikasi Interpretasi ... 45
3.3 Indikator Kinerja Guru Selama Proses Pembelajaran ... 46
3.4 Kinerja Guru ... 49
3.5 Aktivitas Siswa ... 50
4.1 Kinerja Guru Pada Data Awal ... 57
4.2 Aktivitas Siswa Pada Data Awal ... 58
4.3 Hasil Penilaian Awal Pembelajaran IPS Tentang Keragaman Budaya Masyarakat di Kelas IV SDN Cibala ... 59
4.4 Data Observasi Kinerja Guru Siklus 1 ... 63
4.5 Data Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus 1 ... 64
4.6 Hasil Penilaian Siklus 1 Pembelajaran IPS Tentang Keragaman Budaya Masyarakat di Kelas IV SDN Cibala ... 66
4.7 Perbandingan Hasil Siswa pada Data Awal dengan Siklus 1 ... 67
4.8 Analisis Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 1 ... 70
4.9 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus 1 ... 71
4.10 Rangkuman Hasil Siklus 1 ... 73
4.11 Data Observasi Kinerja Guru Siklus 2 ... 79
4.12 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 80
4.13 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus 1 dengan Siklus 2 ... 81
4.14 Hasil Penilaian Siklus 2 Pembelajaran IPS Tentang Keragaman Budaya Masyarakat di Kelas IV SDN Cibala ... 82
4.15 Perbandingan Hasil Siswa pada Siklus 1 dengan Siklus 2 ... 83
4.16 Analisis Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 2 ... 86
4.17 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus 2 ... 87
4.18 Rangkuman Hasil Siklus 2 ... 88
4.19 Hasil Observasi Kinerja Guru pada Setiap Siklus ... 92
4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Setiap Siklus 93 4.21 Perbandingan Hasil Siswa pada Setiap Siklus ... 94
4.22 Perbandingan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Persentase Ketuntasan ... 96
v
4.1 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal dan Siklus 1 ... 68 4.2 Presentase Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Data
Awal dan Siklus 1 ... 69 4.3 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 dan
Siklus 2 ... 83 4.4 Presentase Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada
vi
vii
viii Lampiran Halaman
A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ... 274
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 281
A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 293
A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ... 305
B Instrumen Penelitian B.1 Observasi Kinerja Guru ... 316
B.2 Observasi Proses Aktifitas Siswa ... 320
B.3 Deskriptor Penilaian Kinerja Guru ... 323
B.4 Deskriptor Penilaian Aktifitas Siswa ... 333
B.3 Pedoman Wawancara Guru ... 339 C.1 Hasil Observasi Kinerja Guru C.1.1 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 1 ... 348
C.1.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 2 ... 352
C.1.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 3 ... 356
C.2 Hasil Observasi Kinerja Siswa C.2.1 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus 1 ... 360
C.2.2 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus 2 ... 363
C.2.3 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus 3 ... 366
C.3 Hasil Wawancara C.3.1 Hasil Wawancara Siswa Siklus 2 ... 369
C.3.2 Hasil Wawancara Siswa Siklus 3 ... 370
C.3.3 Hasil Wawancara Guru ... 371
ix
C.6.4 Foto Kegiatan Siklus 3 ... 381
D Dokumen Surat
D.1 Surat Keputusan Pembimbing ... 382 D.2 Surat Izin Penelitian di SDN Jatihurip ... 383 D.3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari SDN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor kehidupan yang memiliki peranan
dominan terhadap sistem kehidupan manusia. Dengan pendidikan manusia
bisa tahu perkara benar dan salah. Dengan pendidikan manusia juga mampu
untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya sejak jaman ajali.
Dengan pendidikan pula seseorang mampu untuk memperbaiki atau
meningkatkan taraf kehidupannya. Begitu istimewanya pendidikan sehingga
penyelenggaraannya pun hendaknya mendapatkan perhatian yang ekstra dari
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, terutama pemerintah sebagai
pemegang kebijakan konstitusional di negeri ini.
Pendidikan merupakan salah satu hak asasi bagi setiap manusia yang
diatur dalam undang-undang, untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat dan warga negara agar menjadi seorang warga
negara yang berkualitas. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 (Sanjaya, 2006: 2) tentang sistem pendidikan nasional yang
isinya menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Untuk mewujudkan hal tersebut bukan hal yang mudah, harus
direalisasikan oleh semua pihak yang terkait bidang pendidikan, mulai dari
jajaran pemerintah sampai para pelaksana lapangan di dunia pendidikan, yang
tidak lain yaitu guru.
Melalui mata pelajaran IPS SD, siswa diarahkan untuk dapat menjadi
warga negara Indonesia yang sesuai dengan acuan sistem pendidikan nasional.
Hal ini sejalan dengan tujuan mata pelajaran IPS yang tertuang dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Di dalam KTSP 1
(2006: 45) mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik (siswa) memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Dari tujuan yang hendak dicapai dalam pelajaran IPS, terlihat jelas bahwa
IPS tidak hanya memfokuskan pada pengetahuan siswa, tetapi mengajarkan
seluruh aspek yang ada pada diri manusia yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2009: 26) yang menyatakan bahwa: “Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkungannya”. Aspek kognitif terlihat pada tujuan yang ada dalam KTSP pada poin a dan b.
Di sana dipaparkan bahwa siswa diarahkan untuk mengenal konsep-konsep
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Selain itu,
memiliki kemampuan berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah dan keterampilan kehidupan sosial. Aspek afektif
terlihat pada poin c, bahwa siswa diarahkan memiliki komitmen dan
kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Aspek psikomotor
terlihat pada poin d, yaitu siswa diarahkan untuk bisa melakukan tidak hanya
tahu dan hafal, tetapi siswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat
lokal, nasional, dan global.
Peneliti dapat menjabarkan keterkaitan ketiga aspek tersebut di atas
dengan tujuan IPS dalam KTSP 2006 , atas dasar pendapat dari Sudjana
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom, yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Adapun penjabaran dari ketiga ranah taksonomi Benyamin Bloom tersebut
ialah sebagai berikut:
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi,
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif (Sudjana, 2008: 22-23).
Melihat kenyataan di lapangan bahwa pelajaran IPS di SD khususnya di
SDN Cibala Kecamatan Jatinumggal Kabupaten Sumedang tahun ajaran
2012-2013, bahwa pelajaran IPS telah diupayakan untuk dapat mewujudkan tujuan
IPS SD sesuai KTSP 2006, akan tetapi hal tersebut belum tercapai secara
optimal.
Siswa terlihat bosan dan jenuh dengan pelajaran IPS karena mereka
merasa terlalu banyak hafalan yang harus dihafal pada pelajaran IPS. Padahal,
pelajaran IPS tidak hanya mementingkan suatu hapalan saja.
Selain itu, melihat kenyataan di lapangan, pembelajaran IPS selama ini
dominan dilakukan oleh guru hanya satu arah, dimana guru sebagai
satu-satunya sumber informasi dan siswa sebagai pendengar setia informasi
tersebut. Dalam hal ini tentunya siswa hanya dijadikan objek dalam
pembelajaran, serta pembelajaran berpusat kepada guru. Kesempatan untuk
siswa mengeksplor apa yang menjadi pemahamannya, pengetahuannya dan
Berdasarkan hasil tes mata pelajaran IPS kelas IV SDN Cibala tahun
ajaran 2012-2013, ditemukan bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami
materi keragaman budaya masyarakat. Hal ini terbukti dari perolehan hasil tes
mengenai materi keragaman budaya masyarakat yang dilaksanakan pada 13
September 2012, sebagian besar siswa belum tuntas menurut Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) SDN Cibala. Dari siswa kelas IV SDN Cibala
yang berjumlah 20 siswa, yang mencapai ketuntasan yaitu 45% atau 9 siswa,
sedangkan yang belum tuntas yaitu 55% atau 11 siswa. Hasil ini belum sesuai
target yang diharapkan yaitu 80% siswa mencapai ketuntasan atau 16 siswa.
Hal ini bisa dilihat dari data awal nilai hasil belajar siswa, di bawah ini:
Tabel 1.1
Data Awal Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Keterangan:
Skor maksimal adalah 2
Nilai 1 = jawaban kurang sempurna
Pembelajaran dilaksanakan secara klasikal. Hasilnya, pembelajaran
tersebut menjadi kurang bermakna bagi siswa. Hal ini berdampak pada
pemahaman siswa pada materi keragaman budaya bangsa, terutama pada
penanaman sikap saling menghargai keragaman dalam kehidupan sehari-hari
siswa.
Keadaan seperti ini tentunya sangat menghambat keadaan belajar siswa.
Untuk itu sebagai alternatif solusi dari permasalahan yang muncul, diperlukan
sebuah media pembelajaran yang mampu membuat siswa paham terhadap
materi keragaman budaya masyarakat yang akan mempermudah penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Untuk itu peneliti mengupayakan sebuah alternatif penyelesaian masalah
yaitu dengan menggunakan media Kotak Gambar Putar. Media yang
merupakan salah satu komponen komunikasi didefinisikan sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan
definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen
komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,
siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Kotak Gambar Putar adalah suatu media yang digunakan untuk
mempermudah dan mempercepat siswa untuk memahami materi keragaman
budaya masyarakat. Media ini berupa kotak yang di permukaannya dipenuhi
gambar keragaman budaya masyarakat dan kotak tersebut bisa diputar untuk
melihat berbagai jenis keragaman budaya bangsa.
Melalui media tersebut diharapkan siswa dapat dengan mudah memahami
dalam pembelajaran, terjadinya interaksi multiarah antara siswa dengan guru
maupun siswa dengan siswa, guru dapat melaksanakan fungsinya sebagai
fasilitator dan motivator dengan lebih leluasa. Seperti yang dikemukakan oleh
Sadiman (1986:17) bahwa media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai
berikut ini:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif pada anak didik.
4. Memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Dari uraian di atas, dilakukanlah suatu penelitian mengenai penggunaan
media Kotak Gambar Putar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajarankeragaman budaya masyarakat dengan judul “Penggunaan Media Kotak Gambar Putar untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada
Pembelajaran tentang Keragaman Budaya Masyarakat (Penelitian Tindakan
Kelas di Kelas IV SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang)”.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti merumuskan masalah yang
jadikan landasan atas dilakukannya penelitian di kelas IV SDN Cibala
Kecamatan Jatinunggal tahun ajaran 2012-2013, diataranya yaitu sebagai
berikut:
a. Bagaimana perencanaan penggunaan media Kotak Gambar Putar
untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran tentang
keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala Kecamatan
Jatinunggal Kabupaten Sumedang?
b. Bagaimana pelaksanaan penggunaan media Kotak Gambar Putar untuk
keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala Kecamatan
Jatinunggal Kabupaten Sumedang?
c. Bagaimana penimgkatan pemahaman yang dicapai oleh siswa setelah
menggunakan media Kogamter pada pembelajaran tentang keragaman
budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal
Kabupaten Sumedang?
Beberapa rumusan masalah di atas akan dikaji dan diberikan suatu
tindakan dengan beberapa langkah-langkah penelitian sesuai dengan
tujuan penelitian yang diinginkan.
2. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu
strategi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran tentang
keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala Kecamatan
Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Dalam hal ini, media Kotak Gambar
Putar dipilih sebagai salah satu alternatif pemecahan permasalahan
tersebut.
Kotak Gambar Putar adalah suatu media yang digunakan untuk
mempermudah dan mempercepat siswa untuk memahami materi
keragaman budaya masyarakat. Media ini berupa kotak yang di
permukaannya dipenuhi gambar keragaman budaya masyarakat dan kotak
tersebut bisa diputar untuk melihat berbagai jenis keragaman budaya
bangsa. Dengan media tersebut pemahaman siswa akan keragaman budaya
masyarakat meningkat serta mampu menjelaskan cara menghargai tentang
keragaman budaya masyarakat.
Adapun aturan penggunaan media Kotak Gambar Putar sebagai berikut
ini:
1) Siswa diinstruksikan untuk mengamati keragaman budaya masyarakat
yang ada pada media Kotak Gambar Putar.
2) Siswa diinstruksikan untuk melepas gambar setiap keragaman budaya
3) Siswa diinstruksikan untuk menempel kembali gambar setiap
keragaman budaya masyarakat yang ada pada media Kotak Gambar
Putar,
4) Siswa diinstruksikan untuk untuk mengulangi kegiatan 3) dan 4).
Adapun keberhasilan dari penggunaan Media Kotak Gambar Putar dapat
dilihat dari kriteria sebagai berikut:
1) Kriteria Keberhasilan Proses
a) Kinerja Guru
Kinerja guru ditafsirkan dengan menggunakan persentase
kriteria penilaian dengan target yang ingin dicapai, yaitu 80%.
Adapun aspek-aspek yang menjadi bahan penilaian kinerja guru,
sebagaimana diuraikan di bawah ini:
(1) Perumusan tujuan pembelajaran dengan jelas, lengkap, dan
sesuai kurikulum.
(2) Pengorganisasian materi dan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
(3) Pembuatan alat penilaian yang sesuai dengan tujuan.
(4) Pengkondisian kelas memperhatikan kehadiran, kesiapan, dan
memotivasi siswa.
(5) Penyampaian tujuan pembelajaran secara komprehensif dan
jelas
(6) Pelaksanaan apersepsi menggunakan konteks kehidupan
sehari-hari sebagai titik tolak pembelajaran.
(7) Penguasaan terhadap materi pembelajaran.
(8) Penerapan pendekatan/strategi pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai.
(9) Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar.
(10)Pembelajaran memicu dan memeliharan keterlibatan siswa.
(11)Pembelajaran ditutup dengan melakukan refleksi
pembelajaran, evaluasi akhir sesuai dengan indicator
(12)Penilaian/evaluasi hasil belajar jelas, lengkap, dan
menggunakan pedoman penskoran untuk penilaian.
b)Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa ditafsirkan dengan menggunakan persentase
kriteria penilaian dengan target yang ingin dicapai, yaitu 80%.
Adapun aspek-aspek yang jadi bahan penilaian adalah
sebagaimana diuraikan di bawah ini:
(1) Siswa memberi contoh konteks yang berkaitan dengan
pembahasan.
(2) Siswa bertanya atau meminta penjelasan guru atau teman
terhadap permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran.
(3) Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan
pembelajaran.
(4) Siswa tampak antusias terhadap aktivitas pembelajaran.
(5) Siswa tampak percaya diri dalam pembelajaran.
(6) Siswa menunjukkan keberanian dalam bertanya atau
menjawab pertanyaan.
(7) Siswa melakukan tindakan yang sesuai dengan kegiatan
pembelajaran.
(8) Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan waktu
yang disediakan.
(9) Siswa mengerjakan tes secara mandiri.
2) Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa
Target untuk hasil belajar adalah 80% siswa tuntas mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam tes pemahaman materi
keragaman budaya masyarakat. Pemahaman materi keragaman
budaya masyarakat dinilai menggunakan indikator sebagai berikut:
a) Menyebutkan sekurang-kurangnya 3 pakaian adat daerah dengan
benar.
b)Menyebutkan sekurang-kurangnya 3 tarian daerah dengan benar.
d)Menyebutkan sekurang-kurangnya 3 senjata tradisional daerah
dengan benar.
e) Menjelaskan 3 cara menghargai keragaman budaya masyarakat
dengan tepat.
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perencanaan penggunaan media Kotak Gambar
Putar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran
tentang keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan media Kotak Gambar
Putar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran
tentang keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman yang dicapai oleh siswa
setelah menggunakan media Kotak Gambar Putar pada pembelajaran
tentang keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Untuk Siswa
a. Penggunaan media Kotak Gambar Putar dapat mengoptimalkan
hasil belajar siswa pada materi keragaman budaya masyarakat.
b. Penggunaan media Kotak Gambar Putar yang difasilitasi guru dapat
melatih siswa untuk selalu mencoba dan berusaha mengamati
2. Untuk Guru
a. Dengan menggunakan media Kotak Gambar Putar diharapkan dapat
memberikan kontribusi kepada guru tentang alternatif media
pembelajaran untuk pembelajaran materi keragaman budaya
masyarakat.
b. Memberikan pengetahuan baru dengan menggunakan media Kotak
Gambar Putar dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
3. Untuk Lembaga
Untuk memberikan kontribusi dan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di SD.
4. Untuk Peneliti
Sebagai bahan data atau informasi aktual tentang ketepatan media
Kotak Gambar Putar dalam memecahkan masalah.
D. Batasan Istilah
1. Media adalah perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi
(Sumantri, 1998;176)
2. Media Kotak Gambar Putar adalah suatu media yang digunakan untuk
mempermudah dan mempercepat siswa untuk memahami materi
keragaman budaya masyarakat. Media ini berupa kotak yang di
permukaannya dipenuhi gambar keragaman budaya masyarakat dan kotak
tersebut bisa diputar untuk melihat berbagai jenis keragaman budya
bangsa.
3. Pemahaman adalah ketika siswa mengerti apa yang sedang
dikomunikasikan kepadanya dan dapat menggunakannya pada materi
yang sedang dipelajarinya. Definisi pemahaman ini dikembangkan dari
Kamus Besar Bahasa dan Berbahasa Indonesia (2000).
Adapun indikator pemahaman dalam penelitian ini adalah:
1) Menyebutkan sekurang-kurangnya 3 pakaian adat daerah dengan
benar.
2) Menyebutkan sekurang-kurangnya 3 tarian daerah dengan benar.
4) Menyebutkan sekurang-kurangnya 3 senjata khas daerah dengan
benar.
5) Menjelaskan 3 cara menghargai keragaman budaya masyarakat
dengan tepat.
4. Keragaman Budaya Masyarakat meliputi pakaian adat, tarian daerah, lagu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian adalah SDN Cibala
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi ini
didasari alasan sebagai berikut:
1) Masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi oleh praktisi di
sekolah tersebut dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
khususnya dalam pembelajaran keragaman budaya masyarakat.
2) Masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi oleh praktisi di
sekolah tersebut dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
sehingga membuat peneliti sebagai salah satu alumnus dari sekolah
tersebut merasa terpanggil dan berkewajiban untuk membantu
sekolah tersebut dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran keragaman budaya masyarakat.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian di kelas IV
SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang diperkirakan
selama 5 bulan, dari bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Desember
2012.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cibala
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2012/2013, yang
terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan dan total
seluruhnya berjumlah 20 orang siswa. Adapun alasan dipilihnya siswa kelas
IV SDN Cibala, yaitu karena hampir seluruh siswa kelas IV SDN Cibala
masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran tentang keragaman budaya
masyarakat.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (PTK). Banyak ahli pendidikan dan
psikologi yang memberi arti dari Penelitian Tindakan Kelas. Meski
banyak para ahli yang mengartikannya namun pengertian dari Penelitian
Tindakan Kelas tersebut makna yang mereka berikan hampir sama.
Pertama peneliti mengutip pengertian Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) menurut Hopkins (Wiriatmadja, 2009;11) yang berisi sebagai
berikut:
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk terlibat dalam proses perbaikan dan perubahan.
Selanjutnya peneliti mengutip pendapat Ropoport (Wiraatmadja, 2009:
11-12) yang mengartikan penelitian tindakan kelas yaitu:
Untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh Hopkins
dan Ropoport di atas ada kata kunci yang bisa dikatakan secara makna
hampir mirip yaitu menurut Hopkins suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses
perbaikan dan perubahan. Jadi Penelitian Tindakan Kelas menurut
Hopkins adalah suatu usaha untuk memahami masalah yang terjadi yang
direalisasikan dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan atas masalah
yang terjadi tersebut oleh peneliti, serta posisi peneliti adalah sebagai
pelaksana proses perbaikan dan perubahan tersebut, bukan hanya sebagai
Lain halnya menurut Kemmis (Wiraatmadja, 2009: 11) yang
menjelaskan bahwa:
Penelitian tindakan adalah sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari;
a) Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka,
b) Pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan
c) Situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.
Satu lagi menurut pendapat ahli mengenai penelitian tindakan kelas
yang peneliti kutip yaitu menurut Ebbutt (Wiraatmadja, 2009: 12) yang
mengemukakan bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematis dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Pendapat Kemmis dan Ebbut di atas lebih mengarah dan spesifik
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya perbaikan pelaksanaan
praktek di dalam dunia pendidikan oleh sekelompok guru dalam kegiatan
pembelajaran. Setelah mengetahui pengertian dari Penelitian Tindakan
Kelas, maka peneliti selanjutnya akan memaparkan karakteristik dari
Penelitian Tindakan Kelas yang dikutip menurut pendapat Kasbolah.
Menurut Kasbolah (1999: 22) penelitian tindakan kelas memiliki
karakteristik yang bersifat umum yang menjadi ciri dalam penelitian
tindakan kelas. Karakteristik tersebut ialah:
a.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru sendiri. Sebagai pengelola program di kelas guru merupakan sosok yang benar-benar mengenal lapangan tempat dia mengajar.
b.Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik faktual. Permasalahan faktual adalah permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. c.Ciri lain yang ada pada Penelitian Tindakan Kelas adalah adanya
Selanjutnya peneliti mengutip beberapa alasan dalam melakukan
penelitian tindakan kelas yang diajukan oleh beberapa pakar, yang menjadi
landasan dalam pemilihan metode penelitian yang dilakukan. Pakar
penelitian mengajukan alasan tentang pentingnya Penelitian Tindakan
Kelas sebagai suatu jenis penelitian untuk dilaksanakan, beberapa alasan
tersebut ialah:
a.Penelitian Tindakan Kelas menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif.
b.Penelitian tindakan kelas membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas. Sehingga permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan yang aktual. Dengan demikian guru dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki praktik-praktik pengajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan lebih efektif.
c.Penelitian Tindakan Kelas tidak membuat guru meninggalkan tugasnya. Artinya guru tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa. Namun pada saat bersamaan dan secara terintegrasi guru melaksankan penelitian.
d.Penelitian Tindakan Kelas mampu menjebatani kesenjangan antara teori dan praktik. Guru dapat mengadaptasi teori-teori yang berhubungan dengan bidang studi atau mata pelajaran yang dibinanya (Kasbolah, 1999: 9).
2. Desain Penelitian
Peneliti memutuskan memilih prosedur penelitian model Spiral
Kemmis dan Mc. Taggart dalam pelaksanaan penelitian. Model Spiral
Kemmis dan Mc. Taggart yaitu “model siklus yang dilakukan secara
berulang dan berkelanjutan” (Wiraatmadja, 2009: 66). Artinya setiap
siklus yang dilakukan ada perbaikan dalam pencapaian hasil sesuai dengan
yang ditargetkan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap siklus yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali
merupakan dasar untuk melakukan siklus selanjutnya apabila siklus yang
66-67). Desain penelitian yang dilakukan pada setiap siklus dapat dilihat
pada gambar 1 berikut:
Gambar 3.1
Model Spiral Kemis & Taggart
Tahapan prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan oleh
peneliti menurut model Spiral Kemis dan Taggart akan dijelaskan dalam
bahasan berikutnya.
D. Prosedur Penelitian
Pada Penelitian Tindakan Kelas model Spiral dari Kemmis dan Taggart,
ada prosedur yang dilaksanakan saat penelitian berlangsung. Prosedur yang
dimulai dari tahap perencanaan (plan), tahap tindakan (act), tahap observasi
(observe), sampai tahap refleksi (reflect). Uraian prosedur dari tiap tahap di
1. Tahap Perencanaan (Plan)
Tahap perencanaan adalah bagian awal dari rancangan Penelitian
Tindakan Kelas model Spiral dari Kemmis dan Taggart. Menurut Hasan at
al. (Kasbolah, 1999: 81) dalam rencana tindakan ini hendaknya dilakukan
sebagai berikut:
a. Penentuan bukti yang akan dijadikan indikator untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah sebagai akibat dilakukannya tindakan.
b. Penetapan tindakan-tindakan yang diharapkan akan menghasilkan dampak kearah perbaikan program.
c. Pemilihan metode dan alat yang akan digunakan untuk mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua informasi tentang pelaksanaan tindakan.
d. Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat data dan tujuan penelitian.
Adapun tahap-tahap perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media
Kotak Gambar Putar sebagai media pembelajaran yang akan
digunakan.
2)Membuat instrumen observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas IV SDN Cibala ketika menggunakan
media Kotak Gambar Putar.
3)Membuat media Kotak Gambar Putar.
4)Mendesain alat evaluasi belajar.
2. Tahap Tindakan (Act)
Tahap tindakan merupakan tahap pelaksanaan dari suatu perencanaan
tindakan yang sudah dirancang. Adapun penjelasan dari Sumarno
(Kasbolah, 1999: 87-88) mengenai tindakan dalam penelitian tindakan
kelas yaitu sebagai berikut:
Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu melaksanakan tindakan di kelas. Langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada perencanaan yang telah
ditetapkan. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus ini mencakup
hal-hal sebagaimana dimuat dalam tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Proses Pelaksanaan Penggunaan Media Kotak Gambar Putar
Jenis Kegiatan
Alokasi
Jenis Kegiatan
Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 2. Guru menceritakan
gambaran kehidupan
dalam suatu
masyarakat dengan
sebuah cerita sambil
mengajak siswa untuk
menyebutkan asal
daerah masyarakat
penghuninya.
2. Siswa mendengarkan
dan memperhatikan
penjelasan guru serta
menyebutkan asal
kotak bergambar yang
Jenis Kegiatan
Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 5. Guru meminta siswa
melepas gambar
keragaman budaya
bangsa pada media
tersebut dan meminta
siswa memasang
gambar sesuai dengan
daerahnya
tersebut dan meminta
siswa memasang
perintah guru dengan
Jenis Kegiatan
Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
8. Guru meminta
yang telah diberikan
guru.
Tindak lanjut Guru menyarankan kepada siswa untuk selalu menghargai
3. Tahap Observasi (Observe)
Observasi menurut pendapat Kasbolah (1999: 91) ialah sebagai
berikut:
Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingnya.
Tahap observasi yang dilakukan oleh peneliti dilakukan bersamaan
dengan tahap pelaksanaan penelitian. Yang dimulai dari kegiatan
mengenali siswa saat pengambilan data awal untuk menemukan suatu
permasalahan yang ada di kelas khususnya siswa kelas IV SDN Cibala.
Merekam semua yang terjadi di dalam kelas saat proses pembelajaran
berlangsung pada setiap siklus yang dilakukan, kemudian dituangkan
dalam catatan lapangan. Serta mendokumentasikan baik secara fisik saat
proses pembelajaran berlangsung maupun mendokumentasikan
indikator-indikator penilaian terhadap kinerja siswa dan guru yang dituangkan dalam
lembar observasi kinerja guru dan siswa.
Lembar observasi kinerja guru dan siswa tersebut menjadi sebuah alat
dokumentasi untuk lebih memfokuskan pada hal yang sedang diteliti oleh
peneliti. Observasi seperti ini dinamakan jenis observasi terfokus, yaitu
jenis observasi yang difokuskan pada sasaran penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya. Hal ini sependapat dengan pendapat Kasbolah
(1999: 95) mengenai observasi terfokus, yaitu:
Pada jenis observasi terfokus, maksud dan sasaran observasi telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian alat-alat bantu pelaksanaan observasi pun telah juga dapat dipersiapkan. Jika ada banyak orang yang akan melakukan observasi, format dan isi alat bantu observasi ini perlu disepakati, agar faktor subjektivitas dapat ditekan sekecil mungkin. Biasanya digunnakan lembar panduan pengamatan yang sudah terinci sehingga pengamat (observer) tinggal merekam sasaran observasinya dengan memberi tanda pada kode-kode yang sudah disepakati.
Penilaian indikator kinerja guru dan siswa diberi penjelasan berupa
kode-kode tertentu yaitu dengan pemberian skor. Tahap penskoran
tersebut besar, sedang, dan kecil dengan skala penilaian dari satu sampai
tiga. Penskoran terhadap masing-masing indikator tersebut dimaksudkan
untuk melihat perubahan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan siswa, serta sebagai pembanding penilaian perubahan yang dilakukan
pada setiap siklus yang akhirnya bisa merefleksikan dari hasil yang
diperoleh dari penskoran tersebut. Selain daripada itu, penskoran terhadap
indikator kinerja guru dan siswa dapat mengetahui berhasil atau tidaknya
skor yang telah ditargetkan dengan hasil yang didapat dari jumlah skor
akhir yang didapat.
4. Tahap Refleksi (Reflect)
Kasbolah (1999: 100) mengemukakan bahwa:
Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian tindakan.
Adapun beberapa kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah yang terjadi pada saat penelitian tindakan
kelas berlangsung, yaitu masalah-masalah yang menghambat
tercapainya target penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap instrumen penelitian yang telah
digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
c. Melakukan diskusi dengan guru rekan dalam penelitian mengenai
proses pembelajaran yang telah berlangsung yaitu mengenai
penggunaan media Kotak Gambar Putar dalam menyampaikan
materi keragaman budaya masyarakat, sehingga diperoleh beberapa
pendapat sebagai perbaikan untuk proses pelaksanaan siklus
Tiga kegiatan di atas dilakukan oleh peneliti pada tahap refleksi yaitu
sebagai sebuah bentuk pengevaluasian terhadap penelitian yang dilakukan
pada setiap siklus untuk mencapai target yang telah ditentukan pada
sebelumnya. Hal ini sependapat dengan pendapat menurut Kasbolah
(1999: 101) yaitu: “salah satu aspek penting dari refleksi yaitu melakukan
evaluasi, terjadinya peningkatan dalam profesionalisasi jabatan guru”.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
yaitu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan dan
tes hasil belajar siswa. Instrumen ini digunakan atas dasar dari:
1. Pedoman Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu jenis observasi terfokus,
dimana dilaksanakannya observasi yang dilakukan peneliti memfokuskan
pada penggunaan Media Kotak Gambar Putar dalam menyampaikan
materi keragaman budaya masyarakat di kelas IV SDN Cibala, yang
menjadi objek observasinya yaitu siswa dan guru. Alasan menggunakan
pedoman observasi, peneliti mengutip pendapat Achsan (Dimyati, 2009:
97) yaitu:
Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama penelitian dan observasi terhadap lingkungan atau setting penelitian, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya penelitian.
Adapun pedoman observasi dirancang untuk mengetahui tingkat
pencapaian target perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan
oleh guru dan siswa. Pada pedoman observasi untuk menilai kinerja guru
berisi rangkaian penilaian mulai dari perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, sampai dilaksanakannya evaluasi
yang ditargetkan yaitu siswa belajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis masalah untuk memecahkan suatu permasalahan
yang ada di wilayah sekitar mereka.
Pelaksanaan penggunaan Media Kotak Gambar Putar oleh siswa
diobservasi dari kegiatan awal, inti dan akhir. Pada kegiatan awal siswa
dilakukan observasi terhadap persiapan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Untuk kegiatan inti siswa diobservasi saat proses
pembelajaran berlangsung, yaitu berkelompok untuk memahami bentuk
keragaman budaya di masyarakat dan mendiskusikan cara menyikapi
keragaman budaya tersebut, sehingga ditemukan pemecahan masalahnya.
Sedangkan kegiatan akhir penilaian dilakukan untuk melihat proses
pelaksanaan kegiatan akhir dari pembelajaran yaitu kegiatan kesimpulan
pembelajaran, dan pengerjaan kegiatan evaluasi. Pada kegiatan akhir siswa
melakukan evaluasi dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 65.
2. Pedoman Wawancara
Peneliti mengutip penjelasan dari Sugiyono (2008:194) mengenai
wawancara, adapun penjelasnnya ialah sebagai berikut:
Wawancara digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Dari pendapat Sugiyono di atas maka peneliti menggunakan pedoman
wawancara dalam instrumen penelitian. Pedoman wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara bebas (tak berstruktur),
jawaban tidak perlu dipersiapkan sehingga responden bebas
mengemukakan pendapatnya. Instrumen wawancara ini yaitu berupa
lembar wawancara guru (terlampir) dan lembar wawancara siswa
(terlampir). Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk mewawancarai
3. Catatan Lapangan
Menurut Wiraatmadja (2005: 125):
Catatan lapangan adalah data yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa lainnya.
Peneliti menggunakan catatan lapangan supaya lebih tergambarkan
berbagai kegiatan yang terjadi saat kegiatan penelitian berlangsung, baik
itu suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai interaksi sosial
yang ada di kelas, ataupun hal yang lainnya, bisa permasalahan maupun
suatu kemajuan dalam proses pembelajaran.
4. Tes Hasil Belajar
Peneliti mengutip pendapat Sudjana (2008: 35) mengenai pengertian
dari suatu tes, menurutnya tes sebagai alat penilaian hasil belajar, lebih
jelasnya sebagai berikut:
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Peneliti menyediakan tes kepada siswa untuk mengevaluasi siswa
dalam memahami materi keragaman budaya masyarakat. Pemberian tes
hasil belajar berupa tes tertulis yang berbentuk soal isian. Tujuannya yaitu
untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah
pemberian tindakan dengan cara membandingkan nilai rata-rata yang
diperoleh.
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Hasil data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang
dirangkum serta dikumpulkan. Kemudian peneliti mengelompokkan data
tersebut ke dalam dua (2) kelompok, yaitu berupa data kualitatif (observasi
dan wawancara) dan data kuantitatif (tes hasil belajar).
a. Data proses (kualitatif)
Data proses (kualitatif) diperoleh dari hasil observasi terhadap
kinerja guru dan aktifitas siswa diolah dengan teknik persentase (%)
terhadap indikator yang dilaksanakan, kemudian diinterpretasikan dan
dideskripsikan.
Data hasil observasi kinerja guru ditafsirkan dengan menggunakan
persentase kriteria penilaian dengan target yang ingin dicapai, yaitu
80%. Untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi, digunakan
kategori persentase yang dikutip menurut pendapat Kuntjaraningrat
(Maulana: 2006), adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
0 % : Pelaksanaan indikator tidak dilakukan sama sekali. 1 – 25 % : Pelaksanaan indikator hanya sebagian kecil. 26 – 49 % : Pelaksanaan indikator hampir setengahnya. 50% : Pelaksanaan indikator sudah setengahnya. 51 – 75 % : Pelaksanaan indikator sudah sebagian besar. 76 – 99 % : Pelaksanaan indikator hampir seluruhnya. 100 % : Pelaksanaan indikator sepenuhnya dilaksanakan.
Adapun aplikasi dari pengolahan data-data yang didapat dari
1) Pengolahan Data Proses Kinerja Guru
Untuk pengolahan data proses kinerja guru ditentukan sebagai
berikut:
Kriteria Penilaian
Skor idealnya ialah 36, terdiri dari 12 poin deskriptor
penilaian pemberian skor 3, 2, atau 1.
Prosentase : Jumlah skor keseluruhan x 100%
Skor ideal
Interpretasi:
Baik (B) : Jika jumlah skor yang didapat 25-36
Cukup (C) : Jika jumlah skor yang didapat 13-24
Kurang (K) : Jika jumlah skor yang didapat 1-12
Untuk pengolahan data proses kinerja guru ada tiga bagian
penilaian yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih
rincinya dari masing-masing pengolahan data proses kinerja guru
tersebut ialah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Indikator Kinerja Guru Selama Proses Pembelajaran
No Indikator
Perencanaan
1 Merumuskan Tujuan Pembelajaran
a. Kejelasan rumusan tujuan yang tidak ambigu
b. Kelengkapan cakupan rumusan tujuan sesuai dengan prinsip
Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.
c. Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator.
2 Mengorganisasi Materi dan Kegiatan Pembelajaran
a. Cakupan materi dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
b. Sistematika materi dan kegiatan pembelajaran dari mudah ke
sukar
c. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
3 Membuat Alat Penilaian
a. Prosedur dan alat penilaian sesuai dengan tujuan
b. Tafsiran penilaian mewakili hasil ketepatan
c. Membuat alat penilaian proses dan hasil
Pelaksanaan
4 Pengkondisian Kelas
a. Memperhatikan kehadiran siswa
b. Memeriksa kesiapan siswa
c. Memotivasai siswa
5 Penyampaian Tujuan Pembelajaran
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
kepada siswa
b.Menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran secara komprehensif
dan jelas
6 Pelaksanaan Apersepsi
a. Menggunakan konteks kehidupan sehari-hari sebagai titik
tolak pembelajaran
b. Mengaitkan materi dengan konsep yang telah dipelajari
sebelumnya
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
7 Penguasaan Materi Pembelajaran
a. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
b.Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
c. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
8 Penerapan pendekatan/Strategi Pembelajaran
dicapai
b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
9 Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
b. Menggunakan media secara efektif dan efisien
c. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
10 Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan
Siswa
a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
b.Merespons positif partisipasi siswa
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber
belajar
11 Menutup Pembelajaran
a. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
b. Memberikan evaluasi akhir sesuai dengan indikator
pembelajaran
c. Melaksanakan tindak lanjut
Evaluasi
12 Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar
a. Adanya pedoman penskoran untuk penilaian
b. Kejelasan prosedur penilaian
c. Kelengkapan instrumen
Keterangan:
3 : Apabila semua indikator dilaksanakan
2 : Hanya 2 indikator yang dilaksanakan
Target: 80% ketercapaian kinerja guru
Persentase Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100%
Jumlah keseluruhan skor
Adapun data hasil observasi aktivitas siswa ditafsirkan dengan
menggunakan persentase kriteria penilaian dengan target yang ingin
dicapai yaitu 80% siswa yang memperoleh interpretasi baik.
Tabel 3.4 Kinerja Guru
Nilai Simbol Kisaran Persentase
Baik (B) 67 – 100%
Cukup (C) 33 – 66% Kurang (K) 0 – 33%
2) Pengolahan Data Proses Aktivitas Siswa
Untuk pengolahan data proses aktivitas siswa ditentukan sebagai
berikut:
Kriteria Penilaian
Skor idealnya ialah 9, terdiri dari 3 poin deskriptor penilaian
yang masing-masing skor terbesarnya adalah 3.
Prosentase : Jumlah skor keseluruhan x 100%
Skor ideal
Interpretasi
Baik (B) : Jika jumlah skor yang didapat 7-9
Cukup (C) : Jika jumlah skor yang didapat 4-6
Kurang (K) : Jika jumlah skor yang didapat 1-3
Untuk pengolahan data proses aktifitas siswa ada tiga bagian
penilaian yaitu partisipasi, motivasi, dan disiplin. Ketiga bagian ini
dinilai pada tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
(1) Siswa memberi contoh konteks yang berkaitan dengan
pembahasan.
(2) Siswa bertanya atau meminta penjelasan guru atau teman terhadap
permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran.
(3) Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan pembelajaran.
(4) Siswa tampak antusias terhadap aktivitas pembelajaran.
(5) Siswa tampak percaya diri dalam pembelajaran.
(6) Siswa menunjukkan keberanian dalam bertanya atau menjawab
pertanyaan.
(7) Siswa melakukan tindakan yang sesuai dengan kegiatan
pembelajaran.
(8) Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan waktu yang
disediakan.
(9) Siswa mengerjakan tes secara mandiri.
Keterangan:
Kesembilan butir di atas mewakili aspek partisipasi, motivasi dan
disiplin. Masing-masing butir dalam aspek penilaian tersebut jika
dilaksanakan diberikan nilai 1, sehingga total penilaian aktifitas siswa
adalah 9.
Adapun data hasil observasi aktivitas siswa ditafsirkan dengan
menggunakan persentase kriteria penilaian dengan target yang ingin
dicapai yaitu 80% siswa yang memperoleh interpretasi baik. Kriteria
penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Aktivitas Siswa
Nilai Simbol Kisaran Persentase
Baik (B) 67 – 100%
b. Data Kuantitatif (hasil tes belajar)
Cara yang ditempuh dalam pengolahan data, yaitu dengan cara
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu KKM yang
ditetapkan sebesar 65, yang perhitungannya berdasarkan rumus
berikut:
KKM = Kompleksitas + Daya dukung + Intake Siswa
3
Untuk nilai tes hasil belajar diperoleh dengan rumus:
Nilai Tes = Jumlah skor yang diperoleh X 100
Skor maksimum
2. Analisis Data
Miles and Huberman (Sugiyono, 2008: 246) mengemukakan bahwa “aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti mengacu kepada pendapat Miles and Huberman (Sugiyono, 2008: 246) yang menyatakan
bahwa “aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display,
dan conclusion drawing/ verification”. Adapun penjelasannya ialah
sebagai berikut:
a. Reduksi Data (data reduction)
Reduksi data (data reduction) menurut Sugiyono (2008: 247) ialah
sebagai berikut:
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian Data (data display)
Penyajian Data (data display) menurut Sugiyono (2008: 248)
ialah sebagai berikut:
flowchart, dan sejenisnya. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
c. Conclusion Drawing/ Verification
Pengertian Conclusion Drawing/ Verification atau kesimpulan
menurut Sugiyono (2008: 253) ialah sebagai berikut:
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
G. Validasi Data
Dalam mengecek validasi data, peneliti menggunakan alat validasi data
yang merujuk pada pendapat Hopkins (Kunandar, 2008:107), yaitu sebagai
berikut:.
1. Member Check
Pengertian member check, peneliti mengutip menurut pendapat
Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 168) yang menjelaskan sebagai berikut:
Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara narasumber, siapapun juga (kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.
Dalam pelaksanaan member check peneliti melakukan pemeriksaan
kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama
observasi atau wawancara dari narasumber, baik kepada kepala sekolah,
guru, siswa, teman sejawat, pegawai administrasi ataupun yang lainnya.
Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan member check sebagai
wahana untuk memeriksa data-data yang didapat, baik dari data yang
aktifitas siswa. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran kebenaran
dari pengambilan kesimpulan dari analisis data-data tersebut.
2. Triangulasi
Pengertian Triangulasi, peneliti mengutip menurut pendapat Hopkins
(Wiriaatmadja, 2009: 168), adapun penjelasan Triangulasi yaitu: “Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil orang lain, misal mitra peneliti
lain, yang hadir, menyaksikan situasi yang sama”.
Jadi, pelaksanaan Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis,
konstruks, atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari
mitra penelitian. Triangulasi dilakukan untuk memeriksa jawaban dari
peneliti yang merupakan suatu kebenaran atau tidaknya jawaban setelah
dibandingkan dengan data-data yang telah diisi oleh mitra peneliti
(observer), seperti observasi kinerja guru, aktifitas siswa dan catatan
lapangan.
3. Expert Opinion
Pengertian expert opinion, peneliti mengutip menurut pendapat
Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 171) yang menjelaskan sebagai berikut:
Expert opinion yakni melakukan dengan meminta nasehat kepada pakar, seperti dosen pembimbing penelitian, pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang akan dilakukan.
Expert opinion dilakukan oleh peneliti dengan meminta nasehat
kepada pakar, seperti dosen pembimbing penelitian, pakar atau penguji
yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan dengan
memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian
yang akan dilakukan. Selain itu, expert opinion dilakukan sebagai wahana
4. Key Respondent Review
Pengertian Key Respondent Review, peneliti mengutip menurut
pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 171) yang menjelaskan sebagai
berikut:
Key Respondent Review yakni meminta salah seorang atau beberapa mitra peneliti atau orang yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas (PTK) untuk membaca draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.
Dalam penelitian ini, key respondent review dilakukan untuk
mengetahui kekurangan dari isi penelitian yang dilakukan. Hal ini bisa
dilakukan dengan meminta arahan/ masukan dari dosen pembimbing
penelitian, dan teman sejawat yang mengetahui tentang penelitian
tindakan kelas, sehingga penelitian yang dilakukan berhasil mencapai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini kesimpulan dan saran yang diperoleh berdasarkan temuan di
lapangan selama pelaksanaan penerapan media kotak gambar putar.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IV
SDN Cibala Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang pada pembelajaran
keragaman budaya masyarakat dengan menerapkan media kotak gambar putar
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keragaman budaya
masyarakat serta untuk meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran ini terdiri dari
dua siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media kotak
gambar putar pada pembelajaran keragaman budaya masyarakat berjalan dengan
baik. Adapun paparannya sebagai berikut.
a. Membuat rancangan tindakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan media kotak gambar putar.
b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dijadikan pedoman bagi
siswa dalam diskusi.
c. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses
pembelajaran.
d. Menyiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan
tindakan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media kotak gambar putar
pada pembelajaran keragaman budaya masyarakat dimulai dengan guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari. Setelah itu siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok untuk mendiskusikan LKS yang ada dimasing-masing
kelompok.
a. Kinerja Guru
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media kotak gambar putar
pada pembelajaran keragaman budaya masyarakat terbukti dapat meningkatkan
kinerja guru dalam proses pembelajaran. Adapun berdasarkan hasil observasi
kinerja guru terdapat peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, guru
melaksanakan 6 aspek yang memperoleh skor 3 dari 15 aspek yang ditetapkan dan
mendapat skor 30 atau 83,33% dan mendapat kriteria Baik (B). Pada siklus 2,
guru telah melaksanakan 9 aspek yang memperoleh skor 3 dari 15 aspek yang
ditetapkan dan mendapat skor 33 atau 91,67% dan mendapat kriteria Baik (B).
b. Aktivitas Siswa
Pelaksanaan pembelajaran dalam menerapkan media kotak gambar putar pada
pembelajaran keragaman budaya masyarakat berjalan dengan baik dan terbukti
siswa kelas IV SDN Cibala sangat antusias, senang, dan termotivasi sehingga
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Penilaian aktivitas siswa selama pelaksanakan dua siklus ini selalu
mengalami peningkatan, hal ini terbukti dengan terus bertambahnya siswa yang
memperoleh kriteria baik (B) pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, siswa yang
ditafsirkan baik (B) berjumlah 7 orang atau 35%. Pada siklus 2, siswa yang
ditafsirkan baik (B) bertambah menjadi 16 orang atau 80%.
3. Hasil
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keragaman budaya
masyarakat dengan menerapkan media kotak gambar putar terlihat dari
bertambahnya siswa yang dinyatakan tuntas pada setiap siklus. Adapun
peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan siswa yang dinyatakan tuntas adalah
sebagai berikut.
Pada data awal, siswa yang dinyatakan tuntas hanya berjumlah 9 orang
siswa atau 45%, sedangkan 11 orang siswa atau 55% dinyatakan belum tuntas.
Pada siklus 1, siswa yang dinyatakan tuntas telah bertambah menjadi 12 orang
Pada siklus 2, siswa yang dinyatakan tuntas bertambah 5 orang menjadi 17 orang
atau 85%, dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 3 orang atau 15%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam rangka memperbaiki proses dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran keragaman budaya masyarakat dengan
menerapkan media kotak gambar putar, ada beberapa saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian ini, antara lain:
1. Bagi Guru
a. Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran yang
akan disampaikan sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam
mengikuti pembelajaran.
b. Hendaknya guru selalu menumbuhkan motivasi siswa agar pembelajaran dapat
menarik perhatian siswa.
c. Diharapkan penerapan media kotak gambar putar dapat menjadi salah satu
alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran keragaman budaya masyarakat.
2. Bagi Siswa
a. Diharapkan siswa mampu bersikap aktif dan kreatif serta mampu berpikir
logis dalam mengikuti pembelajaran.
b. Hendaknya siswa harus lebih memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan,
tidak hanya dengan belajar di sekolah tetapi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan mampu memberikan dukungan yang maksimal dalam hal
meningkatkan kualitas pembelajaran, pengadaan fasilitas pembelajaran,
peningkatan profesionalisme guru, dan kebijakan sekolah yang memungkinkan