i
ABSTRAK
Angkutan umum merupakan sarana transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat terutama untuk sebagian besar masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah sebagai penunjang kegiatannya sehari – hari. Pada saat ini telah tersedia bus Trans Padang yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Untuk mengadakan bus yang aman dan nyaman bukanlah hal yang mudah bagi pemerintah. Maka dari itu diperlukan studi analisa kelayakan investasi bus Trans Padang untuk mengetahui kelayakan investasi tersebut dari aspek ekonominya. Pada analisa kelayakan investasi bus Trans Padang ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu Analisa Net Present Value (NPV), Analisa Benefit Cost Ratio (BCR), Analisa Internal Rate of Return (IRR) dan Paybck Periode. Dalam mensimulasikan pendapatan dan pengeluaran yang akan digunakan, maka diterapkan 7 skenario yang berbeda. Dari skenario 1 didapatkan NPV=Rp. 270.805.067,-, BCR=1,2, IRR=85,61%, Payback Period=0,56 tahun. Dari skenario 2 didapatkan NPV=-Rp.229.194.932,-, BCR=0,88, IRR=2,27%, Payback Period=5,22 tahun. Dari skenario 3 didapatkan NPV=Rp.322.493.541,-, BCR=1,17, IRR=33,79%, Payback Period=3,3 tahun. Dari skenario 4a didapatkan NPV=-Rp63.405.121,-, BCR=0,97, IRR=9,56%, Payback Period=5,3 tahun. Dari skenario 4b didapatkan NPV=Rp.104.329.642,-, BCR=1,05, IRR=18,53%, Payback Period=4,11 tahun. Dari skenario 4c didapatkan NPV=Rp.287.439.828,-, BCR=1,14, IRR=27,07%, Payback Period=3,57 tahun. Dari skenario 5 didapatkan NPV=-Rp.229,191,583,- , BCR=0,88, IRR=1,82%, Payback Period=5,64 tahun. Dari skenario 6 didapatkan NPV=Rp.322.496.890,-, BCR=1,17, IRR=51,13%, Payback Period=2,27 tahun. Dari skenario 7a didapatkan NPV=-Rp.282.484.402,-, BCR=0,82, IRR=9,91%, Payback Period=7,1 tahun. Dari skenario 7b didapatkan NPV=-Rp114.449.638,-, BCR=0,95, IRR=22,98%, Payback Period=4,35 tahun. Dari skenario 7c didapatkan NPV=Rp.68.660548,-, BCR=1,03, IRR=36,77%, Payback Period= 3,79 tahun. Dari hasil analisa kelayakan investasi ini dapat disimpulkan investasi bus Trans Padang ini layak di kota padang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bus adalah salah satu angkutan umum massal andalan di kota. Bukan saja di kota besar, kota kecil pun mengandalkan bus sebagai angkutan umum massalnya. Hal ini karena bus dapat mengangkut penumpang yang cukup banyak, selain itu bus termasuk angkutan yang tidak sulit untuk pengadaannya. Bus hanya membutuhkan halte, sedangkan jalurnya bisa bergabung dengan jalan umum. Namun di kota Padang bus lebih sedikit digunakan. Kota padang lebih mengutamakan angkutan dengan kapasitas penumpang yang sedikit, seperti angkutan kota, taksi, dan ojek. Sebelumnya di kota Padang terdapat tiga trayek yang menggunakan bus, yaitu pusat kota-Indarung, pusat kota-Limau manis, dan pusat kota-lubuk buaya, tetapi sekarang bus tersebut tidak digunakan lagi.
2
koridor dengan armada 15 bus. Untuk dapat melayani masyarakat kota Padang secara luas, tentunya diperlukan tambahan koridor ke arah lainnya dan pastinya penambahan bus yang dapat beroperasi dengan frekuensi yang wajar. Hal ini pastinya akan memberikan saingan serius pada angkot saat ini.
3
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah, yaitu “Bagaimana kelayakan investasi pengoperasian bus Trans Padang dengan sistem koperasi”.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kelayakan investasi dari bus Trans Padang jika dikelola secara koperasi.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah,
1. Diharapan hasil penelitian ini dapat memberikan pedoman kepada investor yang ingin membeli bus dan bergabung dengan bus Trans Padang.
2. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi gambaran kepada pengusaha yang ingin membuat usaha bus angkutan. 3. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan
bacaan dan referensi bagi mahasiswa lainnya.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah,
4
sumber pertama karena Dinas Perhubungan adalah pengelola bus Trans Padang.
2. Menurut sumber data, pengambilan data pada penelitian ini merupakan data internal dan eksternal yaitu data yang berasal dari luar instansi.
3. Data pada penelitian ini bersifat data kuantitatif, yaitu biaya pendapatan dan pengeluaran bus Trans Padang per unitnya. 4. Pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, dimana