• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PULAU UMANG RESORT & SPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PULAU UMANG RESORT & SPA."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Iyan Handayani, 2012

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Pariwisata dan Industri Pariwisata ... 6

2. Industri Akomodasi ... 8

3. Budaya Organisasi ... 12

a. Tipe-tipe Budaya Organisasi ... 13

b. Karakteristik Budaya Organisasi ... 15

c. Budaya Organisasi Kuat dan Lemah ... 19

d. Tahapan Proses Sosialisasi Budaya ... 21

e. Fungsi Budaya Organisasi ... 23

4. Manajemen Kinerja ... 24

(2)

b. Kinerja ... 25

c. Manajemen Kinerja... 26

d. Manfaat Manajemen Kinerja ... 27

e. Macam Kinerja dalam Organisasi... 28

f. Karakteristik Kinerja ... 29

5. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja ... 33

B. Penelitian Sebelumnya ... 36

C. Kerangka Pemikiran... 37

D. Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Waktu Penelitian ... 39

B. Desain Penelitian ... 40

C. Variabel Penelitian ... 40

D. Alat Pengumpul Data ... 43

E. Populasi dan Sampel ... 43

1. Populasi ... 43

2. Sampel ... 44

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

G. Instrumen Penelitian ... 45

H. Prosedur, Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50

1. Prosedur ... 50

2. Teknik Pengolahan Data ... 52

3. Teknik Analisis Data ... 53

(3)

Iyan Handayani, 2012

b. Teknik Analisis Korelasi ... 54

c. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ... 54

4. Uji Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Hasil Penelitian ... 58

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58

a. Profil Pulau Umang Resort & Spa ... 58

b. Visi, Misi dan Philosophy Pulau Umang Resort & Spa ... 59

c. Fasilitas dan Aktivitas di Pulau Umang Resort & Spa ... 60

d. Paket Wisata (Produk) Pulau Umang Resort & Spa... 61

e. Struktur Organisasi Pulau Umang Resort & Spa ... 65

2. Analisis Data ... 66

a. Pengukuran Budaya Organisasi (Variabel X) ... 66

b. Pengukuran Kinerja Karyawan (Variabel Y) ... 69

c. Gambaran Budaya Organisasi (Variabel X) ... 72

d. Gambaran Kinerja Karyawan (Variabel Y) ... 90

3. Hasil Pengujian Statistik ... 109

a. Koefisien Korelasi ... 109

b. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 111

c. Analisis Koefisien Determinasi ... 113

d. Pengujian Hipotesis ... 113

B. Pembahasan ... 115

1. Budaya Organisasi ... 115

(4)

3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 125

(5)

Iyan Handayani, 2012

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ... 36

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41

Tabel 3.2 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 46

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi (X) ... 47

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan (Y) ... 48

Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 49

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan 50 Tabel 4.1 Tanggapan Responden tentang Pelaksanaan Ide & Gagasan - Gagasan Baru ... 73

Tabel 4.2 Tanggapan Responden tentang Keberanian dalam Pengambilan Resiko ... 74

Tabel 4.3 Tanggapan Responden mengenai Wewenang untuk Memecahkan Masalah Sendiri ... 75

Tabel 4.4 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Memiliki Keterampilan dan Ketelitian dalam Menyelesaikan Pekerjaan .... 77

Tabel 4.5 Tanggapan Responden tentang Usaha untuk Meningkatkan Kemampuan dan Menggali Potensi Diri ... 78

Tabel 4.6 Tanggapan Responden tentang Penentuan Target Keberhasilan Pekerjaan yang disampaikan pada Karyawan secara Jelas ... 79

(6)

Tabel 4.8 Tanggapan Responden tentang Penghargaan terhadap

Keberhasilan Kerja... 82

Tabel 4.9 Tanggapan Responden tentang Koordinasi dengan Rekan Kerja

dan Pimpinan ... 83

Tabel 4.10 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Bersaing dalam

Rangka Meningkatkan Kemajuan Perusahaan ... 84

Tabel 4.11 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Menciptakan

Tantangan Pekerjaan ... 86

Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Berkomitmen

dengan Tugas dan Tanggung Jawab ... 87

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden terhadap Indikator Budaya

Organisasi (Variabel X) ... 88

Tabel 4.14 Tanggapan Responden tentang Penyelesaian Pekerjaan sesuai

Target ... 91

Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Hasil dari Pekerjaan Mencapai

Hasil yang Optimal ... 92

Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang Kualitas Kerja Sesuai dengan

Target Perusahaan ... 93

Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang Pemahaman SOP ... 94

Tabel 4.18 Tanggapan Responden tentang Dapat Mengemukakan Ide-Ide

Baru ... 95

Tabel 4.19 Tanggapan Responden tentang Keberanian dalam Membuat

Perencanaan Sendiri, Mengantisipasi, dan Mengambil

Tindakan-Tindakan Sehubungan dengan Masalah Pekerjaan ... 97

Tabel 4.20 Tanggapan Responden tentang Lebih Mengutamakan Kerja Tim

daripada Bekerja Sendiri ... 98

Tabel 4.21 Tanggapan Responden tentang Kemampuan Bekerjasama dengan

Baik ... 99

(7)

Iyan Handayani, 2012

Bekerja ... 100

Tabel 4.23 Tanggapan Responden tentang Mengutamakan Kejujuran dalam

Bekerja ... 101

Tabel 4.24 Tanggapan Responden tentang Mempunyai Ide, Tindakan dan

Solusi yang Inovatif saat Memecahkan Masalah ... 103

Tabel 4.25 Tanggapan Responden tentang Pengambilan Keputusan dengan

Cepat ... 104

Tabel 4.26 Tanggapan Responden tentang Berani Mengambil Resiko dan

Memperbaikinya Apabila Melakukan Kesalahan ... 105

Tabel 4.27 Tanggapan Responden tentang Kesungguhan dalam Melaksanakan

Pekerjaan ... 106

Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden terhadap Indikator Kinerja

Karyawan (Variabel Y) ... 108

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir ... 37

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Umang Resort & Spa ... 39

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu negara tujuan wisata. Alasannya karena

Indonesia memiliki potensi alam yang mengagumkan dimana ribuan jenis

tanaman tumbuh, objek wisata yang beragam, matahari yang bersinar sepanjang

tahun, iklim tropis yang hangat, budaya daerah yang beraneka ragam serta ratusan

ribu species hewan yang melengkapi kekayaan Indonesia.

Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin

meningkat baik dari segi jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya. Untuk

sebagian orang, berwisata telah menjadi kebutuhan dasar dan menjadi bagian dari

privasi dan hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi.

Perkembangan sektor pariwisata di tanah air dari tahun ke tahun juga menunjukan

hasil yang menggembirakan.

Perkembangan usaha pariwisata di Indonesia juga tidak lepas dari peranan

minat wisatawan untuk melakukan perjalanan. Banyak sekali motif wisatawan

melakukan perjalanan, salah satunya yaitu untuk melepaskan stres dan keluar dari

rutinitas pekerjaan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, saat ini Resort dijadikan

sebagai alternatif destinasi wisata oleh wisatawan baik itu wisatawan domestik

maupun mancanegara. Keberadaan sebuah Resort diharapkan menjadi salah satu

solusi bagi para wisatawan yang menginginkan kesegaran jiwa dan raga serta

(10)

Pulau Umang Resort & Spa merupakan sebuah resort yang terletak di

Ujung Kulon, tepatnya di daerah Sumur – Pandeglang, Banten. Nama dari Pulau

Umang diambil dari sebuah binatang kecil yang disebut umang-umang atau

sejenis klomang yang hidup di Pulau Umang dan menjadi Icon utama dari Pulau

Umang.

Pulau ini memiliki konsep yang menarik, yaitu “living in nature”, dimana

design arsitekturnya yang bernafas alam dan terbuka. Pulau yang memiliki luas

sekitar 5 hektar ini merupakan pulau yang sangat unik, karena berada di teluk

yang terlindungi oleh Tanjung Lesung di sebelah Utara, kemudian Pulau Panaitan

di sebelah Barat, dan Ujung Kulon di sebelah Selatan, sehingga ombaknya tidak

terlalu besar karena Pulau Umang seperti terletak di sebuah danau. Pulau Umang

menyajikan pemandangan yang sangat indah dan spektakuler, selain dikelilingi

oleh pegunungan yang indah, pantai yang terdapat di Pulau Umang sangat landai

sehingga relatif aman untuk bermain-main disekitar pantai atau water sport. Pasir

pantainya pun sangat putih dan airnya jernih sehingga sangat cocok untuk berlibur

bersama keluarga.

Pulau Umang memberikan kenyamanan dan keamanan kepada tamu -

tamunya karena Pulau Umang ini besifat privacy yang merupakan pulau milik

pribadi sehingga tidak sembarang orang dapat lalu lalang disekitar pulau. Selain

itu, jarak dari Pulau Jawa dengan Pulau Umang hanya perlu menempuh waktu

sekitar 5-10 menit dengan menggunakan boat sehingga tidak membosankan dan

(11)

Peranan SDM di dalam manajemen sebuah resort sangat penting, karena

SDM dapat menunjang kinerja perusahaan melalui bakat dan kreativitasnya dalam

mencapai tujuan, apalagi resort merupakan industri pariwisata yang salah satu

fungsinya yaitu menjual jasa. Tercapai tidaknya tujuan perusahaan sangat

ditentukan oleh kinerja karyawan perusahaan tersebut dan untuk meningkatkan

kinerja karyawan dibutuhkan budaya organisasi yang kuat dan dapat dipahami

serta diterima secara luas sehingga karyawan dapat bertindak dengan cepat untuk

mengatasi berbagai permasalahan dalam perusahaan. Tanpa kinerja yang tinggi

dari karyawannya, maka Pulau Umang Resort & Spa akan sulit memiliki daya

saing. Terlebih saat ini banyak resort-resort baru di daerah Banten seperti

Kharisma Resort dan Ciputih yang juga menawarkan suasana pantai sebagai daya

tariknya. Namun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa

karyawan termasuk manajer di Pulau Umang Resort & Spa, penulis menemukan

fenomena dimana adanya karyawan yang tidak mengetahui apalagi memahami

budaya organisasi. Salah satu contohnya yaitu setiap karyawan sudah mengikuti

aturan dan SOP yang ada di Pulau Umang, namun pada saat mereka dihadapkan

pada suatu permasalahan yang tidak tercantum pada SOP perusahaan, mereka

akan kesulitan memecahkan masalah dan hanya manajemen puncak yang

memiliki wewenang untuk memtuskan suatu permasalahan. Hal ini menunjukan

bahwa karyawan belum mengetahui apalagi memahami arti dari sebuah budaya

organisasi, dimana baik buruknya kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satunya yaitu budaya organisasi perusahaan. Robbins dan Coulter (2010:66)

(12)

akan memberikan kesetiaan yang lebih besar daripada para karyawan dalam

organisasi yang memiliki budaya lemah. Selain itu, apabila budaya organisasi

dapat disosialisasikan dengan komunikasi yang baik, maka dapat menentukan

kekuatan menyeluruh organisasi, kinerja, dan daya saing perusahaan dalam jangka

panjang dan juga mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang diharapkan

dari diri mereka, sehingga mereka selalu dapat bertindak dengan cepat untuk

mengatasi berbagai permasalahan..

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil

judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI PULAU UMANG RESORT & SPA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka penulis membatasi

permasalahan dengan mengidentifikasi hal – hal berikut ini :

1. Bagaimana budaya organisasi yang diterapkan di Pulau Umang Resort &

Spa?

2. Bagaimana kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa?

3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau

Umang Resort.

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari latar belakang dan rumusan di atas, maka tujuan penelitian

(13)

1. Memberikan gambaran mengenai budaya organisasi yang diterapkan di Pulau

Umang Resort & Spa.

2. Memberikan gambaran mengenai kinerja karyawan di Pulau Umang Resort &

Spa.

3. Menganalisis seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan di Pulau Umang Resort & Spa.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap mendapatkan beberapa manfaat

diantaranya:

1. Bagi penulis, dengan dilakukannya penelitian ini penulis dapat menganalisis

permasalahan yang ada, merumuskannya, dan memberi solusi dari masalah

yang ada di lokasi penelitian.

2. Bagi pihak manajemen Pulau Umang Resort & Spa dapat dijadikan sebagai

bahan masukan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan di Pulau Umang

Resort & Spa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Pulau Umang Resort & Spa di Desa

Sumberjaya yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten, tepatnya

berada di jalur Sumur – Pandeglang, Banten-Indonesia.

Gambar 3.1

Lokasi Pulau Umang Resort & Spa

Sumber : website Pulau Umang Resort & Spa

2. Waktu Penelitian

Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ketika penulis

melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 6 bulan dari bulan Juli 2011 sampai

bulan Januari 2012. Dan waktu yang dilakukan dalam penyusunan skripsi yaitu

(15)

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat

deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,

baik satu variabel atau lebih (independen). Melalui pendekatan ini, maka dapat

diperoleh gambaran mengenai, sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai budaya organisasi di Pulau Umang Resort & Spa

2. Gambaran mengenai kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa

Menurut Arikunto, S (2002:7), penelitian verifikatif adalah penelitian yang

pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.

Dalam hal ini, penulis akan melakukan penyebaran angket terhadap karyawan di

Pulau Umang Resort & Spa. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau

Umang Resort & Spa.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan kedalam dua

kategori, yaitu (1) variabel bebas atau independent variable adalah budaya

organisasi yang diberi simbol X. (2) Variabel terikat atau dependent variable yaitu

kinerja karyawan yang diberi simbol Y. Variabel penelitian beserta indikatornya

(16)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Pengertian Indikator No. Soal Budaya Organisasi (Variabel X)

1 Inovasi dan

(17)

6 Agresivitas Seberapa besar organisasi

7 Stabilitas Seberapa besar organisasi menekankan pada

4 Creativeness Keaslian gagasan-gagasan yang

5 Cooperation Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain

6 Dependability Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja

a. Hadir tepat waktu dalam bekerja

b. Mengutamakan kejujuran dalam bekerja

9

10

(18)

tugas-jawabnya b. Pengambilan keputusan

Sumber : Modifikasi Data 2012

D. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi

kedalam tiga bagian, yaitu:

1. Penggunaan angket, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar

pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti dan

mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan ini

disebarkan kepada karyawan Pulau Umang Resort & Spa.

2. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya

jawab kepada Manajer dari tiap Departemen dan beberapa orang dari

karyawannya di Pulau Umang Resort & Spa.

3. Penelusuran Literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan

sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan dari peneliti

sebelumnya. Pengamatan literatur juga disebut sebagai pengamatan tidak

langsung.

E. Populasi dan Sampel

(19)

Populasi menurut Sugiyono (2006 : 98) adalah wilayah regenerasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pulau Umang Resort & Spa yang

berjumlah 99 orang.

2. Sampel

Metode sampling yang digunakan yaitu metode sampling jenuh atau

sensus yaitu teknik penentuan sampel dimana semua anggota dijadikan sebagai

sampel. (Sugiyono, 2004:62).

Atas dasar hal tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan Pulau Umang sebanyak 99 orang karyawan (N = 99).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat – alat ukur yang diperlukan

dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa

angka – angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang

berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti, maka dalam penelitian ini

digunakan dua teknik pengumpulan data, terdiri dari studi dokumentasi dan studi

lapangan.

1. Studi Dokumentasi/Pustaka

Studi dokumentasi dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan

(20)

bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik

di lokasi penelitian maupun di perusahaan lain yang ada hubungannya dengan

lokasi penelitian. Studi dokumentasi untuk memperoleh data langsung dari

instansi/ lembaga meliputi buku – buku, laporan kegiatan di perusahaan yang

relevan dengan fokus penelitian.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan yang dilakukan adalah terdiri dari dua macam studi, yaitu:

wawancara dan penyebaran angket.

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan

komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara

pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden).

b. Angket

Studi lapangan lainnya yang akan peneliti gunakan adalah angket. Angket

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner

(21)

pertanyaan tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi dari responden

berdasarkan hal-hal yang diketahui dengan pasti melalui:

1. Pendekatan Skala Likert

Menurut Sugiyono (2010:93), skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena

sosial.

Menyusun setiap item instrument dapat berupa pertanyaan maupun

pernyataan. Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa

kata-kata serta setiap jawaban diberi bobot sesuai dengan urutannya yaitu:

Tabel 3.2

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Jawaban Nilai / Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Cukup setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2004

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto, S (2004:144), pengujian validitas dilakukan untuk

mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument.

Suatu instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya

(22)

Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini, penyusun menggunakan

rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Perhitungan

analisis korelasi Pearson akan menghasilkan koefisien korelasi dengan rumus:

�= � −( )( )

(� 2)( )2 ( 2)( )2 (Sugiyono, 2006:182)

Keterangan:

r = koefisien korelasi Pearson

x = variabel budaya organisasi

y = variabel kinerja karyawan

n = jumlah sampel yang diteliti

keputusan dari pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:

a. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan valid

apabila r hitung > r tabel.

b. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan tidak valid

apabila r hitung < r tabel.

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi (X)

No. Item rhitung rtabel Keputusan

1 0,607 0,468 Valid

2 0,656 0,468 Valid

3 0,533 0,468 Valid

4 0,615 0,468 Valid

5 0,713 0,468 Valid

6 0,540 0,468 Valid

7 0,711 0,468 Valid

8 0,699 0,468 Valid

9 0,578 0,468 Valid

(23)

11 0,825 0,468 Valid

12 0,660 0,468 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 20 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dengan N=20 maka didapat rtabel sebesar 0,468.

Dengan memperhatikan tabel diatas, maka dapat disimpulkan seluruh

kuesioner budaya organisasi (X) dinyatakan valid, karena setiap item pernyataan

memiliki rhitung lebih besar dari rtabel, sehingga item pernyataan tersebut dapat

dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan (Y)

No. Item rhitung rtabel Keputusan

1 0,758 0,468 Valid

2 0,567 0,468 Valid

3 0,578 0,468 Valid

4 0,685 0,468 Valid

5 0,498 0,468 Valid

6 0,480 0,468 Valid

7 0,586 0,468 Valid

8 0,656 0,468 Valid

9 0,736 0,468 Valid

10 0,734 0,468 Valid

11 0,762 0,468 Valid

12 0,690 0,468 Valid

13 0,556 0,468 Valid

14 0,526 0,468 Valid

(24)

Dengan memperhatikan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

seluruh kuesioner Kinerja Karyawan (Y) dinyatakan valid, karena setiap item

pernyataan memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Sehingga item pernyataan tersebut

dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.

3. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2004:110), instrument reliabel adalah instrument yang

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama.

Reliabilitas yang baik akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu.

Penyusun menggunakan metode skala likert dalam penelitian ini, sehingga teknik

Alpha Croanbanch yang dipilih untuk mengukur reabilitasnya, yaitu:

�11 = −

1 1−

�2

�2

Keterangan :

�11 = reliabilitas instrument

�2 = jumlah variansi butir

= banyaknya butir soal

�2t = variansi total

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap

butir, kemudian dijumlahkan seperti berikut ini:

2

=

2( )2

(25)

Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan:

r hitung > r tabel, maka instrument dikatakan reliabel

rhitung≥ r tabel, maka instrument dikatakan tidak reliabel

Apabila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka digunakan kriteria

Guilford untuk menentukan keeratan hubungannya, yaitu:

Tabel 3.5

Pedoman untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi

Range Keterangan

Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat)

0,40 - < 0,70 Hubungan yang cukup erat 0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat (reliabel)

0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

1,00 Hubungan yang sempurna

Sumber : Sugiyono (2002:183)

Pengujian reliabilitas instrument penelitian dilakukan pada setiap variabel,

yakni Budaya Organisasi (X) dan Kinerja Karyawan (Y). hasil pengujian

reliabilitas instrument untuk setiap variabel dalam penelitian ini diperlihatkan

pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan

Variabel rhitung rtabel Keterangan

Budaya Organisasi 0,794 0,700 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,839 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y pada tabel diatas

(26)

pengujian instrument di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrument

dinyatakan valid dan reliabel. Hal ini berarti penelitian ini dapat dilanjutkan yang

artinya tidak ada sesuatu hal yang akan menjadi kendala terjadinya kegagalan

penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji kevalidan dan

kereliabilitasannya.

H. Prosedur, Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Prosedur

Langkah – langkah atau prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah, sebagai berikut:

a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa

jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item

variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah

ditentukan, kemudian menentukan skornya.

c. Tabulating maksudnya adalah tabulasi hasil scoring, yaitu dituangkan ke

dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

d. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data

menurut Sugiyono (2001 : 94) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST x JB x JR

Keterangan:

(27)

ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Bulir

JR = Jumlah Responden

2) Membandingkan jumlah skor dari hasil angket untuk variabel dengan

jumlah skor kriterium variabel untuk mencari jumlah skor hasil angket

dengan menggunakan rumus:

Xi = X1 + X2 + X3 +…+ Xn

Keterangan:

Xi = Jumlah skor hasil angket variabel X dan Y

X1 - Xn = Jumlah skor angket masing-masing responden

3) Membagi daerah kategori kontinum menjadi tiga tingkatan yaitu rendah,

sedang, dan tinggi. Berikut langkah-langkahnya:

a) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

b) Menentukan selisih dari skor kontinum setiap tingkatan rumus:

R

=

� � � ��� − � � ℎ

3

c) Menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara

menambahkan selisih R mulai dari kontinum tinggi sampai rendah.

(28)

e) Menentukan presentase letak skor hasil penelitian ke dalam garis

kontinum yaitu dengan menggunakan rumus:

(skor hasil penelitian : skor tertinggi) X 100%

f) Menganalisis data

e. Melakukan pengujian regresi linier sederhana.

2. Teknik Pengolahan Data

Kegiatan yang penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah

pengolahan data. Melalui pengolahan data, dapat diketahui tentang makna dari

data yang berhasil dikumpulkan. Dalam pelaksananaanya, pengolahan data akan

dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan

koefisien korelasi product moment.

3. Teknik Analisis Data

a. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal yang kemudian ditransformasi

menjadi skala interval dengan menggunakan Methode Successive Interval.

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu

sebagai berikut:

1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari

(29)

2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan

proporsi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap

pilihan jawaban.

5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan sebagai berikut:

= � � � � � −(� � � � � )

� � � � −( � � � � )

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variabel independent dengan variabel dependent serta ditentukan

persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

b. Teknik Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan ketika data yang ada sudah terkumpul. Tujuan

dilakukannya analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua

variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan koefisien korelasi Pearson

(Pearson’s Moment Coefficient of Correlation), yaitu:

�= � ( )−( )( )

(30)

Koefisien korelasi (r) menunjukkan korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien

korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < 1. Tanda positif menunjukkan

adanya korelasi positif / korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti.

Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan

begitu juga sebaliknya.

1) Jika nilai r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat

kuat dan positif.

2) Jika nilai r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat lemah dan negatif

3) Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada

atau sangat lemah.

c. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi bertujuan untuk melakukan prediksi, bagaimana

perubahan nilai variabel X dan variabel Y dimanipulasi (dinaikkan atau

diturunkan nilainya). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat satu variabel yang

diramalkan (variabel X) yaitu budaya organisasi dan (variabel Y)

mempengaruhinya yaitu kinerja karyawan. Maka bentuk umum dari linier

sederhana ini adalah:

(Riduwan, 2008:145)

Dimana:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan

(31)

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai

berikut:

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien α dan

b, yaitu , , , 2 2 dan

b. Mencari koefisien regresi dan b dengan rumus:

= 2

−( )2 (Riduwan, 2008:145)

= – ( ) (Riduwan, 2008:145)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan

menyebabkan perubahan pada nilai Y, artinya setiap naik turunnya X akan

membuat nilai Y juga mengalami perubahan, dengan demikian nilai Y ini

akan bervariasi. Namun jika nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-manta

disebabkan oleh X, karena masih ada factor lain yang menjadi penyebabnya.

Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari budaya organisasi (X)

terhadap kinerja karyawan (Y) dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien

determinasi (KD), dengan rumus:

� = �2× 100% (Sudjana, 2000:246)

Keterangan:

� = Koefisien determinasi

(32)

Sebelum nilai �2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih

dahulu harus diuji apakah nilai-nilai �2 ini terletak pada daerah penerimaan

atau penolakan Ho.

4. Uji hipotesis

Langkah terakhir dari menganalisis data adalah melakukan pengujian

hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang

cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel X (Budaya Organisasi) dengan

variabel Y (Kinerja), yang pada akhirnya akan diambil satu kesimpulan

penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan.

Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian,

seperti dikemukakan oleh sugiyono (2004:215). Adapun perhitungannya yaitu

sebagai berikut:

= � − 1 2

−�2 (sugiyono, 2004:215)

Keterangan :

t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2

�2 = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:

Ho : β = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel X dan variabel Y

�1 : β = 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

(33)

Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:

a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan �1 diterima

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran budaya organisasi di

Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori kuat, artinya bahwa budaya

organisasi Pulau Umang Resort & Spa telah mempengaruhi sikap dan tindakan

para karyawannya. Hal ini terbukti dari tanggapan positif dari karyawan Pulau

Umang Resort & Spa mengenai pelaksanaan ide-ide dan gagasan-gagasan baru;

keberanian untuk mengambil resiko; wewenang untuk memecahkan masalah

sendiri; dorongan untuk memiliki keterampilan dan ketelitian dalam

menyelesaikan pekerjaan; usaha untuk meningkatkan kemampuan dan menggali

potensi diri; penentuan target keberhasilan pekerjaan yang disampaikan pada

karyawan secara jelas; peluang untuk memberikan pendapat guna perbaikan

kualitas perusahaan; penghargaan terhadap keberhasilan kerja; koordinasi dengan

rekan kerja dan pimpinan; dorongan untuk bersaing dalam rangka meningkatkan

kemajuan perusahaan; dorongan dalam menciptakan tantangan pekerjaan;

dorongan untuk berkomitmen dengan tugas dan tanggung jawab. Dari segi tipe

(35)

Iyan Handayani, 2012

yaitu budaya dimana para karyawan didorong untuk berinteraksi dengan orang

lain dan mengerjakan tugas dan proyeknya dengan cara yang akan membantu

mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Pada

tipe ini, keyakinan budaya organisasi berhubungan dengan pencapaian tujuan

aktualisasi diri dan persatuan sesama anggota. Selain itu, dilihat dari tanggapan

para karyawan terhadap budaya organisasi Pulau Umang Resort & Spa pada tabel

4.13 dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya organisasi Pulau Umang Resort &

Spa mempengaruhi perilaku dan tindakan para karyawan Pulau Umang Resort &

Spa namun masih belum optimal, yang berarti bahwa budaya organisasi di Pulau

Umang Resort & Spa belum tersosialisasikan dengan maksimal kepada seluruh

karyawan. Salah satu contohnya yaitu masih ada karyawan yang masih belum

faham dengan budaya organisasi di Pulau Umang Resort & Spa.

2. Kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori baik. Hal ini

terbukti dari tanggapan positif yang diberikan oleh para responden mengenai

penyelesaian pekerjaan sesuai dengan target; pekerjaan mencapai hasil yang

optimal; kualitas kerja sesuai dengan target perusahaan; pemahaman SOP; dapat

mengemukakan ide-ide baru; keberanian dalam membuat perencanaan sendiri,

mengantisipasi, dan mengambil tindakan-tindakan sehubungan dengan masalah

pekerjaan; lebih mengutamakan kerja tim daripada bekerja sendiri; mampu

bekerja sama dengan baik; hadir tepat waktu dalam bekerja; mengutamakan

(36)

memecahkan masalah; pengambilan keputusan dengan cepat; berani mengambil

resiko dan memperbaikinya apabila melakukan kesalahan; bersungguh-sungguh

dalam melaksanakan pekerjaan. Artinya Pulau Umang Resort & Spa sudah cukup

berhasil dalam menciptakan SDM yang memiliki kinerja yang cukup tinggi. Hal

ini dapat terlihat pada tabel 4.28 dan pada daerah kriterium yang berada diantara

5082-6930, yaitu sebesar 5614. Masih belum dikatakan maksimal karena belum

mencapai tingkat kinerja yang maksimal yaitu sebesar 6930. Hal ini dikarenakan

adanya faktor lain yang juga mempengaruhi tingkat kinerja karyawan seperti

personnal factors, leadership factors, team factors, situasional factors, system

factors, dsb, namun secara keseluruhan kinerja karyawan Pulau Umang sudah

baik dilihat dari guest comment pengunjung yang menyatakan bahwa para tamu

merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan Pulau Umang

Resort & Spa.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa budaya organisasi

berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa

sebesar 33,32%. Secara keseluruhan budaya organisasi di Pulau Umang

berpengaruh terhadap kinerja karyawannya. Hal ini menunjukkan semakin

kuatnya budaya organisasi di Pulau Umang Resort & Spa maka akan semakin

meningkatkan kinerja para karyawannya juga. Begitu juga sebaliknya, apabila

budaya organisasi di Pulau Umang lemah, maka kinerja karyawannya pun akan

(37)

Iyan Handayani, 2012

komunikasi yang baik kepada karyawan, maka akan dapat menentukkan kekuatan

menyeluruh organisasi, kinerja dan daya saing Pulau Umang Resort & Spa dalam

jangka panjang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa, peneliti

mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

instansi dalam hal meningkatkan kinerja karyawan, bagi karyawan itu sendiri, dan

bagi peneliti selanjutnya, yaitu diantaranya:

1. Bagi pihak manajemen Pulau Umang Resort & Spa

a. Berdasarkan hasil penelitian mengenai budaya organisasi Pulau Umang

Resort & Spa mempunyai hasil yang relative baik, namun masih ada yang

harus diperhatikan. Khususnya dalam hal penghargaan terhadap keberhasilan

kerja yang memiliki skor terendah dalam penelitian variabel budaya

organisasi. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penghargaan

terhadap keberhasilan kerja yang karyawan lakukan akan memberikan

motivasi baik itu bagi karyawan bersangkutan maupun karyawan lain

sehingga karyawan akan lebih terdorong untuk meningkatkan kinerjanya baik

itu direalisasikan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu

(38)

dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Umang Resort &

Spa. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada manajemen Pulau Umang

untuk menerapkan sistem reward kepada karyawan yang telah berhasil dalam

pencapaian target perusahaan.

b. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kinerja karyawan Pulau Umang Resort

& Spa, responden memberikan tanggapan yang positif, namun masih ada yang

perlu diperhatikan. Khususnya pada indikator dapat mengemukakan ide-ide

baru yang memiliki skor terendah. Karyawan akan lebih baik apabila

diberikan kebebasan dan kepercayaan untuk mengemukakan ide- ide baru

yang mereka temukan. Sehingga mereka tidak akan merasa takut untuk

mengemukakan ide-ide baru mereka, dengan catatan ide-ide itu tidak keluar

dari aturan dan nilai-nilai luhur Pulau Umang Resort & Spa. Selain itu,

alangkah lebih baik apabila manajemen Pulau Umang Resort & Spa

melakukan pengukuran kinerja secara berkala misalkan setiap tiga bulan

sekali manajemen perlu melakukan pengukuran kinerja dan mengusahakan

promosi karyawan bagi karyawan yang memiliki kinerja tinggi.

c. Penulis menyarankan kepada pihak manajemen untuk lebih mensosialisasikan

budaya organisasi perusahaan seperti visi, misi, dan philosophy perusahaan

kepada para karyawan. Apabila nilai-nilai pokok organisasi / perusahaan

dapat dipahami secara jelas dan diterima secara luas, para karyawan tentunya

(39)

Iyan Handayani, 2012

dari mereka, sehingga para karyawan akan selalu dapat bertindak dengan

cepat untuk mengatasi berbagai masalah dalam pekerjaan. Selain itu,

karyawan juga akan memberikan kesetiaan yang lebih besar kepada

perusahaan apabila perusahaan memiliki budaya organisasi yang kuat.

2. Bagi karyawan Pulau Umang Resort & Spa

Penulis menyarankan kepada karyawan untuk lebih meningkatkan keberanian

dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan baru. Hal ini dapat direalisasikan pada

saat breafing sebelum pekerjaan dimulai yang diadakan oleh manajer di setiap

departemen. Pada saat itu dapat dijadikan sebagai ajang oleh karyawan untuk

mengemukakan ide-ide dan gagasan baru yang ditemukan oleh karyawan. Ide-ide

yang ditemukan karyawan dan tidak direalisasikan oleh perusahaan bukan berarti

perusahaan tidak mendengarkan ide-ide karyawan tersebut, tetapi ide itu akan

ditampung dan dijadikan sebagai inspirasi bagi perusahaan dan mungkin akan

direalisasikan pada masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti mengenai faktor-faktor budaya

organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu, perlu adanya

penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi

kinerja karyawan diantaranya gaya kepemimpinan, kompensasi, kepuasan kerja,

pelatihan serta faktor-faktor lainnya yang memberikan kontribusi besar pada

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Yogyakarta: Tugu Publisher

Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama.

Chatab, Nevizond. 2009. Mengawal Pilihan Rancangan Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Fitrayeni, Meina. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Bagian Operasi PERUM DAMRI Unit Bus Kota Bandung. Bandung: UPI Bandung.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.

Manajemen Pulau Umang Resort & Spa

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nugraha, Ginanjar Eka. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. POS Indonesia Bandung (Studi Persepsi pada Karyawan Direktorat SDM). Bandung: UPI Bandung

(41)

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Thesis. Bandung: Alfabeta

Robbins, P. Stephen dan Mary Coulter. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Sudjana, 2000. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suwarto dan Koeshartono. 2009. Budaya Organisasi (Kajian Konsep dan Implementasi). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Syaban, Lira Wahty. 2009. Pengaruh Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort Hotel di Kabupaten Pandeglang. Bandung: UPI Bandung.

Ukas, Maman. 2006. MANAJEMEN Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung : Agini.

UU Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

(42)

Gambar

Tabel 4.23
Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir ............................................................
Gambar 3.1 Lokasi Pulau Umang Resort & Spa
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+5

Referensi

Dokumen terkait

untuk merealisasi pendapatan, dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan. 2) Fungsi

tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan

Selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif untuk setiap data penelitian yang diperoleh untuk penarikan kesimpulan penelitian berupa temuan miskonsepsi siswa

Dari hasil evaluasi analisa sistem drainase, debit banjir rencana kondisi ke 3 adalah debit banjir terbesar dan melebihi kapasitas saluran primer, sehingga

Interest base currency (USD) lebih kecil dari interest currency (IDR). Jadi, USD at premium terhadap IDR artinya untuk periode ke depan USD menguat terhadap IDR, maka bank

Dari hasil Praktikum Metode Pengolahan Limbah, sampah plastik yang di olah menjadi minyak diatas sehingga menghasilkan berbagai macam jenis minyak dari olahan sampah

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat keberhasilan penanganan pasien dengan cedera kepala di IGD RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah sangat baik

Harga Tmax juga dapat menunjukkan tingkat kematangan yang lebih rendah dari tingkat kematangan sebenarnya pada batuan induk yang mengandung resinit yang umum terdapat