Iyan Handayani, 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Tinjauan Pustaka ... 6
1. Pariwisata dan Industri Pariwisata ... 6
2. Industri Akomodasi ... 8
3. Budaya Organisasi ... 12
a. Tipe-tipe Budaya Organisasi ... 13
b. Karakteristik Budaya Organisasi ... 15
c. Budaya Organisasi Kuat dan Lemah ... 19
d. Tahapan Proses Sosialisasi Budaya ... 21
e. Fungsi Budaya Organisasi ... 23
4. Manajemen Kinerja ... 24
b. Kinerja ... 25
c. Manajemen Kinerja... 26
d. Manfaat Manajemen Kinerja ... 27
e. Macam Kinerja dalam Organisasi... 28
f. Karakteristik Kinerja ... 29
5. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja ... 33
B. Penelitian Sebelumnya ... 36
C. Kerangka Pemikiran... 37
D. Hipotesis ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
1. Lokasi Penelitian ... 39
2. Waktu Penelitian ... 39
B. Desain Penelitian ... 40
C. Variabel Penelitian ... 40
D. Alat Pengumpul Data ... 43
E. Populasi dan Sampel ... 43
1. Populasi ... 43
2. Sampel ... 44
F. Teknik Pengumpulan Data ... 44
G. Instrumen Penelitian ... 45
H. Prosedur, Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50
1. Prosedur ... 50
2. Teknik Pengolahan Data ... 52
3. Teknik Analisis Data ... 53
Iyan Handayani, 2012
b. Teknik Analisis Korelasi ... 54
c. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ... 54
4. Uji Hipotesis ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Hasil Penelitian ... 58
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58
a. Profil Pulau Umang Resort & Spa ... 58
b. Visi, Misi dan Philosophy Pulau Umang Resort & Spa ... 59
c. Fasilitas dan Aktivitas di Pulau Umang Resort & Spa ... 60
d. Paket Wisata (Produk) Pulau Umang Resort & Spa... 61
e. Struktur Organisasi Pulau Umang Resort & Spa ... 65
2. Analisis Data ... 66
a. Pengukuran Budaya Organisasi (Variabel X) ... 66
b. Pengukuran Kinerja Karyawan (Variabel Y) ... 69
c. Gambaran Budaya Organisasi (Variabel X) ... 72
d. Gambaran Kinerja Karyawan (Variabel Y) ... 90
3. Hasil Pengujian Statistik ... 109
a. Koefisien Korelasi ... 109
b. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 111
c. Analisis Koefisien Determinasi ... 113
d. Pengujian Hipotesis ... 113
B. Pembahasan ... 115
1. Budaya Organisasi ... 115
3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan ... 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Saran ... 125
Iyan Handayani, 2012
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ... 36
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41
Tabel 3.2 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 46
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi (X) ... 47
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan (Y) ... 48
Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 49
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan 50 Tabel 4.1 Tanggapan Responden tentang Pelaksanaan Ide & Gagasan - Gagasan Baru ... 73
Tabel 4.2 Tanggapan Responden tentang Keberanian dalam Pengambilan Resiko ... 74
Tabel 4.3 Tanggapan Responden mengenai Wewenang untuk Memecahkan Masalah Sendiri ... 75
Tabel 4.4 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Memiliki Keterampilan dan Ketelitian dalam Menyelesaikan Pekerjaan .... 77
Tabel 4.5 Tanggapan Responden tentang Usaha untuk Meningkatkan Kemampuan dan Menggali Potensi Diri ... 78
Tabel 4.6 Tanggapan Responden tentang Penentuan Target Keberhasilan Pekerjaan yang disampaikan pada Karyawan secara Jelas ... 79
Tabel 4.8 Tanggapan Responden tentang Penghargaan terhadap
Keberhasilan Kerja... 82
Tabel 4.9 Tanggapan Responden tentang Koordinasi dengan Rekan Kerja
dan Pimpinan ... 83
Tabel 4.10 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Bersaing dalam
Rangka Meningkatkan Kemajuan Perusahaan ... 84
Tabel 4.11 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Menciptakan
Tantangan Pekerjaan ... 86
Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang Dorongan untuk Berkomitmen
dengan Tugas dan Tanggung Jawab ... 87
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden terhadap Indikator Budaya
Organisasi (Variabel X) ... 88
Tabel 4.14 Tanggapan Responden tentang Penyelesaian Pekerjaan sesuai
Target ... 91
Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Hasil dari Pekerjaan Mencapai
Hasil yang Optimal ... 92
Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang Kualitas Kerja Sesuai dengan
Target Perusahaan ... 93
Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang Pemahaman SOP ... 94
Tabel 4.18 Tanggapan Responden tentang Dapat Mengemukakan Ide-Ide
Baru ... 95
Tabel 4.19 Tanggapan Responden tentang Keberanian dalam Membuat
Perencanaan Sendiri, Mengantisipasi, dan Mengambil
Tindakan-Tindakan Sehubungan dengan Masalah Pekerjaan ... 97
Tabel 4.20 Tanggapan Responden tentang Lebih Mengutamakan Kerja Tim
daripada Bekerja Sendiri ... 98
Tabel 4.21 Tanggapan Responden tentang Kemampuan Bekerjasama dengan
Baik ... 99
Iyan Handayani, 2012
Bekerja ... 100
Tabel 4.23 Tanggapan Responden tentang Mengutamakan Kejujuran dalam
Bekerja ... 101
Tabel 4.24 Tanggapan Responden tentang Mempunyai Ide, Tindakan dan
Solusi yang Inovatif saat Memecahkan Masalah ... 103
Tabel 4.25 Tanggapan Responden tentang Pengambilan Keputusan dengan
Cepat ... 104
Tabel 4.26 Tanggapan Responden tentang Berani Mengambil Resiko dan
Memperbaikinya Apabila Melakukan Kesalahan ... 105
Tabel 4.27 Tanggapan Responden tentang Kesungguhan dalam Melaksanakan
Pekerjaan ... 106
Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden terhadap Indikator Kinerja
Karyawan (Variabel Y) ... 108
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir ... 37
Gambar 3.1 Lokasi Pulau Umang Resort & Spa ... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan wisata. Alasannya karena
Indonesia memiliki potensi alam yang mengagumkan dimana ribuan jenis
tanaman tumbuh, objek wisata yang beragam, matahari yang bersinar sepanjang
tahun, iklim tropis yang hangat, budaya daerah yang beraneka ragam serta ratusan
ribu species hewan yang melengkapi kekayaan Indonesia.
Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin
meningkat baik dari segi jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya. Untuk
sebagian orang, berwisata telah menjadi kebutuhan dasar dan menjadi bagian dari
privasi dan hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi.
Perkembangan sektor pariwisata di tanah air dari tahun ke tahun juga menunjukan
hasil yang menggembirakan.
Perkembangan usaha pariwisata di Indonesia juga tidak lepas dari peranan
minat wisatawan untuk melakukan perjalanan. Banyak sekali motif wisatawan
melakukan perjalanan, salah satunya yaitu untuk melepaskan stres dan keluar dari
rutinitas pekerjaan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, saat ini Resort dijadikan
sebagai alternatif destinasi wisata oleh wisatawan baik itu wisatawan domestik
maupun mancanegara. Keberadaan sebuah Resort diharapkan menjadi salah satu
solusi bagi para wisatawan yang menginginkan kesegaran jiwa dan raga serta
Pulau Umang Resort & Spa merupakan sebuah resort yang terletak di
Ujung Kulon, tepatnya di daerah Sumur – Pandeglang, Banten. Nama dari Pulau
Umang diambil dari sebuah binatang kecil yang disebut umang-umang atau
sejenis klomang yang hidup di Pulau Umang dan menjadi Icon utama dari Pulau
Umang.
Pulau ini memiliki konsep yang menarik, yaitu “living in nature”, dimana
design arsitekturnya yang bernafas alam dan terbuka. Pulau yang memiliki luas
sekitar 5 hektar ini merupakan pulau yang sangat unik, karena berada di teluk
yang terlindungi oleh Tanjung Lesung di sebelah Utara, kemudian Pulau Panaitan
di sebelah Barat, dan Ujung Kulon di sebelah Selatan, sehingga ombaknya tidak
terlalu besar karena Pulau Umang seperti terletak di sebuah danau. Pulau Umang
menyajikan pemandangan yang sangat indah dan spektakuler, selain dikelilingi
oleh pegunungan yang indah, pantai yang terdapat di Pulau Umang sangat landai
sehingga relatif aman untuk bermain-main disekitar pantai atau water sport. Pasir
pantainya pun sangat putih dan airnya jernih sehingga sangat cocok untuk berlibur
bersama keluarga.
Pulau Umang memberikan kenyamanan dan keamanan kepada tamu -
tamunya karena Pulau Umang ini besifat privacy yang merupakan pulau milik
pribadi sehingga tidak sembarang orang dapat lalu lalang disekitar pulau. Selain
itu, jarak dari Pulau Jawa dengan Pulau Umang hanya perlu menempuh waktu
sekitar 5-10 menit dengan menggunakan boat sehingga tidak membosankan dan
Peranan SDM di dalam manajemen sebuah resort sangat penting, karena
SDM dapat menunjang kinerja perusahaan melalui bakat dan kreativitasnya dalam
mencapai tujuan, apalagi resort merupakan industri pariwisata yang salah satu
fungsinya yaitu menjual jasa. Tercapai tidaknya tujuan perusahaan sangat
ditentukan oleh kinerja karyawan perusahaan tersebut dan untuk meningkatkan
kinerja karyawan dibutuhkan budaya organisasi yang kuat dan dapat dipahami
serta diterima secara luas sehingga karyawan dapat bertindak dengan cepat untuk
mengatasi berbagai permasalahan dalam perusahaan. Tanpa kinerja yang tinggi
dari karyawannya, maka Pulau Umang Resort & Spa akan sulit memiliki daya
saing. Terlebih saat ini banyak resort-resort baru di daerah Banten seperti
Kharisma Resort dan Ciputih yang juga menawarkan suasana pantai sebagai daya
tariknya. Namun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa
karyawan termasuk manajer di Pulau Umang Resort & Spa, penulis menemukan
fenomena dimana adanya karyawan yang tidak mengetahui apalagi memahami
budaya organisasi. Salah satu contohnya yaitu setiap karyawan sudah mengikuti
aturan dan SOP yang ada di Pulau Umang, namun pada saat mereka dihadapkan
pada suatu permasalahan yang tidak tercantum pada SOP perusahaan, mereka
akan kesulitan memecahkan masalah dan hanya manajemen puncak yang
memiliki wewenang untuk memtuskan suatu permasalahan. Hal ini menunjukan
bahwa karyawan belum mengetahui apalagi memahami arti dari sebuah budaya
organisasi, dimana baik buruknya kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu budaya organisasi perusahaan. Robbins dan Coulter (2010:66)
akan memberikan kesetiaan yang lebih besar daripada para karyawan dalam
organisasi yang memiliki budaya lemah. Selain itu, apabila budaya organisasi
dapat disosialisasikan dengan komunikasi yang baik, maka dapat menentukan
kekuatan menyeluruh organisasi, kinerja, dan daya saing perusahaan dalam jangka
panjang dan juga mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang diharapkan
dari diri mereka, sehingga mereka selalu dapat bertindak dengan cepat untuk
mengatasi berbagai permasalahan..
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil
judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PULAU UMANG RESORT & SPA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka penulis membatasi
permasalahan dengan mengidentifikasi hal – hal berikut ini :
1. Bagaimana budaya organisasi yang diterapkan di Pulau Umang Resort &
Spa?
2. Bagaimana kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa?
3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau
Umang Resort.
C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang dan rumusan di atas, maka tujuan penelitian
1. Memberikan gambaran mengenai budaya organisasi yang diterapkan di Pulau
Umang Resort & Spa.
2. Memberikan gambaran mengenai kinerja karyawan di Pulau Umang Resort &
Spa.
3. Menganalisis seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan di Pulau Umang Resort & Spa.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap mendapatkan beberapa manfaat
diantaranya:
1. Bagi penulis, dengan dilakukannya penelitian ini penulis dapat menganalisis
permasalahan yang ada, merumuskannya, dan memberi solusi dari masalah
yang ada di lokasi penelitian.
2. Bagi pihak manajemen Pulau Umang Resort & Spa dapat dijadikan sebagai
bahan masukan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan di Pulau Umang
Resort & Spa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Pulau Umang Resort & Spa di Desa
Sumberjaya yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten, tepatnya
berada di jalur Sumur – Pandeglang, Banten-Indonesia.
Gambar 3.1
Lokasi Pulau Umang Resort & Spa
Sumber : website Pulau Umang Resort & Spa
2. Waktu Penelitian
Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ketika penulis
melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 6 bulan dari bulan Juli 2011 sampai
bulan Januari 2012. Dan waktu yang dilakukan dalam penyusunan skripsi yaitu
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat
deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independen). Melalui pendekatan ini, maka dapat
diperoleh gambaran mengenai, sebagai berikut:
1. Gambaran mengenai budaya organisasi di Pulau Umang Resort & Spa
2. Gambaran mengenai kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa
Menurut Arikunto, S (2002:7), penelitian verifikatif adalah penelitian yang
pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.
Dalam hal ini, penulis akan melakukan penyebaran angket terhadap karyawan di
Pulau Umang Resort & Spa. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau
Umang Resort & Spa.
C. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan kedalam dua
kategori, yaitu (1) variabel bebas atau independent variable adalah budaya
organisasi yang diberi simbol X. (2) Variabel terikat atau dependent variable yaitu
kinerja karyawan yang diberi simbol Y. Variabel penelitian beserta indikatornya
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Pengertian Indikator No. Soal Budaya Organisasi (Variabel X)
1 Inovasi dan
6 Agresivitas Seberapa besar organisasi
7 Stabilitas Seberapa besar organisasi menekankan pada
4 Creativeness Keaslian gagasan-gagasan yang
5 Cooperation Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain
6 Dependability Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja
a. Hadir tepat waktu dalam bekerja
b. Mengutamakan kejujuran dalam bekerja
9
10
tugas-jawabnya b. Pengambilan keputusan
Sumber : Modifikasi Data 2012
D. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi
kedalam tiga bagian, yaitu:
1. Penggunaan angket, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti dan
mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan ini
disebarkan kepada karyawan Pulau Umang Resort & Spa.
2. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya
jawab kepada Manajer dari tiap Departemen dan beberapa orang dari
karyawannya di Pulau Umang Resort & Spa.
3. Penelusuran Literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan dari peneliti
sebelumnya. Pengamatan literatur juga disebut sebagai pengamatan tidak
langsung.
E. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiyono (2006 : 98) adalah wilayah regenerasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pulau Umang Resort & Spa yang
berjumlah 99 orang.
2. Sampel
Metode sampling yang digunakan yaitu metode sampling jenuh atau
sensus yaitu teknik penentuan sampel dimana semua anggota dijadikan sebagai
sampel. (Sugiyono, 2004:62).
Atas dasar hal tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan Pulau Umang sebanyak 99 orang karyawan (N = 99).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan alat – alat ukur yang diperlukan
dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa
angka – angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang
berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti, maka dalam penelitian ini
digunakan dua teknik pengumpulan data, terdiri dari studi dokumentasi dan studi
lapangan.
1. Studi Dokumentasi/Pustaka
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan
bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik
di lokasi penelitian maupun di perusahaan lain yang ada hubungannya dengan
lokasi penelitian. Studi dokumentasi untuk memperoleh data langsung dari
instansi/ lembaga meliputi buku – buku, laporan kegiatan di perusahaan yang
relevan dengan fokus penelitian.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan yang dilakukan adalah terdiri dari dua macam studi, yaitu:
wawancara dan penyebaran angket.
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan
komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara
pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden).
b. Angket
Studi lapangan lainnya yang akan peneliti gunakan adalah angket. Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner
pertanyaan tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi dari responden
berdasarkan hal-hal yang diketahui dengan pasti melalui:
1. Pendekatan Skala Likert
Menurut Sugiyono (2010:93), skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
Menyusun setiap item instrument dapat berupa pertanyaan maupun
pernyataan. Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa
kata-kata serta setiap jawaban diberi bobot sesuai dengan urutannya yaitu:
Tabel 3.2
Kriteria Bobot Nilai Alternatif
Jawaban Nilai / Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2004
2. Uji Validitas
Menurut Arikunto, S (2004:144), pengujian validitas dilakukan untuk
mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument.
Suatu instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya
Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini, penyusun menggunakan
rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Perhitungan
analisis korelasi Pearson akan menghasilkan koefisien korelasi dengan rumus:
�= � −( )( )
(� 2)−( )2 (� 2)−( )2 (Sugiyono, 2006:182)
Keterangan:
r = koefisien korelasi Pearson
x = variabel budaya organisasi
y = variabel kinerja karyawan
n = jumlah sampel yang diteliti
keputusan dari pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:
a. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan valid
apabila r hitung > r tabel.
b. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan tidak valid
apabila r hitung < r tabel.
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi (X)
No. Item rhitung rtabel Keputusan
1 0,607 0,468 Valid
2 0,656 0,468 Valid
3 0,533 0,468 Valid
4 0,615 0,468 Valid
5 0,713 0,468 Valid
6 0,540 0,468 Valid
7 0,711 0,468 Valid
8 0,699 0,468 Valid
9 0,578 0,468 Valid
11 0,825 0,468 Valid
12 0,660 0,468 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 20 responden
dengan tingkat signifikansi 5% dengan N=20 maka didapat rtabel sebesar 0,468.
Dengan memperhatikan tabel diatas, maka dapat disimpulkan seluruh
kuesioner budaya organisasi (X) dinyatakan valid, karena setiap item pernyataan
memiliki rhitung lebih besar dari rtabel, sehingga item pernyataan tersebut dapat
dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan (Y)
No. Item rhitung rtabel Keputusan
1 0,758 0,468 Valid
2 0,567 0,468 Valid
3 0,578 0,468 Valid
4 0,685 0,468 Valid
5 0,498 0,468 Valid
6 0,480 0,468 Valid
7 0,586 0,468 Valid
8 0,656 0,468 Valid
9 0,736 0,468 Valid
10 0,734 0,468 Valid
11 0,762 0,468 Valid
12 0,690 0,468 Valid
13 0,556 0,468 Valid
14 0,526 0,468 Valid
Dengan memperhatikan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh kuesioner Kinerja Karyawan (Y) dinyatakan valid, karena setiap item
pernyataan memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Sehingga item pernyataan tersebut
dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.
3. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2004:110), instrument reliabel adalah instrument yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama.
Reliabilitas yang baik akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu.
Penyusun menggunakan metode skala likert dalam penelitian ini, sehingga teknik
Alpha Croanbanch yang dipilih untuk mengukur reabilitasnya, yaitu:
�11 = −
1 1−
�2
�2
Keterangan :
�11 = reliabilitas instrument
�2 = jumlah variansi butir
= banyaknya butir soal
�2t = variansi total
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap
butir, kemudian dijumlahkan seperti berikut ini:
�
2=
2−( )2
Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan:
r hitung > r tabel, maka instrument dikatakan reliabel
rhitung≥ r tabel, maka instrument dikatakan tidak reliabel
Apabila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka digunakan kriteria
Guilford untuk menentukan keeratan hubungannya, yaitu:
Tabel 3.5
Pedoman untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi
Range Keterangan
Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat)
0,40 - < 0,70 Hubungan yang cukup erat 0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat (reliabel)
0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
1,00 Hubungan yang sempurna
Sumber : Sugiyono (2002:183)
Pengujian reliabilitas instrument penelitian dilakukan pada setiap variabel,
yakni Budaya Organisasi (X) dan Kinerja Karyawan (Y). hasil pengujian
reliabilitas instrument untuk setiap variabel dalam penelitian ini diperlihatkan
pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Budaya Organisasi 0,794 0,700 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,839 0,700 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012
Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y pada tabel diatas
pengujian instrument di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrument
dinyatakan valid dan reliabel. Hal ini berarti penelitian ini dapat dilanjutkan yang
artinya tidak ada sesuatu hal yang akan menjadi kendala terjadinya kegagalan
penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji kevalidan dan
kereliabilitasannya.
H. Prosedur, Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Prosedur
Langkah – langkah atau prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah, sebagai berikut:
a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa
jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item
variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah
ditentukan, kemudian menentukan skornya.
c. Tabulating maksudnya adalah tabulasi hasil scoring, yaitu dituangkan ke
dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.
d. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data
menurut Sugiyono (2001 : 94) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:
SK = ST x JB x JR
Keterangan:
ST = Skor Tertinggi
JB = Jumlah Bulir
JR = Jumlah Responden
2) Membandingkan jumlah skor dari hasil angket untuk variabel dengan
jumlah skor kriterium variabel untuk mencari jumlah skor hasil angket
dengan menggunakan rumus:
Xi = X1 + X2 + X3 +…+ Xn
Keterangan:
Xi = Jumlah skor hasil angket variabel X dan Y
X1 - Xn = Jumlah skor angket masing-masing responden
3) Membagi daerah kategori kontinum menjadi tiga tingkatan yaitu rendah,
sedang, dan tinggi. Berikut langkah-langkahnya:
a) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah
Tinggi = ST x JB x JR
Sedang = SD x JB x JR
Rendah = SR x JB x JR
b) Menentukan selisih dari skor kontinum setiap tingkatan rumus:
R
=
� � � ��� − � � ℎ3
c) Menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara
menambahkan selisih R mulai dari kontinum tinggi sampai rendah.
e) Menentukan presentase letak skor hasil penelitian ke dalam garis
kontinum yaitu dengan menggunakan rumus:
(skor hasil penelitian : skor tertinggi) X 100%
f) Menganalisis data
e. Melakukan pengujian regresi linier sederhana.
2. Teknik Pengolahan Data
Kegiatan yang penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah
pengolahan data. Melalui pengolahan data, dapat diketahui tentang makna dari
data yang berhasil dikumpulkan. Dalam pelaksananaanya, pengolahan data akan
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan
koefisien korelasi product moment.
3. Teknik Analisis Data
a. Method of Successive Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal yang kemudian ditransformasi
menjadi skala interval dengan menggunakan Methode Successive Interval.
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu
sebagai berikut:
1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari
2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan
perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan
proporsi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap
pilihan jawaban.
5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan sebagai berikut:
= � � � � � −(� � � � � )
� � � � −( � � � � )
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independent dengan variabel dependent serta ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
b. Teknik Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan ketika data yang ada sudah terkumpul. Tujuan
dilakukannya analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua
variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan koefisien korelasi Pearson
(Pearson’s Moment Coefficient of Correlation), yaitu:
�= � ( )−( )( )
Koefisien korelasi (r) menunjukkan korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien
korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < 1. Tanda positif menunjukkan
adanya korelasi positif / korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti.
Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan
begitu juga sebaliknya.
1) Jika nilai r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat
kuat dan positif.
2) Jika nilai r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat lemah dan negatif
3) Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada
atau sangat lemah.
c. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi bertujuan untuk melakukan prediksi, bagaimana
perubahan nilai variabel X dan variabel Y dimanipulasi (dinaikkan atau
diturunkan nilainya). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat satu variabel yang
diramalkan (variabel X) yaitu budaya organisasi dan (variabel Y)
mempengaruhinya yaitu kinerja karyawan. Maka bentuk umum dari linier
sederhana ini adalah:
(Riduwan, 2008:145)
Dimana:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai
berikut:
a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien α dan
b, yaitu , , , 2 2 dan
b. Mencari koefisien regresi dan b dengan rumus:
= 2−
−( )2 (Riduwan, 2008:145)
= – ( ) (Riduwan, 2008:145)
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan
menyebabkan perubahan pada nilai Y, artinya setiap naik turunnya X akan
membuat nilai Y juga mengalami perubahan, dengan demikian nilai Y ini
akan bervariasi. Namun jika nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-manta
disebabkan oleh X, karena masih ada factor lain yang menjadi penyebabnya.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari budaya organisasi (X)
terhadap kinerja karyawan (Y) dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien
determinasi (KD), dengan rumus:
� = �2× 100% (Sudjana, 2000:246)
Keterangan:
� = Koefisien determinasi
Sebelum nilai �2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih
dahulu harus diuji apakah nilai-nilai �2 ini terletak pada daerah penerimaan
atau penolakan Ho.
4. Uji hipotesis
Langkah terakhir dari menganalisis data adalah melakukan pengujian
hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel X (Budaya Organisasi) dengan
variabel Y (Kinerja), yang pada akhirnya akan diambil satu kesimpulan
penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian,
seperti dikemukakan oleh sugiyono (2004:215). Adapun perhitungannya yaitu
sebagai berikut:
= � − 1 2
−�2 (sugiyono, 2004:215)
Keterangan :
t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2
�2 = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:
Ho : β = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y
�1 : β = 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:
a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan �1 diterima
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran budaya organisasi di
Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori kuat, artinya bahwa budaya
organisasi Pulau Umang Resort & Spa telah mempengaruhi sikap dan tindakan
para karyawannya. Hal ini terbukti dari tanggapan positif dari karyawan Pulau
Umang Resort & Spa mengenai pelaksanaan ide-ide dan gagasan-gagasan baru;
keberanian untuk mengambil resiko; wewenang untuk memecahkan masalah
sendiri; dorongan untuk memiliki keterampilan dan ketelitian dalam
menyelesaikan pekerjaan; usaha untuk meningkatkan kemampuan dan menggali
potensi diri; penentuan target keberhasilan pekerjaan yang disampaikan pada
karyawan secara jelas; peluang untuk memberikan pendapat guna perbaikan
kualitas perusahaan; penghargaan terhadap keberhasilan kerja; koordinasi dengan
rekan kerja dan pimpinan; dorongan untuk bersaing dalam rangka meningkatkan
kemajuan perusahaan; dorongan dalam menciptakan tantangan pekerjaan;
dorongan untuk berkomitmen dengan tugas dan tanggung jawab. Dari segi tipe
Iyan Handayani, 2012
yaitu budaya dimana para karyawan didorong untuk berinteraksi dengan orang
lain dan mengerjakan tugas dan proyeknya dengan cara yang akan membantu
mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Pada
tipe ini, keyakinan budaya organisasi berhubungan dengan pencapaian tujuan
aktualisasi diri dan persatuan sesama anggota. Selain itu, dilihat dari tanggapan
para karyawan terhadap budaya organisasi Pulau Umang Resort & Spa pada tabel
4.13 dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya organisasi Pulau Umang Resort &
Spa mempengaruhi perilaku dan tindakan para karyawan Pulau Umang Resort &
Spa namun masih belum optimal, yang berarti bahwa budaya organisasi di Pulau
Umang Resort & Spa belum tersosialisasikan dengan maksimal kepada seluruh
karyawan. Salah satu contohnya yaitu masih ada karyawan yang masih belum
faham dengan budaya organisasi di Pulau Umang Resort & Spa.
2. Kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori baik. Hal ini
terbukti dari tanggapan positif yang diberikan oleh para responden mengenai
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan target; pekerjaan mencapai hasil yang
optimal; kualitas kerja sesuai dengan target perusahaan; pemahaman SOP; dapat
mengemukakan ide-ide baru; keberanian dalam membuat perencanaan sendiri,
mengantisipasi, dan mengambil tindakan-tindakan sehubungan dengan masalah
pekerjaan; lebih mengutamakan kerja tim daripada bekerja sendiri; mampu
bekerja sama dengan baik; hadir tepat waktu dalam bekerja; mengutamakan
memecahkan masalah; pengambilan keputusan dengan cepat; berani mengambil
resiko dan memperbaikinya apabila melakukan kesalahan; bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan pekerjaan. Artinya Pulau Umang Resort & Spa sudah cukup
berhasil dalam menciptakan SDM yang memiliki kinerja yang cukup tinggi. Hal
ini dapat terlihat pada tabel 4.28 dan pada daerah kriterium yang berada diantara
5082-6930, yaitu sebesar 5614. Masih belum dikatakan maksimal karena belum
mencapai tingkat kinerja yang maksimal yaitu sebesar 6930. Hal ini dikarenakan
adanya faktor lain yang juga mempengaruhi tingkat kinerja karyawan seperti
personnal factors, leadership factors, team factors, situasional factors, system
factors, dsb, namun secara keseluruhan kinerja karyawan Pulau Umang sudah
baik dilihat dari guest comment pengunjung yang menyatakan bahwa para tamu
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan Pulau Umang
Resort & Spa.
3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa budaya organisasi
berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa
sebesar 33,32%. Secara keseluruhan budaya organisasi di Pulau Umang
berpengaruh terhadap kinerja karyawannya. Hal ini menunjukkan semakin
kuatnya budaya organisasi di Pulau Umang Resort & Spa maka akan semakin
meningkatkan kinerja para karyawannya juga. Begitu juga sebaliknya, apabila
budaya organisasi di Pulau Umang lemah, maka kinerja karyawannya pun akan
Iyan Handayani, 2012
komunikasi yang baik kepada karyawan, maka akan dapat menentukkan kekuatan
menyeluruh organisasi, kinerja dan daya saing Pulau Umang Resort & Spa dalam
jangka panjang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa, peneliti
mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
instansi dalam hal meningkatkan kinerja karyawan, bagi karyawan itu sendiri, dan
bagi peneliti selanjutnya, yaitu diantaranya:
1. Bagi pihak manajemen Pulau Umang Resort & Spa
a. Berdasarkan hasil penelitian mengenai budaya organisasi Pulau Umang
Resort & Spa mempunyai hasil yang relative baik, namun masih ada yang
harus diperhatikan. Khususnya dalam hal penghargaan terhadap keberhasilan
kerja yang memiliki skor terendah dalam penelitian variabel budaya
organisasi. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penghargaan
terhadap keberhasilan kerja yang karyawan lakukan akan memberikan
motivasi baik itu bagi karyawan bersangkutan maupun karyawan lain
sehingga karyawan akan lebih terdorong untuk meningkatkan kinerjanya baik
itu direalisasikan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu
dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Umang Resort &
Spa. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada manajemen Pulau Umang
untuk menerapkan sistem reward kepada karyawan yang telah berhasil dalam
pencapaian target perusahaan.
b. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kinerja karyawan Pulau Umang Resort
& Spa, responden memberikan tanggapan yang positif, namun masih ada yang
perlu diperhatikan. Khususnya pada indikator dapat mengemukakan ide-ide
baru yang memiliki skor terendah. Karyawan akan lebih baik apabila
diberikan kebebasan dan kepercayaan untuk mengemukakan ide- ide baru
yang mereka temukan. Sehingga mereka tidak akan merasa takut untuk
mengemukakan ide-ide baru mereka, dengan catatan ide-ide itu tidak keluar
dari aturan dan nilai-nilai luhur Pulau Umang Resort & Spa. Selain itu,
alangkah lebih baik apabila manajemen Pulau Umang Resort & Spa
melakukan pengukuran kinerja secara berkala misalkan setiap tiga bulan
sekali manajemen perlu melakukan pengukuran kinerja dan mengusahakan
promosi karyawan bagi karyawan yang memiliki kinerja tinggi.
c. Penulis menyarankan kepada pihak manajemen untuk lebih mensosialisasikan
budaya organisasi perusahaan seperti visi, misi, dan philosophy perusahaan
kepada para karyawan. Apabila nilai-nilai pokok organisasi / perusahaan
dapat dipahami secara jelas dan diterima secara luas, para karyawan tentunya
Iyan Handayani, 2012
dari mereka, sehingga para karyawan akan selalu dapat bertindak dengan
cepat untuk mengatasi berbagai masalah dalam pekerjaan. Selain itu,
karyawan juga akan memberikan kesetiaan yang lebih besar kepada
perusahaan apabila perusahaan memiliki budaya organisasi yang kuat.
2. Bagi karyawan Pulau Umang Resort & Spa
Penulis menyarankan kepada karyawan untuk lebih meningkatkan keberanian
dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan baru. Hal ini dapat direalisasikan pada
saat breafing sebelum pekerjaan dimulai yang diadakan oleh manajer di setiap
departemen. Pada saat itu dapat dijadikan sebagai ajang oleh karyawan untuk
mengemukakan ide-ide dan gagasan baru yang ditemukan oleh karyawan. Ide-ide
yang ditemukan karyawan dan tidak direalisasikan oleh perusahaan bukan berarti
perusahaan tidak mendengarkan ide-ide karyawan tersebut, tetapi ide itu akan
ditampung dan dijadikan sebagai inspirasi bagi perusahaan dan mungkin akan
direalisasikan pada masa yang akan datang.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti mengenai faktor-faktor budaya
organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu, perlu adanya
penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi
kinerja karyawan diantaranya gaya kepemimpinan, kompensasi, kepuasan kerja,
pelatihan serta faktor-faktor lainnya yang memberikan kontribusi besar pada
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Yogyakarta: Tugu Publisher
Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama.
Chatab, Nevizond. 2009. Mengawal Pilihan Rancangan Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Fitrayeni, Meina. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Bagian Operasi PERUM DAMRI Unit Bus Kota Bandung. Bandung: UPI Bandung.
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
Manajemen Pulau Umang Resort & Spa
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nugraha, Ginanjar Eka. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. POS Indonesia Bandung (Studi Persepsi pada Karyawan Direktorat SDM). Bandung: UPI Bandung
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Thesis. Bandung: Alfabeta
Robbins, P. Stephen dan Mary Coulter. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Sudjana, 2000. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suwarto dan Koeshartono. 2009. Budaya Organisasi (Kajian Konsep dan Implementasi). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Syaban, Lira Wahty. 2009. Pengaruh Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort Hotel di Kabupaten Pandeglang. Bandung: UPI Bandung.
Ukas, Maman. 2006. MANAJEMEN Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung : Agini.
UU Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.