PENGARUH PENILAIAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
(KKPP) BPK PENABUR DAN REKRUTMEN GURU TETAP
TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH
DI YAYASAN
BPK PENABUR DI JAWA BARAT
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program StudiAdministrasi Pendidikan
Oleh
The Yulianti
1008986
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
HAK CIPTA
JUDUL :
PENGARUH PENILAIAN KENAIKANPAN PANGKAT PEGAWAI (KKPP)
BPK PENABUR DAN REKRUTMEN GURU TETAP TERHADAP KINERJA
MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DI YAYASAN BPK PENABUR DI
JAWA BARAT
OLEH :
THE YULIANTI, S.PD
NIM : 1008986
Sebuah Tesis Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada
Prodi Administrasi Pendidikan Fakultas Pendidikan Pascasarjana
©THE YULIANTI 2013
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Hak Cipta dilindungi Undang - Undang
Tesis ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya atau Sebagian dengan dicetak
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENILAIAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI (KKPP) BPK PENABUR DAN REKRUTMEN GURU TETAP YAYASAN TERHADAP
KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DI YAYASAN BPK PENABUR DI JAWA BARAT
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Aan Komariah, M.Pd NIP.1957005241994022001
Pembimbing II
Dr Diding Nurdin, M.Pd NIP.197108082001121002
Mengetahui
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH PENILAIAN
KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI (KKPP)BPK PENABUR DAN
REKRUTMEN GURU TETAP YAYASAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR
GURU PADA SEKOLAH DI YAYASAN BPK PENABUR DI JAWA BARAT “
ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas peryataan tersebut, saya
siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Agustus2013
PENGARUH PENILAIAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI (KKPP) BPK PENABUR DAN REKRUTMEN GURU TETAP YAYASAN TERHADAP
KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DI YAYASAN BPK PENABUR DI JAWA BARAT
Oleh : The Yulianti (1008986)
ABSTRAK
Kinerja mengajar guru adalah merupakan perilaku nyata yang ditunjukkan oleh pendidik dalam tugas tanggungjawabnya di sekolah tempat bekerja. Salah satu yang dapat mendukung untuk kinerja guru tersebut baik adalah motivasi melakukan pekerjaannya.Untuk menunjang kinerjaguru tenaga tetap lebih baik yayasan BPK PENABUR melakukan penilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan melakukan proses rekrutmen guru tetap yayasan . Permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan diberlakukannya penilaian kenaikan pangkat sebagai penilaian prestasi kinerjanya, dan rekrutmen dengan segala prosesnya tidak semua guru pada sekolah di yyasan BPK PENABUR memiliki kinerja mengajar yang baik, bahkan setelah diangkat menjadi guru tetap.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhpenilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan rekrutmen guru tetap yayasan terhadap kinerja mengajar guru pada sekolah di Yayasan BPK PENABUR di Jawa Barat.
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru tenaga tetap di 30 sekolah yayasan BPK PENABUR di Jawa Barat sebanyak 465 orang, sedangkan sampel penelitian sebanyak 83 orang. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui penyebaran angket. Pengolahan data menggunakan statistik yang meliputi analisis korelasi, analisis regresi linier, analisis korelasi ganda, dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah : 1) Pelaksanaan penilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR secara umum telah dilaksanakan dengan rata-rata berada pada posisi sangat baik,2)Pelaksanaan rekrutmen guru tetap yayasan BPK PENABUR secara umum telah dilaksanakan dengan rata-rata berada pada posisi sangat baik, 3) Gambaran umum kinerja mengajar guru tetap pada sekolah di Yayasan BPK PENABUR secara umum menunjukkan tingkat kualitas tergolong sangat baik, 4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR terhadap kinerja mengajar guru pada sekolah di yayasan BPK PENABUR di Jawa barat , 5) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara rekrutmen guru tetap yayasan terhadap kinerja mengajar guru pada sekolah di Yayasan BPK PENABUR di jawa barat, yang tergolong kuat , 7) Pelaksanaan penilaian kenaikan pangkat (KKPP) pegawai BPK PENABUR dan rekrutmen guru tetap yayasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja mengajar guru dan pengaruhnya tergolong kuat .
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………..i
PERYATAAN ………ii
ABSTRAK ... ... ... ... ... …....iii
KATA PENGANTAR ... ... ... ... …….iv
UCAPAN TERIMA KASIH………v
DAFTAR ISI ... ... ... ... ……vii DAFTAR TABEL ... ... ... ... …....xii
DAFTAR GAMBAR ... ... ... ... ……xv
DAFTAR LAMPIRAN………..xviii
BAB I PENDAHULUAN .... ... ... ………..………1
A. Latar Belakang Penelitian ... ... ... ……..1
B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... ... ……..5
C. Tujuan Penelitian ... ... ... ... ……..8
D. Manfaat Penelitian ... ... ... ... ……..9
E. Struktur Organisasi Penulisan ... ... ... ……10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... ... ... ... ……11
A. Kajian Pustaka ... ... ... ... ……11
1. Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Dalam Konteks Administrasi Pendidikan ... ... ... ... ……11
a. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan ... ... ……11
b. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ... ... ……14
a. Pengertian Rekrutmen ... ... ... ……16
b. Proses Rekrutmen ... ... ... ……17
3. Kinerja Mengajar Guru ... ... ... ……21
a. Pengertian Kinerja ... ... ... ……21
b. Kinerja Mengajar Guru ... ... ... ……22
c. Konsep Mengajar ... ... ... ……35
d. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... ... ……38
4. Pedoman Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) Tenaga Pendidik BPK PENABUR ... ... ... ……42
B. Kerangka Pemikiran .... ... ... ... ……61
C. Hipotesis ... ... ... ... ……66
BAB III METODE PENELITIAN ... ... ... ……67
A. Pendekatan Penelitian . ... ... ... ……67
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ... ... ……67
1. Populasi ... ... ... ... ……67
2. Sampel Penelitian . ... ... ... ……70
1. Teknik Pengumpulan Data ... ... ... ……73
2. Data Primer ... ... ... ... ……73
3. Data Sekunder ... ... ... ... ……74
C. Operasional Variabel Penelitian ... ... ... ……76
1. Definisi Konsepsional ... ... ... ……76
2. Variabel Penelitian ... ... ... ……78
D. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data ... ... ……79
1. Persiapan ... ... ... ... ……79
2. Studi Awal Penelitian ... ... ... ……79
3. Menyusun Instrumen Penelitian ... ... ... ……79
4. Uji Coba Instrumen Penelitian ... ... ... ……95
5. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... ... ... ……87
a. Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK
PENABUR (X1) ... ... ... ……89
b. Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... ……91
c. Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... .…...93
7. Uji Reliabilitas Instrumen ... ... ... ……95
a. Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) ... ... ... ……97
b. Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... ……98
c. Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ……99
8. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... ... ……99
a. Uji Normalitas ... ... ... …..100
b. Uji Linieritas ... ... ... ... …..109
E. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... ... …..108
1. Pengujian Secara Individual ... ... ... …..110
2. Pengujian Secara Simultan (bersama - sama) ... ... …..111
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ... …..171
A. Hasil Penelitian ... ... ... ... …..113
1. Pengolahan dan Penyajian Data Penelitian………...113
a. Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) ... ... ... …..115
b. Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... …..119
c. Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... …..121
2. Hasil Uji Normalitas Variabel ……….………..125
a. Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y)……….………..126
3. Hasil Uji Linieritas Hasil Data Penelitian………133
a. Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK
PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap
(Y)………134
b. Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap terhadap Kinerja Mengajar Guru
Tenaga Tetap (Y)……….………135
4. Hasil Pengujian Hipotesis ... ... ... …..136 a. Pengaruh Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai
(KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru
Tenaga Tetap (Y) ... ... ... …..138 b. Pengaruh Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2)
terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... …..139 c. Pengaruh Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai
(KKPP) BPK PENABUR (X1) dan Sistem Rekrutmen Guru Tenaga
Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap
(Y) ... ... ... ... …..140 5. Interpretasi Hasil Analisis Korelasi ... ... …..142
B. Pembahasan ... ... ... ... …..144
1. Gambaran Umum Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai
(KKPP) BPK PENABUR, Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap
Yayasan dan Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap ... …..144 2. Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK
PENABUR (X1) ... ... ... ... …..145 3. Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... …..145
4. Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap Yayasan (Y) ... …..146
5. Pengaruh Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP)
BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap
(Y) . ... ... ... ... …..148 6. Pengaruh Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap
7. Pengaruh Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP)
BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap
(Y) . ... ... ... ... …..149
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... ... …..151
A. Kesimpulan ... ... ... ... …..151
B. Rekomendasi ... ... ... ... …..153
DAFTAR PUSTAKA………..156
LAMPIRAN-LAMPIRAN………..160
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Guru Tenaga Tetap Yayasan BPK PENABUR di Jawa Barat ... 68
Tabel 3.2 Sampel Penelitian Guru Tenaga Tetap Yayasan BPK PENABUR ... 71
Tabel 3.3 Kisi - kisi Instrumen Penelitian .... ... ... ... 82
Tabel 3.4 Hasil Seleksi Data ... ... ... 88
Tabel 3.5 Uji Validitas Item Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat
Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) ... ... ... 90
Tabel 3.6 Uji Validitas Item Variabel Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap
Yayasan (X2) ... ... ... ... ... 92
Tabel 3.7 Uji Validitas Item Variabel Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap... 94
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Item Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan
Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR ... ... ... 97
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... 98
Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 99
Tabel 3.11 Test Of Normality Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan
Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR(X1) terhadap Kinerja
Mengajar Guru Tetap (Y)... ... ... ... 102
Tabel 3.12 Uji Normalitas Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan(X2)
terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 104
Tabel 3.13 Model Summary Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai
(KKPP) BPK PENABUR terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga
Tabel. 3.14 Tabel ANOVA Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai
(KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru
Tenaga Tetap(Y) ... ... ... ... 106
Tabel 3.15 Tabel Koefisien Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... ... 106
Tabel 3.16 Model Summary Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 107
Tabel 3.17 Tabel ANOVA Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 107
Tabel 3.18Tabel Koefisien Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 108
Tabel 3.19 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... ... ... 166
Tabel 4.1 Klasifikasi SKor Data Penelitian ... ... ... 113
Tabel 4.2 Kriteria skor rata-rata Variabel ... ... ... ... 115
Tabel 4.3 Skor Rata - Rata Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) ... ... ... 117
Tabel 4.5 Skor Rata - Rata Variabel Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... ... ... ... ... 119
Tabel 4.7 Skor Rata - Rata Atas Variabel Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... ... ... 122
Tabel 4.8. Rata-Rata Hasil Data Variabel Penenlitian ……… ... 124
Tabel 4.10 Uji Normalitas Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan(X2)
terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 130
Tabel 4.11 Model Summary Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... ... ... 134
Tabel 4.12 Tabel ANOVA Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap(Y) ... ... ... ... 134
Table 4.13 Tabel koefisien system kepangkatan dan kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ………. ... ... 134
Table 4.14 Model Summary Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 135
Table 4.15 Tabel ANOVA Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 136
Tabel 4.16 Tabel Koefisien Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 136
Tabel 4.17 Korelasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y ... ... 137
Tabel 4.18 Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y ... ... 137
Tabel 4.19 Regresi Linier Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y ... ... .138
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penataan Sumberdaya Dalam Administrasi Pendidikan ... ... 12
Gambar 2.2 Model Rekrutmen ... ... ... ... 17
Gambar 2.3 Model Dua Dimensi Kualifikasi Untuk Pekerjaan ... ... 18
Gambar 2.4 Fungsi Guru Dalam Proses Pembelajaran ... ... ... 24
Gambar 2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... ... 38
Gambar 2.6 Kerangka Pikir ... ... ... ... 65
Gambar 2.7 Paradigma Penelitian ... ... ... ... 66
Gambar 3.1 Normal Q-Q Plot untuk Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... 153
Gambar 3.2 Menguji Normalitas dengan Plot (Detrended Normal Q-Q Plot) untuk Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... ... 155
Gambar 3.3 Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR ... ... ... ... 156
Gambar 3.4 Normal Q-Q Plot Untuk Variabel Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... ... ... 159
Gambar 3.6 Variabel Sistem Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan
(X2) ... ……… ... 161
Gambar 4.1 Diagram Batang Alternatif Jawaban Responden Berdasarkan
Dimensi Sistem KKPP BPK PENABUR (X1) ... ... 118
Gambar 4.2 Diagram Batang Kriteria Skor Sistem Kepangkatan dan Kenaikan
Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) ... ... 118
Gambar 4.3 Diagram Batang Alternatif Jawaban Responden Berdasarkan
Dimensi Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2) ... 121
Gambar 4.4 Diagram Batang Alternatif Jawaban Responden Berdasarkan
Dimensi Kerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... 123
Gambar 4.5 Diagram Batang Kriteria Skor Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap
(Y) ... ... ... ... ... 124
Gambar 4.6 Normal Q-Q Plot untuk Variabel Sistem Kepangkatan dan
Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap
Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y) ... ... ... 127
Gambar 4.7 Menguji Normalitas dengan Plot (Detrended Normal Q-Q Plot) untuk
Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai
(KKPP) BPK PENABUR (X1) terhadap Kinerja Mengajar Guru
Tenaga Tetap (Y) ... ... ... ... 128
Gambar 4.8 Histogram Variabel Sistem Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat
Pegawai (KKPP) BPK PENABUR ... ... ... 129
Gambar 4.9 Normal Q-Q Plot Untuk Variabel Sistem Rekrutmen Guru Tenaga
Tetap Yayasan (X2) ... ... ... ... 131
Gambar 4.10 Menguji Normalitas dengan Plot (Detrended Normal Q-Q Plot)
untuk Variabel Sistem Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan
Gambar 4.11 Histogram Variabel Sistem rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan . 133
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Distribusi Responden dan skor rata-rata atas Variabel Sistem
Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1)
Lampiran 2 :Distribusi Responden dan skor rata-rata atas Variabel Sistem
Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan (X2)
Lampiran 3 :Distribusi Responden dan skor rata-rata Variabel Kinerja
Mengajar Guru Tenaga Tetap (Y)
Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Pengaruh Sistem Kepangkatan dan Kenaikan
Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan Sistem Rekrutmen Guru Tenaga
Tetap Yayasan terhadap Kinerja Mengajar Guru Tenaga Tetap di Sekolah
Yayasan BPK PENABUR
Lampiran 5 : Tabel perhitungan data penelitian secara SPSS
Lampiran 6 : Angket penelitian
Lampiran 7 : Surat-surat , yang terdiri dari :
1 ... SK bimbingan
2 Surat Ijin penelitian dari Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia
3 ... Surat ijin penelitian dari Yayasan BPK PENABUR
4 Surat keterangan telah melakukan penelitian di sekolah yayasan
BPK PENABUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kinerja mengajar guru merupakan perilaku nyata yang ditunjukkan guru
pada waktu dia memberikan pelajaran kepada siswanya, saat melaksanakan
interaksi belajar mengajar di kelas termasuk bagaimana dia
mempersiapkannya.Kinerja mengajar guru menjadi sangat penting karena
mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah.Untuk itu berbagai upaya dilakukan
sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja mengajar gurunya.Karena guru
dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Seperti diketahui banyak orang yang mampu bekerja tetapi tidak
mempunyai motivasi untuk melaksanakan sesuatu maka tidak menghasilkan
kinerja, demikian juga banyak orang yang termotivasi tetapi tidak mampu
melaksanakan suatu pekerjaaan, maka juga tidak menghasilkan kinerja apa-apa.
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau
kemampuan bekerja, dengan kata lain kinerja dapat diartikan sebagai prestasi
kerja.Untuk itu evaluasi kinerja mengajar guru diperlukan untuk memotivasi
kinerja guru lebih baik lagi.Juga masalah perekrutan guru dapat menjadi acuan
untuk mendapatkan guru yang memiliki kinerja mengajar yang baik sesuai
harapan sekolah, yaitu penilaian aspek individu, faktor organisasi, faktor
kepribadian.
Guru yang direkrut untuk menjadi tenaga tetap oleh Yayasan atau sekolah
dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik jika sistem perekrutannya didasari
dengan penilaian prestasi kerja dan evaluasi kinerja guru tersebut ketika masih
menjadi guru honor. Tetapi dapat juga perekrutannya sudah dengan proses yang baik tapi ketika waktu berjalan guru tersebut telah menjadi guru tenaga tetap
kinerjanya menurun disebabkan sudah pada posisi aman. Untuk itu diperlukan
kepangkatan dan kenaikan pangkat dengan berbagai aspek penilaian.Dimana
diharapkan guru yang telah diangkat menjadi guru tenaga tetap memiliki kinerja
yang terus meningkat bukan menurun.Untuk itu diperlukan penilaian kinerja
(performance appraisal) dan evaluasi kinerja (performance evaluation) yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi job performance. Karena kinerja atau performa
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja
individu adalah dasar kinerja organisasi, dan untuk memaksimalkan kinerja
masing-masing individu, berhubungan dengan perilaku individu.
Untuk mendukung kinerja Guru lebih baik maka sebuah lembaga atau
Sekolah melakukan penilaian prestasi kerja kepada guru- gurunya. Dalam praktek
manajemen sumber daya manusia evaluasi job performance dapat dilakukan
melalui evaluasi kinerja (performance evaluation) dan penilaian kinerja
( performance appraisal ), performance rating, performance assessment,
employee evaluation, ratting, efficiency rating, service rating. Dalam penelitian
ini yang diteliti berkaitan dnegan penilaian prestasi kerja, yaitu proses untuk
mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan,
dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan
deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode
tertentu. Dan sebagaimana dikemukakan oleh Martinis dan Maisah (2010:110)
tujuan penilaian kinerja adalah : (1) mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
organisasi, (2) menyediakan sarana pembelajaran pegawai, (3)
mempertimbangkan yang sistematik dalam pembuatan keputusan pemberian reward dan punishment, (50 memotivasi pegawai. Sedangkan Penilaian kinerja
menurut Mondy dan Noe (1993:394) merupakan suatu sistem formal yang secara
berkala digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu dalam menjalankan
dimana terdapat berbagai faktor seperti : Faktor kelemahan dan kekurangan;
Faktor realistik dan obyektif; Hasil penilaian mengandung unsur nilai positif,
negatif dan kesempatan untuk memahami;Faktor dokumentasi dan arsip
kepegawaian; Merupakan bahan pertimbangan dalam setiap keputusan yang
diambil menyangkut kepegawaian. Menurut Andrew F. Sikula (Hasibuan, 1995:97) disebutkan bahwa “penilaian ialah suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas, atau status dari beberapa obyek, orang atau benda”. Sedangkan Cascio (1991:73) menyebutkan bahwa “Penilaian kinerja ialah suatu gambaran yang sistematis tentang kebaikan dan kelemahan dari
pekerjaan individu atau kelompok. Meskipun ada diantara masalah teknis (seperti
pemilihan format) dan masalah manusianya itu sendiri (seperti resistansi penilai
dan adanya hambatan hubungan antar individu), yang kesemuanya itu tidak akan dapat teratasi oleh penilai kinerja”.
Beberapa tinjauan lainnya terkait dengan penilaian prestasi kerja antara
lain disebutkan menurut Dessler (1997 : 55) penilaian prestasi kinerja adalah suatu
proses penilaian prestasi kinerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan
secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Sejalan
dengan pendapat dari Gibson (1985:51-53) secara lebih komprehensif
mengemukakan adanya tiga kelompok variabel sebagai faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja dan potensi individu organisasi, yaitu : (1) variabel
individu, (2) variabel organisasi, (3) variabel individu.
Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk menciptakan
gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai.Penilaian tidak hanya
ditujukan untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk, namun juga untuk
mendorong para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi. Berkaitan dengan hal ini,
penilaian kinerja membutuhkan standar pengukuran, cara penilaian dan analisa
data hasil pengukuran, serta tindak lanjut atas hasil pengukuran.
Untuk mendukung kinerja Guru menjadi lebih baik dan profesionalisme di
dalam tanggungjawabnya sebagai Guru, Yayasan BPK PENABUR melalui
kerjasama dengan sekolah-sekolah di bawah lembaga BPK PENABUR
Pangkat Pegawai (KKPP) Pendidik Tetap Yayasan BPK PENABUR.
Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat pegawai (KKPP) merupakan suatu rangkaian
dalam satu kesatuan sistem berdasarkan kompetensi guru dan prestasi kerja yang
dilakukan dalam jabatannya. Sistem KKPP tersebut adalah sistem yang
mengakomodir kepentingan pegawai dalam hal ini adalah guru untuk memotivasi
dan memacu dirinya sendiri agar selalu berkeinginan untuk meningkatkan dan
mengembangkan profesionalitas guru yang berkaitan dengan kompetensi dan prestasi kerja guru dan memperoleh penghargaan kenaikan pangkat atas usahanya
tersebut.Salah satunya diwajibkannya supervisi kelas oleh pihak sekolah kepada
semua guru untuk melihat kinerja dan profesionalismenya sebagai seorang guru.
Sistem kepangkatan dan Kenaikan Pangkat BPK PENABUR ini dimaksudkan
untuk memberikan motivasi kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam
meningkatkan dan mengembangkan mutu profesionalismenya melalui
peningkatan kompetensi dan kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan, untuk
memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi dan kompeten di bidang
tugas dan pekerjaannya, serta memberikan wadah dan arahan jelas tentang jenjang
karier guru. Penilaian ini merupakan penilaian kinerja guru tetap (performance
appraisal), seperti yang diungkapkan oleh Simamora (2003:338) bahwa penilaian
kinerja adalah proses yang dipakai organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan
kerja individu karyawan. Penilaian KKPP didasarkan atas : prestasi guru yaitu
kompetensi lunak, kompetensi keras yaitu pengelolaan PBM, pengembangan
potensi dan penunjang Pendidikan. Dengan sumber penilaian dari hasil supervisi,
hasil angket, hasil observasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, dan Tim Penilai. Penilaian-penilaian ini akan menjadi proses penilaian
akhir yang menentukan apakah guru tersebut layak untuk naik golongan atau
pangkat sesuai dengan prestasi kerjanya. Aturan-aturan KKPP BPK PENABUR
bersifat mengikat bagi Guru Tenaga Tetap Yayasan di mana akan berdampak
tidak hanya bagi jenjang karirnya juga kompensasi yang diterimanya. Seperti yang
dilakukan oleh pemerintah pelaksanaan jabatan fungsional Guru bagi PNS
merupakan suatu upaya yang ditujukan untuk pengembangan karir guru, secara
guru. Melalui sistem angka kreditnya diharapkan guru dapat mengumpulkan point
- point dengan melaksanakan kegiatan - kegiatan seperti yang tercantum pada
rincian kegiatan jabatan fungsional Guru. Sistem angka kredit itu adalah angka
yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang
Guru dalam mengerjakan butir kegiatan sebagai upaya untuk peningkatkan dan
kenaikan pangkat dalam jabatan Guru(Pasal 1 ayat 2 dalam SK MENPAN No
84/1993).
Selain melalui penilaian kinerja di atas BPK penabur juga melakukan
sistem rekrutmen guru tenaga tetap yang selektif dimana yang mengajukan adalah
Kepala Sekolah dan yang memberikan penilaian guru tersebut dan proses seleksi
sampai pengangkatan dilakukan oleh pihak Yayasan yang akan menyetujui
usulan Kepala Sekolah bagi guru yang akan diangkat menjadi Guru Tenaga Tetap
berdasarkan Test Psikologi dan wawancara, juga memeriksa kebenaran dan
kelengkapan penilaian Kepala Sekolah berkaitan potensi diri dan penilaian kinerja
guru tersebut. Diharapkan dengan rekrutmen yang baik maka akan diperoleh guru
- guru yang memiliki kinerja baik.
Yayasan BPK PENABUR yang penulis akan teliti adalah Yayasan yang
memiliki sistem penilaian prestasi kerja dengan KKPP secara konsisten, dan
Guru Tenaga Tetap mengikuti prosedur penilaian tersebut dan rekrutmen guru
tenaga tetap yang ketat. Namun kenyataan di lapangan tidak semua guru merasa
termotivasi untuk meningkatkan kinerja atau prestasi kerja yang meningkat
dengan penilaian KKPP ini dan sistem rekrutmen guru tenaga tetap yang telah
dilakukan. Motivasi untuk bekerja lebih baik, mengumpulkan perangkat penilaian
yang bersifat lunak atau keras banyak yang tidak mengumpulkan dengan baik dan
tepat waktu, terutama guru tenaga Tetap yang berusia muda. Dari hasil angket
penilaian siswa dan sesama rekan guru menunjukkan prestasi kerja yang baik
tetapi ada juga yang belum baik dalam proses kerjanya, terutama penilaian
pengelolaan pembelajaran di kelas. Seharusnya dengan adanya penilaian kinerja
dengan sistem KKPP ini dapat memotivasi untuk jenjang karirnya dan
- komponen penilaian KKPP datanya fakta dan bukti ada baik berupa administrasi
guru dan hasil angket siswa dan rekan guru.
Untuk guru tenaga tetap pun yang direkrut dengan ketat tidak semuanya
menunjukkan kinerja lebih baik.Namun ada juga yang guru yang telah menjadi
tenaga tetap menjadi lebih baik dalam kinerjanya apalagi bagi guru yang baru
diangkat tetap dibandingkan seniornya. Jadi dari uraian latar belakang di atas
penulis tertarik untuk meneliti atau menganalisis pengaruh penilaian kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan Rekrutmen Guru Tetap terhadap
Kinerja Mengajar Guru pada Sekolah di Yayasan BPK PENABUR di Jawa Barat.
B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi awal di lapangan, Penulis menemukan informasi
bahwa dengan diberlakukannya penilaian kinerja Guru Tenaga Tetap Yayasan
melalui Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR di setiap
sekolah di BPK PENABUR belum memotivasi guru sepenuhnya untuk
meningkatkan kinerjanya atau memiliki kinerja lebih baik. Karena sistem
penilaian ini penilaiannya melalui portofolio dan supervisi lapangan oleh kepala
Sekolah dan angket siswa. Di mana portofolio belum tentu menjamin sesuai
dengan kinerja yang selama ini dilakukan oleh guru tersebut. Juga angket siswa
belum tentu diisi dengan serius dan sesuai kebenaran mengenai kinerja guru
tersebut di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Juga pada saat supervisi
oleh Kepala Sekolah guru tersebut dapat mempersiapkan diri dengan baik dan
kadang-kadang tidak sesuai dengan kesehariannya di lapangan ketika mengajar.
Juga sejalan dengan pendapat Gibson (1999) dalam Malthis dan Jackson
(2002;108) bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : (1)
Faktor individu : kemampuan, keterampilan, latarbelakang, pengalaman kerja,
tingkat sosial dan demografi seseorang, (2) Faktor psikologis : persepsi, peran,
sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja, (3) faktor organisasi : struktur
organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan.Berkaitan
(1979) telah mengembangkan Teacher Performance Assesment Instrument yang
kebudian dimodifikasi oleh Depdikbud dalam Sanusi (1995:45) menjadi alat
penilaian kemampuan guru (APKG). Instrumen atau alat penilaian ini menyoroti
tiga aspek utama kemampuan guru, yakni : rencana pengajaran (teaching plans
and materials), prosedur mengajar (classroom procedure),dan hubungan antar
pribadi (interpersonal skill) .
Pelaksanaan penilaian jabatan fungsional Guru yang dilakukan oleh
pemerintah, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan
Repubrik Indonesia No 025/1995 tentang petunjuk teknis ketentuan pelaksanaan
jabatan fungsional Guru dan angka kreditnya, dijalankan melalui beberapa tahap
yakni : 1). Diawali oleh pengajuan daftar usulan penentapan angka kredit
(DUPAK) oleh para guru melalui Kepala Sekolah, 2). Dilakukan penilaian oleh
tim penilai yang terdiri dari pihak Sepdikbud dan para guru yang telah ditetapkan,
3) hasil penilaian diajukan kepada Badan Administrasi kepegawaian Negara
(BAKN) yang mana badan ini berperan sebagai pihak yang berwenang
mengeluarkan SK kepangkatan, 4) hasil proses jabatan fungsional guru yang
berupa SK kepangkatan selanjutnya dikirim kepada para guru yang
bersangkutan.Di mana diharpkan ada hubungan antara pelaksanaan penilaian
jabatan fungsional guru PNS dengan kinerja Guru, karena semakin banyak
seorang Guru mengumpulkan poin - poin angka kredit berarti semakin banyak
pula rincian kegiatan yang dilakukannya atau kenaikan pangkat guru akan
berbanding lurus dengan peningkatan kualitas kinerja Guru.
Schuler dan Jackson (1999 : 3-4) mengemukakan tujuan dan pentingnya
penilaian kinerja dan mengidentifikasinya dua puluh macam tujuan informasi
kinerja yang dikelompokkan dalam empat kategori antar orang, meliputi :
1) Evaluasi yang menekankan perbandingan antar orang, meliputi : (a)
administrasi gaji, (b) pengakuan kinerja individu, (c) identifikasi kerja
yang buruk, (d) keputusan promosi, (e) keputusan retensi dan pemutusan
2) Pengembangan yang menekankan perubahan - perubahan dalam diri
seseorang dengan berjalan waktu, meliputi ; (a) umpan balik kinerja, (b)
identifikasi kekuatan dan kelemahan individu, (c) penentuan transfer dan
penugasan, (d) identifikasi kebutuhan pelatihan individu
3) Pemeliharaan sistem, meliputi : (a) pengembangan tujuan korporasi, (b)
evaluasi pencapaian sasaran oleh individu, (c) perencanaan sumber daya manusia, € identifikasi kebutuhan pengembangan organisasi
4) Dokumentasi meliputi : (a) dokumentasi keputusan-keputusan
manajemensumber daya manusia, (b) pemenuhan persyaratan legal
manajemen sumber daya manusia, (c) kriteria untuk pengujian validitas.
Penilaian kinerja juga dikemukakan oleh Tohari (2002:249) memiliki
manfaat antara lain adalah : (1) program perbaikan, (2) promosi, (3) kompensasi,
(4) pelatih dan pengembangan , (5) replacement, (6) desain pekerjaan, (7)
menghilangkan kecemburuan social, (8) kompetensi menumbuhkan persainagn
yang sehat antara karyawan. Dari uraian - uraian di atas permasalahan kinerja
guru perlu untuk ditelaah berdasarkan pendapat di atas dan penilaian kepangkatan
serta rekrutmen guru tetap yang dilaksanakan oleh BPK PENABUR perlu diuji
berdasarkan teori yang dikemukakan di atas tersebut dalam pengaruhnya terhadap
kinerja mengajar guru.
Berkaitan dengan sistem rekrutmen guru honorer menjadi tenaga tetap
yayasan belum tentu juga menjamin guru tersebut nantinya akan memiliki kinerja
mengajar lebih baik. Berdasarkan informasi ketika guru tersebut akan diangkat
menjadi guru tenaga tetap kinerjanya sangat baik karena akan dinilai oleh kepala
Sekolah untuk bahan pertimbangan pengajuannya sebagai tenaga tetap, namun
ketika menjadi guru tenaga tetap kinerja biasa-biasa saja tidak meningkat. Namun
penulis juga mendapat informasi bahwa tidak semuanya seperti yang
dikemukakan di atas, karena guru honorer yang menjadi Guru Tenaga Tetap
Yayasan kinerjanya menjadi lebih baik dengan sistem rekrutmen yang dilakukan
sepenuhnya berdasarkan penilaian Kepala Sekolah. Juga dengan adanya penilaian
tetap untuk memiliki kinerja lebih baik, karena naik tidaknya golongan
kepangkatan dan jenjang karir ditentukan oleh penilaian kinerja tersebut.
Dari uraian pada latar belakang penelitian tersebut, jelaslah bahwa
peningkatan kinerja Guru Tetap Yayasan dapat dipacu melalui penilaian Kenaikan
Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR yang menentukan jenjang karier dan
prestasinya serta sistem rekrutmen yang dilakukan oleh BPK PENABUR untuk
menjadikan Guru Tenaga Honorer menjadi Tenaga Tetap Yayasan. Dari beberapa
faktor penentu peningkatan kinerja Guru Tetap Yayasan yang paling menarik
diteliti adalah Pengaruh Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai ( KKPP ) BPK
PENABUR yang diterapkan bagi Guru Tenaga Tetap Yayasan BPK PENABUR
dan Rekrutmen Guru Tetap Yayasan. Dalam penelitian ini aspek - aspek Kinerja
Guru adalah seperti digambarkan dibawah ini yang dikemukakan oleh Jackson
dan Gibson dalam Malthis (2002:108) :
Bertolak dari latar belakang penelitian dan latar belakang masalah, maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimana penilaian Kenaikan
pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan Rekrutmen Guru Tetap Yayasan
berkontribusi positif terhadapKinerja Mengajar Guru pada sekolah di Yayasan
BPK PENABUR ?
Rumusan masalah penelitian tersebut dapat dirinci dalam beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana pelaksanaan Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK
PENABUR yang diterapkan bagi Guru Tenaga Tetap Yayasan BPK
PENABUR di Jawa Barat ?
2. Bagaimana pelaksanaan Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan di Sekolah
BPK PENABUR di Jawa Barat ?
3. Bagaimana Kinerja mengajar Guru Tetap pada sekolah di Yayasan BPK
PENABUR di Jawa Barat ?
4. Berapa besar Pengaruh Penilaian Kenaikan Pangkat BPK PENABUR
(KKPP) terhadap peningkatan Kinerja mengajar Guru Tenaga Tetap di
Sekolah BPK PENABUR di Jawa Barat ?
5. Berapa besar pengaruh Rekrutmen Guru Tetap Yayasan terhadap peningkatan
Kinerja Mengajar Guru padaSekolah di Yayasan BPK PENABUR di Jawa
Barat ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data empirik,
menemukan model hasil analisis serta menguji kebermaknaan pelaksanaan
Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan Rekrutmen Guru
Tetap Yayasan bagi Guru Tetap pada Sekolah di Yayasan BPK PENABUR di Jawa Barat .
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan
1. Pelaksanaan Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR
yang diterapkan bagi Guru Tenaga Tetap Yayasan BPK PENABURdi Jawa
Barat .
2. Pelaksanaan Rekrutmen Guru Tetap pada Sekolah di Yayasan BPK
PENABURdi Jawa Barat .
3. Kinerja mengajar guru tetap pada sekolah di Yayasan BPK PENABUR
4. Pengaruh Penilaian Kenaikan Pangkat BPK PENABUR (KKPP) terhadap
peningkatan Kinerja Mengajar Guru Tetap pada Sekolah di Yayasan BPK
PENABURdi Jawa Barat .
5. Pengaruh Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan terhadap peningkatan
Kinerja Mengajar Guru - Guru Tetap pada Sekolah di Yayasan BPK
PENABUR di Jawa Barat .
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari aspek teoritis
maupun praktis.
1. Kegunaan Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat dapat bermanfaat
terutama dalam hal :
a. Pengembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya mengenai
peningkatan kinerja Guru di lembaga Sekolah melalui sistem penilaian
kepangkatan atau prestasi kerja bagi Guru Tenaga Tetap Yayasan.
b. Dapat dijadikan perbaikan bagi proses penilaian kinerja Guru Pengajar
Tenaga Tetap di lingkungan Yayasan BPK PENABURdi Jawa Barat. c. Dapat dijadikan perbaikan bagi pelaksanaan Rekrutmen Guru Tenaga
Pengajar Tetap di lingkungan Yayasan BPK PENABURdi Jawa Barat .
2. Kegunaan Praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
a. Informasi sebagai bahan evaluasi bagi para praktisi pendidikan, khususnya
di Yayasan BPK PENABUR Bandung tentang proses penilaian kinerja
b. Masukan bagi Yayasan BPK Penabur mengenai kontribusi penilaian
kenaikan pangkat dan rekrutmen Guru tetap terhadap Kinerja mengajar
Guru Tetap di sekolah Yayasan BPK PENABUR.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal
untuk melakukan penelitian lanjut tentang penilaian kinerja Guru Tetap
Yayasan dan rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan BPK PENABUR.
E. Struktur Organisasi Penulisan
Bab 1 Menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah,
rumusan masalah, Tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan.
Bab 2 Menguraikan tentang Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan
Hipotesis Penelitian.Kajian Pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik
dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis.
Bab 3 Merupakan penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, yang
didalamnya termasuk komponen-komponen sebagai berikut; lokasi dan
subjek populasi /sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi
pemilihan desain penelitian itu, metode penelitian dan justifikasi
penggunaan metode penelitian tersebut. Definisi operasional,
instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, tekhnik
pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan terakhir analisis data.
Bab 4 Hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam bab IV terdiri
dari dua hal utama, yakni:
a. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian
b. Pembahasan atau analisis temuan; dimana diuraikan tentang
informasi latar belakang penelitian, pernyataan hasil penelitian,
hasil yang diharapkan dan yang tidak diharapkan, referensi
penelitian sebelumnya, penjelasan mengenai hasil penelitian yang
Bab 5 Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif.Metode survei deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data.Penelitian kuantitatif menuntut keakuratan, ketelitian, ketekunan
dan sikap kritis untuk dapat menjaring data dari sumbernya. Karena data hasil
penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik, maka antar
variabel - variabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya
sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai
pengolahan data, yang pada akhirnya hasil penelitian dianalisis dapat dipercaya
(reliabilitas dan validitas), dengan demikian mudah untuk digeneralisasikan dan
selanjutnya dapat direkomendasikan dengan hasil rujukan yang dapat diyakini
kebenarannya. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari
responden dengan menggunakan kuesioner. Setelah datanya diperoleh kemudian
hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan
dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian (Effendi
dalam Riduwan, 2008:275).
Tujuan metode penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK PENABUR dan Rekrutmen
Guru Tetap terhadap Kinerja Mengajar Guru pada sekolah di Yayasan BPK
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung
ataupun pengukuran, kantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifat-sifatnya (sudjana, 1992:6).Sugiono (2008:117) mengemukakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Suharsimi (2010:173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.Ditinjau dari banyaknya anggota, populasi terdiri dari populasi
terbatas (terhingga) dan tidak terbatas (tak hingga).Dilihat dari sifatnya populasi
dapat bersifat homogen dan heterogen.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka faktor yang perlu diperhatikan dalam
populasi adalah elemen atau unsur yang dapat diamati. Oleh karena itu, penentuan
karakteristik populasi yang tepat merupakan faktor penting dalam suatu
penelitian.Pada hakikatnya suatu permasalahan baru akan memiliki makna apabila
dikaitkan dengan populasi yang relevan. Populasi tidak hanya terfokus pada
orang dan jumlah yang ada pada objek - objek yang diteliti, tetapi meliputi seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh objek yang berhubungan dengan permasalahan.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Guru Pengajar Tenaga
Tetap di Sekolah - Sekolah Yayasan BPK PENABUR di Jawa Barat yang
Tabel 3.1
Populasi Guru TetapYayasan BPK PENABUR di Jawa Barat
No Nama Sekolah Status
10 SDKSinggasana Pradana BPK PENABUR BANDUNG A 2
No Nama Sekolah Status Akreditasi
Populasi guru Tenaga Tetap
Yayasan
25 SMAK BPK PENABUR TASIKMALAYA A 12
26 TKK BPK PENABUR CIREBON A 16
27 SDK BPK PENABUR CIREBON A 17
28 SMPK 1 BPK PENABUR CIREBON A 12
29 SMPK 2 BPK PENABUR CIREBON A 13
30 SMAK BPK PENABUR CIREBON A 21
JUMLAH 465
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:
174).Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Sugiono (2008:118) mendefinisikan
sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.Dengan demikian, sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari
populasi yang mewakili jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi.
Pengertian sampel menurut Riduwan (2007:56) mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.Untuk
sekedar ancer - ancer maka apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik
diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya
jika subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
lebih.
Sukardi (2005:55) mengatakan” untuk penelitian sosial, pendidikan, ekonomi
dan politik yang berkaitan dengan masyarakat yang mempunyai karakteristik
memenuhi syarat representativeness (keterwakilan) atau mewakili semua
komponen populasi.”
Dari uraian di atas maka untuk mendapat sampel yang dapat mewakili
jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi, maka penelitian ini menggunakan
tekhnik random sampling, di mana pengambilan sampel dari anggota populasi
dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Dan untuk menghitung jumlah sampel menggunakan Rumus
Al-Rasyid sebagai berikut :
[ ]
Dimana :
= Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0.05
N = Jumlah Populasi
BE = Bound Of Error diambil 10% = Nilai dalam tabel Z = 1.99
= [
] = = 99.0025
dan = 0.05 N
= 0.05 x 423 = 21 orang
Karena > 0.05 N atau 99.0025 > 21
maka besarnya sampel dihitung dengan rumus :
=
sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah sebagai :
=
=
Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing - masing sampel
menurut tingkatan sekolah secara proporsional dengan rumus :
= / .
= jumlah sampel menurut stratum
= jumlah sampel seluruhnya = jumlah populasi menurut stratum
= jumlah populasi seluruhnya
Dan diperoleh jumlah sampel dari setiap sekolah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Sampel Penelitian Guru Tetap Yayasan BPK PENABUR
No Nama Sekolah Akreditasi Status Populasi guru Tenaga Tetap Yayasan Jumlah Sampel penelitian
1 TKK 246 BPK PENABUR
5 TK Singgasana Pradana BPK
No Nama Sekolah Status
Nasir (2003:328) mengatakan bahwa tekhnik pengumpulan data merupakan
alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang
akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan
dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.
Sehubungan dengan pengertian tekhnik pengumpulan data dan wujud data yang
akan dikumpulkan, maka penelitian ini menggunakan dua teknik utama
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
melalui dua sumber, yaitu :
1. Data Primer
Diperoleh dari studi lapangan (Field Research), yaitu data yang diperoleh
dari responden, baik yang berkaitan dengan variabel bebas maupun terikat yang
berhubungan dengan penelitian ini. Untuk mendapatkan data ini dilakukan dengan
membagikan kuesioner kepada responden. Teknik pengukuran data dilakukan
dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan melalui perhitungan
statistik, setiap indikator diukur hanya sekali saja. Pengukuran indikator dari
beberapa variabel penelitian dilakukan melalui daftar pertanyaan yang dibagikan
kepada responden. Angket/kuesioner dibuat dalam bentuk daftar ceklis
menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima opsi jawaban yaitu selalu (SL),
sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dantidak pernah (TP). Untuk
kepentingan analisis data secara kuantitatif, maka jawaban terhadap pertanyaan
atau pernyataan diberi skor sebagai berikut : a. Jawaban selalu (SL) diberi skor 5
b. Jawaban sering (SR) diberi skor 4
c. Jawaban kadang-kadang (KD) diberi skor 3
d. Jawaban jarang (JR) diberi skor 2
e. Jawaban tidak pernah (TP) diberi skor 1
2. Data Sekunder
Diperoleh dari instansi-instansi terkait maupun dari perpustakaan yang
berkenaan dengan masalah penelitian ini berupa buku - buku, catatan - catatan,
brosur, dokumen, surat kabar, majalah, makalah, internet, dan penerbitan lainnya.Prosedur dan teknik pengumpulan data menempuh langkah-langkah
a. Studi Dokumentasi
Melalui daftar pertanyaan (kuesioner), digunakan untuk memperoleh data
secara langsung dari responden dengan cara mengajukan daftar pertanyaan secara
tertulis. Data atau informasi yang diperoleh dapat berupa yang telah diketahui
responden, hal yang disenangi dan dirasakan, yang ada pada pikirannya. Dengan
daftar pertanyaan dapat mengungkapkan data yang menyangkut pengetahuan,
sikap, dan keyakinan responden sehingga isi pertanyaan meliputi : (1) fakta
konkrit mengenai data responden; (2) keyakinan responden terhadap fakta yang
diyakini; (3) sikap, pendapat, dan perasaan terhadap fakta yang diyakini; (4)
informasi mengenai gejala dan keadaan sosial yang nyata; (5) perilaku sekarang
dan yang sudah lewat; (6) persepsi reponden mengenai diri sendiri dalam
hubungannya dengan orang lain.
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan
sebagai cara untuk mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat
bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di
lokasi penelitian maupun instansi lain yang ada hubungannya dengan lokasi
penelitian. Studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung yaitu
data-data hasil penilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR ,
instrument penilaiannya juga untuk penilaian pengangkatan Guru Honor menjadi
Tenaga Tetap Yayasan.
b. Teknik angket
Angket disebarkan pada responden dalam hal ini sebanyak responden.
Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa: (a) responden
memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan atau pernyataan -
pernyataan, (b) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang
sama atas pertanyaan yang diajukan, (c) responden mempunyai kebebasan
memberikan jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau
model angket ini akan dikumpulkan data yang ebrupa jawaban tertulis dari
responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan dalam angket tersebut.
Indikator-indikator yang merupakan penjabaran dari Penilaian Kenaikan Pangkat
Pegawai (KKPP) BPK PENABUR variabel (X1), Rekrutmen Guru Tetap
Yayasan (X2) terhadap Kinerja Mengajar Guru Tetap Yayasan (Y) merupakan
variabel pokok yang akan dijadikan sejumlah pertanyaan di dalam angket.
Akhdon (2005:131) menyatakan bahwa: angket adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain dan mereka bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna. Angket digunakan oleh peneliti untuk memperoleh
data secara langsung dari responden yakni dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepadanya. Data yang diperoleh dari responden bisa berupa apa yang
diketahui, apa yang disukai, apa yang dirasakan, atau dipikirkan, apa yang
diinginkan dan apa yang dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, alat pengumpul data yang digunakan untuk
mengungkap data tentang variabel Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP)
BPK PENABUR , rekrutmen Guru Tetap Yayasan dan Kinerja Mengajar Guru
adalah melalui teknik “Skala Linkert”; yaitu 5 = Selalu/Sangat Tinggi, 4 =
Sering/Tinggi, 3 = Kadang - kadang/Cukup, 2 = Jarang/ rendah, 1 = Tidak Pernah/
Sangat Rendah.
Penelitian ini merupakan tiga buah instrumen yang berbentuk angket untuk
mengukur masing-masing (1) Penilaian Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP) BPK
PENABUR, (2) Rekrutmen Guru Tenaga Tetap Yayasan, (3) Kinerja Mengajar
Guru Tetap. Setiap varibel diurai dalam indikator yang dikembangkan menjadi 30
D. Operasional Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu, variabel bebas
(independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Yang termasuk
variabel bebas adalah Penilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK
PENABUR dan rekrutmen guru tetap yayasan, sedangkan variabel terikat adalah
kinerja mengajar guru.
Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Masri.S (2003:46-47) memberikan pengertian tentang definisi
operasional adalah unsur penelitian yang memebritahukan bagaimana cara
mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain
definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang
amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional
itu harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain, adapun
definisi operasional adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Kepangkatan dan Kenaikan Pangkat Pegawai (KKPP ) BPK
PENABUR
Merupakan suatu rangkaian dalam satu kesatuan sistem berdasarkan
kompetensi Guru dan prestasi kerja yang dilakukannya dalam jabatannya. Dalam
pelaksanaan penilaian kinerja sebagai penilaian kepangkatan guru di BPK
PENABUR kompetensi guru yang yang dinilai adalah berkaitan dnegan
kompetensi lunak guru yaitu perilaku individu / kepribadian, kompetensi keras
tugas tambahan atau managerialnya. Variabel ini sejalan juga dengan penilaian
DUPAK bagi pegawai Negeri Sipil yaitu ; (1) penilaian unsur kegiatan utama ;
pendidikan, proses belajar mengajar dan pengembangan profesi, (2) unsur
kegiatan penunjang ; penunjang proses belajar mengajar. Pengukuran Variabel in
didasarkan juga atas pendapat dari ahli Wayne K.Hoy dan Cecil G. Miskel (1978)
bahwa penilaian abilitas guru yang menyangkut skill / keterampilan yang dikuasai
guru dapat dijadikan acuan untuk kinerja (performance), dan dikemukakan oleh
T.R.Mithcell performance guru merupakan hasil dari motivasi dan ability. Juga
seperti yang dikemukakan dalam Georgia Departement of Education (1979) telah
mengembangkan Teacher Performance Assesment Instrument yang kebudian
dimodifikasi oleh Depdikbud dalam Sanusi (1995:45) menjadi alat penilaian
kemampuan guru (APKG). Instrumen atau alat penilaian ini menyoroti tiga aspek
utama kemampuan guru, yakni : rencana pengajaran (teaching plans and
materials), prosedur mengajar (classroom procedure),dan hubungan antar pribadi
(interpersonal skill) . Dari uraian di atas dan sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Simamora ( 2003 : 338) maka yang dijadikan dimensi variabel
untuk mengukur variabel penilaian kinerja melalui sistem kepangkatan pegawai
adalah berkaitan dengan : (1) kemampuan pribadi, (2) motivasi, (3) hasil kerja
sebagai guru , (4) penilaian perilaku.
b. Rekrutmen
Adalah serangkaian aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan (Simamora
,2004:170). Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227)
rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang
memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat
yang ada. Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997) mengatakan
juga sumber - sumber dan metode tersebut adalah :
a. Sumber Internal. Sumber - sumber internal meliputi karyawan yang ada
sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau
dirotasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan dan dipanggil
kembali. Adapun metode yang digunakan adalah dengan menempelkan
pemberitahuan pada papan pengumuman, pengumuman lisan, penelitian
riwayat kerja karyawan, penelitian daftar promosi berdasarkan kinerja,
melakukan pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat
menurut keterampilan pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
perusahaan. Itu semua dapat dilakukan dengan membuat job posting dan
daftar keterampilan (skill inventories).
b. Sumber Eksternal. Adalah sumber untuk mendapatkan karyawan dari luar
perusahaan yang memiliki bobot atau kualifikasi tertentu. Sumber yang dapat
dilakukan adalah dengan program referal karyawan, yaitu iklan secara lisan;
walk-in applicant, dimana sejumlah pelamar mencalonkan diri dengan
mendatangi langsung bagian rekrutmen di perusahaan tersebut; melalui biro -
biro tenaga kerja; melalui perusahaan lain; melalui biro bantuan sementara;
melalui asosiasi dan serikat dagang; sekolah, Warga Negara Asing. Adapun
metode yang dapat digunakan adalah melalui iklan radio dan televisi, iklan di
koran dan jurnal perdagangan, Computerized Service Listings, akuisisi dan
merger, open house, rekrutmen berdasarkan kontrak, perekrutan tenaga kerja
sementara.Dan yang dijadikan
Proses rekrutmen yang diangkat dalam penenlitian ini dan dijadikan acuan
untuk instrument penelitian adalah seperti yang dikemukakan oleh Simamora (2003:179) yaitu : (1) perencanaan dan strategi rekrutmen, (2) sumber rekrutmen,
c. Kinerja mengajar Guru
Kinerja adalah prestasi kerja, yaitu suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang disandarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu (Hasibuan, 2001:94).
Kinerja mengajar guru merupakan perilaku atau respon yang memberi hasil yang
mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika dia menghadapi suatu tugas.
(Martinis, 2010:87). Juga sejalan dengan pendapat Gibson (1999) dalam Malthis
dan Jackson (2002;108) bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja : (1) Faktor individu : kemampuan, keterampilan, latarbelakang,
pengalaman kerja, tingkat social dan demografi seseorang, (2) Faktor psikologis :
persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja, (3) faktor
organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem
penghargaan.Berkaitan dengan kepentingan penilaian kinerja guru. Teori ini
dijadikan acuan untuk pengukuran variabel kinerja mengajar guru(performance
guru) dalam penenlitian ini..
2. Variabel Penelitian
a. Definisi Variabel
Hatch dan Farhady (sugiyono, 2003:38) mendefinisikan variabel sebagai
atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti ingin mempelajari dan
menarik kesimpulan dari yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel,
yaitu variabel bebas yang terdiri dari penilaian kenaikan pangkat pegawai (KKPP) BPK PENABUR (X1) dan rekrutmen Guru Tetap Yayasan (X2) serta
b. Jenis Variabel
Sugiyono (2003:39) mengemukakan bahwa :
Jenis variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi lima yaitu: (1) Variabel independen adalah varibel yang mempengaruhi
(2) Variabel dependen adalah variabel yang mempengaruhi
(3) Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antar variabel independen dengan variabel
dependen.
(4) Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antar variabel independen dan
variabel dependen, tetapi tidak dapat diukur.
(5) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dibuat konstan sehingga
peneliti melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Dengan bertitik tolak dari penjelasan tersebut, peneliti menjabarkan variabel
kinerja mengajar guru sebagai variabel dependen (yang dipengaruhi) dinyatakan
dengan simbol Y, penilaian kenaikan pangkat (KKPP) BPK PENABUR simbol
X1, dan rekrutmen Guru Tetap dengan simbol X2, merupakan variabel
independen (yang mempengaruhi).
E. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data
Sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bertahap dan saling berkaitan, proese
penelitian ini dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan, yakni (a) konsultasi dengan
dosen pembimbing, pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian dan desain penelitian, (b) mempersiapkan administrasi berupa catatan-catatan untuk