• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA DI DESA CIASEM HILIR KABUPATEN SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA DI DESA CIASEM HILIR KABUPATEN SUBANG."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Khoeri Muhyidin, 2013

MOTIF MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA DI DESA CIASEM HILIR KABUPATEN SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

KHOERI MUHYIDIN 0806766

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA KESEHATAN

(2)

MOTIF MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA DI DESA CIASEM HILIR KABUPATEN SUBANG

Oleh Khoeri Muhyidin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Khoeri Muhyidin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Khoeri Muhyidin, 2013

PENGESAHAN

NAMA : KHOERI MUHYIDIN

NIM : 0806766

JUDUL :MOTIF MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS

OLAHRAGA DI DESA CIASEM HILIR KABUPATEN SUBANG

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Drs. Aming Supriatna, M.Pd NIP. 195001151980021001

Pembimbing II

Dra. Surdiniaty Ugelta, M.Kes. NIP. 195912201987032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(4)

ABSTRAK

MOTIF MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA DI DESA CIASEM HILIR

KABUPATEN SUBANG

Oleh : Khoeri Muhyidin

0806766

Motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang masyarakatnya gemar melakukan aktivitas olahraga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket. Ada lima motif kebutuhan yang dijelaskan oleh Maslow, 1) kebutuhan fisiologis, 2) rasa aman, 3) sosial, 4) harga diri, 5) perwujudan diri. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik Sampling purposive. Hasil penelitian motif masyarakat dalam berolahraga menunjukkan kebutuhan fisiologis 79.24% dengan kategori baik, rasa aman 70.04% dengan kategori baik, sosial 82.73% dengan kategori sangat baik, harga diri 74.91% dengan kategori baik, dan perwujudan diri 74.68%. Dengan rata-rata dari lima kebutuhan yang ada 75.97 %, yang berada pada kategori baik. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, dari lima motif kebutuhan yang ada, kebutuhan sosial memiliki angka tertinggi, yaitu 82.73%. Sedangkan kebutuhan perwujudan diri memiliki angka terendah, yaitu 74.68%.

(5)

Khoeri Muhyidin, 2013

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Hasil Penghitungan Persentasi Gambaran Alternatif Jawaban .... 52

3. Analisis Frekuensi Tabel ... 58

B. Diskusi Penemuan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(7)

viii

3.3. Hasil Uji Realibilitas Instrument Motif (Maslow) ... 49

4.1. Hasil Pengujian Normalitas Data ... 51

4.2. Kriteria Penilaian Hasil Persentase ... 52

4.3. Hasil Persentase Kebutuhan Fisiologis ... 53

4.4. Hasil Persentase Kebutuhan Rasa Aman ... 54

4.5. . Hasil Persentase Kebutuhan Sosial ... 55

4.6. . Hasil Persentase Kebutuhan Harga Diri... 55

4.7. Hasil Persentase Kebutuhan Perwujudan Diri ... 56

4.8. Persentase Variabel Motif ... 57

4.9 Statistik Deskriptif menjaga kondisi tubuh (+) ... 58

4.10 Statistik Deskriptif menjaga kondisi ubuh (-) ... 58

4.11 Statistik Deskriptif meningkatkan daya tahan tubuh (-) ... 59

4.12 Statistik Deskriptif menguangi rasa sakit (+) ... 59

4.13 Statistik Deskriptif mengurangi rasa sakit (-) ... 60

4.14 Statistik Deskriptif memperindah bentuk tubuh (+) ... 60

4.15 Statistik Deskriptif membentuk tubuh menarik (-) ... 61

4.16 Statistik Deskriptif keluwesan gerak (+) ... 61

4.17 Statistik Deskriptif keluwesan gerak (-)... 62

4.18 Statistik Deskriptif tempat olahraga yang memenuhi syarat (+) ... 62

4.19 Statistik Deskriptif tersedianya pembina olahraga yang ahli (+) ... 63

4.20 Statistik Deskriptif tersedianya pembina olahraga yang ahli (-) ... 63

4.21 Statistik Deskriptif peralatan tidak membahayakan (+) ... 64

4.22 Statistik Deskriptif peralatan tidak membahayakan (-)... 64

4.23 Statistik Deskriptif tidak ada perselisihan (+) ... 65

4.24 Statistik Deskriptif tertib dalam pelaksanaan kegiatan (-) ... 65

4.25 Statistik Deskriptif jadwal olahraga yang teratur (+) ... 66

4.26 Statistik Deskriptif jadwal olahraga yang teratur (-) ... 66

4.27 Statistik Deskriptif mencari teman baru (+) ... 67

4.28 Statistik Deskriptif mencari teman baru (-)... 67

4.29 Statistik Deskriptif mempererat tali persaudaraan (+) ... 68

4.30 Statistik Deskriptif saling koreksi (+) ... 68

4.31 Statistik Deskriptif dilakukan secara bersama-sama (+) ... 69

4.32 Statistik Deskriptif dilakukan secara bersama-sama (-) ... 69

4.33 Statistik Deskriptif mencari perhatian (+) ... 70

4.34 Statistik Deskriptif mencari popularitas (+) ... 70

4.35 Statistik Deskriptif mendapat pengakuan (+) ... 71

4.36 Statistik Deskriptif mendapat pengakuan (-) ... 71

(8)

4.38 Statistik Deskriptif memperhatikan kemampuan (-) ... 72

4.39 Statistik Deskriptif menghindari kesalahan (+) ... 73

4.40 Statistik Deskriptif dilakukan samapai batas maksimum (+) ... 73

4.41 Statistik Deskriptif menetapkan sasaran (+) ... 74

4.42 Statistik Deskriptif mengukur kemampuan (+) ... 74

4.43 Statistik Deskriptif mendapat kepuasan (-) ... 75

4.44 Statistik Deskriptif mengurangi persoalan (-) ... 75

4.45 Statistik Deskriptif menambah pengalaman (+) ... 76

(9)

x

Khoeri Muhyidin, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A Kisi-Kisi Angket ... 84

B Uji Coba Angket ... 86

C Skor Hasil Uji Coba Angket ... 92

D Hasil Uji Validitas ... 98

E Hasil Uji Reabilitas ... 100

F Angket Penelitian ... 101

G Hasil Skor Hasil Angket ... 106

H Hasil Pengolahan Uji Normalitas ... 110

I Hasil Persentase Variabel Motif ... 111

J Statistik Frequency Table ... 113

K Foto Aktivitas Olahraga di Desa Ciasem Hilir ... 123

Surat Keputusan Penunjukan Pembimbing Skripsi Surat Izin Penelitian

(11)

Khoeri Muhyidin, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan olahraga Indonesia saat ini memang belum mampu menghasilkan suatu perubahan pada masyarakat. Selain prestasi olahraga Indonesia yang kian menurun sebagai dampak dari adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, olahraga seakan-akan tidak mendapat perhatian secara serius dari pemerintah dan apalagi masyarakat. Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama-sama telah menyepakati Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Petikan perundang-udangan keolahragaan itu mengamanatkan bahwa masyarakat harus ikut serta dalam mengembangkan olahraga nasional. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai dengan UU No.3 Tahun. 2005 Pasal 1 Ayat 11, 12, dan 13 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yaitu:

”Olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi”.

(12)

masyarakat telah membutuhkan olahraga, institusi olahraga dapat berharap akan memperoleh dana dari masyarakat. Masyarakat tampaknya menjadi kata kunci keberhasilan pengelolaan olahraga secara mandiri.

Sebagian besar dari masyarakat kita lebih senang bila dapat menyaksikan tontonan dengan gratis. Mereka yang biasa disebut kalangan atas gemar dimanjakan dengan tiket gratis, sementara masyarakat bawah berupaya menerobos pintu gerbang atau memanjat pagar agar dapat menikmati tontonan secara gratis. Keimpulannya, masyarakat kita masih sangat menikmati dan merasa bangga apabila dapat menonton suatu pertandingan akbar dan bergengsi secara gratis. Seharusnya masyarakat benar-benar menempatkan olahraga sebagai tontonan menyenangkan, sehingga berapa pun biaya tiketnya, mereka tetap membeli.

(13)

3

Khoeri Muhyidin, 2013

Motif masyarakat dalam kegiatan olahraga beragam-ragam juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Faktor tersebut terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan masyarakat. Badan Pusat Statistik dalam penelitiannya menemukan bahwa struktur demografis masyarakat, pengetahuan masyarakat tentang manfaat olahraga, selera atau preferensi, ketersediaan fasilitas olahraga dan lingkungan tempat tinggal merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi motif masyarakat dalam olahraga. Prestasi atlet terutama pada event internasional, motivasi guru/pelatih, dan intervensi pemerintah juga diyakini banyak orang sebagai faktor eksternal yang dapat merangsang tumbuhnya motif masyarakat untuk berolahraga (Dirjen Olahraga dan BPS, 2004). Penelitian lainnya memperlihatkan bahwa ketersediaan prasarana mempengaruhi motivasi mereka melakukan olahraga. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa olahraga aktif tidak cukup hanya menyerahkan sepenuhnya kepada kemauan orang per orang, tetapi perlu didorong dengan menciptakan situasi yang memungkinkan masyarakat melakukan olahraga, misalnya dengan memberikan sarana dan prasarana yang cukup (Dirjen Olahraga, 2004).

(14)

dari beberapa aspek, yaitu: tingkat dan pola partisipasi masyarakat dalam berolahraga, tujuan dan motivasi berolahraga, dan karakteristik kegiatan olahraga masyarakat yang meliputi jenis olahraga, jalur olahraga yang digunakan dan frekuensi serta intensitas berolahraga (Dirjen Olahraga dan BPS, 2004).

Masyarakat yang berolahraga memiliki motif-motif yang berbeda-beda. Motif ini merupakan kebutuhan seseorang untuk mencapai tujuan. Biasanya motif ini lebih kepada kebutuhan untuk menjadi yang terbaik dalam mencapai tujuan. Maka motif dapat diartikan menjadi suatu upaya yang berfungsi sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan.

(15)

5

Khoeri Muhyidin, 2013

kegiatan olahraga secara umum mencerminkan minat dan apresiasi masyarakat yang bersangkutan terhadap kegiatan olahraga (Dirjen Olahraga, 2004).

Salah satu upaya dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan di dalam masyakat, salah satunya dengan kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga di Masyarakat. Selain itu juga untuk tetap menjaga kesehatan maka perlu juga olahraga yang tentunya efektif dan ekonomis.

Desa Ciasem Hilir terletak di pesisir pantai utara Kabupaten Subang. banyak masyarakat yang menyalurkan hobinya dengan berolahraga, diantaranya: sepakbola, voli, bulutangkis, futsal, tenis meja, dan lain-lain. Tetapi, masyarakat tidak mempunyai wadah atau organisasi yang mengelola di bidang olahraga itu. Adapun klub olahraga yang ada di Desa Ciasem Hilir masih di kelola secara amatir, sehingga tidak berkembang secara luas.

Setiap hari masyarakat di Desa Ciasem Hilir melakukan aktivitas olahraga di sore hari maupun malam. Karena pagi sampai sore masyarakat rata-rata bekerja. Ketika pulang dari pekerjaannya masing-masing, masyarakat yang hobi berolahraga tidak bisa melewatkan aktivitas ini. Sore hari mereka bisa bermain sepakbola atau jogging, sedangkan malam harinya ada yang bermain futsal, bulutangkis, dan tenis meja.

(16)

Berdasarkan semua penjelasan di atas, maka penulis ingin meneliti Motif- masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga, Maka penulis akan mengambil

judul “Motif masyarakat dalam melakukan olahraga di Desa Ciasem Hilir

Kabupaten Subang “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka penulis mencoba menjabarkan kembali permasalahan yang timbul sehingga penulis betul-betul merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Masalah umum, yaitu seberapa besar motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang?

2. Masalah khusus, yaitu :

a. Seberapa besar motif fisologis masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang?

b. Seberapa besar motif rasa aman masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang?

c. Seberapa besar motif sosial masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang?

d. Seberapa besar motif harga diri masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang?

(17)

7

Khoeri Muhyidin, 2013 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum, yaitu untuk mengetahui seberapa besar motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang.

2. Tujuan khusus, yaitu :

a. Untuk mengetahui seberapa besar motif fisologis masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang. b. Untuk mengetahui seberapa besar motif rasa aman masyarakat dalam

melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang. c. Untuk mengetahui seberapa besar motif sosial masyarakat dalam

melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang. d. Untuk mengetahui seberapa besar motif harga diri masyarakat dalam

melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang. e. Untuk mengetahui seberapa besar motif perwujudan diri masyarakat

dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hiir Kabupaten Subang.

D. Manfaat Penelitian

(18)

1. Teoritis, Dapat dijadikan sumbangan keilmuan tentang motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang sehingga dapat dijadikan masukan dan informasi bagi lembaga pendidikan maupun lembaga yang berkompeten terhadap berbagai aktivitas olahraga.

2. Praktis

a. Manfaaat bagi masyarakat; Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang.

b. Manfaat bagi kepala desa

1) Dapat memfasilitasi sarana olahraga bagi masyarakat.

2) Membuat bagian-bagian yang akan mengembangkan sikap positif, khususnya di bidang olahraga.

E. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah penelitian untuk memperjelas arah dan tujuan penelitian pada hal-hal yaitu :

1. Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang.

(19)

9

Khoeri Muhyidin, 2013 F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan titik tolak dalam penelitian sebagai pegangan pokok bagi penulis dalam melakukan sebuah penelitian. Arikunto (2006:24), bahwa “Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti

didalam pelaksaan penelitian”. Anggapan dasar yang dipakai sebagai titik tolak

landasan berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas atau kegiatan tertentu. Perbedaan tingkat kebutuhan membuat individu tersebut berusaha semaksimal mungkin agar setiap pemenuhan kebutuhannya dapat tercapai. Hal ini berkaitan erat dengan motif-motif yang melatarbelakanginya. Mengenai hal ini Alex Sobur (2011:266) menjelaskan:

Pada dasarnya, motif merupakan pengertian yang meliputi penggerak. Alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusialah yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Juga tingkah laku manusia yang disebut tingkah laku secara reflex dan yang berlangsung secara otomatis mempunyai maksud tertentu meskipun maksud itu tidak disadari oleh manusia.

(20)

Motif yang melatarbelakangi masyarakat dalam melakukan aktifitas olahraga berbeda-beda antara individu dengan individu lainnya. Perbedaan ini berkaitan dengan kebutuhan manusia yang berbeda-beda pula. Mengenai kebutuhan dasar manusia oleh Maslow yang dikutip Alex Sobur (2011:273) menjelaskan bahwa, Motif-motif dasar manusia terdiri dari lima kebutuhan pokok, yaitu:

1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis, 2. Kebutuhan akan rasa aman,

3. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, 4. Kebutuhan penghargaan,

5. Kebutuhan aktualisasi diri.

Berkaitan dengan permasalahan penelitian mengenai motif yang melatarbelakangi masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang, maka dapat dinyatakan bahwa motif yang melatarbelakangi mereka melakukan aktivitas olahraga adalah kebutuhan akan derajat kesehatan yang lebih baik, pengembangan jasmani secara proporsional, prestasi yang maksimal, rekreasi atau pemanfaatan waktu luang, sosialisasi dengan masyarakat dan aktualisasi diri.

G.Definisi Operasional

1. Motif menurut Nasution dalam Alex Sobur, (2011:267) menjelaskan bahwa

“motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan

(21)

11

Khoeri Muhyidin, 2013

2. Masyarakat: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) yang dikutip oleh Sutarno dalam buku Perpustakaan dan Masyarakat (2006: 15) adalah sekelompok manusia yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Masyarakat yang timbul dan terbentuk dari kelompok atau perhimpunan yang dilandasi anggapan yang sepadan, seide, dan senasib seperjuangan adalah sesuai dengan sifat dan hakikat manusia.

3. Aktivitas: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas adalah

“kegiatan atau keaktifan” kegiatan disini diartikan sebagai kegiatan

berolahraga

4. Olahraga: Menurut Bastinus Matjan (2007:30) berpendapat bahwa,

“Olahraga terdiri dari dua kata, yaitu olah dan raga. Olah merupakan kata

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Metode penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan suatu penelitian, hal ini dimaksudkan supaya penelitian yang sedang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2010:2) bahwa “Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Begitu juga dengan penjelasan Arikunto

(2006:160) bahwa “Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan dua penjelasan tersebut,

sudah jelas bahwa metode penelitian merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam suatu penelitian.

Sehubungan dengan masalah yang penulis ungkapakan dalam penelitian ini, maka penulis harus menentukan suatu metode yang tepat.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan olehWhitney yang dikutip Nazir (2003:52):

(23)

35

Khoeri Muhyidin, 2013

Pendapat tersebut memberikan pandangan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Metode deskriptif memiliki ciri-ciri seperti yang dijelaskan oleh Surakhmad (1990: 140) sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karenanya metode ini sering disebut dengan metode analitik).

Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut dapat penulis jelaskan bahwa dalam penelitian ini data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan di analisis. Ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan dari penelitian ini tercapai seperti yang diharapkan.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah sifat-sifat atau karakteristik yang terdapat dalam kelompok tertentu yang dijadikan sebagai sumber data. Sugiyono dalam bukunya (2009:115) mengemukakan pendapatnya tentang definisi populasi adalah “populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

(24)

penelitian ini adalah seluruh masyarakat umur 15 tahun ke atas yang melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang.

2. Sampel

Dalam penelitian ini tidak seluruh anggata populasi yang diteliti tetapi hanya sebagian populasi atau sampel. Seperti yang dijelaskan oleh Sebagaimana Sugiyono (2010:81) mengemukakan bahwa, “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan kerakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk mengetahui

besar kecilnya sampel penelitian. Sugiyono dalam bukunya (2009:215) menjelaskan bahwa: “sampel adalah sebagian dari populasi itu. Populasi itu

misalnya pendududk diwilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya”. Untuk jumlah sampel yang akan diteliti dijelsakan oleh Arikunto (2006:134) sebagai berikut:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuannya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Selanjutnya untuk Pengambilan sampel memerlukan suatu teknik pengambilan dari populasi. Sebagaimana Sugiyono (2010:81) mengemukakan bahwa “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Untuk

memperoleh sampel, maka penulis menggunakan teknik Sampling purposive. Selanjutnya untuk lebih memperjelas Sugiyono dalam bukunya (2009:218-219) yaitu:

(25)

37

Khoeri Muhyidin, 2013

orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada subjek penelitian dalam populasi. Maka atas dasar penjelasan tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari populasi kurang lebih 200 orang yaitu dengan sampel 50 masyarakat di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang yang melakukan aktivitas olahraga.

C. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu diambil dari masyarakat Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang melakukan aktivitas olahraga yang telah berumur 15 tahun ke atas.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 50 orang di Desa Hilir Kabupaten Subang yang aktif melakukan aktivitas olahraga.

3. Kemudian melakukan tes pengukuran dengan penyebaran angket kepada sampel.

(26)

5. Langkah terakhir menentukan kesimpulan yang didasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data tersebut.

Mengenai penjelasan langkah-langkah penelitian diatas, peneliti mencoba menjelaskan dalam bentuk bagan seperti dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan proses pengumpulan data. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2006: 160) bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

POPULASI

SAMPEL

PENYEBARAN ANGKET

PENGOLAHAN DATA

(27)

39

Khoeri Muhyidin, 2013

Adapun yang dibahas mengenai instrumen penelitian yang dilakukan adalah alat pengumpul data dan skala yang digunakan. Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan di atas yaitu mengenai alat dan skala diuraikan di bawah ini:

1. Alat Pengumpulan Data

Untuk mengumpulakan data dari sampel penelitia diperlukan alat yang disebut instrument.Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Mengenai angket dijelsakan oleh Riyanto (2001:87) sebagai berikut: “Angket adalah aat untuk mengumpulkan data berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”.

Mengenai jenis angket dijelsakan oleh Riyanto (2001:87) sebagai berikut “Kuesioner, dilihat dari jenis penyusunan itemnya dapat dibedakan menjadi dua maca, yaitu angket terbuka dan angket tertutup”. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan jenis angket tertutup .mengenai angket tertutup dijelsakan oleh Riyanto (2001:87) sebagai berikut:

Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu.Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternative jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan.

(28)

maksudnya adalah angket yang disusun dalam bentuk pernyataan terbatas, tegas, lengkap, dan kongkret sehingga responden hanya diminta untuk mengisi jawaban pada halaman yang telah disediakan.Dengan demikian yang diperoleh dari responden tidak berupa uraian yang lebih rinci tetapi hanya membubuhkan jawaban yang sudah disediakan.

2. Skala Penelitian

Skala pada penelitian sangat berbeda dengan tes karena pengukuran instrumennya, mengukur mengenai derajat atau tingkat perhatian yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Adapun pengertian dari skala menurut Nurhasan dan Cholil (2007:348) yaitu, “Skala adalah satu set angka-angka yang menyatakan

nilai-nilai terhadap subjek, objek atau perilaku dengan tujuan mengkuantifikasikan pengukuruan kualitatif.” Skala dibagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:

a. Summated Rating Scales (Likert Scales). b. Equal-Spearing Scales (Thrustone Scales). c. Cummulative Scales (Guttman Scales).

d. Sematic Differential Scales. (Nurhasan dan Cholil, 2007:348)

Dari beberapa macam skala di atas, maka penulis mengambil salah satu skala yang berhubungan dengan penelitian yaitu Summated Rating Scales (Likert Scales) atau Skala Likert yang sudah terbukti bahwa skala teresebut sering

(29)

41

Khoeri Muhyidin, 2013

dan persepsi atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.

Dengan beberapa pengertian di atas, maka penulis mengartikan Skala Likert merupakan suatu penskalaan yang digunakan untuk menentukan sikap seseorang terhadap suatu topik dan menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skala.

Distribusi respons atau pilihan jawaban yang dimaksud di atas yaitu dalam penskalaan terhadap suatu topik dapat diberikan nilai dengan alternatif pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tiada pendapat, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. “cara memberikan nilai dilakukan dengan menyatakan perilakunya itu ke

dalam lima alternatif pilihan jawaban yaitu: (1) Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Ragu-ragu, (4) tidak setuju, dan (5) Sangat tidak setuju.” (Nurhasan dan Cholil 2007:349)

(30)

Menurut Nurhasan dan Cholil (2007:349) pemberian skala skor pada setiap kategori pernyataan tes, dilakukan dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban, yaitu:

a. Untuk pernyataan yang positif, pemberian bobot pada setiap alternatif jawaban yaitu: 5, 4, 3, 2, 1. Jadi untuk alternatif pilihan sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, tiada pendapat (ragu-ragu) diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.

b. Untuk pernyataan yang negatif, pemberian bobot skor pada setiap alternatif pilihan jawaban, dengan urutan, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5. Untuk alternatif pilihan jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, tiada pendapat (ragu-ragu) diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4, dan sangat tidak setuju diberi skor 5.

Setelah menentukan bobot pemberian nilai terhadap respons maka Penulis menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban yaitu dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1990:184) sebagai berikut:

a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. c. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif.

d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.

e. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.

(31)

43

Khoeri Muhyidin, 2013

tahun ke atas diberikan angket motif dari teori Maslow. Setelah itu dievaluasi dan dikaji sejauh mana motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraganya. Dari ketentuan tersebut penulis berharap dapat mengkaji dan memperoleh jawaban dari masalah penelitian yang penulis teliti.

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang telah dinyatakan valid dan reliabel atau dengan kata lain instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini, oleh penulis diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel penelitian yaitumasyarakat Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang melakukan aktivitas olahraga yang telah berumur 15 tahun ke atas.

Mengenai pembuatan soal yang mengacu pada sub variabel, Surakhmad (1990:184) mengemukakan sebagai berikut:

a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang menimbulkan kesan agresif. c. Sifat pernyataan harus bersifat netral dan objektif

d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.

e. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.

(32)

Tabel 3.1

Kisi-kisi angket motif (Maslow)

No Variabel Sub Variabel Indikator

No. Butir Soal

+ -

1 Fisiologis a. Kesehatan - Menjaga kondisi tubuh

b.Keindahan - Memperindah bentuk tubuh 2 Rasa Aman a. Keselamatan - Tempat olahrraga

(33)

45

Khoeri Muhyidin, 2013

4 Harga Diri (Prestise)

a. Pengakuan - Mencari perhatian - Mencari popularitas

b. Kehormatan - Memperhatikan kemampuan

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur. Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian validitas soal dengan cara analisis butir soal. Untuk menguji validitas alat ukur, maka harus dihitung korelasinya.

Untuk memudahkan penelitian, maka digunakan alat bantu yaitu SPSS 16 for windows. Valid atau tidaknya sama adalah dengan fungsi yang dinyatakan

5 Perwujudan diri

(34)

oleh daya beda butir. “Penggunaan patokan 0,2 untuk menyatakan bahwa butir

telah valid dapat dilihat pada beberapa rujukan kriteria empirik berikut yang telah dirangkum oleh Prof. Dali S Naga”. Muhammad Nisfiannur (2009:230).

Untuk menguji validitas dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan uji coba angket kepada masyarakat Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang yang berolahraga di Desa Ciasem Hilir di luar sample penelitian yang sesungguhnya angket tersebut diujicobakan kepada 50 orang untuk diukur validitas serta relibilitasnya dengan 58 butir pertanyaan mengenai Motif yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga. Hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

(35)
(36)

item51 230.082 -.420 .834 Not valid

item52 220.921 -.081 .827 Not valid

item53 211.542 .234 .819 Valid

item54 212.503 .463 .817 Valid

item55 207.290 .435 .814 Valid

item56 212.392 .259 .819 Valid

item57 210.284 .395 .816 Valid

item58 203.708 .508 .812 Valid

*correlation is significant at the 0,2 level

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan rebility scale didapat hasil uji per item statistik. Menurut Nisfiannoor Muhammad (2009:229), bahwa “untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid digunakan patokan 0,2”.

Berdasarkan hasil uji seluruh item yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari angket motif partisipasi olahraga adalah valid dan reliabel, namun setelah melakukan uji validitas didapat 20 pertanyaan yang memiliki nilai kurang dari 0,2 yaitu soal yang bernomor 4, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 24, 25, 27, 34, 35, 37, 41, 43, 45, 47, 50, 51 dan 52 yang tidak valid dan reliabel.

2. Uji Realibilitas

(37)

49

Khoeri Muhyidin, 2013

Tabel 3.3

Hasil Reliabilitas Angket Motif (Maslow)

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) yang dikutip oleh Siti Hutami (2011) bahwa “apabila nilai cronbach alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket motif ang mendorong masyarakat dalam melakukan

aktivitas olahraga di Kabupaten Subang adalah 0,822 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

G. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian

Penelitian motif yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang dilaksanakan pada:

a. Tempat : Desa Ciasem Hilir Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. b. Waktu : 29 Desamber 2012 sampai dengan 5 januari 2013.

2. Cara yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian:

a. Meminta perijinan kepada pihak Desa dengan membawa surat penelitian dari pihak Universitas.

b. Setelah mendapatkan ijin dari pihak Desa penulis melakukan penyebaran angket kepada masyarakat .

Cronbach's

Alpha N of Items

(38)

H.Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, setelah data dari sampel terkumpul, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis data untuk dideskripsikan dengan baik dan menghasilkan sebuah kesimpulan. Penulis mencoba menganalisis data dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows. Uji normalitas digunakan

untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik Dwi Priyanto (2009:71) mengatakan bahwa “Uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”.

2. Menjumlahkan seluruh skor angket pada setiap butir pertanyaan untuk mendeskripsikan hasil penelitian.

3. Deskriptif analisis frequency, untuk menguji apa motif utama yang mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga, sehingga bisa diketahui gambarannya.

(39)

79

Khoeri Muhyidin, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data melalui proses pengolahan prosedur statistika seperti dijelaskan pada Bab III dan IV, maka penulis dapat merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian. Hal tersebut berdasarkan fakta dan data yang ada yang penulis peroleh dilapangan. Adapun kesimpulannya adalah :

Motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang dibagi menjadi lima kebutuhan, yaitu: Kebutuhan fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Harga Diri dan Kebutuhan Perwujudan Diri. Dari kelima kebutuhan yang ada, kebutuhan sosial merupakan yang paling tinggi, yaitu 82,73% dan kebutuhan rasa aman yang paling rendah dengan 70,04%. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan uraikan persentase dari lima kebutuhan menurut maslow yang sudah diteliti di masyarakat Desa Ciasem Hilir Kabupaten Subang yang melakukan aktivitas olahraga:

(40)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas lagi, sebab penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya.

2. Bagi masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga di Desa Ciasem Hilir Kabupaten subang, diharapakan dapat mengetahui motifnya masing-masing agar bisa memotivasi dirinya sendiri.

3. Bagi pihak desa diharapkan bisa memfasilitasi sarana dan prasrana agar masyarakat lebih semangat melakukan aktivitas olahraga.

(41)

Khoeri Muhyidin, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Alex, Sobur. (2011). Psikologi Umum, Bandung : CV PUSTAKA SETIA.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bastinus Nichoulas Matjan. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : Buku Ajar FPOK UPI.

Dirjen Olahraga dan BPS. (2004) Sport Development Index (SDI) Nasional tahun 2004. Jakarta : Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional.

Giriwijoyo,dkk. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB.

Giriwijoyo, S. (2003). Ilmu Faal Olahraga Jilid 2. Bandung : FPOK – UPI.

Lutan, R. (1991). Manusia Dan Olahraga, Seri Bahan Kuliah Olahraga di ITB. Bandung: Diterbitkan Atas Kerjasama ITB dan FPOK/IKIP Bandung.

Muhammad Nisfiannoor. (2008). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Nazir, Moh (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Riduwan, M.B.A. (2005) Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riyanto, Y. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS 17, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

(42)

Setyobroto, S. (1993). Psikologi Kepelatihan. Jakarta : CV. Jaya Sakti.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suharto, Bohar. (1991). Perencanaan Sosial Kasus Pendekatan. Bandung : Armico.

Supandi. (1992). Manusia Dan Olahraga Seri Bahan Kuliah Olahraga di ITB. Bandung: Diterbitkan Atas Kerjasama ITB dan FPOK/IKIP Bandung.

Surakhmad, W (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Suryabrata, S. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Manajemen PT. Raja Grafindo Persada.

Sutarno NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto.

UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Walgito, Bimo (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI.

……... Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 3 Tentang Sistem

Keolahragaan Nasional. Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia.

_____ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Sumber Lain:

http://oposport.blogspot.com/2012/04/artikel-sepakbola.html diakses pada tanggal 15 Desember 2012

http://andirachmanto.blogspot.com/2011/02/artikel-futsal.html diakses pada tanggal 15 Desember 2012

(43)

83

Khoeri Muhyidin, 2013

http://azzuhri-myhistori.blogspot.com/2012/09/artikel-tenis-meja.html diakses pada tanggal 15 Desember 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis diakses pada tanggal 15 Desember 2012

Wikipedia. Org/wiki/aktivitas olahraga diakses pada tanggal 27 November 2012

(44)

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1  Kisi-kisi angket motif (Maslow)
Tabel 3.2 Hasil Validitasi Angket Motif (Maslow)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan PTK ini adalah hasil belajar IPA dengan KD: memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya. Berdasar hasil tes formatif nilai rata- rata kelas hanya

Beban pada tugas akhir sistem akuisisi data ini meliputi: Raspberry, Arduino Mega, sensor kelembapan tanah dan sensor temperatur tanah, sensor kelembapan dan

Jawaban yang paling esensial dan pertanyaan tersebut adalah bahwa ilmu kedokteran kehakiman berperan dalam hal menentukan hubungan kausalitas antara sesuatu perbuatan

Hasil penelitian menunjukan secara parsial gaya hidup tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk peneng (studi kasus pada konusmen CV

Pada pra siklus keberhasilan indikator diperoleh dari rata-rata observasi keseluruhan subyek penelitian sebesar 49,8% dengan kriteria “Cukup Aktif” meningkat pada siklus

Bidanp nensuiian Bahan atau produk Jenis penguiian atau Spesifikasi, metode penguiian, teknik yang digunakan Keterangan Panqnriql rfifi lrofllonnron.. Nama

Kata kunci: Penerapan Model problem solving, Hasil Belajar, Pembelajaran IPA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar pembelajaran IPA pada kelas

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan perubahan nilai gain pada simulasi bergerak signifikan dan sesuai yang diharapkan, dimana pada simulai r 1 sampai 10 didapat