• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Oleh:

Siti Mariah 0901587

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Endang Supardi, M.Si. dan Adman, S.Pd., M.Pd.

Permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang yang belum optimal. Hal tersebut ditandai dengan hasil pendapatan pajak daerah yang tidak terealisasi dengan tepat. Salah satu hal yang menyebabkan tidak terealisasinya target tersebut adalah kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas belum maksimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektivitas pelaksanaan kepemimpinan, tingkat efektivitas kerja pegawai serta adakah pengaruh dari kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara angket (kuesioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 65 pegawai sebagai sampel.

(2)

ii

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP TO THE EFFECTIVENESS OF EMPLOYEES IN DEPARTMENT OF EARNINGS, FINANCIAL, AND

ASSET MANAGEMENT DISTRICT SUMEDANG

By:

Siti Mariah 0901587

This study was supervised by:

Drs. Endang Supardi, M.Si. dan Adman, S.Pd., M.Pd.

The issue that is investigated in this research is the effectiveness of employees in Department of Earnings, Financial, and Asset Management District Sumedang that is not yet optimal. It is characterized by local tax revenues are not realized exactly. One of the things that cause not the realization of these targets is carried out by the leadership of the departmen heads have not been up.

This research aims to find out the description of the effectiveness leadership, the level of effectiveness employess working and there is an effect of the leadership to the effectiveness of employees in Department of Earnings, Financial, and Asset Management District Sumedang.

This research uses explanatory survey method, data collection techniques by questionnaires. Instrument used was a questionnaire modified Likert scale models. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. Data was collected using questionnaires obtained from 65 employees as a sample.

(3)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN

ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: SITI MARIAH

0901587

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN

ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 19590508 198703 1 002

Adman, S.Pd., M.Pd. NIP. 19740412 200112 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.”

Sepenuhnya benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, November 2013

(6)

vii

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Konsep Kepemimpinan ... 10

2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan ... 10

2.1.1.2 Pendekatan dalam Kepemimpinan ... 11

2.1.1.3 Teori Kepemimpinan ... 13

2.1.1.4 Fungsi Kepemimpinan ... 16

2.1.1.5 Efektivitas Kepemimpinan ... 18

2.1.2 Konsep Efektivitas Kerja ... 20

2.1.2.1 Pengertian Efektivitas Kerja ... 20

2.1.2.2 Kriteria-kriteria Efektivitas Kerja ... 23

2.1.2.3 Pengukuran Efektivitas Kerja ... 25

2.1.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja ... 27

2.1.3 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ... 30

2.1.4 Kajian Penelitian Terdahulu ... 32

(7)

3.1 Objek Penelitian ... 43

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 45

3.3.1 Operasional Variabel Kepemimpinan ... 46

3.3.2 Operasional Variabel Efektivitas Kerja Pegawai ... 47

3.4 Sumber Data ... 49

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 49

3.5.1 Populasi ... 49

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 51

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... 53

3.6.1 Uji Validitas Instumen ... 54

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 56

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 58

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 59

3.8.1 Uji Normalitas ... 59

3.8.2 Uji Homogenitas ... 61

3.8.3 Uji Linieritas ... 62

3.9 Teknik Analisis Data ... 65

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 66

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... 68

3.10 Uji Hipotesis ... .69

3.10.1 Merumuskan Hipotesis Statistik ... 69

3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ... 72

3.10.3 Menghitung Koefisien Determinasi... 73

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74

4.1 Hasil Penelitian ... 74

(8)

ix

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang ... 74

4.1.1.2 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang ... 75

4.1.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang ... 77

4.1.2 Karakteristik Responden... 78

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 79

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan. . 80

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja ... 80

4.1.3 Pemantapan Instrumen Penelitian ... 81

4.1.3.1 Uji Validitas ... 82

4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... 85

4.1.4 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian ... 86

4.1.4.1 Deskripsi Variabel Kepemimpinan ... 87

4.1.4.2 Deskripsi Variabel Evektivitas Kerja Pegawai ... 103

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 110

4.1.5.1 Uji Normalitas ... 110

4.1.5.2 Uji Homogenitas ... 112

4.1.5.3 Uji Linieritas ... 114

4.1.6 Uji Hipotesis ... 115

4.1.6.1 Merumuskan Hipotesis Statistik ... 115

4.1.6.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ... 118

4.1.6.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 120

4.1.6.4 Koefisien Determinasi ... 121

4.2 Pembahasan ... 121

4.2.1 Kepemimpinan... 122

4.2.2 Efektivitas Kerja Pegawai ... 124

(9)

5.2 Rekomendasi ... 130

DAFTAR PUSTAKA ... 132

(10)

xi

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekap Absensi DPPKAD Kabupaten Sumedang Periode 1 Januari

2012-31 Desember 2012 ... 4

Tabel 1.2 Data Target dan Realisasi Pajak Daerah ... 5

Tabel 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Pegawai ... 27

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kepemimpinan ... 46

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Efektivitas Kerja Pegawai ... 48

Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... 50

Tabel 3.4 Penyebaran Proporsi Sampel ... 53

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... 60

Tabel 3.6 Model Tabel Uji Barlett ... 62

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... 66

Tabel 3.8 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... 67

Tabel 3.9 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 72

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 79

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 80

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 81

Tabel 4.5 Jumlah Item Angket Untuk Uji Coba ... 82

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X) ... 83

(11)

Tabel 4.9 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... 87 Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan ... 88 Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Merencanakan dan Mengorganisasikan ... 90 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pemecahan Masalah... 91 Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Menjelaskan Peran dan Tujuan ... 92 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memberi Informasi .... 93 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memantau ... 94 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memotivasi dan Memberi Inspirasi ... 95 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Melakukan Konsultasi 96 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mendelegasikan ... 97 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mendukung ... 98 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mengembangkan dan Membimbing ... 99 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Mengelola Konflik dan Membangun Tim ... 100 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Membangun Jaringan Kerja ... 101 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memberikan Pengakuan

(12)

xiii

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sebab-sebab Keefektifan Organisasi ... 30

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku Luthan... 36

Gambar 2.3 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku Organisasi ... 38

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran Penulis ... 41

Gambar 2.5 Model Kausalitas Variabel Penelitian ... 42

Gambar 4.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan ... 89

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods, materials, machines and market disingkat dengan 6M (Malayu S.P. Hasibuan,

1996:21). Manusia akan menjadi unsur utama untuk mencapai tujuan, apabila dalam diri manusia tersebut terdapat suatu motivasi, loyalitas, dedikasi, ketekunan dan keahlian yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya yang tercermin dari proses kerja yang efektif.

Pada dasarnya efektivitas organisasi tidak terlepas dari efektivitas kelompok dan individu. Anggota organisasi merupakan salah satu faktor penting atas efektivitas karena perilaku mereka akan memperlancar atau menghambat tercapainya tujuan organisasi. Sarana untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan ini dari pekerja adalah mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi. Seperti pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2005:10) bahwa,

Karyawan adalah kekayaan utama yang dimiliki perusahaan/organisasi, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan/organisasi tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan, rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.

(15)

mempunyai produktivitas kerja yang tinggi, sehingga akan mudah mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Keinginan tersebut akan mudah terlaksana bila pegawainya bekerja secara efektif. Oleh karena itu, organisasi harus mampu mengupayakan agar pegawainya bekerja secara efektif yang didukung oleh faktor-faktor pendukung efektivitas kerja. Efektivitas kerja merupakan indikator yang memperlihatkan kondisi internal suatu organisasi dalam keadaan baik apabila terdapat efektivitas kerja yang tinggi.

Rendahnya efektivitas kerja pegawai merupakan permasalahan yang sering kita jumpai di setiap perusahaan atau organisasi, padahal dalam sebuah organisasi efektivitas kerja pegawai merupakan kekuatan strategis yang perlu dibina dan dikembangkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif.

Menurut Komaruddin (1994:294) “Efektivitas kerja menunjukkan

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Namun

tidak mudah untuk meningkatkan efektivitas kerja, banyak indikator yang mencerminkan efektivitas kerja menurun. Menurut Sondang P. Siagian

(1984:126) “Ukuran efektivitas kerja dapat dilihat dari perencanaan, pelaksanaan

kerja, hasil kerja, kepuasan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja”.

(16)

3

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang dalam mencapai targetnya selalu dibantu oleh seorang sekretaris dan 185 pegawai lainnya. Sebagai seorang pemimpin, kepala dinas mempunyai peranan penting dalam menciptakan efektivitas kerja pegawai. Terciptanya efektivitas kerja pegawai yang tinggi erat kaitannya dengan kepemimpinan, karena perilaku yang dilakukan oleh pimpinan akan berdampak positif pada kelangsungan kerja pegawai.

(17)

Selain itu, beliau mengemukakan bahwa belum optimalnya efektivitas kerja pegawai di DPPKAD Kabupaten Sumedang diakibatkan oleh banyaknya pegawai yang tidak masuk kerja, terlambat datang dan kurang memaksimalkan jam kerja. Hal ini dapat terlihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Rekap Absensi DPPKAD Kabupaten Sumedang

Periode 1 Januari 2012-31 Desember 2012

Ket Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

Rata-rata

TM 9% 10% 13% 9% 14% 16% 19% 24% 16% 8% 12% 11% 13%

T 16% 22% 19% 21% 24% 27% 35% 39% 31% 19% 23% 17% 24%

CP 16% 22% 17% 20% 24% 28% 43% 40% 27% 24% 22% 14% 25%

JML 186 Orang

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian DPPKAD Kabupaten Sumedang, 2013

Keterangan:

TM : Tidak masuk T : Terlambat CP : Cepat Pulang

(18)

5

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel di atas, dapat diketahui masih rendahnya tingkat disiplin kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang. Hal ini di tunjukkan dengan banyaknya pegawai yang tidak masuk kerja selama tahun 2012, dan banyak yang terlambat serta pulang lebih awal dari jam kerja yang telah ditentukan.

Banyaknya pegawai yang tidak masuk kerja akan berdampak langsung pada ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, masih ada pekerjaan yang tidak selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Terbukti dengan adanya target yang telah direncanakan tidak terealisasi dengan tepat. Richard M. Steers yang diterjemahkan oleh M. Jamin (1980:1) mengemukakan “Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”.

Tabel 1.2

Data Target dan Realisasi Pajak Daerah

No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Persentase

1 T.A 2009 52.062.696.000 60.701.249.763 117% 2 T.A 2010 46.759.162.767 51.419.720.898 110% 3 T.A 2011 35.291.886.724 34.117.673.936 94% 4 T.A 2012 28.195.858.941 28.006.018.959 99%

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian DPPKAD Kabupaten Sumedang, 2013

(19)

terendah terjadi pada tahun 2011 yang hanya mencapai Rp. 34.117.673.936 atau sekitar 94%.

Menurut hasil wawancara, faktor yang mengindikasi belum optimalnya efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang, diduga salah satunya dikarenakan oleh faktor kepemimpinan yang tidak efektif. Hasil observasi sementara menyatakan bahwa kurang adanya ketegasan pimpinan dalam memberikan teguran dan peringatan kepada karyawan yang tidak tepat waktu, serta pimpinan kurang mengawasi pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan dan cenderung memberikan kepercayaan yang tinggi pada para karyawannya dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan.

Kepemimpinan memainkan peran sentral dalam usaha memahami perilaku perorangan, karena pimpinanlah yang biasanya memberi pengarahan untuk mengejar tujuan (Robbins dalam Tim Indeks, 2008:165). Disinilah dituntut kepemimpinan seorang kepala dinas dalam mengelola para bawahannya agar lebih efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya demi menciptakan aparatur pemerintahan yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

(20)

7

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Setiap organisasi memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dimana hal tersebut dapat tercapai dengan adanya efektivitas kerja pegawai. Efektivitas kerja pegawai dapat dikatakan berhasil jika didukung oleh banyak faktor yang dapat mempengaruhinya.

Salah satu faktor penting yang turut menentukan efektif tidaknya suatu organisasi adalah dengan adanya seorang pemimpin yang dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.

Atas dasar itu, maka jelaslah bahwa efektivitas kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh pemimpin. Baik tidaknya pemimpin pada suatu organisasi akan menciptakan motivasi terhadap pelaksanaan kerja pegawai sehingga efektivitas kerja dan tujuan organisasi akan tercapai. Mengingat luasnya lingkup efektivitas kerja pegawai, maka penulis hanya memfokuskan kajian masalah pada Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas pelaksanaan kepemimpinan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang?

(21)

3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran mengenai efektivitas pelaksanaan kepemimpinan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

2. Memperoleh gambaran mengenai tingkat efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

3. Mengetahui adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang?

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis

(22)

9

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kegunaan Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dan perbandingan serta dapat dijadikan suatu bahan masukan bagi instansi/perusahaan terkait dalam hal kepemimpinan dan efektivitas kerja pegawai untuk mewujudkan tujuan perusahaan atau organisasi.

(23)

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dari pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebasnya (independent variable), yaitu kepemimpinan sebagai variabel X, sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah efektivitas kerja pegawai sebagai variabel Y.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang yang beralamat di Jalan Prabu Geusan Ulun No. 36.

3.2 Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, penulis terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa penulis kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

(24)

44

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131) yaitu:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sugiyono (2013:3) menyatakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei ekplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Menurut

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan bahwa “Metode

explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua

variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”. Sedangkan menurut Sanapiah

Faisal (2007:18) menjelaskan bahwa:

(25)

mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah suatu variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Dengan menggunakan metode survei ekplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel kepemimpinan dan variabel efektivitas kerja pegawai. Apakah terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai dan seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasional Variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam

indikator. Menurut Sugiyono (2013:61) menyatakan bahwa: “Variabel penelitian

adalah suatu atribut, atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

(26)

46

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.1 Operasional Variabel Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Indikator dalam variabel kepemimpinan ini diambil dari pendapat Yukl (Supriyanto, 2010:78) meliputi: 1) Merencanakan dan mengorganisasikan, 2) Pemecahan masalah, 3) Menjelaskan peran dan tujuan, 4) Memberi informasi, 5) Memantau, 6) Memotivasi dan memberi inspirasi, 7) Melakukan konsultasi, 8) Mendelegasikan, 9) Mendukung, 10) Mengembangkan dan membimbing, 11) Mengelola konflik dan membangun tim, 12) Membangun jaringan kerja, 13) memberikan pengakuan, dan 14) Memberikan penghargaan. Operasional variabel kepemimpinan secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1

(27)

upaya individu

Memberi informasi 1. Tingkat memberikan informasi yang relevan.

Ordinal 8

Memantau 1. Tingkat intensitas memantau kegiatan operasional kerja.

1. Tingkat memberikan motivasi. Ordinal 11 2. Tingkat memberikan inspirasi. Ordinal 12 Melakukan

konsultasi

1. Tingkat pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan.

Ordinal 13

Mendelegasikan 1. Tingkat pemberian otoritas kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan.

Ordinal 14

Mendukung 1. Tingkat keramahan dan perhatian terhadap karyawan.

Ordinal 15 Mengembangkan

dan membimbing

1. Tingkat memberikan pelatihan. Ordinal 16 2. Tingkat memberikan nasihat Sumber: Diadaptasi dari pendapat Yukl (Supriyanto, 2010:78)

3.3.2 Operasional Variabel Efektivitas Kerja Pegawai

(28)

48

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik atau tidak, itu sangat tergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Indikator dalam variabel efektivitas kerja pegawai ini diambil dari pendapat Sondang P. Siagian (1984:126) meliputi: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan kerja, 3) Hasil kerja, 4) Kepuasan kerja, 5) Disiplin dan motovasi kerja. Operasional variabel efektivitas kerja pegawai secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Efektivitas Kerja Pegawai

Variabel Y Indikator Ukuran Skala Item No.

Perencanaan 1. Tingkat memahami tujuan organisasi. Pelaksanaan Kerja 1. Tingkat melaksanakan

pekerjaan secara terampil. Hasil Kerja 1. Tingkat penyesuaian hasil

kerja berdasarkan potensi yang Kepuasan Kerja 1. Tingkat semangat dalam

(29)

2. Tingkat memberikan informasi tidak masuk kerja.

Ordinal 13 3. Tingkat menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu.

Ordinal 14

4. Tingkat ketaatan terhadap prosedur kerja yang telah ditentukan.

Ordinal 15

Sumber: Diadaptasi dari pendapat Sondang P. Siagian (1984:126)

3.4 Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan penulis langsung dari objek penelitian melalui penyebaran angket yang diberikan pada pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur maupun hasil observasi.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.5.1 Populasi

Uep dan Sambas (2011:131) menyatakan pendapat bahwa “Populasi

(30)

50

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai

objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Pendapat lain dari Sugiyono (2013:117) yang menyatakan bahwa

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang yang berjumlah 186 orang dan terdiri dari 7 bidang. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Populasi Penelitian

NO BIDANG PEGAWAI JUMLAH

1 Sekretariat 42

2 Pendapatan Asli Daerah 30

3 Perimbangan 21

4 Anggaran 20

5 Akuntansi 16

6 Perbendaharaan 37

7 Asset 20

Jumlah 186

(31)

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Menurut Uep dan Sambas (2011:134) yang dimaksud dengan sampel

adalah “Proses pengambilan sebagian dari keseluruhan objek atau memilih objek

-objek dari sebuah populasi tertentu”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:118)

yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”.

Banyaknya sampel yang akan diteliti harus berdasarkan kemampuan peneliti seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998:58)

“…pengambilan sampel tergantung setidak-tidaknya dari:

1. Besar kecilnya kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan biaya.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena menyangkut banyak tidaknya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung.

(32)

52

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Husein Umar (2000:146) yaitu:

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = populasi (186 Pegawai)

e = tingkat toleransi yang ditetapkan (10%)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung ukuran sampel total yang akan diambil adalah:

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 65. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 65 orang Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus:

(Al-Rasyid, 1994:80) Keterangan:

: banyaknya sampel masing-masing unit

(33)

: jumlah populasi dari seluruh unit

Berdasarkan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing bidang sebagai berikut:

Tabel 3.4

Penyebaran Proporsi Sampel

No Nama Bidang Jumlah

Pegawai

Perhitungan Sampel

1 Sekretariat 42 42/186 x 65 15

2 Pendapatan Asli Daerah 30 30/186 x 65 10

3 Perimbangan 21 21/186 x 65 7

4 Anggaran 20 20/186 x 65 7

5 Akuntansi 16 16/186 x 65 6

6 Perbendaharaan 37 37/186 x 65 13

7 Asset 20 20/186 x 65 7

Jumlah Seluruh Pegawai 186 65

Sumber: Data perhitungan teknik penarikan sampel

Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakil tiap bidang dipilih melalui pengundian.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Menurut Sugiyono (2013:173) “valid berarti instrumen tersebut dapat

(34)

54

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Suharsimi Arikunto (2002:144-145) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Jadi, uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dalam pengujian validitas ini digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu dengan cara mengkorelasikan bulir item dengan skor total.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2002:146) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

(35)

Y = Skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

∑X2

= Kuadrat jumlah skor X

∑Y2

= Kuadrat jumlah skor Y

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang suda diisi pada tabel pembantu.

(36)

56

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2,

dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas dan α

= 5%.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r.

Kriterianya: 1. Jika rhitung> rtabel, maka valid

2. Jika rhitung< rtabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian.

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus koefisien alfa

(α) dari Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

Dimana rumus varians sebagai berikut:

Suharsimi Arikunto (Uep dan Sambas, 2011:123) Keterangan:

(37)

k = Banyaknya bulir soal

= Jumlah varians bulir

= Varian total

∑X = Jumlah skor

N = Jumlah responden

Langka kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrument penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2,

dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas dan α

(38)

58

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r.

Kriterianya: 1. Jika rhitung> rtabel, maka reliabel

2. Jika rhitung< rtabel, maka tidak reliabel

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan

mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, gambaran tingkat kepemimpinan dan gambaran tingkat efektivitas kerja pegawai.

2. Angket (Kuesioner), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden terhadap penilaian kepemimpinan dan efektivitas kerja pegawai yang berlangsung saat itu.

(39)

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan. terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan maman, 2009:73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari yang kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi, susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitunglah nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.

6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria jika D dihitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan  = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk

hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004):

(40)

60

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3.5

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X f Fk Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) – F0 (Xi) Sn (Xi-1) – F0 (Xi)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyaknya data ke I yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z. Formula,

Dimana

:

dan

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z): Proporsi kumulatif luas kurva normal baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6).

(41)

Selanjutnya menghitung Dtabel pada  = 0,05 dengan cara

,

kemudian

membuat kesimpulan dengan kriteria:

 Dhitung< Dtabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal

 Dhitung≥ Dtabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal

3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya varians-varians dua buah distribusi atau lebih. Penulis menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Barlett. Pengujian homogenitas data dengan uji barlett adalah untuk melihat apakah variansi-variansi data perkelompok bisa berbeda atau tidak.

Dengan bantuan Microsoft Excel (Sambas dan Maman, 2007:85), dengan rumus: x2 = (1n10) [B –(∑db.logsi2)], dimana:

si2 = Varians tiap kelompok data

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (log s2gab)(∑dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

(42)

62

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai beriku:

Tabel 3.6

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db = n-1 Si2 Log Si2 db.Log Si2 db.Si2

1 2 3 4 N

Sumber: Sambas dan Maman (2009:85)

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai x2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada  = 0,05 dan db = k – 1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

 Nilai x2hitung< nilai x2tabel, Ho diterima (varians data dinyatakan homogen).

 Nilai x2hitung ≥ nilai x2tabel, Ho ditolak (varians data dinyatakan tidak

homogen).

3.8.3 Uji Linieritas

(43)

regresi. Sebelum menguji linieritas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana yaitu:

Ŷ =  + bX (Sugiyono, 2008:270)

Dimana:

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

 = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variabel independen yang memiliki nilai tertentu.

Dengan ketentuan:

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linieritas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg(a)) dengan rumus:

JKReg(a)

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg(b/a)) dengan rumus:

(44)

64

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres= ∑Y2– JKReg(b/a)– JKReg(a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg(a)) dengan rumus:

RJKReg(a) = JKReg(a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg(b/a)) dengan rumus:

RJKReg[b/a] = JKReg[b/a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes - JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

(45)

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau  = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F (1-) (db TC, db) dimana db TC = k – 2 dan db E = n - k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15. Membuat kesimpulan

Jika Fhitung<Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linier.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut,Uep dan Sambas (2011:162) mengemukakan langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui istrumen pengumpulan data.

b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.

(46)

66

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data menurut variable-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ... N

Sumber: Ating dan Sambas (2006:39)

e. Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan data.

f. Tahap mendeskripsikan data, yaitu mendeskripsikan data agar diketahui atau dipahami karakteristik yang dimiliki oleh data.

g. Tahap pengujian hipotesis, yaitu menguji hipotesis yang telah dibuat untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan tersebut diterima atau ditolak.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas dan Maman (2007:53) menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

(47)

di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 – 1 = 4 Lebar Interval = rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memilii batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.8

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Kategori Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Rendah Tidak Efektif Rendah

2,60 – 3,39 Sedang Cukup Efektif Sedang

3,40 – 4,19 Tiggi Efektif Tiggi

4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Efektif Sangat Tinggi Sumber: Diadaptasi dari Skor Kategori Likert Skala 5 (Sambas dan Maman, 2007:146)

(48)

68

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Internal (MSI).

Metode Succesive Internal (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Internal. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Internal” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Internal”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list () Input Label in First now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list () Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di

sel mana. Lalu klik “OK”.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

(49)

statistik inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih secara acak (random).

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan rasio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

3.10 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

3.10.1 Merumuskan Hipotesis Statistik

(50)

70

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh antara variabel X dan variabel Y yaitu menggunakan analisis regresi linier sederhana. Langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut (Ating Somantri dan Sambas, 2006:245):

1. Menentukan rumus hipotesis H0 dan H1

H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang.

2. Membuat Persamaan Regresi

Persamaan regresi sederhana menurut Sugiyono (2008:270) adalah sebagai berikut: Y= a + bX

Dimana :

Y = Variabel terikat X = Variabel bebas

(51)

Menurut Sugiyono (2008:272) rumus untuk menghitung nilai a dan b adalah sebagai berikut :

Harga a dihitung dengan rumus

a =

= Y = bX

Harga b dihitung dengan rumus

b =

Dimana :

n = Jumlah dari sampel. Y = Variabel terikat X = Variabel bebas 3. Uji Signifikansi Regresi

Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji signifikansi yaitu sebagai berikut: 1. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg (b/a)), dengan rumus:

RJKReg (b/a) = JKReg (b/a)

2. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes), dengan rumus :

JKRes = ∑Y² - JKReg (b/a)- JKReg (a)

3. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a))

RJKreg(a) = JKreg(a)

4. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a))

(RJKreg(b/a)) = JKreg(b/a)

5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus : RJKRes

(52)

72

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

Fhitung=

7. Merencanakan nilai kritis (ɑ) yaitu 0,05 dengan derajat kebebasan untuk dbres= 1 dan dbres= n – 2

8. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F (1-ɑ)(dbreg (b/ɑ) (dbres)

9. Membuat kesimpulan

3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui hubungan variabel X (kepemimpinan) dengan variabel Y (efektivitas kerja pegawai) dicari dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu:

Nilai koefisien korelasi kemudian dikonsultasikan dengan tabel Guilford tentang batas-batas (r) untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel X dan variabel Y. Maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Interprestasi

(53)

3.10.3 Menghitung Koefisien Determinasi

Analisis ini dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus koefisien determinasi yaitu :

(Sugiyono, 2007:65)

Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut:

(54)

129 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran efektivitas pelaksanaan kepemimpinan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumedang yang terdiri dari empat belas indikator, yaitu 1) Merencanakan dan mengorganisasikan, 2) Pemecahan masalah, 3) Menjelaskan peran dan tujuan, 4) Memberi informasi, 5) Memantau, 6) Memotivasi dan memberi inspirasi, 7) Melakukan konsultasi, 8) Mendelegasikan, 9) Mendukung, 10) Mengembangkan dan membimbing, 11) Mengelola konflik dan membangun tim, 12) Membangun jaringan kerja, 13) memberikan pengakuan, dan 14) Memberikan penghargaan berada dalam kategori sedang (cukup efektif). Dari keempat belas indikator tersebut, indikator merencanakan dan mengorganisasikan memperoleh skor tertinggi dan indikator memantau memperoleh skor terendah.

(55)

Kerja, 3) Hasil Kerja, 4) Kepuasan Kerja, 5) Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja berada dalam kategori sedang. Dari kelima indikator tersebut, indikator perencanaan memperoleh skor tertinggi dan indikator disiplin dan motivasi kerja memperoleh skor terendah.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang. Artinya jika kepemimpinan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan yang lebih baik maka tingkat efektivitas kerja pegawai pun akan ikut meningkat, begitu juga sebaliknya jika kepemimpinan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang mengalami penurunan maka tingkat efektivitas kerja pegawai pun akan menurun.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai kepemimpinan dan efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang sebagai berikut:

(56)

131

Siti Mariah, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah dengan cara memantau operasional kerja dan melakuakan evaluasi kinerja secara periodik guna meningkatkan efektivitas karyawan dalam bekerja.

2. Efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sumedang masih perlu dioptimalkan lagi, sebab menurut tanggapan responden efektivitas kerja pegawai belum terpenuhi terutama pada indikator disiplin dan motivasi kerja. Adapun cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam hal menghargai waktu, yaitu datang ke kantor tepat waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Ada baikanya menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari tenggang waktu yang ada dan tetap berpegang pada aspek kualitas hasil kerja.

b. Sebelum memulai suatu pekerjaan, para pegawai harus membuat perencanaan yang matang. Sehingga kemudahan dan kelancaran kerja bisa ditingkatkan.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun. (1994). Dasar-Dasar Statistika Terapan. Program Pascasarjana, Unpad: Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Gibson, James L. et al. (1999). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Diterjemahkan oleh Nunuk Adriani. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gie, Liang The. (2000). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty. Handayaningrat, Soewarno. (1992). Pengantar Ilmu Pengetahuan dan Manajemen.

Jakarta: Gunung Agung.

Handoko, Hani T. (1998). Manajemen. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Hasibuan, Malayu S.P. (1996). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

. (2008). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Ivancevich, John M., et al. (2006). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Diterjemahkan oleh Gina Gania. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. (2005). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Komaruddin. (1994). Manajemen Kantor Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda Karya.

Gambar

Tabel 4.25 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Efektivitas
Gambar 2.1 Sebab-sebab Keefektifan Organisasi ..............................................
Tabel 1.1 Rekap Absensi DPPKAD Kabupaten Sumedang
Tabel 1.2 Data Target dan Realisasi Pajak Daerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sementara menurut PSAK No.16, “aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Sementara menurut PSAK No.16, “ aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH DALAM PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN LOMBOK

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan untuk menjawab perumusan masalah dalam penelitian ini, maka penulis

Sementara menurut PSAK No.16, “aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari rumusan masalah yaitu untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya konflik, penerapan manajemen

Hasil evaluasi efektivitas sistem informasi keuangan daerah pada dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah (DPPKAD) Kabupaten Bangka berdasarkan

Kesimpulan Hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab 1 maka jawaban atas rumusan