• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BEROLAHRAGA SISWA SLBN A CITEUREUP CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BEROLAHRAGA SISWA SLBN A CITEUREUP CIMAHI."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

BEROLAHRAGA SISWA SLBN A CITEUREUP CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Science

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

KAIMAN

0802721

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Kaiman, 2013

LEMBAR HAK CIPTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

BEROLAHRAGA SISWA SLBN A CITEUREUP CIMAHI

Oleh Kaiman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Science pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Kaiman 2013

Universitas Pendidikan Indonesia November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Kaiman, 2013

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BEROLAHRAGA SISWA SLBN A CITEUREUP CIMAHI

Kaiman 0802721

Motivasi merupakan kunci utama seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Motivasi memberi kekuatan bagi seseorang untuk bergerak dalam rangka mencapai tujuan yang menjadi harapannya. Tanpa adanya motivasi maka sangat sulit untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku berolahraga. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi mempunyai dua indikator yaitu internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan ke dua indikator tersebut. Untuk menjawab masalah tersebut maka dilakukan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi adalah siswa SLBN A Citeureup Cimahi berjumlah 20 siswa dan sampel diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh. Sampel yang diambil oleh peneliti berjumlah 10 siswa kelas A di SLBN A Citeureup Cimahi. Instrument menggunakan angket motivasi yang efektif. Dari hasil angket dilakukan uji validitas, uji reabilitas, pengumpulan data dan analisis data. Hasil penelitian menunjukan penerapan indikator internal 78.27% dengan kategori kuat, dan indikator eksternal 76.53% dengan kategori kuat. Jumlah keseluruhan skor ideal 2050, sedangkan skor actual 1588 maka hasilnya 77.46% dari skor ideal. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi berada pada kriteria kuat.

(5)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING STUDENTS MOTIVATION EXERCISE SLBN A CITEUREUP CIMAHI

Kaiman 0802721

Motivation is the key person in action. Motivation gives strength for someone to move in order to achieve the goals he hopes. Without the motivation then it is very difficult to realize the hopes and ideals. Motivation is seen as a mental boost that moves and directs human behavior, including exercise behavior. The factors that influence students motivation to exerise SLBN A Citeureup Cimahi has two indicators, namely internal and external. The purpose of this study to describe the two indicators. To answer these problems then do research using descriptive quantitative research methods. Population is student SLBN A Citeureup Cimahi about 20 students and samples were taken using a non-probability sampling technique that is saturated sampling. Samples taken by the researcher were 10 students in the class A SLBN A Citeureup Cimahi. Instrument using the effective motivation questionnaire. From the results of questionnaire validity test, reliability test, data collection and data analysis. The results showed the application of internal indicators with strong category 78.27%, and 76.53% with external indicators strong category. The total number of ideal score 2050, while the actual score of 77.46% in 1588, the results of the ideal score. The total number of ideal score in 2050, while the actual score of 77.46% in 1588, the results of the ideal score. It can be concluded that the factors that affect students' motivation to exercise SLBN A Citeureup Cimahi on robust criteria.

(6)

Kaiman, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Konsep Motivasi ... 7

B. Manfaat Motivasi ... 13

C. Kegiatan Olahraga Pada Siswa SLBN A ... 15

D. Manfaat Olahraga Bagi Siswa SLBN A... 18

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berolahraga pada Siswa SLBN A ... 19

F. Kerangka Pemikiran ... 23

G. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN

F. Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 33

1. Uji validitas ... 33

2. Uji reabilitas ... 36

G. Pengumpulan Data ... 37

H. Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

1. Hasil Penghitungan Persentase ... 40

(7)

a. Internal ... 43

b. Eksternal ... 48

B. Diskusi Penemuan ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(8)

viii

Kaiman, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-Kisi Instrument Dalam Angket ... 31

3.2 Kategori Nilai Skor Jawaban Alternatif ... 32

3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen... 34

3.4 Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... 37

3.5 Kategori Nilai Skor Jawaban Alternatif ... 38

3.6 Parameter Persentase ... 38

4.1 Persentase Sub Variabel Internal ... 41

4.2 Persentase Sub Variabel Eksternal ... 42

4.3 Persentase Variabel Motivasi ... 43

4.4 Bugar ... 43

4.5 Menyalurkan Energi ... 44

4.6 Status Sosial ... 44

4.7 Pengakuan Orang Lain ... 44

4.8 Dihargai ... 45

4.9 Sosialisasi ... 45

4.10 Interaksi ... 46

4.11 Prestasi ... 46

4.12 Rekreasi ... 46

4.13 Nilai ... 47

4.14 Harapan ... 47

4.15 Perhatian ... 48

4.16 Pujian ... 48

4.17 Keadaan Fisik ... 48

4.18 Keadaan Psikis ... 49

4.19 Saingan ... 49

4.20 Gelar ... 50

4.21 Angka Tinggi ... 50

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket ... 58

Lampiran 2 Uji Coba Angket ... 59

Lampiran 3 Skor Hasil Uji Coba Angket ... 64

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Angket ... 67

Lampiran 5 Hasil Uji Reabilitas Angket ... 70

Lampiran 6 Angket Penelitian ... 71

Lampiran 7 Skor Hasil Uji Angket ... 75

Lampiran 8 Dukumentasi Penelitian ... 77

Lampiran 9 Surat Keputusan Penunjukan Pembimbing Skripsi ... 79

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 81

Lampiran 11 Surat Penelitian ... 82

(10)

Kaiman, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Motivasi merupakan kunci utama seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Motivasi memberi kekuatan bagi seseorang untuk bergerak dalam rangka mencapai tujuan yang menjadi harapannya. Tanpa adanya motivasi maka sangat sulit untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku berolahraga.

Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan motivasi atau motif, antara lain kebutuhan, desakan keinginan dan dorongan. Motivasi merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara jiwa, sikap, kebutuhan, presepsi dan keputusan dalam diri seseorang. Motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental yang memberikan energi dan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu.

Kata motif dan motivasi sebenarnya berkaitan satu sama lain walaupun memiliki arti yang berbeda. Berikut dipaparkan pendapat ahli mengenai perbedaan motif dan motivasi. Sardiman (2010: 73), memaparkan “Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam dan di dalam diri subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan

untuk mencapai tujuan yang sangat mendesak”.

Sementara itu, Abin Syamsudin (2003: 37) yang mengutip pendapat dari

para ahli mengungkapkan bahwa “Motivasi adalah suatu keadaan (power) atau

tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks (a

(11)

2

(organisme) untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak

disadari.

Berdasarkan deskripsi diatas, motivasi dapat dirumuskan sebagai suatu kekuatan atau energi untuk menggerakan tingkah laku seseorang atau diri sendiri untuk beraktivitas. Setiap tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan untuk melakukan setiap tindakannya. Jadi, setiap kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang selalu ada motivasinya.

Motivasi itu bisa dirangsang oleh faktor dari luar akan tetapi motivasi itu tumbuh didalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi ada yang berasal dari dalam diri sendiri atau motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri sendiri atau motivasi ekstrinsik. Syaiful Bahri Djamarah (2002: 115-118) mengklasifikasikan motivasi menjadi dua : “1) Motivasi intrinsik yaitu motivasi internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan aspek lain yang secara internal melekat pada seseorang; 2) Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi eksternal yang muncul dari luar diri pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan kelas sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward) bahkan karena merasa takut oleh hukuman (punishment) merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi motivasi”.

Seseorang yang telah mempunyai motivasi intrinsik cenderung berprilaku baik dan positif dalam belajar. Dia akan mengusahakan yang terbaik dalam proses belajar karena motivasi intrinsik muncul dari dalam diri sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.

(12)

3

Kaiman, 2013

mendidik bukan menyiksa, karena jika guru salah memanfaatkan bisa jadi siswa tidak hanya miskin motivasi intrinsik tetapi juga kehilangan kemauan berolahraga karena guru sebagai pendidik kurang tepat ketika ingin menerapkan motivasi ekstrinsik untuk siswa.

SLBN A Citeureup Cimahi merupakan Resource Center rintisan yang dikembangkan oleh Direktorat PLB dan dinas pendidikan provinsi Jawa Barat pada tahun 2005. SLBN A Citeureup Cimahi juga pernah menjadi salah satu sekolah yang memiliki sarana percetakan Braille yang memadai untuk memenuhi kebutuhan buku Braille dan sering dijadikan tempat pem-Braille-an naskah ujian nasional untuk sekolah tingkat dasar maupun tingkat lanjutan dengan penyaluran hasil cetakan buku cakupan wilayah meliputi: Jawa Barat, Sumatra, dan Kalimantan.

SLBN A Citeureup Cimahi mempunyai siswa berprestasi dibidang olahraga maupun bidang lainnya, walaupun siswa SLBN A Citeureup Cimahi mempunyai banyak fisik yang kurang sempurna mereka mampu membuktikan dirinya menjadi yang terbaik pada setiap event olahraga tingkat pelajar baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) IV di Yogyakarta tahun 2009 berhasil menyabet tiga medali emas dari cabang atletik, balap kursi roda 100 M dan 200 M serta dari nomer tolak peluru.

Dengan adanya prestasi dibidang olahraga di SLBN A Citeureup Cimahi seharusnya membuat siswa termotivasi untuk berolahraga, tapi pada kenyataannya siswa tidak termotivasi pada saat melakukan olahraga. Banyak kendala yang menjadi siswa tidak termotivasi pada saat melakukan olahraga, karena kurangnya fasilitas olahraga yang tersedia, seharusnya di sekolah-sekolah luar biasa ada alat adaptif yang membatu siswa untuk melakukan adaptasi olahraga. Karena tidak semua siswa di SLBN A Citeureup Cimahi cepat dalam menerima materi olahraga.

(13)

4

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas, masalah umum dalam penelitian ini adalah:

“Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A

Citeureup Cimahi”.

1. Identifikasi

Setelah peneliti melakukan observasi di SLBN A Citeureup Cimahi, peneliti menemukan kurangnya motivasi siswa dalam melakukan olahraga. Hal ini ditunjukan dengan kurang aktifnya siswa dalam berolahraga, siswa malas melakukan olahraga, dan bermain-main pada saat olahraga. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi motivasi mereka

dengan melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Motivasi Berolahraga Siswa SLBN A Citeureup Cimahi”.

2. Rumusan Masalah

Masalah ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran motivasi internal siswa SLBN A Citeureup Cimahi? b. Bagaimana gambaran motivasi eksternal siswa SLBN A Citeureup Cimahi? c. Bagaimana gambaran keseluruhan motivasi internal dan motivasi eksternal

siswa SLBN A Citeureup Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Tujuan Umum

a. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

(14)

5

Kaiman, 2013

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui faktor-faktor intrinstik yang menjadi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

b. Mengetahui faktor-faktor ekstrinstik yang menjadi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu member manfaat baik dalam teoritis

maupun praktis yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil penelitian dapat me njadi bukti empirik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLB yang dapat digunakan oleh pihak lain yang berkepentingan dengan hasil studi ini.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa SLB dalam meningkatkan kegiatan berolahraga.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk memotivasi siswa SLB berolahraga.

b. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan implementasi model-model pembelajaran.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek populasi

1. Lokasi

Lokasi penelitian yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini ialah SLBN A Citeureup Cimahi Jln. Sukarasa No. 40 Citeureup Cimahi Utara 40512.

2. Subjek Populasi

a. Populasi

Populasi penelitian merupakan seluruh objek penelitian atau keseluruhan dari objek yang diselidiki, yang dapat memberikan informasi atau fakta yang dihadapi. Sebagaimana menurut Sugiyono (2011: 80) mengemukakan bahwa,

“Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Pupolasi penelitian adalah siswa kelas A, SLBN A Citeureup Cimahi yang berjumlah 20 siswa.

b. Sampel

Sampel diambil untuk mewakili pupolasi yang akan diteliti. Sebagaimana Sugiyono (2011:81) mengemukakan bahwa “Sampel merupakan bagian dari

jumlah dan kerakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel memerlukan suatu teknik pengembalian dari populasi tersebut. Sebagaimana Sugiyono (2011: 81) mengemukakan bahwa “Teknik sampling

(16)

26

Kaiman, 2013

penulis menggunakan teknik Non Probalility Sampling yaitu Sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sugiyono (2011: 85). Sampel yang diambil oleh peneliti adalah 10 siswa kelas A di SLBN A Citeureup Cimahi.

B. Metode Penelitian

Setiap penelitian memerlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji. Keberhasilan dalam penelitian tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Maka setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang digunakan dalam penelitian, hal ini perlu karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Hal ini diperkuat oleh pendapat ahli yaitu Surakhmad (1998: 131) menjelaskan tentang metode, sebagai berikut:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setalah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sementara Sugiyono (2011: 2) menjelaskan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Dengan kata lain penggunaan metode harus dilihat dari sudut sejauh mana efektivitas, efisiensi dan relevansinya terhadap masalah yang diteliti. Penelitian juga merupakan salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu berarti kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan.

Sugiyono (2008: 2) menyatakan “ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu

rasional, empiris, dan sistematis”. Rasional berarti kegiatan penelitian yang

(17)

27

dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Dalam penelitian kuantitatif ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang berusaha menggambarkan dan meneliti sejauhmana variabel motivasi terlaksana dengan variasi-variasi pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk memudahkan mencari dan menggambarkan data di lapangan tentangsejauh mana motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeurep Cimahi.

Sebagaimana Menurut Arikunto (2006: 234) bahwa, “Studi deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan”. Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi

(2010: 44) bahwa:

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi. Bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenaikan fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.

(18)

28

Kaiman, 2013

C. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan, oleh karena itu penulis membatasi berbagai istilah yang terdapat didalam judul

penelitian yaitu “Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi”. Batasan istilahnya sebagai berikut:

1. Pengaruh menurut Surakhmad (1982: 7), menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Pengaruh dalam penelitian ini adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

2. Motivasi menurut Oemar Hamalik (2005: 75) menjelaskan bahwa motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan instrinstik dan dorongan ekstrinstik para siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

3. Olahraga menurut Giriwijoyo (2007: 31), olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuan melakukan olahraga. Olahraga dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa SLBN A Citeureup Cimahi untuk mengetahui motivasi siswa saat melakukan olahraga.

4. Siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Siswa juga disebut murid atau pelajar. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

D. Instrumen Penelitian

(19)

29

bergantung pada tepat atau tidaknya instrumen yang digunakan. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Sebagaimana menurut Sugiyono (2011: 102) menjelaskan bahwa: ”Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus benar-benar dirancang dan dibuat sedemikian rupaagar menghasilkan data sebagaimana adanya yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Emory (Sugiyono 2011: 102) mengungkapkan bahwa:

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakans ebagai bentuk penelitian.

Pada dasarnya pendapat tersebut memiliki arti bahwa instrument penelitian merupakan suatu alat ukur untuk sebuah penelitian yang berdasarkan fenomena social atau alam. Mengacu pada pendapat tersebut penulis merasa perlu mengunakan instrument penelitian tersebut guna mendukung keberhasilan penelitian yang penulis susun. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi sebagai acuan untuk mengetahui motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

1. Angket Tertutup

Arikunto (2011: 142) menjelaskan bahwa “Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang harus dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawabnya”. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan gambaran tentang motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi.

(20)

30

Kaiman, 2013

sebagai pilihan responden, untuk dipilih sesuai pendiriannya. Oleh karena itu, responden tidak diharapkan menambah suatu jawaban dengan jawaban dengan uraian yang lebih lanjut ataupun menjawab secara bebas.

2. Menyusun Kisi-Kisi Angket

Untuk mempermudah penulis dalam menyusun butir-butir pernyataan angket serta alternatif jawaban yang telah disediakan, maka dibuatlah kisi-kisi anket. Penulis membuat kisi-kisi dalam penelitian ini sesuai dengan definisi operasional yang telah dipaparkan sebelumnya. Penulis membuat kisi-kisi mengacu sebagai mana menurut Maslow yang dikutip oleh Setyobroto (1989: 34) yang mengemukakan teori kebutuhan dasar, ada lima kebutuhan dasar manusia yang bersifat hirarkis, yaitu: 1) Kebutuhan fisiologis, 2) Kebutuhan rasa aman, 3) Kebutuhan ketergantungan dan cintakasih, 4) Kebutuhan harga diri, 5) Kebutuhan aktualisasi diri.

Maka dalam penelitian ini penulis membuat kisi-kisi angket dengan acuan dan tolak ukur yang disesuaikan dengan masalah penelitian dan sekolah terkait didasari sebagai berikut :

Internal dengan indikator (1) Sehat, (2) Bugar, (3) Menyaluran energi, (4) Status sosial, (5) Pengakuan orang lain, (6) Dihargai, (7) Sosialisasi, (8) Interaksi, (9) Prestasi, (10) Rekreasi, (11) Nilai, (12) Harapan, (13) Minat, (14) Cita-cita.

Eksternal dengan indikator (1) Perhatian, (2) Pujian, (3) Saling ketergantungan, (4) Perlakuan yang baik, (5) Keadaan fisik, (6) Keadaan psikis, (7) Saingan, (8) Gelar, (9) Angka tinggi, (10) Hukuman.

(21)

31

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Uji Coba Angket Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Motivasi Berolahraga Siswa SLBN A Citeureup Cimahi

Indikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pernyataan dalam angket. Butir-butir pernyataan atau soal dibuat kedalam tabel yang jawabanya telah tersedia. Alternatif jawaban dalam angket, penulis mengumumkan Skala Likert Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah

(22)

32

Kaiman, 2013

sebagaimana dijelaskan oleh sugiono (2011: 93) sebagai berikut :

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan.

Mengenai alternatif jawaban dalam angket didasarkan pada jawaban setiap item instrumen yang mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Setiap pernyataan memiliki skor nilai yang berbeda sesuai pernyataan positif dan negatif. Adapun skor, sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori pemberian skor alternatif jawaban

Jawaban Alternatif Skor Jawaban

Positif Negatif

(23)

33

E. Uji Coba Angket

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan-pernyataan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini dilaksanakan terhadap Siswa SLBN A Citeureup Cimahi yang bukan sampel pada tanggal 3 juni 2013 bertempat di SLBN A Citeureup Cimahi. Angket tersebut diberikan kepada para responden sebanyak 10 siswa. Sebelum para responden sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara pengisiannya dan menjelaskan bahwa responden adalah Sampel dalam uji coba angket bukan sampel dalam penelitian yang sebenarnya.

F. Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Untuk mengetahui kesahihan dan keabsahan dari tiap butir soal pernyataan-pernyataan angket, maka penulis melakukan uji validitas dan validitas. Data dianalisis dengan menggunakan teknik statistik perangkat lunak Statistical

Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 16.0 yaitu menggunakan

reliability scale.

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi berkenaan dengan alat ukur yang akan diukur, sehingga benar-benar mengukur apa yang hendak atau seharusnya diukur. Sebagaimana menurut Arikunto (2006: 130) menjelaskan bahwa,

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan”. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah diuji cobakan ditempuh langkah-langkah, sebagai berikut: (1) Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan, (2) Memberikan skor untuk keseluruhan jumlah butir pernyataan, (3) Menyusun skor dari skor yang didapat secara keseluruhan.

(24)

34

Kaiman, 2013

Cimahi. Hasil uji coba angket terdapat pada table 3.3, sebagai berikut :

(25)
(26)

36

Kaiman, 2013

Setelah diujicobakan dari 72 item yang dinyatakan valid dan reliable adalah 41 item pernyataan dari hasil uji validitas dengan menggunakan reliability scale SPSS 16 for window didapat hasil uji per item statistik. Dalam Sugiyono

(2011:134) bahwa, “Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat yang bernilai lebih dari 0,3 berarti item instrument tersebut valid dan reliable”. Artinya r hitung > r table (0,30), dengan demikian pernyataan yang valid berjumlah 41 soal dan yang tidak valid berjumlah 31 dari 72 soal pernyataan yang diujicobakan.

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 220).

Menurut Arikunto (2006: 178) “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan”.

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui instumen kuisioner memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Penguji reliabilitas penelitian ini

Tabel 3.3 (Lanjutan)

item63 0.699 0.30 Valid item64 0.654 0.30 Valid item65 0.486 0.30 Valid item66 0.427 0.30 Valid item67 0.345 0.30 Valid item68 0.387 0.30 Valid item69 0.129 0.30 Not valid item70 0.484 0.30 Valid item71 0.607 0.30 Valid item72 0.227 0.30 Not valid

(27)

37

digunakan reliability scale. Untuk mempermudah penghitungan uji reabilitas menggunakan alat bantu SPSS 16 for window. Realibilitas angket dapat dilihat pada table 3.4, sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Uji Reabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .904 41

Menurut Kaplan dan Saccozo (Arrafi, 2011:74) bahwa “Reabilitas yang

baik untuk digunakan lebih besar dari 0,7 berarti hasil uji validitas dan reabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliabel”. Instrumen yang handal berarti mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Hasilnya adalah 0,904 > 0,7 berarti uji tes ini valid dan reliable. Dengan demikian instrument yang digunakan dalam penelitian ini 41 item pernyataan yang sudah valid dan reliabel.

G. Pengumpulan Data

Instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel dalam arti instrumen itu dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini penulis memperbanyak angket untuk disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian. Angket tersebut disebarkan kepada para Siswa SLBN A Citeurep Cimahi yang dilaksanakan di SLBN A Citeurep Cimahi.

H. Analisis Data

(28)

38

Kaiman, 2013

1. Menyeleksi data. Setelah angket terkumpul dari para sampel sebagai sumber data, maka harus diseleksi untuk memeriksa keabsahan pengisian angket. Mungkin saja terdapat sebagian butir pernyataan dalam angket yang tidak diisi oleh sampel.

2. Memberikan skor pada tiap butir pernyataan dalam angket dengan ketentuan, sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kategori pemberian skor alternatif jawaban

Jawaban Alternatif Skor Jawaban Positif Negatif 3. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk tiap butir pernyataan. 4. Mempersentasekan dengan kriteria parameter, sebagai berikut :

Tabel 3.6

Parameter Kriteria Interprestasi Skor

(29)

39

5. Presentase =

6. Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah didapat baik dari sumber-sumber yang ada maupun dari hasil lapangan.

7. Membandingkan data-data yang sudah didapatkan yaitu menyesuaikan antara sumber-sumber yang didapat dengan hasil penelitian dilapangan. 8. Menarik kesimpulan dari data-data dan sumber-sumber yang ada untuk

proses penyusunan laporan.

(30)

Kaiman, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah mengenai bagaimana motivasi berolahraga siswa SLBN A Citeureup Cimahi. Berdasarkan perhitungan dan analisis data dari angket dengan variabel motivasi menunjukan jumlah keseluruhan skor ideal 2050, sedangkan skor aktual 1588, maka hasilnya 77.46% dari skor ideal. Ini menunjukan bahwa secara umum sudah baik dengan kriteria kuat mulai dari internal sampai eksternal. Dari variabel motivasi berolahraga dapat disimpulkan : 1. Motivasi internal SLBN A Citeureup Cimahi dalam melakukan kegiatan

berolahraga masuk kedalam kriteria kuat dengan presentase 78.27%, dari keseluruhan skor ideal 1100 dan keseluruhan skor aktual 861.

2. Motivasi eksternal SLBN A Citeureup Cimahi dalam melakukan kegiatan berolahraga masuk kedalam kriteria kuat dengan presentase 76.53%, dari keseluruhan skor ideal 950 dan keseluruhan aktual 727.

(31)

55

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis dalam hal ini mengajukan saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Saran penulis adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya sekolah dapat menyediakan fasilitas olahraga adaptif yang lebih lengkap supaya proses pembelajaran berjalan efektif.

2. Peran motivasi terhadap prestasi belajar sangatlah penting, karena siswa yang memiliki motivasi tinggi akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh prestasi yang bagus. Oleh karena itu, guru hendaknya terus berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa agar prestasi belajar siswa lebih optimal.

3. Orang tua dan guru sebaiknya terus memberi motivasi belajar yang tinggi kepada siswa, walaupun siswa tersebut sudah memiliki motivasi intrinsik yang tinggi untuk belajar

4. Motivasi intrinsik akan lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa akan tetapi motivasipun tidak datang dengan begitu saja, oleh karena itu motivasi eksternalpun harus berperan, seperti dari guru, orang tua, lingkungan dan teman sebaya

5. Kompetensi guru sangatlah penting dalam menumbuhkan motivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa, hendaknya guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa tersebut sehingga guru dapat menciptakan alternatif dalam mengatasi rendahnya motivasi belajar

6. Orang tua dan guru hendaknya menciptakan suasana atau iklim belajar yang aman dan menyenangkan, seperti memberi tempat khusus untuk belajar, adanya alat pembelajaran yang mendukung dan adanya interaksi yang baik antara guru, orang tua dan siswa.

(32)

Kaiman, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin, Makmum. A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek Edisi Revisi

V. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan buku, Makalah,

Skripsi, Tesis, Disertasi). Bandung: UPI.

Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Gunarsa. (1989). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Gunung Mulia.

Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat. (2009). Ilmu Prilaku Manusia Pengantar Psikologi Untuk Tenaga

Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). Jakarta: Balai Pustaka.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Ketrampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Lutan, Rusli. dkk. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Muhibbin, Syah. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mutohir, C.T. (2005). Olahraga Kebijakan Dan Politik Sebuah Analisis. Jakarta: Departemen Pendidikan nasional.

Narbuko, Cholid dan Achmadi, H. A. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

(33)

57

Rusyan, T. (1992). Manajemen Kependidikan. Bandung: Media Pustaka

Sardiman, A. M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsudin, Abin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Syaiful, B. D. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung. Tarsito.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press

Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel, W. S. (2009). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

………….. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 3 Tentang

Sistem Keolahragaan Nasional. Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia.

Gambar

Tabel  3.1  Kisi-Kisi Instrument Dalam Angket ...............................................
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kategori pemberian skor alternatif jawaban
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen
+5

Referensi

Dokumen terkait

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Studi tentang penyebab inflasi di indonesia telah banyak dilakukan, namun pada umumnya dari studi diatas menunjukkan bahwa penyebab inflasi di indonesia ada dua

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga