• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN

KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

Oleh:

AULIA KURNIADI

07153078

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

No Alumni Orang Tua : Fairus Usman dan Zuriyati Zein, S.Pd c). Fakultas : Ekonomi d). Jurusan : Akuntansi e). No.Bp : 07153078 f). Tanggal Lulus : 3 Maret 2014 g). Predikat lulus : Memuaskan h). IPK : 3,09 i). Lama Studi : 6 Tahun 6 Bulan j). Alamat Orang Tua: Jl. Sawahan Dalam II No. 2A, Padang.

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility(CSR) Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan

Sebagai Variabel Moderating Skripsi oleh: Aulia Kurniadi

Pembimbing: Dra. Hj. Sri Daryanti Zen, MBA, Ak ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terhadap pengujian pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) dan moderasi kinerja keuangan (ROE) pada hubungan keduanya. Variabel yang digunakan adalah Tobin’s Q sebagai variabel dependen, indeks pengungkapan CSR sebagai variabel independen, dan Return on Equity (ROE) sebagai variabel moderating. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Objek penelitian yaitu laporan tahunan perusahaan periode 2009-2011, ICMD 2012, dan laporan keuangan periode 2010-2012 pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam yang terdaftar di BEI. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 149 observasi dengan metode pengumpulan sampel yaitu purposive sampling method. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linear sederhana, dan analisis regresi linear berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan koefisien determinasi, uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility(CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kinerja keuangan (ROE) tidak mampu memoderasi hubungan antara pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan.

(3)
(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak

perusahaan yang dalam kegiatannya diarahkan untuk tujuan memaksimalkan

laba. Namun, seiring dengan itu perusahaan juga semakin mengabaikan

kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang berada di sekitar mereka sebagai

akibat adanya eksploitasi perusahaan secara tidak terkendali terhadap berbagai

sumber daya untuk meningkatkan laba sehingga dapat mengganggu

keseimbangan kehidupan. Dampak negatif yang ditimbulkan dari situasi ini telah

membuat banyak perusahaan untuk mengembangkan praktik yang disebut

Corporate Social Responsibility(CSR).

Akhir-akhir ini, topik mengenai Corporate Social Responsibility

(CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan banyak dibahas di berbagai

negara. Perusahaan di dunia maupun di Indonesia juga semakin banyak

yang mengklaim bahwa mereka telah melaksanakan tanggung jawab

sosialnya seiring dengan semakin maraknya kepedulian mengutamakan

stakeholders. Sebab dalam praktik penerapan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan akan direspon positif oleh para

pelaku pasar seperti investor dan kreditur yang nantinya dapat meningkatkan

(5)

CSR merupakan sebuah wacana yang menjadikan perusahaan tidak

hanya mempunyai kewajiban-kewajiban kepada pemegang saham

(shareholder) saja, namun juga kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholders). CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah

perusahaan dengan semua stakeholders, meliputi para pemilik modal atau investor, pelanggan (customers), pegawai, komunitas atau masyarakat, pemerintah, pemasok (supplier) bahkan juga kompetitor. Pengembangan program-program sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan

kesehatan, pembangunan infrastruktur, pengembangan masyarakat

(community development), pendidikan, dan sebagainya. Program-program tersebut dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap

lingkungan dan sosial di mana perusahaan tersebut berada.

Corporate Social Responsibilitysaat ini bukan lagi bersifat sukarela, melainkan bersifat wajib bagi beberapa perusahaan di dalam

mempertanggungjawabkan kegiatannya. Di Indonesia, hal ini diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74

undang-undang tersebut menyatakan: (1) Perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam

wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. (2) Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang

dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang

(6)

(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (www.bapepam.go.id).

Kewajiban perusahaan dalam pelaksanaan CSR bukan tanpa

manfaat. CSR dapat meningkatkan kinerja perusahaan, di mana para

investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan

kegiatan CSR dan produk semakin disukai konsumen. Dengan semakin

disukainya produk-produk mereka, maka CSR akan meningkatkan penjualan

dan market share, memperkuat brand positioning, meningkatkan citra perusahaan, dan diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata

investor. Dengan menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan

diharapkan tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, namun juga

turut memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas

hidup masyarakat serta lingkungan sekitar dalam jangka panjang. Lebih jauh

lagi, pelaksanaan CSR secara konsisten dalam jangka panjang akan

menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran

perusahaan.

Saat ini CSR tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang

berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (finansial) saja, namun juga

berpijak pada triple bottom lines yang mencakup kondisi keuangan, sosial, dan lingkungan. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan saja tidak menjamin

nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Untuk itu perusahaan harus

(7)

dapat menggunakan informasi CSR sebagai salah satu keunggulan

kompetitif perusahaan.

Semakin banyaknya bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan

perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat semakin meningkat atau citra perusahaan menjadi

lebih baik. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra

yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, maka

loyalitas konsumen semakin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas

konsumen dalam waktu lama maka penjualan perusahaan akan membaik dan

pada akhirnya diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat.

Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan

meningkat. Secara teoritis, suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai

yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat

tercermin dari harga sahamnya. Apabila nilai sahamnya tinggi bisa

dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Tujuan utama perusahaan adalah

meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik

atau para pemegang saham. Investasi para pemegang saham dalam rangka

mencapai tujuan tersebut diukur dengan ROE sebagai ukuran kinerja

keuangan. Kemampuan pengungkapan CSR atau tanggung jawab sosial

dalam memberikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan yang diperkuat

dengan kinerja keuangan membuat penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul: “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q?

2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada saat kinerja keuangan

meningkat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

terhadap:

1. Pengujian pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q.

2. Pengujian pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) terhadap nilai perusahaan pada saat kinerja keuangan meningkat.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/kegunaan

antara lain:

1. Bagi para akademisi dan praktisi, dapat memberikan wawasan mengenai

pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap nilai

perusahaan dan hubungan keduanya pada saat kinerja keuangan

meningkat.

2. Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang

(9)

sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk

lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial.

3. Bagi investor dan calon investor, dapat memberikan informasi mengenai

relevansi dari kinerja keuangan yang menghubungkan antara

pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan dengan nilai

perusahaan.

4. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai

pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan

kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

5. Bagi lembaga-lembaga pembuat peraturan/standar, misalnya Bapepam,

IAI dan sebagainya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi lingkungan dan

sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas standar dan

peraturan yang sudah ada.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini dibagi menjadi lima bab. Bab I, yaitu Pendahuluan

yang akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II, yaitu

Tinjauan Pustaka yang menguraikan teori-teori yang melandasi penelitian ini

dan menjadi acuan teori dalam analisis penelitian. Penelitian terdahulu

berkaitan dengan masalah yang diteliti dan pengembangan hipotesis adalah

dugaan sementara yang disimpulkan dari landasan teori dan penelitian

terdahulu, serta merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

(10)

bagaimana penelitian akan dilakukan mencakup penentuan sampel, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang

digunakan dalam penelitian. Bab IV, yaitu Hasil dan Pembahasan yang

menjelaskan tentang analisis terhadap data dan beberapa pengujian yang

dilakukan serta temuan empiris yang diperoleh. Bab V, yaitu Penutup yang

berisi kesimpulan tentang hasil penelitian, diuraikan pula tentang

keterbatasan penelitian serta saran-saran yang berguna untuk penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Contoh-contoh yang menggambarkan bahwa para Nabi berijtihad dalam urusan duniawiy adalah ijtihad yang dilakukan Nabi Yunus yang memutuskan untuk lari dari kaummnya

PETA JABATAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA MALUKU UTARA. KEPALA BALAI PELESTARIAN

This study discusses two approaches in testing the causal ordering of a model, i.e., the Granger and Sim’s tests as well as SCDTs test of causality, which could be either used

Makanan Menggunakan Teknologi Augmented Reality pada Mobile Android OS “ yang diujicoba pada 27 anak kelas IV IPA menunjukan hasil yang lebih baik pada kelompok siswa yang

Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Penjaminan Mutu, Ditjen Belmawa, sampai dengan tahun akademik 2016/2017 terhadap penyelenggaraan Program Magister, Doktor, dan

Kalo ada produk baru dari masjid, speaker buat masjid, jadi yang kita undang orang-orang masjid kayak pengurus-pengurus masjid gitu.. Terus kalo TOA mengadakan

KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan Bupati ini maka Keputusan Bupati Bantul Nomor 163 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Pemantau Desa Bebas 4 (Empat) Masalah

Tuturan ini mengandung maksud lain yaitu niat si A bertanya adalah meminta, dengan pemahaman konteks yang dimiliki oleh mitra tutur maka dia langsung merespon baik