6-tq
PERSPECTIWS
ON
ADULT
DEWLOPMENT
AND AGING
Oleh
:Dr. Hendriati Agustiani, M.Si
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PAD
JAD
JARAN
Ketua Bagian Psikologi Perkembangan
Drs.
PeterR.
NelwanMA
NfP.
130934831Mengetatrui :
De-[<an Fakultas
Psikologi
)
ati
Siregar,
M.Pd
Terdaftar di PerPustakaan
TELAH DICATAT/DIDOKUMENTASIKA}I PADA PERPUSTAI(AANI FAKI,'LTAS PSIKOLOGI
UNTVERS ITAS PAD JAD JARAI.I
Kepala Perpustakaan
Dn RatnaJatnjlta, MT
N r P.l 9632 021,5'88032cr.3
Telatr Uiperiksa oleh :
Gunr Besarfl)osen Senior
Prof. Dr. Hj Kusdwiratri Setyono NrP. 130188424
Siregar, M.Pd 197903.2 001
PERSPECTIVES ON
ADULT
DEVELOPMENT
Selama beberapa decade terakhir, hanya sedikit sekali informasi yang dapat diperoleh mengenai masa tua,
yang
biasanya dipikirkanoleh
banyak orangbanyak berhubngan dengan adanya kemunduran. Penuaan (aging) melipt"lti
banyak pertirmbuhan maupun kemunduran. Selama 50 tahun lebih, gooitology, yaitu studi mengenai penuaan mulai dari manuturity (kedewasaan) sampai old
age (usia
tua)
telah berkembang. Sampai saatini,
masih banyak mitos yangberedar mengenai orang yang sudah tua. Mitos-mitos ini kemudiana mengarah
pada stereotype-stereotype negative tentang orang-orang yang lebih tua, yang
mungkin nantinya menjadi ageism, suatu bentuk diskiminasi menentang orang-orang dewasa yang Iebih tua berdasarkan umur mereka.
The Life Span
Percprctive
Kita akan mengerti pengalaman orang dewasa bila kita tidak memahami apa saja perjalanan yang terjadi pada masa sebelumnya, yaitu masa remaja dan masa anak. Menempatkan masa dewasa (adulthood) dalam konteks yang lebih
luas sepefti
ini
adalahinti
dari
perspeKifLife
Span.
PerpeKifLife
Spanmembagi perkembangan manusia kedalam dua fase : Fase awal (masa anak dan remaja), dan fase akhir (dewasa muda, dewasa madya, dan masa tua). Fase
awal memiliki karakteristis dimana terdapat perkembangan yang pesat pada
tubuh terjadi cukup lambat, namun kemampuan individu
terus
berkembang, karena individu terus beradaptasi dengan lingkungan (Baltes et al, 1998).Jika kita melihat perspeKif tife Span ini, perekembangan orang dewasa dan
penemuan merupakan fenomena yang kompleks yang tidak dapat dimengefti hanya dari satu sudut pandang disiplin ilmu saja. Untuk mengefti bagaiman
orang
dewasa berubah, diperlukan banyak sumberdari
berbagai macamperspektif. Lagi pula, penemuan merupakan suatu proses sepanjang hidup, yang
berarti bahwa perkembangan manusia itu tidak pernah berhenti.
Salah satu perspektif yang penting dalam pekembangan Life Span adalah
yang dikemukakan
oleh
Paul
Baltes
(1987:;
et dl,
1998),
yang mengidentifikasikan empat kunci dalam perspeKif life span:1. Multidirectionality
Perkembangan meliputi baik peftumbuhan maupun kemunduran; dimana
jika individu berkembang pada satu area, mereka mungkin
mengalamikemuduran
di
area
lain
dalam
tingkat yang
berbeda. Contohnya,kemampuan kosa kata orang cenderung meningkat sesama hidup, namun waktu reaksi cenderung meningkat sesame hidup, namun
waKu
reaKi cenderung menurun.2.
Plasticitydengan latihan, bahkan dimasa
tua. Meskipun begitu,
terdapatbatas-batas tertentu dari peningkatan potensi yang ada.
3.
Historial contertKita tumbuh
berkembangdalam
suatu
set
keadaan khusus yangditentukan oleh Historicat context lwaktu bersejarah, sejak kita lahir, dan
budaya dimana kita tumbuh.
4.
Multiple CausationBagaimana individu berkembang merupakan hasil dari berbagai macam
sebab.
Perkembanganbentuk
oleh
pengaruh-pengaruh biologis, psikologis, sosiokultural, dan lipe <ycle.Persepeftif
life
span
menenkannkanbahwa
supaya
lengkap,perkembangan
manusia
membutuhkan waKuseumur
hidup.
Hal
inimemberikan pengeftian bahwa tidak ada satu fase perkembangan yang Iebih
penting atau kurang penting dibandingkan yang lainnya.
Dengan mendasarkan
teori
pada prinsip-prinsipini, Baltes
et
al
(1998) menyatakanbahwa
perkembangan life-spanterdiri
dari
interaksi-interaksi dinamis anatara pertumbuhan, pemeliharaan,dan
loss
regulation. Dalam pandangan mereka, ada empat faKor yang penting :.
Semakin beftambah usia orang, mereka menunjukkan penurunan yang.
Terdapat peningkatan dalam berhubungan usia baik dalam ukuran (iumlah)maupun kualitas
dari
kultur
yang
dibutuhkan
untuk
menghasilakanpertumbuhan
tinggi
secaracontinu.
Biasanya halini
terjadi
jika
adapertumbuhan yang Iambat seiring dengan meningkatnya usia.
.
Individu menunjukkan kemerosotan eflsiensi (yang berhubungan denganusia) dalam berinteraksi dengan sumber daya Iingkungan.
.
Adanya kekurangan dalamkultur,
stuKur-stuktur pendukung "old-agefriendly'i
Dalam
suatu
kesatuan, keempatfaKor
ini
mengidentifikasikan perlunyamelakukan panggilan
(shrD lebih
dan lebih banyak sumber lagi agar dapat berfungsi; berhubungan dengan kemunduran biologisketika
menjadi tua, meninggalkanIebih
sedikit sumber
untuk
digunakanbagi
pertumbuhanseterusnya.
The
Demognphic of Aging
Pernahkah kamu berpikir tentang berapa banyak orang lanjut usia yang
kamu lihat setiaphari ? Mari kita ingat melihat teralalu banyak ketika ia masih
anak-anak,
tetapi
seberapabesar dunia
berubah
?
Satu yang
pasti:Sebelumnya, tidak pemah ada orang lanjut usia sebanyak saat ini
di
Negaraindustry. Jumlahnya meningkat secara dramatis selama abad
ke
20
karenaPoulation
Trendsin
The United StatesPenyebaran usia pada populasi
di Amerika,
dan proyeksi-proyeksi untuktahun 2025, 2050
dan
2100, memperhatikan
bahwa
populasi tersebut beftambah. Padatahun
2000, terdapatlebih
banyak orang-orang berusiadiantara pertengahan 30 an dan
40 an
dibandingkangrup yang
lainnya"Proyeksi
untuk tahun
2025 (dimana hamper semuausia
baby
b6omers mencapa!65 tahun)
memperhatikan bahwa penyebarannyaakan
berubahsecara dramatis; menuanya baby boomerc menjadi grafik terlebih berbentuk segi-4. Pada tahun 2050, bentuk dari penyebaran akan lebih sepefti
srang
lebah, sebagaimana lebih banyak oaring melanjutkan hidup sampai usia 80 an,90 an, dan 100
an.
Perubahan terbesar pada abad selanjutnya adalah pada jumlah orang yang lebih tua.perubahan dramatis selanjutnya pada jumalh orang yang lebih
tua
telah dipengaruhi efek-efek pada hidup setiap orang. Selama beberapa decade awalabad 21, orang dewasa yang lebih tua (older adults) lanjut usia akan menjadi kekuatan utama dalam politik ekonomi. Mereka akan memaksakan keamanan
social
dan
system pensionlain,
tunjangan kesehatan (terutama perawatan medis dan perawatan dalam jangka waKunlama), dan seruis-servis laninya. Biayanya akan ditunjang oleh sejumlah kecil pembenyaran pajak pada generasi yang lebih muda.pemaksaan pada seruis kesehatan dan social akan menjadi buruk karena
Amerika adalah orang dengan usia lebih dari 85 tahun. Pada kenyataannya,
jumlah orang-orang seperti i'.u diproyeksikan akan meningkat
tiga
kali
lipatanatara tahun 2000 dan 2050 (Administration on Aging, 2003b. sepefti yang didiskusikan pada chapter
3,
orang yang berumur diatas85
tahun secaraumum
memerlukanlebih
banyak bantuanpada
kehidupan sehari-harinyadibandingkan orang berusia di bawah 85 tahun'
Diversity of Otder Adul9 in The United
States-Seperti orang pada usia kamu, orang lanjut usia tidak Semuanya sama' Jumlah orang
lanjut
usia diantara etnis Amerika beftambah lebih cepat daripada orang-orang Amerika
-
Eropa. Kecenderunganini
diproyeksi akan terusberlbnjuL seperti
terlihat
padafigure 1.5
untuk
proyeksidi
tahun
2050(Administration
on
Aging, 2003a). Catatlah bahwaterjadi
peningkatan yang relative besar pada jumlah orang-orang lanjut usia kepulauan Asia-Pasifik danorang-orang Amerika-Hispanic dibandingkan dengan orang-orang
lanjut
usia Amerika -Afrika. catat juga bahwa pada presentase populasi orang lanjut usiaorang Amerika-Ekemunduran signifikan pada tahun 2050.
Tingkat pendidikan orang lanjut usia terus meningkat. Saat ini, 70olo dari orang diatas usia 65 tahun mempunyai 'rjazah SMA, dan !7o/o pernah kuliah
selama 4 tahun atau lebih diperguruan tingggi (Administration on Aging, 2003c)'
perbaikan pada rata-rata tingkat pendidikan diharapkan terus berlanjut, hal
menggambarkan kesempatan berpendidikan yang lebih baik bagi lebih banyak
perguruantinggi,untukmendapatkanpekerjaanyangbaik'Orangyang
berpendidikan lebih tinggi cenderung hidup lebih lama; sebagaian besar
karena
merekamempunyaipendapatanyanglebihtinggi,yangrnemberikanmereka
akses untuk kesehatan yang lebih baik dan kesempatan untuk hidup
dengan
gaya hiduP Yang lebih sehat'
Kecenderungan populasi di Amerika tidaklah unik' lumlah orang lanjut usia
akan
bertambah secara dramatispada
hamper semua area-area didunia samapai beberapa decade selanjutnya. Secara keseluruhan,the
"oldest" area di dunia, selanjutnyaaropa;
Italia memiliki presentase orang lanjut usia teftinggi di dunia (18,1olo di tahun 2OO0), dengan sebagian besar Negara-negara Eropa lainnya di atas 14olo (secara kontras, persentase di Amerika pada tahun 2000adalah 12,4o/a). The ')oungest" area selanjutnya adalah Afrika, dimana secara
keseluruhan rendahnya akses kesehatan dan tingginya AIDS secara signifikan memperpendek hidup orang-orang (Kinsella & Velkoff, 2001).
Banyak negar-negara industry, sepefti Jepang, mencoba untuk mengatasi
peningkatan lebih cepat dari jumlah orang lanjut usia. Pada kenyataannya, perubahan demokrafis populasi di Jepang akan menjadi yang terbaik
di
duniaindustry; di tahun 2025 akan ada dua kali lebih banyak orang lanjut usia dari
pada anak-anak. (WuDunn, 1997). Kanada memimpin dunia industry dalam laju
peningkatan populasi orang lanjut usia: antara tahun 2000 dan tahun 2030 akan
Hal
ini
tidaklah seberapa dibandingkan dengan meledaknya peningkatan populasi dari orang lanjut usia pada Negara-negara berkembang (Kinsella 7Velkoff, 2O01).Sebagaimana contoh, Singapura akan mengalami peningkatan
sebesar 372a/o pada orang lanjut usia tahun 2050. Malaysia (277o/o), Kolombia
(2560/o) dan Kosta Rika (250Yo), semunanya mengalami peningkatan lebih dari
25Oo/o.
Implikasi
yang
melibatkan seturuhdunia
pada perubahan populasi iniadalah sangat besar. Pertama, pertimbangkan apa yang akan
terjadi
pada Negara-negara seperti Jepang dan sebagian besar Eropa, dimana perubahan akan menghasilakan penurunan populasi. Mengapa ? Alasan utama Negara-negaratersebut
mengalami "penuaan" (agin@ adalah rendahnya tingkat kelahiran yang signifikan. Saat populasi yang besar dari orang lanjut usia mati, penurunan populasi tidak dapat dihindari. Untuk mereka, halitu
menimbulkan permasalahan bagaiman perekonomian mereka akan mengatasi permasalahansuplai pekerja (dan konsumenO. Secara kontras, kenaikan dramatis pada orang
lanjut usia (dan populasi secara umum) pada sebagian besar Negara lainnya di
dunia, menimbulkan permasalahan-permasalan ganda akan perawatan lebih
ISSUES
IN
STITDYING ADT'LT DEUELOPMENTAND AGINGLever
Johnson terceyum
lefur
ketika
dia
untuk pettama
kalinya menggendong cucu perempuannya yang baru lahir. Begitu banyak pikiran yang melintas dikepatanya.Apa yang al<an
dialami Devonnaketika
tumbuh
?Al<ankankah lingkungan yang miskin tempat mereka tinggal menghalanginya dalam menyadari potensi yang dimitikinya ? Akankah gen-gen kesehatah yang
baik
di
dalam keluarga diturunt<an kepadanya ? Seberapa bedanya hidup Devonna ketika tumbuh dewasa sebagai African American di Amerikakrikat
berbda dengan pengalaman LeuarJohnsn ?Seperti para kakek dan nenek yang lain, Levar memikirkan bagaimana masa
depan
cucu
perempuannyakelak.
Pernyatan:pemyaanyang
dia
nyatakanmenarik karena sudah sewajarnya,
tapi iuga
penting karena alasan lain: Pemyataan -pernyataan tersebut tepat padainti
dari "general issues" tentang perkembangan manusia yang telah menjadi sangat menarik bagi para filsuf danilmuan selama beraba$abad. Anda juga mungkin memikirkan tentang banyak
issues yang sama. Bagaimana beberapa orang tetap kurus, semenatara orang-orang yang lain tampaknya beftambah berat badanya hanya karena melihat makanan ? Bagaimana beberapa orcng tetap sangat aktif secara mental dengan
baik saat sudah menua ? Bagaiman tumbuh dewasa
di
budaya yang berbicaradengan bahasa Spayol
mempengaruhi pandangan-pandangan seseorangsehingga
kita
menjadi
dewasa.
Pada
ahli
perkembangan memberikan penempatan khusus pada empat penagruh: biologis, sosiologis, sosiokulfural,dan
life-cycle/siklus kehidupan.
Pengaruh-pengaruhini
mengarahperkembangan
kita
seperti tangan senimanyang
memberikan pengarahanmengenai pembuatan lukisan ataupun seni pahat.
Pernyataan-pi'nyataan selanjutnya mengenai pengaruh-p"ngurrh
r.ng
membentuk perkembangan adalah seperti:
Apa hubungan penting antara genekadan
lingkungan pada perilaku orang?
Apa
orang berubah secara berangsur-angsur (graduat) ataukah mereka berubah secara lebih tiba-tiba ?Apakah Semua orcng berubah
dalam
cara yang Sama
?
Pernyatan inimereflesikan empat kontroversi utama yang dalam sejarah menjadi basis dari
studi
mengenai prkembangan manusia (Lerner, 1986): kontroversi Naturq kontroverci Change-Stabitity, kontroversi Contiuity-Discontiuty, dan kontroversi" lJniverwl versus Context-spcific developmenf'
-Memiliki
pegangan
yang kuat
mengenai
pengaruh-pengaruh dankontroversi-kontroversi mengenai perkembangan menjadi penting, karena hal
tersebut menyediakan sebuah konteks untuk memahami kenapa para peneliti dan pembuat teori percaya hal-hal tertentu mengenai penemuan atau kenapa
beberapa topic lebih banyak diteliti dari pada yang lain. Contohnya, seseorang
yang percaya bahwa penurunan kemampuan intelektual adalah
sudah
sejakseseorang
lahir dan tidak
bisa
dihindari dalam penemuan,tidak
mungkin'mencari
dengan seseorang yang percaya bahwa karakteristik-karakteristik kepribadian berubah selama masa dewasa mungkin mencari "life transitions':
Pengaruh-pengaruh dalam Perkembangan
Kenapa beberapa orang sudah berubah saat masih dewasa muda ? Kenapa
beberapa orang dewasa terus meningkat segala sesuattt dengan baik, senientara yang lain tidak
? Kenapa reaksi seorang
wanita berusia 26 tahun mengenaikehamilan yang
tak
direncankan mungkin berbeda dengan wanita berusia 46 tahun?
Pertanyaan-pemyataanini meminta
kita
untuk memahami pengaruh-pengaruh dasar yang membentuk kita. Para ahli perkembangan memperhatikan empat hal yang saling mempengaruhi :.
Biotogicat forces, termasukdi
dalamnya semua factor genetis danfactor-faktor yang
berhubungandengan
kesehatan
yang
mempengaruhi perkembangan. Contoh-contohdari
biolryical forces meliputi menopause,kerutan di wajah, dan perubahan-perubahan pada system organ utama.
.
Psyhologycat forces, meliputi semua persepsi internal, kognitif, emosional,dan factor-faktor kepribadian yang mempengaruhi perkembangan. Secara
koleffiif, Psyhotogycal forces menyediakan karaKeristik-karakteristik yang kita perhatikan dari orang-orang, yang membuat mereka individual.
.
Socioculfural forces meliputi factor-faktor interpersonal, social, budaya danLife-cyte
forces mereflesikan
perbedaan-perbedaan mengenai bagaimana suatu even yang samaatau
kombinasidari
biological, psychological dan sociocultural forces mempengaruhi orang pada point-point yang berbedadalam hidupmereka.
Satu cara yang berguna untuk mengorganisir biological, psychological dan
sociocultural
forces,
dalam
perkembanganmanusia
adalah
denganbiopsychosocial
fiamewok.
Bersama
dengan life-rycle
forces,biopsychosocial
fnmewo*
menyediakan sebuah depkripsi umum yang lengkapforces,
akan
menyediakan sebuahjalan
untuk
memahamisemua
hasil perkembangan seperti akan terlihat pada teks ini.fnfunelations
amongthe
Forcs:
Developmenbl
fnfluenes
Semua pengaruh (forces) yang telah
kita
diskusikan berkombinasi untuk membentuk pengalaman-pengalaman perkembangan setiap orang. Suatu cara untuk mempertimbangkan kombinasi-kombinasi ini adalah mempertimbahgkan derajat dimana hal-hal tersebut umum atau unik. Berdasarkan pendekatan ini,Baltes
(1987;
Balteset ol,
1998) mengidentifikasikantiga set
pengaruh-pengaruh
yang
saling
berinteraksi
untuk
menghasilkan
perubahanperkembangan sepanjang hidup: normative age-graded influences, normative historygardede influencu, dan nonnormative influences'
Notmatiye age-gnded
influenrc
adalah pengalaman yang disebabkanoleh biotogicat, psycholryical dan srciocultural forces yang berkorelasi tinggi dengan usia konologis. Beberapa contohnya, seperti pubertas, menarche, dan menopause, adalah biologis, Kejadian normative biologis
ini
mengindikasikanperubahan besar dalam hidup seseorang; sebagai contoh, menopause adalah indicatorbahwa seorang wanita tidak bisa lagi melahirkan anak tanpa inerpensi
Pengaruh normative age-graded biasanya sama dengan maior time-markers evebB, yang seringkali memiliki ritual. Sebagai contoh, banyak orang dewasa
yang lebih muda secara formal menyatakan usia ke 21 sebagai suatu transisi kekuasaan, menikah biasanya Sama dengan banyak perayaan,
dan
seringdimulai dengan sebuah pesta merayakan akhir dari kepegawaian. Events ini menyediakan cara yang paling nyaman untuk menghakimi dimana kita berada
dalam waktu social kita.
Normative
hisbry-gnded
influences
kejadian-kejadian yang dialami olehsebagain besar orang pada saat yang sama disebuah budaya yang spesifik.
Events ini mungkin biologis (seperti epidemi), psikologis (sepefti stereotype tertentu), atau sosiokultural (seperti perubahan perilaku karena seksualitas).
Normative hiilory-graded
influenrc
sering
member sebuah generasiidentitas uniknya sendiri, sepefti baby- boom generation (orang-orang yang lahhir kira-kira antara 1946 dan 1960), generasi
X
(orang-orang yang lahhir kira-kira antara 1965 dan 1975), dan gerasi Y (kadang disebut Echo Boomersatau Millenial Generation, lahir antara 1979 dan 1994). Pengaruh0pengaruh ini bisa menghailkan efek yang sangat hebat. Contohnya penyerangan World Trade
Center pada 11 Septemhr 2OOL, secara fundamental merubah sikap mengenai keamanan yang selama ini dirasa cukup.
Nonnormative
influenes
adalah kejadian-kejadianyang
jarang
atau langkah yang mungkin penting bagi individu tertentu namun tidak dialami olehseperti memenangkan
lotre atau
sebuah pemilihan;
atau
yang
tidak menyenangkan, seperti sebuah kecelakaan atau dipecat. Karena tidak dapat diprediksiinilah
makahal
tersebut menjadiunik.
Beberapa kejadian bisamembuat hidup seseorang berubah dalam semalam.
Secara khusus tife-cycte forces adalah kunci dalam memahami pentingnya
normative age-graded, normative history-graded
dan normative
influences. Sebagai contoh,historygradd
influences mungkin menghasilkan perbedaan antara generasi, pengalaman orang tua sebagai dewasa muda ditahun 1960 dan1970 an (sebelum aIDS, mengirim pesan secara instan, dan terorisme global) mungkin sedikit berpengaruh dengan isu-isu kompleks yang dihadapi para dewasa muda masa kini. Sebaliknya, interaksi-interaksi
ini memiliki
implikasipenting untuk memahami perbedaan-perbedaan yang tampaknya berhubungan
dengan
usia.
Karena
itu,
perbedaan-perbedaanbisa
d'rjelaskan melaluiCulture and
Ethnicity
Secara bersama-sama, kultur
dan
etnisitas menghasilkan status, seting social, kondisi hidup, dan pengalaman personal untuk orang Semua umur, danhal tersebut mempengaruhi oleh aspek biologis, psikologis dan roda kehidupan
(tit'e
cyct).
Kultur atau budaya dapat digambarkan sebagai orientasi nilai-dasar, normadan kepercayaan bersama; iuga
kebiasaandan
cara
hidup. Kultur memberikan suatu peninjauan luas yang mendasar mengenaiafti
tujuan pada kehidupan sehari-hari (Luborsky&
McMullen, 1999). Kultur memiliki pengaruhyang kuat karena berhubungan dengan biologica! forces (pengaruh biologis)
melalui garis
keturunan keluarga secara
psikologis,kltur
membentuk kepercayaan inti masyarakaU dalam beberapahal
ini
dapat mengakibatkan etnosenffismq atau kepercayaan yang menganggap kultur atau budaya sendirilebih
superior dibandingkan yang lain. Penyosialisasiansejak
kecil
akanmemberikan efek yang mendalam dibandingkan seseorang mengadopsi budaya pada kehidupannya dan menghasilkan efek kehidupan yang signifikan. Kultur sangat penting dalam tlmu gerontotogykarena dapat menjelaskan konsep dasar
sepefti orang, usia dan jalan hidup dengan kultur yang berbeda.
yang
sama pentingnya adalah konsep ethnicity, yang merupakan identitas pada individu dan perasaan kolektif berdasarkan pada sejarah dan keanggotaankelompok
budaya,
dan
berhubungandengan perilaku
dan
kepercayaankesukuan mempunyai kesolidan
dan
mengalir
kekayaan, mencerminkanfaKabahwa etnik dan kultur merupakan aspek yang
tak
berubah-ubah padasituasi spesifik dab keidentitas kesukuan. Contohnya, istilah yang mengacu pada
suatu kelompok kesukuan dapat berubah seiring berjalan
waktu;
misalnya,istilah orang-orang
kulit
berwana, orang Negro,blak Americans, dan AfricanAmericans, semuanya digunakan untuk menggambarkan orang Ameriki yang
memiliki nenek
moyang
orang
Afrika.Identitas kesukaanpertama
kalidipengaruhi oleh faktor biologis melalui oprang tua. Bagaimanapun, bagaimana
seseorang menyertakan identitas kesukuan tergantung pada banyak faKor
psikologis seperti halnya usia/zaman.
Baik kultur dan ethnicity merupakan dimensi kunci dan dimana hal tersebut
berbeda-beda pada setiap orang dewasa. Bagaimanapun kita hanya mengetahui
sedikit tentang bagaimana orang mengalami usia tua. SayangnYd, kebanyakan
riset
berfokus hanyapada orang
Amerika-Eropa. Dengan kecenderungandemokafis
yang
sudah didiskusikan sebelumnya,fokus
ini
harus berubah,sehingga kita dapat memahami pengalaman beftumbuh menjadi lebih
tua
diAmerika Serikat pada decade-decade berirutnya.
The Meaning of Age
Ketika Anda ditanya "Berpa tahun umurmu?", apa yang melintas dalam
pikiranmu?' Apakah suatu angka dari tahun-tahun yang
telah
berlalu sejakpertanyaan tersebut diajukan
?
Apakahhal
itu
didefinikan lebih pada aspekbiologis, psikologis, atau social dari pada waktu dalam kalender ? Anda mungkin
tidak memikirkannya, tapi usia bukanlah suatu konstruk yang sederhana (dan dalam kasus orang-orang sepefti suku ! Kung, hal ini bahkan tidak berafti sama
sekali).
Demikian juga penemuan, bukanlah suatu proses tunggal' Penemuanterdiri
atas paling tiga proses yang nyataiberbeda: peilemuan primer, sekunder, dan tersier (Birren
&
Cumingham, 1985). Penemuan primer adalah perkembangan yang normal selama masa dewasa, bebasdari
penyakit. Perubahan dalamproses-proses biologis, sosiokultural,
dan
life
cycle dalam penemuan primer adalah suatu bagian yang tidak bisa dihindari dalam proses perkembangan; contoh-contihnya termasuk menopause, penurunan dalamwaKu
reaksi, dankehilangan keluarga
dan teman.
Penemuan sekunderadalah
perubahanperkembangan yang berhubungan dengan penyakit, gaya hidup dan
factor-faKor
lingkungan lain yang menyebabkan yangtak
bisa dihindari (misalnyapolusi).
Kehilangan kemampuan itelektualyang
progresifpada
penyakitAlzheimer dan macam-macam penyakit yang berhubungan dengan demensia'
merupakan contoh<ontoh
dari
penuaan sekunder. Penuaantersier
adalahkehilangan-kehilangan yang terjadi secara cepat sesaat sebelum meninggal' contoh dari penemuan tersier adalah sebuah fenomena yang dikenal dengan
para peneliti menyatakan bahwa semua orang tidak tumbuh menjadi tua dalam cara yang sama. Ketika sebagian orang cenderung menunjukkan pola
-pola biasa dari penemuan yangyang mereflesikan perubahan yang tipikal atau normative dari usia, orang-orang yang lain menunjukkan penuaan yang'sukses',diaman hanya sedikit perubahan yang terjadi. Contohnya, meski sebagian orang cenderung memiliki penyakit
konis
disaat penuaan, beberapa orang tidak mengalaminya. Apa yang menyebabkan orang-orang ini berbeda ? Pada point ino, kita tahu dengan pasti. Mungkin kombinasi genetis yang unik, lingkungan yang optimal, fleksibilitas dalam menghadapi situsi-situasi hidup, control pribadi yang kuat, dan mungkin sedikit keberuntungan. Yang penting untuk diingat adalah bahwa pengalaman setiap orang dalam menjadi tua itutidak
sama,berbeda-beda.
Usia konologis adalah suatu
cara steno
untukenunjukkanwaktu
danmengatur events dan data dengan menggunakan standard yang paling umum
dimengefti: waftunkalender. Usia kronologis bukanlah satu-satunya variable penunjuk steno dalam perkembangan dewasaenuaan; yang lainnya misalnya
adalah gender, ethnicity, dan ststus sosioekonomi. Tidak ada satupun variable petunjuk yang secara langsung menyebabkan tingkah
laku.
Dalam gender misalnya, bukanlah bukan karena seseorang itu pria ataukah wanita yang akan menentukan berapa lama dia hidup, tapi faKor-faKoryang mendasarinya yang menentukan,misalnya efek-efek hormoral,
yang
merupakan penyebabmungkin karena sudah familiar dan dipakai secara luas. Bagaimanapun, 'usia" (atau waktuO
tidak
secara langsung menyebabkan sesuatuterjadi.
Perilakumanusia dipengaruhi
oleh
pengalaman-pengalamanyang terjadi
seiringberjalannya
waKu,
bukan
karenaitu
sendiri.Yang
kita
pelajari
dalamperkembangan dewasa dan penuaan adalah "result of time
or
age-dependent processes'I bukan "bukan "hasil dari usia" itu sendiri.Sebagai tambahan usia kronologis, ada beberapa definisi lain mengenai
usia. Perceived age menunjuk pada usia yang
kita
rasakan. Pepatah "kamu adalah sesuatu yang kamu rasakan", menggambarkan perceived age, Biological age (usia biologis) dinilai dengan mengukur fungsi dari organ-organ vital, ataulifelim
iting
system-sistem organ, seperti sistem kardiovaskular.Psycholqical age (usia psikologis) menunjuk pada tingkat fungsional dari
kemampuan-kemampuan psikologis yang digunakan untuk beradaptasi dengan
tuntutan-tuntutan lingkungan
yang berubah-ubah.
Yang
termasuk dalamkemampuan ini termasuk memori, intelegensi, feelings, motivasi, dan
keahlian-keahlian lain yang membantu perkembangan dan memelihara self-esteem dan control pribadi.
Srcialcultural age menunjukkan pada suatu set peran suatu spesifik yang
diadopsi
individu
dalam
hubungannyadengan
anggota-anggotalain
dimasyarakat
dan budaya
dimana mereka berada. Socioculturalage
dinilaiberdasarkan tinmgkah laku dan kebiaaan
(habiB)
seperti gaya berpakaian,khususnya dalam memahami peran-peran yang kita adopsi dala keluarga dan
pekerjaan. Kapan menikah, memiliki analg rnemajukan karier, pension dan
lain-lain
serimgkali
dipengaruhioleh
pikiran mengenai socioculturalage
kita. Keputusan-keputusan seperti itu juga berperan dalam menentukan sellf- esteem dan aspek-aspek lain keptibadian kita. Banyak dari sebagian stereotype yang merusak mengenai penuaan (misatnya, oranglanjut
usia sebaliknya tidak melakukan sex) didasarkan atas asumsi yang salah tentang sociocultural ageKontroversi dalam Perkembangan
Manakah yang menentukan
seberapa
pintarnya dirimu ? Gen ataukah pengalaman-pengalaman yang menjadikan dirimu pintar ?lika
pada usiadewasa awal si A adalah wanita ramah, apakah ia akan tetap ramah hingga usia tuanya ? lika manusia merubah, apakah perubahan itu terjadi secara berangsur-angsur atau secara langsung tanpa melalui tahapan ? Pertanyaan
ini dan yang
semacamnya
telah lama terpikirkan oleh beberapa filosofer barat terkemuka, seperti plato, Aristoteles, Rene Descarter, Jahn Locke, Ludwing Wittgenstein, dan lain-lain. Emapat hal; utama yang paling sering dibahas dalam diskusi Yaitu :1.
Kontroversi nature (bawaan) dan Nurture (lingkungan)Sejauh mana bakat dan karaKer bawaan gnature) dan pengaruh pengalaman
atau
pengaruh lingkungan (nurture) menentukan siapapada
umumnya
teori-teori
memqndqng
perkembangan
danpertambahan usia dewasa dari sisi bawaan (nature) beberapa perubhan pasti terjadi seiring dengan bertambahnya usia, dan seseorang tidak dapat melakukan
hal
yang berartiuntuk
merubahnya' Pendapat ini diungkapkan salah satunya oleh Shakespeare, yang dalkam tulisannya, As You likeIl,
menggambarkan usia tua sebagai masa kanak-kanak kedua, dan
juga
oleh
David
wechsler.
Ia
mempercayai bahwaperkembangan intektual di usia dewasa beraftu kehilangan kecakapanya
dan tidak ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hal ini, muncul pemikiran
bahwa
terjadi interaksi antara nature dan nufture' Sebagai contoh :penderita Alzheimer. Pada beberapa kasus. Aklzheumer ini muncul karenabawaan genetic,tetpi
sumber penyakitini juga
dipicu olah pengaruh lingkungan. Lingkungan secara khusus mempengaruhi perkembangan penyakitini,
danini
telahterbufti dengan
beberapafakra yang
menyatakan bahwa lingkunganyang
mendukung dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya untukwaftu
yangsebesar (CamP. 2001)
ladi
untuk dapat memahami seseorang kita harus melihat dari duaantara nafl.re
d4
nrhre-
Dan hal ini diperhatikan secara bersamaanuntuk rnenjdadtrt
tinddt
ffit
seseorang. Kesamaan (stability) X perubahan (change)Apakah kamu sama seperti kamu 10 tahun Ialu ? Ataukah kamu merasa
kamu berbeda dengan kamu yang dahulu ? Hal ini sangatlah tergantung
pada aspek apa yang dilihat. Kamu akan berkata sama dengad dirimu
yang dahulu dalam hal cara beiajar, cian jika dilihat dari segi
fisi(
makajawaban yang akan muncul adalah bahwa kamu telah berbeda dengan
dirimu 10 tahun lalu. Kontroversi antara kesamaan (stability) dengan
perubahan (change)
ini
melihat beberapa banyak orang-orang tetap berada pada keadaan yang sama seliring dengan berlalunya waktu.Kesamaan (stability) pada beberapa tingkatan awal merupakan hal yang
penting bagi manusia untuk menyadari bahwa
kita
masih merupakanindividu yang sama walaupun waKu berlalu. Tapi kita juga mempercayai
bahwa karakter kita tidaklah tetap, kita dapat melakukan perubahan
terhadapnya jika berkeinginan untuk itu.
Walaaaupun ada sedikit kontroversi bahwa anak-anak mengalami
perubahan dalam beberapa
hal
sesejakia
Iahir hinggaia
berusia 1tahun, kontroversi yang sama lebih banyak terjadi pada masa dewasa.
Pada
umumnya kontroversi kesamaan(stability)
dan
perubahanseberapa banyak
kita mengalami perubahan menjadi
hal
yang sulit untuk dipecahkan secara objektif. Beberapa pakar gerentologia (pakar dibidang manula) mengatakan bahwa hal ini tergantung pada aspek apa yang diteliti/dilihat dan perspektif teori apa yang digunakan.Kontroversi saat
ini
Apakah kepribadian Seseorang di masa dewasa awam/menentukan kepribadiannya di usia tua ?
Kontroversi dalam
hal
ini
menjadi bahan perbincangan hangat dikalangan geropntologia, apakah kepribadian seseorang akan tetapSama atau akan berubah seiring dengan pertambahan waKu ? Apakah orang yang dulunya dikenal suka bercanda dikalangannya akan tetap sama ketika
10,
20
atau 30 tahun kemudian? Apakah orang
yang dulunya pemalu akan berubah menjadi orang yang percaya diri ? Jika anda diberi pertanyaanitu
maka akan menjawab, ada sebagian orangyang
tetap Sama dan ada yang
mengalami perubahan. Mengapademikian ?
Hal
ini tergantung
pada seberapa
spesifiksifat
yang
andaperhatikan. lika anada melihat sifat yang spesifik seperti pemalu, maka
anda akan menemukan kesamaan (stability). Tetapi
jika
anda melihatlika
dalam
hal
ini
anda
harus
berhati-hatidalam
membuat pernyataan mengenai hal ini. Anda juga harus menspesifkikan hal yang ingin anda teliti/ukur dan seberapa rumitnya hal itu'Kesi na mbu n ga n (conti n ulity) X terputus (disconti n u ity)
Kesinambungan
dan
terputus
melihatdari
sudut
pandang dpakah bagian-bagiandari
fenomena perkembangan berlangsung dengan perkembanganberlangsung
dengan
penggeseranyang
halus(continulity)atau merupakan bagian yang bergeser secara kasar dimiliki seseorang, sedangkan diskontinuitas memfokuskan
pada
jenis-jeniskaraKeristik yang dimiliki seseorang sebagai contoh :
.
Komunitas :waKu reaksi (reaction time). Semakintua
seseorang,maka kecepatan untuk berespon semakin berkurang'
.
Diskontinuitas:
bagaimana seseorang dalam menghadapi masalah,terutama seseorang
yang
mempunyaisifat
ruwet
(cmplex) danambisius, maka dia akan menjalani bagian-bagian pokok dari masa
dewasa muda hingga usia tengah baya.
Dengan diskontinuitas permasalahan
tentang
seberapa cepatseseorang dapat beradaptasi dalam situasi-situasi yang dihadapinya
4.
Plastisitas merupakan penambahan bahwa kemampuan seselorang bukan ditentukan, tetapi dapat dipelajari atau ditingkatkan dengan latihan. Sebagai contoh seseorang dapat mempelajari cara untuk mengingat informasi,
dan sebaliknya
dapat
membantu mereka dalam menghadapi penurunan kemampuanshort
term
memory merekayang
disebabkan olehfactor
usia. Walaupun plastisitasdapat
diterapkan
pada
banyak
hal,
tetapi
ia
mempunyai keterbatasan ti ngkatan potensial yang dapat ditingkatkan.umum
(universal)
x
perkembanganyang
spesifik
(specific development)Kontroversi antara perkembangan yang umum dengan yang
spesifik
merupakan kontroversi
yang memfokuskan
pada pernasalahan apakah dalam perkembangan hanya ada satu jalan yang Sama untuk setiap orang atau terdapat banyak jalan. sepeftipada suku lingkungan yang bermukim digurun Kalahari, Botswana,
Afrika selatan (lee et al, 2002). Ketika tertua suku tersebut diberi pertanyaan "berapa
umur anda"
?,
maka peftanyanitu tidak
bermakna apa-apa pada dirinya.suku
ikung
tidak
mengitung berapa umur mereka, berapa jumlah anak mereka, atau berapa kaliorang lain untuk menghitungnya. Bagi suku ikung, usia tidaklah
penting.
Nilai-nilaiyang
berlaku
dimasyarakat
juga
tidakmembedakan orang karena usianya, contohnya wanita-wanita di
usia 20-an maupun 60-an semuanya melakukan hal yang sama,
seperti berkebun, mengambil air di mata air, dan mer,jaga anak.
Hal
ini
sangat bertolak belakang dengan orang dewasa diAmerika Serikat, dimana orang-orang mempermasalahkan usia
dinilai-nilai sosialnya membedakan
orang
berdasarkan usianya.Dapatkan satu teori menjelaskan kedua hal ini ? Mungkin. Berapa
teorikus berpendapat bahwa setiap perbedaan lebih jelas terlihat dari pada kenyataannya dan perbedaan
itu
mewakili satu prosesdasar
untuk
keseluruhan. Dengankata
lain,
perbedaan dalamperkembangan,
sepefti
hersyey,nestle,
Schmidtdan
godivamerupakan coklat yang berbeda tetapi semuanya merupakan hasil dari proses dasar manufaKur yang sama.
Pandangan
yang
berbeda mengatakan bahwa perbedaanpada
orang mungkin bukan merupakan variasisaja.
Pencetuspandangan
ini
berendapat bahwa perkembanganusia
dewasasaling
terkait
erat
dengan konteksdimana mereka
berada.Perkembangan seseorang merupakan hasil interaksi yang komplek
dengan lingkungan,
dan
interaksiini
pada
dasarnya berbedamasing-masing yang membentuk perkembangan seseorang, sama sepefti "resep" di coklat, walaupun sama-sama coklat
tapi
resepyang di gunakan berbeda.
Jadi perkembangan di usia dewasa harus dimengefti dengan
melihat konteks dimana mereka berada. Dalam beberapa kasus hal ini berafti bahwa konteks hampirb sama dengan tren umum yang
dapat diidentifikasi. Dalam kasus lainnya, sepefti perbedaan pada
suku
ikung
dan
masyarakatAmerika
Serikat
menghalangipernyataan-pernyataan
urnum. Dalam kasus
levar
dan
cucuperempuannya, mungkin merupakan gabungan antara keduanya.
RESEARCH METHODS
Learning Objectives
.
Pendekatan apa yang dilakukan oleh ilmuan untuk mengukur tingkahlakudalam perkembangan dewasa dan aging research ?
o
Apa cara yang biasa dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ?o
Apa desain yang sangatunik
penelitian pada perkembangandan
usiakedewasaan ?
.
Apa prosedur etis yang harus diikuti peneliti ?Leah dan Sarah keduanya berusia 75 tahun dan sedang berada dalam kondisi
memukirkan bentuk dalam pikirannya untuk mengingat daftar belanjaannya. Sedangkan Sarah menuliskannya. Leah dan Sarah berdiskusi tentang teknik
mana yang lebih baik.
Leah
dan
Sarah mengetahui bahwaanda
mengambil kursus tentang perkembangan dewasa dan penuaan, jadi mereka bertanya pada anda tentang hal itu. Anda tahu penelitian dapat menunjukkan pendekatan mana yang lebih baik. Gerontoiogis harus membuat beberapa keputusan kunci selama mereka menyiapkan untuk mempelajaritopic.
Apapun merekaharus
menentukan bagaimanamengukur
tipok
yang
disenangi,mereka harus
mendisainpenelitiannya; mereka harus memilih cara untuk perkembangan studinya dan mereka harus respek terhadap hak-hak menusia yang akan terlibat dalam
penelitiannya.
Apa yang membuat studi tentang perkembangan orang dewasa dan aging
berada dari area lain dalam ilmu pengetahuan social, yaitu kebutuhan untuk mempertimbangkan banyak pengaruh pada tingkah laku. Penjelasan tentang perkembangan memerlukan pertimbangan pada semua kekuatan yang kita peftimbangkan sebelumnya. Hal
ini
membuat penelitian dalam perkembanganorang dewasa dan aging lebih sukar.
lika tidak ada
alasan lain untuk hal itupemeriksaan penelitian membutuhkan variable yang lebih banyak.
Selain pemilihan ketode, penelitian harus memperhatikan bahwa penelitian
itu reliable dan valid.
Reliabilitas adalah tingkat indeks konsistensi dari suatujika tingkat konsistensi tinggi pada setiap estimasi tingkah laku yang diukur. Semua pengukuran digunakan dalam penelitian gerontologial harus realiabel atau tidak bisa dipakai. Validitas suatu alat ukur adalah tingkatan dari alat ukur
itu
mengukur apa yang akan diukur peneliti. Sebagai contohnya, pengukuran memori valid hanyajika
alat
ukuritu
dapat menqukur memoti (dan bukan kemampuankosakata misalnya). Validitas seringkali
terbentuk
ienganmenunjukkan ukuran dalam peftanyaan ."-ang berhubungan
dekat
dengan pengukuranlain
yang diketahui telahvalid.
Karena sangat mungkin untuk mempunyai alat ukur yang reliable namun tidak valid (suatu penggaris reliabledalam mengukur panjang namun tidak valid untuk mengukur memori), peneliti
harus memastikan bahwa pengukuran reliable dan juga valid.
Observasi
sistematis,
Secaratidak langsung nsms 'observasi
sistematis' meliputi memperhatikan orang-orang dan secara berhati-hati mereka merekamapa yang mereka katakana atau lakukan. Dua bentuk dari observasi sistematis
dalah observasi nafurat
dan obseruasi
terstuKu.
Dalam observasi natural, seseorang akan diobseruasi sesuai dengan kelakuan merekayang
spontanterjadi pada
kehidupan sebenarnya. Sebagai contohnya, Leahdan
Sarahdiobservasi dalam suatu took, dimana mereka membeli barang-barang mereka
sesuai
dengan
arah
merekasendiri
untuk
melihat sebaik
apa
merekamengingat.
Obseruasi terstuktur berbeda dari obseruasi natural dalam hal setting yang
terstu6ur sangat berguna untuk mempelajari tingkah laku yang sulit diobservasi
secara
natural.
sebagai contohnya, bagaimana seseorang bereaksi pada keadaan genting sangatsulit
untuk ditetiti secara natural, karena keadaanberbahaya,
genting sangat
jarang
meripakan
peristiea
yang
tidak dapatdiprediksi. Seorang peneliti dapat membuat keadaanitu
dan
melihat bagaimana seseorang bereaksi. Bagaimanapun, apakahtingkah
laku- yang diobseruasi dalam situasi tersebut sama dengan tingkah laku yang terjadi jika hal itu tefladi secara natural, sangat sukit untuk ditentukan, halini
membuat sulit untuk digeneralisasi dari situasi yang dibuat kedunia nyata.sampel
tingkah
laku
dengan tugasnya.
Ketika peneliti
tidak
dapat mengobservasikan suatu tingah laku secara langsung, alternative lain yang populer adalah menciptakan suatu tugas yang dipikirkan dapat mengukur suatusampel tingkah laku. Sebagai contohnya, salah
satu
carauntuk
mengukur memori orang dewasa yang lebihtua
adalah dengan cara memberikan suatu daftar kepada mereka, seperti daftar belanja, untuk dipelajari dandi
ingat' pendekatanini
populer dengan penelitian gerontolical karenahal
itu
sangat cocok untuk penelitianitu.
Masalah utamanya adalah validasi dari pendekatan ini. Apakah tugas tersebut menyediakan sampel tingkah laku yang realities ?sewaktu daftar
itu berisi barang-barang
yang biasa mereka butuhkan untukdibeli.
Self repofts. Pendekatan terakhir', self-repofts adalah kasus khusus
dalammengambil
contoh
kelakuan seseorang. Self-repoft adalah jawaban-jawan sederhana seseorang dalam menjawab peftanyaan mengenaitopik
yangmenarik. Ketika peftanyaan tersebut diajukan dalam bentuk tulisan, la'poran
verbal adalah sebuah kuesioner, ketika pertanyan-peftanyaan tersebut diajukan dalam bentuk verbal, hal tersebut disebut intetview. Dalam hal ini pertanyaan
dibuat untuk
menyelidiki perbedaan aspekdari
topic-topikyang
menarik. Sebagai contog, Jika kamu berandai-andai dan membuat sebuah daftar sesutauyang biasa digunakan seseorang untuk mengingat yang banyak, kamu dapat membuat sebuah kuesioner
dan
dapat
mensyruai beberapaorang
untukmenemukan jawabanya.
Meskipun self-report
sangat mudahdan
menyediakan info-info untuktopik-topik
yang menatik tetapi hal tersebut bukan merupakan pengukuranyang terbaik untuk mengetahui kebiasaan seseorang karena hal tersebut tidak akurat. Mengapa
? Karena orang
tidak
ingat secara akurat apa yang telah mereka lakukan pada masa lampau atau mereka hanya melaporkan apa yang peneliti inginkan.yang mengambil kursus pada perkembangan dewasa dan aging atau semua
janda Asia- Amerika. Hampir semua studi yang meliputi sampel beberapa orang, yang subset dari populasi. Peneliti harus waspada untuk menjamin sampel
mereka yang benar-benar representative
dari
populasi yang diambil. Sampel yang tidak representative dapat menjadi sebuah penelitian yang tidak valid. Sebagai contih, apa yang dipikuirkan studi mengenai orang tua yang mbmiliki anaknremajajika
kamu mempelajari bahwa sampel yang diambil terdiri dari orangtua
yang masih lengkap?
Kamu akan memutuskan bahwa sampel initidak
repreaentatif untuk semua orangtua
yang memiliki anak remaja dan pertanyaan apakah hailnya yang dapat diaplikasikan pada single- parent.Kita akan menemukan bahwa kebanyakan penelitian yang kita dapat dari buku texs ini telah dikonduksikan dalam kelas menengah, orang Eropa amerika yang berpendidikan.Apakah sampel dapat representative bagi semua orang
Amarika
/
Di dunia
?
kadanf, namuntidak
selalu. Hati-hati
untuk
tidak mengamsusmsikan bahwa penemuandari
kelompokini
dapat diaplikasikanuntuk
orang-orang dikelompok
lain.
Biasanya
untuk
beberapa
isuperkembangan belum dipelajari semua suku etnik
dan
kebudayaan. Sebagaicontoh, pemerintah Amerika tidak selalu melaporkan Iaporan ststistik untuk semua kelompok suku etnik. Untuk merubanya, beberapa agen pemerintah Amerika, seperti
the
nasional Institutesof
Health,dapat
memaksa sapelDesain Umum dalam
penelitian
Dalam penelitian cara pengukuran dari topic yang kita inginkan, peneliti harus menggunakan cara-cara pengukuran berikut dalam desain penelitiannya agar hasil yang didapatkan nantinya berguna relevan. Para ahli tentang usia
lanjut
(gerontologist)
mengandalkan desain-desain
uftama
balam merencvanakan penelitiannya, yaitu eksperirnen (experimental studies), studikorelasi (correlational studies), dan studi kasus (case studies). Desain spesifik
yang
dipilihuntuk
sebuah penelitian bergantung pada luasnya pertanyaan penelitian yang ingin difokuskan oleh peneliti.Desain eksperimen
(Experimental
Design)Untuk menentukan pakah pendekatan Leah ataupun pendekatan Sarah
yang
lebih baik dalam pengingatan,kita
dapat mengumpulkan sekolompokorang
usia dewsaakhir
golderadult),
dan mencoba hal
berikutini.
Kitamembagi partisipan secara acak kedalam
tiga kelompok; kelompok
peftamaadalah
sekelompokorang yang
diajarkanuntuk
menggunakan imagery, kelompok kedua adalah yang diajarkan untuk menggunakan list (daftar), dankelompok ketiga adalah yang tidak diajarkan untuk menggunakan keduanya.
Setelah semua kelompok tersebut diberi waktu untuk mempelajari teknik baru
(yang dianggap sesuai), kita dapat menguji tiap kelompok mana yang lebih baik
Apa yang dilakukan diatas merupakan sebuah contoh eksperimen, diamana terdapat manipulasi dari factor kunci yang dipercaya oleh peneliti sebagai hal yang mempengaruhi tingkah laku tertentu dan secara acak membagi paftisipan dalam dua kelompok,
yaitu
kelompok control (control group) dan kelompok eksperimen (experimentalgroupO.
Dalam kasus ini
variable
kuncinya dimanipulasi (variable ini sering diistilahkan sebagai varoabel bebas). Yaifu yangmerupakan intruksi tentang bagaimana cara
belajar'
Daiam study tentangmemory
tingkah
laku
tertentu
yang
diobseruasikan (diistilahkan denganvariable terikat). Merupak sejumlah informasi yang benar-benar dapat diingat'
Pada umumnya, dalam sebuah eksperimen, keterkaitan peneliti yang paling utama adalah
pada
identifikasi tentang perbedaan anataradua
kelompok controlyang baik
menerima perlakuan, sedangkan kelompok lainnya yaitu kelompok control yang tidak menerima perlakuan apa-apa' Hal ini membentuk situasi dimana tingkatanvariable
kunci(
variable bebas) berbeda pada tiap kelompok. Selain itu penelitipun menggunakan control yang ketat pada seluruhaspek penting dalam penelitiannya, termasuk variable yang ingin diteliti, setting penelitian dan paftisipan. Karena variable
kunci
dimanipulasi secara sistematismemahami proses-proses yang rnendasari perkembangan orang dewasa dab penuaan.
Akhirnya, kita harus ingat bahwa usia tidak dapat menjadi variable bebas,
karena
kita tidak
dapat memanipulasinya. Konsekuensinya,kita tidak
dapat melakukan eksperimen tentang efek dari usia terhadap tingkah laku teftentudari seseorang.
Namun
kita
tetap
dapat
mengetahuiefek-efek
yangberhubungan dengan usia dari sebuah variable bebas ataupun variable terikat.
Desain Korclasi
(Correlational
Desaign)Dalam
studi
kolerasi, peneliti meneliti hubungan antara variable yangmemang sudah
ada. Pada
studi korelasi
yang
paling
sederhana, peneliti mengukur dua variable, kemudian melihat ingin mengetahui apakah jumlahwaftu
yang dihabiskan untuk mempelajri daftar mekanan sepefti yang Sarahtelah buat berhubungan dengan banyaknya item yang dapat diingat orang.
Untuk mengetahuinya, peneliti akan mengukur
dua hal
tersebut pada tiap orang, yaitu lamanya waKu yang diperlukan untuk mempelajari daftar bahan makanan dan jumalh item yang dapat dibeli dengan benar.Hasil
dari studi
kolerasi biasanyadiukur
dengan menghitung koefisienKetika
r
)
0,
kedua variable tersebut tidak berhubungan. Aftinya waktu mempelajari daftar bahan makanan meningkat (ataupun menurun), makajumlah item bahan makanan yang dapat dingat juga meningkat (ataupun juga menurun).
Ketika r
(0,
kedua variable tersebut dikolerasi terbaik. Artinya, ketika waktu mempelajaridaftar
bahan makanan meningkat (ataupun menurun),haka
jumlah item bahan makanan yang dapat dingat menurun (ataupun meningkat).Studi
korelasi
tidak
memberikan informasinyangdefinitive
tentang hubungan sebab dan efek, contohnya, korelasi antara waktu mempelajari daftarbahan makanan dan jumalh
item
bahan makanan yang dapat dingat tidak berarti bahwa salah satu variable menjadi penyebab darivariable
yang lain, berapun besarnya niali hubungan anatara keduanya. Bagaimanapun, studi koretasi tetap menyediakan informasi yang penting tentang kekuatan hubungn antara dua variable, hal ini ditujukan oleh nilai absolut dari koefisien korekasi. Sealinitu
karean penelitidi
bidang perkembangan teftarik pada bagaimanavariable -variabel yang ada saling berhubungan terhadap factor-faktor yang
begitu
sulit,
jika
tidak
memungkinkanuntuk
dimanupulasi,teknik
korelasimerupakan
pilihan
yang
paling
tetpat.
Pada kenyataannya, kebanyakan penelitian dibidang perkembangan merupakan studi korelasi pada beberapatingkatan karena usia tidak dapat dimanufulasi pada individu.
Ini
berafti bahwa banyak fenomena perkembangan manusia yang dapat kita deskripsikan, namunTerkadang peneliti
tidak
dapat melakukan pengukuran secara langsung kepada keseluruhan partisipan dan tidak dapat juga mengamati mereka semua secara seksama. Dalam situasi teftentu, peneliti dapat mempelajari individu secara detai dalam studi kasus. Teknikini
khususnya berguna ketika peneliti ingin meneliti fenomena yang sangat jarang terjadi, seperti penyakit yang tidakumum
terjadi, atau
paftisipan dengan kemampuanyang
sangat
tinggi' contohnya, dalam mengidentifikasi penyakit bari, dimulai denga studi kasus terhadapseorang individuyang
menderita sindromtef'entu,
namun namun memiliki pola gejala berbeda dari yang lain. Studi kasus juga sangat baik untukmembuka area studi yang baruyang nantimnya dapat dilanjutkan dengan studi yang lebih luas dengan menggunakan metode yang lain (seperti: ercperimen)' Bagaimanapun, ketebatasan yang utama dari studi kasus adalah dalam hal menemukan apakah informasi yang diperoleh dari satu individu berlaku sama bagi individu lain.
Desain
Untuk Mempelaiari
Perkembanganmembutuhkan untuk menggunakan desain
{esain
sepertiitu
didasarkan atastiga kunci variable: umur, kelompok dan waktu pengukuran (age,cohprt dan tlme
of meansurement).
Ketika mempertimbangkanini, kita
akan menguji desainspesifik untuk membpelajari perkembangan.
Age,
cohoft dan
time
of
measutement
(usia, kelompok
dan
waktu
pengukuran).
Setiap penelitian tentang pertumbuhan dewasa dan ianjut usiadibangun dengan kombinasi dari
tiga
kelompok bangun: umur,kelompok danwaKu pengukuran (Cavanaugh & Whithourme, 2003). Efek usia
mencerminkan perbedaan yang disebabkan oleh proses dasar seperti perubahan
biologis, psikologis
dan sosiokultural. Walapun biasanya ditampilkan
dalampenelitian dengan usia konologis, efek usia adalah perubahan yang menetap
dalam manusia dan tidak disebabkan oleh lintas waKu saja.
Efek kelompok
(cohort)
adalah perbedaan-perbedaan yang disebabkanoleh pengalaman-pengalan
dan
keunikan keadaan dimana individu tercebuttinggal.
Secara umum, efek kelompok berhubungan dengan pengaruh tingkat sejarah normative yang akan dibicarakan nanti. Kelompok bias spesifilq misalnyadengan menganggap setiap orang lahir pada tahun yang sama, sepefti kelompok baby-boom. Seperti d'ljelaskan sebelumnya, tiap generasi mencerminkan susunan
Efek
waktu
pengukuran
memcerminkan perbedaan_perbedaan yang bercar dari sosiokurturar, rrngkungan,
sejarah atau kejadian-kejadian tain pada saat data diperoreh dari partisipan.
sebagai contoh, data tentang
kenaikan gaji diberikan dalam suatu tahun dapat
dipengruhi oleh kondisi ekonomi pada .uhun itu' Jika ekonomi sedang dalam
masa resesi
suri!
kenaikanupah akan menjadi sangat kecil' Jelasnya, apakah penyelidikan diadakan
serama resesi atau saat ledakan @oom) mempengaruhi
apa yang
dipelajari mengenai perubahan bayaran' singkatnya,
tetap
padawaku
dimana peneriti memutuskan untuk melakukan peneritian
dapat
membawanyapada
kesimpuranyang
berbeda
tentang fenomena yang sedang diteliti.
Daram memimpin peneritian
tentang perkembangan dewasa
dan ranjut usia, peneliti harus mencoba untuk mengidentifikasikan kepada
efek tersebut. Ini tidak mudah, karena semua pengaruh tersebut saring berhubungan. Jika
seseorang
teftarik
dalam mempelajarioaring
yang
berusia40
tahury
seseorang perlu memilih kerompok yang rahir 40
tahun yang raru. Daram kasus ini
umur dan <elompok dibaurkan, karena
seseorang tidak tahu
apakah tingkah raku yang
liteliti terjadi karena partisipannya
berusia 40 tahun atau karena pengaraman
ridup yang sepesifik yang mereka punya
sebagai hasir karena dirahirkan pada
eriode sejarah khusus. Secara umum,
pembauran
adalahsetbp
situasitimana
ses@rang tidak bisa menemukan yang m,ana dari dua atau
rebih efek
ng
bertanggung jawab untukPembauran dari tiga efek ini kita perhatikan sebagai
masalah paling serius dalam penelitian perkembangan dewasa dan lanjut usia.
Apa yang membedakan penelitian perkembangan
dari rtekannya di area lain
dalam psikologi adalah keterkaitan dasar dalam memahami bagaiman orang berubah' Peneliti perkembangan harus melihat bagaimana cara orang
berubah
melintasi
waktu.
sangat
diperlukan merekamemahami perbedaan unturu perubahan usia dan perbedaan usia. Perubahan usia
terjadi pada setiap tingkah laku individu sepanjang waktu. Memori Leah atau sarah pada usia 75 mungkin tidak sebaik ketika usia 40 tahun. Untuk menemukan perubahan usia
seseorang
harus menguji orang yang sama (dalam kasus
ini
Leah atau sarah) lebih dari satu titik dalam satuwaku.
Perbedaan usia terl;ihat saat setidaknya dua orang yang berbeda dengan usia yang berbeda pula dibandingkan. Leah dan sarahmungkin tidak ingat barang-barang beranjaan sebanyak yang bisa dingat orang-orang berusia 40 tahun. Walaupun kita bisa membuKikan hakekat perbedaan-perbedaan usia, kita tidak bisa menganggap perbedaan-perbedaan
usia tersebut menyatakan perubahan usia. Kita tidak tahu apakah
Leah atau Sarah berubah
sejak usia 40 tahun dan tentunya kita tidak tahu apakah orang-orang
di usia 40
tahun tersebut mungkin berbeda
di usia 75.
Dibeberapa kasus perbedaan usia mencerminkanperubahan
usia
dan dibeberapa
kasus
perbedaanusia
mencerminkan perubahan usia dan di beberapa kasus tidak.
tua)' kita harus merancang
penelitian kita denga tujuan ini dipikirkan.
Selain itu pertanyaan peneritian berbeda mengharuskan pora peneritian
yang
berbeda. Kemudian kitamempertimbangkan car-cara yang paring umum dimana
peneriti
mengumpurkan
data
tentang
perbedaan
usia
dan perubahan
usia;
cross_sectional, longitudinat, time lag,
sequential"
Desain
crossectional.
Dalam
studi
crosssectionat, perOeOaan perkembangan diidentifikasimerarui pengujian terhadap partisipan
dengan usia
yang
berbeda mengharuskanpora peneritian
yang
berbeda. Kemudian kita mempertimbangkan cara-cara yang paring umum dimana peneriti
mengumpurkan
data tentang perbedaan usia dan perubahan
usia: crosssectional, longitudinak, time lag, sequentiat.
Desain
crosssectionar.
Daram
studi
crosssectionar, perbedaan rcrkembangan diidentifikasi merauipengujian terhadap partisipan dengan usia
rd,g
berbedapada suatu waktu.
pada setiap
korom daram
tabre
L.2.nenunjukkan
suatu
desain
crosssectionar.
Desain
crosssectionar temperbolehkan para peneliti menguji perbedaan usia bukan perubahanusia.
Penelitian crosssectional memiliki beberapa kelemahan.
Karena individu diuji
rnya
pada suatu
titik
daram
perkembanganmereka,
kita
tidak
akanendapatkan kontinuitas perkembangannya.
Akibatnya,
kita
tidak
dapatembahas apakah seseorang yang
berkapasitas ingatan baik pada
usia 50 (pada hun 2000) masih mampu saat usia g0
(tahun 2030), karena individu akan diuji
da
upia
50
atau
g0
bukan
keduanya.menunjukkan penagruh dari factor generasi, hal
ini berarti bahwa
perbedaan antara kelompok usia (generasi) dapat dihasilkan dengan mudah dari peristiwa dilingkungan sebagai sumber proses-proses perkembangan. Mengapa?
Studi-studi crosssectional, berasumsi bagaimana partisipantua
ketika muda, merekamirip dengan kelompok partisipan muda. Hal
ini
tidak selalu benar, sehinggamembuat sulit untuk mengethui alasan perbedaan usia dan generasi ber-baur
dalam penelitian crosssectional.
Disamping keterbauran
usia
dan
generasidan
batasan kemampuanmengidentifikasikan
khusus
hanya
perbedaanusia,
desain
crosssectionalmendominasi literature penelitian para gerontotogist. Mengapa
?
Alasannyapragmatis, karena semua dapat dilakukan lebih cepat dan tergangkau dari pada penelitian yang menggunakan desain lain. Di samping itu, variasi utama desain crosssectional adalah penggunaan desain kelompok usia yang ekstrim.
Anggap Anda ingin meneliti apakah kemampuan individu untuk mengingat bergantung pada usia. Peftama Anda mungkin mengumpulkan kedalam sebuah
kelompok dewasa muda
dan
membandingkan performance mereka dengankelompok dewasa yang lebih tua. Khususnya, beberapa studi membandingkan sampel yang diambil dengan cara yang tepat: kelompok dewasa muda biasanya
diambil dari perguruan tinggi dan dewasa yang lebih tua seringkali relawan dari gereja atau senior.
walaupun
desain kelompokusia
ekstrim
adalahyang
paling
seringbeberapa masalah (Hertzog
&
Dixon, 1996). Ketiga focus utamanyayaitu
: peftama sampel tidak representative sehingga kita berhati-hati, jangan tetlalu menggeneralisasikan hasil suatu studi; kedua, usia mungkin dianggap sebagaivariable kontinu, bukan sebagai kategori (tua dan muda). Anggapan bahwa usia
sebagai sebuah variable kontinu membuat apa peneliti
untuk
mendapatkanpemahaman yang lebih baik tentang bagaimana usia berelasi dengan perbetlaan-perbedaan
usia yang
diobservasi;,ketiga,
kelompokusia yang
ekstrim mengasumsikan bahwa pengukuran dapat menghasilkan konstruk yang agak berbeda, jadi reliabitas dan validitassetiap pengukuran seharusnya di uji dalamsetiap kelompok usia.
Selain masalah-masalah dengan desain crosssectional pada umumnya dan
desain kelompok usia yang ekstrim, sebenarnya
hal
itu
dapat menyediakaninformasi jika digunakan dengan baik dan hati-hati. Yang paling penting, hal itu dapat menegmukakan masalah-masalah
yang
untuk studi-studi longitudionalatau
sekuensial,dimana
kita
dapat
mengemukakaninformasi
tentang perubahan-peruban usia.Desain
longitudional.
Dalamstudi
longitudional, individu yang samadiobservasi atau
diuji
berulangkali pada titik masa yang berbeda-beda dalamperkembangan mereka. Seperti namanya,
studi
longitudional terdiri atas data panjang dari perkembangan dan merupakan jalan yang direct untuk melihat peristiwa peftumbuhan. Sesuatu studi longitudional ditunjukkan oleh baris dalamdiidentifikasikan karena kita melakukan studi pada orang yang sama sepanjang
waktu. Tetapi
jika
perubahan-perubahan usia terjadi, dapaflahkita
sebutkanalasanya ?
Karena hanya satu generasi yang dipelajari, factor generasi dihilangkan sebagai penjelasan tentangperubahan. Walapun demikian, ada dua penjelasan potensi lain, usia dan waKu pengukuran, yang terbaur.Misalnya, anggap oatrwa
kita
ingin melakukan studi dari tahun 1980. Jika kita ingin menguji individu-individu ini saat mereka berusia 20 tahun, kita harus melakukannya hingga tahun 2000. Akibatnya, beberapa perubahan yang kita identifikasikan dapat merupakanhasil perubahan dalam proses-proses dasar atau factor-faktor yang berelasi
dengan waktu yang
kita
pilih
untuk melakukan penelitian. Intinya,jika
kita melakukan studi longitudional tentang kenaikan gaji, jumlah kenaikan gaji dalam berbagai perbandingan berasaldari
perubahanyang
sesungguhnya dalamkemampuan
dan
penghargaan individu terhadap perusahaanatau
sumber kondisi ekonomi pada waktu itu. Dalam suatu studi longitudional kita tidak dapatmengemukakan factor mana yang lebih penting.
Studi-studi longitudional memiliki tiga masalah potensi tambahan. pertama,
jika
peneliti mengukurcirri-ciri
beberapatipe
performance partisipan, kita mungkin akan bermasalah atas factor praktik. FaktorpraKik
muncul darifaka
bahwa performance dapat berkembang sepanjang waKu karena individu diuji
lagi dan lagi
dengan pengukuranyang
sama. Kedua,kita
mungkin akanmenjaga partisipan peneliti
tetap utuh.
paftisipan mungkintetap
utuhPartisipan mungkin pindah, mengundurkan
diri, atau mati.
partisipan yang dropout akan menghasilkan hasil yang berbeda. Kita dapat mengakhiri dengan seleksi positif jika pada akhir studi paftisipan tersebut adalah yang memiliki perolehan tinggi dalam variable(
misalnya, parsislpan yang guguradatah yang
paling sehat mulai dari awal studi). Sebaliknya, kita dapat seleksi negatiiiika paftisipan pada
akhir kesimpulan
studi
adalah kurangtinggi
perolehannya(missalnya, partisipan yang gugur adarah yang kurang baik kesehatannya),
Masalah ketiga adalah bahwa kemampuan kita dalam mengaplikasikan hasil
penelitian terbatas. Kesulitan adalah pada hanya satu generasi yang
ditakukan.
Apakah hasil dari obseruasi pada satu generasi dapat digenerasikan ke generasi lain diragukan. Jadi peneliti yang menggunakan studi longitudional harus siap denagn resiko membuka proses-prose perkembangan yang unuk dari generasi tersebut.
Karena desain longitudional menghabiskan banyak
waKu dan
biasanyaCond uctin g Rerea rch Eth ica I lY
penyilidik yang digunakan pada orang dewasa pastilah dilakukan secara seksama
sekitar apa
yang
mereka sedang lakukandan
memperlakukan pesefta riset dengan rasa hormat. Untuk memastikan bahwaini
terjadi, banyak organisasi professional, sepefti Asosiasi Psikologis Amerika, yang mengurus para agem,seperti
Institut
Kesehatan nasional,sudah
menugaskanpara agen
untuk melindungi hak-hak para peserta riset.Secara umum, penyelidik harus menyampaukan proposal kepanel pemeriksa ulang etika (stitutional meninjau ulang proposal atau
IRBs)
sebelum mulai proyekitu.
Paneltinjauan ulang
menguji proposalitu
secaradetail'
Satukebutuhan adalah bahwa peneliti memperoleh persetujuan yang dibentuk dari peserta
riset
sebelum diambildata
mereka itu, peneliti harus menceritakankepada peserta apa tujuan proyek
itu,
apa yang mereka harus lakukan, apaproyek ituberbahaya beresiko
dan
manfaat apa yang didapat untuk pesefta' peneliti boleh melakukan penelitian, hanya ketika tinjauan ulang panel telah member izin penyelidik itu untuk melakukan penelitian itu.Kebutuhan untuk persetujuan yang diberitahukan adalah seluruh penelitian yang penting.
lika
calon pesertatidak
bisa melengkapiatau
menyudahi proseduryang menyebabkan di intellectual mengalami pelemahan, tindakan khusus harus diambil.
Bagaimana cara penyelidik mengukur topik minat
?
Schaie menggunakan testyang distandarisasi dari kemampuan mental utama untuk menilai suatu cakupan
luas kemampuan seperti pemikiran logis dan kemampuan mengenai ruang. Siapa
yang menagmbil bagian studi ? Setelah lewat studi, lebih dari 5000 individu telah
diuji enam menguji siklus
(
1956, 1963,t970,
L977,1984 dan 1991). Semuapeserta telah direk