• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perspectives On Adult Development And Aging.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perspectives On Adult Development And Aging."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

6-tq

PERSPECTIWS

ON

ADULT

DEWLOPMENT

AND AGING

Oleh

:

Dr. Hendriati Agustiani, M.Si

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS

PAD

JAD

JARAN

(2)

Ketua Bagian Psikologi Perkembangan

Drs.

Peter

R.

NelwanMA

NfP.

130934831

Mengetatrui :

De-[<an Fakultas

Psikologi

)

ati

Siregar,

M.Pd

Terdaftar di PerPustakaan

(3)

TELAH DICATAT/DIDOKUMENTASIKA}I PADA PERPUSTAI(AANI FAKI,'LTAS PSIKOLOGI

UNTVERS ITAS PAD JAD JARAI.I

Kepala Perpustakaan

Dn RatnaJatnjlta, MT

N r P.l 9632 021,5'88032cr.3

Telatr Uiperiksa oleh :

Gunr Besarfl)osen Senior

Prof. Dr. Hj Kusdwiratri Setyono NrP. 130188424

Siregar, M.Pd 197903.2 001

(4)

PERSPECTIVES ON

ADULT

DEVELOPMENT

Selama beberapa decade terakhir, hanya sedikit sekali informasi yang dapat diperoleh mengenai masa tua,

yang

biasanya dipikirkan

oleh

banyak orang

banyak berhubngan dengan adanya kemunduran. Penuaan (aging) melipt"lti

banyak pertirmbuhan maupun kemunduran. Selama 50 tahun lebih, gooitology, yaitu studi mengenai penuaan mulai dari manuturity (kedewasaan) sampai old

age (usia

tua)

telah berkembang. Sampai saat

ini,

masih banyak mitos yang

beredar mengenai orang yang sudah tua. Mitos-mitos ini kemudiana mengarah

pada stereotype-stereotype negative tentang orang-orang yang lebih tua, yang

mungkin nantinya menjadi ageism, suatu bentuk diskiminasi menentang orang-orang dewasa yang Iebih tua berdasarkan umur mereka.

The Life Span

Percprctive

Kita akan mengerti pengalaman orang dewasa bila kita tidak memahami apa saja perjalanan yang terjadi pada masa sebelumnya, yaitu masa remaja dan masa anak. Menempatkan masa dewasa (adulthood) dalam konteks yang lebih

luas sepefti

ini

adalah

inti

dari

perspeKif

Life

Span.

PerpeKif

Life

Span

membagi perkembangan manusia kedalam dua fase : Fase awal (masa anak dan remaja), dan fase akhir (dewasa muda, dewasa madya, dan masa tua). Fase

awal memiliki karakteristis dimana terdapat perkembangan yang pesat pada

(5)

tubuh terjadi cukup lambat, namun kemampuan individu

terus

berkembang, karena individu terus beradaptasi dengan lingkungan (Baltes et al, 1998).

Jika kita melihat perspeKif tife Span ini, perekembangan orang dewasa dan

penemuan merupakan fenomena yang kompleks yang tidak dapat dimengefti hanya dari satu sudut pandang disiplin ilmu saja. Untuk mengefti bagaiman

orang

dewasa berubah, diperlukan banyak sumber

dari

berbagai macam

perspektif. Lagi pula, penemuan merupakan suatu proses sepanjang hidup, yang

berarti bahwa perkembangan manusia itu tidak pernah berhenti.

Salah satu perspektif yang penting dalam pekembangan Life Span adalah

yang dikemukakan

oleh

Paul

Baltes

(1987:;

et dl,

1998),

yang mengidentifikasikan empat kunci dalam perspeKif life span:

1. Multidirectionality

Perkembangan meliputi baik peftumbuhan maupun kemunduran; dimana

jika individu berkembang pada satu area, mereka mungkin

mengalami

kemuduran

di

area

lain

dalam

tingkat yang

berbeda. Contohnya,

kemampuan kosa kata orang cenderung meningkat sesama hidup, namun waktu reaksi cenderung meningkat sesame hidup, namun

waKu

reaKi cenderung menurun.

2.

Plasticity
(6)

dengan latihan, bahkan dimasa

tua. Meskipun begitu,

terdapat

batas-batas tertentu dari peningkatan potensi yang ada.

3.

Historial contert

Kita tumbuh

berkembang

dalam

suatu

set

keadaan khusus yang

ditentukan oleh Historicat context lwaktu bersejarah, sejak kita lahir, dan

budaya dimana kita tumbuh.

4.

Multiple Causation

Bagaimana individu berkembang merupakan hasil dari berbagai macam

sebab.

Perkembangan

bentuk

oleh

pengaruh-pengaruh biologis, psikologis, sosiokultural, dan lipe <ycle.

Persepeftif

life

span

menenkannkan

bahwa

supaya

lengkap,

perkembangan

manusia

membutuhkan waKu

seumur

hidup.

Hal

ini

memberikan pengeftian bahwa tidak ada satu fase perkembangan yang Iebih

penting atau kurang penting dibandingkan yang lainnya.

Dengan mendasarkan

teori

pada prinsip-prinsip

ini, Baltes

et

al

(1998) menyatakan

bahwa

perkembangan life-span

terdiri

dari

interaksi-interaksi dinamis anatara pertumbuhan, pemeliharaan,

dan

loss

regulation. Dalam pandangan mereka, ada empat faKor yang penting :

.

Semakin beftambah usia orang, mereka menunjukkan penurunan yang
(7)

.

Terdapat peningkatan dalam berhubungan usia baik dalam ukuran (iumlah)

maupun kualitas

dari

kultur

yang

dibutuhkan

untuk

menghasilakan

pertumbuhan

tinggi

secara

continu.

Biasanya hal

ini

terjadi

jika

ada

pertumbuhan yang Iambat seiring dengan meningkatnya usia.

.

Individu menunjukkan kemerosotan eflsiensi (yang berhubungan dengan

usia) dalam berinteraksi dengan sumber daya Iingkungan.

.

Adanya kekurangan dalam

kultur,

stuKur-stuktur pendukung "old-age

friendly'i

Dalam

suatu

kesatuan, keempat

faKor

ini

mengidentifikasikan perlunya

melakukan panggilan

(shrD lebih

dan lebih banyak sumber lagi agar dapat berfungsi; berhubungan dengan kemunduran biologis

ketika

menjadi tua, meninggalkan

Iebih

sedikit sumber

untuk

digunakan

bagi

pertumbuhan

seterusnya.

The

Demognphic of Aging

Pernahkah kamu berpikir tentang berapa banyak orang lanjut usia yang

kamu lihat setiaphari ? Mari kita ingat melihat teralalu banyak ketika ia masih

anak-anak,

tetapi

seberapa

besar dunia

berubah

?

Satu yang

pasti:

Sebelumnya, tidak pemah ada orang lanjut usia sebanyak saat ini

di

Negara

industry. Jumlahnya meningkat secara dramatis selama abad

ke

20

karena
(8)

Poulation

Trends

in

The United States

Penyebaran usia pada populasi

di Amerika,

dan proyeksi-proyeksi untuk

tahun 2025, 2050

dan

2100, memperhatikan

bahwa

populasi tersebut beftambah. Pada

tahun

2000, terdapat

lebih

banyak orang-orang berusia

diantara pertengahan 30 an dan

40 an

dibandingkan

grup yang

lainnya"

Proyeksi

untuk tahun

2025 (dimana hamper semua

usia

baby

b6omers mencapa!

65 tahun)

memperhatikan bahwa penyebarannya

akan

berubah

secara dramatis; menuanya baby boomerc menjadi grafik terlebih berbentuk segi-4. Pada tahun 2050, bentuk dari penyebaran akan lebih sepefti

srang

lebah, sebagaimana lebih banyak oaring melanjutkan hidup sampai usia 80 an,

90 an, dan 100

an.

Perubahan terbesar pada abad selanjutnya adalah pada jumlah orang yang lebih tua.

perubahan dramatis selanjutnya pada jumalh orang yang lebih

tua

telah dipengaruhi efek-efek pada hidup setiap orang. Selama beberapa decade awal

abad 21, orang dewasa yang lebih tua (older adults) lanjut usia akan menjadi kekuatan utama dalam politik ekonomi. Mereka akan memaksakan keamanan

social

dan

system pension

lain,

tunjangan kesehatan (terutama perawatan medis dan perawatan dalam jangka waKunlama), dan seruis-servis laninya. Biayanya akan ditunjang oleh sejumlah kecil pembenyaran pajak pada generasi yang lebih muda.

pemaksaan pada seruis kesehatan dan social akan menjadi buruk karena

(9)

Amerika adalah orang dengan usia lebih dari 85 tahun. Pada kenyataannya,

jumlah orang-orang seperti i'.u diproyeksikan akan meningkat

tiga

kali

lipat

anatara tahun 2000 dan 2050 (Administration on Aging, 2003b. sepefti yang didiskusikan pada chapter

3,

orang yang berumur diatas

85

tahun secara

umum

memerlukan

lebih

banyak bantuan

pada

kehidupan sehari-harinya

dibandingkan orang berusia di bawah 85 tahun'

Diversity of Otder Adul9 in The United

States-Seperti orang pada usia kamu, orang lanjut usia tidak Semuanya sama' Jumlah orang

lanjut

usia diantara etnis Amerika beftambah lebih cepat dari

pada orang-orang Amerika

-

Eropa. Kecenderungan

ini

diproyeksi akan terus

berlbnjuL seperti

terlihat

pada

figure 1.5

untuk

proyeksi

di

tahun

2050

(Administration

on

Aging, 2003a). Catatlah bahwa

terjadi

peningkatan yang relative besar pada jumlah orang-orang lanjut usia kepulauan Asia-Pasifik dan

orang-orang Amerika-Hispanic dibandingkan dengan orang-orang

lanjut

usia Amerika -Afrika. catat juga bahwa pada presentase populasi orang lanjut usia

orang Amerika-Ekemunduran signifikan pada tahun 2050.

Tingkat pendidikan orang lanjut usia terus meningkat. Saat ini, 70olo dari orang diatas usia 65 tahun mempunyai 'rjazah SMA, dan !7o/o pernah kuliah

selama 4 tahun atau lebih diperguruan tingggi (Administration on Aging, 2003c)'

perbaikan pada rata-rata tingkat pendidikan diharapkan terus berlanjut, hal

menggambarkan kesempatan berpendidikan yang lebih baik bagi lebih banyak

(10)

perguruantinggi,untukmendapatkanpekerjaanyangbaik'Orangyang

berpendidikan lebih tinggi cenderung hidup lebih lama; sebagaian besar

karena

merekamempunyaipendapatanyanglebihtinggi,yangrnemberikanmereka

akses untuk kesehatan yang lebih baik dan kesempatan untuk hidup

dengan

gaya hiduP Yang lebih sehat'

Kecenderungan populasi di Amerika tidaklah unik' lumlah orang lanjut usia

akan

bertambah secara dramatis

pada

hamper semua area-area didunia samapai beberapa decade selanjutnya. Secara keseluruhan,

the

"oldest" area di dunia, selanjutnya

aropa;

Italia memiliki presentase orang lanjut usia teftinggi di dunia (18,1olo di tahun 2OO0), dengan sebagian besar Negara-negara Eropa lainnya di atas 14olo (secara kontras, persentase di Amerika pada tahun 2000

adalah 12,4o/a). The ')oungest" area selanjutnya adalah Afrika, dimana secara

keseluruhan rendahnya akses kesehatan dan tingginya AIDS secara signifikan memperpendek hidup orang-orang (Kinsella & Velkoff, 2001).

Banyak negar-negara industry, sepefti Jepang, mencoba untuk mengatasi

peningkatan lebih cepat dari jumlah orang lanjut usia. Pada kenyataannya, perubahan demokrafis populasi di Jepang akan menjadi yang terbaik

di

dunia

industry; di tahun 2025 akan ada dua kali lebih banyak orang lanjut usia dari

pada anak-anak. (WuDunn, 1997). Kanada memimpin dunia industry dalam laju

peningkatan populasi orang lanjut usia: antara tahun 2000 dan tahun 2030 akan

(11)

Hal

ini

tidaklah seberapa dibandingkan dengan meledaknya peningkatan populasi dari orang lanjut usia pada Negara-negara berkembang (Kinsella 7

Velkoff, 2O01).Sebagaimana contoh, Singapura akan mengalami peningkatan

sebesar 372a/o pada orang lanjut usia tahun 2050. Malaysia (277o/o), Kolombia

(2560/o) dan Kosta Rika (250Yo), semunanya mengalami peningkatan lebih dari

25Oo/o.

Implikasi

yang

melibatkan seturuh

dunia

pada perubahan populasi ini

adalah sangat besar. Pertama, pertimbangkan apa yang akan

terjadi

pada Negara-negara seperti Jepang dan sebagian besar Eropa, dimana perubahan akan menghasilakan penurunan populasi. Mengapa ? Alasan utama Negara-negara

tersebut

mengalami "penuaan" (agin@ adalah rendahnya tingkat kelahiran yang signifikan. Saat populasi yang besar dari orang lanjut usia mati, penurunan populasi tidak dapat dihindari. Untuk mereka, hal

itu

menimbulkan permasalahan bagaiman perekonomian mereka akan mengatasi permasalahan

suplai pekerja (dan konsumenO. Secara kontras, kenaikan dramatis pada orang

lanjut usia (dan populasi secara umum) pada sebagian besar Negara lainnya di

dunia, menimbulkan permasalahan-permasalan ganda akan perawatan lebih

(12)

ISSUES

IN

STITDYING ADT'LT DEUELOPMENTAND AGING

Lever

Johnson terceyum

lefur

ketika

dia

untuk pettama

kalinya menggendong cucu perempuannya yang baru lahir. Begitu banyak pikiran yang melintas dikepatanya.

Apa yang al<an

dialami Devonna

ketika

tumbuh

?

Al<ankankah lingkungan yang miskin tempat mereka tinggal menghalanginya dalam menyadari potensi yang dimitikinya ? Akankah gen-gen kesehatah yang

baik

di

dalam keluarga diturunt<an kepadanya ? Seberapa bedanya hidup Devonna ketika tumbuh dewasa sebagai African American di Amerika

krikat

berbda dengan pengalaman LeuarJohnsn ?

Seperti para kakek dan nenek yang lain, Levar memikirkan bagaimana masa

depan

cucu

perempuannya

kelak.

Pernyatan:pemyaan

yang

dia

nyatakan

menarik karena sudah sewajarnya,

tapi iuga

penting karena alasan lain: Pemyataan -pernyataan tersebut tepat pada

inti

dari "general issues" tentang perkembangan manusia yang telah menjadi sangat menarik bagi para filsuf dan

ilmuan selama beraba$abad. Anda juga mungkin memikirkan tentang banyak

issues yang sama. Bagaimana beberapa orang tetap kurus, semenatara orang-orang yang lain tampaknya beftambah berat badanya hanya karena melihat makanan ? Bagaimana beberapa orcng tetap sangat aktif secara mental dengan

baik saat sudah menua ? Bagaiman tumbuh dewasa

di

budaya yang berbicara

dengan bahasa Spayol

mempengaruhi pandangan-pandangan seseorang
(13)

sehingga

kita

menjadi

dewasa.

Pada

ahli

perkembangan memberikan penempatan khusus pada empat penagruh: biologis, sosiologis, sosiokulfural,

dan

life-cycle/siklus kehidupan.

Pengaruh-pengaruh

ini

mengarah

perkembangan

kita

seperti tangan seniman

yang

memberikan pengarahan

mengenai pembuatan lukisan ataupun seni pahat.

Pernyataan-pi'nyataan selanjutnya mengenai pengaruh-p"ngurrh

r.ng

membentuk perkembangan adalah seperti

:

Apa hubungan penting antara geneka

dan

lingkungan pada perilaku orang

?

Apa

orang berubah secara berangsur-angsur (graduat) ataukah mereka berubah secara lebih tiba-tiba ?

Apakah Semua orcng berubah

dalam

cara yang Sama

?

Pernyatan ini

mereflesikan empat kontroversi utama yang dalam sejarah menjadi basis dari

studi

mengenai prkembangan manusia (Lerner, 1986): kontroversi Naturq kontroverci Change-Stabitity, kontroversi Contiuity-Discontiuty, dan kontroversi

" lJniverwl versus Context-spcific developmenf'

-Memiliki

pegangan

yang kuat

mengenai

pengaruh-pengaruh dan

kontroversi-kontroversi mengenai perkembangan menjadi penting, karena hal

tersebut menyediakan sebuah konteks untuk memahami kenapa para peneliti dan pembuat teori percaya hal-hal tertentu mengenai penemuan atau kenapa

beberapa topic lebih banyak diteliti dari pada yang lain. Contohnya, seseorang

yang percaya bahwa penurunan kemampuan intelektual adalah

sudah

sejak

seseorang

lahir dan tidak

bisa

dihindari dalam penemuan,

tidak

mungkin

'mencari

(14)

dengan seseorang yang percaya bahwa karakteristik-karakteristik kepribadian berubah selama masa dewasa mungkin mencari "life transitions':

Pengaruh-pengaruh dalam Perkembangan

Kenapa beberapa orang sudah berubah saat masih dewasa muda ? Kenapa

beberapa orang dewasa terus meningkat segala sesuattt dengan baik, senientara yang lain tidak

? Kenapa reaksi seorang

wanita berusia 26 tahun mengenai

kehamilan yang

tak

direncankan mungkin berbeda dengan wanita berusia 46 tahun

?

Pertanyaan-pemyataan

ini meminta

kita

untuk memahami pengaruh-pengaruh dasar yang membentuk kita. Para ahli perkembangan memperhatikan empat hal yang saling mempengaruhi :

.

Biotogicat forces, termasuk

di

dalamnya semua factor genetis dan

factor-faktor yang

berhubungan

dengan

kesehatan

yang

mempengaruhi perkembangan. Contoh-contoh

dari

biolryical forces meliputi menopause,

kerutan di wajah, dan perubahan-perubahan pada system organ utama.

.

Psyhologycat forces, meliputi semua persepsi internal, kognitif, emosional,

dan factor-faktor kepribadian yang mempengaruhi perkembangan. Secara

koleffiif, Psyhotogycal forces menyediakan karaKeristik-karakteristik yang kita perhatikan dari orang-orang, yang membuat mereka individual.

.

Socioculfural forces meliputi factor-faktor interpersonal, social, budaya dan
(15)

Life-cyte

forces mereflesikan

perbedaan-perbedaan mengenai bagaimana suatu even yang sama

atau

kombinasi

dari

biological, psychological dan sociocultural forces mempengaruhi orang pada point-point yang berbeda

dalam hidupmereka.

Satu cara yang berguna untuk mengorganisir biological, psychological dan

sociocultural

forces,

dalam

perkembangan

manusia

adalah

dengan

biopsychosocial

fiamewok.

Bersama

dengan life-rycle

forces,

biopsychosocial

fnmewo*

menyediakan sebuah depkripsi umum yang lengkap
(16)

forces,

akan

menyediakan sebuah

jalan

untuk

memahami

semua

hasil perkembangan seperti akan terlihat pada teks ini.

fnfunelations

among

the

Forcs:

Developmenbl

fnfluenes

Semua pengaruh (forces) yang telah

kita

diskusikan berkombinasi untuk membentuk pengalaman-pengalaman perkembangan setiap orang. Suatu cara untuk mempertimbangkan kombinasi-kombinasi ini adalah mempertimbahgkan derajat dimana hal-hal tersebut umum atau unik. Berdasarkan pendekatan ini,

Baltes

(1987;

Baltes

et ol,

1998) mengidentifikasikan

tiga set

pengaruh-pengaruh

yang

saling

berinteraksi

untuk

menghasilkan

perubahan

perkembangan sepanjang hidup: normative age-graded influences, normative historygardede influencu, dan nonnormative influences'

Notmatiye age-gnded

influenrc

adalah pengalaman yang disebabkan

oleh biotogicat, psycholryical dan srciocultural forces yang berkorelasi tinggi dengan usia konologis. Beberapa contohnya, seperti pubertas, menarche, dan menopause, adalah biologis, Kejadian normative biologis

ini

mengindikasikan

perubahan besar dalam hidup seseorang; sebagai contoh, menopause adalah indicatorbahwa seorang wanita tidak bisa lagi melahirkan anak tanpa inerpensi

(17)

Pengaruh normative age-graded biasanya sama dengan maior time-markers evebB, yang seringkali memiliki ritual. Sebagai contoh, banyak orang dewasa

yang lebih muda secara formal menyatakan usia ke 21 sebagai suatu transisi kekuasaan, menikah biasanya Sama dengan banyak perayaan,

dan

sering

dimulai dengan sebuah pesta merayakan akhir dari kepegawaian. Events ini menyediakan cara yang paling nyaman untuk menghakimi dimana kita berada

dalam waktu social kita.

Normative

hisbry-gnded

influences

kejadian-kejadian yang dialami oleh

sebagain besar orang pada saat yang sama disebuah budaya yang spesifik.

Events ini mungkin biologis (seperti epidemi), psikologis (sepefti stereotype tertentu), atau sosiokultural (seperti perubahan perilaku karena seksualitas).

Normative hiilory-graded

influenrc

sering

member sebuah generasi

identitas uniknya sendiri, sepefti baby- boom generation (orang-orang yang lahhir kira-kira antara 1946 dan 1960), generasi

X

(orang-orang yang lahhir kira-kira antara 1965 dan 1975), dan gerasi Y (kadang disebut Echo Boomers

atau Millenial Generation, lahir antara 1979 dan 1994). Pengaruh0pengaruh ini bisa menghailkan efek yang sangat hebat. Contohnya penyerangan World Trade

Center pada 11 Septemhr 2OOL, secara fundamental merubah sikap mengenai keamanan yang selama ini dirasa cukup.

Nonnormative

influenes

adalah kejadian-kejadian

yang

jarang

atau langkah yang mungkin penting bagi individu tertentu namun tidak dialami oleh
(18)

seperti memenangkan

lotre atau

sebuah pemilihan;

atau

yang

tidak menyenangkan, seperti sebuah kecelakaan atau dipecat. Karena tidak dapat diprediksi

inilah

maka

hal

tersebut menjadi

unik.

Beberapa kejadian bisa

membuat hidup seseorang berubah dalam semalam.

Secara khusus tife-cycte forces adalah kunci dalam memahami pentingnya

normative age-graded, normative history-graded

dan normative

influences. Sebagai contoh,

historygradd

influences mungkin menghasilkan perbedaan antara generasi, pengalaman orang tua sebagai dewasa muda ditahun 1960 dan

1970 an (sebelum aIDS, mengirim pesan secara instan, dan terorisme global) mungkin sedikit berpengaruh dengan isu-isu kompleks yang dihadapi para dewasa muda masa kini. Sebaliknya, interaksi-interaksi

ini memiliki

implikasi

penting untuk memahami perbedaan-perbedaan yang tampaknya berhubungan

dengan

usia.

Karena

itu,

perbedaan-perbedaan

bisa

d'rjelaskan melalui
(19)

Culture and

Ethnicity

Secara bersama-sama, kultur

dan

etnisitas menghasilkan status, seting social, kondisi hidup, dan pengalaman personal untuk orang Semua umur, dan

hal tersebut mempengaruhi oleh aspek biologis, psikologis dan roda kehidupan

(tit'e

cyct).

Kultur atau budaya dapat digambarkan sebagai orientasi nilai-dasar, norma

dan kepercayaan bersama; iuga

kebiasaan

dan

cara

hidup. Kultur memberikan suatu peninjauan luas yang mendasar mengenai

afti

tujuan pada kehidupan sehari-hari (Luborsky

&

McMullen, 1999). Kultur memiliki pengaruh

yang kuat karena berhubungan dengan biologica! forces (pengaruh biologis)

melalui garis

keturunan keluarga secara

psikologis,

kltur

membentuk kepercayaan inti masyarakaU dalam beberapa

hal

ini

dapat mengakibatkan etnosenffismq atau kepercayaan yang menganggap kultur atau budaya sendiri

lebih

superior dibandingkan yang lain. Penyosialisasian

sejak

kecil

akan

memberikan efek yang mendalam dibandingkan seseorang mengadopsi budaya pada kehidupannya dan menghasilkan efek kehidupan yang signifikan. Kultur sangat penting dalam tlmu gerontotogykarena dapat menjelaskan konsep dasar

sepefti orang, usia dan jalan hidup dengan kultur yang berbeda.

yang

sama pentingnya adalah konsep ethnicity, yang merupakan identitas pada individu dan perasaan kolektif berdasarkan pada sejarah dan keanggotaan

kelompok

budaya,

dan

berhubungan

dengan perilaku

dan

kepercayaan
(20)

kesukuan mempunyai kesolidan

dan

mengalir

kekayaan, mencerminkan

faKabahwa etnik dan kultur merupakan aspek yang

tak

berubah-ubah pada

situasi spesifik dab keidentitas kesukuan. Contohnya, istilah yang mengacu pada

suatu kelompok kesukuan dapat berubah seiring berjalan

waktu;

misalnya,

istilah orang-orang

kulit

berwana, orang Negro,blak Americans, dan African

Americans, semuanya digunakan untuk menggambarkan orang Ameriki yang

memiliki nenek

moyang

orang

Afrika.Identitas kesukaan

pertama

kali

dipengaruhi oleh faktor biologis melalui oprang tua. Bagaimanapun, bagaimana

seseorang menyertakan identitas kesukuan tergantung pada banyak faKor

psikologis seperti halnya usia/zaman.

Baik kultur dan ethnicity merupakan dimensi kunci dan dimana hal tersebut

berbeda-beda pada setiap orang dewasa. Bagaimanapun kita hanya mengetahui

sedikit tentang bagaimana orang mengalami usia tua. SayangnYd, kebanyakan

riset

berfokus hanya

pada orang

Amerika-Eropa. Dengan kecenderungan

demokafis

yang

sudah didiskusikan sebelumnya,

fokus

ini

harus berubah,

sehingga kita dapat memahami pengalaman beftumbuh menjadi lebih

tua

di

Amerika Serikat pada decade-decade berirutnya.

The Meaning of Age

Ketika Anda ditanya "Berpa tahun umurmu?", apa yang melintas dalam

pikiranmu?' Apakah suatu angka dari tahun-tahun yang

telah

berlalu sejak
(21)

pertanyaan tersebut diajukan

?

Apakah

hal

itu

didefinikan lebih pada aspek

biologis, psikologis, atau social dari pada waktu dalam kalender ? Anda mungkin

tidak memikirkannya, tapi usia bukanlah suatu konstruk yang sederhana (dan dalam kasus orang-orang sepefti suku ! Kung, hal ini bahkan tidak berafti sama

sekali).

Demikian juga penemuan, bukanlah suatu proses tunggal' Penemuanterdiri

atas paling tiga proses yang nyataiberbeda: peilemuan primer, sekunder, dan tersier (Birren

&

Cumingham, 1985). Penemuan primer adalah perkembangan yang normal selama masa dewasa, bebas

dari

penyakit. Perubahan dalam

proses-proses biologis, sosiokultural,

dan

life

cycle dalam penemuan primer adalah suatu bagian yang tidak bisa dihindari dalam proses perkembangan; contoh-contihnya termasuk menopause, penurunan dalam

waKu

reaksi, dan

kehilangan keluarga

dan teman.

Penemuan sekunder

adalah

perubahan

perkembangan yang berhubungan dengan penyakit, gaya hidup dan

factor-faKor

lingkungan lain yang menyebabkan yang

tak

bisa dihindari (misalnya

polusi).

Kehilangan kemampuan itelektual

yang

progresif

pada

penyakit

Alzheimer dan macam-macam penyakit yang berhubungan dengan demensia'

merupakan contoh<ontoh

dari

penuaan sekunder. Penuaan

tersier

adalah

kehilangan-kehilangan yang terjadi secara cepat sesaat sebelum meninggal' contoh dari penemuan tersier adalah sebuah fenomena yang dikenal dengan

(22)

para peneliti menyatakan bahwa semua orang tidak tumbuh menjadi tua dalam cara yang sama. Ketika sebagian orang cenderung menunjukkan pola

-pola biasa dari penemuan yangyang mereflesikan perubahan yang tipikal atau normative dari usia, orang-orang yang lain menunjukkan penuaan yang'sukses',

diaman hanya sedikit perubahan yang terjadi. Contohnya, meski sebagian orang cenderung memiliki penyakit

konis

disaat penuaan, beberapa orang tidak mengalaminya. Apa yang menyebabkan orang-orang ini berbeda ? Pada point ino, kita tahu dengan pasti. Mungkin kombinasi genetis yang unik, lingkungan yang optimal, fleksibilitas dalam menghadapi situsi-situasi hidup, control pribadi yang kuat, dan mungkin sedikit keberuntungan. Yang penting untuk diingat adalah bahwa pengalaman setiap orang dalam menjadi tua itu

tidak

sama,

berbeda-beda.

Usia konologis adalah suatu

cara steno

untukenunjukkan

waktu

dan

mengatur events dan data dengan menggunakan standard yang paling umum

dimengefti: waftunkalender. Usia kronologis bukanlah satu-satunya variable penunjuk steno dalam perkembangan dewasaenuaan; yang lainnya misalnya

adalah gender, ethnicity, dan ststus sosioekonomi. Tidak ada satupun variable petunjuk yang secara langsung menyebabkan tingkah

laku.

Dalam gender misalnya, bukanlah bukan karena seseorang itu pria ataukah wanita yang akan menentukan berapa lama dia hidup, tapi faKor-faKoryang mendasarinya yang menentukan,

misalnya efek-efek hormoral,

yang

merupakan penyebab
(23)

mungkin karena sudah familiar dan dipakai secara luas. Bagaimanapun, 'usia" (atau waktuO

tidak

secara langsung menyebabkan sesuatu

terjadi.

Perilaku

manusia dipengaruhi

oleh

pengalaman-pengalaman

yang terjadi

seiring

berjalannya

waKu,

bukan

karena

itu

sendiri.

Yang

kita

pelajari

dalam

perkembangan dewasa dan penuaan adalah "result of time

or

age-dependent processes'I bukan "bukan "hasil dari usia" itu sendiri.

Sebagai tambahan usia kronologis, ada beberapa definisi lain mengenai

usia. Perceived age menunjuk pada usia yang

kita

rasakan. Pepatah "kamu adalah sesuatu yang kamu rasakan", menggambarkan perceived age, Biological age (usia biologis) dinilai dengan mengukur fungsi dari organ-organ vital, atau

lifelim

iting

system-sistem organ, seperti sistem kardiovaskular.

Psycholqical age (usia psikologis) menunjuk pada tingkat fungsional dari

kemampuan-kemampuan psikologis yang digunakan untuk beradaptasi dengan

tuntutan-tuntutan lingkungan

yang berubah-ubah.

Yang

termasuk dalam

kemampuan ini termasuk memori, intelegensi, feelings, motivasi, dan

keahlian-keahlian lain yang membantu perkembangan dan memelihara self-esteem dan control pribadi.

Srcialcultural age menunjukkan pada suatu set peran suatu spesifik yang

diadopsi

individu

dalam

hubungannya

dengan

anggota-anggota

lain

di

masyarakat

dan budaya

dimana mereka berada. Sociocultural

age

dinilai

berdasarkan tinmgkah laku dan kebiaaan

(habiB)

seperti gaya berpakaian,
(24)

khususnya dalam memahami peran-peran yang kita adopsi dala keluarga dan

pekerjaan. Kapan menikah, memiliki analg rnemajukan karier, pension dan

lain-lain

serimg

kali

dipengaruhi

oleh

pikiran mengenai sociocultural

age

kita. Keputusan-keputusan seperti itu juga berperan dalam menentukan sellf- esteem dan aspek-aspek lain keptibadian kita. Banyak dari sebagian stereotype yang merusak mengenai penuaan (misatnya, orang

lanjut

usia sebaliknya tidak melakukan sex) didasarkan atas asumsi yang salah tentang sociocultural age

Kontroversi dalam Perkembangan

Manakah yang menentukan

seberapa

pintarnya dirimu ? Gen ataukah pengalaman-pengalaman yang menjadikan dirimu pintar ?

lika

pada usia

dewasa awal si A adalah wanita ramah, apakah ia akan tetap ramah hingga usia tuanya ? lika manusia merubah, apakah perubahan itu terjadi secara berangsur-angsur atau secara langsung tanpa melalui tahapan ? Pertanyaan

ini dan yang

semacamnya

telah lama terpikirkan oleh beberapa filosofer barat terkemuka, seperti plato, Aristoteles, Rene Descarter, Jahn Locke, Ludwing Wittgenstein, dan lain-lain. Emapat hal; utama yang paling sering dibahas dalam diskusi Yaitu :

1.

Kontroversi nature (bawaan) dan Nurture (lingkungan)

Sejauh mana bakat dan karaKer bawaan gnature) dan pengaruh pengalaman

atau

pengaruh lingkungan (nurture) menentukan siapa
(25)

pada

umumnya

teori-teori

memqndqng

perkembangan

dan

pertambahan usia dewasa dari sisi bawaan (nature) beberapa perubhan pasti terjadi seiring dengan bertambahnya usia, dan seseorang tidak dapat melakukan

hal

yang berarti

untuk

merubahnya' Pendapat ini diungkapkan salah satunya oleh Shakespeare, yang dalkam tulisannya, As You like

Il,

menggambarkan usia tua sebagai masa kanak-kanak ke

dua, dan

juga

oleh

David

wechsler.

Ia

mempercayai bahwa

perkembangan intektual di usia dewasa beraftu kehilangan kecakapanya

dan tidak ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hal ini, muncul pemikiran

bahwa

terjadi interaksi antara nature dan nufture' Sebagai contoh :penderita Alzheimer. Pada beberapa kasus. Aklzheumer ini muncul karenabawaan genetic,

tetpi

sumber penyakit

ini juga

dipicu olah pengaruh lingkungan. Lingkungan secara khusus mempengaruhi perkembangan penyakit

ini,

dan

ini

telah

terbufti dengan

beberapa

fakra yang

menyatakan bahwa lingkungan

yang

mendukung dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk

waftu

yang

sebesar (CamP. 2001)

ladi

untuk dapat memahami seseorang kita harus melihat dari dua
(26)

antara nafl.re

d4

nrhre-

Dan hal ini diperhatikan secara bersamaan

untuk rnenjdadtrt

tinddt

ffit

seseorang. Kesamaan (stability) X perubahan (change)

Apakah kamu sama seperti kamu 10 tahun Ialu ? Ataukah kamu merasa

kamu berbeda dengan kamu yang dahulu ? Hal ini sangatlah tergantung

pada aspek apa yang dilihat. Kamu akan berkata sama dengad dirimu

yang dahulu dalam hal cara beiajar, cian jika dilihat dari segi

fisi(

maka

jawaban yang akan muncul adalah bahwa kamu telah berbeda dengan

dirimu 10 tahun lalu. Kontroversi antara kesamaan (stability) dengan

perubahan (change)

ini

melihat beberapa banyak orang-orang tetap berada pada keadaan yang sama seliring dengan berlalunya waktu.

Kesamaan (stability) pada beberapa tingkatan awal merupakan hal yang

penting bagi manusia untuk menyadari bahwa

kita

masih merupakan

individu yang sama walaupun waKu berlalu. Tapi kita juga mempercayai

bahwa karakter kita tidaklah tetap, kita dapat melakukan perubahan

terhadapnya jika berkeinginan untuk itu.

Walaaaupun ada sedikit kontroversi bahwa anak-anak mengalami

perubahan dalam beberapa

hal

sesejak

ia

Iahir hingga

ia

berusia 1

tahun, kontroversi yang sama lebih banyak terjadi pada masa dewasa.

Pada

umumnya kontroversi kesamaan

(stability)

dan

perubahan
(27)

seberapa banyak

kita mengalami perubahan menjadi

hal

yang sulit untuk dipecahkan secara objektif. Beberapa pakar gerentologia (pakar dibidang manula) mengatakan bahwa hal ini tergantung pada aspek apa yang diteliti/dilihat dan perspektif teori apa yang digunakan.

Kontroversi saat

ini

Apakah kepribadian Seseorang di masa dewasa awam/menentukan kepribadiannya di usia tua ?

Kontroversi dalam

hal

ini

menjadi bahan perbincangan hangat dikalangan geropntologia, apakah kepribadian seseorang akan tetap

Sama atau akan berubah seiring dengan pertambahan waKu ? Apakah orang yang dulunya dikenal suka bercanda dikalangannya akan tetap sama ketika

10,

20

atau 30 tahun kemudian

? Apakah orang

yang dulunya pemalu akan berubah menjadi orang yang percaya diri ? Jika anda diberi pertanyaan

itu

maka akan menjawab, ada sebagian orang

yang

tetap Sama dan ada yang

mengalami perubahan. Mengapa

demikian ?

Hal

ini tergantung

pada seberapa

spesifik

sifat

yang

anda

perhatikan. lika anada melihat sifat yang spesifik seperti pemalu, maka

anda akan menemukan kesamaan (stability). Tetapi

jika

anda melihat
(28)

lika

dalam

hal

ini

anda

harus

berhati-hati

dalam

membuat pernyataan mengenai hal ini. Anda juga harus menspesifkikan hal yang ingin anda teliti/ukur dan seberapa rumitnya hal itu'

Kesi na mbu n ga n (conti n ulity) X terputus (disconti n u ity)

Kesinambungan

dan

terputus

melihat

dari

sudut

pandang dpakah bagian-bagian

dari

fenomena perkembangan berlangsung dengan perkembangan

berlangsung

dengan

penggeseran

yang

halus

(continulity)atau merupakan bagian yang bergeser secara kasar dimiliki seseorang, sedangkan diskontinuitas memfokuskan

pada

jenis-jenis

karaKeristik yang dimiliki seseorang sebagai contoh :

.

Komunitas :waKu reaksi (reaction time). Semakin

tua

seseorang,

maka kecepatan untuk berespon semakin berkurang'

.

Diskontinuitas

:

bagaimana seseorang dalam menghadapi masalah,

terutama seseorang

yang

mempunyai

sifat

ruwet

(cmplex) dan

ambisius, maka dia akan menjalani bagian-bagian pokok dari masa

dewasa muda hingga usia tengah baya.

Dengan diskontinuitas permasalahan

tentang

seberapa cepat

seseorang dapat beradaptasi dalam situasi-situasi yang dihadapinya

(29)

4.

Plastisitas merupakan penambahan bahwa kemampuan seselorang bukan ditentukan, tetapi dapat dipelajari atau ditingkatkan dengan latihan. Sebagai contoh seseorang dapat mempelajari cara untuk mengingat informasi,

dan sebaliknya

dapat

membantu mereka dalam menghadapi penurunan kemampuan

short

term

memory mereka

yang

disebabkan oleh

factor

usia. Walaupun plastisitas

dapat

diterapkan

pada

banyak

hal,

tetapi

ia

mempunyai keterbatasan ti ngkatan potensial yang dapat ditingkatkan.

umum

(universal)

x

perkembangan

yang

spesifik

(specific development)

Kontroversi antara perkembangan yang umum dengan yang

spesifik

merupakan kontroversi

yang memfokuskan

pada pernasalahan apakah dalam perkembangan hanya ada satu jalan yang Sama untuk setiap orang atau terdapat banyak jalan. sepefti

pada suku lingkungan yang bermukim digurun Kalahari, Botswana,

Afrika selatan (lee et al, 2002). Ketika tertua suku tersebut diberi pertanyaan "berapa

umur anda"

?,

maka peftanyan

itu tidak

bermakna apa-apa pada dirinya.

suku

ikung

tidak

mengitung berapa umur mereka, berapa jumlah anak mereka, atau berapa kali
(30)

orang lain untuk menghitungnya. Bagi suku ikung, usia tidaklah

penting.

Nilai-nilai

yang

berlaku

dimasyarakat

juga

tidak

membedakan orang karena usianya, contohnya wanita-wanita di

usia 20-an maupun 60-an semuanya melakukan hal yang sama,

seperti berkebun, mengambil air di mata air, dan mer,jaga anak.

Hal

ini

sangat bertolak belakang dengan orang dewasa di

Amerika Serikat, dimana orang-orang mempermasalahkan usia

dinilai-nilai sosialnya membedakan

orang

berdasarkan usianya.

Dapatkan satu teori menjelaskan kedua hal ini ? Mungkin. Berapa

teorikus berpendapat bahwa setiap perbedaan lebih jelas terlihat dari pada kenyataannya dan perbedaan

itu

mewakili satu proses

dasar

untuk

keseluruhan. Dengan

kata

lain,

perbedaan dalam

perkembangan,

sepefti

hersyey,

nestle,

Schmidt

dan

godiva

merupakan coklat yang berbeda tetapi semuanya merupakan hasil dari proses dasar manufaKur yang sama.

Pandangan

yang

berbeda mengatakan bahwa perbedaan

pada

orang mungkin bukan merupakan variasi

saja.

Pencetus

pandangan

ini

berendapat bahwa perkembangan

usia

dewasa

saling

terkait

erat

dengan konteks

dimana mereka

berada.

Perkembangan seseorang merupakan hasil interaksi yang komplek

dengan lingkungan,

dan

interaksi

ini

pada

dasarnya berbeda
(31)

masing-masing yang membentuk perkembangan seseorang, sama sepefti "resep" di coklat, walaupun sama-sama coklat

tapi

resep

yang di gunakan berbeda.

Jadi perkembangan di usia dewasa harus dimengefti dengan

melihat konteks dimana mereka berada. Dalam beberapa kasus hal ini berafti bahwa konteks hampirb sama dengan tren umum yang

dapat diidentifikasi. Dalam kasus lainnya, sepefti perbedaan pada

suku

ikung

dan

masyarakat

Amerika

Serikat

menghalangi

pernyataan-pernyataan

urnum. Dalam kasus

levar

dan

cucu

perempuannya, mungkin merupakan gabungan antara keduanya.

RESEARCH METHODS

Learning Objectives

.

Pendekatan apa yang dilakukan oleh ilmuan untuk mengukur tingkahlaku

dalam perkembangan dewasa dan aging research ?

o

Apa cara yang biasa dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ?

o

Apa desain yang sangat

unik

penelitian pada perkembangan

dan

usia

kedewasaan ?

.

Apa prosedur etis yang harus diikuti peneliti ?

Leah dan Sarah keduanya berusia 75 tahun dan sedang berada dalam kondisi

(32)

memukirkan bentuk dalam pikirannya untuk mengingat daftar belanjaannya. Sedangkan Sarah menuliskannya. Leah dan Sarah berdiskusi tentang teknik

mana yang lebih baik.

Leah

dan

Sarah mengetahui bahwa

anda

mengambil kursus tentang perkembangan dewasa dan penuaan, jadi mereka bertanya pada anda tentang hal itu. Anda tahu penelitian dapat menunjukkan pendekatan mana yang lebih baik. Gerontoiogis harus membuat beberapa keputusan kunci selama mereka menyiapkan untuk mempelajari

topic.

Apapun mereka

harus

menentukan bagaimana

mengukur

tipok

yang

disenangi,

mereka harus

mendisain

penelitiannya; mereka harus memilih cara untuk perkembangan studinya dan mereka harus respek terhadap hak-hak menusia yang akan terlibat dalam

penelitiannya.

Apa yang membuat studi tentang perkembangan orang dewasa dan aging

berada dari area lain dalam ilmu pengetahuan social, yaitu kebutuhan untuk mempertimbangkan banyak pengaruh pada tingkah laku. Penjelasan tentang perkembangan memerlukan pertimbangan pada semua kekuatan yang kita peftimbangkan sebelumnya. Hal

ini

membuat penelitian dalam perkembangan

orang dewasa dan aging lebih sukar.

lika tidak ada

alasan lain untuk hal itu

pemeriksaan penelitian membutuhkan variable yang lebih banyak.

Selain pemilihan ketode, penelitian harus memperhatikan bahwa penelitian

itu reliable dan valid.

Reliabilitas adalah tingkat indeks konsistensi dari suatu
(33)

jika tingkat konsistensi tinggi pada setiap estimasi tingkah laku yang diukur. Semua pengukuran digunakan dalam penelitian gerontologial harus realiabel atau tidak bisa dipakai. Validitas suatu alat ukur adalah tingkatan dari alat ukur

itu

mengukur apa yang akan diukur peneliti. Sebagai contohnya, pengukuran memori valid hanya

jika

alat

ukur

itu

dapat menqukur memoti (dan bukan kemampuan

kosakata misalnya). Validitas seringkali

terbentuk

iengan

menunjukkan ukuran dalam peftanyaan ."-ang berhubungan

dekat

dengan pengukuran

lain

yang diketahui telah

valid.

Karena sangat mungkin untuk mempunyai alat ukur yang reliable namun tidak valid (suatu penggaris reliable

dalam mengukur panjang namun tidak valid untuk mengukur memori), peneliti

harus memastikan bahwa pengukuran reliable dan juga valid.

Observasi

sistematis,

Secara

tidak langsung nsms 'observasi

sistematis' meliputi memperhatikan orang-orang dan secara berhati-hati mereka merekam

apa yang mereka katakana atau lakukan. Dua bentuk dari observasi sistematis

dalah observasi nafurat

dan obseruasi

terstuKu.

Dalam observasi natural, seseorang akan diobseruasi sesuai dengan kelakuan mereka

yang

spontan

terjadi pada

kehidupan sebenarnya. Sebagai contohnya, Leah

dan

Sarah

diobservasi dalam suatu took, dimana mereka membeli barang-barang mereka

sesuai

dengan

arah

mereka

sendiri

untuk

melihat sebaik

apa

mereka

mengingat.

Obseruasi terstuktur berbeda dari obseruasi natural dalam hal setting yang

(34)

terstu6ur sangat berguna untuk mempelajari tingkah laku yang sulit diobservasi

secara

natural.

sebagai contohnya, bagaimana seseorang bereaksi pada keadaan genting sangat

sulit

untuk ditetiti secara natural, karena keadaan

berbahaya,

genting sangat

jarang

meripakan

peristiea

yang

tidak dapatdiprediksi. Seorang peneliti dapat membuat keadaan

itu

dan

melihat bagaimana seseorang bereaksi. Bagaimanapun, apakah

tingkah

laku- yang diobseruasi dalam situasi tersebut sama dengan tingkah laku yang terjadi jika hal itu tefladi secara natural, sangat sukit untuk ditentukan, hal

ini

membuat sulit untuk digeneralisasi dari situasi yang dibuat kedunia nyata.

sampel

tingkah

laku

dengan tugasnya.

Ketika peneliti

tidak

dapat mengobservasikan suatu tingah laku secara langsung, alternative lain yang populer adalah menciptakan suatu tugas yang dipikirkan dapat mengukur suatu

sampel tingkah laku. Sebagai contohnya, salah

satu

cara

untuk

mengukur memori orang dewasa yang lebih

tua

adalah dengan cara memberikan suatu daftar kepada mereka, seperti daftar belanja, untuk dipelajari dan

di

ingat' pendekatan

ini

populer dengan penelitian gerontolical karena

hal

itu

sangat cocok untuk penelitian

itu.

Masalah utamanya adalah validasi dari pendekatan ini. Apakah tugas tersebut menyediakan sampel tingkah laku yang realities ?
(35)

sewaktu daftar

itu berisi barang-barang

yang biasa mereka butuhkan untuk

dibeli.

Self repofts. Pendekatan terakhir', self-repofts adalah kasus khusus

dalam

mengambil

contoh

kelakuan seseorang. Self-repoft adalah jawaban-jawan sederhana seseorang dalam menjawab peftanyaan mengenai

topik

yang

menarik. Ketika peftanyaan tersebut diajukan dalam bentuk tulisan, la'poran

verbal adalah sebuah kuesioner, ketika pertanyan-peftanyaan tersebut diajukan dalam bentuk verbal, hal tersebut disebut intetview. Dalam hal ini pertanyaan

dibuat untuk

menyelidiki perbedaan aspek

dari

topic-topik

yang

menarik. Sebagai contog, Jika kamu berandai-andai dan membuat sebuah daftar sesutau

yang biasa digunakan seseorang untuk mengingat yang banyak, kamu dapat membuat sebuah kuesioner

dan

dapat

mensyruai beberapa

orang

untuk

menemukan jawabanya.

Meskipun self-report

sangat mudah

dan

menyediakan info-info untuk

topik-topik

yang menatik tetapi hal tersebut bukan merupakan pengukuran

yang terbaik untuk mengetahui kebiasaan seseorang karena hal tersebut tidak akurat. Mengapa

? Karena orang

tidak

ingat secara akurat apa yang telah mereka lakukan pada masa lampau atau mereka hanya melaporkan apa yang peneliti inginkan.
(36)

yang mengambil kursus pada perkembangan dewasa dan aging atau semua

janda Asia- Amerika. Hampir semua studi yang meliputi sampel beberapa orang, yang subset dari populasi. Peneliti harus waspada untuk menjamin sampel

mereka yang benar-benar representative

dari

populasi yang diambil. Sampel yang tidak representative dapat menjadi sebuah penelitian yang tidak valid. Sebagai contih, apa yang dipikuirkan studi mengenai orang tua yang mbmiliki anaknremaja

jika

kamu mempelajari bahwa sampel yang diambil terdiri dari orang

tua

yang masih lengkap

?

Kamu akan memutuskan bahwa sampel ini

tidak

repreaentatif untuk semua orang

tua

yang memiliki anak remaja dan pertanyaan apakah hailnya yang dapat diaplikasikan pada single- parent.

Kita akan menemukan bahwa kebanyakan penelitian yang kita dapat dari buku texs ini telah dikonduksikan dalam kelas menengah, orang Eropa amerika yang berpendidikan.Apakah sampel dapat representative bagi semua orang

Amarika

/

Di dunia

?

kadanf, namun

tidak

selalu. Hati

-hati

untuk

tidak mengamsusmsikan bahwa penemuan

dari

kelompok

ini

dapat diaplikasikan

untuk

orang-orang dikelompok

lain.

Biasanya

untuk

beberapa

isu

perkembangan belum dipelajari semua suku etnik

dan

kebudayaan. Sebagai

contoh, pemerintah Amerika tidak selalu melaporkan Iaporan ststistik untuk semua kelompok suku etnik. Untuk merubanya, beberapa agen pemerintah Amerika, seperti

the

nasional Institutes

of

Health,

dapat

memaksa sapel
(37)

Desain Umum dalam

penelitian

Dalam penelitian cara pengukuran dari topic yang kita inginkan, peneliti harus menggunakan cara-cara pengukuran berikut dalam desain penelitiannya agar hasil yang didapatkan nantinya berguna relevan. Para ahli tentang usia

lanjut

(gerontologist)

mengandalkan desain-desain

uftama

balam merencvanakan penelitiannya, yaitu eksperirnen (experimental studies), studi

korelasi (correlational studies), dan studi kasus (case studies). Desain spesifik

yang

dipilih

untuk

sebuah penelitian bergantung pada luasnya pertanyaan penelitian yang ingin difokuskan oleh peneliti.

Desain eksperimen

(Experimental

Design)

Untuk menentukan pakah pendekatan Leah ataupun pendekatan Sarah

yang

lebih baik dalam pengingatan,

kita

dapat mengumpulkan sekolompok

orang

usia dewsa

akhir

golder

adult),

dan mencoba hal

berikut

ini.

Kita

membagi partisipan secara acak kedalam

tiga kelompok; kelompok

peftama

adalah

sekelompok

orang yang

diajarkan

untuk

menggunakan imagery, kelompok kedua adalah yang diajarkan untuk menggunakan list (daftar), dan

kelompok ketiga adalah yang tidak diajarkan untuk menggunakan keduanya.

Setelah semua kelompok tersebut diberi waktu untuk mempelajari teknik baru

(yang dianggap sesuai), kita dapat menguji tiap kelompok mana yang lebih baik

(38)

Apa yang dilakukan diatas merupakan sebuah contoh eksperimen, diamana terdapat manipulasi dari factor kunci yang dipercaya oleh peneliti sebagai hal yang mempengaruhi tingkah laku tertentu dan secara acak membagi paftisipan dalam dua kelompok,

yaitu

kelompok control (control group) dan kelompok eksperimen (experimental

groupO.

Dalam kasus ini

variable

kuncinya dimanipulasi (variable ini sering diistilahkan sebagai varoabel bebas). Yaifu yang

merupakan intruksi tentang bagaimana cara

belajar'

Daiam study tentang

memory

tingkah

laku

tertentu

yang

diobseruasikan (diistilahkan dengan

variable terikat). Merupak sejumlah informasi yang benar-benar dapat diingat'

Pada umumnya, dalam sebuah eksperimen, keterkaitan peneliti yang paling utama adalah

pada

identifikasi tentang perbedaan anatara

dua

kelompok control

yang baik

menerima perlakuan, sedangkan kelompok lainnya yaitu kelompok control yang tidak menerima perlakuan apa-apa' Hal ini membentuk situasi dimana tingkatan

variable

kunci

(

variable bebas) berbeda pada tiap kelompok. Selain itu penelitipun menggunakan control yang ketat pada seluruh

aspek penting dalam penelitiannya, termasuk variable yang ingin diteliti, setting penelitian dan paftisipan. Karena variable

kunci

dimanipulasi secara sistematis
(39)

memahami proses-proses yang rnendasari perkembangan orang dewasa dab penuaan.

Akhirnya, kita harus ingat bahwa usia tidak dapat menjadi variable bebas,

karena

kita tidak

dapat memanipulasinya. Konsekuensinya,

kita tidak

dapat melakukan eksperimen tentang efek dari usia terhadap tingkah laku teftentu

dari seseorang.

Namun

kita

tetap

dapat

mengetahui

efek-efek

yang

berhubungan dengan usia dari sebuah variable bebas ataupun variable terikat.

Desain Korclasi

(Correlational

Desaign)

Dalam

studi

kolerasi, peneliti meneliti hubungan antara variable yang

memang sudah

ada. Pada

studi korelasi

yang

paling

sederhana, peneliti mengukur dua variable, kemudian melihat ingin mengetahui apakah jumlah

waftu

yang dihabiskan untuk mempelajri daftar mekanan sepefti yang Sarah

telah buat berhubungan dengan banyaknya item yang dapat diingat orang.

Untuk mengetahuinya, peneliti akan mengukur

dua hal

tersebut pada tiap orang, yaitu lamanya waKu yang diperlukan untuk mempelajari daftar bahan makanan dan jumalh item yang dapat dibeli dengan benar.

Hasil

dari studi

kolerasi biasanya

diukur

dengan menghitung koefisien
(40)

Ketika

r

)

0,

kedua variable tersebut tidak berhubungan. Aftinya waktu mempelajari daftar bahan makanan meningkat (ataupun menurun), maka

jumlah item bahan makanan yang dapat dingat juga meningkat (ataupun juga menurun).

Ketika r

(0,

kedua variable tersebut dikolerasi terbaik. Artinya, ketika waktu mempelajari

daftar

bahan makanan meningkat (ataupun menurun),

haka

jumlah item bahan makanan yang dapat dingat menurun (ataupun meningkat).

Studi

korelasi

tidak

memberikan informasinyang

definitive

tentang hubungan sebab dan efek, contohnya, korelasi antara waktu mempelajari daftar

bahan makanan dan jumalh

item

bahan makanan yang dapat dingat tidak berarti bahwa salah satu variable menjadi penyebab dari

variable

yang lain, berapun besarnya niali hubungan anatara keduanya. Bagaimanapun, studi koretasi tetap menyediakan informasi yang penting tentang kekuatan hubungn antara dua variable, hal ini ditujukan oleh nilai absolut dari koefisien korekasi. Sealin

itu

karean peneliti

di

bidang perkembangan teftarik pada bagaimana

variable -variabel yang ada saling berhubungan terhadap factor-faktor yang

begitu

sulit,

jika

tidak

memungkinkan

untuk

dimanupulasi,

teknik

korelasi

merupakan

pilihan

yang

paling

tetpat.

Pada kenyataannya, kebanyakan penelitian dibidang perkembangan merupakan studi korelasi pada beberapa

tingkatan karena usia tidak dapat dimanufulasi pada individu.

Ini

berafti bahwa banyak fenomena perkembangan manusia yang dapat kita deskripsikan, namun
(41)

Terkadang peneliti

tidak

dapat melakukan pengukuran secara langsung kepada keseluruhan partisipan dan tidak dapat juga mengamati mereka semua secara seksama. Dalam situasi teftentu, peneliti dapat mempelajari individu secara detai dalam studi kasus. Teknik

ini

khususnya berguna ketika peneliti ingin meneliti fenomena yang sangat jarang terjadi, seperti penyakit yang tidak

umum

terjadi, atau

paftisipan dengan kemampuan

yang

sangat

tinggi' contohnya, dalam mengidentifikasi penyakit bari, dimulai denga studi kasus terhadapseorang individu

yang

menderita sindrom

tef'entu,

namun namun memiliki pola gejala berbeda dari yang lain. Studi kasus juga sangat baik untuk

membuka area studi yang baruyang nantimnya dapat dilanjutkan dengan studi yang lebih luas dengan menggunakan metode yang lain (seperti: ercperimen)' Bagaimanapun, ketebatasan yang utama dari studi kasus adalah dalam hal menemukan apakah informasi yang diperoleh dari satu individu berlaku sama bagi individu lain.

Desain

Untuk Mempelaiari

Perkembangan
(42)

membutuhkan untuk menggunakan desain

{esain

seperti

itu

didasarkan atas

tiga kunci variable: umur, kelompok dan waktu pengukuran (age,cohprt dan tlme

of meansurement).

Ketika mempertimbangkan

ini, kita

akan menguji desain

spesifik untuk membpelajari perkembangan.

Age,

cohoft dan

time

of

measutement

(usia, kelompok

dan

waktu

pengukuran).

Setiap penelitian tentang pertumbuhan dewasa dan ianjut usia

dibangun dengan kombinasi dari

tiga

kelompok bangun: umur,kelompok dan

waKu pengukuran (Cavanaugh & Whithourme, 2003). Efek usia

mencerminkan perbedaan yang disebabkan oleh proses dasar seperti perubahan

biologis, psikologis

dan sosiokultural. Walapun biasanya ditampilkan

dalam

penelitian dengan usia konologis, efek usia adalah perubahan yang menetap

dalam manusia dan tidak disebabkan oleh lintas waKu saja.

Efek kelompok

(cohort)

adalah perbedaan-perbedaan yang disebabkan

oleh pengalaman-pengalan

dan

keunikan keadaan dimana individu tercebut

tinggal.

Secara umum, efek kelompok berhubungan dengan pengaruh tingkat sejarah normative yang akan dibicarakan nanti. Kelompok bias spesifilq misalnya

dengan menganggap setiap orang lahir pada tahun yang sama, sepefti kelompok baby-boom. Seperti d'ljelaskan sebelumnya, tiap generasi mencerminkan susunan

(43)

Efek

waktu

pengukuran

memcerminkan perbedaan_perbedaan yang bercar dari sosiokurturar, rrngkungan,

sejarah atau kejadian-kejadian tain pada saat data diperoreh dari partisipan.

sebagai contoh, data tentang

kenaikan gaji diberikan dalam suatu tahun dapat

dipengruhi oleh kondisi ekonomi pada .uhun itu' Jika ekonomi sedang dalam

masa resesi

suri!

kenaikan

upah akan menjadi sangat kecil' Jelasnya, apakah penyelidikan diadakan

serama resesi atau saat ledakan @oom) mempengaruhi

apa yang

dipelajari mengenai perubahan bayaran' singkatnya,

tetap

pada

waku

dimana peneriti memutuskan untuk melakukan peneritian

dapat

membawanya

pada

kesimpuran

yang

berbeda

tentang fenomena yang sedang diteliti.

Daram memimpin peneritian

tentang perkembangan dewasa

dan ranjut usia, peneliti harus mencoba untuk mengidentifikasikan kepada

efek tersebut. Ini tidak mudah, karena semua pengaruh tersebut saring berhubungan. Jika

seseorang

teftarik

dalam mempelajari

oaring

yang

berusia

40

tahury

seseorang perlu memilih kerompok yang rahir 40

tahun yang raru. Daram kasus ini

umur dan <elompok dibaurkan, karena

seseorang tidak tahu

apakah tingkah raku yang

liteliti terjadi karena partisipannya

berusia 40 tahun atau karena pengaraman

ridup yang sepesifik yang mereka punya

sebagai hasir karena dirahirkan pada

eriode sejarah khusus. Secara umum,

pembauran

adalah

setbp

situasi

timana

ses@rang tidak bisa menemukan yang m,ana dari dua atau

rebih efek

ng

bertanggung jawab untuk
(44)

Pembauran dari tiga efek ini kita perhatikan sebagai

masalah paling serius dalam penelitian perkembangan dewasa dan lanjut usia.

Apa yang membedakan penelitian perkembangan

dari rtekannya di area lain

dalam psikologi adalah keterkaitan dasar dalam memahami bagaiman orang berubah' Peneliti perkembangan harus melihat bagaimana cara orang

berubah

melintasi

waktu.

sangat

diperlukan mereka

memahami perbedaan unturu perubahan usia dan perbedaan usia. Perubahan usia

terjadi pada setiap tingkah laku individu sepanjang waktu. Memori Leah atau sarah pada usia 75 mungkin tidak sebaik ketika usia 40 tahun. Untuk menemukan perubahan usia

seseorang

harus menguji orang yang sama (dalam kasus

ini

Leah atau sarah) lebih dari satu titik dalam satu

waku.

Perbedaan usia terl;ihat saat setidaknya dua orang yang berbeda dengan usia yang berbeda pula dibandingkan. Leah dan sarah

mungkin tidak ingat barang-barang beranjaan sebanyak yang bisa dingat orang-orang berusia 40 tahun. Walaupun kita bisa membuKikan hakekat perbedaan-perbedaan usia, kita tidak bisa menganggap perbedaan-perbedaan

usia tersebut menyatakan perubahan usia. Kita tidak tahu apakah

Leah atau Sarah berubah

sejak usia 40 tahun dan tentunya kita tidak tahu apakah orang-orang

di usia 40

tahun tersebut mungkin berbeda

di usia 75.

Dibeberapa kasus perbedaan usia mencerminkan

perubahan

usia

dan dibeberapa

kasus

perbedaan

usia

mencerminkan perubahan usia dan di beberapa kasus tidak.

(45)

tua)' kita harus merancang

penelitian kita denga tujuan ini dipikirkan.

Selain itu pertanyaan peneritian berbeda mengharuskan pora peneritian

yang

berbeda. Kemudian kita

mempertimbangkan car-cara yang paring umum dimana

peneriti

mengumpurkan

data

tentang

perbedaan

usia

dan perubahan

usia;

cross_

sectional, longitudinat, time lag,

sequential"

Desain

crossectional.

Dalam

studi

crosssectionat, perOeOaan perkembangan diidentifikasi

merarui pengujian terhadap partisipan

dengan usia

yang

berbeda mengharuskan

pora peneritian

yang

berbeda. Kemudian kita mempertimbangkan cara-cara yang paring umum dimana peneriti

mengumpurkan

data tentang perbedaan usia dan perubahan

usia: crosssectional, longitudinak, time lag, sequentiat.

Desain

crosssectionar.

Daram

studi

crosssectionar, perbedaan rcrkembangan diidentifikasi meraui

pengujian terhadap partisipan dengan usia

rd,g

berbeda

pada suatu waktu.

pada setiap

korom daram

tabre

L.2.

nenunjukkan

suatu

desain

crosssectionar.

Desain

crosssectionar temperbolehkan para peneliti menguji perbedaan usia bukan perubahan

usia.

Penelitian crosssectional memiliki beberapa kelemahan.

Karena individu diuji

rnya

pada suatu

titik

daram

perkembangan

mereka,

kita

tidak

akan

endapatkan kontinuitas perkembangannya.

Akibatnya,

kita

tidak

dapat

embahas apakah seseorang yang

berkapasitas ingatan baik pada

usia 50 (pada hun 2000) masih mampu saat usia g0

(tahun 2030), karena individu akan diuji

da

upia

50

atau

g0

bukan

keduanya.
(46)

menunjukkan penagruh dari factor generasi, hal

ini berarti bahwa

perbedaan antara kelompok usia (generasi) dapat dihasilkan dengan mudah dari peristiwa dilingkungan sebagai sumber proses-proses perkembangan. Mengapa

?

Studi-studi crosssectional, berasumsi bagaimana partisipan

tua

ketika muda, mereka

mirip dengan kelompok partisipan muda. Hal

ini

tidak selalu benar, sehingga

membuat sulit untuk mengethui alasan perbedaan usia dan generasi ber-baur

dalam penelitian crosssectional.

Disamping keterbauran

usia

dan

generasi

dan

batasan kemampuan

mengidentifikasikan

khusus

hanya

perbedaan

usia,

desain

crosssectional

mendominasi literature penelitian para gerontotogist. Mengapa

?

Alasannya

pragmatis, karena semua dapat dilakukan lebih cepat dan tergangkau dari pada penelitian yang menggunakan desain lain. Di samping itu, variasi utama desain crosssectional adalah penggunaan desain kelompok usia yang ekstrim.

Anggap Anda ingin meneliti apakah kemampuan individu untuk mengingat bergantung pada usia. Peftama Anda mungkin mengumpulkan kedalam sebuah

kelompok dewasa muda

dan

membandingkan performance mereka dengan

kelompok dewasa yang lebih tua. Khususnya, beberapa studi membandingkan sampel yang diambil dengan cara yang tepat: kelompok dewasa muda biasanya

diambil dari perguruan tinggi dan dewasa yang lebih tua seringkali relawan dari gereja atau senior.

walaupun

desain kelompok

usia

ekstrim

adalah

yang

paling

sering
(47)

beberapa masalah (Hertzog

&

Dixon, 1996). Ketiga focus utamanya

yaitu

: peftama sampel tidak representative sehingga kita berhati-hati, jangan tetlalu menggeneralisasikan hasil suatu studi; kedua, usia mungkin dianggap sebagai

variable kontinu, bukan sebagai kategori (tua dan muda). Anggapan bahwa usia

sebagai sebuah variable kontinu membuat apa peneliti

untuk

mendapatkan

pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana usia berelasi dengan perbetlaan-perbedaan

usia yang

diobservasi

;,ketiga,

kelompok

usia yang

ekstrim mengasumsikan bahwa pengukuran dapat menghasilkan konstruk yang agak berbeda, jadi reliabitas dan validitassetiap pengukuran seharusnya di uji dalam

setiap kelompok usia.

Selain masalah-masalah dengan desain crosssectional pada umumnya dan

desain kelompok usia yang ekstrim, sebenarnya

hal

itu

dapat menyediakan

informasi jika digunakan dengan baik dan hati-hati. Yang paling penting, hal itu dapat menegmukakan masalah-masalah

yang

untuk studi-studi longitudional

atau

sekuensial,

dimana

kita

dapat

mengemukakan

informasi

tentang perubahan-peruban usia.

Desain

longitudional.

Dalam

studi

longitudional, individu yang sama

diobservasi atau

diuji

berulangkali pada titik masa yang berbeda-beda dalam

perkembangan mereka. Seperti namanya,

studi

longitudional terdiri atas data panjang dari perkembangan dan merupakan jalan yang direct untuk melihat peristiwa peftumbuhan. Sesuatu studi longitudional ditunjukkan oleh baris dalam
(48)

diidentifikasikan karena kita melakukan studi pada orang yang sama sepanjang

waktu. Tetapi

jika

perubahan-perubahan usia terjadi, dapaflah

kita

sebutkan

alasanya ?

Karena hanya satu generasi yang dipelajari, factor generasi dihilangkan sebagai penjelasan tentangperubahan. Walapun demikian, ada dua penjelasan potensi lain, usia dan waKu pengukuran, yang terbaur.Misalnya, anggap oatrwa

kita

ingin melakukan studi dari tahun 1980. Jika kita ingin menguji individu-individu ini saat mereka berusia 20 tahun, kita harus melakukannya hingga tahun 2000. Akibatnya, beberapa perubahan yang kita identifikasikan dapat merupakan

hasil perubahan dalam proses-proses dasar atau factor-faktor yang berelasi

dengan waktu yang

kita

pilih

untuk melakukan penelitian. Intinya,

jika

kita melakukan studi longitudional tentang kenaikan gaji, jumlah kenaikan gaji dalam berbagai perbandingan berasal

dari

perubahan

yang

sesungguhnya dalam

kemampuan

dan

penghargaan individu terhadap perusahaan

atau

sumber kondisi ekonomi pada waktu itu. Dalam suatu studi longitudional kita tidak dapat

mengemukakan factor mana yang lebih penting.

Studi-studi longitudional memiliki tiga masalah potensi tambahan. pertama,

jika

peneliti mengukur

cirri-ciri

beberapa

tipe

performance partisipan, kita mungkin akan bermasalah atas factor praktik. Faktor

praKik

muncul dari

faka

bahwa performance dapat berkembang sepanjang waKu karena individu diuji

lagi dan lagi

dengan pengukuran

yang

sama. Kedua,

kita

mungkin akan
(49)

menjaga partisipan peneliti

tetap utuh.

paftisipan mungkin

tetap

utuh

Partisipan mungkin pindah, mengundurkan

diri, atau mati.

partisipan yang dropout akan menghasilkan hasil yang berbeda. Kita dapat mengakhiri dengan seleksi positif jika pada akhir studi paftisipan tersebut adalah yang memiliki perolehan tinggi dalam variable

(

misalnya, parsislpan yang gugur

adatah yang

paling sehat mulai dari awal studi). Sebaliknya, kita dapat seleksi negatiiiika paftisipan pada

akhir kesimpulan

studi

adalah kurang

tinggi

perolehannya

(missalnya, partisipan yang gugur adarah yang kurang baik kesehatannya),

Masalah ketiga adalah bahwa kemampuan kita dalam mengaplikasikan hasil

penelitian terbatas. Kesulitan adalah pada hanya satu generasi yang

ditakukan.

Apakah hasil dari obseruasi pada satu generasi dapat digenerasikan ke generasi lain diragukan. Jadi peneliti yang menggunakan studi longitudional harus siap denagn resiko membuka proses-prose perkembangan yang unuk dari generasi tersebut.

Karena desain longitudional menghabiskan banyak

waKu dan

biasanya
(50)

Cond uctin g Rerea rch Eth ica I lY

penyilidik yang digunakan pada orang dewasa pastilah dilakukan secara seksama

sekitar apa

yang

mereka sedang lakukan

dan

memperlakukan pesefta riset dengan rasa hormat. Untuk memastikan bahwa

ini

terjadi, banyak organisasi professional, sepefti Asosiasi Psikologis Amerika, yang mengurus para agem,

seperti

Institut

Kesehatan nasional,

sudah

menugaskan

para agen

untuk melindungi hak-hak para peserta riset.

Secara umum, penyelidik harus menyampaukan proposal kepanel pemeriksa ulang etika (stitutional meninjau ulang proposal atau

IRBs)

sebelum mulai proyek

itu.

Panel

tinjauan ulang

menguji proposal

itu

secara

detail'

Satu

kebutuhan adalah bahwa peneliti memperoleh persetujuan yang dibentuk dari peserta

riset

sebelum diambil

data

mereka itu, peneliti harus menceritakan

kepada peserta apa tujuan proyek

itu,

apa yang mereka harus lakukan, apa

proyek ituberbahaya beresiko

dan

manfaat apa yang didapat untuk pesefta' peneliti boleh melakukan penelitian, hanya ketika tinjauan ulang panel telah member izin penyelidik itu untuk melakukan penelitian itu.

Kebutuhan untuk persetujuan yang diberitahukan adalah seluruh penelitian yang penting.

lika

calon peserta

tidak

bisa melengkapi

atau

menyudahi prosedur
(51)

yang menyebabkan di intellectual mengalami pelemahan, tindakan khusus harus diambil.

Bagaimana cara penyelidik mengukur topik minat

?

Schaie menggunakan test

yang distandarisasi dari kemampuan mental utama untuk menilai suatu cakupan

luas kemampuan seperti pemikiran logis dan kemampuan mengenai ruang. Siapa

yang menagmbil bagian studi ? Setelah lewat studi, lebih dari 5000 individu telah

diuji enam menguji siklus

(

1956, 1963,

t970,

L977,1984 dan 1991). Semua

peserta telah direk

Referensi

Dokumen terkait

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para dosen di PSKTTI-UI yang telah memberikan penulis beragam ilmu sehingga penulis dapat memanfaatkannya untuk menyelesaikan tesis

calon pengguna Email Polri untuk personel dan satuan kerja di tingkat Mabes Polri mengajukan surat permohonan kepada Kadiv TIK Polri melalui Karotekinfo

Pada penelitian ini telah dilakukan percobaan untuk mempelajari kinetika reaksi pelarutan nikel dari kalsin nikel laterit ke dalam larutan asam sulfat. Kalsin

Pakan yang disukai oleh tiram mutiara Pinctada maxima adalah Tetraselmis sp dengan konsentrasi pakan 20.000 sel/ml dengan kecepatan filtrasi mencapai 1,63 lt/jam , dalam penelitian

Motivasi kerja, disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Bank Sulut cabang Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara... Motivasi kerja

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan yang dilakukan adalah subjek tidak dapat mengubah soal cerita persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel ke dalam

Dalam konsep juga dikemukakan bahwa untuk dinyatakan sebagai tindak pidana, selain perbuatan tersebut dilarang dan diancam pidana oleh peraturan perundang-undangan,

Kelompok tani yang ada di Kecamatan Belik mempunyai kegiatan, baik yang bersifat kegiatan rutin maupun yang tidak rutin. Kegiatan rutin yang umum dilaksanakan adalah