iv
ANALISIS PUTUSAN MA No. 3203 K/ PDT/2012 ANTARA M. ALI TARYONO DENGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU SETIABUDHI DIKAITKAN DENGAN UU PERBANKAN
SYARIAH
Abstrak
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan di Indonesia yang sangat penting perannya dalam perkembangan ekonomi, terjadinya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mempengaruhi munculnya ekonomi Islam di Indonesia bertumbuh menjadi sebuah alternatif bagi perbankan konvensional karena Bank Syariah adalah bank yang tidak menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional lainnya melainkan “bagi hasil”. Dalam proses terjadinya perjanjian dalam perbankan syariah atau sering disebut akad sama halnya dengan syarat dalam perjanjian yaitu yang tercantum dalam pasal 1320 KUH Perdata. Berkembangnya perbankan syariah ini juga berdampak dengan semakin besarnya kemungkinan yang timbul dalam praktik perbankan syariah. Dimana sebenarnya sudah diatur dalam pasal 49 huruf i UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah oleh UU No. 3 Tahun 2006 dan UU No.50 Tahun 2009 (UU Peradilan Agama) bahwa Peradfilan agama yang berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di bidang syariah namun sering terjadi kendala dalam praktik dikarenankan adanya dua kewenangan yang dapat dilihat dalam UU No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
Penulisan Studi Kasus ini dikaji dari aspek Hukum Perbankan sebagaimana diatur dalam UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah serta kewenangan kehakiman dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, spesifikasi penelitian deskriptif analisis, dan analisis data dilakukan secara kualitatif.