PENI
(PT
INGKATA
MAS
TK Kelas VIF
AN KOM
SALAH M
II H SemesteN er Ganjil MT
NASKAH P Ts Negeri Ng
PUBLIKASI
nuhi Sebagian apai Derajat dikan Matem
gemplak Bo
Y
nda tangan di
: D
: baca dan me
esis dari mah
: D
kel tersebut, ersetujuan di
VERSITAS M S KEGURU abelan, Kartas
t Persetujua
ibawah ini p Drs.Ariyanto
layak dan da ibuat, semog
MUHAMM UAN DAN I ura Telp (0271
an Artikel P
pembimbing o,M.Si
skah artikel
H KUSUMA ga dapat dipe Surak
MADIYAH S ILMU PEND 1) 717417 Fax:
Publikasi Ilm
ui untuk dipu ergunakan se : 715448 Surak
miah
gas Akhir :
miah, yang m
I
DAN KEMA EMATIKA D
PTK Pada S lali Tahun 20
ublikasikan.
karta 57102
merupakan
AMPUAN DENGAN iswa Kelas 013/2014)
bruari 2014
ABSTRAK
PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI THINK PAIR SHARE
(PTK Kelas VII H Semester Ganjil MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun 2013/2014)
OLEH:
Dian Asih Kusumawardani1, Drs. Ariyanto,M.Pd.2
1Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, UMS, dhian.ardha@yahoo.co.id 2
Dosen Pendidikan Matematika,FKIP,UMS
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak Boyolali dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah guru sebagai subyek pemberi tindakan, kepala sekolah sebagai subyek pembantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian, serta siswa kelas VII H yang berjumlah 32 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, catatan lapangan,wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode alur, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan data digunakan tekhnik triangulasi.Data hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Adanya peningkatan komunikasi siswa dapat dilihat dari 1) menyatakan ide melalui berbicara dari (12,5%) menjadi (71,875%), 2) menuliskan ide matematika dari (9,375%) menjadi (68,75%), 3) menggambarkan ide matematika dari (9,375%) menjadi (65,625%), 4) menjelaskan konsep matematika dari (15,625%) menjadi (62,5%). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meliputi 1) kemampuan memahami masalah sebelum tindakan (15,625%) dan sesudah tindakan menjadi (75%) , 2) kemampuan merencanakan penyelesaian sebelum tindakan dari (12,5%) menjadi (68,75%), 3) kemampuan melaksanakan perencanaan penyelesaian sebelum dilakukan tindakan (9,375%) dan sesudah tindakan menjadi(62,5%).
PENDAHULUAN
Komunikasi matematika sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak akan menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Menurut Beni S. Ambarjaya(2012:116) komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih dan didalamnya terjadi pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka tujuan pembelajaran juga akan tercapai dengan baik.
Dalam komunikasi matematika, siswa diajak untuk aktif dalam penyampain ide- ide matematika. Siswa dapat mendiskusikan dan menyalurkan ide/pendapat siswa baik secara lisan maupun tertulis sehingga akan diperoleh pengetahuan baru. siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan matematika, memikirkan ide-ide mereka, menulis, atau berbicara dengan dan mendengarkan siswa lain, dalam berbagi ide, maka saat itu sedang terjadi transformasi informasi matematika dari komunikator kepada komunikan, atau sedang terjadi komunikasi matematika.Guru tidak dapat mengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi masing-masing siswa jika siswa hanya bersikap pasif dalam proses pembelajaran.
merencanakan pemecahannya,menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh
Berdasarkan hasil observasi di MTs Negeri Ngemplak Boyolali kelas VII H yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan belum sesuai dengan harapan peneliti.Hasil tes awal yang menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa meliputi siswa yang mampu menyatakan ide melalui berbicara (12,5%), siswa yang mampu menuliskan ide matematika (9,375%), siswa yang mampu menggambarkan ide (9,375%), siswa yang mampu menjelaskan konsep-konsep (15,625%). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meliputi kemampuan siswa dalam memahami masalah (15,625%) , kemampuan siswa dalam merencanakan penyelesaian (12,5%), kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan penyelesaian (9,375%).
Berdasarkan pengamatan faktor penyebab dari permasalahan siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak Boyolali yaitu: 1) Guru kurang menerapkan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan enggan memperhatikan,2) pembelajaran masih konvensional dan berpusat pada guru, 3) anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang menakutkan.
secara aktif dan siswa mampu dalam memahami pelajaran matematika.Salah satu strategi pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu melalui strategi Think Pair Share. Strategi Think Pair Phare merupakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan orang lain. Penggunaan strategi Think Pair Share ini melatih peserta didik untuk dapat mengutarakan atau menyampaikan pendapat dan melatih peserta didik dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.
Menurut Isjoni (2009: 112) strategi Think Pair Share memiliki beberapa kelebihan, diantaranya (1) Memberi kesempatan siswa bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, (2) Mengoptimalkan partisipasi siswa, (3) memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.Berdasarkan keunggulan diatas diharapkan penggunaan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan
dicirikan pada perbaikan secara terus menerus sampai memperoleh sasaran yang diinginkan oleh peneliti. Penelitian dilakukan secara bertahap dalam menyelesaikan masalah.
PTK ini berpedoman pada hasil observasi awal yang telah dirumuskan sebagai permasalahan. Pada tahap perencanaan peneliti melibatkan guru mata pelajaran matematika dengan memadukan hasil observasi yang dipakai sebagai data awal kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapakan strategi pembelajaran Think Pair Share dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 18 November sampai 28 November dengan subyek siswa kelas VII H berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti dan guru matematika dilibatkan secara langsung sejak dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi.
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan, , 5) Dokumentasi dapat berupa RPP dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Think Pair Share,buku pribadi,buku presensi, dan lain-lain Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data sekolah, nama siswa,dan foto proses tindakan
penelitian.
Teknik analisis data menurut Sutama (2010:44) yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran yang dilaksanakan dari siklus I sampai berakhirnya siklus II, telah diambil kesepakatan bersama antara peneliti dan guru matematika kelas VII H Mts Negeri Ngemplak Boyolali bahwa pembelajaran dengan menerapkan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.
Tabel 1. Data Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa
Indikator Komunikasi Matematika Sebelum Tindakan
Setelah Tindakan
Putaran I Putaran II a. Kemampuan siswa menyatakan ide
melalui berbicara.
4 siswa b. Kemampuan siswa menuliskan ide. 3 siswa
(9,375%)
11 siswa (34,375%)
22 siswa (68,75%) c. Kemampuan siswa dalam
menggambarkan ide.
3 siswa d. Kemampuan siswa dalam
menjelaskan konsep matematika
Table 2. Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Indikator Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
Sebelum Tindakan
Setelah Tindakan Putaran I Putaran II a. Kemampuan siswa dalam memahami
masalah. b. Kemampuan siswa dalam merencanaan
penyelesaian c. Kemampuan siswa dalam melaksanakan
perencanaan.
Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan keaktifan siswa belajar matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran II dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Grafik Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa
0.00%
Pra Tindakan Putaran I Putaran II
Kemampuan menyatakan
ide
Kemampuan menuliskan
ide
Kemampuan dalam
menggambarkan ide
Kemampuan menjelaskan
konsep
Grafik Peningkatan Komunikasi
Matematika Siswa
Present
a
Gambar 2.
Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Grafik tersebut diatas menunjukkan adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan strategi pembelajaran Think Pair Share pada kegiatan belajar mengajar mulai dari sebelum adanya tindakan sampai putaran II. Presentase tiap-tiap indikator mengalami peningkatan. Untuk Kemampuan siswa menyatakan ide melalui berbicara sebelum dilakukan tindakan ada 4 siswa(12,5%), kemudian pada siklus I meningkat menjadi 12 siswa (37,5%) dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 23 siswa(71,875%). Indikator kemampuan siswa dalam menuliskan ide selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum dilakukan tindakan terdapat 3 siswa(9,375%), kemudian pada siklus I meningkat menjadi 11 siswa (34,375%), dan pada siklus II meningkat menjadi 22 siswa
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%
Pra Tindakan Putaran I Putaran II
Kemampuan memahami
masalah
Kemampuan
merencanakan
penyelesaian
Kemampuan
melaksanakan
perencanaan
Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
(68,75%). Indikator kemampuan siswa dalam menggambarkan ide sebelum diadakan tindakan sebanyak 3 siswa (9,375%), pada tindakan kelas siklus I meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada tindakan kelas siklus II meningkat menjadi 21 siswa (65,625%). Indikator kemampun siswa dalam menjelaskan konsep-konsep matematika sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (15,625%), setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 14 siswa (43,75%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).
Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah , indikator kemampuan siswa dalam memahami masalah sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (15,625%), pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (46,875%), dan setelah dilaksanakan tidakan kelas siklus II meningkat menjadi 24 siswa (75%). Ind ikator kemampuan siswa dalam merencanaan penyelesaian selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 4 siswa (12,5%), di putaran I meningkat menjadi 10 siswa(37,5%) dan putararan II meningkat menjadi 22 siswa (68,75%). Indikator Kemampuan siswa dalam melaksanakan suatu perencanaan selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 3 siswa (9.375%), pada siklus I meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).
masih banyak siswa yang menyontek jawaban teman lain saat diberikan tugas oleh guru. Perbaikan yang perlu dilakukan di putaran I antara lain guru memberikan pengarahan yang lebih jelas mengenai strategi pembelajaran Think Pair Share agar penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih maksimal, penguasaan kelas agar suasana kelas lebih kondusif, dan lbih menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
Pada tindakan kelas siklus ke II pemanfaatan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih maksimal, siswa mulai tertarik dan menyukai belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan strategi Think Pair Share saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tenang. Sehingga suasana kelas lebih kondusif. Selama diskusi , siswa juga mampu bekerja sama dengan baik bersama pasangannya.Komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sudah terlihat adanya peningkatan.
KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru matematika kelas VII H MTs Negeri Ngemplak dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbaikan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah dikenakan tindakan yaitu, guru bertindak sebagai fasilitator dan pembelajaran tidak berpusat pada guru. Siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkan kemampuannya sendiri.. Guru memberikan motivasi dan dorongan agar siswa lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.
2. Kegiatan pembelajaran menggunakan strategi think pair share dalam kegiatan pembelajaran matematika akan menambah variasi model pembelajaran yang diterapkan di sekolah sehingga membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Selain itu strategi ini dapat membuat siswa lebih aktif serta mandiri dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.
memahami masalah, 2) kemampuan siswa dalam membuat perencanaan, 3) kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan strategi pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika diajukan saran sebagai berikut:
1. Terhadap kepala sekolah
Setelah diadakan penelitian ini, hendaknya kepala sekolah dapat menerima setiap kritik dan saran dari guru untuk kebijakan pembelajaran serta dapat mendukung dan berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Pair Share dalam meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.
2. Terhadap Guru Matematika
3. Terhadap Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa hendaknya lebih menyiapkan diri untuk menerima pelajaran yang akan diterangkan oeh guru. Apabila ada materi yang belum dipahami segera untuk ditanyakan kepada guru atau teman. Sehingga siswa mendapat materi pembelajaran lebih maksimal.
4. Terhadap peneliti berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Ambarjaya,Beni S.2012.Psikologi Pendidikan dan Pengajaran .Yogyakarta:CAPS
Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya.Jakarta:Rhineka Cipta.
Suherman,Erman,dkk.2003.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.
Isjoni.2009.Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar