• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA VIDEO, POSTER DAN PERMAINAN KWARTET GIZI TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang Dengan Media Video, Poster Dan Permainan Kwartet Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi Dan Status Gizi Siswa Di Sekola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA VIDEO, POSTER DAN PERMAINAN KWARTET GIZI TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang Dengan Media Video, Poster Dan Permainan Kwartet Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi Dan Status Gizi Siswa Di Sekola"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA VIDEO, POSTER DAN PERMAINAN KWARTET GIZI TERHADAP PENGETAHUAN

GIZI DAN STATUS GIZI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGASEM III KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi

Oleh :

FATIMA TUZZAHROH J 310 100 097

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Judul Penelitian : Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang dengan Media Video, Poster dan Permainan Kwartet Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi dan Status Gizi Siswa di Sekolah Dasar Negeri Karangasem III Kota Surakarta

Nama Mahasiswa : Fatima Tuzzahroh

Nomor Induk Mahasiswa : J310 100 097

Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Jenjang S1

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada

tanggal 27 Maret 2015 dan layak untuk dipublikasikan

Surakarta,02 April 2015

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Elida Soviana S.Gz, M.Gizi Ruli Sudaryanto, SST., Gz NIP. 197309112006041003

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(3)

PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA VIDEO, POSTER DAN PERMAINAN KWARTET GIZI TERHADAP PENGETAHUAN

GIZI DAN STATUS GIZI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGASEM III KOTA SURAKARTA

Fatima Tuzzahroh * (J310100097)

Pembimbing: Elida Soviana S.Gz, M.Gizi, Ruli Sudaryanto, SST., Gz

*Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammmadiyah Surakarta; Email : v_tiema4520@yahoo.com

ABSTRACT

Introduction: Karangasem III elementary school is a school with the highest percentage (28.13%) in children malnutrition. One effort to improve the nutritional status is by increasing nutritional knowledge by nutrition counseling. Nutritional counseling is more effective when using media. Objective: Knowing the effects of nutritional counseling by the media videos, posters and quartet card game to the knowledge of nutrition and nutritional sta tus of students in Karangasem III Elementary School Surakarta. Methods: This study is a pre-experimental design with one group pretest-posttest programme. Sampling technique using stratified random sampling, total sample is 51 respondents. Media that used in this study are video, posters and quartet card game. Analysis of the data using Kolmogorof Smirnov test and Paired Samples T-Test test.Results: According to the results of Paired Samples T-test test to the nutritional knowledge values obtained p = 0.000 or p <0.05, that means there is an influence, whereas for the nutritional status values obtained p = 0.627 or p <0.05, that means there is no significant effect. Conclusion: There is the significant effect of nutrition counseling using videos, posters and quartet card game on nutritional knowledge of students but there is no significant effect on the nutritional status of students in karangasem III elementary school surakarta. Sugestion: videos, posters and quartet card game can be used as a medium of nutritional counseling and provide a good effect on nutrition knowledge for elementary school student.

Keywords: Nutritional counseling, nutritional knowledge, nutritional status, videos, posters, quartet card games

Bibliography: 61: 1989-2015

PENDAHULUAN

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara

perkembangan fisik dan mental. Kekurangan gizi menjadi masalah yang umum terjadi di negara-negara berkembang (WHO, 2010).

(4)

kematian, meningkatkan kemampuan tumbuh kembang, fisik, mental, sosial anak, produktivitas kerja serta prestasi akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang adalah pengetahuan individu tersebut tentang gizi. Terjadinya permasalahan gizi dan sikap tentang gizi yang kurang baik pada anak sekolah dasar salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan gizi (Notoatmodjo, 2005).

Anak sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap ketidakcukupan gizi, sehingga anak sekolah harus dipantau agar ketidakcukupan gizi bisa dihindari (Sediaoetama, 2000). Lebih dari sepertiga (36.1%) anak usia sekolah di Indonesia menderita Gizi kurang (LIPI, 2004). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, menunjukan bahwa secara nasional prevalensi kurus pada anak umur 5-12 tahun adalah 11,2 persen, terdiri dari 4 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus. Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang memiliki prevalensi sangat kurus yang tergolong tinggi secara nasional yaitu sebesar 5 persen. Studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan september 2014 terdapat 3 sekolah dasar (SD) masuk dalam persentase tertinggi sebagai anak gizi kurang dari 26 sekolah dasar yang ada di wilayah UPT Puskesmas Pajang Surakarta, yaitu SD Sayangan (15,38%), SD Negeri Kabangan (25%) dan SD Negeri Karangasem III (28,13%). SD Negeri Karangasem III berada diposisi pertama sebagai sekolah yang memiliki presentase tertinggi anak gizi kurang.

Beberapa teori mengatakan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang tentang gizi, maka semakin baik pula status gizinya. Berdasarkan penelitian Alfyan

(2010), bahwa ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi, mencapai perubahan sikap sadar gizi dan mengurangi permasalahan gizi yang ada dapat melalui pemberian pendidikan kesehatan gizi seimbang (penyuluhan gizi) untuk anak SD.

Berbagai metode dan alat telah dikembangkan dunia pendidikan dalam menyampaikan pesan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Ceramah dan tanya jawab adalah metode yang cukup efektif sebagai penyampaian pesan (Sukanto, 2000). Audio visual yang berupa video dapat digunakan sebagai media penyuluhan yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah dapat lebih mudah diterima siswa karena mengaitkan langsung dengan indera penglihatan dan pendengarannya. Pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui indera. Menurut penelitian para ahli, indera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah indera pandang. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan melalui indera pandang, 13% melalui indera dengar dan 12% lainnya tersalur melalui indera yang lain (Arsyad, 2006).

(5)

Berdasarkan hasil penelitian Rahmawati (2007), bahwa peningkatan pengetahuan responden yang mengikuti penyuluhan dengan media audio visual lebih tinggi dibandingkan dengan mengikuti penyuluhan mengunakan modul dan kontrol.

Media gambar cetak terdiri dari berbagai jenis contohnya berupa poster, kartu permainan kwartet, pamflet dan lain-lain. Keunggulan media gambar cetak dengan contoh poster dan kartu permainan kwartet gizi yang akan digunakan yaitu dapat memperjelas suatu permasalahannya dengan melihat gambar yang jelas dan sesuai dengan pokok bahasan. Media gambar juga dapat menimbulkan kreatifitas siswa yang beragam dalam membahasakannya. Siswa akan lebih jelas terhadap suatu pokok bahasan atau materi yang disampaikan guru (Februhartanty, 2004). Berdasarkan hasil penelitian Suiraoka (2010), bahwa ada pengaruh yang signifikan pengetahuan gizi yang lebih baik pada responden yang diberikan pendidikan gizi dengan media dibanding dengan responden yang tidak diberikan pendidikan gizi tanpa menggunakan media. Media cetak yang berupa kwartet gizi adalah bagian dari alat yang akan digunakan dalam permainan kwartet gizi. Permainan merupakan salah satu alat belajar utama bagi anak. Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children, 1997), bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual dan spiritual anak sekolah dasar, dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. Pemerintah indonesia telah menegakkan prinsip

”bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”. Permasalahannya hingga saat ini, masih jarang sekolah dasar yang memiliki program yang menggabungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan dengan unsur-unsur permainan yang dinilai lebih banyak memiliki manfaat baik untuk menunjang kualitas pengetahuan.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tentang pengaruh penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan kwartet gizi terhadap pengetahuan gizi dan status gizi siswa di Sekolah Dasar Negeri Karangasem III Wilayah Puskesmas Pajang Surakarta.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental design dengan rancangan one group pretest-posttest. Pengambilan sampel dengan teknik Stratified Random sampling, jumlah sampel 51 responden. Media yang digunakan dalam penelitian ini berupa media video, poster dan permainan kwartet gizi. Data jenis kelamin dan umur diperoleh langsung dari data identitas siswa yang ada disekolah. Data pengetahuan gizi diperoleh melalui pengisian kuesioner secara langsung dikelas, sedangkan data berat badan diperoleh melalui pencatatan saat penimbangan sebelum dan setelah intervensi dilakukan. Analisis data menggunakan uji Kolmogorof Smirnov dan Uji Paired Sampel T-Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis

(6)

2.874 m² dan luas bangunan 1790 m².

2. Jumlah Siswa dan Staf Sekolah Jumlah siswa di SDN Karangasem III Surakarta saat ini berjumlah 196 siswa yang tersebar pada kelas satu sampai dengan kelas enam. Jumlah siswa pada masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel.1

Distribusi Jumlah Siswa SDN Karangasem III Surakarta Tahun

2014/2015

Kelas 1 2 3 4 5 6 Jumlah

Siswa 32 33 27 29 31 44 B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin dan Kelas

Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi di SDN Karangasem III Kota Surakarta kelas III, IV dan V yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Karakteristik sampel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari umur, jenis kelamin dan kelas pendidikan yang berbeda tersaji dalam Tabel 2.

Tabel.2

Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin dan Kelas

Variabel Jumlah % Umur

8 Tahun 7 13,7

9 Tahun 12 23,5 10 Tahun 22 43,1 11 Tahun 10 19,6 Jenis Kelamin N

Perempuan 21 41,2 Laki-laki 30 58,8 Kelas pendidikan

Kelas III 16 31,4 Kelas IV 17 33.3

Kelas V 18 35.3

Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa besar subjek yang menjadi sampel berumur mulai dari 8 tahun hingga 11 tahun. Sampel terbanyak dengan presentase umur

terbesar (43,1%) adalah sampel yang berumur 10 tahun.

Karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin diperoleh sampel terbesar adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 30 orang dengan presentase sebesar 58,8% dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang dengan presentase sebesar 41,2%. Terdapat perbedaan kebutuhan gizi antara perempuan dan laki-laki, yang disebabkan adanya perbedaan sifat hormonal maupun perbedaan otot yang akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh sehingga kebutuhan gizi antara perempuan dengan laki-laki juga berbeda. Karakteristik sampel berdasarkan kelas pendidikan yang diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified random Sampling dikelompokan menjadi tiga, yaitu kelas III, IV dan V dengan jumlah sampel yang berbeda pada setiap kelas.

b. Distribusi Tingkat Pengetahuan Gizi Sebelum dan Setelah Intervensi

Tingkat pengetahuan diukur berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Setelah melakukan penelitian, diperoleh hasil frekuensi pengetahuan gizi sebelum dan setelah penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan kwartet gizi di SDN Karangasem III Surakarta yang tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Gizi Sebelum dan Setelah Penyuluhan Gizi Seimbang dengan media video, poster dan kwartet gizi di SDN Karangasem III

Kota Surakarta

Sebelum Setelah Jumlah % Jumlah %

Baik 3 5,9 16 31,3

Cukup 33 64,7 34 66,7

Kurang 15 29,4 1 2

(7)

Presentase pengetahuan sampel penelitian sebelum intervensi diperoleh nilai dengan kategori kurang sebesar 29,4%. Nilai ini berubah signifikan menjadi 2% setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi yang dilakukan selama 1 bulan penelitian.

Presentase pengetahuan sampel penelitian setelah intervensi diperoleh nilai dengan kategori baik sebesar 5,9%. Nilai tersebut berubah menjadi 31,3% setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi yang dilakukan selama 1 bulan penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan nilai presentase pengetahuan gizi setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan gizi dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi. Peningkatan ini berkaitan dengan efektifitas dan daya terima terhadap intervensi yang telah dilakukan kepada responden yang menjadi sampel penelitian, selain itu juga diduga berkaitan dengan berbagai faktor seperti daya konsentrasi sampel penelitian saat mengisi kuesioner pengetahuan gizi, waktu, tempat, metode penyampaian, media yang digunakan dan lain-lain. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio visual yang berupa pemutaran video dan media gambar cetak berupa poster dan kartu permainan kwartet gizi.

c. Distribusi Status Gizi Sebelum dan Setelah Intervensi

Status gizi anak merupakan keadaan anak yang ditentukan oleh derajat kesehatan fisik energi dan zat-zat gizi yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak

fisiknya diukur secara antropometri dan dikategorikan berdasarkan standar baku WHO-NCHS dengan indeks BB/U. Hasil status gizi yang diperoleh dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Status Gizi Sebelum dan Setelah Penyuluhan Gizi Seimbang dengan media video, poster dan kwartet gizi di SDN Karangasem III Surakarta Status Gizi Sebelum Setelah

n % n %

Gizi Lebih 6 11.8 6 11.8 Gizi Baik 39 76.4 42 82.3 Gizi Kurang 6 11.8 3 5.9

Jumlah 51 100 51 100

Presentase status gizi responden sebelum intervensi diperoleh nilai dengan kategori gizi kurang sebesar 11,8% dan terjadi penurunan menjadi 5,9%, sehingga juga terjadi perubahan pada responden dengan status gizi baik dari 76,4% menjadi 82,3%.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai presentase status gizi setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan gizi dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi. Peningkatan yang terjadi tidak begitu signifikan, hanya terjadi perubahan pada satu responden yang pada awal intervensi memiliki status gizi kurang dan setelah intervensi memiliki status gizi baik. Tidak terjadi perubahan pada sampel yang memiliki status gizi lebih.

C. Analisis Bivariat

1. Pengaruh pengetahuan gizi sebelum dan setelah intervensi

(8)

Tabel 5

Pengaruh Pengetahuan Gizi Sebelum dan Setelah Penyuluhan Gizi Seimbang dengan media video, poster dan kwartet gizi di SDN Karangasem III Surakarta Variabel

Pengetahuan Sebelum Intervensi

Pengetahuan Post Intervensi

Mean 65,96 77,96

Std

Deviasi 10,624 8,055

Min 44 60

Max 88 92

p 0.000

Paired Sampel Test

Tabel 5 menunjukan uji statistik dengan mengunakan uji Paired Sampel Test. Hasil analisis penelitian pengaruh penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi terhadap pengetahuan dan status gizi siswa sekolah dasar menunjukan adanya pengaruh yang bermakna dengan nilai p=0,000 atau p <0,05 yang artinya ada pengaruh.

Faktor-faktor yang dinilai dapat mempengaruhi penyuluhan terhadap pengetahuan gizi diantaranya adalah media, metode dan waktu penyuluhan yang diterapkan. keunggulan dari media video, poster dan permainan kwartet serta metode ceramah yang diterapkan dalam waktu empat kali dalam satu bulan mampu meningkatkan pengetahuan siswa mengenai hal terkait gizi seimbang.

Penelitian Mardhiah (2010), membuktikan bahwa metode ceramah dan melakukan permainan dapat memberikan efek peningkatan pengetahuan pada siswa sekolah dasar. Penelitian Kusuma (2010) menyatakan bahwa terjadi peningkatan keaktifan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode Teams Games Tournamen yang disertai media gambar cetak pada siswa Negeri 2 Sukoharjo.

2. Pengaruh status gizi sebelum dan setelah intervensi

Pengaruh status gizi sebelum dan setelah intervensi berupa penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan kwartet gizi di SDN Karangasem III Kota Surakarta tertulis pada Tabel 6.

Tabel 6

Pengaruh Status Gizi Sebelum dan Setelah Penyuluhan Gizi Seimbang dengan media video, poster dan kwartet

gizi di SDN Karangasem III Surakarta Variabel

Pengetahuan Sebelum Intervensi

Pengetahuan Post Intervensi

Mean -.2125 -.1588

Std Dev 10,624 1.84566

Min -2,41 -2,16

Max 5,67 5,78

p 0.000

Tabel 6 menunjukan uji statistik dengan mengunakan uji Paired Sampel Test untuk status gizi diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada pengaruh status gizi sebelum dan setelah pemberian intervensi yang berupa penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit.

(9)

Setelah dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media video, poster dan permainan kartu kwartet gizi yang dilakukan selama satu bulan diperoleh hasil analisis yaitu tidak adanya pengaruh intervensi terhadap status gizi dalam penelitian ini, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah jangka waktu intervensi yang masih kurang lama untuk dapat mempengaruhi status gizi responden yang menjadi sampel.

KESIMPULAN

Ada pengaruh penyuluhan gizi seimbang dengan media video, poster dan permainan kwartet gizi terhadap pengetahuan gizi siswa akan tetapi tidak ada pengaruh terhadap status gizi siswa sekolah dasar negeri Karangasem III Kota Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arsyad A. 2006. Media Pembelajaran. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013: Laporan Nasional. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes

Departemen Kesehatan RI. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta

Februhartanty, J. 2004. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah Di Indonesia?. Diakses tanggal 28

September 2014. http://www.gizi.net.

Indriani, D. 2013. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi. Abstrak. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan. Irawati, A., Damanhuri., Fachrurrozi.

1992. Pengetahuan Gizi Murid SD dan SLTP di Kodya Bogor. Penelitian Gizi dan Makanan Jilid 15. Indrawati L, Werdbasari A, Yudi A.

(2009). Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi

Makanan Masyarakat Miskin dengan Kejadian Hipertensi di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan; Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.XIX.

Istiany, A dan Rusilanti, 2013. Gizi Terapan. Remaja Rosdakarya. Bandung:5-13. Kementrian Kesehatan RI. 2014.

Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta

LIPI, 2004. Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Jakarta. Lucie, S. 2005. Teknik Penyuluhan

dan Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

Madanijah, S. 2004. Pendidikan Gizi Dalam Pengantar Pengadaan Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.

(10)

Kelas VI SD Islam An-nizam. Abstrak. Fakultas Kedokteran Sumatera Utara. Medan.

Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Cet. 2. Bharata Niaga Media. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Puspitasari, Dyah S. 1989. Makanan bagi olahragawan. Buletin Gizi-Gizi Prima, 13(3):11-14 Prakoso, Murni ID. 1991.

Penyelenggaraan makanan untuk olahragawan . Seminar Gizi dan Olahragawan dalam Membentuk Generasi Tangguh Masa Mendatang, Auditorium Akademi Gizi Depkes, Jakarta, 2 Pebuari. Rahmawati, I., Sudargo, T.,

Paramastri, I. 2007. Pengaruh Penyuluhan dengan Media Audio Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol-4, No-2. Kalimantan Tengah, Nopember.

Sediaoetama, A.D. 2000.Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 2. Dian Rakyat. Jakarta.

Sidartawan Soegondo. 1995. DM penatalaksanaan terpadu. Jakarta:FKUI. 66 - 57

Suiraoka, I P., Kusumayati, D., Juniarsana, I W. 2010. Penyuluhan Gizi dengan

Media Leaflet Kadarzi dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi Ibu Balita. Denpasar Bali.

Soularto, D S. 2010. Petunjuk Kesehatan Dalam Alqur’an

Dan As-Sunnah.

Disampaikan dalam “Kuliah Kedokteran Islam dalam Blok-5. Regulasi dan Metabolisme semester II”, FK UMY, 6 April 2010. Taras, H. 2005. Nutrition and Student

Performance at School. Journal of School Health, 75 (6)

World Health Organization (WHO). 2010. Nutrion Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators : Interpretation Guide. Geneva, WHO.

Gambar

Tabel 5 2. Pengaruh status gizi sebelum dan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi melaui video dan poster terhadap perubahan pengetahuan dan sikap dalam membaca label informasi nilai

Sebagaiamana terlihat dalam, tabel tersebut sebanyak 10 pasangan (41 %) responden mengatakan itu sebagai harta bersama jika terjadi perceraian, dan sebanyak 7 Pasangan (

Nilai SSR komoditas beras Indonesia dari tahun 2008 hingga 2012 lebih dari 90 persen (99,20 persen), yang berarti bahwa hampir sebagian besar kebutuhan beras dalam negeri

Memperluas cakupan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan kelas III di rumah sakit bagi masyarakat miskin dengan peningkatan cakupan 5% per tahunnya sesuai dengan sasaran

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh ukuran berat benih terhadap perkecambahan benih pohon merbau darat dan benih berbobot berat

Lokasi Cipenjo (Cileungsi) dengan kondisi temperatur 28-34 ºC, curah hujan 223,97 mm/tahun, dan tanah liat berpasir merupakan lokasi yang paling sesuai untuk budidaya

Dari 11 variabel cacat yang ada dalam proses produksi bagian pemotongan, maka terdapat 4 variabel cacat yang saling berkorelasi, diantaranya variabel torn leather,

7 Data Dokumentasi keadaan siswa tiga tahun terakhir SMP Negeri 1 Kedungwaru, 16 Mei