commit to user
i
ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN
MUDHARABAH
PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Di Bidang
Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
NOVI RIA RAHMAWATI NIM F 3608052
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
commit to user
commit to user
iv MOTTO
“Mimpi itu penting karena dengan mimpi kita akan termotivasi untuk
mewujudkannya, gak akan ada kata gak bisa selama kita yakin kalo kita mampu”
(opi)
“The importence of success is the proces”
(opi)
“Waktu mengubah semua hal kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalannya
waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita lah yang harus mengubah diri kita sendiri”
(Mario Teguh)
“Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba, karena
didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk
berhasil”
(Mario Teguh)
“Jangan ijinkan masa lalu menguasai masa kini anda, karena ia akan juga menguasai
masa depan anda, janganlah meniru orang yang memilih menikmati penderitaan masa
lalu, dari pada menikmati keseharian yang ceria dan produktif. Jangan lagi ijinkan
penyesalan masa lalu merampas kedamaian anda dari kehidupan yang sesungguhnya.
Hiduplah sepenuhnya hari ini, anda berhak untuk bahagia”
commit to user
v PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada :
1. Allah SWT. Yang limpahan rahmat, karunia serta hidayahnya.
2. Ayah dan Ibu tercinta, atas semua do’a, pengorbanan, dan dukungannya.
3. Keluarga besarku, eyang putrid, dan saudara – saudaraku semua.
4. Sahabat – sahabat. Serta teman – temanku yang senantiasa bersama dalam belajara, maupun main.
5. Pasangan hidup yang tuhan pilihkan buat saya.
6. Seluruh karyawan PT. BNI
Syariah Surakarta.
commit to user
commit to user
vii KATA PENGANTAR
Asalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat dan hidayatnya yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun
rohani. Kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT.BNI
SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA”
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Meskipun banyak hambatan yang di alami penulis
namun berkat motivasi dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikannyadengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia serta
hidayahnya.
2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua program DIII Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Dra.Nunung Sri Mulyani selaku pembimbing yang dengan arif dan
kesabaran telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat,
bimbingan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.
5. Bapak Drs.Mugi Rahardjo,Dipl, MSi selaku pembimbing akademik yang
selalu membant kelancaran aktivitas perkuliahan hingga tersusunnya Tugas
Akhir ini.
6. Bapak Arif Mursidi selaku pimpinan PT. BNI Syariah Surakarta yang telah
berkenan memberikan ijin dan bimbingan dalam magang kerja.
7. Ibu Fitri juariah yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam
commit to user
viii 8. Bapak Aswino Hadi P. Yang telah berkenan memberikan informasi serta
motivasi bagi penulis.
9. Ayah dan Ibu tersayang yang senantiasa memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
10.Eyang putri yang senantiasa menemani dan merawat saya hingga sekarang ini.
11.Adik – adik ku yang tersayang, gilang, nawang, dan dian.
12.Om dan tante yang selalu membantu saya setiap saat.
13.Teman – teman gila saya, Febria Harviani, Novita Dewi S, Sri Endah Setya
ningsih, Anies Asrinia dewanti, Inanawati, Estika paramita, Chatarina ayu
trimurti, Arfilia yang senantiasa menemani, mewarnai, serta mendukung hari
– hari saya
14.Teman – teman seatap yang selalu memberikan dukungan dan menemani saya
setiap hari Ani Wijayanti, Wiad Rosiana, Nunung S, Wening tyas, mbk desta,
dan mbk rica.
15.Teman – teman Diploma III Keuangan Dan Perbankan yang senatiasa belajar
bersama.
16.Semua pihak yang telah benyak membantu penulis yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, maka kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Laporan Kegiatan
Magang ini.
Surakarta, 20 April 2011
commit to user
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRAK... ii
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 5
E. Metode Penelitian... 6
commit to user
x
A. Posedur... 9
1. Pengertian Prosedur... 9
2. Prosedur Penyaluran Dana... 10
B. Pembiayaan... 10
1. Pengertian Pembiayaan... 10
2. Fungsi Penyaluran Dana... 10
3. Prinsip kehati – hatian dalam Penyaluran dana... 11
4. Prinsip – Prinsip Dalam Perbankan... 12
5. Produk – Produk Penyaluran Dana... 15
6. Pembiayaan Modal Kerja Syariah... 19
7. Akad Mudharabah... 21
BAB 3. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan... 25
B. Pembahasan... 52
1. Jenis – jenis pembiayaan pada bank syariah... 52
2. Jenis – jenis pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta... 54
3. Pembiayaan personal... 54
4. Pembiyaan Komersil... 58
commit to user
xi
6. Ketentuan – ketentuan dalam pembiayaan mudharabah... 65
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 67
B. Saran... 71
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xii DAFTAR TABEL
Halaman
commit to user
xiii DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi... 28
commit to user
xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan Magang Kerja
Lampiran 2 Surat pernyataan
Daftar Nilai Praktik Magang
Lampiran 3 Struktur Organisasi PT. BNI Syariah Surakarta
Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembiayaan mudharabah
Lampiran 5 Formulir Surat Kuasa
Lampiran 6 Formulir Surat Pernyataan
Lampiran 7 Formulir Surat Keterangan
Lampiran 8 Formulir Surat Pernyataan Persetujuan Suami Istri
commit to user
xv ABSTRAK
ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH
PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH SURAKARTA
Oleh :
Novi Ria Rahmawati
F3608052
Sistem perbankan syari’ah telah dijadikan alternatif sistem perbankan di Indonesia. Dalam dunia perbankan syari’ah memiliki beberapa produk yang berbeda dengan dunia perbankan konvensional. Selain produk yang ditawarkan berbeda, sistem pembiayaannya pun berbeda, misalnya pembiayaan investasi, talangan haji, mudharabah, musyarakah, murabahah, dan gadai emas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana
langkah atau prosedur pembiayaan Mudharabah pada PT. BANK BNI
Syariah Surakarta, apa saja langkah – langkah dan syarat dalam pembiayaan
mudharabah, serta keuntungan dalam menggunakan akad mudharabah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif kualitatif, yaitu menggambarkan keadaan obyektif pada saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak dan sebagaimana adanya pada PT. BANK BNI Syariah Surakarta. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui study kepustakaan serta buku – buku bacaan di PT. BANK BNI Syariah Surakarta. Sedangkan langkah pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dengan salah satu staff karyawan PT. BANK BNI Syariah Surakarta dan study kepustakaan.
Pembiayaan mudharabah merupakan bentuk kerjasama antara
sahibulmaal dengan mudharib, dimana sahibulmaal menyediakan dannya 100 % dan mudharib yang mengelolanya. Dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati.
Kesimpulan penelitian ini adalah jenis – jenis pembiayaan apa sajakah yang terdapat pada PT. BANK BNI Syariah Surakarta. Antara lain pembiayaan personal dan pembiayaan komersil serta langkah – langkah yang harus dilakukan dalam pembiayaan mudharabah pada PT. BANK BNI Syariah Surakarta mulai dari persyaratan umum sampai dengan pencairan dana.
commit to user
xvi BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya sistem perbankan sudah maju, sistem perbankan
syari’ah
telah dijadikan alternatif sistem perbankan di indonesia. Dan juga memiliki
daya tarik tersendiri bagi dunia perbankan, dalam perbankan syari’ah
memiliki beberapa produk yang berbeda dengan perbankan konvensional,
selain produk yang ditawarkan berbeda, sistem pembiayaannya pun berbeda.
Misalnya pembiayaan investasi, talangan haji, mudharabah, musyarakah,
murabahah, gadai emas, dan lain sebagainya yang memang berbeda dengan
perbankan konvensional.
Selain produk, sistem dan pembiayaan, perhitungan bunganyapun
berbeda dengan bank konvensional. Dalam perbankan syari’ah menetapkan
bunga atau keuntungan dengan cara bagi hasil. Jadi besarnya bunga ditetapkan
berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Perbankan syari’ah saat ini
sedang banyak dilirik oleh perbankan Indonesia maupun dunia, hal ini
dikarenakan perbankan syari’ah diprekdisikan tingkat bunganya tidak akan
mengalami penurunan seperti perbankan konvensional, karena perhitungannya
berdasarkan bagi hasil.
Prosedur dan analisa pembiayaan ditujukan dalam proses pemberian
pembiayaan, apakah layak atau tidak dalam menerima pembiayaan tersebut.
Serta prosedur atau langkah – langkah yang harus dijalankan dalam proses
pembiayaan tersebut. Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pemberian
pembiayaan (khususnya pemberian pembiayaan kepada nasabah syariah), BNI
syariah menetapkan sistem manajemen pembiayaan yang diberlakukan khusus
commit to user
xvii pemberian pelayanan yang baik dan penilaian batas resiko yang wajar bagi
Bank. Manajemen pembiayaan tersebut meliputi analisa pembiayaan,
persetujuan pembiayaan, pemantauan nasabah, dan penyelamatan
pembiayaan.
Salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah keberhasilannya
dalam mengelola “pembiayaan yang diberikan” mengingat penempatan dana
Bank yang terbesar adalah dari pemberian pembiayaan. Aktivitas pemberian
pembiayaan ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi pendapatan
terbesar bagi Bank.
PT. BNI Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang
merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
commit to user
xviii Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baru setelah itu PT. BNI mendirikan anak perusahaan yaitu PT. BNI
Syariah. Yang resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada 19 Juni
2010. Sebelumnya, selama 10 tahun BNI Syariah merupakan unit usaha Bank
BNI yang menawarkan produk-produk perbankan syariah kepada nasabah.
BNI Syariah memiliki 58 kantor cabang di seluruh Indonesia yang
didukung oleh jaringan dan teknologi Bank BNI. Nasabah BNI Syariah dapat
memanfaatkan keunggulan tersebut dalam melakukan transaksi perbankan di
lebih dari 750 kantor Bank BNI yang berfungsi sebagai Syariah Channeling
Outlet.
Hingga saat ini BNI Syariah telah memiliki berbagai produk unggulan
antara lain Tabungan Hasanah, Tabungan Bisnis Hasanah, Hasanah Card,
Griya Hasanah, Wirausaha Hasanah serta Gadai Emas Hasanah. Komitmen
BNI Syariah pun terbukti lewat penghargaan yang diterima belum lama ini
dalam ajang ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award), untuk kategori
Tabungan Syariah.
Pembiayaan dalam perbankan syariah, khususnya BNI Syariah
merupakan salah satu program yang diberikan oleh BNI Syariah kepada
masyarakat, untuk mempermudah kelancaran usaha atau kepemilikan rumah
ataupun pembiayaan yang lain. BNI Syariah memiliki berbagai kemudahan
bagi nasabahnya untuk memperoleh dana sesuai dengan kebutuhannya. Selain
itu BNI Syariah juga mempunyai program talangan haji yang bisa dinikmati
oleh nasabah. Dengan berbagai program tersebut diharapkan BNI Syariah
commit to user
xix menyajikan rangkaian jenis pembiayaan yang dikelola secara syariah
diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan personal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengkaji tentang
bagaimana prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah untuk itu dalam
pembuatan Tugas Akhir ini, penulis memberikan judul “ANALISIS
PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah Jenis – jenis pembiayaan yang terdapat pada PT. BANK BNI
Syariah cabang Surakarta?
2. Bagaimana prosedur pembiayaan mudharabah pada PT. BANK BNI
Syariah cabang Surakarta?
commit to user
xx Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Mengetahui jenis – jenis pembiayaan pada BNI syariah cabang surakarta
2. Mengetahui prosedur pembiayaan mudharabah pada PT. BANK BNI
syariah cabang surakarta.
D. Manfaat penelitian
Kegunaan penelitian dan penulisan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut
1. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan – masukan untuk penyempurnaan mengenai pembiayaan – pembiayaan serta memberikan pengetahuan kepada
masyarakat tentang pembiayaan.
2. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, informasi dan landasan penelitian selanjutnya dengan tema yang sejenis.
E. Metode Penelitian
Berbagai metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup
Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan program magang kerja
mahasiswa pada BNI Syariah kantor cabang Surakarta untuk memperoleh
data sesusai dengan materi yang ingin di tulis.
2. Jenis dan Sumber Data
commit to user
xxi a. Data Primer :
Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam pengumpulan data ini penulis mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung di tempat mengetahui prosedur transaksi pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta. Data yang diperoleh penulis berupa beberapa prosedur transaksi pembiayaan pada BNI Syariah Surakarta yaitu:
1) Proses Pencarian Calon Nasabah
2) Proses pembiayaan kepada nasabah
3) Proses analisis pembiayaan
b. Data Sekunder:
Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis. Data berasal dari tangan ke dua, ketiga dan seterusnya. Data itu berupa:
1) Sejarah singkat BNI Syariah Surakarta
2) Visi dan Misi
3) Produk Bank
4) Struktur Organisasi
5) Diskripsi Jabatan (Job Description), dll.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara, observasi partisipasi, serta dengan dokumen.
a. Wawancara
Dilakukan dalam bentuk wawancara tanya jawab dengan obyek penelitian. Sebagai obyeknya yaitu karyawan pada BNI Syariah Surakarta.
commit to user
xxii Dilakukan dengan cara magang kerja secara langsung pada obyek
observasi. Sebagai obyek penulisan Tugas Akhir yaitu nasabah
pembiayaan dan karyawan pada BNI Syariah Surakarta.
c. Study pustaka
Dilakukan dalam bentuk pengumpulan data-data dari berbagai
sumber literature dan buku yang berhubungan dengan topik
pembahasan dalam penulisan ini untuk memperoleh dasar teoritis yang
relevan.
4. Teknik Pembahasan
Model pembahasan penelitian ini penulis menggunakan teknik pembahasan deskriptif. Teknik pembahasan ini adalah untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti. Yaitu menggambarkan tentang prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah Surakarta. Pembahasan dalam penelitian yang disusun oleh penulis ini adalah menjelaskan tentang langkah – langkah dan prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah Surakarta
Teknik pembahasan deskriptif ini menggunakan beberapa gambar alur
prosedur untuk memperjelas alur penelitian, yaitu sebagai berikut :
a. Struktur organisasi PT. BNI Syariah Surakarta
b. Prosedur pembiayaan PT. BNI Syariah Surakarta
commit to user
xxiii Berdasarkan ini penulis ingin menguraikan bagaimanakah langkah - langkah yang harus dilakukan dalam pengajuan pembiayaan ataupun pemberian pembiayaan, sehingga penelitian akan lebih akurat dan sistematis dalam memberikan informasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prosedur
1. Pengertian prosedur
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departeman atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan menulis,
menggandakan, menghitung, member kode, mendaftar, memilih
(mensortasi), memindah, dan membandingkan. (kamus Manajement, 1984)
Drs. Moekijat (1989) juga mengemukakan definisi prosedur adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan, yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan. Urutan menurut waktu dari tugas-tugas ini merupakan ciri daripada setiap prosedur. Biasanya suatu prosedur meliputi bagaimana, apa saja, bilamana dan oleh siapa masing-masing tugas harus dilakukan.
Drs. Moekijat (1989) mengemukakan sifat (hakekat) daripada prosedur, yaitu :
a. Prosedur terdapat dalam tiap bagian perusahaan, prosedur merupakan
salah satu macam rencana yang penting.
b. Prosedur biasanya dipandang sebagai penerapan pekerjaan yang sifatnya
berulang.
c. Diberikan batas-batas waktu pada setiap langkah prosedur guna
commit to user
xxiv B. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Moekijat, (1989) Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank Syariah dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai imbalan.
Menurut Muhammad (2008 : 94) Penyaluran dana atau pembiayaan adalah transaksi penyediaan dana dan atau barang serta fasilitas lainnya kepada nasabah yang tidak bertentangan dengan syariah islam dan standar akutansi perbankan syariah serta tidak termasuk jenis penyaluran dana yang dilarang menurut ketentuan Bank Indonesia.
2. Fungsi Penyaluran dana
Menurut Muhammad (2008), terdapat beberapa fungsi penyaluran dana dalam hubungannya dengan siklus perkonomian,dan perdagangan lalu lintas moneter, antara lain:
a. Meningkatkan daya guna, peredaran dan lalu lintas uang
b. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang
c. Meningkatkan aktivitas investasi dan pemerataan pendapatan
d. Sebagai aset terbesar yang menjadi sumber pendapatan terbesar bank.
3. Prinsip kehati – hatian dalam penyaluran dana
Menurut Muhammad (2008) untuk dapat melaksanakan kegiatan
penyaluran dana atau pembiayaan, harus mengacu pada pedoman yang
berlaku sebagai berikut :
commit to user
xxv Setiap pejabat bank yang berhubungan dengan penyaluran dana harus
menempuh prosedur yang sehat dan benar, termasuk prosedur persetujuan
penyaluran dana, dokumentasi dan administrasi serta prosedur
pengawasan penyaluran dana.
Maksud dari prosedur penyaluran dana yang sehat adalah bahwa setiap
calon nasabah harus melalui suatu proses penilaian yang dilakukan secara
obyektif, yang memberikan keyakinan bahwa nasabah tersebut dapat
mengembalikan kewajibannya kepada bank sesuai dengan perjanjian.
Prinsip dasar dari penyaluran dana yang sehat adalah mengerti,
memahami, menguasai, dan melaksanakan prinsip 5C + S (Character,
capacity, capital, condition, collateral dan sesuai syariah)
b. Penyaluran dana yang mendapat perhatian khusus.
Adalah penyaluran dana kepada pihak – pihak yang menurut ketentuan Bank Indonesia termasuk pihak terkait dan 25 nasabah terbesar. .
Kebijakan pokok pemberian penyaluran dana kepada pihak – pihak terkait dengan bank dan nasabah besar ditetapkan sebagai berikut :
i. Dalam rangka pengamanan usaha bank dan penyebaran resiko maka bank wajib menetapkan batas maksimum pemberian kredit /
penyaluran dana (BMPK). Besarnya BMPK mengacu pada ketentuan yang berlaku.
ii. Bank tidak menganut perbedaan kebijakan penetapan persyaratan penyaluran dana kepada pihak – pihak tersebut di atas, dengan persyaratan penyaluran dana kepada nasabah – nasabah lainnya.
iii. Kebijakan pemberian penyaluran dana kepada pihak – pihak tersebut di atas harus mematuhi ketentuan penyaluran dana termasuk ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit/ penyaluran dana (BMPK).
commit to user
xxvi Bank dilarang melakukan plafondering terhadap penyaluran dana dalam bentuk piutang jual – beli yang terindikasi bermasalah dengan cara menambahkan margin yang tertunggak dan pokok menjadi harga beli baru.
d. Prosedur penyelesaian penyaluran dana bermasalah
Pada prinsipnya penyelesaian penyaluran dana bermasalah harus di dasarkan kepada program tindak lanjut yang telah dibuat dan disetujui oleh komite penyaluran dana, dengan mengacu pada prinsip penyaluran dana yang sehat dan sesuai fatwa DSN.
e. Tata cara penyelesaian agunan diambil alih bank.
Pada prinsipnya agunan yang diambil alih pihak bank adalah untuk mengurangi resiko penyaluran dana yang bermasalah. Guna
mengurangi resiko tersebut pihak bank harus menetapkan tata cara pengambil alihan jaminan dan pelepasannnya agar tidak timbul permasalahan dikemudian hari.
4. Prinsip – prinsip dalam perbankan
Menurut Ktut Silvanita Mangani (2009) Selain prinsip kehati – hatian juga ada beberapa prinsip dalam perbankan syariah, antara lain :
1. Prinsip Bagi Hasil
Bagi hasil adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu kegiatan usaha / proyek dimana masing – masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggung jawab atas segala kerugian yang terjadi. Produknya adalah mudharabah, al muzaraah dan al
musaqat.
2. Prinsip Pengambilan Keuntungan
commit to user
xxvii barang. Di lain pihak, pemilik uang berhak menentukan secara ikhlas dengan harga berapa menukar barang itu dengan uang miliknya
sehingga terjadi tawar – menawar / negosiasi dalam menentukan harga. Dalam hal ini, masing – masing pihak memenuhi syarat ikhlas, atas dasar saling sepakat dan tidak ada pihak yang dizalimi. Produknya adalah murabahah
3. Prinsip Sewa
Penyewa dan pihak yang menyewakan sepakat untuk menentukan harga sewa dan jangka waktu sewa. Dalam menerapkan prinsip sewa, bank syariah memberikan kredit kepemilikan asset, misalnya kredit kepemilikan rumah dengan menetapkan harga sewa setiap periode (misalnya tiap bulan) dan besarnya cicilan untuk mengangsur harga rumah tersebut. Nasabah membayar setiap bulan harga sewa ditambah cicilan harga rumah sehingga dalam jangka waktu tertentu rumah tersebut menjadi milik nasabah.
4. Prinsip Simpanan
commit to user
xxviii Tabel 2.1
Perbedaan bonus dengan bunga
Deskripsi Bonus Bunga
Pembayaran Hanya diberikan
sesudah dana
Besarnya Ditentukan setelah
selesai penggunaan
Sumber : Sistem Dan Prosedur Bank Syariah, Muhammad (2008)
5. Prinsip Pengambilan Manfaat (fee)
Perbankan syariah mengenal produk pengambilan manfaat berupa fee
dari nasabah dan pihak ketiga, atas jasa yang diberikannya yang diwujudkan dalam bentuk produk al kafalah, yaitu produk penjaminan yang dalam bank konvensional dikenal dengan garansi bank, dan al
wakalah, dimana bank berperan sebagai pihak yang mewakili nasabah
untuk dan atas nama nasabah yang melakukan transaksi.
commit to user
xxix Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh bank syariah ketika memberikan bantuan kepada nasabah yang bergerak di bidang sosial (nirlaba) dalam bentuk pinjaman lunak, tanpa pembagian hasil melainkan hanya mengembalikan pokok pinjaman. Akan tetapi untuk tidak merugikan bank syariah dalam hal pengurusan, misalnya biaya materai, notaris, biaya peninjau proyek dan lain – lain, maka kepada nasabah nirlaba tersebut di pungut biaya administrasi.
Karena terdapat perbedaan dalam cara operasinya, maka pengaturan dan pengawasan terhadap bank syariah juga berbeda. Hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia sebagai pengawas system perbankan.
5. Produk – produk Penyaluran Dana
Menurut Muhammad (2008 : 103 – 150), produk – produk dalam penyaluran dana atau pembiayaan adalah sebagai berikut :
a. Piutang Murabahah
Murabahah adalah akad jual – beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba / keuntungan dalam jumlah tertentu.
Teknis perbankan, Murabahah adalah akad jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang di sepakati.
b. Piutang Salam
Secara etimologi salam artinya salaf (pendahuluan). Secara
commit to user
xxx syarat tersebut diantaranya adalah mendahulukan pembayaran pada waktu akad majlis (akad disepakati)”. Bank dapat bertindak sebagai pembeli dan atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut salam parallel. Dalam bab ini hanya membahas perlakuan akutansi bank sebagai penjual dibahas dalam bab hutang salam.
Teknis perbankan salam adalah akad jual beli barang (komiditi) di mana harganya dibayar dengan segera (pada saat akad disepakati) sedang barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang disepakati.
c. Piutang istishna
Istishna berarti minta dibuatkan. Secara terminology muamalah (ta’rif)
commit to user
xxxi
d. Mudharabah
Mudharabah atau disebut juga Muqaradhah berarti bepergian untuk urusan dagang. Secara muamalah berarti pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan modalnya kepada pekerja / pedagang (mudharib) untuk diperdagangkan / diusahakan, sedangkan keuntungan dagang itu dibagi menurut kesepakatan bersama.
Teknis perbankan akad Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahib al maal) dengan nasabah selaku mudharib yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk
mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati.
e. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah adalah akad mudharabah dimana pemilik
dana (shahibul maal) memberikan batasan kepada pengelola dana (mudharib) mengenai tempat, cara, dan objek investasi. Bank bertindak sebagai agen penyalur dana investor (chanelling agent) kepada nasabah yang bertindak sebagai pengelola dana.
Aspek teknis, bank bertujuan sebagai agen penyalur dana investor kepada nasabah yang bertindak sebagai pengelola dana untuk kegiatan usaha yang ditentukan oleh investor.
f. Musyarakah
Musyrakah asal kata dari syirkah yang berarti percampuran. Menurut
fiqih, musyarakah berarti : “akad antara orang – orang yang berserikat dalam hal modal keuntungan. “ (sayyid sabiq, fiqh sunnah, jilid 13 hal 174,)
g. Al-ijarah
Al – ijarah disebut akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
commit to user
xxxii Maksud manfaat adalah berguna, yaitu barang yang mempunyai banyak
manfaat dan selama menggunakannya barang tersebut tidak mengalami perubahan atau musnah. Manfaat yang di ambil tidak berbentuk zatnya melainkan sifatnya yang dibayar sewa, misalnya, rumah yang di kontrakan/disewa mobil disewa untuk perjalanan.
h. Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
Ijarah Muntahiyyah Bittamlik adalah ijarah yang di akhir masa sewa
nasabah mempunyai hak opsi untuk memiliki objek sewa.
i. Al – Qard
Qardh atau iqradh secara etimologi berarti pinjaman. Secara
terminology muamalah (ta’rif) adalah “memiliki sesuatu yang harus dikembalikan dengan pengganti yang sama”
j. Qardhul Hasan
Qardhul hasan adalah kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pinjaman
kebajikan tanpa imblan dengan kewajiban pihak peminjam
mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau ciilan dalam jangka waktu tertentu.
6. Pembiayaan Modal kerja syariah
Pembiayaan modal kerja syariah menurut Adiwarman Karim (2004)
Secara umum yang di maksud dengan Pembiayaan Modal Kerja (PMK) Syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya
berdasarkan prinsip – prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Perpanjangan fasilitas PMK dilakukan atas dasar hasil analisis terhadap debitur dan fasilitas pembiayaan secara keseluruhan.
Fasilitas PMK dapat diberikan kepada seluruh sektor / subsektor ekonomi yang dinilai prospek, tidak bertentangan dengan syariat islam dan tidak dilarang oleh ketentuan perundang – undangan yang berlaku serta yang dinyatakan jenuh oleh Bank Indonesia. Pemberian fasilitas
commit to user
xxxiii Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisa pemberian
pembiayaan antara lain :
a. Jenis usaha, kebutuhan modal kerja masing – masing jenis usaha
berbeda – beda
b. Skala usaha, besarnya kebutuhan modal kerja suatu usaha sangat
tergantung kepada skala usaha yang dijalankan. Semakin besar skala
usaha yang dijalankan, kebutuhan modal kerja akan semakin besar.
c. Tingkat kesulitan usaha yang dijalankan, beberapa pertanyaaan yang
harus dijawab dalam melakukan analisis pembiayaan antara lain :
1) Apakah proses produksi membutuhkan, tenaga ahli/terdidik/
terlatih dengan menggunakan peralatan yang canggih?
2) Apakah perusahaan memiliki tenaga ahli dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menunjang proses produksi?
3) Apakah perusahaan memiliki sumber pasokan bahan baku yang
tetap yang dapat menjamin kesinambungan proses produksi?
4) Apakah perusahaan memiliki pelanggan tetap?
d. Karakter transaksi dalam sektor usaha yang akan dibiayai, dalam hal ini yang harus ditelaah adalah :
1) Bagaimana system pembayaran pembelian bahan baku?
2) Bagaimana system penjualan hasil produksi, tunai atau cicilan?
Dalam hal pemberian Pembiayaan Modal Kerja, bank juga harus mempunyai daya analisis yang kuat tentang sumber pembayaran kembali, yakni sumber pendapatan (income) proyek yang akan dibiayai. Hal ini dapat di ketahui dengan cara mengklasifikasikan proyek menjadi :
1. Proyek dengan kontrak
2. Proyek tanpa kontrak
Berdasarkan akad yang digunakan dalam produk pembiayaan syariah, jenis Pembiayaan Modal Kerja (PMK) dapat dibagi menjadi 5 macam, yakni :
commit to user
Dalam melakukan penetepan akad pembiayaan Modal Kerja Syariah, proses analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1). Hal pertama dan utama yang harus dilihat bank adalah jenis proyek yang akan dibiayai tersebut apakah memiliki kontrak atau belum.
2). Jika proyek tersebut memiliki kontrak, faktor berikutnya yang harus dicermati adalah apakah proyek tersebut untuk pembiayaan kontruksi atau pengadaan barang, jika untuk pembiayaan kontruksi, pembiayaan yang layak diberikan adalah pembiayaan istishna’. Namun, jika bukan untuk pembiayaan kontruksi, melainkan pengadaan barang, maka pembiayaan yang patut diberikan adalah pembiayaan mudharabah. Jika proyek tersebut bukan untuk pembiayaan kontruksi ataupun pengadaan barang, maka bank tidak layak untuk memberikan pembiayaan.
3). Dalam hal proyek tersebut tidak memiliki kontrak, maka faktor
selanjutnya yang harus dilihat oleh bank adalah apakah proyek tersebut untuk penyewaan barang.
7. Akad Mudharabah
a. PengertianMudahrabah
Pengertian mudharabah menurut Adiwarman Karim (2004 :
192) mudharabah adalah bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung.
b. Rukun Mudharabah
Faktor – faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah :
Pelaku. Jelaslah bahwa rukun dalam akad mudharabah sama
commit to user
xxxv yakni nisbah keuntungan. Faktor pertama (pelaku) kiranya sudah cukup jelas. Dalam akad mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahib al-mal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib atau ‘amil). Tanpa pelaku ini, maka akad mudharabah tidak ada.
Objek. Faktor kedua (objek mudharabah) merupakan
konsekuensi logis dan tindakan yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek
mudharabah. Modal yang diserahkan bias berbentuk uang atau barang
yang dirinci berapa nilai uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian, keterampilan,selling skill, management skill, dan lain – lain. Tanpa dua objek ini, akad mudharabah pun tidak akan ada.
Persetujuan. Faktor ketiga, yakni persetujuan kedua belah
pihak, merupakan konsekuensi dari prinsip an – taraddin minkum (sama – sama rela). Disini kedua belah pihak harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja.
Nisbah keuntungan. Faktor yang keempat (yakni nisbah)
adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang bermudharab. Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib al – mal mendapatkan imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan.
c. Jenis – jenis Mudharabah
Secara umum mudharabah terbagi kepada dua jenis yaitu :
commit to user
xxxvi Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib
commit to user
xxxvii
2) Mudharabah Muqayyadah
Disebut juga dengan istilah restricted mudharabah/specified
mudharabah adalah kebalikan dari mudharabah muthalaqah, Si
Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan
kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha.
commit to user
xxxviii BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. BNI Syariah Surakarta
1. Penjelasan umum.
Bank syariah atau bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil,
sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Bank Syariah adalah bank
umum yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yaitu
dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Namun, Bank Syariah
diatur secara formal sejak di amandemennya UU No. 7 Tahun 1992
dengan UU No.10 Tahun 1998 dan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. Sejak saat tersebut mulai berkembanglah bank dengan prinsip
bagi hasil di Indonesia.
Sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, prinsip
syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha,
atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (Bank
Indonesia: 2000). Lima transaksi yang lazim dipraktekkan oleh perbankan
syariah :
a. Transaksi yang tidak mengandung riba
b. Transaksi yang diajukan untuk memiliki barang dengan cara jual beli
(Murabahah)
c. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dengan cara sewa
commit to user
xxxix d. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan modal kerja dengan cara
bagi hasil (mudharabah)
e. Transaksi deposito, tabungan, giro yang imbalannya adalah bagi hasil
(mudharabah) dan transaksi titipan (wadiah)
Jumlah bank syariah telah berkembang sangat pesat sejak tahun 1998
dengan pertumbuhan 54% pertahun . Di awali dengan pembentukan Tim
Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin
prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah itu
BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang syariah
Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5 kantor
cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni : Yogyakarta,
Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin .Tahun 2001 BNI Syariah
kembali membuka 5 kantor cabang syariah, yang difokuskan di kota-kota
besar di Indonesia , yakni : Jakarta (dua cabang), Bandung , Makasar dan
Padang. Seiring dengan perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan
masyarakat untuk layanan perbankan syariah. Tahun 2002 lalu BNI Syariah
membuka dua kantor cabang syariah baru di medan dan palembang. Di
awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang semakin
meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah di Jepara ke
Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat Kota Jepara, BNI
Syariah membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah Jepara. Pada bulan
Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka layanan BNI Syariah
Prima di Jakarta dan Surabaya . Layanan ini diperuntukan untuk individu
yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih personal dalam suasana
yang nyaman.
commit to user
xl
Nama Perusahaan : PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang
Syariah persero
Website : www.bni.co.id
Berdiri : 29 april 2000
Jenis Usaha : Bank Umum
Status : Badan Usaha Milik Negara
Kantor Cabang Surakarta
Alamat : Jln. Brigj. Slamet Riyadi No.318 Surakarta
Telepon : (0271) 642023
Faximile : (0271) 662599
3. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi Bank yang unggul dalam layanan dan kinerja sesuai dengan
kaidah sehingga insyaAllah membawa berkah.
b. Misi Perusahaan
Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja
dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat
commit to user
xli 4. Struktur organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Surakarta
Sumber : BNI Syariah Surakarta 2011
Keterangan :
Pemimpin Cabang : Arief Mursidi
Pemimpin Bidang Operasional : Zulfahmi AR
Pemimpin Cabang
Quality Assurance Pemimpin Bidang
Operasional
Penyelia keuangan dan umum
Penyelia pemasaran
Penyelia Pelayanan Nasabah
Penyelia Operasional
Pengelola SCO
Assisten Assisten Assisten Assisten Assisten
commit to user
xlii
Unit Pemasaran : Nur Sa’adah, Nanda Sita
P, Bachtiar Arifin, Aswino
Hadi P, M. Hambali Edi
W, Ayu Detia Yasmin
Unit Keuangan dan Umum : Fitri Juariah, Wirawan
Hadi W
Unit Pelayanan Nasabah : Sri Darini R, Diah
Kusuma, Titik Subiyanti,
Jayanti, Diniyah Safitri.
Unit Operasional : M.Bondan Tawang A,
Dian Hernita, Yuan Faisal
Pengelola SCO : Arianto Wibisono,
Mariantiningsih, Yusnina
Artanti
5. Deskripsi Jabatan
commit to user
xliii Berperan mengambil seluruh keputusan dalam BNI Syariah kantor
cabang Surakarta. Serta memimpin semua jalannya kegiatan dalam
bank.
2. Pemimpin Bidang Operasional
Memimpin dan memutuskan setiap jalannya usaha dalam bidang
operasional bank.
3. Penyelia Keuangan dan Umum
Menyelia langsung dan berpatisipasi aktif dalam kegiatan :
a. Mengelola sistem otomasi di cabang dan cabang pembantu
b. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan
c. Mengelola output/ laporan harian dari sistem
d. Memantau/mengendalikan transaksi pembukuan rekening nasabah
dan rekening keuangan cabang.
e. Menegelola data informasi tentang kondisi dan posisi keuangan
cabang maupun rekening.
f. Mengendalikan likuiditas cabang.
g. Mengelola laporan cabang
h. Menangani penyelasaian bunga/jasa dan biaya administrasi
rekening nasabah.
i. Mengelola masalah kepegawaian
j. Menegelola masalah logistik
k. Menyelenggarakan administrasi umum
commit to user
xliv m.Menerima penyeliaan dari atasan
4. Asisten Administrasi Umum
Dibawah penyelia keuangan dan umum berperan aktif dalam kegiatan:
a. Mengelola masalah kepegawaian
b. Mengelola masalah logistik
c. Menyelenggarakn adminsitrasi umum
d. Melakukan perbaikan/ penyempurnaan hasil temuan audit.
e. Menerima penyeliaan dari atasan.
5. Asisten administrasi keuangan
Dibawah penyelia keuangan dan umum berperan aktif dalam kegiatan:
a. Mengelola sistem otomasi di cabang dan cabang pembantu
b. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan
c. Mengelola output/laporan harian dari sistem.
d. Memantau/mengendalikan transaksi pembukuan rekening nasabah
dan rekening keuangan cabang.
e. Mengelola data informasi tentang kondisi dan posisi keuangan
cabang maupun rekening.
f. Mengendalikan likuiditas cabang
g. Mengelola laporan cabang.
h. Menangani penyelesaian bunga/ jasa dan biaya administrasi
commit to user
xlv i. Menegelola masalah kepegawaian
j. Mengelola masalah logistik
k. Menyelenggarakan administrasi umum
l. Melakukan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.
m.Menerima penyeliaan dari atasan.
6. Asisten pemasaran
Dibawah penyelia pemasaran terdapat asisten pemasarn yang
berperan aktif dalam
a. Memasarkan dan mengelola kartu standar (customer loan)
b. Membantu memasarkan produk dan jasa bank kepada nasabah
atu calon nasabah.
c. Membina hubungan dan memantau perkembangan aktifitas
nasabah wholesale dan middle
d. Melakukan penyempurnaan atau perbaikan temuan hasil audit.
e. Menerima penyeliaan dari atasan.
7. Pengelola pemasaran
a. Memasarkan produk dan jasa bank kepada nasabah dan calon
nasabah.
b. Mengelola permohonan kredit ritel, pemantauan nasabah dan
commit to user
xlvi
c. Melakukan penelitian potensi perekonomian daerah dan
menyusun peta nasabah.
d. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan temuan hasil aiudit.
e. Menerima penyeliaan dari atasan.
8. Penyelia pelayanan nasabah
Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :
a. Melayani informasi mengenai produk jasa dalam dan luar
negeri.
b. Mengelola kas besar dan kas ATM.
c. Melayani kegiatan eksternal : payment point, kantor kas, kas
mobil dan capem.
d. Mengelola transaksi giro, tabungan, deposito dan DPLK.
e. Melayani transaksi jasa dalam negeri (tunai, pemindahan, dan
kliring).
f. Melayani nasabah inti dan kustodian.
g. Mengelola kegiatan paying agent dan DPLK.
h. Melayani penerbitan card plus ( kartu ATM), kredit card dan
lain-lain.
i. Membuat laporan ke Bank Indonesia dan KPKN
j. Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan hasil temuan
audit.
commit to user
xlvii 9. Assisten pelayanan pemegang rekening
Dibawah penyelia pelayanan nasabah berperan aktif dalam
mengelola rekening dan melayani transaksi giro, tabungan,
deposito, DPLK, ONH, dan penerbitan Credit Card, Card plus,
phone plus dan lain-lain. Dengan tanggung jawab utama:
a. Melayani transaksi giro, tabungan, deposito, DPLK, dan ONH.
b. Melayani permintaan, menyerahkan, dan memantau
permasalahan credit card, card plus, phone plus, dan lain-lain.
Serta melaporkan kartu yang hilang ke unit pengelolanya.
c. Melayani permintaan pencairan bunga deposito, melakukan
verifikasi dan melakukan pembayaran.
d. Melaksanakan perbaikan atau penyempurnaan hasil temuan
audit.
e. Menerima penyeliaan dari atasan.
10.Asisten Pelayanan uang tunai /teller
Dibawah penyelia layanan nasabah berperan aktif dalam melayani
transaksi tunai/kas, pemindahan dan kliring serta pelayanan
kegiatan eksternal (ayment point, kas mobil, kantor kas dan
capem) dengan tanggung jawab utama :
a. Melayani semua jenis transaksi kas/tunai, pemindahan dan
kliring.
b. Melayani kegiatan eksternal paymeny point, kas mobil, kantor
kas dan capem.
commit to user
xlviii d. Menerima penyeliaan dari atasan.
e. Melalui sistem on the job tarining, yaitu dengan cara
menempatkan karyawan bank di cabang-cabang yang termasuk
dalam satu perusahaan.
11.Penyelia Operasional
Menyelia langsung dan berpartisipasi dalam kegiatan :
a. Mengelola administrasi perkreditan
b. Mengelola portabel kredit
c. Memantau proses pemberian kredit.
d. Mengelola penerbitan jaminan bank.
e. Melakukan verifikasi data/informasi mengenai debitur/calon
debitur.
f. Melakukan analisis kredit.
g. Mengelola transaksi dan administrasi kliring (termasuk
KU/kredit).
h. Melakukan entry transaksi keuangan kliring/ pemindahan
kedalam sistem.
i. Mengelola administrasi back office (transaksi valas dan
delegasi kredit)
j. Mengelola daftar hitam/ cek nasabah kosong.
k. Mengelola komunikasi cabang.
l. Mengelola daftar pos terbuka (DPT) transaksi rupiah dan valas.
commit to user
xlix n. Melakukan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.
o. Menerima penyeliaan dari atasan.
12.Asisten administrasi kredit
Dibawah penyelia operasional dan berperan aktif dalam kegiatan :
a. Mengelola administarsi perkreditan.
b. Mengelola portabel kredit.
c. Memantau proses pemberian kredit
d. Mengelola penerbitan jaminan bank.
e. Melakukan perbaikan/ penyempurnaan hasil temuan audit.
f. Menerima penyeliaan dari atasan.
6. Produk-produk BNI Syariah
Produk-produk BNI Syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Produk Penghimpunan Dana
1) Tabungan iB Plus
Tabungan iB Plus adalah tabungan yang dikelola berdasarkan
prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini tabungan anda
akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal
sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan
dibagihasilkan antara Anda dan Bank sesuai dengan nisbah yang
disepakati di awal pembukaan rekening tabungan.
Manfaat yang dapat diperoleh adalah :
a) Bagi hasil yang kompetitif
commit to user
l c) Kemudahan setor dan tarik on-line real time diseluruh kantor
cabang BNI.
d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.
e) Mendapatkan BNI Syariah Card yang dapat dimanfaatkan
sebagai : BNI Phone plus, merupakan layanan perbankan
(informasi dan transaksi) melalui telepon selama 24 jam sehari
7 hari seminggu.
f) Kartu ATM yang dapat digunakan melaui jaringan BNI ATM,
ATM Bersama dan ATM Link di Seluruh Indonesia serta
jaringan ATM Internasional Cirrus di seluruh dunia.
g) Mendapatkan fasilitas layanan : Kartu debit untuk berbelanja di
merchant maestro/mastercard diseluruh dunia, SMS banking,
yaitu layanan inquiry dan transaksi perbankan melalui SMS
secara cepat dan mudah, BNI Internet Banking, berupa layanan
informasi, transaksi transfer, pembayaran berbagai tagihan
rutin seperti telepon, handphone, zakat, kartu kredit, listrik,
maupun pembelian tiket dan pulsa, yang dapat dilakukan
dengan media internet, fasilitas Autodebet untuk pembayaran
telephone, handphone, setoran bulanan, THI, pembayaran
angsuran pembiayaan, dll, kemudahan mengakses kantor yang
dapat membuka rekening syariah karena pembukaan rekening
syariah dilayani dilebih 600 kantor cabang BNI melalui Office
Chanelling.
2) BNI iB Giro
Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala
kemudahan bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah
commit to user
li kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia.
Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana yang dengan
seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk
mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik
sewaktu waktu oleh pemilik dana.
Keunggulan dari BNI iB Giro adalah :
a) Meningkatkan citra perusahaan maupun perorangan.
b) Pembayaran dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
c) Mendapat bonus yang besarnya ditentukan oleh bank dan tidak
diperjanjikan dimuka.
d) Untuk giro perorangan dapat diberikan kartu ATM BNI
Syariah Card Silver dan atau kartu ATM BNI Syariah card
Gold untuk nasabah syariah prima dan penarikannya dapat
dilakukan di ATM BNI, ATM Bersama serta ATM Cirrus.
e) Rekening fasilitas phone Banking 24 jam : layanan informasi
dan mutasi rekening, layanan transaksi, layanan
pengaktifkan/perubahan PIN, Layanan Autodebet, bill
payment.
f) Fasilitas Giro On line.
3) BNI iB Deposito
BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki
investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan.
Dengan menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, BNI iB
Deposito mengelola dana masyarakat dengan cara disalurkan untuk
pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang
commit to user
lii Keunggulan dari BNI iB Deposito :
a) Dapat diperpanjang secara otomatis.
b) Bagi hasil yang kompetitif setiap bulannya.
c) Investasi disalurkan untuk pembiyaan disektor yang halal.
d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.
4) BNI iB Haji
BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita
menunaikan ibadah setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji
dari BNI Syariah merupakan produk tabungan yang dikhususkan
untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola secara
aman dan bersih sesuai syariah. BNI iB Haji telah tergabung dalam
layanan SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang
memungkinkan jamaah haji memperoleh kepastian porsi dari
Departemen Agama pada saat jumlah tabungan telah memenuhi
persyaratan.
Manfaat yang dapat diperoleh :
a) Bebas biaya administrasi
b) Calon haji ditutup asuransi kecelakaan diri dan kematian
c) Dapat melakukan setoran diseluruh cabang BNI (on line)
d) Setoran ringan.
e) On-Line dengan Siskohat
f) Memperoleh bagi hasil yang menarik.
commit to user
liii h) Pembukaan rekening dapat dilakukan di lebih 600 kantor
cabang BNI (office chanelling).
5) BNI iB Tapenas
Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini
mungkin untuk buah hati adalah sebuah tingkat bijaksana. BNI
Syariah membantu masyarakat untuk menyiapkan pendidikan
melalui BNI iB Tapenas. Dengan setoran sesuai kemampuan dan
perlindungan asuransi, BNI iB tapenas dapat membantu
masyarakat mewujudkan rencana masa depan keluarga yang baik.
Keunggulan :
a) Bagi hasil kompetitif, lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
b) Jangka waktu tabungan 1 sampai dengan 18 tahun.
c) Manfaat asuransi hingga Rp.750.000.000
d) Asuransi bebas premi untuk program otomatis.
e) Perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan.
f) Jika terjadi risiko kematian atau cacat tetap dan/ atau total pada
penabung, maka setoran bulanan akan dilanjutkan oleh
perusahaan asuransi hingga jatuh tempo.
g) Setoran bulanan sesuai dengan kemampuan anda, mulai dari
Rp.100.000,.(seratus ribu rupiah) sampai Rp. 5.000.000 (lima
juta rupiah) per bulan.
h) Setoran bulanan dapat didebet langsung dari rekening tabungan
iB Plus, Tabungan iB Prima, BNI iB Giro, BNI Taplus, BNI
Taplus Utama atau BNI Giro anda.
commit to user
liv
6) BNI Syariah Money Changer
Produk ini merupakan layanan BNI Syariah untuk transaksi jual
beli valas atau Money Changer, seperti USD, SGD, dan SAR.
Transaksi jual beli valas ini menggunakan akad Al-Sharf, yakni
jual beli mata uang dengan menggunakan kurs yang berlaku saat
transaksi (kurs spot).
b. Produk Pembiyaan
1) Pembiayan Personal
Dalam kehidupan banyak hal-hal yang harus dipilih dan dipilah
secara bijak. Kita harus membedakan antara “needs” dan ‘wants”.
Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk melengkapi hidup dan prasarana hidup.
Keinginan adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan selera,
gaya dan level kepuasan tertentu. Untuk itu BNI Syariah
menyajikan rangkaian jenis pembiayaan yang dikelola secara
syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan personal anda.
a) BNI iB Griya
Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat mewujudkan
kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi
rumah. Pembayaran dengan cara diangsur dalam periode waktu
sampai dengan 15 tahun. Bentuk pembiayaan adalah jual beli
ataupun ijarah.
Keunggulan:
1. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan
commit to user
lv 2. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan
tidak berubah sampai lunas.
3. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif
cepat.
4. Uang muka ringan, minimum 10% khusus untuk
pembelian rumah
5. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara
otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang
BNI.
6. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun
7. Maksimum pembiayaan sampai Rp 5 miliar.
8. Tarif bersaing.
b) BNI iB Oto
BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian
kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah. Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat dilakukan secara debet otomatis.
Keunggulan:
1. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan
syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.
2. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan
tidak berubah sampai lunas.
3. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif
cepat.
commit to user
lvi 5. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara
otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang
BNI.
6. Khusus mobil buatan Jepang jangka waktu pembiayaan
sampai dengan 8 tahun.
7. Maksimum pembiayaan sampai Rp 1 miliar.
c) BNI iB Gadai Emas
BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan pembiayaan dengan jaminan berupa emas (lantakan atau perhiasan) yang secara fisik dikuasai oleh Bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang mendesak.
Keunggulan dari produk ini adalah :
1. Cepat, karena seluruh proses hanya 30 menit.
2. Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan
diperuntukkan untuk segenap lapisan masyarakat.
3. Murah, karena tarif jasa penyimpanan dihitung secara
harian.
4. Menenteramkan karena dikelola secara syariah.
d) BNI iB Multijasa
BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu jasa misalnya pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa
pendidikan, jasa kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah, dengan menggunakan akad ijarah. Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk
commit to user
lvii Keunggulan :
a. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan
syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.
b. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif
cepat.
c. Uang muka ringan, minimum 20 % dari manfaat jasa yang
diinginkan.
d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara
otomatis, dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang
BNI.
e. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun.
f. Maksimum pembiayaan sampai Rp 500 juta.
g. Tarif bersaing.
2) Pembiayaan Komersil
Dalam perjalanan usaha terkadang pengusaha menghadapi tantangan yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan, dimana keputusan tersebut membutuhkan dukungan modal. Untuk menangkap peluang emas tersebut BNI Syariah menyediakan pembiayaan yang dijalankan dengan prinsip syariah dengan target win-win solution.
commit to user
lviii BNI iB Wirausaha ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha anda, dengan besarnya pembiayaan dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta yang diproses lebih cepat dan fleksibel sesuai dengan prinsip syariah
Jenis akad yang digunakan adalah :
Murabahah adalah prinsip jual beli barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.
Mudharabah adalah kerjasama antara pihak bank sebagai
penyedia dana 100 % sedangkan nasabah menjadi pengelola dana dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.
Musyarakah adalah kerjasama dalam penyertaan modal antara
pihak bank dan nasabah dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.
Keunggulan :
1. Proses lebih cepat dengan persyaratan mudah sesuai
dengan prinsip syariah.
2. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 7 tahun.
3. Mendapatkan perlindungan asuransi jiwa gratis.
4. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara
otomatis dan dapat dilakukan di seluruhkantor cabang BNI
b) BNI iB Usaha Kecil
BNI iB Usaha Kecil adalah pembiayaan modal kerja atau investasi kepada pengusaha kecil sampai dengan Rp 10 miliar berdasarkan prinsip murabahah, musyarakah, mudharabah dan
ijarah.
commit to user
lix 1. Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan
syariah terhindar dari transaksi ribawi.
2. Akad murabahah akan memudahkan anda mengelola
keuangan karena besar angsuran tetap selama masa
pembiayaan.
3. Dengan akad mudharabah dan musyarakah akan
memberikan rasa keadilan.
4. Setoran angsuran dapat dilakukan di seluruh kantor cabang
BNI.
5. Variasi produk keuangan syariah yang lengkap untuk
mendukung kegiatan usaha Anda.
6. Pembiayaan dapat diberikan dalam mata uang Rupiah dan
USD.
c) BNI iB Usaha Besar
Sesuai dengan falsafah dasar ekonomi syariah yaitu bertransaksi dengan penuh keberkahan dan saling
menguntungkan, maka produk-produk perbankan syariah didesain untuk melayani dunia usaha sehingga antara pemodal dan pengusaha dapat bertumbuh bersama-sama dalam prinsip keadilan.
Pembiayaan produktif dari BNI Syariah mendukung kemajuan usaha dengan cara mudah dan fleksibel berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Cara kerja pembiayaan syariah hampir sama dengan cara kerja perbankan pada umumnya, sehingga
masyarakat akan mendapati prosedur yang umum berlaku dan tidak rumit. Demikian pula dengan maksimum pembiayaan, BNI Syariah dapat membiayai korporasi yang memerlukan dana diatas Rp.10 milyar melalui pembiayaan besar syariah.
commit to user
lx diatas Rp. 10 milyar berdasarkan prinsip Murabahah,
Mudharabah, dan Ijarah.
Produk pembiayaan BNI iB Usaha Besar adalah :
1. Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan modal kerja dengan akad
Mudharabah/Musyarakah aplofend dapat diberikan s/d 5
tahun atau dapat diperpanjang setiap tahun.
2. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Investasi memiliki jangka waktu maksimal 7 tahun dengan angsuran kewajiban tetap selama periode pembiayaan sehingga terbebas dari fluktuasi suku bunga pasar.
3. Pembiayaan Beragunan Tunai (Cash Collateral Financing)
Pembiayaan Beragunan Tunai merupakan jenis pembiayaan yang memungkinkan investor memperoleh pembiayaan dengan menjaminkan agunan dalam bentuk tunai yaitu deposito maupun giro.
4. Pembiayaan Pola Kerjasama
BNI Syariah merupakan pembiayaan melalui pola kerjasama dengan multifinance, sekuritas dan asuransi syariah.
5. BNI iB Trade Finance
BNI iB Trade Finance memiliki jaringan korespondensi yang luas sehingga memudahkan nasabah untuk
bertransaksi dengan mitra usaha diseluruh dunia. BNI
Trade Finance Syariah meliputi L/C, SKBDN dan Bank
commit to user
lxi meningkatkan kepercayaan mitra usaha nasabah institusi. Bagi Perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi
umunya membutuhkan adanya Surat Keterangan Bank yang diperlukan sebagai syarat dalam tender BNI Syariah
menerbitkan Surat Keterangan Bank yang dapat
mendukung kredibilitas perusahaan karena BNI Syariah sebagai bank dengan mayoritas saham dimiliki oleh
pemerintah akan memberi kesan/image positif bagi pemilik proyek.
Keunggulan dari produk ini adalah :
1. Rasa tenteram dan tenang karena pembiayaan syariah
terhindar dari transaksi ribawi. Bagi pengusaha yang
sangat memperhatikan aspek syariah dapat
menggunakan pembiayaan ini, karena setiap produk
yang diluncurkan akan melalui prosedur persetujuan.
Dewan pengawas syariah dan dalam aplikasinya akan
secara periodik dipanatau nilai syar’inya.
2. Akad Murabahah akan memudahkan dalam mengelola
keuangan karena jumlah yang diangsur tetap selama
masa pembiayaan.
3. Dengan akad mudharabahah/musyarakah akan
memberikan rasa keadilan.
4. Variasi produk keuangan syariah yang lengkap untuk
mendukung kegiatan usaha.
5. Pembiayaan dapat diberikan dalam mata uang Rupiah
dan USD.
6. Mampu membiayai permohonan dengan nominal sama
dengan Bank koorporasi lainnya.
Produk BNI Trade Finance adalah :