• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSYNDRO Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Syndrome Obstructive Post Tuberculosis (SOPT) Di RS Paru Dr Ario Wirawan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSYNDRO Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Syndrome Obstructive Post Tuberculosis (SOPT) Di RS Paru Dr Ario Wirawan."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

 

MOTTO

Mental Sekeras Baja adalah Modal Utama

Mencapai Tujuan (bapak)

Menjalani Kehidupan Itu, Harus Mempunyai

(5)

 

v   

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya, sehingga tugas ini

dapat terselesaikan dengan baik.

2. Kedua orang tuaku, Bapak M. Dupri dan Ibu Anisah, yang selalu

memberikan doa, semangat, perhatian, nasehat, bimbingan serta kasih

sayangnya kepadaku.

3. Adik-adik saya, A’an Rifanti Mayasari, Umi Yaumil Istiqomah dan

Nanang Maulana Al-Rasyid, yang selalu menjadi motivasi saya untuk

menjadi lebih baik.

4. Untuk mbah kung, mbah uti, bulek murni, bulek novi dan yang lainnyaaa,

terima kasih atas bantuan dan nasihatnya.

5. Untuk Pungky Widayanti Kusumaningrum, yang telah membantuku

menyelesaikan karya sederhana ini ☺ pemikiran yang luar biasa :DD

6. Sahabat – sahabat kece, Ellen Sugesti, Nur Fadhilah Sari, dan Andyna

Mufidatun Ni’am, terimakasih untuk ilmu yang kalian ajarkan selama ini.

7. Buat dia yang selalu memberikan semangatnya padaku, sabar

menghadapiku.

(6)

 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji syukur kita panjatkan hanya kepada Allah SWT, atas limpahan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini yang berjudul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS

SYNDROME OBSTRUCTIVE POST TUBERCULOSIS (SOPT) DI RS PARU

Dr ARIO WIRAWAN” sebagai syarat untuk melengkapi yugas-tugas guna

menyelesaikan Program Studi Diploma III Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sholawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, atas ridho dari-Nya beliau bisa merubah jaman jahiliyah

menuju jaman yang terang benderang ini yang disinari nur iman dan islam, dan

tak lupa pula kepada keluarga dan para sahabatnya yang semoga di yaumul akhir

nanti kita mendapatkan syafaat dari beliau. Amiin.

Karya Tulis Ilmiah ini dalam penulisannya tidak akan selesai tanpa ada

bantuan dari semua pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati tidak lupa

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. Bapak Dr. Suwaji, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Isnaini Herawati S. Fis, S.Pd, M.Sc selaku Kepala Program Studi

(7)

 

vii   

dan dosen pembimbing yang dengan sabar dan meluangkan waktu untuk

membimbing penulis dalam pembuatan Karay Tulis Ilmiah ini.

4. Bapak ibu pembimbing praktek dan segenap dosen Program Studi Fisioterapi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah

mendidik penulis selama masa pendidikan.

5. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan motivasi sangat besar dan

memberikan dorongan baik materiil maupun nonmateriil sehingga penulis

selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas.

6. Untuk sahabat dan teman-teman fisioterapi dimana saja kalian berada, semoga

kalian semua sukses dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf sebesar-besarnya dan

penulis berharap adanya kritik serta saran yang bersifat membangun agar Karya

Tulis Ilmiah ini menjadi sempurna.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Desember 2014

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DEPAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Laporan Kasus ... 5

D. Manfaat Laporan Kasus ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Syndrome Obstructive Post Tuberculosis ... 7

(9)

ix   

C. Teknologi Intervensi Fisioterapi ... 19

BAB III PROSES FISIOTERAPI ... 30

A. Pengkajian Fisioterapi ... 30

B. Problematika Fisioterapi ... 39

C. Tujuan Fisioterapi ... 39

D. Pelaksanaan Fisioterapi ... 40

E. Evaluasi ... 44

BAB IV HASIL PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil ... 46

B. Pembahasan ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

A. Laporan Status Klinik

B. Lembar Daftar Riwayat Hidup

C. Fotocopy Lembar Kosultasi

 

(10)

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Ekspansi Thoraks Menggunakan

Midline ... 32

Tabel 3.2 Daftar Nilai Derajat Sesak ... 32

Tabel 3.3 Blangko London Chest Avtivity of Daily Living ... 38

(11)

xi   

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Posisi awal diaphragmatic breathing 43

(12)

 

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil Evaluasi Nyeri Menggunakan VAS 47

(13)

xiii   

DAFTAR SINGKATAN

BTA Basil Tahan Asam

SOPT Syndrome Obstructive Post Tuberculosis

TB Tuberculosis

WHO World Health Organization

MAF Macrophage Avtivating Factor

MIF Macrophage Inhibitory Factor

CF Chemotactic Factor

SRF Skin Reactivity Factor

(14)

 

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SYNDROME OBSTRUCTIVE POST TUBERCULOSIS (SOPT) DI RS PARU Dr ARIO

WIRAWAN SALATIGA

(Ema Nur Rosmawati, 2014, 48 halaman) ABSTRAK

Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Ditandai dengan adanya sesak napas, nyeri, spasme, keterbatasan ekspansi thoraks dan keterbatasan fungsional. Modalitas yang diberikan pada kondisi ini infra merah, massage, stretching, nebulizer dan diafragma breathing.

Tujuan: Untuk mengetahui manfaat pemberian modalitas infra merah, massage, stretching, nebulizer dan diafragma breathing dalam mengurangi nyeri, mengurangi spasme, mengurangi sesak napas, meningkatkan ekspansi thoraks dan meningkatkan aktivitas fungsional.

Metode: Metode fisioterapi yang digunakan dalam kasus tersebut yaitu dengan modalitas infra merah, nebulizer dan diafragma breathing. Evaluasi dilakukan dengan metode pengukuran nyeri (VAS), spasme (palpasi), sesak napas (Borg Scale), ekspansi thoraks (Midline) dan aktivitas fungsional (London Scale).

Hasil: Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan hasil penurunan nyeri tekan T1: 3,6 cm menjadi T6: 2,3 cm, penurunan spasme T1 tingkat spasme sedang menjadi T6 tingkat spasme ringan, penurunan derajat sesak napas T1: 4 menjadi T6: 2, peningkatan ekspansi thoraks pada axilla T1: 1,5 cm menjadi T6: 2,9 cm, pada intercosta 4 T1: 1,7 cm menjadi T6: 2,7 cm, pada lower costa (procesus xypoideus) T1: 1,3 cm menjadi T6: 2,7 cm.

Kesimpulan: pada kasus tersebut modalitas infra merah, massage, stretching, nebulizer dan diafragma breathing dapat mengurangi nyeri, mengurangi spasme, mengurangi sesak napas, meningkatkan ekspansi thoraks dan meningkatkan aktivitas fungsional.

(15)

xv   

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN SYNDROME OBSTRUVTIVE POST TUBERCULOSIS ( SOPT ) IN RS PARU Dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

( Ema Nur Rosmawati , 2014, 48 pages )

ABSTRACT

Background : Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Characterized by shortness of breath, pain, spasms, thoracic expansion limitations and functional limitations. Modalities are given to this condition infrared, massage, stretching, and diaphragm breathing nebulizer.

Objective : To determine the benefits of infrared modalities, massage, stretching, nebulizer and diaphragm breathing in reducing pain, reducing spasms, reduce shortness of breath, increase thoracic expansion and improve functional activities. Methods : The method used physiotherapy in the case that the infrared modality, nebulizer and diaphragm breathing. The evaluation was done by the method of measurement of pain ( VAS ), spasm ( palpation ), breathlessness ( Borg Scale ), thoracic expansion ( midline ) and functional activity ( London Scale ).

Results : After 6 times of therapy showed a decrease in tenderness T1 : 3.6 cm to T6 : 2.3 cm, a decrease in the level of T1 spasm spasm is becoming a mild spasm T6 level, a decrease in the degree of breathlessness T1 : 4 to T6 : 2, increase thoracic expansion in the axilla T1 : 1.5 cm to T6 : 2.9 cm, the intercostal 4 T1 : 1.7 cm to T6 : 2.7 cm, the lower costa ( procesus xypoideus ) T1 : 1.3 cm into T6 : 2.7 cm.

Conclusion : in the case of infrared modalities, massage, stretching, and diaphragm breathing nebulizer can reduce pain, reduce spasms, reduce shortness of breath, increase thoracic expansion and improve functional activities.

Referensi

Dokumen terkait

23 rd ASEAN-China Senior Officials’ Consultation (ACSOC) 19 May 2017, Guiyang, Guizhou Province, China.. Remarks by Mr Chee

Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari isolasi bakteri endofit batang dan daun padi; pengujian secara in vitro dengan menumbuhkan bakteri endofit non

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tidak hanya melakukan observasi dan mengajar di kelas. Pada waktu mahasiswa tidak mengajar, mahasiswa akan mengerjakan

Percakapan antara penjual dan pembeli yang membicarakan satu topik yaitu transaksi jual beli makanan yang terdapat variasi bahasa Jawa antara penjual dan pembeli seperti

Evaluation of the Ponseti method were performed using two points: (1) treatment process (include number of casting only or casting with surgery (2) outcome (evaluated

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbandingan biji ketapang dengan n-heksane maupun Isopropil alkohol yang optimal adalah 1:7 dengan rendemen sebanyak 54,11%

Latar belakang inilah yang dijadikan peneliti untuk mengkaji penerimaan e- commerce khususnya di Indonesia melalui judul tulisan, ”Kajian dalam Penerimaan Penggunaan

BAB III PERKEMBANGAN POTENSI DAERAH MELALUI PAMERAN PRODUK UNGGULAN DAERAH WONOGIRI DARI TAHUN 2014 A. Perkembangan Pameran Produk Produk Unggulan Tahun