• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK DISKUSI TERHADAP SIKAP PEMAAF SISWA KELAS XI IPA 2 SMA SANTO PETRUS MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK DISKUSI TERHADAP SIKAP PEMAAF SISWA KELAS XI IPA 2 SMA SANTO PETRUS MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI TERHADAP SIKAP PEMAAF SISWA KELAS XI IPS 2 SMA ST. PETRUS MEDAN

TAHUN AJARAN 2014/ 2015

SKRIPSI

OLEH:

IMANUEL MENANGNA SINURAT NIM: 109451006

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, serta kesehatan juga petunjuk yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Termikasi kepada Tuhanku Yesus Kristus atas berkat dan anugerah yang diberikan-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi terhadap Sikap Pemaaf Siswa Kelas XI IPS2 SMA St. Petrus Medan T.A 2014 / 2015

Skripsi ini ditulis untuk memenuhui salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (S-1) pendidikan pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari banyak pihak yang terkait dalam membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs.Nasrun M.S selaku Dekan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd.,selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan dan Konseling (PPB/BK) dan Ibu Nurarjani, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan.

(7)

5. Ibu Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd Kons, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang membimbing saya dengan baik selama masa perkuliahan.

6. Ibu Dra. Rahmuliyani, M.Pd Kons,selaku Dosen Penyelaras yang telah membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

7. Bapak dan Ibu Dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan / Bimbingan dan Konseling (PPB/BK) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ibunda tercinta,Dra. Malem Br Ginting, atas segala kasih sayang, doa, dan pengorbanannya selama ini sehingga peneliti bisa selalu termotivasi dalam menjalani hidup untuk lebih baik lagi dan terlebih dalam pengerjaan skripsi ini. Kepada Abangnda Melki Sedek Sinurat dan Kepada kakak ipar saya Dewi Hutagalung terima kasih atas dorongan selama ini .

9. Terimakasi Buat Kepala Sekolah SMA St. Petrus, Guru, Pegawai Terima kasih atas ijinnya kepada Penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tercinta.

(8)

11.Buat teman saya Khusnya Melda Diana Napitupulu, S.Pd yang selalu Memarahi saya dan memberikan motivasi kepada Penulis agar Menyelesaikan Skripsi ini SemogaTuhan yang membalas kebaikanmu.

12.Buat teman-teman yang menemani saya di saat suntuk dihari-hari yang penuh sandiwara ini ,terimakasih kepada: Amelia Sitepu, S.Pd, Emi Tarigan, S.Pd, Aphels Bangun, S.Pd, Rehan Siregar, Herman Tarigan, Sahat Ginting, Erwin Jhon Piter, Dll. Terimakasih Buat kalian .

13.Untuk semua teman-teman dari kelas BK setambuk 2009 seluruhnya, semoga kelak kita bisa berjumpa lagi dengan cerita baru kita yang lebih indah dan sukses semuanya. 14.Untuk anak PPLT 2012 Di SMA RK 1 KABANJAHE yang takkan terlupakan, semoga kelak kita bisa berkumpul kembali untuk kembali berbagi pengalaman baru kita.

15.Untuk teman-teman yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah sangat membantu penulis selama masa pengerjaan skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama dalam bidang Bimbingan dan konseling

Medan, 9 September 2014 Peneliti

(9)

ABSTRAK

Imanuel Menangna Sinurat. NIM : 109451006. Pengaruh Layanan Bimbingan

Kelompok Melalui Teknik Diskusi Terhadap Sikap Pemaaf Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Santo Petrus Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Jurusan Psikologi

Pendidikan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan 2014

Yang menjadi masalah dalam Penelitian ini adalah: kurangnya sikap pemaaf siswa kelas XI IPS 2 SMA St. Petrus Medan. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi Terhadap Sikap Pemaaf Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Santo Petrus Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ”Penelitian ini Menggunakan metode Penilitian eksperimen, Populasi dalam penilitian ini seluruh siswa kelas XI – IPS 2 SMA Santo Petrus Medan dengan jumlah 37 orang. Penelitian ini adalah siswa kelas XI – IPS 2 SMA Santo Petrus yang mengalami masalah dalam sikap pemaaf dengan jumlah 8 subjek. instrument yang digunakan dalam penilitian ini adalah angket yang disebarkan kepada SiswaKelas XI IPS 2 ST. Petrus Medan. Dari pengelolahan data diperoleh hasil mean 147. Dari Uji homogenitas dan normalitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogeny dan normal. Setelah uji hipotesis dengan uji t, didapatlah t hitung sebesar 66,94. Selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel 1,89 dengan df= n-1= 8-1=7, daridf=7 pada taraf signifikan 5 % = 1,89. Karena t hitung yang diperoleh lebih besar dari t table yaitu 66,94> 1,89, maka hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis alternative diterima. Dengan kesimpulan bahwa adanya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi Terhadap Sikap Pemaaf Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Santo Petrus Medan Tahun Ajaran 2014/2015 diterima.

(10)

DAFTAR ISI

2.1.3. Pengertian sikap Pemaaf ... 13

2.1.4. Faktor-faktor Pengaruh Perilaku Pemaaf ... 14

2.1.5. Perlunya Sikap Pemaaf ... 19

2.1.6. Perlunya Memaafkan ... 20

2.1.9. Cara Memaafkan Kesalahan Orang Lain ... 22

2.2. Sulitnya Memaafkan ... 25

2.2.1. Proses Memaafkan ... 26

2.2.2. Alasan Kenapa Harus Meminta Maaf ... 28

2.2.3.Sifat Orang Yang Berani Minta Maaf ... 29

2.4. Bimbingan Kelompok ... 32

(11)

2.4.2. Jenis-Jenis dan Tujuan Bimbingan Kelompok ... 34

2.4.3. Manfaat Bimbingan Kelompok... 35

2.4.4. Komponen Bimbingan Kelompok ... 37

2.4.4.1. Pimpinan Kelompok ... 37

2.4.4.2. Anggota Kelompok ... 38

2.4.5. Tekhnik Diskusi Pada Bimbingan Kelompok... 39

2.4.5.1. Pengertian Diskusi Kelompok ... 39

2.4.5.2. Tujuan Diskusi Kelompok ... 40

2.4.5.3. Tahap-Tahap Diskusi Kelompok ... 41

2.4.6. Kelemahan dan Kelebihan Tekhnik Diskusi... 46

2.4.7. Kelebihan Tekhnik Diskusi ... 44

2.5. Kerangka Konseptual ... 45

2.6. Hipotesis ... 46

BAB III. METODE PENELITIAN ... 47

3.1. Jenis, Waktu, Lokasi dan Desain Penelitian ... 47

3.2. Subjek ... 48

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional ... 48

3.3.1. Variabel Penelitian ... 48

3.3.2. Defenisi Oprasional ... 49

3.3.2.1. Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Tekhnik Diskusi ... 49

3.3.2.2. Sikap Pemaaf ... 49

3.4. Tekhnik Pengumpulan Data ... 51

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 59

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 62

(12)

4.2. Analisis Data Penelitian ... 62

4.2.1. Uji Validitas ... 62

4.2.2. Uji Reliabilitas ... 63

4.2.3. Data Pre-Test Angket Sikap Pemaaf... 63

4.2.4. Data Post-Test Angket Sikap Pemaaf ... 64

4.3. Pengujian Persyaratan Anaslisi Data ... 66

4.3.1. Uji Normalitas ... 66

4.3.2. Uji Homogenitas ... 66

4.4. Pengujian Hipotesis 67 4.5. Anaslisis Persentase dan Peningkatan Sikap Pemaaf Siswa ... 68

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1. Kesimpulan ... 71

5.2. Saran ... 72

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel3.1. Pilihan Angket ... 52

2. Tabel 3.2. Pemberian Layanan ... 53

3. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Intrument ... 55

4. Tabel4.1. Data Pre-Test Sikap Pemaaf ... 63

5. Tabel 4.2.Data Post-Test Sikap Pemaaf... 65

(14)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1. Proses Layanan Bimbingan Kelompok Ke-1 ...76

2. Lampiran 2. Proses Layanan Bimbingan Kelompok Ke-2 ...86

3. Lampiran 3. Proses Layanan Bimbingan Kelompok Ke-3 ...100

4. Lampiran 4. Proses Layanan Bimbingan Kelompok Ke-4 ...110

5. Lampiran 5. Daftar Hadir Siswa ...121

6. Lampiran 6. Laiseg ...122

7. Lampiran 7. Laijapen ...124

8. Lampiran 8. Laijapan ...126

9. Lampiran 9. Angket ...128

10. Lampiran 10. Perhitungan Validasi Angket ...132

11. Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas ...134

12. Lampiran 12. Hasil Pre-Test ...135

13. Lampiran 13. Perhitungan Pre-Test ...135

14. Lampiran 14. Hasil Post-Test...141

15. Lampiran 15. Perhitungan Post-Test ...139

16. Lampiran 16. Uji Hipotesis ...142

17. Lampiran 17. Perhitungan Persentase ...144

18. Lampiran 18. Analisis Persentase ...145

19. Lampiran 19. Uji Homogenitas ...147

20. Lampiran 20. Uji Normalitas ...149

21. Lampiran 21. R table ...151

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan di negara kita semakin mendapatkan tantangan, berbagai usaha pembaharuan di bidang pendidikan telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, misalnya kurikulum yang mengalami penyempurnaan dan beberapa metode dan media pembalajaran mengalami pembaharuan yang dinamis. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk individu – individu yang berkualitas, kreatif dan memiliki keimanan serta kepribadian yang matang guna menghadapi perkembangan dan kemajuan jaman.

Guru memiliki peranan penting dalam pembentukan kepribadian siswa, selain mengajar untuk menyampaikan materi pelajaran, guru juga harus dapat mengintegrasikan nilai – nilai yang bermuatan moral dan spiritual kepada anak didik. Melalui berbagai model dan cara harus dilakukan oleh seluruh guru bidang studi, agar menghasilkan anak didik yang cerdas secara intelaktual dan sekaligus berkepribadian yang matang (berkarakter)

Pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik didalam kelas mamupun diluar kelas, seperti melalui penugasan dirumah, melalui lembar kerja yang disusun oleh guru, motivasi sebelum pelajaran dimulai, membuat program kultum di luar kelas setiap hari jumat atau bentuk kegiatan yang lainnya.

(16)

seorang individu akan dihadapkan dengan induvidu atau kelompok yang berbeda keperibadian.

Sebagai mahluk sosial manusia tentunya sangat tidak bisa untuk menghindari perbuatan yang salah, yang membuat orang lain terluka.Memang tidak enak sekali jika seseorang telah melakukan suatu kesalahan, terlebih lagi tidak meminta maaf.Namun terkadang juga banyak orang yang sudah meminta maaf kepada seseorang namun tidak bisa dimaafkan. Atau terkadang orang yang dimintain maaf telah memaafkan, namun orang tersebut dalam hati tidak ikhlas, sehingga apa sih arti sebuah kata maaf jika tidak dilandasi keihklasan. Akibatnya tentunya adalah maaf itu akan hampa bagai tak terucap.

Apapun jenis tingkat kesalahannya pada hakekatnya jika seseorang yang melakukan kesalahan tersebut sudah berniat dengan ikhlas dan tulus untuk meminta maaf dan berjanji untuk tidak melakukannya, maka hendaknya dimaafkan. Karena sesungguhnya tidak ada kesalahan di dunia ini yang tidak bisa dimaafkan jika benar-benar disesali dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali

Hal yang sama pentingnya dengan memberikan maaf adalah kemauan meminta maaf. Seseorang akan sulit memaafkan jika orang yang bersalah tidak minta maaf dan berupaya memperbaiki kesalahannya. Beberapa penelitian (Darby dan Schlenker,1982; Ohbuchi dkk, 1989) menemukan bahwa meminta maaf sangat efektif dalam mengatasikonflik interpersonal, karena permintaan maaf merupakan sebuah penyataan tanggung jawab tidak bersyarat atas kesalahan dan sebuah komitmen untuk memperbaikinya. Droll (1984) menyatakan bahwa memaafkan merupakan bagian dan kemampuan seseorang melakukan komunikasi interpersonal.

(17)

Peneliti pernah melakukan observasi di SMABudi Murni 2 Medan pengamatan saya, terdapat siswa yang kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya dan adanya perkelahian,pengejekan, pemakian yang terjadi antar siswa yang menyebabkan siswa menangis dan menaruh dendam kepada temannya yang mengakibatkan tidak harmonisnya hubungan antar sesama siswa. Dan berdasarkan hasil wawancara saya dengan guru BK di SMA Santo Petrus didapati banyak siswa sering berkelahi dengan siswa lain dan sering juga terjadi cekcok siswa dengan guru mata pelajaran dan hubungan siswa yang sudah mengalami pertengkaran dengan siswa tidak seakrab dulu.

Dengan kegiatanbimbingan dan konseling di sekolah siswa dibantu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Dalam kegiatan bimbingan dan konselingada beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling salah satu layanan bimbingandan konseling adalah layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didiklebih berkaraketer, dapat memperoleh bahan dan pengembangan kemampuan sosial. Siswa secara bersama-sama mampu mengekspresikan, mengemukakan pendapat, mengungkapkan perasaan, saling interaksi, dll. Tohirin (2007: 170) menyebutkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.

(18)

Dari beberapa metode atau teknik bimbingan kelompok saya memakai teknik diskusi kelompok. Menurut Sudjana (2001:99) mengatakan diskusi kelompok adalah pembicaraan melalui tatap muka yang direncanakan diantara dua orang peserta didik atau lebih tentang pokok atau topik bahasan tertentu, dan dipimpin oleh seorang pemimpin kelompok. Pembicaraan itu mengungkap pikiran, gagasan dan pendapat tentang topik yang dibahas. Kelompok yang ubaik ditumbuhkan (melalui dinamika kelompoknya sendiri),

Hubungan teknik diskusi dengan sikap pemaaf menurut Dinkmeyer dan Munro dalam Romlah (dalam http://psikologibelajar.coim ) menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok yaitu : (1) untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan kesadaran tentang diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan antar manusia.

sikap pemaaf termasuk dalam hubungan antar manusia, karena sikap pemaaf akan sangat bermanfaat dalam berhubungan dengan orang lain,menurut prayitno (1995 :62 ) mengatakan dengan berdiskusi para pesertanya kemungkinan akan lebih pandai berbicara dan lebih berani berargumentasi dan sebagainya .

(19)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka indentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Adanya perkelahian antar siswa

2. Adanya konflik antara siswa dengan guru mata pelajaran 3. Siswa sulit memaafkan kesalahan siswa lain

4. Siswa sulit minta maaf kepada siswa lain

5. Siswa yang sudah mengalami perselisihan dengan siswa tidak berteman lagi 6. Layanan bimbingan kelompok belum terlaksana dengan efektif

1.3. Batasan Masalah

Dengan perhitungan keterbatasan kemampuan peneliti, maka peneliti dibatasi

pada“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi Terhadap sikap pemaaf siswa kelas XI IPS 2 di SMA Santo Petrus Medan tahun ajaran 2014/2015”.

1.4. Rumusan Masalah

(20)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah Untuk mengetahuiPengaruhLayanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi Terhadap sikap pemaaf siswa diSanto Petrus Medan tahun ajaran 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk : 1. Manfaat Teoritis

Manfaat dalam penelitian ini sebagai sebagai bahan Pengembangan dan pembelajaran dalam Bimbingan konseling. Dengan adanya penelitian ini membuat diri kita tersadar bagaimana pentingnya sikap pemaaf sesama manusia.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Bagi Siswa manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai pembekalan diri untuk bersikap mampu menerima kesalahan orang lain dan berani untuk minta maaf kepada orang lain

b. Bagi guru BK

(21)

c. Bagi peneliti

Bagi peneliti manfaat dari penelitian ini adalah menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang luas.Sebagai bahan untuk menanamkan sikap pemaaf di dalam diri sendiri.

d. Bagi peneliti selanjutnya

(22)

62

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. H. 2005. Stategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek.jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, 1997.Bimbingan kelompok .jakarta. Rineka Cipta.

Baumiester,1988 Forgiveness, Forbearance and Time : The Temporal Unfolding of Transgression -Related Interpersonal Motivations. Journal of Personality and Social Psychology,84 (3), 540557

Calhoun, J.F dan Joan Ross Acocella. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang : IKIP Semarang.

Coyle, C.T and Enright, R. D. 1997. Forgiveness Intervention WithPostabortion.

Journal Of Consulting and Clinical Psychology, 65 (6), 1042-1046.

Darby, B.W. and Schlenker, B. R. 1982.Children Reactions to Apologies.

Journal ofPersonality and Social Psychology, 43 (4), 742-753.

Droll, D. M. 1984. Forgiveness: Theory and Research. Dissertation Abstracts International-B, 45, 2732.

Fincham, F. D, Beach, S. R and Davila, J. 2004. Forgiveness and Conflict Resolutionin Marriage.Journal of Family Psychology, 18, 72-81.

(23)

63

Karremans, J.C, Paul, Van Lange, A.M. and Ouwerkerk. 2003. When Forgiving Enhances Psychological Well-Being: The Role of Interpersonal commitment, Journal of Personality and Social Psychology 34, (5), 1011- 1026.

Macaskill,A, Maltby,J, and Liza D. 2002. Forgiveness of Self and Others and EmotionalEmpathy, The Journal of Social Psychology, 142 (5), 663-665. McCullough, M.E, Wortington, E.L, and Rachal, K.C. 1997. Interpersonal

Forgiving inClose Relationships.Journal of Personality and Socia Psychology 73 (2), 321- 336.

McCullough, M.E, Wortington, E.L, Rachal, K.C, Sandage, S.J., Brown, S.W, and Hight, T.L. 1998. Interpersonal Forgiving in Close Relationships : II. TheoriticalElaboration and Measurement.Journal of Personality and Social Psychology, 75, (6), 1586-1603.

McCullough, M.E., Bellah, C.G., Kilpatrick, S.D., and Johnson, J.L. 2001. Vengefulness: Relationship with Forgiveness, Rumination, Well-Being, and The Big Five. Personality and Social Psychology Bulletin, 27, 601 McCullough, M.E, Fincham, F.D and Tsang, J. 2003. Forgiveness, Forbearance

andTime : The Temporal Unfolding of Transgression-Related

Interpersonal Motivations.Journal of Personality and Social Psychology,

84 (3), 540557

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil). Padang:Ghalia Indonesia.. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Smedes, L.B. 1984. Forgive and Forget: Healing The Hurts We Don't Deserve.

SanFrancisco: Harpersan.

(24)

64

Spiring dalam ( http://trikanas.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-tentang memaafkan)

Sudjana. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falahproduction.

Tohirin. 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta. Grafindo

Tanpanama.2012.PengertianSikap(online).http://www.sarjanaku.com/2012/09/pe ngertian-sikap-defini-tingkatan.html. diakses 5 April 2013

Tohirin. 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta. Grafindo

Wade, N. G and Worthington, E. L. 2003.Overcoming Interpersonal Offense: Is Forgiveness the Only Way to Deal with Unforgiveness ?Journal of Counselingand Development, 81 (3) , 343-353.

Yahya, Harun, 2008, Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Jakarta, Darrut-Tauhiid.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika melalui pendekatan heuristik sampai 75%, meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar

Penyelesaiannya Hassan terhadap hadis atau dalil yang tampak saling bertentangan sangat berhati-hati dan mendalam, semua dalil dikumpulkannya begitu juga berbagai pendapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan penerimaan pajak air tanah tahun 2013-2015 di Kabupaten Boyolali

Despite its problems; the novel's thrilling plot, the great acting and the superb score (by Hans Zimmer) make the movie an enjoyable experience, and while it definitely could had

[r]

Ancasipun panalitèn punika inggih mênika (1) ngandharakên persamaan bunyi (Purwakanthi) wontên lirik lagu campursari anggitanipun Dhimas Tedjo, (2) ngandharakên diksi

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat persamaan korelasi antara kapasitas dukung aksial pondasi tiang yang bersumber dari rumus empiris metode Meyerhof (1976), Briaud

Karena tujuan utama pembuatan alat ini hanya untuk belajar membaca kata sederhana kepada anak Pra sekolah, juga mengingat keterbatasan kemampuan IC ISD 25120 dalam menangani