• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG MAGETAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG MAGETAN."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

DENY TRI SUSANTO 0813010181/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"

J AWA TIMUR

2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(2)

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI DI BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG MAGETAN

USULAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Kepada Per syaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

J ur usan Akuntansi

Diajukan Oleh :

DENY TRI SUSANTO 0813010181/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"

J AWA TIMUR

2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

yang diajukan

DENY TRI SUSANTO 0813010181/FE/AK

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUNARI, MM Tanggal :………

NIP.196104021988031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Pr iono, SE,M.SI,AK NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(4)

USULAN PENELITIAN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI DI BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG MAGETAN

yang diajukan

DENY TRI SUSANTO 0813010181/FE/AK

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUNARI, MM Tanggal :………

NIP.196104021988031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Pr iono, SE,M.SI,AK NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

DENY TRI SUSANTO 0813010181/FE/AK

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUNARI, MM Tanggal :………

NIP.196104021988031001

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, Msi NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(6)

SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT INVESTASI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG MAGETAN

Disusun Oleh:

DENY TRI SUSANTO 0813010181/FE/EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional”Veteran”J awa Timur Pada tanggal 22 Februari 2013

Pembimbing: Tim Penguji:

Pembimbing Utama Ketua

Dr s.Ec. Munar i , MM Pr of.Dr.H.Soepar lan Pr anoto.MM.AK

Sekretaris

Drs.Ec. Munar i , MM

Anggota

Dra.Ec.Tituk Diah W. M,Aks

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional”Veteran” J awa Timur

Dr.Ec.H.Dhani Ichsanudin Nur ,MM NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

i

pengatur semesta alam, yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan

serta melimpahkan segala rahmat hidayah dan karuniaNya serta kesempatan pada

penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Beberapa Faktor Yang

Mempengar uhi Keputusan Pemberian K redit Investasi Di Bank Rakyat

Indonesia Cabang Magetan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam penyusunan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs.Ec.RA Suwaidi,Msi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr.Hero Priono, SE,Msi.Ak selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Ibu Dra.Ec.Siti Sundari .Msi selaku Dosen Wali yang selalu Memberikan

Arahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(8)

ii

6. Bapak Drs.Ec. Munari. MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan kerelaan dan kesabarannya telah membimbing dan memberi petunjuk-petunjuk yang sangat berguna, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Seluruh Staf Bank BRI cabang Magetan yang telah membantu memberikan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Segenap Staf Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah membekali dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang sangat berguna dan berharga.

9. Kepada Ayahanda dan Ibunda, Kakak dan Adikku yang tercinta, terima kasih telah memberikan doa dan semangat sehingga skripsi akhirnya dapat terselesaikan.

10.Tak lupa sahabat dan teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan semangat serta dengan kompaknya mengerjakan skripsi bersama-sama dan saling berbagi.

11.Serta pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pengerjaan skripsi ini yang nama-namanya tidak saya sebutkan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.

Surabaya,………

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

iii

2.2.2.5.Jenis Kredit Perbankan untuk Masyarakat ... 19

2.2.3. Laba Usaha ... 24

2.2.4. Jaminan Kredit ... 25

2.2.5. Pengaruh Laba Usaha terhadap Keputusan Pemberian Kredit ... 25

2.2.6. Pengaruh Jaminan terhadap Keputusan Pemberian Kredit ... 26

2.3. Kerangka Pikir ... 27

2.4. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 29

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(10)

iv

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 31

3.4.1. Teknik Analisis ... 31

3.4.1.1.Uji Normalitas ... 31

3.4.1.2.Uji Asumsi Klasik... 32

3.4.1.3.Uji Regresi Linier Berganda ... 33

4.3.2.1.Uji Multikolinearitas ... 43

4.3.2.2.Uji Heteroskedastisitas ... 43

4.3.2.3.Uji Autokolerasi... 44

4.3.3. Analisis Regresi Linear Berganda... 45

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

v

Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 40

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas... 42

Tabel 4.3 Hasil Nilai VIF ... 43

Tabel 4.4 Hasil Uji Rank Spearman ... 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin Watson ... 44

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 45

Tabel 4.7 Uji F... 46

Tabel 4.8 Nilai R² ... 46

Tabel 4.9 Uji T... 47

Tabel 4.10 Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu... 52

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva Variabel Penelitian ... 41

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

1 Deny Tri Susanto

Universitas Pembangunan Nasional”Veteran”

Jawa Timur

ABSTRACT

To realize a just and prosperous society, the development of which is based on family need to be constantly maintained. Development of a country requires a large amount of investment funds that are not only from within but also from outside of government savings and public savings of foreign exchange earnings. A Bank is a financial institution whose role is to provide credit and services in payment traffic circulation and easy. Banks can influence economic development reciprocation. One of the Indonesian state banks are Bank Rakyat Indonesia (BRI), which provides loans for entrepreneurs to develop their business in the form of loans.The research variables are operating income (X1), collateral (X2) and the decision of the amount of investment lending (Y). The population used for credit is the type of investment loans received by the BRI branch Magetan during the years 2009-2011.The number of samples is 36 debtor with a simple sampling techniques using simple random sampling. Mechanical processing of the data obtained in this study using multiple linear regression. Based on the results of multiple linear regression analysis, the study concludes that the hypothesis was partially verified, because the variables shown to affect the profit-making investment while the number of credit insurance variables unproven effect on the amount of credit investment decisions.

Keyword:operating income,collateral

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(14)

2

“BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG MAGETAN”

Deny Tri Susanto

Universitas Pembangunan Nasional”Veteran”

Jawa Timur

ABSTRAK

Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur,maka pembangunan yang berdasarkan kekeluargaan perlu senantiasa dipelihara dengan baik.Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah besar yang tidak hanya bersumber dari dalam tapi juga dari luar dari tabungan masyarakat tabungan pemerintah dan penerimaan devisa.Bank yang merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran yang mudah.Perbankan dapat mempengaruhi maju mundurnya perkembangan perekonomian.Salah satu bank pemerintah indonesia adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan fasilitas pinjaman bagi para pengusaha untuk pengembangan usahanya dalam bentuk kredit. Variabel penelitian adalah

laba usaha(X1),jaminan(X2) dan keputusan jumlah pemberian kredit investasi(Y).Populasi

yang digunakan adalah permohonan kredit jenis kredit investasi yang diterima oleh BRI cabang Magetan selama tahun 2009-2011.Jumlah sampel adalah 36 debitur dengan teknik penarikan sampel simple menggunakan simple random sampling.Teknik pengolahan data yang diperoleh dalam penelitian menggunakan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda,memberikan kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini sebagian teruji kebenarannya,karena variabel laba usaha terbukti berpengaruh terhadap keputusan jumlah pemberian kredit investasi sedangkan variabel jaminan tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan jumlah pemberian kredit investasi.

Kata kunci :laba usaha,jaminan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

1 1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan

pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945, Pelaksanaan pembangunan nasional

yang berdasarkan kekeluargaan perlu senantiasa dipelihara dengan baik. Untuk

mencapai tujuan tersebut maka pelaksanaan pembangunan nasional harus lebih

memperhatikan keserasian, keselarasan dan keseimbangan unsur–unsur

pemerataan pembangunan, stabilitas nasional, dan pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

besar. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan

sendiri, disamping memanfaatkan sumber lain sebagai pendukung, sumber dari

luar tidak mungkin selamanya untuk pembangunan. Oleh karena itu perlu ada

usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dana investasi, yang bersumber

dari dalam tabungan masyarakat, tabungan pemerintah, dan penerimaan devisa.

Dana yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan terutama digali

dari kemampuan sendiri, sedangkan dana dari luar negri merupakan perlengkapan

dengan memegang prinsip peningkatan kemandirian dalam melaksanakan

pembangunan. Dana perbankan lebih memperhatikan pihak luar,dalam hal ini

masyarakat serta badan usaha baik pemerintah maupun swasta. Sumber utama

dari pihak perbankan dalam mencapai pendapatan bank tergantung dari besarnya

jumlah nasabah kredit yang berupa operasi perkreditan. Dalam upayanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(16)

2

2

menghimpun dana dari masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank akan

menghasilkan jenis dana yang berbeda dengan biaya-biayanya.

Sebagai antisipasi dana reaksi atas perkembangan dana persaingan

perekonomian yang demikian pesat, maka perlu adanya sumber-sumber untuk

menyediakan dana guna membiayai kegiatan perekonomian yang semakin

berkembang. Kemudian mulai timbul suatu cara untuk mencari dan menggali

sumber dana yang diperoleh dengan mudah dan cepat. Lembaga yang bertindak

menjalankan fungsi tersebut adalah suatu lembaga keuangan yang dinamakan

bank. Bank adalah suatu lembaga keuangan yaitu suatu badan yang berfungsi

sebagai perantara keuangan dari dua belah pihak, yaitu pihak yang kelebihan

dana, dan pihak yang kekurangan dana. Peranan bank dalam masyarakat adalah

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan, kemudian dikembalikan lagi

kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Bankir-bankir yang mengelola banknya menurut system dan metode yang

mengacu tingkat produktivitas usaha para nasabah (baik industri, perdagangan,

dan jasa) akan mampu melihat kedepan dan mengambil keputusan yang seimbang

bagi perkembangan ekonomi negaranya. Dari sektor ini pula perbankan dapat

mempengaruhi maju mundurnya perkembangan perekonomian, dan tidak dapat

dipungkiri bahwa aktivitas terbesar dan terpenting bagi kegiatan perbankan

sampai sekarang terletak pada sektor kredit.Hal ini tidak lain disebabkan bahwa

bisnis di dalam bidang perbankan modal yang paling utama adalah kepercayaan

dari para nasabah (Sinungan, 1997:2).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

3

Pengadaan sumber-sumber dana, pemerintah berusaha membantu para

pengusaha untuk mendapatkannya.Salah satu bank pemerintah Indonesia adalah

Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan fasilitas pinjaman dan bagi para

pengusaha untuk memperlancar dan mengembangkan usahanya yaitu dalam

bentuk kredit. Salah satu fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Rakyat

Indonesia (BRI) adalah kredit investasi yang memberikan kemudahan dalam

persyaratan pemberian kredit. Kemudahan yang diberikan antara lain memberikan

jangka waktu pembayaran yang lebih lama, menetapkan suku bunga yang rendah.

Walaupun hal tersebut harus melanggar ketentuan-ketentuan yang sudah

ditetapkan oleh kebijakan moneter. Ketentuan tersebut harus mengacu pada tiga

asas likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan perinsip 5C antara lain character,

capacity, capital, collateral dan condition. Hal tersebut dilakukan agar para

pengusaha mendapat kemudahan dalam memperoleh kredit. Dan yang berlaku

dalam pemberian kredit harus memberikan keuntungan bagi bank pemberi kredit.

Untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan calon debitur memenuhi

kewajiban dana mengatur kemampuannya dalam melunasi hutang pokok dan

bunga, serta sekaligus usaha untuk memperkecil resiko yang timbul dari

pemberian kredit, maka sebelumnya pihak bank akan melakukan analisa kredit

yang menyangkut beberapa aspek keuangan yaitu laba usaha dan jaminan. Proses

analisa pemberian kredit pada calon prinsipnya adalah agar pemberian kredit pada

calon debitur dapat mencapai sasaran sekaligus memperoleh pendapatan dan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(18)

4

4

Data Pemberian Kredit Investasi Tahun 2009-2011

Per usahaan Per mohonan

B 50.000.000 2.500.000 100.000.000 50.000.000 100%

C 100.000.000 3.000.000 60.000.000 50.000.000 50%

D 125.000.000 3.000.000 140.000.000 100.000.000 80%

E 45.000.000 2.000.000 45.000.000 30.000.000 67%

Sumber: Bank Rakyat Indonesia cabang Magetan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada pemohon kredit yang tidak

disetujui , hal ini disebabkan pihak bank Bank Rakyat Indonesia dalam pemberian

kredit berpedoman pada jaminan yang diberikan dan laba yang dicapai oleh

pengusahan dalam setiap bulannya. Misalnya untuk perusahaan B yang

mengajukan permohonan kredit sebesar Rp 50.000.000 dengan laba usaha yang

dicapai setiap bulannya sebesar Rp 2.500.000 dengan jaminan Rp 100.000.000

maka pihak bank dapat merealisasikan sepenuhnya yaitu Rp 50.000.000 atau

100% sedangkan perusahaan C yang mengajukan permohonan kredit sebesar Rp

100.000.000 dengan laba usaha yang dicapai setiap bulannya sebesar Rp

3.000.000 dengan jaminan Rp 60.000.000 tetapi pihak bank hanya merealisasikan

sebesar Rp 50.000.000 atau 50 %

Dari latar belakang tersebut maka ingin dilakukan penelitian dengan judul:

“Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kr edit investasi

di Bank Rakyat Indonesia cabang Magetan.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

5

Apakah laba usaha, dan jaminan berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit

investasi di BRI cabang Magetan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

Untuk menguji apakah laba usaha dan jaminan berpengaruh terdapat keputusan

pemberian kredit investasi di BRI cabang Magetan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bagi pendidikan

Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi kemajuan study dan

perkembangan Ilmu ekonomi khususnya dibidang kredit dan sebagai bahan

referensi penelitian dimasa yang akan datang.

b. Bagi pengusaha

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi lingkungan dunia

perbankan dalam menentukan kriteria pemberian kredit.

c. Bagi penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan praktis tentang

keputusan pemberian kredit investasi secara relevansinya dengan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu ekonomi khususnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(20)

6 BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Ter dahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat

dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian berkaitan dengan

penelitian ini antara lain :

a. Diding Kusuma Atmaja Putra (2010)

“ Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pemberian Kredit Investasi

di Bank Rakyat Indonesia Cabang Bojonegoro.”

1. Perumusan masalah

“Apakah laba usaha dan jaminan berpengaruh terhadap jumlah pemberian

kredit investasi di BRI Cabang Bojonegoro?”

2. Hipotesis

Diduga bahwa laba usaha dan jaminan berpengaruh terhadap jumlah

pemberian kredit investasi di BRI Cabang Bojonegoro

3. Hasil Penelitian

Laba usaha dan jaminan berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit

investasi di Bank Rakyat Indonesia Cabang Bojonegoro.

b. Sudharta (2010)

“Pengaruh Laba Usaha dan Nilai J aminan Kredit Terhadap Keputusan

Pemberian Kredit Investasi di BRI Cabang Sidoarjo

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

a. Perumusan Masalah

“Apakah laba usaha dan nilai jaminan kredit berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pemberian kredit investasi di BRI Cabang Sidoarjo”?

b. Hipotesis

Di duga bahwa laba usaha dan nilai jaminan kredit berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pemberian kredit investasi di BRI Cabang Sidoarjo

c. Hasil penelitian

Laba usaha dan nilai jaminan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pemberian kredit investasi di BRI Cabang Sidoarjo.

c. Aryo Bayu Ramadhan (2011)

”Pengaruh Nilai Pengajuan Kredit, Laba Usaha dan Nilai J aminan

Kredit Terhadap Keputusan Pemberian Kr edit Investasi di Bank

CIMB Tbk. Cabang Mojokerto.”

1. Perumusan Masalah

Apakah nilai pengajuan kredit, laba usaha, dan nilai jaminan kredit

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian kredit investasi di

Bank CIMB NIAGA Tbk, Cabang Mojokerto?

2. Hipotesis

Bahwa nilai pengajuan kredit, laba usaha, dan nilai jaminan kredit

berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pemberian kredit

investasi di Bank CIMB NIAGA Tbk, Cabang Mojokerto.

3. Hasil Penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(22)

8

a. Nilai pengajuan kredit, nilai laba dan nilai jaminan kredit mempunyai

pengaruh yang nyata terhadap keputusan pemberian kredit di Bank CIMB

Niaga Cabang mojokerto.

b. Hasil pengolahan data nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan

bahwa nilai pengajuan kredit, nilai laba usaha dan nilai jaminan kredit

mempengaruhi keputusan pemberian kredit, sedangkan faktor lain

pengaruhnya sangat kecil.

c. Penghasilan mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap

keputusan pemberian kredit.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Bank

2.2.1.1. Pegertian Bank

Menurut PSAK NO.31 menyatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat.

Menurut undang-undang pokok perbankan No.14 tahun 1967, bank adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Menurut undang-undang Republik Indonesia tentang perbankan No. 7

tahun 1992 merumuskan , bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya pada masyarakat dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

Menurut Sinungan (1997:3) sebagai intitusi yang amat penting perannya

dalam masyarakat, Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang

berfungsi sebagai perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang berlebihan

dana dan pihak yang kekurangan dana.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bank adalah suatu

lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro,

deposito, tabungan dan sebagainya dan menyalurkannya kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.2.2. Kredit

2.2.2.1. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa yunani, ‘credere’ yang berarti kepercayaan atau.

Dalam bahasa latin, ‘creditum’ yang berarti kepercayaan dan kebenaran.Karena

itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Dengan demikian istilah kredit memiliki

arti khusus, yaitu meminjamkan uang atau penundaan pembayaran.

Menurut PSAK No.3 kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan

atau pembagian hasil keuntungan.

Menurut undang – undang pokok perbankan No.14 tahun 1967, kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan – tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu berdasarkaan persetujuan pinjam – meminjam antara bank dengan lain pihak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(24)

10

dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya pada jangka

waktu tertentu. Dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan. Adalagi yang

menyebutnya bahwa definisi kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu

pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa

tertentu yang akan datang disertai dengan kontra prestasi yang berupa bunga.

2.2.2.2. Unsur – Unsur Kredit

Unsur yang terkandung dalam pemberian suatu kredit adalah sebagai

berikut (Kasmir, 2001 : 94) :

a. Kepercayaan

Suatu keyakinan memberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang,

barang, atau jasa yang benar – benar diterima kembali dimasa datang.

b. Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan

antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini terdapat

dalam suatu perjanjian dimana masing – masing pihak menandatangani hak dan

kewajibannya masing – masing.

c. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu mencakup masa

pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa

berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

d. Resiko

Suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak

tertagihnya atau macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin

besar resikonya demikian pula sebaliknya.

e. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang dikenal

dengan bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit

merupakan keuntungan bank.

Untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan calon debitur memenuhi

kewajibannya sekaligus mengukur kemampuannya dalam melunasi hutang pokok

dan bunga, maka pihak bank akan melakukan analisa kredit yang menyangkut

beberapa aspek. Untuk dapat melaksanakan perkreditan secara sehat dikenal

adanya prinsip “5 C“ (Kasmir, 2001 :104), yang meliputi :

a.Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak calon debitur yang akan diberikan

kredit benar – benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang calon

debitur baik bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.

b. Capacity

Kemampuan calon debitur dalam menjalankan usahanya dihubungkan dengan

pendidikannya, kemampuan usaha juga diukur dengan kemampuannya dalam

memahami tentang ketentuan – ketentuan pemerintah. Sehingga dapat dilihat

kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(26)

12

c.Capital

Modal calon debitur perlu diketahui dan diteliti, dilihat laporan keuangan neraca

dan laporan rugi laba dengan melakukan pengukuran dari segi likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas,dan ukuran lainnya.

d. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon debitur, yang harus diteliti

kebenarnya. Sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang diberikan

akan dapat dipergunakan secepat mungkin oleh pihak bank.

e. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik

sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai usaha masing – masing, serta

prospek usaha yang dijalankan calon debitur.

Sebelum melaksanakan prinsip – prinsip perkreditan diatas dalam

pemberian suatu kredit, bank harus berdasarkan kebijaksanaan kredit dengan

memperhatikan 3 asas pokok (Muljono, 1990 :19), yaitu :

1. Asas Likuiditas

Yaitu asas yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga tingkat

likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya sangat parah yaitu

hilangnya kepercayaan dari para nasabahnya atau masyarakat luas.

2. Asas Solvabilitas

Yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk

kredit.

3. Asas Rentabilitas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

Yaitu setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba,

baik untuk mempertahankan eksistensinya maupun untuk keperluan

mengembangkan usahanya.

Didalam pemberian kredit, bank akan memperhatikan aspek – aspek

pertimbangan kredit untuk menilai suatu kelayakan suatu usaha yang akan dibayar

oleh kredit bank,(Munawir,1988 :236) meliputi :

1. Aspek umum, dalam hal ini harus diteliti masalah – masalah :

a. Bentuk, nama dan alamat perusahaan.

b. Susunan manajemen.

c. Bidang usaha.

d. Keterangan tentang jumlah pegawai.

e. Kebangsaan.

f. Bank langganan.

g. Bagan organisasi.

2. Aspek ekonomi, yang meliputi masalah:

a. Pemasaran dan keadaan harga.

b. Persaingan.

c. Jumlah penjualan dari tiap – tiap jenis produk.

d. Cara penjualan.

e. Taksiran permintaan dan sebagainya.

3. Aspek teknik, yang harus diteliti oleh :

a. Bahan baku dan penolong yang dibutuhkan.

b. Tanah dan tempat pabrik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(28)

14

c. Bangunan (milik, sewa, umur, harga).

d. Urut – urutan proses produksi.

e. Perincian mesin.

f. Jumlah produksi.

g. Tersedianya tenaga kerja (keahlian, pendidikan, tingkat upah).

h. Dan lain – lain, misal mengenai tenaga penggerak (diesel stsu PLN),

tersedianya air (sumur atau PAM)

4. Aspek yuridis

Yaitu memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, termasuk izin – izin yang

diperlukan.

5. Aspek kemanfaatan dan kesempatan kerja, yang harus diperhatikan :

a. Manfaat ekonomi bagi penduduk dan pengaruhnya terhadap struktur

perekonomian setempat.

b. Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh proyek yang bersangkutan.

c. Termasuk sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah.

6. Aspek keuangan, hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :

a. Neraca dan laporan rugi laba.

b. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

c. Rencana penerimaan dan pengeluaran kas (cash budget).

d. Proyeksi laporan keuangan.

e. Penilaian proyek investasi.

f. Perhitungan kebutuhan kredit.

g. Rencana angsuran kredit (repayment schedule).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

2.2.2.3. Tujuan Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan

pemberian kredit tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun

tujuan utama pemberian suatu kredit (Kasmir, 2001 :96)antara lain :

1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit terutama dalam

bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi

kredit yang dibebankan kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah

Yaitu untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana

investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak

debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan,

maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya

peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Fasilitas kredit selain mempunyai tujuan utama, ada pula tujuan kredit secara

umum. Tujuan kredit pada umumnya adalah sebagai berikut :

a. Keuntungan (profitability)

Yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang

diambil dari pendapatan bunga.

b. Keamanan (safety)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(30)

16

Yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar – benar

terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar – benar tercapai tanpa

hambatan – hambatan yang berarti.

Dengan demikian maka tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank,

khususnya bank pemerintah yang mengemban tugas sebagai agent of development

adalah untuk :

a. Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna

menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat

memperluas usahanya.

Berdasarkan kebijaksanaan di bidang ekonomi dan pembangunan dan

ketentuan yang berlaku di negara kita maka secara umum dapat dikemukakan

bahwa kebijaksanaan kredit perbankan adalah sebagai berikut :

a. Pemberian kredit harus sesuai dan seirama dengan kebijaksanaan moneter dan

ekonomi.

b. Pemberian kredit harus selektif dan diarahkan kepada sektor – sektor yang

diprioritaskan..

c. Bank dilarang memberikan kredit kepada usaha – usaha yang diragukan

kemampuannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

d. Setiap kredit harus diikat dangan suatu perjanjian kredit (akad kredit), yang

tersirat pertimbangan yuridis dari revenue (penghasilan pemerintah bertambah

dengan adanya bea materi kredit).

e. Overdraft (penarikan uang dari bank melebihi saldo giro atau melebihi plafond

kredit yang disetuju ) dilarang.

f. Pemberian kredit untuk pembayaran kembali kepada pemerintah dilarang

(kredit untuk membayar pajak dan bea cukai).

g. Kredit tanpa jaminan dilarang (pertimbangan keamanan atau safety)

2.2.2.4. Fungsi kr edit

Dalam kehidupan perekonomian, bank memegang peranan yang sangat

penting sebagai lembaga keuangan yang membantu pemerintah untuk mencapai

kemakmuran. Kredit pada awal perkembangannya mengarahkan funngsinya untuk

merangsang kedua belah pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam

bidang usaha maupun kebutuhan sehari – hari. Pihak yang mendapat kredit harus

dapat menunjukan prestasi yang lebih tinggi pada kemajuan usahanya itu, atau

mendapatkan pemenuhan atas kebutuhannya. Adapun bagi pihak yang

memberikan kredit, secara material dia harus mendapatkan rentabilitas

berdasarkan perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan objek kredit, dan

secara spiritual mendapatkan kepuasan karena dapat membantu pihak lain untuk

mencapai kemajuan.

Suatu kredit mencapai fungsinya, baik bagi debitur, kreditur, maupun

masyarakat, apabila secara sosial ekonomis membawa pengaruh yang lebih baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(32)

18

Bagi pihak debitur dan kreditur, mereka sama – sama memperoleh keuntungan,

dan juga mengakibatkan tambahan penerimaan negara dari pajak, serta membawa

dampak kemajuan ekonomi yang bersifat mikro maupun makro.

Kredit dalam kehidupan perekonomian sekarang, dan juga dalam

perdagangan, mempunyai fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2001 : 97) :

a. Meningkatkan Daya Guna Uang

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika

uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna.

Dengan diberikan kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan

barang atau jasa oleh penerima kredit.

b. Meningkatkan Peredaran Dan Lalu Lintas Uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu

wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang

dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan

uang dari daerah lainnya.

c. Meningkatkan Daya Guna Barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk

mengolah yang tidak berguna akan menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Meningkatkan Peredaran Barang

Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke

wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke

wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang

yang beredar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

e. Kredit Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena

dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang

diperlukan oleh masyarakat. Kemudian kredit dapat membantu dalam

mengekspor barang dari dalam negeri keluar negeri sehingga meningkatkan

devisa negara.

f. Meningkatkan Kegairahan Berusaha

Penerima kredit akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha karena bantuan

kredit yang diterima nasabah dari bank dapat digunakan untuk memperbesar

volume usaha dan produktivitasnya.

g. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama

dalam hal meningkatkan pendapatan.

h. Meningkatkan Hubungan Internasional

Dalam pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan

antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh

negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

2.2.2.5. J enis kredit perbankan untuk masyarakat

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk

masyarakat terdiri dari beberapa jenis. Secara umum jenis – jenis kredit dibedakan

menurut berbagai kreteria, yaitu dari kreteria tujuan kredit, jangka waktu,

jaminan, sektor usaha dan penggunaannya. (Kasmir,2001 : 99) :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(34)

20

a. Dari segi tujuan kredit, kredit dikelompokan menjadi :

1. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.

kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.

2. Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak

ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk

digunakan atau dipakai oleh seorang atau badan usaha.

3. Kredit Perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang

dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut.

b. Dari segi jangka waktu, kredit dikelompokkan menjandi :

1. Kredit jangka pendek (short tern loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimun 1 tahun. Kredit semacam ini,

biasanya diberikan bank sebagai kredit modal kerja.

2. Kredit jangka menengah (medium tern loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun. Bank biasanya

menyalurkan kredit jangka menengah untuk keperluan – keperluan modal

kerja atau investasi yang jumlahnya relatif kecil, seperi alat kerja atau mesin –

mesin ringan

3. Kredit jangka panjang (long tern loan)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Kredit jangka panjang

ini umumnya adalah kredit investasi yang bertujuan untuk menambah modal

perusahaan dalam rangka rehabilitasi, ekspansi atau perluasan, dan pendirian

proyek baru.

c. Dari segi jaminan, kredit dikelompokkan menjadi :

1. Kredit dengan jaminan (secured loan)

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk

barang berwujud atau barang tidak berwujud.

Jaminan yang diberikan untuk suatu kredit dapat terdiri atas :

a. Jaminan barang, baik barang tetap maupun barang tidak tetap (bergerak).

b. Jaminan pribadi yaitu perjanjian dimana suatu pihak menyanggupi pihak

lain (kreditur) bahwa ia menjamin pembayarannya suatu utang apabila

terutang (kreditur) tidak menepati janjinya.

c. Jaminan efek – efek saham, obligasi dan sertifikat yang didaftar bursa efek.

2. Kredit tanpa jaminan (unsecured loan)

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang dan orang tertentu.

Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan character serta

loyalitas atau nama baik calon debitur selama ini.

d. Dari segi sektor usaha, kredit dikelompokkan menjadi :

1. Kredit pertanian,merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan

atau pertanian rakyat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

2. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan

ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(36)

22

3. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau

besar.

4. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayai dalam jangka

panjang.

5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yamg diberikan untuk membangun

sarana dan prasarana pendidikan.

6. Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti ; dosen, dokter atau

pengacara.

7. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau

pembelian perumahan.

e. Dari segi kegunaannya, kredit dikelompokkan menjadi :

1. Kredit Modal Kerja

Yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan produksi dalam

operasionalnya. Misalnya kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan

baku, membayar pegawai atau biaya – biaya lainnya yang berkaitan dengan

proses produksi perusahaan.

2. Kredit Investasi

Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh

kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin–

mesin.

Ciri – ciri kredit investasi adalah :

Pertama : diperlukan untuk penanaman modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

Kedua : mempunyai perencanaan yang terarah dan matang.

Ketiga : waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan panjang.

Dengan ciri- ciri diatas, pada umumnya jumlah keuangan bank yang

bersangkutan didalam proyek – proyek kredit investasi itu tidaklah sedikit.

Mengingat lamanya pengendapan dalam proyek investasi maka haruslah disusun

suatu cash flow atau perputaran keuangan perusahaan invetor yang mencakup

segala komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui berapa

uang yang tersedia setelah segala kewajiban lainnya terpenuhi. Setelah perputaran

keuangan, kemudian dibuatkan suatu amorization schedule yaitu rencana

pengangsuran kredit, beradasarkan proyeksi kemampuan pendapatan dan biaya

dari tahun ke tahun bersamaan dengan perkiraan tentang keadaan – keadaan

dimasa datang, mengingat kredit investasi sesuai dengan sifatnya memerlukan

waktu yang cukup panjang.

Untuk memperkirakannya, perlu diadakan perhitungan dan perkiraan

neraca dan laba rugi selama kredit berjalan. Dari perkembangan – perkembangan

inilah kemudian dapat diadakan pengukuran tentang earning power (kekuatan

pendapatan) dan solvency (kemampuan mengangsur) perusahaan.Data yang

diperlukan untuk penyusunan perkiraan neraca dan laba rugi harus sedemikian

rupa dapat dipercaya. Kesukaran yang utama pada umumnya adalah memperoleh

suatu data yang benar – benar akurat,faktual dan aktual (yang benar – benar dapat

dipercaya).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(38)

24

2.2.3. Laba Usaha

Menurut Soemarso (2002 : 227) laba usaha adalah selisih antara laba

bruto (pendapatan) dengan beban usaha. Atau laba yang diperoleh semata-mata

dari kegitatan utama perusahaan.

Penggunaan informasi keuangan melalui laporan keuangan oleh pihak luar

(outsider) yaitu untuk membuat keputusan investasi dan menempatakan sumber

daya yang akan diinvestasikan dan juga untuk memutuskan pemberian kredit oleh

kreditor. Untuk kepentingan tersebut laporan keuangan dirancang, guna

mengetahui kemampuan atas solvency dan profitabilitas perusahaan.

Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan,

menurut Statement Of Financial Accounting Concept No. 1 (1992) memiliki

manfaat sebagai berikut : menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi

kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, memprediksi laba dan

menaksir resiko dalam investasi atau kredit.

Untuk menganalisis realisasi laba usaha maka data historin yang berurutan

paling tidak selama kurun waktu dua tahun terakhir harus tersedia dan dapat

dianalisis. Laporan laba atau rugi perusahaan pada periode-periode yang sudah

berlaku menggambarkan situasi yang dihadapi oleh perusahaan, baik dalam

bidang manajemen, keuangan maupun perpajakan, juga pengalaman dari

pengelola tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

2.2.4. J aminan Kredit

Pentingnya suatu jaminan oleh bank atas suatu pemberian kredit, tidak lain

adalah karena jaminan merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi resiko

yang mungkin timbul dalam tenggang antara pelepasan dan pelunasan kredit.

Keberadaan jaminan kredit (collateral) merupakan persyaratan guna

memperkecil resiko bank dalam menyalurkan kredit. Pada prinsipnya suatu

penyalur kredit tidak selalu harus dengan jaminan kredit, sebab jenis usaha dan

peluang bisnis yang dimiliki debitur pada dasarnya sudah merupakan jaminan atas

prospek usaha itu sendiri.Hanya saja,jika suatu kredit dilepas tanpa agunan maka

kredit itu akan memiliki resiko yang sangat besar karena jika investasi yang

dibiayai mengalami kegagalan atau tidak sesuai dengan perhitungan semula. Jika

hal ini terjadi maka bank akan dirugikan sebab dana yang disalurkan berpeluang

untuk tidak dapat dikembalikan. Itu berarti kredit tesebut macet tanpa ada aset

nasabah yang dapat digunakan untuk menutup kredit yang tidak terbayar. Lain

halnya jika ada agunan bank akan dapat menarik kembali dana yang

disalurkannya dengan memanfaatkannya jaminan tersebut. Masalah collateral

dapat menjadi pelik jika tidak disikapi dengan seksama.

2.2.5. Pengaruh laba usaha Terhadap Keputusan Pemberian Kredit

Menurut Ahmed Belkaoui dasar akuntansi bukanlah pemilik bukan pula

kesatuan usaha akan tetapi sekelompok aktiva dan kewajiban-kewajiban yang

bersangkutan serta batasan-batasan yang bersangkutan yang mengatur pemakaian

aktivalah yang menjadi dasar akuntansi, yakni yang disebut sebagai “dana”. Teori

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(40)

26

dana memandang satuan usaha sebagai satuan yang terdiri dari sumber-sumber

ekonomi (dana) dan kewajiban-kewajiban yang bersangkutan serta

batasan-batasan yang bersangkutan dalam pemikiran dana tersebut. Oleh karena itu, teori

dana lebih terpusat pada aktiva dalam arti bahwa teori dana lebih menitikberatkan

pada administrasi dan kelayakan pemakaian aktiva. Teori dana menjelaskan

adanya pengaruh antara laba usaha terhadap pemberian kredit oleh investor yang

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari

pengelolahan aktivanya (assets).

Laba usaha mempengaruhi kebijaksanaan dalam pemberian kredit

investasi. Laba usaha menunjukkan seberapa besar solvabilitas, likuiditas,

rentabilitas, dan tingkat resiko usaha perusahaan. Hal tersebut dapat menunjukan

kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan

usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank

(Muljono, 1990 : 14).

2.2.6. Pengaruh J aminan Terhadap Keputusan Pemberian Kredit

Teori keputusan yang dikemukakan oleh Revered Thomas Bayes pada

tahun 1763 yang dikenal dengan teori Bayes mengatakan dengan tindakan atau

alternatif yang ada maka kita dapat memperkirakan resiko yang akan muncul

(untung atau rugi) atau tindakan dari tiap keadaan yang akan terjadi dimasa depan

(P.Siagian,1987). Teori keputusan menjelaskan jaminan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam proses pemberian kredit, karena jaminan adalah sebagai alat

pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut mengalami

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

kegagalan atau sebab-sebab lain di mana debitur tidak mampu melunasi kreditnya

dari hasil usahanya yang normal (Muljono, 1990 : 16).

Dalam UU pokok perbankan No. 14 Tahun 1967 pasal 24 ayat 1

mengatakan bahwa bank umum pada prinsipnya tidak dibenarkan memberikan

kredit tanpa adanya jaminan. Pengertian jaminan menurut undang – undang ini

adalah jaminan yang bersifat materiil maupan imateriil. (Untung, Budi, 2000:54)

2.3. Kerangka Pikir

Model alur kerangka berpikir yang dapat disimpulkan dari penjelasan

diatas adalah sebagai berikut :

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah diuraikan maka

dapat dirumuskan hipotesa antara lain yaitu :

Bahwa laba usaha dan jaminan berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit

investasi di BRI Cabang Magetan. Laba Usaha

(X1)

Jaminan (X2)

Keputusan Jumlah Pemberian Kredit

Investasi (Y)

Regresi Linier Berganda

Variabel bebas Variabel terikat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(42)

28

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

28

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap penelitian maka berikut

ini diberikan penjelasan mengenai variabel-variabel berikut :

a. Keputusan jumlah pemberian kredit investasi

Jumlah pemberian kredit investasi adalah suatu keputusan mengenai

jumlah besarnya kredit yang telah mendapatkan persetujuan oleh pihak bank,

dalam hal ini adalah perbandingan antara jumlah yang direalisasikan dengan

jumlah permohonan kredit yang diajukan oleh debitur. (Angraini, 2002:32)

Pengukuran data variabel dengan menggunakan skala rasio dan

dinyatakan dalam prosentase yang memperbandingkan antara realisasi

pemberian kredit dengan permohonan kredit yang diajukan,yang selanjutnya

dinyatakan sebagai variabel terikat (Y).

b. Laba Usaha

Menurut Soemarso (2002 : 227) laba usaha adalah selisih antara laba

bruto (pendapatan) dengan beban usaha. Atau laba yang diperoleh semata-mata

dari kegitatan utama perusahaan.

Pengukuran variabel dengan menggunakan skala rasio dan dinyatakan

dalam rumah. Dan selanjutnya dinyatakan sebagai variabel bebas (X1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(44)

29

c. Jaminan

Menurut Kasmir (2001:102) jaminan adalah jaminan yang berupa

material yang diserahkan sebagai pengaman terhadap kredit yang diterima oleh

debitur.

Pengukuran variabel dengan menggunakan skala rasio dan dinyatakan

dalam rumah. Dan selanjutnya dinyatakan sebagai variabel bebas (X2).

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah kelompok subjek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau

karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau

objek yang lain dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil

penelitian (Sumarsono, 2002, 44)

Populasi dalam penelitian ini adalah permohonan kredit jenis kredit

investasi yang diterima oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Magetan selama

tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu 40 debitur. Dipilihnya periode 2009

sampai dengan 2011 berdasarkan pertimbangan bahwa arsip permohonan masih

mudah diperoleh.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik

yang sama dengan populasi (Sumarsono, 2002, 44).Penentuan sampel ini dengan

metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel bila populasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

mempunyai anggota populasi yang tidak homogen. Ukuran sampel yang

dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus slovin :

2

E = % (Persen) kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat diinginkan, yaitu 5 %.

Maka :

Sehingga jumlah sampel yang digunakan sebanyak 36 debitur.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1.J enis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data sekunder

yaitu data yang bersumber dari data intern Bank Rakyat Indonesia Cabang

Magetan yang telah diolah kembali.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(46)

31

3.3.2.Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data ( Nazir, 1999:212 )yang digunakan adalah:

a. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data, dimana penyusun mengadakan

pengamatan langsung ke lokasi kegiatan objek yang diteliti.

b. Interview

Yaitu mengadakan serangkaian tanya jawab secara langsung dengan pihak

yang berwenang untuk memperoleh data yang diperlukan sehubungan dengan

permasalahan yang dihadapi.

c. Dokumentasi

Yaitu memperoleh data dari dokumen atau arsip obyek penelitian.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknis Analisis

3.4.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti

normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tesebut mengikuti sebaran

normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah metode

Shapirov Wilk (Sumarsono, 2004 : 40).

Menurut (Sumarsono, 2004 : 43) pedoman dalam mengambil keputusan

apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :

• Jika signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka

distribusi adalah tidak normal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

• Jika signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka

distribusi adalah normal

3.4.1.2Uji Asumsi Klasik

Dalam persamaan diagram jalur terdapat model regrresi berganda

yang melibatkan dua variabel bebas (independen) yang mempengaruhi

satu variabel terikat. Untuk menguji baik tidaknya model regresi tersebut

maka diperlukan uji asumsi klasik.

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas dengan nilai VIF < 10, serta memiliki nilai tolerance

lebih dari 10% (Ghozali, 2001: 57).

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menguji apakah dalam suaatu model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi yaitu yang memiliki

angka D-W diatas -2 (Santoso, 2002: 219).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(48)

33

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001: 69)

3.4.1.3 Uji Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik persamaan regresi linear

berganda untuk pengaruh antara variabel terikat dengan variabel bebas.

Persamaan regresi linier berganda dapat dinyatakan sebagai berikut :

Y = b0 + b1x1 + b2x2 + e (Anonim,2008:L-21)

Keterangan :

Y : variabel terikat yaitu keputusan pemberian kredit investasi

X1 : variabel bebas yaitu target pendapatan

X2 : variabel bebas yaitu jaminan

b1, b2 : koefisien regresi variabel

e : kesalahan baku

b0 : konstanta

3.4.2. Uji Hipotesis

a. Uji F

1. Uji hipotesis yang pertama adalah uji F, untuk menguji cocok atau

tidaknya model regresi yang dihasilkan dengan melihat pengaruh

simultan variabel X1 dan X2 terhadap Y.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan antara

variabel-variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji F

dengan rumus sebagai berikut:

Fhitung =

3. Dalam penelitian digunakan tingkat signifikasi 0,05 dengan derajat

bebas (n-k)

yaitu keputusan pemberian kredit investasi dengan

variabel bebas yaitu laba usaha dan jaminan secara

simultan).

Ha : b1 ≠ 0 (ada pengaruh yang nyata antara variabel terikat

keputusan pemberian kredit investasi dengan variabel

bebas yaitu laba usaha dan jaminan secara simultan).

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(50)

35

Apabila Fhitung > Ftabel , Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

variabel-variabel bebas secara nyata mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji t

1. Untuk mengetahui signifikasi variabel-variabel bebas mana yang

berpengaruh variabel terikat dilakukan uji t dengan rumus sebagai

berikut :

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan

derajat bebas (n-k)

n : jumlah pengamatan

k : jumlah variabel

3. Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh yang nyata antara variabel

terikat yaitu keputusan pemberian kredit investasi

dengan variabel bebas yaitu laba usaha dan jaminan

secara parsial)

Ho : b1≠ 0 (ada pengaruh yang nyata antara variabel terikat

yaitu keputusan pemberian kredit investasi dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

variabel bebas yaitu laba usaha dan jaminan secara

parsial)

4. Dalam kritis Ho melalui kurva distribusi t student dua sisi :

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung≤ t tabel

Ho ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Apabila t hitung > t tabel, Ho diterima dan Ho ditolak, artinya

variabel-variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap

variabel terikat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(52)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran umum PT. Bank Rakyat Indonesia

Pada awalnya Bank Rakyat indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto Jawa

Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der

Irlansche Bestuurs atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang

berkebangsaaan Indonesia (Pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang

kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Sebelum proklamasi kemerdekaan RI, bank ini telah beberapa kali

mengalami perubahan nama yaitu berubah menjadi De Poerwokertosche Hulp

Spaar-en Landbouw Credietbank, selanjutnya De Poerwokertosche Hulp Spaar-en

Landbouw Creditbank yang lebih dikenal masyarakat sebagai Volksbank (Bank

Rakyat). Pada tahun 1912 berubah menjadi Centrale Kas Voor het Volkscrediet

Wezen, yang kemudian tahun 1934 menjadi Algemeene Volkscredit Bank (AVB)

yang pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 berubah menjadi Syomin Ginko.

Pada periode setelah kemerdekaan RI berdasarkan peraturan pemerintah No.

1 th 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai bank pemerintah pertama

Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada

tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai

aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi Bank Indonesia Serikat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

Pada waktu itu mulai PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi

Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani

Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan

penetapan presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam

Bank Indonesia dengan nam Bank Indonesia Urusan koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan satu bulan, keluar Perpres No. 17 tahun 1965 tentang

pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara indonesia. Dalaqm

ketentuan baru itu, Bank Indonesia urusan Koperasi Tani dan Nelayan (Eks

BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural,

sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Ekspor Impor

(Exim).

Berdasarkan UU No. 14 tahun 1967 tentang UU pokok perbankan dan UU

No. 13 tahun 1968 tentang UU Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi

Bank indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang

Rural dan Ekspor Impor dipisahkan masing – masing menjadi 2 bank yaitu Bank

Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan UU

No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas – tugas pokok BRI sebagai bank

umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan UU perbankan No. 7 tahun 1992 dan

Peraturan pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank

Rakyat Indonesia (PERSERO) yang kepemilikannya masih 100 persen ditangan

pemerintah. Pada tanggal 3 Mei 1973 dengan didasarkan pada Inpres No. 4 tahun

1973 maka berdirilah BRI Unit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(54)

39

4.2. Deskr ipsi Variabel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah permohonan kredit jenis kredit

investasi yang diterima oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Magetan selama

tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu 40 debitur. Dipilihnya periode 2009

sampai dengan 2011 berdasarkan pertimbangan bahwa arsip permohonan masih

mudah diperoleh. Sedangkan sampel penelitian ini berjumlah 36 debitur Bank

Rakyat Indonesia Cabang Magetan.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah laba usaha, jaminan dan

keputusan jumlah pemberian kredit investasi. Adapun deskripsi dari variabel

penelitian tersebut adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

Tabel 4.1 : Deskripsi Variabel Penelitian

Per usahaan Per mohonan Kr edit (Rp)

1 60,000,000 3,000,000 60,000,000 50,000,000 83.33

2 50,000,000 2,500,000 100,000,000 50,000,000 100.00

3 100,000,000 3,000,000 60,000,000 50,000,000 50.00

4 125,000,000 3,000,000 140,000,000 100,000,000 80.00

5 45,000,000 2,000,000 45,000,000 30,000,000 66.67

6 80,000,000 1,200,000 80,000,000 50,000,000 62.50

7 75,000,000 2,000,000 80,000,000 55,000,000 73.33

8 50,000,000 3,000,000 65,000,000 50,000,000 100.00

9 25,000,000 7,000,000 150,000,000 25,000,000 100.00

10 30,000,000 1,800,000 35,000,000 25,000,000 83.33

11 25,000,000 3,000,000 35,000,000 25,000,000 100.00

12 150,000,000 2,100,000 40,000,000 75,000,000 50.00

13 60,000,000 1,200,000 85,000,000 40,000,000 66.67

14 50,000,000 1,000,000 50,000,000 20,000,000 40.00

15 45,000,000 1,500,000 50,000,000 30,000,000 66.67

16 100,000,000 4,000,000 140,000,000 70,000,000 70.00

17 50,000,000 1,700,000 75,000,000 25,000,000 50.00

18 150,000,000 3,000,000 90,000,000 90,000,000 60.00

19 150,000,000 6,000,000 250,000,000 150,000,000 100.00

20 100,000,000 4,000,000 60,000,000 50,000,000 50.00

21 50,000,000 3,200,000 70,000,000 50,000,000 100.00

22 45,000,000 2,000,000 25,000,000 25,000,000 55.56

23 45,000,000 1,200,000 60,000,000 30,000,000 66.67

24 200,000,000 4,000,000 200,000,000 150,000,000 75.00

25 80,000,000 3,500,000 100,000,000 80,000,000 100.00

26 100,000,000 1,500,000 75,000,000 50,000,000 50.00

27 70,000,000 5,000,000 80,000,000 70,000,000 100.00

28 100,000,000 3,000,000 175,000,000 75,000,000 75.00

29 100,000,000 2,000,000 75,000,000 45,000,000 45.00

30 200,000,000 2,900,000 70,000,000 100,000,000 50.00

31 125,000,000 4,000,000 160,000,000 100,000,000 80.00

32 125,000,000 3,000,000 150,000,000 90,000,000 72.00

33 50,000,000 1,500,000 60,000,000 40,000,000 80.00

34 100,000,000 5,000,000 150,000,000 100,000,000 100.00

35 80,000,000 3,000,000 80,000,000 60,000,000 75.00

36 30,000,000 1,500,000 50,000,000 30,000,000 100.00

Mean 83,888,889 2,841,667 90,833,333 59,861,111 74.35

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Gambar

Tabel 4.1 : Deskripsi Variabel Penelitian
Gambar 4.1 : Kurva Variabel Penelitian
Tabel 4.2 : Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.3 : Hasil Nilai VIF
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengkarakterisasi struktur (gugus fungsi, porositas, kristalinitas dan senyawa kimia) arang aktif yang dihasilkan dari proses aktivasi

5.1C.3 Evaluasi Kinerja Tahun 2014 pada PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang 5.1C.4 Evaluasi Kinerja Tahun 2014 pada PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo 5.1C.5 Evaluasi

Analisis tiametoksam menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) menghasilkan kandungan residu pestisida yang terdapat pada sayur kubis di Desa Rurukan, Pasar

Pengetahuan responden tentang APD berpengaruh terhadap pelaksanaan pemakaian APD pada saat bekerja, atau dengan kata lain pengetahuan merupakan faktor yang

Kes 1,253 dan 1,255 adalah dua orang warga tempatan (Sarawak) yang telah balik ke Sarawak melalui Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur ke Lapangan Terbang Antarabangsa

Menurut Presman (2002:41) Pengertian Aplikasi adalah Program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan printah-printah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan

Terdapat hubungan yang bermakna antara skor Alvarado dengan hasil pemeriksaan patologi anatomi jaringan apendiks pada pasien apendisitis akut di RSUD Serang tahun

Ancak ülkemiz şartlarında en çok kullanılmakta olanlar ACSR( aluminyum conductor steel rainforced) çelik özlü alüminyum iletkenlerdir. Yine TEİAŞ şartnamelerinde