• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. RODA LANCAR ABADI SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. RODA LANCAR ABADI SIDOARJO."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN PENGGAJ IAN DI P T. RODA LANCAR ABADI

SIDOARJ O

SKRIPSI

Oleh : DWI ANGGORO

0832010014

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR LAMPIRAN ...vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

ABSTRAKSI ...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………...………...………... 1

1.2 Perumusan Masalah………... 3

1.3 Batasan Masalah………...…… 3

1.4 Asumsi - asumsi………...…... 3

1.5 Tujuan Penelitian………...……….. 4

1.6 ManfaatPenelitian………...………. 4

1.7 SistematikaPenulisan………...……… 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Sistem…...………….………..……… 7

2.1.1 Definisi Sistem...………... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem……….… 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem... 11

2.2 Informasi...……...………. 13

(3)

2.2.2 Siklus Informasi………... 14

2.2.3 Kualitas Informasi……….. 15

2.2.4 Nilai Informasi... 17

2.3 Sistem Informasi...………..…………... 18

2.3.1 DefinisiSistem Informasi...………... 18

2.3.2 Komponen Sistem Informasi... 18

2.3.3 Tipe Sistem Informasi... 20

2.4 Sistem Informasi Manajemen………... 22

2.5 Organisasi dan Informasi...……….………... 24

2.6 PengembanganSistem……….. 25

2.6.1 Perlunya Pengembangan Sistem…...………...…….... 25

2.6.2 Prinsip-prinsip Pengembangan Sistem………...………... 28

2.6.3 Pendekatan Pengembangan Sistem………...………. 30

2.6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem... 32

2.6.4.1 Tahap Perencanaan Sistem... 33

2.6.4.2 Tahap Analisis Sistem... 33

2.6.4.3 Tahap Peraancangan Sistem... 34

2.6.4.4 Tahap Implementasi Sistem... 35

2.6.5 Analis dan Pemrograman Sistem... 35

2.6.6 Alat – alat Pengembangan Sistem... 36

2.6.6.1 Bagan Alir... 37

2.6.6.2 Diagram Arus Data ( DAD )... 44

2.6.6.3 Diagram ER (Entity Relationship)... 49

(4)

2.7 Desain SistemSecara Umum...…... 51

2.7.1 Desain Database Secara Umum... 52

2.7.2 Desain Input Secara Umum... 53

2.7.3 Desain Output Secara Umum... 55

2.8 Sistem dan Prosedur Penggajian... 56

2.8.1 Sistem Penggajian... 56

2.8.2 Prosedur Penggajian... 58

2.9 Visual Basic...………... 60

2.10 Microsoft Access 2007... 62

2.11 Penelitian Terdahulu... 63

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………….………...………... 66

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel………. 66

3.3 Metode Pengumpulan Data………..………. 67

3.4 Metode Pengolahan Data……….. 67

3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah……….. 68

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan data ……….69

4.1.1 Setruktur organisasi, sistem dan prosedur, serta fungsi masing-masing bagian / Departemen………...69

4.2 Analisa sistem dan identifikasiprosedur………70

4.2.1 Analisa kebutuhan dokumen dan informasi……….72

4.2.2 Analisa kebutuhan informasi………73

(5)

4.3 pengembangan sistem dan prosedur………74

4.3.1 Bagan alir dokumen yang dirancang……….76

4.4 Diagram Arus data………..76

4.4.1 Context Diagram………..77

4.4.2 Bagan bejenjang………77

4.4.3 Diagram arus data………...79

4.4.4 Diagram arus data ( DAD) LEVEL 1………...80

4.4.4.1 Proses absensi karyawan………..80

4.4.4.2 Proses lembur karyawan………...81

4.4.4.3 proses penggajian………..81

4.4.4.4 Proses pembuatan laporan………82

4.5 entity relationship diagram………..83

4.5.1 relasi – relasi antar entity……….83

4.6 perancangan data base………87

4.7 desaien input………...88

4.8 verifikasi dan validasi computer………90

4.8.1 verifikasi program computer………90

4.8.2 validaasi rancangan sim penggajian dan pengupahan baru…..91

4.9 pembahasan………...91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………93

5.2 saran………...93 DAFTAR PUSTAKA

(6)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN PENGGAJ IAN DI PT.RODA LANCAR ABADI

SIDOARJ O Oleh:

Dwi Anggor o ( 0832010014 )

ABSTRAKSI

Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus dapat dikerahkan secara maksimal dan profesional untuk mendukung keberhasilan perusahaan, yang tergantung pada keberhasilan manajemen. Keberhasilan manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.

PT. RODA LANCAR ABADI adalah perusahaan yang bergerak di bidang

manufactur. Pada perusahaan ini absensi karyawan dan lembur masih dilakukan

secara manual pada departemen masing-masing, sehingga menyebabkan terlambatnya informasi absen dan lembur yang diberikan.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu Sistem Informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini. Perancangan Sistem Informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen Penggajian selama ini.

Hasil perancangan sistem ini dengan menggunakan fingerprint, data base

microsoft access 2007 dan aplikasi visual basoc 6.0 dapat memperbaiki prosedur

penggajian menjadi lebih efisien karena adanya penyederhanaan dari 5 bagian menjadi 3 bagian pada sistem yang diusulkan serta adanya sistem informasi manajemen penggajian terkomputerisasi sehingga akan mempermudah tugas operator dalam menghasilkan sistem informasi on-line yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen dan Penggajian ( Microsoft Accses,Visual

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belaka ng

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini serta persaingan bebas yang terjadi, perusahaan atau instansi yang bermunculan harus mampu bekerja dengan cepat, tepat dan benar agar dapat terus bertahan dalam persaingan yang kompetitif. Disetiap perusahaan, pengelolaan dan pemanfaatan manusia sebagai aset perusahaan turut memberikan peran. Seringkali masalah yang dihadapi adalah perlunya penyimpanan database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan – laporan hingga pengelolaan gaji pegawai. Untuk itu diperlukan suatu teknologi informasi yang di dalamnya memberikan sistem multifungsi sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Salah satu pendukung dalam kemajuan perusahaan adalah ketersediaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di segala bidang. Karena sistem informasi manajemen dapat mengolah data dengan tepat, akurat dan fleksibel. sehingga informasi yang diperoleh tersusun secara sistematis dan praktis. Hal ini akan menunjang kelancaran aktivitas di perusahaan atau instansi dalam kegiatan sehari-harinya.

(8)

Penggajian sebagai subsistem dari manajemen personalia merupakan hal yang vital bagi PT.RODA LANCAR ABADI Sidoarjo, karena sangat berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Sistem penggajian yang masih bersifat manual, yaitu dengan pencatatan langsung secara fungsinya akan mengakibatkan keterlambatan informasi absensi, lembur dan ijin kepada pimpinan, Dengan demikian, apabila manusia sebagai pelaksana mengalami kesalahan dalam satu titik saja maka akan berakibat buruk dan menimbulkan ketidak efektifan dalam pelaksanaan kerja. Hal ini dapat mengakibatkan kemunduran dalam hal penggajian karyawan, Dengan adanya kemunduran jadwal penggajian maka para pekerja akan menurun kinerjanya.

(9)

1.2 Per umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut : ”Bagaimana merancang Sistem Informasi

Manajemen Penggajian di PT.Roda Lancar Abadi Sidoarjo agar cepat, tepat,

akurat dan relevan ?”

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah pada pembahasan Sistem Informasi Manajemen penggajian di perusahaan, maka permasalahan perlu dibatasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang dibuat akan menggunakan perangkat lunak pendukung sistem informasi tersebut.

2. Tidak dilakukan analisa biaya pengadaan perangkat kerasnya.

3. Analisa perancangan sistem informasi tidak dilakukan dari segi kelayakan ekonomi tetapi hanya menilai dari keuntungan– keuntungan terintegrasinya data salah satunya yaitu memudahkan administrasi bagian HRD dalam merekap data absensi dan lembur..

1.4 Asumsi-Asumsi

Agar penelitian ini memberikan hasil pembahasan sistem informasi manajemen yang baik, maka perlu diberikan suatu asumsi sebagai berikut :

1. Tidak terjadi kenaikan gaji selama penelitian

(10)

3. Karyawan dianggap mampu dan cukup handal dalam mengoperasikan program aplikasi komputer

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Merancang Sistem Informasi Manajemen

Penggajian di PT. Roda Lancar Abadi, sehingga informasi menjadi cepat,

tepat, akurat dan relevan ?”.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan Perancangan Sistem Informasi Manajemen ini diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

- Dapat menyederhanakan sistem kerja manual yang sekarang dengan sistem yang terkomputerisasi dan juga dapat meningkatkan tingkat ketelitiannya.

- Membantu pengambilan keputusan dalam proses pemilihan alternatif terbaik sebagai keputusan yang tepat.

- Membantu kelancaran operasi kerja.

- Dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara tepat, cepat, akurat dan sederhana dalam waktu yang singkat sehingga dapat menunjang proses pengambilan keputusan.

(11)

2. Bagi Penulis

- Sebagai bahan perbandingan teori dan praktek sehingga dapat menambah wawasan yang sangat penting bagi penulis di masa mendatang.

- Dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya didapat secara teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata.

3. Bagi Universitas

- Sebagai bahan perbendaharaan perpustakaan dan studi banding bagi mahasiswa di masa yang akan datang.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami pembahasannya, maka laporan ini secara sistematika adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, asumsi–asumsi yang digunakan, mananfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan tentang cara mendapatkan data, data apa saja yang digunakan dalam perancangan sistem informasi manajemen, bagaimana cara mengolah data tersebut, hasil apa saja yang akan didapat setelah data tersebut diolah serta flowchart pemecahan masalah.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan mengenai analisa sistem, perancangan sistem, perancangan dan pengembangan sistem informasi, perancangan program komputer, implementasi program serta kelebihan penggunaan sistem informasi manajemen yang dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk perbaikan sistem informasi manajemen yang digunakan perusahaan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem adalah seperangkat elemen yang saling berhubungan dan saling

tergantung, yang merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.Sebuah

sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama

untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.Berarti suatu sistem bukanlah

seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang

dapat dikenal saling melengkapi karena kesamaan maksud, tujuan dan sasaran.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponenya,

didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sebagai berikut : (HM. Jogiyanto,

2005:2)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu.”didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sebagai

berikut:(HM. Jogiyanto, 2005: 2)

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Lebih lanjut Raymond Mecleod, Jr. mendefinisikan sistem sebagai

(14)

“ Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan.”

Pendekatan suatu sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai

seperangkat elemen atau komponen atau subsistem yang digabungkan satu dengan

yang lainnya untuk suatu tujuan. Suatu subsistem adalah bagian dari sistem yang

lebih besar . Organisasi adalah sistem dan bagiannya (divisi, departemen, fungsi,

satuan dan sebagainya) adalah subsistem. Untuk menganalisis dan merencanakan

suatu sistem, analisa dan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu

mengenai komponen atau elemen atau subsistem dari sistem tersebut.(Robert G.

Murdick, 1993 : 6)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Dalam menganalisa suatu sistem, kita perlu memperhatikan karakteristik

sistem itu sendiri. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

(HM. Jogiyanto, 1990 : 3)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

(15)

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih

besar yang disebut dengan supra system.Misalnya suatu perusahaan dapat disebut

dengan suatu sistem dan industri yang merupakan suatu sistem yang lebih besar dapat

disebut dengan supra system.Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka

perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari suatu sistem dan dengan demikian harus

tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari

sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

(16)

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari

satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan

melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

Sebagai contoh di dalam sistem computer, program adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan

untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem

komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku

(17)

akan mengolah data-data transaksi menjadi lapaoran keuangan dan

laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan.

Gambar 2.1 Karakteristik sistem

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 6)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005 : 6)

(18)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik.Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik

adalah sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistem

akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia.Sistem buatan manusia yang melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human- machine

system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.Sistem informasi

merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan

komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.Sistem komputer adalah

contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program yang dijalankan.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat dipredeksi karena mengandung unsur probabilitas.

(19)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.Sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem

ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya.

2.2 Informasi

2.2.1 Definisi Infor masi

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, sehingga suatu sistem yang

kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya

berakhir.Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem

dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy.

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :(HM. Jogiyanto,

1990 : 8)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber informasi adalah data. Data harus dibedakan dengan informasi. Data

adalah fakta dan angka yang tidak digunakanpada proses keputusan, dan biasanya

berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan. Sebagai contoh sebuah

dokumen penunjang, buku besar, dan sebagainya yang terdiri dari material sumber

(20)

Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya

digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar

untuk peramalan atau pengambilan keputusan. (Robert G. Murdick, 1993 : 6)

Gambar 2.2 Transfor masi data menjadi informasi

(Sumber : Gordon B. Kerangka Dasar SIM Bagian I, LPPM Jakarta, 1984, hal 28)

2.2.2 Siklus Informasi

Data dapat dikatakan suatu bentuk yang masih mentah dari suatu sistem yang

masih masih membutuhkan pengolahan lebih lanjut.Data diolah menjadi suatu model

yang dapat menghasilkan suatu informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan

siklus informasi (information cycle). (HM. Jogiyanto, 1990 : 9)

Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing

(21)

Gambar 2.3. Siklus Informasi

(Sumber : John Burch, Gary Grudnitski, Information System Theory and Practice, Edisi keempat; New York: John Wiley & Sons, 1986, hal 4)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan

relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari

informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar. Proses

(Model)

Input (Data)

Data (ditangkap)

Output (Informasi)

Penerima

Hasil Tindakan

Keputusan Tindakan Dasar

(22)

Gambar . 2.4. Pilar kualitas infor masi

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 10)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi kemungkinan terjadi banyak gangguan (noise) yang dapat

merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang

sudah usang tidak akan mencapai nilai lagi. Karena informasi merupakan

landasan di dalam mengambil keputusan.Bila pengambilan keputusan

terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.Dewasa ini mahalnya

(23)

diperlukan teknologi-teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah dan

mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya

informasi mengenai sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada

ahli teknik perusahaaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi

untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan

untuk akuntan.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya.(HM. Jogiyanto, 1990 : 11) Suatu informasi

dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang dipergunakan

di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa

kegunaan.Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu

bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk

memperolehnya, karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di

dalam perusahaan.Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir

(24)

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness

atau cost benefit.

2.3 Sistem Infor masi

2.3.1 Definisi Sistem Infor masi

Suatu sistem informasi dapat didefinisikan (Kertahadi, S. Endang, 1995 : 5)

sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga

bermanfaat bagi penerimanya. Definisi yang luas ini tidak saja mencakup informasi

manajemen yang tradisional (decision-input information) tetapi juga mencakup

pemrosesan data yang berkaitan dengan operasi yang bersifat rutin daripada suatu

sistem.

Sistem informasi juga didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe

Davis sebagai berikut :(HM. Jogiyanto, 1990 : 11)

“ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Bagi suatu perusahaan publik yang besar suatu sistem informasi yang

sederhana mungkin tidak cukup. Tuntutan-tuntutan kegiatan bisnis serta

tuntutan-tuntutan peraturan yang berlaku memerlukan dikembangkannya beberapa sistem

informasi guna menunjang kegiatan kegiatan sehari-hari serta dasar bagi

(25)

2.3.2 Komponen Sistem Infor masi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa (HM. Jogiyanto,

1990 : 12) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan

istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model

(model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok

basis data (database block) dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok

tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasarannya. Keterangan untuk masing-masing blok adalah

sebagai berikut

1. Blok Masukan(input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model(model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran(output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

(26)

4. Blok Teknologi(technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool- box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga

bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data(database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut.Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya

informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga

berguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya.Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

dengan DBMS (Database Management System).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya balam, api,

debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri.,

kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.

(27)

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahandapat cepat langsung diatasi.

2.3.3 Tipe Sistem Infor masi

Sistem informasi sekarang tidak hanya sebagai pengumpul data dan

pengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan saja, tetapi

memiliki peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi

manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi-alokasi sumber daya,

pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan

informasi kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di

dalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang berguna di dalam menentukan

tindakan yang akan diambil. Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe

informasi untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu : (HM. Jogiayanto, 2001:

69)

1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information)

Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk

menjawab pertanyaan :”Am I doing well or badly?” (Apakah saya sudah

mengerjakan dengan baik atau belum ?). informasi ini berguna bagi manajer

bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.

2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information)

Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada

masalah-masalah yang menyimpan, ketidakberesan, ketidakefesienan dan

(28)

pertanyaan :”What problem should I look into?” (permasalahan apakah yang

seharusnya saya amati?). informasi ini akan membantu manajemen menengah

untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information)

Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan

memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Informasi ini untuk menjawab

pertanyaan :”Of the several ways of doing the job, which is the best?”

(manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) problem

solving biasanya dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang tidak

berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh

manajemen tingkat atas.

Gambar 2.5. Hubungan tipe informasi dan tingkatan manajemen

(29)

2.4 Sistem Infor masi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen ( Manajement Informasi System atau sering

dikenal dengan MIS)merupakan sistem manusia atau mesin yang terpadu, untuk

menyajikan informasi, guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan

keputusan didalam sebuah organisasi.

Menurut Gordon B Darwis, didefinisikan sistem informasi manajemen adalah

: “Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu

untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat

keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dari computer, prosedur

pedoman, model-model analisa, perencanaan, pengendalian dan pengambilan

keputusan dan database”.

Semua sistem-sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi

kepada semua tingkatan informasi manajemen, yaitu: (HM. Jogiyanto, 2005: 16)

1. Manajemen tingkat bawah (lower level management)

Manajemen tingkat bawah atau operating manajemen yaitu tempat

berlangsungnya operasi perusahaan.

2. Manajemen tingkat menengah (middle level manjement)

Manajemen tingkat menengah yang berarti bahwa tanggung jawab untuk

melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan.

(30)

Manajemen tingkat atas atau executive management yang berarti bahwa segala

keputusan yang diambil akan mempengaruhi pada seluruh organisasi yang akan

datang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi manajemen merupakan

kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang

berguna dalam semua tingkatan manajemen. Tujuan suatu sistem informasi

manajemen adalah menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan pada

perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi suatu

perusahaan serta menyajikan sinergi organisasi pada proses.(Robert G. Murdick, 1993

: 7)

2.5 Organisasi dan Infor masi

Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi antara orang dalam

kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi secara

keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh satu orang saja. Organisasi dapat

diibaratkan sebagai satu kesatuan tubuh manusia yang bekerja sama sehingga fungsi

tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Dalam sebuah organisasi, informasi diibaratkan sebagai sistem urat syaraf.

Struktur organisasi dan kebutuhan akan informasi saling berkaitan secara mutlak.

Informasi juga mempengaruhi penyusunan organisasi melalui cara mendesain sistem

informasinya. Sistem informasi ini harus selaras dengan struktur organisasi dan

(31)

menurut arus informasi dan faktor – faktor informasi yang dipilih untuk

merencanakan dan mengendalikan prestasi kerja.

Gambar 2.6. Organisasi sebagai sistem informasi

(Sumber :Robert G. Murdick dkk, Sistem informasi untuk manajemen modern, edisi ketiga, Erlangga, Jakarta,1993, hal 83 )

2.6 Pengembangan Sistem

2.6.1 Per lunya Pengembangan Sistem

Sistem dikembangkan untuk medukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan

pengambilan keputusan. Oleh karena itu pengembangan sistem berawal dari suatu

kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi. Pengembangan sistem

dapat berarti suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa

(32)

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan.

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem tersebut

tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidak beresan ini

dapat berupa :

- Kecurangan-kecurangan yang disengaja sehingga menyebabkan kurang

amannya kebenaran dari data perusahaan;

- Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat

menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin;

- Tidak efesiennya operasi;

- Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang

baru.Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak

efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua

kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities).

Organisasi mulai merasakan bahwa teknilogi informasi ini perlu digunakan

untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam

proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efesiensi waktu sangat

(33)

disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat

memanfaatkannya, sedang perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi ini,

maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.

3. Adanya instruksi-instruksi(directives)

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena ada instruksi-instruksi

dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti peraturan

pemerintah.Karena adanya permasalahan tersebut, maka sistem yang baru perlu

dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul,

meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi yang

diberikan.

Gambar 2.7 Pengembangan sistem

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 37)

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan

(34)

berhubungan dengan PIECES(performance, information, economy, control, efficiency

dan service), yaitu sebagai berikut ini. (HM. Jogiyanto, 1990 : 38)

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru

sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan

response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan

suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara

dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk

menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian), peningkatan pengendalian untuk mendeteksi dan

memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan

terjadi.

5. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda

dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya

yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber

daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi

dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

6. Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

(35)

2.6.2 Prinsip Pengembangan Sistem

Beberapa prinsip utama di dalam proses pengembangan sistem adalah

sebagai berikut ini. (HM. Jogiyanto, 1990 : 38)

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

Sistem yang dikembangkan harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan

oleh manajemen.

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

Sistem informasi yang akan dikembangkan membutuhkan modal yang tidak

sedikit, apalagi digunakannya teknologi yang muktahir.

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Dalam pengembangan sistem informasi sangat memerlukan orang terdidik yang

dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap

solusi-solusi yang mungkin dilakukan.

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan system.

Sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus di buat terlebih

dahulu skedul atau jadwal kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan

tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan

sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan

anggaran yang direncanakan.

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

Prinsip ini kelihatan bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidak

(36)

menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah-langkah ini

dapat saja tidak harus urut, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama.

6. Jangan takut membatalkan proyek

Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang

harus dievaluasi dengan cermat.Apabila memang suatu proyek terpaksa harus

dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan

dengan tegas.

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja adalah salah satu hal yang

sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analisis sistem.

Dokumentasi harus dibuat pada waktu proses dari pengembangan sistem itu

sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil

kerja tiap-tiap langkah di pengembangan sistem.

2.6.3 Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai

berikut ini. (HM. Jogiyanto, 1990 : 53)

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi

yang digunakan).

Pendekatan klasik merupakan lawan dari pendekatan terstruktur. Metodologi

pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan

di sistem life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pendekatan sistem akan

(37)

hal ini berjalan dengan baik karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman

lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan tersebut secara lebih

terperinci. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analisis

sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem di

samping tetap mengikuti ide dari sistem life cycle.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang

akan dicapai)

Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang

menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Kegiatan atau

aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem

informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Yang

diperhatikan hanya sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan

sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari

organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi saja.

3. pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara

menentukan kebutuhan dari sistem)

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah

organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini

dimulai dari dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi

dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan

transaksi tersebut. Pendekatan ini menekankan pada data yang akan diolah

terlebih dahulu, informasi yang dihasilkan menyusul mengikuti datanya.

(38)

yaitu perencanaan strategi. Dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan

kebijaksanaan organisasi kemudian diikuti dengan dilakukannya analisis

kebutuhan informasi yang dilanjutkan dengan pemrosesan transaksi.

4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara

mengembangkannya)

Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan

sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang tepat diterapkan

pada sistem yang komplek sehingga akan sulit untuk dikembangkan.

Pendekatan moduler berusaha mencegah sistem yang rumit menjadi beberapa

bagian atau modul yang sederhana, sehingga akan lebih mudah dipahami atau

dikembangkan.

5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari

teknologi yang akan digunakan)

Pendekatan lompat jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak

dengan menggunakan teknologi canggih. Banyak mengandung resiko karena

perkembangan komputer yang cepat memerlukan investasi yang seketika.

Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk

aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan pada periode

berikutnya sesuai dengan kebutuhan.

2.6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Daur atau siklus dari pengembangan sistem merupkan suatu bentuk yang

(39)

tersebut dalam proses pengembangan. Tahapan utama siklus hidup pengembangan

sistem digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.8 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

(Sumber : Jogiyanto, Analisis Dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Edisi kesatu; Andi Yogyakarta, 1990, hal 52)

2.6.4.1 Tahap perencanaan sistem (system planning)

Perencanaan sistem merupakan langkah awal yang memberikan pedoman

dalam melakukan pengembangan sistem informasi yang harus sejalan dengan arah,

(40)

2.6.4.2 Tahap analisis sistem (analysis system)

Tahap ini merupakan tahap penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikannya.

Analisa sistem (sistem analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut: (HM.

Jogiyanto, 2005: 129)

Suatu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan untuk kemudian dapat diusulkan

perbaikannya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-lankah dasar yang harus

dilakukan oleh sistem sebagai berikut :

a. Identify (mengidentifikasi masalah)

Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat

diidentifikasikan sebagai suatu pernyataan yang ini dipecahkan.

b. Understand (memahami kerja dari sistem yang ada)

Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem

yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data

yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis sistem dapat

(41)

yaitu dengan cara wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan

sample.

c. Analyze (menganalisis hasil penelitian)

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan.Menganalisis hasil penelitian sering sulit

dilakukan analisis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan

masalah tanpa menganalisisnya.

d. Report (membuat laporan hasil analisis)

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari

analisis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini

diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan ke pihak

manajemen.

2.6.4.3. Tahap perancangan sistem (design system)

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.

Perancangan sistem dibagi dalam dua bagian, antara lain :

a. Perancangan sistem secara umum atau konseptual, perancangan logika

atau secara makro.

(42)

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi

dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk

pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, input, output,

database, teknologi dan control.

2.6.4.4 Tahap implementasi sistem (system implementation)

Tahap ini menerapkan sistem baru untuk menggantikan sistem lama. Selain

itu untuk menjaga sistem, diperlukan perawatan sistem karena berkaitan dengan

penggembangan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras serta perkembangan

itu sendiri.

2.6.5 Analis Dan Pemr ogram Sistem

Analis sistem (systems analysis) adalah orang menganalisis sistem

(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan

pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan, sedangkan

pemrogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu

aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem

(HM. Jogiyanto, 1990 : 64).

Analis sistem merupakan orang yang tepat untuk mengembangkan sistem

informasi ini berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh pemakai

sistem, sedang pemrogram yang akan membuat program aplikasinya. Terdapat

perbedaan tanggung jawab antara analis sistem dan pemrogram sistem, akan tetapi

(43)

sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh

analis sistem.

2.6.6 Alat-alat Pengembangan Sistem

Alat-alat yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah berupa suatu

gambar atau diagram atau grafik, data dictionary, structured English, pseudocode,

serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk gambar atau grafik

diantaranya adalah sebagai berikut ini.

a. HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan metodologi yang

lainnya.

b. Data flow diagram, digunakan di metodologi structured system analysis and

design.

c. Structured chart, digunakan di metodologi structured system analysis and

design.

d. SADT diagram, digunakan di metodologi SADT.

e. Warnier/Orr diagram, digunakan di metodologi Warnier/Orr

f. Jackson’s diagram, digunakan di metodologi Jackson System Development.

Alat-alat lain yang digunakan dan sifatnya umum adalah suatu bagan.Bagan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. (HM. Jogiyanto, 1990 : 63)

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas

a. Bagan alir sistem

(44)

- Bagan alir logika program

- Bagan alir program komputer terinci

c. Bagan alir kertas kerja

d. Bagan alir hubungan database

e. Bagan alir proses

f. Gantt chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil

a. Bagan distribusi kerja

b. Bagan organisasi

2.6.6.1 Bagan Alir

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)

didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan untuk alat

bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.Bagan alir ini terbagi menjadi:

a. Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan sistem.Bagan ini dijelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang

ada didalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak

(45)

Simbol dokumen

Simbol kegiatan manual

Simbol kegiatan offline

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Menunjukkan pekerjaan manual

File non komputer yang diarsipkan dapat berupa urut angka, urut huruf, urut tanggal

Simbol kartu plong

Simbol proses

Simbol operasi luar

Simbol pengurutan offline

Menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer

Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer

(46)

Simbol pita magnetik

Simbol hard disk

Simbol disket

Menunjukkan input/output menggunakan pita magnetik

Menunjukkan input/output menggunakan hard disk

Menunjukkan input/output menggunakan disket

Simbol drum magnetik

Simbol pita kertas berlubang

Simbol keyboard

Simbol display

Menunjukkan input/output mengunnakan drum magnetik

Menunjukkan input/output menggunakan pita kertas berlubang

Menunjukkan input yang mengunakan on-line keyboard

(47)

Gambar 2.9. Simbol-simbol yang digunakan dibagan alir system

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 796)

b. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir atau paperwork flowchart

merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini mengunakan simbol-simbol yang

sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol sebagai

berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 796)

a. Simbol Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses

manual, mekanik atau computer Simbol sim

bol garis akhir

Simbol penghubung

Menunjukkan arus proses

(48)

b. Simbol Kegiatan Manual

Menunjukkan pekerjaan manual

c. Simbol Simpanan Offline

Adalah file non-komputer yang diarsip urut nomor (numerical)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut huruf (alfabetical)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut tanggal

(cronological)

d. Simbol Proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer

e. Simbol Hard disk

Adalah simbol yang menunjukkan input atau output

menggunakan hard disk.

f. Simbol Diskette

Menunjukkan input atau output menggunakan diskette

g. Simbol Keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard

N

A

(49)

h. Simbol Penjelasan

Menunjukkan penjelasan dari suatu proses

i. Simbol Penghubung

Menunjukkan penghubung yang masih menjadi satu halaman

Menunjukkan penghubung ke halaman lain

j. Simbol Keputusan

Menunjukkan adanya penyeleksian kondisi

k. Simbol Display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

l. Simbol Garis Alir

Menunjukkan arus dari proses

m.Simbol Titik Terminal

Menunjukkan awal dan akhir suatu proses

Gambar 2.10 Simbol yang digunakan di bagan alir dokumen

(50)

c. Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu

untuk menggambarkan prosedur didalam sistem.Perbedaannya adalah, bagan alir

skematik selain mengunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga mengunakan

gambar-gambar komputer dan peralatan yang digunakan.Maksud penggunaan

gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang

paham dengan simbol-simbol bagan alir.Penggunaan gambar-gambar ini

memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarkannya.

d. Bagan Alir Program

Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci

langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir

sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai

berikut :

Simbol input/output

Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output

Simbol proses

Simbol proses digunakan untuk mewakili suatu proses

Simbol garis alir

(51)

Gambar 2.11. Simbol-simbol yang digunakan dibagan alir pr ogr am

(Sumber : Jagianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi , 1990, hal 796)

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu, bagan alir logika

program dan bagan alir program komputer terinci.Bagan alir logika program

digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah didalam program komputer

secara logika.Bagan alir program ini dipersiapkan oleh analisis sistem.Bagan alir Simbol penghubung

Simbol keputusan

Simbol proses terdefinisi

Simbol persiapan

Simbol titik terminal

Simbol penghubung digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang

terputus dihalamannya yang masih sama atau halamannya lainnya

Simbol keputusan digunakan untuk penyeleksian kondisi didalam program

Simbol keputusan digunkan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan

ditempat lain

Simbol persiapan digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran

(52)

program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan intruksi-intruksi

program komputer secara terinci.Bagan alir ini disiapkan oleh pemrogram.

2.6.6.2 Diagram Arus Data (DAD) atau Data Flow Diagr am (DFD)

Diagram arus data merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan

sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (file kartu,

microfiche, hard disk, tape, diskette, dan sebagainya). DAD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem terstruktur (structured analysis

and design). DAD merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat

menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.Lebih lanjut

DAD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Beberapa simbol yang

digunakan di DAD antara lain :

1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

Kesatuan luar merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang

akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar

dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau kotak dengan sisi kiri dan

atasnya membentuk garis tebal.Kesatuan luar dapat diberi identifikasi dengan

(53)

2. Arus Data

Arus data (data flow) di DAD diberi simbol sutu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus

data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses

sistem. Arus data sebaliknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama

dari arus data dituliskan disamping garis panah.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses. Untuk Physical Data Flow

Diagram(PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer,

sedang untuk Logical Data Flow diagram (LDFD), suatu proses hanya

menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan

simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan

sudut-sudutnya tumpul.

Gambar 2.12. Notasi Proses DAD

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 705)

Atau Identifikasi

(54)

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :

a. Identifiksi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan

dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses.

b. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari

proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari

proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan suatu kata kerja

(misalnya, menghitung, membuat, membandingkan, memverikasi,

mempersiapkan merekam, dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan

dibawah identifikasi proses disimbol proses.

c. Pemroses

Untuk DAD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi

juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain

sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa

atau dimana suatu proses dilakukan. Untuk PDFD yang prosesnya hanya

menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat disebutkan. Untuk

PDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari

program yang melakukan prosesnya. Keterangan pemroses ini disimbol proses

(55)

Identifikasi proses

Nama proses

Pemroses

Gambar 2.13. Penjelasan di Simbol Pr oses

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 705)

4. Simpanan data

Simpanan data merupakan dari data yang dapat berupa :

a. Suatu file atau database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data dimeja seseorang.

d. Suatu table acuan manual.

e. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DAD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

pararel yang tertutup disalah satu ujungnya.

1

(56)

Gambar 2.14. Simbol dari simpanan data di DAD

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 705)

Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file

langganan, fiel hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk DAD supaya

memperjelas simpanan data ini, penjelasan mengenai data media dari simpanan data

perlu dicantumkan seperti misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain

sebagainya. Sedang untuk LDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi

dari simpanan data yang berfungsi sebagai acuan dalam merancang data base.

2.6.6.2 Bentuk Diagr am Arus Data (DAD)

Terdapat dua bentuk diagram arus data, yaitu : (HM. Jogiyanto, 2005: 712)

1. Diagram Arus Data Fisik (DADF)

Yaitu lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, dan lebih

tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada (sistem lama).

Dengan menggunakan DADF, bagaimana prose-proses dari sistem yang ada alan

lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga

analisis akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut

bekerja.

2. Diagram Arus Data Logika (DADL)

(57)

Yaitu menekankan pada proses-proses yang terdapat didalam sistem dan lebih

tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang baru. DADL lebih tepat

digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru).

Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan

biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka

penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan

penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu

penggambarannya dibandingkan dengan DADF. Untuk sistem komputerisasi,

penggambaran DADL yang hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem

yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya

merupakan proses-proses secara komputer saja.

2.6.6.3 Diagr am ER (Entity Relationship)

Entity Realtionship Diagram (Diagram ER) adalah peralatan pembuatan

model data yang paling fleksibel, dapat diadaptasikan untuk berbagai pendekatan

yang mungkin diukur dalam pendekatan sistem. Diagram ER digunakan untuk

mempresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan

relationship dan menggambarkan obyek data dan hubungan diantara

obyek-obyek data tersebut.atribut yang merupakan ciri-ciri atau karakteristik entity tersebut.

Sedangkan relationship adalah hubungan antar entity, fungsinya hubungan

yang mewujudkan penataan antar entity. Terdapat empat macam relationship :

Gambar

Gambar 2.1 Karakteristik sistem
Gambar 2.3. Siklus Informasi
Gambar 2.5. Hubungan tipe informasi dan tingkatan manajemen
Gambar 2.6. Organisasi sebagai sistem informasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

A recent study showed that in patients with moderate TR or tricuspid annular dilatation undergoing mitral valve repair, concomitant tricuspid annuloplasty was safe,

Pengelolaan ikan kuwe, berkaitan dengan pemanfaatan dan perlindungannya, relatif tidak berbeda dengan ekor kuning dan kerapu, juga dalam aspek usaha (armada penangkapan,

Faktor ekstrak kulit buah naga super merah dan Na alginat pada sediaan losio tabir surya memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap respon SPF, viskositas,

Pada fase ini peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dalam mengembangkan aplikasi yang dirancangkan. Observasi dan wawancara merupakan instrumen penelitian yang

Pada tabel diatas dijelaskan pada pengujian sensor infrared hasil yang diharapkan ketika kereta melewati sensor maka outputnya adalah sebuah led, buzzer, motor dc maka

Nilai masing-masing skor total signifikansi (2-tailed) < Į maka semua butir pertanyaan diatas valid... (2-tailed) N Pearson

Berdasarkan dua penelitian sebelumnya, maka penelitian yang Penulis lakukan adalah tentang pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi di Lingkungan Direktorat

Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas yang terbagi dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan yang terdiri dari kegiatan