• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Post Press Pada CV. Bayu Mandiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Post Press Pada CV. Bayu Mandiri."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES

POST PRESS

PADA CV. BAYU MANDIRI

KERJA PRAKTEK

Nama : AYYUBI DESHOFA

NIM : 11.39090.0001

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

(2)

 

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

... 6

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 6

(3)

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

...

30

4.1 Prosedur kerja Praktek ... 30

4.2 Pelaksanaan Kerja ... 30

4.3 Metode Kerja ... 31

4.4 Evaluasi Kerja Praktek ... 33

BAB V PENUTUP

...

40

5.1 Kesimpulan ... 40

5.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA

...

ix

LAMPIRAN GAMBAR

...

x

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dan maju di berbagai bidang saat ini membuat seseorang harus dapat selalu up to date mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju dan bisa memahami atau pun mempelajari perkembangan tersebut. Tujuanyan agar dapat selalu menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu, berkualitas dan berskill tinggi yang sangat dibutuhkan dalam rangka memajukan dan mengembangkan daya saing bangsa di era modern ini.

Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat saat ini dan merupakan salah satu inti dari dunia industry sekaligus berhubungan erat dengan perusahaan desain grafis dan perusahaan penerbitan adalah industri percetakan. Industri percetakan sendiri erat hubungannya dengan berbagai macam produk-produk media cetak baik yang bersifat komersial seperti catalog, brosur, leaflet, kemasan, kartu nama, poster atau pun yang bersifat periodic seperti koran, majalah, bulletin, jurnal, dan sebagainya.

(5)

2   

yang baik dan efisien dari awal hingga ketahap akhir tersebut diharapkan dapat menghasilkan cetakan yang benar-benar berkualitas.

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan produk seperti majalah yang baik dan berkualitas adalah pada saat proses pengolahan file dari costumer lebih baik berformat Psd (Photoshop), Cdr (CorelDraw), Ai (Ilustrator), Indd (Indesign) supaya menghasilkan barang atau cetakan. Selain file tersebut kita juga harus memaksimalkan proses akhir dalam cetakan sesuai kebutuhan dari barang cetakan tersebut. Hal inilah yang menjadikan laporan kerja praktek di bagian Post Press CV. Bayu Mandiri ini berfokus pada pembahasan tentang teknik cetak offset.

1.2Perumusan Masalah

Pada laporan ini lebih menekankan pada bagian post press. Dimana bagian post press memiliki fungsi sebagai finishing suatu produk setelah prosses cetak (press). Disini akan dilakukan proses finishing seperti jahit kawat, jahit benang, proses plong atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan produk cetakan.

(6)

3   

   

1.3Batasan Masalah

Ruang lingkup kerja praktek ini hanya pada bagian post press dimana bagian ini merupakan bagian yang memberikan kerapian dari hasil akhir cetakan. Diantaranya proses plong, jahit benang, jahit kawat, proses die cut, dan yang lainnya. Pada bagian post press merupakan divisi yang paling akhir karena pada divisi ini akan membuat cetakan menjadi sempurna seperti apa yang di inginkan konsumen pada contoh mock up.

1.4Tujuan

Tujuan dari kerja pratek di CV. Bayu Mandiri adalah :

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya yaitu dengan melaksanakan mata kuliah Praktek Kerja Indudtri.

2. Sebagai penerapan ilmu yang telah diajarkan pada jurusan DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya terhadap dunia kerja.

3. Sebagai sarana memahami bagaimana suasana dunia kerja pada industri percetekan sesungguhnya khususnya di bidang percetakan offset.

(7)

4   

1.5 Konstribusi

Konstribusi selama pelaksanaan Kerja Praktek di CV. Bayu Mandiri adalah sebagai berikut :

Terhadap Penulis :

a. Mendapatkan pemahaman tentang aturan kerja pada suatu perusahaan. b. Memahami alur produksi percetakan khususnya berbagai macam

proses finishing.

c. Memahami masalah-masalah yang sering dihadapi atau muncul selama proses cetak sampai finishing.

Terhadap Perusahaan :

1. Membantu pekerjaan proses finishing di CV. Bayu Mandiri. 2. Membantu proses desain di CV. Bayu mandiri.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan merupakan acuan atau panduan penulisan laporan kerja pratek di perusahaan dimana sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

(8)

5   

   

Bab II : Gambaran Umum Perusahaan

Membahas mengenai sejarah dan perkembangan, lokasi perusahaan, tujuan dan lapangan usaha serta struktur organisasi.

Bab III : Metode Kerja Praktek

Membahas tentang waktu dan lokasi pelaksanaan kerja praktek serta landasan teori yang digunakan.

Bab IV :HasildanEvaluasi

Membahas tentang prosedur kerja praktek dan membahas pelaksanaan kerja praktek serta evauasi kerja praktek selama di CV. Bayu Mandiri.

Bab V : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan kerja praktek yang dilakukan di bagian marketing design CV. Bayu Mandiri.  

(9)

 

BAB II

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha

kecil-kecilan yang terletak di Jl. Prambanan No. 3 saat itu perusahaan tersebut

menggunakan teknologi cetak 1 warna Hamada double folio untuk mencetak brosur

dan kwitansi. Seiring berjalannya waktu perusahaan CV. Bayu Mandiri terus

berkembang. CV. Bayu Mandiri pindah di Jl. Prambanan No. 6 dan memilki mesin

Heidelberg 2 warna ditambah juga mesin potong DQ dengan jumlah karyawan 8

pegawai dan terus berkembang.

Kemudian pada tanggal 04 Desember 2007 membangun pabrik kecil yaitu

rumah di kawasan Jl. Prambanan No.9 di Surabaya dengan nama perusahaan CV.

Bayu Mandiri Offset yang bergerak dibidang cetak offset terutama cetak kemasan,

brosur, kalender, undangan, kartu nama, dll. Dengan dukungan berbagai macam

mesin terutama mesin Heidelberg 2 warna, Komori exel 32, mesin lipat horizon,

mesin jahit kawat, mesin lim binding, mesin polar/potong, laminating dan dibantu

juga dengan tenaga manusia finishing jumlah karyawan di CV. Bayu Mandiri

bertambah sebanyak 35 karyawan yang sudah mempunyai pengalaman dibidang

(10)

7   

 

Dan saat tahun 2010 perusahaan dilengkapi dengan mesin Heidelberg 4 warna

untuk mempercepat hasil cetakan dan tidak menunggu waktu lama pula perusahaan

juga dilengakapi mesin digital printing Banner. Dan pesanan banyak yang dari luar

daerah contohnya : Malang, Jakarta, dan Kalimantan pemesan mengirim file melalu

iemail.

Menjadi perusahaan yang terdepan dibidang offset printing dengan

hasil cetakan yang maksimal untuk kepuasan pelanggan.

b. Misi Perusahaan

CV. Bayu Mandiri adalah percetakan dalam bidang cetak offset &

digital printing yang menghasilkan produk Koran, tabloid, majalah,

buku, company profile, kalender, paper bag dan berbagai hasil cetakan

lainya. Dan dukungan dari 35 pekerja di CV. Bayu Mandiri sekarang

(11)

8   

2.3.1 Alur Proses Cetak Bayu Mandiri

1. Terima order dari costumer baik itu new order maupun report order.

A. New Order

a. Costume menempatkan order produk marketing CV. Bayu Mandiri.

b. Produk berupa soft copy dalam file (optical disk, CD, flashdisk,dan sejenisnya)

maupun film.

c. Untuk produk berupa soft copy, langsung diserahkan pada bagian pre press untuk

diolah dan dibuat output film selanjutnya diproses (montage/plate cetak).

B. Repaet Order

a. Costumer menempatkan order produkke marketing CV. Bayu Mandiri.

b. Marketing akan meneruskan kebagian pre press untuk dikeluakan persiapan plat.

2. Selama dilakukan proses persiapan dibagian pre press, perintah kerja dikelurkan

untuk bagian cutting melakukan proses pemotongan kertas.

3. Setelah kertas dan persiapan selesai, order dijalankan dibagian printing untuk

dicetak sesuai ketentuan.

4. Setelah proses printing, dimungkinkan ada proses tambahan seperti :

UV Varnish

(12)

9   

 

5. Untuk proses normal, setalah proses prnting dilakukan proses die cutting/plong

untuk membentuk produk sesuai kerangak pisau, pada proses ini dapat juga dilakukan

proses emboss secara bersamaan.

6. Proses selanjutnya adalah proses sortir.

7. Sesudah itu packing dilakukan proses machine gluing atau proses pengleman

manual dan packing. Selama proses ini berjalan dilakukan pemeriksaan oleh QC.

8 Setelah selesai barang siap dikirim ke costumer.

2.4 Divisi Perusahaan 1. Desain

Bagian desain merupakan bagian awal dari proses cetak. Disini awal mulai

file dari costumer dikerjakan. Baik file repeat order maupun new order. Yang

dimaksud dengan repeat order adalah order yang sudah dikerjakan sebelumnya,

sedangkan new order adalah order yang baru dan belum pernah dikerjakan

sebelumnya. Bagian desain dan repro harus bekerja sama agar tidak terjadi kesalahan

dalam proses pembuatan film atau plate yang nantinya juga berdampak pada proses

cetak.

Pada bagian desain menggunakan fasilitas yang mendukung proses desain

antara lain menggunakan Windows 7 Ultimate dengan di dukung software-software

(13)

10   

2. Repro

Repro merupakan bagian selanjutnya dari proses desain menerima file dari

bagian desain yang kemudian diteruskan untuk diproses menjadi film atau plate

cetak. Bagian repro didukung dengan mesin-mesin canggih antara lain :

a. Plate Maker

Plate Maker terhadap film mesin digunakan untuk membuata plat cetak.

Pada mesin ini melakukan exposure/penyinaran terhadap film kertas

kalkir agar area emulsi dari film/kalkir dapat ditransfer ke plat cetak.

b. Peralatan dan mesin lainnya yang ada pada bagian repro digunakan

untuk memebuat file menjadi plat cetak dengan melalui proses-proses

yang ada. Misalnya printer inkjet, scanner computer lup, barcode

scanner, print proof, densitometer.

c. Dalam hal mencetak peruhaan ini menggunakan mesin offset kelas dunia

yaitu Heidelberg dan Komori, dengan kualitas mesin yang tidak

diragukan lagi sehingga proses cetak dapat berjalan dengan baik dan

benar mengikuti prosedur yang ada. Mesin-mesin cetak yang di Gunakan

di CV. Bayu mandiri antara lain :

- Heidelberg 4 warna

- Heidelberg 2 warna

- Komori 2 Warna

d. Dalam proses finishing menggunakan mesin polar 3 sisi sebanyak 2 unit,

(14)

11   

 

3 unit dan untuk proses emboss dan spot UV mereka menggunakan sub

on (di kerjakan di luar).

2.5 Struktur Organisasi CV. Bayu Mandiri Surabaya

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahan

2.6 Pimpinan Perusahaan

(15)

BAB III

METODE KERJA PRAKTEK

3.1 Waktu dan Lokasi

Kerja praktek ini dilaksanakan di :

Nama Perusahaan : CV. Bayu Mandiri

Divisi : Post press

Tempat/ alamat : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur

Kerja praktek dilaksanakan oleh penyusun selama 4 minggu, mulai tanggal 20 Januari

2014, dan berakhir pada tanggal 14 Pebruari 2014, dengan alokasi waktu sebagai

berikut :

- Senin-Jumat : 08.00 – 16.00

(dengan waktu istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00)

3.2 Landasan Teori

Berdasarkan pada teori yang didapat dari perkuliahan Program Studi DIII

Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau materi

yang berhubungan erat dengan pelaksanaan praktek kerja di CV. Bayu Mandiri pada

bagian Post Press seperti proses pembuatan buku serta penjilidanya, diantara adalah

(16)

13   

   

Seperti yang diketahui didalam proses mengahasilkan produk-produk cetakan

majalah dan lain sebagainya terdapat tiga fase atau tahapan penting yang harus dilalui

yaitu Pracetak (pre press), Cetak (press), dan Finishing (post press). Dimana dari

setiap fase atau tahapan penting tersebut terdiri dari beberapa langkah kecil yang pada

akhirnya nanti sangat menentukan produk akhir cetakan yang dihasilkan. Dimana

salah satu tahapan terpenting tersebut adalah fase Pasca cetak (post press) yang juga

merupakan tempat inti dilakukannya pengolahan finishing pada cetakan.

3.2.1 Pasca cetak (post press)

Pasca cetak adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan cetak selesai.

Bisa merupakan suatu kegiatan lanjutan atau kegiatan yang memang dilakukan

hanya untuk kegiatan/pekerjaan pasca cetak itu sendiri pada perusahaan yang

kusus menangani kegiatan tersebut. Dapat dilakukan dengan kegiatan manual

maupun masinal memakai permesinan yang otomatis penuh.

Beberapa jenis proses pasca cetak pada percetakan khususnya untuk proses

cetak offset yaitu :

A. Proses potong.

B. Folie atau Hot Stamping.

C. Emboss.

D. Laminating.

E. Punch.

(17)

14   

G. Perfect binding/jilid lim.

H. Varnish.

I. Jahit benang/kawat

J. Nomerator.

A. Proses potong

Proses potong atau sisir kertas adalah proses yang bertujuan untuk membagi

beberapa kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian atau bisa juga hanya

sekedar untuk merapihkan kertas (sisir kertas). Serta merapikan kertas yang akan

di cetak dan meratakan hasil dari cetakan dan penjilidan sebelum maupun

sesudah buku selesai dijilid. (lihat gambar 3.1)

(18)

15   

   

B. Folie atau Hot Stamping

Folieatau Hot Stamping adalah proses pemberian hasil cetakan dengan tulisan

atau gambar “metalik” seperti warna emas, perak, dan yang lainnya. Bertujuan

untuk memberikan nuansa lain dari hasil cetakan yang sudah ada, terutama yang

ditonjolkan, seperti Logo. Cara membuatnya bisa secara manual dengan alat

hotprint tangan, atau dengan mesin HCA/HDA mesin semi otomatis yang

lainnya, dan mesin otomatis gabungan dari mesin Stand dan Folie. (lihat gambar

3.2)

(19)

16   

C. Emboss

Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar

dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise

(cetakan emboss). (lihat gambar 3.3)

Gambar 3.3 : mesin emboss

D. Proses laminating

Proses laminating adalah proses dimana hasil cetak akan dilapisi dengan plastik

mengkilat atau plastik buram/doff pada bagian luarnya sehingga menimbulkan

kesan estetis tersendiri. Bertujuan untuk :

• Melindungi hasil cetakan dari goresan.

(20)

17   

   

• Dan membuat jendela pada amplop, kotak–kotak.

Macam–macam laminasi adalah laminasi biasa, satu muka maupun dua muka,

laminating doff/tidak mengkilap, dan laminating tiga dimensi/Fantasi. (lihat

gambar 3.4 dan gambar 3.5)

(21)

18   

Gambar 3.5 : Mesin laminating dingin

E. Proses punch

Punch adalah proses memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat

potongan pisau mesin punch. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan

amplop, dus, dan lain sebagainya. Berikut adalah macam–macam pisau punch

seperti :

• Model pisau berbentuk sudut 900 dengan bagian tajam berada ditengahnya.

• Model pisau berbentuk sudut 450dengan sudut tajamnya berdampingan

bergaris lurus.

• Model pisau terpotong–potong untuk perforasi.

(22)

19   

   

• Model pisau tumpul untuk rit.

Gambar 3.6 :Pisau Stand dan ram pada meja acuan

(23)

20   

F. Proses kopek

Kopek adalah proses pemisahan kertas yang tadinya berupa lembaran hasil proses

punch kemudian dipisahkan sisa-sisa pola tersebut agar kertas yang berbentuk dus

siap untuk proses selanjutnya.

G. Proses perfect binding

Perfect binding/jilid lim adalah proses penjilidan tanpa menggunakan kawat

ataupun benang namun menggunakan lim. Cara kerja Perfect binding adalah

sebagai berikut :

• Memotong punggung buku kemudian blok buku di kibaskan ke kiri di lim,

kemudian ke kanan di lim.

• Kuras di lewatkan melalui pisau berputar, kemudian dipotong, lalu

dikasarkan hingga memperoleh permukaan pengeliman yang lebih luas,

kemudian baru dilim (ada cara lain yaitu tanpa meng gergajinya, hanya

dikasarkan, blok buku telah menjadi lembaran lepas).

Selain cara kerja di atas perlu diperhatikan sistim pengerjaan sebagai berikut :

• Lakukan pengeliman dengan lim venil sekali sebagai dasar.

• Kemudian di lim dengan lim panas.

• Diletakkan kain kasa, kemudian dilim venil lagi dua tahap.

• Diberi kain kasa lagi, kemudian baru di lim panas.

(24)

21   

   

Sistim lumbeck

Blok buku dihimpit di antara dua batang dan di gerakan kian kemari melalui rol

pengelim. Jarak antara blok buku dan rol pengelim dibuat sempit agar blok buku

dalam keadaan terkibaskan dilewatkan rol pengelim sehingga dapat kena lim seluruh

lembarannya. Pada sistim Perfect binding masinal memiliki 2 sistim, yaitu sistim

martini dan sistim muller.

Sistim Muller

• Mesin sistim ini biasanya berbentuk bulat melingkar.

• Tempat blok bukunya bisa banyak, ada yang sampai 25 kepala.

• Sampulnya naik menuju ke blok bukunya yang sudah ada limnya.

(25)

22   

Sistim Martini

• Mesin biasanya berbentuk Oval.

• Bagian pemasukan blok bukunya tidak tertutup.

• Pemasangan sampul blok bukunya yang turun.

Gambar 3.9 : mesin perfect binding martini

H. Proses varnish

Varnish bertujuan untuk memberikan lapisan pelindung agar cetakan tidak mudah

luntur dan mempunyai kesan kilap. Sehingga cetakan yang dihasilkan terlihat

bagus. Varnish bertujuan sebagai berikut :

(26)

23   

   

• Melapisi permukaan cetakan agar lebih tahan lama, tahan goresan dan tahan

kotor.

• Melapisi permukaan cetak tertentu agar terlihat lebih utama.(Spot Varnish ).

• Melapisi permukaan cetak agar tahan basah.

Jenis varnish ada tiga jenis yaitu varnish kaca/calender ,varnish ultra violet

dan varnish lilin.

Gambar 3.10 : mesin cetak offset dengan unit varnish

Vernish Kaca/Calender

Dilakukan pada mesin kusus yang melapisi varnish dengan di

calender/kaca dilewatkan pada dua silinder baja yang menekan lembaran

kertas/karton yang telah dilapisi varnish panas pada permukaannya. (lihat

(27)

24   

Gambar 3.11 : skema mesin vernish kaca/calender

Varnish Ultra Violet

Varnish dengan cara ini dapat dilakukan pada mesin cetak biasa

maupun pada mesin varnish kusus dengan memakai pengeringan dengan

lampu sinar Ultra Violet. (lihat gambar 3.12)

(28)

25   

   

Varnish Lilin

Varnish ini dengan bahan baku lilin/paravin yang dipanaskan dalam

bak pemanas di tempat tersebut juga terdapat silsinder pelapis bahan yang

dilapisi lilin tersebut. (lihat gambar 3.13)

Gambar 3.13 : skema mesin varnish lilin

I. Proses jahit benang/kawat

Jahit benang/kawat adalah proses penggabungan antara feel sehingga menjadi

satu kesatuan dengan menggunakan kawat atau benang. Biasanya di gunakan

pada hasil cetakan berupa buku ataupun majalah.

(29)

26   

• Dilakukan dengan tangan.

• Jarum yang dipergunakan bisa dengan memakai jarum apa saja.

• Benang yang dipergunakan adalah benang rami dan benang sutra.

• Dapat dilakukan disembarang tempat.

• Tidak memerlukan aliran listrik besar kecuali hanya untuk penerangan.

(30)

27   

   

Gambar 3.15 : mesin jahit kawat

J. Proses nomorator

Nomorator bertujuan untuk proses pengurutan halaman sebelum dilakukan proses

pengeleman atau prosses jilid dan biasanya dilakukan jika lembaran yang telah

tercetak itu memerlukan penomeran, seperti :

• Karcis parkir.

• Karcis kendaraan umum, bis, kereta api, kapal laut, pesawat udara.

• Pada dasarnya alat penomeran ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis.

(31)

28   

Numerator tekan

Mempunyai plunyer/penekan yang akan memindahkan angka jika

tercetak/tertekan sesuai yang dibutuhkan. Paling banyak dipergunakan dan

tertutup sebagai acuan cetak. Numerator model ini biasanya mempunyai nomor

ditekan tanda bintang atau disebut plunyer. Setiap kali cetak akan tertekan dan

merubah angkanya. Angka itu dapat diatur cara berubahnya. (lihat gambar 3.16)

(32)

29   

   

Numerator bingkai

Dipasang dalam satu bingkai kusus dimana jika batang bingkai terdorong

maka semua angka akan meloncat. Dipasang pada bingkai kusus numerator.

Numerator itu di dihubungkan dengan satu batang penekan yang akan tertarik jika

dilewati landasan cetak. Jika batang penekan itu tertarik dan menarik batang itu

maka semua nomor akan berubah. Numerator jenis ini tidak punya penekan. (lihat

gambar 3.17)

Gambar 3.17 : susunan numerator bingkai

Nurator tekan Rotasi

Biasanya dipergunakan untuk mesin cetak kusus yang bergerak secara

(33)

   

BAB IV

HASIL DAN EVALUASI

4.1 Prosedur Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri berlangsung dalam waktu

satu bulan dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian post press sesuai dengan

penempatan yang dilakukan oleh CV. Bayu Mandiri.

Kerja praktek dilakukan disetiap hari Senin-Jum’at dengan waktu yang telah

disesuaikan dengan jam kuliah untuk jam kerja resmi dari pihak CV. Bayu Mandiri

yaitu hari senin-jum’at jam 08.00-16.00. Absensi yang diberikan pihak kampus untuk

ditanda tangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di

perusahaan maupun yang diberikan oleh perusahaan sebagai prosedur resmi terhadap

semua karyawan perusahaan.

4.2 Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek berdasarkan dari ketentuan yang telah diberikan

oleh pihak perusahaan dan ditempatkan pada bagian Pre press. Pada bagian Pre press

pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan beberapa metode dan berdasarkan

perintah dari pembimbing kerja praktek yaitu Ibu Riwana pada bagian Pre press dan

(34)

31   

4.3 Metode Kerja

Berdasarkan pengalaman dan penempatan selama kerja praktek, penulis

memiliki beberapa metode yang membantu pada devisi Post press untuk

menhgumpulkan data yang digunakan sebagai bahan pembuatan laporan kerja

praktek. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan dan staf yang

bersangkutan dengan tujuan :

- Mengetahui alur produksi cetak di CV. Bayu Mandiri pada bagian Pre

press mulai dari file (email, CD, Flasdhisk) sampai dengan proses

pembuatan plat untuk siap cetak. Bagian press wawancara mengenai tinta

apa yang digunakan, pemasangan plat cetak, fountain solution, persiapan

mesin (un leg, stopper, ink zone, dll). Untuk bagian Post press bagaimana

proses plongnya, die cut, pengeliman, lipat dll.

- Mengetahui persyaratan bagaimana suatu file dapat dicetak dengan baik

dan benar. Sebelum proses cetak harus di print proff dahulu untuk melihat

apakah warna yang dihasilkan dapat dicetak. Semua proses diperiksa oleh

bagian Pre press & Costumer memperoleh ACC desain.

- Mengetahui masalah-masalah yang dihdapi selama proses cetak & solusi

(35)

32   

2. Observasi Lapangan

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung ke lapangan. Observasi ini dilakukan guna mendapatkan

informasi secara langsung terhadap proses kerja didalam CV. Bayu Mandiri secara

langsung, tujuannya adalah sebgai berikut :

- Berkesempatan untuk melihat langsung pengolahan file digital artwork

pada bagian Pre press dengan baik dan benar agar dapat diproses ke

pembuatan plat cetak.

- Bisa mengamati proses secara langsung hasil cetakan digital

proffing,untuk melihat file tersebut bisa lanjut ke tahap cetak.

- Berkesempatan melakukan layout (baik layout di computer maupun di

plat) secara baik dan benar sesuai dengan standar CV. Bayu Mandiri,

untuk mengetahui tingkat efisiensi pemakaian kertas yang digunakan

sebelum masuk pada proses cetak.

- Berkesempatan untuk menganalisa berbagai macam masalah yang sering

dihadapi pada waktu dibagian Pre press, Press & Post press dan

bagaimana solusinya

3. Praktek

Praktek dilakukan pada bagian Pre press yang menggunakan computer

(36)

33   

Yang menggunakan software grafis antara lain Adobe: Ilustrartor,

Photoshop, Indesign & CorelDraw. Pada praktek dibagian Pre press ini penulis

berkesempatan untuk ikut serta dalam persiapan proses produksi yaitu dengan

membuat atau merevisi dari costumer, layout dikomputer & plat, copier plate, cuci

plat. Dan juga ikut serta dalam pengawasan hasil cetakan pada devisi cetak, apakah

file yang tercetak sesuai dengan permintaan costumer atau tidak.

4.4 Evaluasi Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kerja di CV. Bayu Mandiri bagian Design antara lain

berupa alur kerja pada bagian Pre press dan hal-hal yang dikerjakan selama kerja

praktek.

4.4.1 Gambaran umum artwork flow

Alur proses pada CV. Bayu Mandiri adalah sebagai berikut :

(37)

34   

4.4.2 Prosedur Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri bagian Design

antara lain berupa alur kerja pada bagian Pre press dan hal-hal yang dikerjakan

selama kerja praktek.

Minggu pertama, sebelum melakukan kerja praktek terlebih dahulu penulis

melakukan penganalan tempat kerja dan pengenalan alur kerja di CV. Bayu Mandiri

mulai dari menerima file dari klien, desain, layout dan kalkulasi data. Sehingga pada

saat kerja praktek dilaksanakan penulis tahu bagaimana alur kerja yang seharusnya

dijalankan dan di minggu pertama ini penulis belajar mengenai desain art work.

Di minggu kedua, penulis mempelajari tentang dasar-dasar penggunaan

aplikasi suatu software untuk pembuatan mock up, manajemen warna, separasi warna,

kalibrasi warna, proses layout dan desain kerangka unutk papan die cutting serta

mempelajari jenis-jenis kuncian pada mock up.

Pada minggu ketiga, mempelajari tentang lay out pada plat sesuai dengan area

cetak mesin, memahami warna proses dan khusus.

Pada minggu ke empat, mempelajari pada bagian cetak seta proses

penyelesain mesin. Quality Control terhadap hasil cetakan.

4.4.3 Proses Pengerjaan Desain

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri bagian Pre press

antara lain berupa alur kerja pada bagian pracetak dan alur proses desain yang telah

dikerjakan selama kerja praktek. Pengenalan item-item yang harus ada pada saat

(38)

35 

Item-item diatas harus diperhatikan saat pembuatan layout, karena dapat

membantu operator cetak pada saat proses cetak.

Langkah Kerja CV. Bayu Mandiri dari desain sampai kirim

Yang dilakukan setelah menerima file dari costumer :

1. Perlihatkan ke costumer apakah data yang diberikan sudah benar atau belum.

2. Cek apakah data foto yang sudah diberikan sudah benar

Langkah yang dilakukan dalam mengecek foto & edit :

- Cek tingkat ketebalan warna black.

- Jika warna black terlalu pekat dilakukan editing di Photoshop dengan cara

GCR Light: dipilih jika warna black pekat. Medium dipilih jika warna

black tidak terlalu pekat.

- Lakukan adjustment warna, brightness, contrast.

- Lakukan penambahan tingkt warna pada warna-warna tertentu seperti

(39)

36   

- Lihat warna kulit orang, apakah sudah benar atau tidak (tidak kekuningan,

kemerahan, atau kebiruan sedangkan warna yang benar adalah coklat).

- Kemudian print oris dan lihat hasilnya, apakah sudah bagus atau tidak.

- Jika belum bagus lakukan adjustment ulang.

- Jika sudah bagus replace foto yang jelek dengan hasil editan.

3. Cek tulisan sudah benar atau tidak.

4. Setalah benar di export tiff /jpeg (CMYK), lalu di print oris.

5. Kemudian di ACC kan ke costumer.

6. Jika ada revisi, segera direvisi dan di ACC kan kembali ke costumer.

7. Jika sudah di ACC dibuatkan film cetak sesuai dengan ukuran kertas potong,

jangan lupa di beri color bar, cras potong, dan nama file serta tanggal.

8. Setelah itu dibuat pecah warna dengan oris .

- File yang akan dipecah warna di export tiff /jpeg (cmyk).

- Kemudian buka file di program Photoshop.

- Selection file dengan ukura yang diinginkan.

- Kemudian pilih chanel CMYK

- Pilih channel MYK terus delete.

- Kemudian pilih channel YK terus di delete.

- Kemudian pilih channel K terus delete.

- Kemudian di savepilih tiff/jpeg (CMYK).

(40)

37   

9. Cek film sebelum di plat

- Cek apakah ada yang cacat atau tidak.

- Cek apakah tulisan ada yang hilang atau tidak.

- Cek apakah raster sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

10. Setelah film di cek dan sudah benar dilakukan proses plat

- Bersihkan film bagian emulsi sebelum akan diplat agar tidak ada kotoran

yang menempel.

- Bersihkan plat dari kotoran.

- Setelah itu di plat dengan gripper 5 cm (panjang gripper).

- Bersihkan copier dari segala kotoran dibersihkan dengan lap yang sudah

diberi bensin tapi jangan terlalu banyak.

- Setelah bersih plat ditaruh kemudian di vacuum yang lama biar tidak ada

udara yang berada diantara film dan plat.

- Kemudian sinari dengan waktu tidak terlalu lama.

- Setelah selesai biarkan mesin menyala sebentar unutk mendinginkan

lampu copier.

11. Setelah disinari plat dicuci.

- Buat campuran air dan developer dengan perbandingan yang pas. Kurang

lebih 2 gayung air dan 4 tutup botol developer. Aduk hingga merata.

- Kemudian plat dicuci hingga gambarnya kelihatan dan area gambar

sekeliling bersih.

(41)

38   

- Kemudian diberi lapisan bernama protector plate, agar jika terkena

cahaya tidak mudah rontok.

- Setelah iti diberi Gom hingga bersih.

12. Pada saat naik cetak cek register dan warnanya.

- Pada saat proses cetak, posisi gambar harus center unutk memudahkan

jika dicetak bolak-balik & memudahkan proses plong.

- Cek register sudah bagus atau belum.

- Cek warna apakah sudah sesuai dengan pecah warna belum atau tidak.

- Cek ketebalannya apakah sudah rata kiri ke kanan atau tidak.

- Setelah warna yang diinginkan sudah cocok sesuai dipilih dan di paraf

sebagai acuan mencetak.

13. Pada saat mencetak dicek gambar ada yang rusak atau tidak

- Cek apakah ada gambar yang rusak atau tidak. Apakah dari plat, tekenan

impressi, blanked, rol tinta, atau rol air.

- Jangan diteruskan jika ada gambar yang rusak. Berhenti dulu kemudian

dicari letak permasalahannya & segera di perbaiki.

- Setelah tidak ada masalah yang keluar, cetak hingga selesai dan jaga

warna agar tetap stabil.

- Usahakan cetak hingga selesai jangan menunggu 1 atau 2 hari kareana

kertas bisa melar.

14.Setelah proses cetak selesai dilakukan proses menyortir.

(42)

39   

- Dicek apakah ada cetakan yang kurang satu warna atau tidak, ada yang

tidak register atau tidak, kotor atau tidak, banjir atau tidak.

- Setelah disortir dihitung 100, 250, atau 500 lembar.

- Cek apakah sudah memenuhi jumlah orderan atau tidak.

15. Cetakan yang sudah disortir kemudian dipotong.

- Potong menurut garis kres potong yang sudah di berikan.

- Atau dipotong yang rapi, tidak terpotong hurufnya.

16. Kemudian dibungkus yang rapi.

17. Dibuatkan surat jalan dan tagihanya.

(43)

40   

(44)

40 

1. CV. Bayu Mandiri merupakan perusahaan percetakan yang bergerak pada

bidang cetak offset. Perusahaan ini selalu memberikan kualitas hasil

cetakan yang baik kepada setiap konsumenya.

2. Pentingnya koordinasi antar devisi terutama kepada pihak costumer untuk

menghindari terjadinya miskomunikasi yang berpengaruh pada proses

produksi, kualitascetak, ketidak sesuaian hasil cetakan dengan proof dari

costumer.

3. CV. Bayu Mandiri berusaha menjaga dan memepertahankan kualitas dari

hasil cetakan dengan cara selalu mengikuti perkembangan teknologi di

bidang grafis dan cetak serta memfasilitasi para karyawannya dengan

peralatan dan mesin berteknologi canggih.

4. Komunikasi dan koordinasi antar devisi sangat penting seperti devisi pre

press dan press untuk menghasilkan file digital artwork siap untuk

dicetak.

5. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak costumer dengan

(45)

41   

dan finishing sangat penting unutuk mengahasilkan file digital artwork

yang benar-benar siap untuk proses cetak.

6. Pemakai file berformat PDF akan meningkatkan keefisienan dan

kemudahan dalam pengolahan file karena bias dibuka dibanyak aplikasi

(Adobe Iliustrator, Photoshop, CorelDraw) tanpa mengurangi mutu atau

kualitas yang dihasilkan.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan CV. Bayu Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam hal aplikasi, peralatan,

standarisasi, kualitas cetak untuk bias menghasilakan output cetak yang lebih

baik.

2. Menggunakan alat seperti Densitometer, Spektrometer, Greyscale agar

memberikan informasi yang akurat pada devisi pre press.

3. Menigkatkan inovasi-inovasi terbaru dalam hal persiapan dan pengolahan file

digital artwork maupun pelayanan terhadap costumer khususnya di bagian

Design.

(46)

ix   

DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo. Budi. 2006. Materi Kuliah Post-press 03.STIKOM Surabaya.

Rahardjo. Budi. 2006. Materi Kuliah Post-press 06.STIKOM Surabaya.

Rahardjo. Budi. 2006. Materi Kuliah Post-press 07.STIKOM Surabaya.

Rahardjo. Budi. 2006. Materi Kuliah Post-press 10.STIKOM Surabaya.

Rahardjo.Budi. 2006. MateriKuliah Post-press 11.STIKOM Surabaya.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahan
Gambar 3.1 : Gambar mesin potong
Gambar 3.2 : Mesin hot print manual
Gambar 3.3 : mesin emboss
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ini artinya bahwa pada saat proses oksidasi bahan bakar biomassa, komponen volatil yang terbentuk jumlahnya relatif lebih banyak yang terurai menjadi gas (sekitar 65%)

Tetapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak semulus yang diharapkan banyak sekali tantangan juga hambatan yang terjadi, hal tersebut dapat dialami oleh semua

Masalah yang muncul saat ini adalah jika proses evaluasi (penilaian) rumit yaitu yang terjadi sekarang umumnya adalah adanya karyawan yang langsung mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,