• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM."

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM

SKRIPSI

Oleh:

DWI ENGGAL PRAYOGA

0735010038

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

ii

RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM

BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA

UPN ”VETERAN” JATIM

Disusun Oleh :

DWI ENGGAL PRAYOGA NPM. 0735010038

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang III Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom Waldy Permana Agastya, S.Kom, MM.

NPT : 279 030 440 197 NIDN : 0713018502

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi UPN “Veteran” Jawa Timur

(3)

RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM

BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA

UPN ”VETERAN” JATIM

Disusun Oleh :

DWI ENGGAL PRAYOGA

NPM : 0735010038

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 14 Desember 2011

 

 

PEMBIMBING :

1.

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 279 030 440 197

2.

Waldy Permana Agastya, S.Kom, M.M NIDN. 0713018502

TIM PENGUJI :

1.

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 279 030 440 197

2.

Moh. Irwan Afandi, ST, MSc NPT. 276 070 740 220

3.

Achmad Junaedi, S.Kom NPT. 378 110 401 991

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industri

(4)

Alhamdulillahirobbil’alamin...

Dengan segala puja dan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, yang

maha pengasih lagi maha penyayang yang telah membuka pintu kemudahan,

sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul RANCANG

BANGUN SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM BERBASIS JSON WEB SERVICE PADA LAB. BASIS DATA UPN “VETERAN” JATIM. Melalui Penulisan Tugas Akhir ini, penulis merasa mendapat kesempatan besar untuk

lebih memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di perkuliahan.

Namun demikian, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki

banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan sarannya untuk pengembangan ke depannya. Tak lupa, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang

membantu kami dalam mencari pencerahan materi dan spiritual.

1. Kepada orang-tua penulis, yang tidak pernah lelah untuk memberi penulis

dorongan semangat, do’a yang tidak pernah putus, untuk kelancaran

belajar dan masa depan penulis.

2. Bpk. Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku pembimbing I, penguji

II seminar, dan penguji I lisan yang memberikan banyak motivasi dan

bimbingan selama penyelesaian program ini.

3. Bpk. Waldy Permana Agastya, S.Kom, MM. Selaku pembimbing II yang

juga memberikan banyak saran, serta dukungan untuk menyelesaikan

program ini. Yang tidak pernah lelah untuk memberikan bimbingan

kepada penulis, walau itu diluar jam kampus.

4. Ibu Syurfah Ayu Ithriah, S.Kom. yang tidak pernah lelah mendorong, serta

memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan program ini.

(5)

penyelesaian tugas akhir ini.

6. Bpk. Moh Irwan Afandi, ST, MSc selaku penguji II lisan yang

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir.

7. Bpk. Achmad Junaedi, S.Kom selaku penguji III lisan yang memberikan

banyak saran yang membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Karya Yatsunori Mitsuda dan Linkin Park yang telah menjadi inspirator,

serta tempat beristirahat bagi hati dan pikiran penulis yang jenuh saat

pembuatan sistem.

9. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan

mahasiswa karena dengan dorongan semangat, kritik dan saran serta

dukungan merekalah yang membuat penulis untuk tetap bersemangat

untuk menyelesaikan program ini.

Walaupun seringkali kami menemui persoalan yang menghalangi. Namun,

dorongan serta dukungan dari orang-orang disekitar penulislah yang membuat

penulis tetap berdiri dan terus berlari menuju keberhasilan. Terima kasih

semuanya...

Surabaya, 09 Desember 2011

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI...v

1.3. Batasan Masalah ...3

1.4. Tujuan ...3

1.5. Manfaat ...4

1.6. Metodologi Penelitian...4

1.7. Sistematika Penulisan ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...7

2.1. Rancang Bangun Sistem ...7

2.2. Sistem Penilaian Praktikum ...8

2.3. Web Service ...10

2.3.1. Arsitektur Web Service...11

2.3.2. JSON (JavaScript Object Notation)...12

2.3.3. XML (eXtensible Markup Language)...16

2.3.4. JSON dan XML Web Service...25

2.3.5. Profil Laboratorium Basis Data UPN “VETERAN” JATIM ..27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...29

3.1. Analisa Sistem ...29

3.2. Perancangan Sistem ...37

(7)

3.2.2. Data Flow Diagram...39

3.2.3. Entity Relationship Diagram...43

3.2.4. Desain Interface ...48

3.2.5. Pseudo-code Program ...53

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM...56

4.1. Kebutuhan Sistem ...56

4.2. Penjelasan Pengguna Program ...57

4.3. Source Code Program ...62

BAB V UJI COBA SISTEM ...69

5.1. Hasil dan Pembahasan ...69

5.2. Penerapan JSON dan XML Web Service pada Sistem Penilaian Praktikum...73

5.3. Evaluasi Sistem...74

BAB VI PENUTUP...76

6.1. Simpulan ...76

6.2. Saran ...76

DAFTAR PUSTAKA ...78

LAMPIRAN 1 : Interview ...79

(8)

Tabel 3.1 Struktur Tabel Pengguna ...45

Tabel 3.2 Struktur Tabel Praktikan ...45

Tabel 3.3 Struktur Tabel Nilai...46

Tabel 3.4 Struktur Tabel Modul ...46

Tabel 3.5 Struktur Tabel Penjadwalan ...47

Tabel 3.6 Struktur Tabel Pengajar...47

Tabel 3.7 Struktur Tabel Sesi Praktikum ...47

Tabel 3.8 Struktur Tabel Praktikum ...48

(9)

Gambar 2.1 Arsitektur Web Service...11

Gambar 2.2 JSON (object) ...13

Gambar 2.3 JSON (array) ...14

Gambar 2.4 JSON (value) ...14

Gambar 2.5 JSON (string)...15

Gambar 2.6 JSON (number)...16

Gambar 2.7 Tampilan Dokumen XML pada Browser...18

Gambar 2.8 Dokumen XML yang Digabung Dalam HTML ...21

Gambar 2.9 Tampilan Dokumen XML pada Browser...23

Gambar 2.10 Contoh Dokumen XML...25

Gambar 3.1 Ilustrasi Arsitektur Sistem ...30

Gambar 3.2 System Flow Sistem Penilaian Praktikum...39

Gambar 3.3 Context Diagram...40

Gambar 3.4 DFD level 0 ...41

Gambar 3.5 DFD level 1 Olah Fungsi Web Service...42

Gambar 3.6 CDM (Conceptual Data Modelling)...43

Gambar 3.7 PDM (Physical Data Modelling) ...44

Gambar 3.8 Desain Interface Form Login...49

Gambar 3.9 Desain Interface Form Input Nilai Praktikum...49

Gambar 3.10 Desain Interface Form Log Nilai ...50

Gambar 3.11 Desain Interface Form Cek Laporan...50

Gambar 3.12 Desain Interface Form Modul ...51

Gambar 3.13 Desain Interface Form Menu Aktivasi...51

Gambar 3.14 Desain Interface Form Menu Utama...52

Gambar 3.15 Desain Interface Form Menu Laporan User...52

(10)

Gambar 4.3 Form Log Nilai ...59

Gambar 4.4 Form Cek Laporan ...59

Gambar 4.5 Form Modul...60

Gambar 4.6 Menu Utama. ...60

Gambar 4.7 Menu Laporan User...61

Gambar 4.8 Menu Laporan Admin ...61

Gambar 4.9 Menu Aktivasi ...62

Gambar 5.1 Proses Input Nilai ke Seluruh Praktikan...70

Gambar 5.2 Proses Input Nilai per Praktikan...71

Gambar 5.3 Pelaporan Internal Aplikasi Desktop (1) ...71

Gambar 5.4 Pelaporan Internal Aplikasi Desktop (2) ...72

Gambar 5.5 Pelaporan Internal Aplikasi Web...72

(11)

Pembimbing I : Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom

Pembimbing II : Waldy Permana Agastya, S.Kom, MM.

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang luar biasa telah membawa banyak perubahan pada arus teknologi. Namun pertukaran data informasi masih seringkali terkendala dengan adanya perbedaan platform yang memakan waktu dan biaya dalam pengoperasiannya. Sistem penilaian praktikum yang sebelumnya masih mengandalkan media cetak untuk pengolahan datanya terasa sangat menghambat pertumbuhan informasi. Untuk itu perlu dibangun sistem penilaian praktikum secara komputerisasi yang dapat di akses oleh pihak laboratorium dimanapun dan kapanpun.

Tugas Akhir ini membahas tentang bagaimana melakukan pertukaran data informasi pada sistem penilaian praktikum melalui dua aplikasi yang berbeda platform. Teknologi web service adalah solusi dari permasalahan yang dapat menjembatani perbedaan platform dalam pertukaran data informasi. JSON web service digunakan karena mempunyai fungsi atau layanan yang dapat diakses oleh platform berbasis dekstop maupun web, sehingga pertukaran data informasi tidak lagi terhambat.

Hasil dari tugas akhir ini berupa JSON web service yang dapat diakses oleh dua aplikasi yang berbeda platform, serta fungsi-fungsi web service yang dapat digunakan oleh lebih dari satu client, dalam penerapannya fungsi yang dimaksud adalah fungsi untuk menampilkan data nilai praktikan.

(12)

1.1 Latar Belakang

Praktikum Pemrograman Sistem Informasi merupakan salah satu praktikum

yang diselenggarakan pada program studi Sistem Informasi UPN “VETERAN”

Jawa Timur. Praktikum ini ditujukan untuk mengasah kemampuan mahasiswa

dalam pengembangan Sistem Informasi dan Sistem Basis Data. Karena ke

depannya para mahasiswa Sistem Informasi secara tidak langsung akan

menerapkan ilmu yang didapat di dunia kerja.

Dalam proses belajar-mengajar di Laboratorium Basis Data ini terdapat

sistem penilaian yang mengatur tentang pencatatan data hasil

praktikum-praktikum mahasiswa. Dari sistem tersebut seharusnya dapat menampilkan

informasi yang teratur dan mudah diakses oleh instruktur praktikum dan kepala

laboratorium. Serta pengolahan data nilai praktikum yang efisien dan efektif

(mudah dalam revisi nilai) bagi instruktur praktikum.

Berdasarkan hasil survey yang diperoleh di lapangan, saat ini informasi yang

ditampilkan dari sistem penilaian praktikum pada Laboratorium Basis Data

Sistem Informasi UPN “VETERAN” JATIM masih secara manual (dokumentasi

masih secara tertulis) dan kurang teratur (tidak adanya catatan tentang segala

aktivitas pihak instruktur maupun asisten dalam proses input data). Hal ini sering

menyusahkan kepala laboratorium dalam memantau data nilai mulai nilai awal

(13)

Untuk membuat sistem penilaian yang terintegrasi dengan baik, maka

informasi yang dihasilkan harus tepat dan akurat serta data-data yang diperlukan

berada di satu tempat (terpusat), sehingga pada saat mengolah data menjadi

informasi tidak terjadi kesalahan, misalnya : data yang dimasukkan tidak valid,

data yang dimasukkan tidak lengkap (data nilai dari praktikan yang tidak hadir),

dan lain-lain. Dalam pembuatan sistem penilaian praktikum, cara manual

dirasakan sangat tidak efisien sehingga diperlukan cara lain dalam pembuatannya,

yaitu menggunakan metode komputerisasi. Dan ditambah lagi sistem penilaian ini

akan menggunakan web service untuk mengatasi pertukaran data informasi

dengan platform yang berbeda.

Dalam penelitian ini, merancang dan membangun prototype aplikasi JSON

web service akan diterapkan pada sistem penilaian praktikum Laboratorium Basis

Data UPN “VETERAN” JATIM. Selain JSON, format data yang akan digunakan

adalah XML yang merupakan format data pertama dari web service. JSON

muncul sebagai alternatif format data web service yang menawarkan kecepatan

dalam transaksi data. Alasan mengapa penelitian ini menggunakan web service

dan dua platform yang berbeda, yaitu aplikasi berbasis dekstop dan web adalah

aplikasi desktop sangat efektif dan efisien dalam transaksi data dan aplikasi web

ditujukan untuk penyampaian informasi (nilai praktikum) yang dapat diakses oleh

pihak manapun, sedangkan web service menjadi jembatan untuk transaksi data

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang akan dihadapi,

antara lain :

a. Bagaimana merancang dan membangun sistem penilaian praktikum

berbasis JSON web service.

b. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi penilaian praktikum

berbasis desktop dan web yang dapat berkomunikasi dengan JSON web

service.

1.3 Batasan Masalah

Batasan dari masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :

a. Aplikasi yang akan dibangun hanya aplikasi web dan aplikasi desktop

yang terintegrasi dengan web service.

b. Response data web service yang digunakan dalam format JSON dan

XML.

c. Data mahasiswa yang digunakan untuk simulasi adalah data mahasiswa

SI angkatan 2007 sesi PSI – A1.

d. Untuk login kedua aplikasi tidak menggunakan fungsi web service.

e. Kedua aplikasi dan web service adalah sebuah prototype.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari studi kasus ini adalah sebagai berikut :

a. Merancang dan membangun sistem penilaian berbasis JSON web

(15)

b. Merancang dan membangun aplikasi desktop dan web yang dapat

berkomunikasi dengan JSON web service.

1.5 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Cepat dalam proses input nilai, pemantauan proses olah nilai, dan

keakuratan pengolahan nilai akhir bagi praktikan (meminimalisir

kesalahan perhitungan nilai praktikum).

b. Sistem pada aplikasi yang dibangun dalam penelitian ini dapat

dikembangkan lagi.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam pengerjaan proyek akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dari beberapa referensi baik itu

dari buku atau internet.

b. Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang akan dibangun,

meliputi perancangan database, perancangan sistem dan pembuatan user

(16)

c. Persiapan Data

Data-data penunjang yang didapatkan berupa suatu kesimpulan,

fakta-fakta dan aturan yang mengatur proses pencarian data yang saling

berhubungan satu sama lain disimpan ke dalam Basis Data.

d. Pengujian dan Analisa

Pengujian dan analisa dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

sistem yang dibuat pada proyek akhir ini dapat berfungsi sesuai dengan

proses sistem yang diharapkan.

e. Kesimpulan

Dibuat kesimpulan dari pengujian sistem proyek akhir dengan

membandingkan apakah hasilnya seperti yang diharapkan pada tujuan

proyek akhir sebelumnya.

f. Pembuatan Laporan

Membuat dokumentasi dari semua tahapan proses diatas berupa laporan

yang berisi tentang dasar teori, hasil proyek akhir dan hasil analisa.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam buku laporan proyek

akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sasaran,

(17)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

penyelesaian Proyek Akhir, yang didapatkan dari berbagai macam

buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan

dengan pembuatan Proyek Akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi system

flow, perancangan proses, dan perancangan user interface.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas mengenai implementasi sistem.

BAB VUJI COBA SISTEM

Bab ini menyajikan dan menjelaskan seluruh hasil dan analisa

dalam pembuatan Proyek Akhir ini dan bagaimana penyelesaian

dari setiap permasalahan error yang terjadi pada sistem operasi

Windows

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari uji coba perangkat lunak, dan saran

untuk pengembangan, perbaikan serta penyempurnaan terhadap

(18)

2.1 Rancang Bangun Sistem

Tahap rancang bangun sistem adalah tahap dimana harus dipastikan bahwa

semua persyaratan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang telah

terpenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan user dalam

mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dan tentunya sistem yang dirancang

harus bisa dikembangkan lagi untuk pengembang lain yang ingin

mengembangankan sistem yang dibangun. Apabila ada salah satu persyaratan

yang kurang dalam merancang bangun sistem, bisa dipastikan sistem tersebut

gagal dan harus membangun lagi dari awal.

Perancangan sistem harus dapat memberikan gambaran-gambaran yang

jelas, berguna, serta lengkap kepada progammer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Hal ini harus diperhatikan bahwa sistem yang disusun harus dapat berkembang

lagi. Dalam perencanaan sistem secara umum, langkah-langkah yang harus

dilakukan adalah :

a. DocFlow (Document Flow)

b. SysFlow (System Flow)

c. DFD (Data Flow Diagram)

d. ERD (Entity Relationship Diagram)

Namun karena dalam rancang bangun sistem penilaian praktikum berbasis

JSON web service pada laboratorium basis data UPN “Veteran” Jatim bersifat

(19)

a. SysFlow (System Flow)

b. DFD (Data Flow Diagram)

c. ERD (Entity Relationship Diagram)

2.2 Sistem Penilaian Praktikum

Sistem adalah sekumpulan komponen yang dirangkai untuk suatu tujuan,

sistem merupakan buatan manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang

terkomputerisasi yang mempunyai tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan,

memproses data dan menghasilkan informasi yang berguna untuk keputusan dan

tindakan yang akan dilakukan.

Sistem informasi merupakan kumpulan data atau fakta yang terjadi

dilingkup perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware)

maupun data yang diolah dan digunakan oleh sistem diatas untuk membentuk

suatu model Sistem Informasi. Informasi sangat mutlak untuk dipergunakan

dalam pembuatan Sistem Informasi, oleh karena itu data atau fakta harus

benar-benar valid dan terjamin akan kebenarannya sehingga dapat membantu

menentukan keputusan dan tindakan yang tepat. Sistem Informasi adalah satu set

prosedur yang terdiri dari proses dan pengumpulan informasi yang mendukung

pembuatan keputusan.

Keberadaan komputer disini dinilai sangat penting karena pemakaian

komputer untuk mengolah data sangat cepat, akurat dan efektif, selain itu

pentingnya pemakaian komputer sebagai alat bantu dalam sistem informasi adalah

bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia dimana-mana dan

(20)

Sistem Penilaian merupakan sistem yang dapat memberikan informasi

yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan penilaian praktikan

untuk membantu pembuatan laporan dibidang akademik, misalkan informasi

tiap-tiap sesi praktikum, tiap-tiap modul, penghitungan nilai rata-rata praktikan, dan

lain-lain. Sistem penilaian juga biasa digunakan dalam bidang pendidikan baik di

lembaga-lembaga formal ataupun lembaga-lembaga non formal dimana aktifitas

administrasinya tidak jauh dari kegiatan-kegiatan administrasi kantor-kantor lain

sehingga jika diklasifikasikan, sistem penilaian juga dapat digolongkan sebagai

sistem informasi manajemen tapi dalam lingkup yang kecil karena tidak seluruh

kegiatan sistem informasi manajemen dilakukan disini namun lebih mengarah

pada kegiatan pengolahan data.

Mengingat banyaknya pekerjaan yang dilakukan maka untuk satu

permasalahan khususnya untuk menyelesaikan masalah nilai, lebih baik

dikerjakan oleh lebih dari satu orang agar tidak membuat permasalahan menjadi

semakin rumit, sebab informasi akan semakin tidak terintegrasi dan kadang

memiliki resiko tidak dapat selesai tepat pada waktunya, dikarenakan salah satu

penanggung jawab yang saling terkait tidak dapat mengerjakan dan

memungkinkan terjadinya manipulasi nilai. Lain lagi saat menjelang

pengumuman nilai akhir praktikum, pihak praktikan sering kesal jika ada

instruktur praktikum yang terlambat memberikan nilai, sebab hal ini dapat

menghambat perhitungan rata-rata untuk setiap nilai praktikan, total nilai, dan

(21)

2.3 Web Service

Web service adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk

mendukung interaksi interoperabilitas mesin ke mesin melalui jaringan. Web

service memiliki interface yang dijelaskan dalam mesin format processable

(khususnya WSDL). Sistem lain berinteraksi dengan web service melalui cara

yang ditentukan oleh deskripsi sistem itu sendiri menggunakan pesan SOAP,

biasanya disampaikan menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam

konjungsi dengan web terkait lainnya (Sumber : W3C Working Group, 2004).

Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu

website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain,

sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui

layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web

service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML maupun

JSON, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda

platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram

dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web service dapat

dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detail pemrograman yang

terdapat di dalamnya.

Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai

berikut:

a. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau

(22)

lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani

dengan baik.

b. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena

tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web

service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak

yang telah diberikan otorisasi.

c. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP,

dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi

firewall.

(Sumber : Utama, 2010)

2.3.1 Arsitektur Web Service

Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu:

a. Service Requester (peminta layanan)

b. Service Provider (penyedia layanan)

c. Service Broker/Registry (daftar layanan)

Gambar 2.1 Arsitektur Web Service

(23)

Service Provider: Berfungsi untuk menyediakan layanan/service dan

mengolah sebuah registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.

Service Broker/Registry: Berfungsi sebagai lokasi central yang

mendeskripsikan semua layanan/service yang telah di-register.

Service Requestor: Peminta layanan yang mencari dan menemukan

layanan yang dibutuhkan serta menggunakan layanan tersebut.

Dalam implementasi sistem penilaian praktikum sesuai gambar arsitektur

sistem diatas, pihak instruktur praktikum, kepala laboratorium, dan praktikan

adalah pihak peminta layanan (Service Requester), web service sebagai daftar

layanan (Service Broker), dan pihak developer web service sebagai penyedia

layanan (Service Provider). Hanya pihak instruktur, kepala laboratorium, dan

praktikan yang berhubungan dengan sistem, sedangkan developer web service

berada di luar sistem karena hanya menyediakan layanan (service).

2.3.2 JSON (JavaScript Object Notation)

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang

ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan

dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari

Bahasa Pemrograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi-3 – Desember 1999.

JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman

apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programer

keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Phyton, dan lain-lain.

Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran

(24)

a. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan

sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus

(dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau

associative array.

b. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa,

hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau

urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada

dasarnya, semua bahasa pemrograman modern mendukung struktur data ini dalam

bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena

format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemrograman yang juga

berdasarkan pada struktur data ini.

Bentuk-bentuk JSON antara lain :

a. Object, adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai

dengan “{” (kurung kurawal buka) dan diakhiri “}” (kurung kurawal tutup).

Setiap nama diikuti dengan “:” (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai

dipisahkan oleh “,” (koma).

Gambar 2.2 JSON (object)

(25)

b. Array, adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Array dimulai dengan “[”

(kurung kotak buka) dan diakhiri dengan “]” (kurung kota tutup). Setiap nilai

dipisahkan oleh “,” (koma).

Gambar 2.3 JSON (array)

(Sumber : Crockford, 2006)

c. Value, dapat berupa string dalam kutip ganda, atau angka, atau true atau false

atau null, atau sebuah object atau sebuah array. Struktur-struktur tersebut

dapat disusun bertingkat.

Gambar 2.4 JSON (value)

(26)

d. String, adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang

dibungkus dengan tanda kutip ganda. Didalam string dapat digunakan

backslash escape “\” untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter

mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C

atau Java.

Gambar 2.5 JSON (string)

(Sumber : Crockford, 2006)

e. Number, sangat mirip dengan number di C atau Java, kecuali format oktal dan

(27)

Gambar 2.6 JSON (number)

(Sumber : Crockford, 2006)

Spasi kosong (whitespace) dapat disisipkan di antara pasangan tanda-tanda

tersebut, kecuali beberapa detail encoding yang secara lengkap dipaparkan oleh

bahasa pemrograman yang bersangkutan.

2.3.3 XML (eXtensible Markup Language)

XML adalah sebuah markup language untuk dokumen yang berisi

informasi terstruktur (Walsh, 1998). XML terletak pada inti web service, yang

digunakan untuk mendeskripsikan data. Fungsi utama dari XML adalah

komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal

dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda

dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain.

XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language. Bahasa markup

mengkombinasikan text dan informasi tambahan mengenai text tersebut. Bahasa

markup lain yang populer seperti HTML, menggambarkan kepada web browser

(28)

ketika sedang mengunjungi sebuah situs web. XML adalah sebuah bahasa markup

yang digunakan untuk mengolah meta data (informasi tentang data) yang

menggambarkan struktur dan maksud/tujuan data yang terdapat dalam dokumen

XML, namun bukan menggambarkan format tampilan data tersebut. XML adalah

sebuah standar sederhana yang digunakan untuk medeskripsikan data teks dengan

cara self-describing (deskripsi diri). XML juga dapat digunakan untuk

mendefinisikan domain tertentu lainnya, seperti musik, matematika, keuangan dan

lain-lain yang menggunakan bahasa markup terstruktur (Sumber : Utama, 2010).

Berikut ini adalah contoh sebuah dokumen XML untuk informasi contact

person :

<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?><contact> <contact>

<name>Yadi Utama</name>

<company>PT. Gamatechno Indonesia</company> <address>Jl. Cik Di Tiro No.34</address>

<city>Yogyakarta</city>

(Sumber : Utama, 2010)

Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai

dengan tag pembuka (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag

penutup(diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan atribut elemen(parameter yang

dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya,

HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya,

(29)

Standard Header

Elemen root

Elemen child

Berikut ini adalah tampilan dokumen XML di atas apabila dijalankan pada sebuah

browser :

Gambar 2.7 Tampilan Dokumen XML pada Browser

(Sumber : Utama, 2010)

a. Struktur Penulisan Dokumen XML

Berikut ini adalah contoh sebuah struktur dokumen XML :

<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?>

<email> <to>Andi </to>

<from>Yadi Utama</from> <subject>Hallo</subject>

<message>Selamat Pagi…</message> </email>

(Sumber : Utama, 2010)

Baris pertama pada dokumen XML di atas adalah deklarasi standar header

yang mendefinisikan versi XML dan karakter encoding yang digunakan dalam

(30)

menggunakan standar encoding karakter set ISO-8859-1 (Latin-1/West

European).

Baris selanjutnya menggambarkan elemen induk (root) dokumen

“<email>..</email>”, sebagaimana disebutkan bahwa “Dokumen ini adalah

sebuah Email”. Kemudian baris ke 3-6 menggambarkan elemen anak (child) dari

elemen induk dokumen.

Tag pada dokumen XML bersifat case sensitif di mana tag pembuka dan

tag penutup harus ekivalen. Seperti contoh tag pembuka “<email>” harus ditutup

dengan tag “</email>”.

Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang tidak benar :

“<email>….</Email>”

“<email>….</EMAIL>”

“<Email>….</email>”

Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang benar :

“<email>….</email>”

“<EMAIL>….</EMAIL>”

“<Email>….</Email>”

(Sumber Utama, 2010)

Karena XML bersifat mudah untuk dibaca dan ditulis baik oleh manusia

maupun komputer, maka XML merupakan sebuah format yang dapat digunakan

untuk pertukaran data (interchange) antar aplikasi dan platform yang berbeda

(platform independent). Metode deskripsi data XML (self-describing)

membuatnya menjadi pilihan efektif untuk bisnis ke bisnis, solusi antar jaringan,

e-business, dan aplikasi terdistribusi. XML juga bersifat dapat diperluas

(31)

dapat ditransfer dengan mudah melalui protokol standar internet seperti HTTP

tanpa dibatasi oleh firewall.

Tidak seperti HTML, data-data dalam dokumen XML tidak dapat

ditampilkan dalam format tampilan tertentu yang diinginkan dalam web browser.

Namun XML dapat dimanipulasi sebagai “pulau data” untuk ditampilkan pada

browser web melalui HTML sesuai dengan format tampilan yang diinginkan:

<xml id="contact-person"> <contact>

<name>Yadi Utama</name>

<company>PT. Gamatechno Indonesia</company> <address>Jl. Cik Di Tiro No.34</address>

<city>Yogyakarta</city>

(Sumber : Utama, 2010)

Dokumen XML ini dapat digabungkan dengan HTML untuk ditampilkan

dalam sebuah web browser dengan membangun sebuah tabel dalam kode HTML

dan mengasosiasikan nilai pada kolom-kolomnya dengan data dari elemen-elemen

XML tersebut: <address>Jl. Cik Di Tiro No.34</address>

(32)

<table border="1" datasrc="#contact-person">

<tr><th>Name</th> <td><span datafld="name"></span></td></tr> <tr><th>Company</th> <td><span datafld="company"></span></td></tr> <tr><th>Address</th> <td><span datafld="address"></span></td></tr> <tr><th>City</th> <td><span datafld="city"></span></td></tr>

<tr><th>State</th> <td><span datafld="state"></span></td></tr> <tr><th>ZIP</th> <td><span datafld="zip"></span></td></tr> <tr><th>Phone</th> <td><span datafld="phone"></span></td></tr> <tr><th>Email</th> <td><span datafld="email"></span></td></tr> </table>

</body> </html>

(Sumber : Utama, 2010)

Ketika ditampilkan melalui browser web, akan terlihat tampilannya sepeti

ini:

Gambar 2.8 Dokumen XML yang Digabung Dalam HTML

(Sumber : Utama, 2010)

Dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C

pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya

bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah

dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi

(33)

1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan

dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language

yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai

dengan tag pembuka (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup

(diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan

dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML

medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai di dalamnya, sedangkan

pada XML bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kebutuhan. Untuk lebih

jelasnya lihat contoh di bawah :

<pesan>

<dari>MIS Manager</dari> <buat>HRD Manager</buat> <buat>Bagian rekrut</buat>

<buat>Computer Suport team</buat>

<subyek>Permohonan Tenaga kerja baru</subyek>

<isi>Mohon diberikan tenaga kerja baru untuk mengisi lowongan di Departemen MIS</isi>

</pesan>

(Sumber : Utama, 2010)

Pada contoh di atas <pesan>, <dari> <buat>,dan <isi> bukanlah tag

standard yang telah ditetapkan dalam XML. Tag itu dibuat sesuai kebutuhan.

Sampai di sini XML tidak melakukan apapun. Yang ada hanyalah informasi yang

dikemas dengan tag XML. Untuk mengirim, menerima atau menampilkan

(34)

Gambar 2.9 Tampilan Dokumen XML pada Browser

(Sumber : Utama, 2010)

XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing

dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk

menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi terlihat, XML

mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML

terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format

yang tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraph, table dan

lain sebagainya.

Sama dengan HTML, File XML berbentuk teks sehingga bila diperlukan

agar dapat membacanya tanpa memerlukan bantuan software khusus. Hal ini

memudahkan pengembang aplikasi yang menggunakan XML untuk mendebug

programnya. XML lebih fleksible dibanding HTML dalam hal kemampuannya

menyimpan informasi dan data. Pada XML bisa menyimpan data baik dalam

atribut maupun sebagai isi elemen yang diletakkan di antara tag pembuka dan tag

(35)

Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di

pertukarkan dari satu sistem ke sistem lain yang berbeda platform. Misalnya dari

Windows ke Unix, atau dari PC ke Machintosh bahkan dari internet ke handphone

dengan teknologi WAP.

b. Bagian-Bagian dari Dokumen XML

Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian bagian yang disebut dengan

node. Node tersebut adalah:

Root nodeyaitu node yang melingkupi keseluruhan dokumen. Dalam satu

dokumen XML hanya ada satu root node. Node yang lainnya berada di

dalam root node.

Element nodeyaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag

pembuka dan tag penutup, atau bisa juga sebuah tag tunggal elemen

kosong seperti <anggota nama=”budi”/> . Root node biasa juga disebut

root element .

Attribute note termasuk nama dan nilai atribut ditulis pada tag awal

sebuah elemen atau pada tag tunggal.

Text node, adalah text yang merupakan isi dari sebuah elemen, ditulis

diantara tag pembuka dan tag penutup

Comment nodeadalah baris yang tidak dieksekusi oleh parser

Processing Instruction node, adalah perintah pengolahan dalam dokumen

XML. Node ini ditandai awali dengan karakter <? Dan diakhiri dengan ?>.

(36)

Standard Header

Attribute Root Node

Elemen kosong Comment

encoding=”iso-8859-1”?> bukanlah processing instruction node. Header

standard bukanlah bagian dari hirarki pohon dokumen XML.

NameSpace Node, node ini mewakili deklarasi namespace.

<?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?> <!--Dokumen ini menjelaskan tentang isi buku--> <Buku

Judul=”Teknik Membangun Web Service Dengan Menggunakan SOAP dan WSDL”

Penulis=”Yadi Utama”> <pengantar/>

<Bab No=”1”>Pengantar XML</Bab> <Bab No=”2”>Web Service</Bab> <Bab No=”3”>SOAP</Bab>

. . . </Buku>

Gambar 2.10 Contoh Dokumen XML

(Sumber : Utama, 2010)

2.3.4 JSON dan XML Web Service

Dari kesimpulan di atas, JSON atau XML web service dapat didefinisikan

sebagai aplikasi yang dapat diakses oleh aplikasi lain. Sesuai dengan namanya,

JSON web service menyimpan datanya dalam format JSON dan XML web service

dalam format XML. Berikut adalah salah satu contoh fungsi JSON web service

dan XML web service.

(37)

<WebMethod()> _

<ScriptMethod(ResponseFormat:=ResponseFormat.Json)> _

Public Function updstatON(ByVal nmpilON As String) As String

strSql = "UPDATE praktikum SET status = 'ON' FROM praktikum WHERE nama_prak = '" & nmpilON & "'"

tabelname = "updtstatON"

Fungsi diatas adalah fungsi dengan format JSON untuk mengubah status

praktikum yang aktif pada semester yang sedang berlangsung dengan parameter

jenis praktikum yang dipilih user (contoh : ADBO, PSI, atau Basis Data).

b. XML Web Service

<WebMethod()> _

(38)

DMLSql.CommandText = "SELECT DISTINCT

sesi_praktikum.nama_sesi FROM sesi_praktikum INNER JOIN

praktikum ON sesi_praktikum.id_prak = praktikum.id_prak WHERE praktikum.status = 'ON'"

Fungsi diatas adalah fungsi dengan format XML untuk menampilkan sesi

praktikum yang aktif pada semester yang sedang berlangsung.

2.3.5 Profil Laboratorium Basis Data UPN “Veteran” Jawa Timur

Laboratorium Basis Data ditujukan untuk mengasah kemampuan

mahasiswa dalam pengembangan Sistem Informasi dan Sistem Basis Data.

Sejumlah fasilitas dan pengajar yang disediakan oleh laboratorium ini untuk

praktikum Basis Data antara lain :

a. Personal Computer (PC) : 14 unit

b. Instruktur praktikum :

1. Waldy Permana Agastya, S.Kom., MM

2. Syurfah Ayu Ithriah, S.Kom

c. Jumlah praktikan per sesi : 20 Mahasiswa

d. Praktikum yang diselenggarakan Lab. Basis Data :

1. Basis Data

(39)

3. ADBO (Analisa dan Desain Berorientasi Objek)

e. Modul praktikum pemrograman sistem informasi :

1. Modul I : Pengenalan PL/SQL

2. Modul II : Cursor

3. Modul III : Form Dasar

4. Modul IV : LOV & Trigger pada Form

5. Modul V : Form Master Detail

6. Modul VI : Program Unit

7. Modul VII : Laporan & Grafik

8. Modul VIII : Menu & Shortcut

Selain untuk melayani praktikum mata kuliah basis data, ADBO,

pengembangan sistem informasi, dan lain-lain, mahasiswa tingkat akhir juga

dapat menggunakan laboratorium ini untuk mengerjakan tugas akhir ataupun

(40)

3.1 Analisa Sistem

Pencatatan nilai praktikan yang masih dicatat secara manual mengakibatkan

munculnya salah perhitungan hasil akhir nilai praktikan. Pihak instruktur atau

asisten juga merasa kesulitan apabila menghadapi pilihan untuk mengubah nilai

praktikum dalam jumlah yang banyak. Penelitian ini dibangun untuk menghadapi

masalah tersebut. Sehingga instruktur tidak akan kerepotan dalam mengganti

maupun menghitung nilai akhir praktikan. Langkah awal dalam membangun

sebuah sistem adalah menganalisa sistem, mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh

user dan apa yang dipermasalahkan oleh user. Di dalam sistem penilaian

praktikum ini terdapat tiga user, antara lain instruktur praktikum, kepala

laboratorium, dan praktikan. Karena berhubungan dengan penilaian praktikum,

maka akan dibangun proses input nilai praktikum yang hanya akan bisa di akses

oleh para instruktur praktikum, sedangkan untuk kepala laboratorium dan

praktikan hanya mempunyai kepentingan untuk mengetahui nilai praktikum.

Untuk instruktur praktikum akan dibangun aplikasi penilaian berbasis desktop,

sedangkan untuk kepala laboratorium dan praktikan akan dibangun aplikasi

berbasis web. Aplikasi berbasis desktop dipilih untuk instruktur dikarenakan

aplikasi ini hanya boleh di akses oleh instruktur praktikum (bersifat rahasia). Dan

aplikasi berbasis web dipilih karena aplikasi ini akan dapat di akses baik oleh

kepala laboratorium, maupun oleh para praktikan (bersifat umum). Selain

(41)

dibangun sebuah web service yang menjadi pembahasan utama. Seperti yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, sebuah web service adalah layanan web yang

menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh proses-proses di dalam sistem

penilaian praktikum. Untuk membangun keseluruhan aplikasi dan web service,

dibutuhkan beberapa perangkat lunak pengembang (software development).

Perangkat lunak yang akan digunakan antara lain, Microsoft Visual Studio 2005,

Sybase Power Designer 6 32-bit, Microsoft Visio 2007, dan Microsoft SQL

Server 2005. Ilustrasi arsitektur sistem penilaian praktikum yang akan dibangun

dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1.

(42)

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa perangkat lunak yang akan

digunakan :

a. Microsoft Visual Studio 2005

Bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam membangun

aplikasi keseluruhan adalah bahasa VB (Visual Basic). Sejarah Visual Basic

dimulai dari penemuan BASIC (Beginner’s All Purpose Symbolic

Instruction Code), sebuah bahasa yang mudah dipelajari dan digunakan bagi

progammer pemula, pada tahun 1964. Pada tahun 1975, ketika Microsoft

merupakan perusahaan baru, Microsoft BASIC dan produk sukses mereka

Quick BASIC (QBASIC) menjadi versi BASIC yang banyak digunakan.

Quick BASIC bisa digunakan dalam Windows ketika diluncurkan, tetapi

masih diperlukan usaha lebih untuk pemrogaman Graphical User Interface

(GUI).

Microsoft mengeluarkan produk baru, yaitu Visual Basic 1.0 yang

merupakan bahasa pemrogaman berbasis GUI. Visual Basic merupakan

bahasa interpreter, yaitu bahasa yang menggunakan program khusus untuk

membaca dan menjalankan kode tanpa proses compile terlebih dahulu.

Proses compile adalah proses menterjemahkan kode dalam bahasa tingkat

tinggi menjadi bahasa mesin. Bahasa pemrogaman yang membutuhkan

proses compile disebut bahasa compiler. Visual Basic 1.0 bukanlah program

yang pertama kali muncul dengan model seperti itu, tapi program ini

menyediakan lingkungan yang cepat untuk membangun grafis antar muka

(43)

Basic adalah bahasa interpreter yang hasil tampilanya tidak terlalu bagus

apabila dibandingkan dengan Visual C++, Delphi, atau bahasa compiler lain.

Perubahan lain adalah kemampuan membuat komponen.

Membagi-bagi kode dalam suatu program adalah dengan menuliskanya sebagai

prosedur. Versi-versi baru Visual Basic dengan kemampuanya membuat

komponen-komponen menjadi semakin kompleks. Versi 4.0 yang

diluncurkan pada tahun 1996 merupakan versi pertama yang bisa membuat

komponen dan sekarang merupakan komponen penting dalam membuat

proyek pemrogaman.

Banyak tambahan fitur-fitur baru ke dalam Visual Basic, namun

semuanya dibangun pada dasar-dasar yang sudah ada. Untuk menulis bahasa

baru yang terlepas dari bahasa sebelumnya membutuhkan banyak usaha.

Kelebihan dari bahasa baru adalah benar-benar terhindar dari kelemahan

bahasa progran yang lalu. Ini yang dilakukan oleh Microsoft pada waktu

berpindah dari Visual Basic 6.0 ke Visual Basic .NET. Bahasa ini ditulis

ulang untuk membuat versi yang benar-benar handal.

Visual Basic .NET dibangun diatas teknologi .NET, yaitu teknologi

dan konsep platform yang dapat digunakan mengembangkan aplikasi yang

terdistribusi melalui internet. Teknologi .NET ini tercermin dalam .NET

framework yang merupakan dasar untuk pengembangan aplikasi-aplikasi

berbasis .NET. .NET framework menyediakan dua hal penting. Yaitu

Common Language Runtime (CLR) dan Class Library. CLR merupakan

engine yang menjalankan aplikasi .NET dan menyediakan layanan-layanan

(44)

seperti sistem operasi yang menyediakan lapisan antara program dengan

kompleksitas sistem. Bahasa yang memenuhi Common Language

Specification (CLS) juga dapat menggunakan .NET framework. Class

Library menyediakan satu set besar fungsi wrapping dan abstraksi seperti

internet protokol, akses file system, manipulasi XML dan banyak lagi.

Karena dibangun berdasarkan teknologi .NET maka Visual Basic

.NET mampu untuk membuat aplikasi yang terdistribusi malalui internet

dimana client bukan lagi hanya PC, namun dapat berupa alat-alat yang lain

seperti mobile device dalam lingkungan yang terintegrasi. Visual Basic

.NET mampu membuat aplikasi server (ASP.NET, XML Web Service)

dalam lingkungan yang terintegrasi.

Alasan mengapa menggunakan Visual Basic .NET 2005 ini karena

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrogaman yang digunakan untuk

membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI - Graphical User

Interface). Untuk mendesain tampilan yang kita inginkan, kita perlu

meletakan objek-objek grafis ke lembar (form) yang sudah tersedia ada

Visual Basic dan selanjutnya kita hanya perlu memikirkan struktur dan

logika data dari program utama.

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrogaman yang

dikembangkan oleh Microsoft. Selain itu Visual Basic juga merupakan

sarana (tools) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan

Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic adalah bisa

(45)

objek- objek pembantu program seperti control ActiveX, file, help, aplikasi

internet dan sebagainya.

b. Microsoft SQL Server 2005

Microsoft SQL Server 2005 adalah perangkat lunak pengolahan

database yang sesuai untuk mengolah informasi dalam jumlah yang besar.

SQL Server adalah bagian dari Back Office Microsoft, yang juga

menyertakan Back Office Server, Exchange Server, Proxy Server, Site

Server, Small Bussiness Server, SNA Server, dan System Management

Server.

Tahun 1993 SQL Server mulai dikembangkan oleh Microsoft. Pada

SQL Server saat itu Microsoft merupakan porting partner bagi Sybase SQL

Server, karena itu tidak heran jika SQL Server yang dikembangkan ini

mempunyai arsitektur yang berbasis Sybase. Pada tahun 1995 dan 1996

secara berurutan, SQL Server versi 6.0 dan 6.4 akhirnya dirilis.

Setelah dirilisnya kedua versi tersebut, selanjutnya perbaikan SQL

Server direncanakan akan dirilis sebanyak tiga kali, yang pada setiap rilisnya

menitikberatkan pada hal yang berbeda. Rilis pertama fokus pada

pembangunan ulang arsitektur SQL Server agar sesuai untuk digunakan oleh

perusahaan, yaitu SQL Server 7.0. pembangunan arsitektur tidak dilakukan

dari awal, tapi dari arsitektur yang sudah ada dengan disertai penyesuaian

terhadap beberapa aplikasi yang telah berjalan pad SQL Server. Dengan rilis

pertama ini menjadikan SQL Server sebagai DBMS pertama yang dapat

(46)

2000. Pada versi ini ditambahkan fitur XML, data mining, upgrade OLAP

dari versi sebelumnya, dan fitur materialized views. Sedangkan rilis ketiga

yaitu SQL Server 2005.

Selain sejarah, rasanya perlu juga dikenalkan juga beberapa fitur yang

dimiliki oleh SQL Server 2005. Beberapa diantaranya adalah:

1. Upgrade menjadi SQL Server 2005, misalnya dari versi 2000, berbeda

dengan upgrading pada versi-versi sebelumnya, maka tidak perlu ada

migrasi database.

2. Perubahan tools sets dapat dikatakan dilakukan secara besar-besaran.

SQL Enterprise Manager dan Query Analyzer diganti dengan SQL

Server Management Studio. Beberapa kemampuan Analysis Manager

juga telah tercakup pada SQL Server Management. The Client Network

Utility, server Network Utility, dan SQL Service Manager diganti

dengan SQL Server Configuration Manager MMC snap-in. selain itu

ada tambahan tool set baru, yaitu Business Intelligence Development

Studio, yang digunakan membangun aplikasi business intelligence.

Dengan adanya perubahan tool set secara besar-besaran ini dapat

mendukung fungsionalitas DBA secara keseluruhan yang tidak

didapatkan pada beberapa rilis sebelumnya.

3. SQL Server 2005 menggantikan Data Transformation Service (DTS)

pada SQL Server 7.0 dan 2000 dengan SQL Server Integration Services

(SSIS). Meski sangat mungkin untuk menjalankan package DTS di

SQL Server 2005, tidak ada lagi tools yang dapat mendukung

(47)

migrasi dari package DTS menjadi SSIS untuk melakukan

pengembangan baru, yaitu dengan Data Transformation Services

Migration Wizard.

4. Menambahkan dukungan untuk AMD dan Intel 64 bit pada arsitektur

x86, Itanium 64 bit, dan ekstensi untuk tuning system NUMA (

Non-Uniform Memory Access).

Berikut adalah alasan dan keunggulan menggunakan Microsoft SQL

Server 2005 sebagai manajemen pengolahan data, antara lain:

1. Menyediakan pengelolaan view secara dinamis, yaitu dengan adanya

catalog views, karena digantikanya sistem tabel menjadi sistem catalog.

Pengelolaan dalam DBMS dan memecahkan permasalahan dengan

adanya Dedicated Administrative Console dan melakukan tuning.

2. Mampu menyimpan dan memelihara mirror kopian database dari

server lain.

3. Mengurangi beban kerja DBA.

4. Upgrading dari versi sebelumnya tidak memerlukan migrasi database.

Selain perangkat lunak, perangkat keras (hardware) juga dibutuhkan

sebagai media untuk aplikasi yang dibangun. Berikut adalah penjelasan mengenai

standart minimum beberapa perangkat keras yang dibutuhkan :

a. Sistem Operasi : Standar minimum sistem operasi yang disarankan adalah

sistem operasi Microsoft Windows XP. Namun yang akan digunakan

(48)

Microsoft Windows dipilih karena aplikasi yang akan dibangun berbasis

Windows.

b. Media Output : Media untuk output program berupa monitor PC ataupun

monitor laptop.

c. Media Input : Media untuk input program berupa mouse, keyboard, keypad

laptop ataupun touchpad laptop.

3.2 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, tahap selanjutnya dalam

siklus pembuatan sistem adalah desain sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas

pendefinisian kebutuhan fungsional-fungsional dan persiapan untuk rancang

bangun hingga implementasi dari sistem informasi. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam tahap perancangan sistem adalah.

3.2.1 System Flow Penilaian

Aliran sistem adalah bagian yang menunjukkan arus kerja secara

menyeluruh dari suatu sistem terkomputerisasi yang menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem. Dalam rancangan kerja aplikasi dalam hal

pemrosesan data nilai praktikum, terdapat dua entitas yang berhubungan dengan

proses. Namun hanya satu entitas yang berhubungan langsung dengan sistem. Dua

entitas tersebut adalah praktikan dan pengguna (instruktur praktikum dan kepala

laboratorium). Pihak instruktur praktikum bertanggung jawab atas nilai tiap

praktikan yang diinputkan ke dalam sistem dan juga mengecek nilai akhir

(49)

apabila terdapat permintaan revisi nilai dari para praktikan yang telah disetujui

oleh kepala laboratorium. Sedangkan untuk praktikan dan kepala laboratorium

hanya dapat melihat nilai matang praktikum setelah sesi praktikum berakhir

melalui aplikasi berbasis web yang telah disediakan.

Dalam rancangan sysflow (System Flow) sistem penilaian praktikum

laboratorium Basis Data UPN “VETERAN” Jawa Timur. Proses dimulai pada

menampilkan data nilai praktikan berdasarkan sesi praktikum, jenis nilai, dan

modul. Setelah itu proses dilanjutkan input nilai yang berdasarkan penilaian

instruktur terhadap kinerja tiap praktikan. Dilanjut kemudian ke proses simpan

nilai praktikan yang membutuhkan detail data pada entitas praktikan, pengguna,

dan sesi praktikum yang kemudian nilai-nilai tersebut akan meng-update nilai

yang telah ada pada entitas nilai. Setelah proses menyimpan nilai selesai,

instruktur dapat mengecek ulang nilai praktikan yang telah tersimpan. Selanjutnya

adalah tugas untuk kepala laboratorium untuk melihat laporan nilai secara

keseluruhan dan memutuskan untuk mencetak laporan atau tidak. Dalam sistem

ini diberikan menu untuk rekapitulasi nilai akhir, yang dapat memudahkan kerja

instruktur dalam hal rekapitulasi (meng-update nilai total praktikum per modul,

nilai rata-rata, dan grade nilai) dengan waktu yang singkat serta tingkat akurat

data yang tinggi, sehingga meminimalisir adanya kesalahan pada proses nilai

akhir. Proses selengkapnya dalam sysflow penilaian praktikum dapat dilihat dalam

(50)

Gambar 3.2 System Flow Sistem Penilaian Praktikum

3.2.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di

dalam sistem yang dirancang, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat

(51)

a. Context diagram

Context diagram menggambarkan proses aliran data yang terjadi

dalam sistem secara garis besarnya. Selanjutnya Context diagram dapat di

dekomposisi menjadi data flow diagram level 0 yang menjelaskan proses

level yang lebih tinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.3. Dapat

dijelaskan bahwasanya jumlah entitas yang berhubungan dengan sistem

secara langsung adalah 3 entitas, yaitu : kepala laboratorium, instruktur, dan

praktikan. Dimana masing- masing entitas mempunyai hak dan kepentingan

masing-masing.

data input nilai demo prak data input nilai disiplin

Gambar 3.3 Context Diagram

b. DFD Level 0

Dalam penggambaran DFD level 0 ini, tidak meletakkan beberapa

simbol database karena harus melalui proses selanjutnya terlebih dahulu.

Ada beberapa proses dalam DFD level 0 yang dibutuhkan, yaitu: proses

olah nilai dan proses olah laporan. Kedua proses tersebut akan berlanjut ke

proses olah fungsi web service. Proses selengkapnya dapat dilihat pada

(52)

pencarian data laporan 3 data input nilai demo prak

data input nilai lapres

c. DFD Level 1 Olah Fungsi Web Service

Pada DFD level 1, terdapat dua proses yang menuju ke proses olah

fungsi web service, proses pertama adalah proses olah nilai dan proses

(53)

lanjutan yaitu proses fungsi update nilai. Dalam proses ini membutuhkan

detail data pada tabel praktikan, pengguna, dan sesi prak. Setelah itu

melakukan eksekusi data pada tabel nilai. Untuk proses kedua menuju ke

proses lanjutan yaitu proses fungsi tampil laporan. Dalam proses ini pertama

kali akan melakukan pencarian data berdasarkan sesi dan juga modul.

Selanjutnya data yang dicari akan diterima dan kemudian akan merespon

kembali ke proses olah laporan. Proses selengkapnya dapat dilihat pada

Gambar 3.5.

[response pencarian laporan][request fungsi cari laporan]

execute update nilai

(54)

3.2.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) dari Sistem Informasi Penilaian dan

Absensi terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model

(PDM). Gambaran CDM dan PDM dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan Gambar

3.7.

a. Conceptual Data Modelling (CDM)

Gambar 3.6 merupakan Conceptual Data Model (CDM) digunakan

dalam perancangan database sistem. Dalam CDM ini terdapat total 8 tabel

dengan rincian 6 tabel master dan 2 tabel relasi. Diagram dan relasi lebih

lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.6.

menginput

(55)

b. Physical Data Model (PDM)

Gambar 3.7 merupakan Physical Data Model pada Sistem Penilaian

Praktikum. PDM merepresentasikan table-tabel yang digunakan beserta

dengan tipe data dan panjang karakter dari masing field.

ID_PENGAJAR = ID_PENGAJAR

Gambar 3.7 PDM (Physical Data Modelling)

c. Struktur Database

Adapun perancangan tabel yang terdapat dalam pembuatan aplikasi

(56)

pada laboratorium basis data UPN “Veteran” JATIM adalah sebagai

Tabel 3.1 Struktur Tabel Pengguna

KETERANGAN 

Tabel 3.2 Struktur Tabel Praktikan

KETERANGAN 

Foreign Key : npm_praktikan, id_mdl, id_pengajar

(57)

Tabel 3.3 Struktur Tabel Nilai

Tabel 3.4 Struktur Tabel Modul

KETERANGAN 

Foreign Key : id_sesi, id_pengajar, npm_praktikan

(58)

Tabel 3.5 Struktur Tabel Penjadwalan

Fungsi : menyimpan data detail pengajar

Tabel 3.6 Struktur Tabel Pengajar

KETERANGAN 

Fungsi : menyimpan data detail sesi praktikum

Tabel 3.7 Struktur Tabel Sesi Praktikum

(59)

8. Nama Tabel : praktikum

Primary Key : id_prak

Foreign Key : -

Fungsi : menyimpan data detail praktikum

Tabel 3.8 Struktur Tabel Praktikum

KETERANGAN 

Sebelum menuju ke proses pemrograman, hal yang akan dilakukan pertama

adalah merancang desain interface. Desain interface yang akan dibuat ini

bukanlah desain matang yang sudah jadi, melainkan desain yang akan menjadi

patokan dasar form aplikasi. Dalam merancang desain interface akan bergantung

kepada hasil akhir sysflow (aliran sistem) yang telah dibuat. Jika dalam mendesain

antarmuka aplikasi tanpa adanya desain sysflow, maka yang terjadi adalah

perulangan yang tidak perlu dalam mendesain karena akan muncul banyak

kebutuhan yang tak terduga. Berikut adalah desain interface untuk keseluruhan

form aplikasi baik yang berbasis desktop maupun web:

a. Form Aplikasi Berbasis Desktop

Untuk form aplikasi berbasis desktop akan dibangun empat form, antara

(60)

dan form modul. Form lengkap aplikasi berbasis desktop dapat dilihat pada

Gambar 3.8 hingga Gambar 3.12.

1. Form Login

Gambar 3.8 Desain InterfaceFormLogin

Desain form login diperuntukkan sebagai form awal untuk verifikasi user

yang berhak mengakses ke dalam form utama. Form login ini sangat

dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan aplikasi dari pihak-pihak diluar

pihak internal (instruktur praktikum dan kepala laboratorium).

2. FormInput Nilai Praktikum

(61)

Desain form input nilai praktikum dirancang untuk kegiatan input nilai

praktikum. Dalam desain ini dimaksimalkan untuk kemudahan user dalam

memahami cara kerja input nilai praktikum.

3. FormLog Nilai (Khusus Kalab)

Gambar 3.10 Desain InterfaceFormLog Nilai

Desain log nilai dirancang untuk melihat update data nilai praktikum.

Dalam desain ini diberikan pilihan untuk melihat update data nilai

berdasarkan tanggal yang dipilih.

4. Form Cek Laporan

Gambar 3.11 Desain InterfaceForm Cek Laporan

Desain cek laporan dirancang untuk proses menampilkan data nilai

(62)

pilihan untuk menampilkan nilai total, rata-rata, serta grade (nilai huruf) dan

pilihan kedua untuk menampilkan nilai tupen, disiplin, demo praktikum, serta

lapres.

5. Form Modul (Khusus Kalab)

Gambar 3.12 Desain InterfaceForm Modul

Desain modul dirancang untuk melakukan proses update modul yang bisa

di akses oleh asisten maupun instruktur. Dalam desain ini diberikan pilihan

untuk melakukan proses update modul berdasarkan modul dan status modul

yang dipilih.

b. Form Aplikasi Berbasis Web

Untuk form aplikasi berbasis web juga akan dibangun empat form, antara

lain : form menu utama, form menu laporan user, form menu laporan admin,

dan form menu aktivasi. Form lengkap aplikasi berbasis web dapat dilihat

pada Gambar 3.13 hingga Gambar 3.16.

1. Form Menu Aktivasi

(63)

Desain menu aktivasi dirancang untuk proses mengubah status praktikum

yang akan aktif pada semester saat ini. Dalam desain ini hanya diberikan

pilihan praktikum yang akan dipilih kepala laboratorium sebagai praktikum

aktif.

2. Form Menu Utama

Gambar 3.14 Desain InterfaceForm Menu Utama

Desain menu utama dirancang untuk halaman pembuka aplikasi berbasis

web. Dalam desain ini terdapat pilihan untuk login (khusus kepala

laboratorium) dan juga pilihan untuk melihat nilai praktikum untuk praktikan.

3. Form Menu Laporan User

(64)

Desain menu laporan user dirancang untuk menampilkan data nilai

praktikum untuk user (praktikan). Dalam desain ini hanya diberikan pilihan

menampilkan data nilai praktikum berdasarkan sesi praktikum yang dipilih.

4. Form Menu Laporan Admin

Gambar 3.16 Desain InterfaceForm Menu Laporan Admin

Desain menu laporan admin dirancang untuk menampilkan data nilai

praktikum untuk kepala laboratorium. Dalam desain ini diberikan pilihan

menampilkan data nilai praktikum berdasarkan sesi praktikum dan modul

yang dipilih.

3.2.5 Pseudo-code Program

Pseudo-code adalah kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau

merupakan penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah. Pseudo-code sering

digunakan untuk menuliskan algoritma dari suatu permasalahan. Pseudo-code

berisikan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan (hampir

sama dengan algoritma), hanya saja bentuknya sedikit berbeda dengan algoritma.

(65)

permrograman. Selain itu biasanya pseudo-code menggunakan bahasa yang

mudah dipahami secara universal dan juga lebih ringkas daripada algoritma.

Berikut adalah pseudo-code dari aplikasi berbasis desktop dan web :

a. Pseudo-code Aplikasi Berbasis Desktop

Prosedur Login

Input username. Input password.

Tekan tombol “submit”.

IF username dan password = Cocok THEN Form Input Nilai Praktikum muncul. ELSE

Input ulang username dan password. Prosedur Tampil Nilai Admin

Pilih Sesi.

Pilih Modul.

Tekan tombol “submit”. Prosedur Tampil Nilai User

Pilih Sesi.

Tekan tombol “submit”.

b. Pseudo-code Aplikasi Berbasis Desktop

Prosedur Login

Input username.

Input password.

Tekan tombol “submit”.

IF username dan password = Cocok THEN Form Input Nilai Praktikum muncul. ELSE

Input ulang username dan password.

Prosedur Utama Input Nilai Praktikum

Pilih Sesi

Pilih Jenis Nilai

Pilih Modul

Tekan tombol “tampilkan”.

IF pilih input nilai praktikan per orang = TRUE THEN

Pilih praktikan.

Input Nilai.

Tekan “enter”.

ELSE

Centang check box “semua nilai praktikan”.

(66)

Tekan “enter”. Prosedur Update Nilai

IF update nilai per modul = TRUE THEN

Pilih modul 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, FP ELSE IF update nilai total, rata2, dan grade nilai = TRUE THEN

Pilih Sesi.

Pilih NPM.

ELSE

Tutup Form Data Laporan. Prosedur Cek Laporan

IF radio button “nilai total, rata2, dan grade” = TRUE THEN

Pilih Sesi.

Tekan tombol “submit”.

ELSE

Pilih Sesi.

Pilih Modul.

Gambar

Gambar 2.8  Dokumen XML yang Digabung Dalam HTML
Gambar 2.9 Tampilan Dokumen XML pada Browser
Gambar 2.10 Contoh Dokumen XML
Gambar 3.1 Ilustrasi Arsitektur Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal interface, sistem Tes Awal Praktikum ini mengadopsi dari interface penelitian sebelumnya. Hal ini dikarenakan agar tidak menganggu sistem yang sudah ada.

SI-VMBG adalah sistem informasi berupa web, yang dapat diakses melalui akses jaringan internet oleh karyawan PVMBG dan masyarakat umum, serta berbagai pihak yang

Berdasarkan penelitian, pengujian dan pembuatan dokumentasi telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa penerapan arsitektur restful web service yang

Aplikasi akan mengolah data suhu dari server pada ruangan yang didapatkan melalui sensor suhu, kemudian data tersebut ditampilkan melalui sebuah situs web yang dapat diakses

Pada gambar 3 dapat dilihat arsitektur sistem yang akan dibangun, terdapat tiga aplikasi antar muka untuk mengakses layanan web service antara lain adalah aplikasi

Salah satu media informasi berbasis internet yang dapat dimanfaatkan adalah situs web yang manfaatnya dapat diakses oleh pengguna untuk mendapatkan dan memenuhi

Pada gambar 3 dapat dilihat arsitektur sistem yang akan dibangun, terdapat tiga aplikasi antar muka untuk mengakses layanan web service antara lain adalah aplikasi

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari laporan tugas akhir yang dibuat oleh penulis ini adalah merancang dan membangun prototype REST Web service