• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Wireless Body Area Network (WBAN) merupakan perangkat elektronik yang menggunakan metode jaringan sensor untuk bertujuan diterapkan di peralatan medis. Wireless Body Area Network (WBAN) memiliki banyak aplikasi ke area lain seperti pada olahraga, militer, fitness, keselamatan jalan tetapi kegunaan utama nya ialah dalam perawatan kesehatan untuk memantau pasien dan mengumpulkan sinyal fisiologis. Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap WBAN semakin meningkat karena telah menjadi bidang penelitian yang penting karena kebutuhannya yang semakin meningkat di beberapa bidang [1][2][3]. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ada lebih dari 181 juta kasus COVID-19 yang ada di seluruh dunia hingga saat ini. Oleh karena itu, untuk dapat memantau jumlah pasien yang besar ini, diperlukan teknologi WBAN [4].

Teknologi ini menyediakan sistem pemantauan kesehatan jarak jauh secara real time. Melalui penggunaan sensor node pada tubuh manusia untuk mendeteksi kesehatan tubuh dan mengirimkannya ke server serta menampilkan status kesehatan tubuh untuk tindakan lebih lanjut[2]. Sistem canggih ini memudahkan pasien dengan dukungan mobilitas fisik tanpa harus tinggal lama di rumah sakit.

Dalam WBAN, sistem memiliki node sensor pemantauan yang berbeda seperti sensor dan aktuator. Node sensor digunakan untuk mengukur parameter tubuh tertentu sedangkan aktuator bekerja pada data yang diterima dari node sensor lainnya. Selain itu, perangkat pribadi bertindak sebagai unit kontrol untuk mengumpulkan data dari node sensor dan mengirimkannya ke server medis menggunakan tautan nirkabel [5].

Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat sistem pemantauan pasien dimana pasien dapat dimonitor selama 24 jam dengan teknologi Internet of Things (IoT). Pada penelitian Tarmidi [6]

memanfaatkan IoT terhadap benda-benda di sekitar agar bisa terhubung dengan berbagai hal dari berbagai bidang melalui Internet. Untuk aplikasi perawatan

(2)

jaringan internet. Secara umum diketahui bahwa Internet of Things (IoT) merupakan teknologi paradigma baru yang dapat menghubungkan kesehatan yang terhubung dengan IoT [7], disinilah peranan internet of things (IOT) pada WBAN. IoT menyediakan konsep dan teknologi dimana pengguna WBAN dapat mengendalikan node sensor, memantau kondisi node sensor, memantau kesehatan tubuh, memperoleh data dan informasi secara real time, online dan remote melalui perangkat seluler dan perangkat lain di internet dengan sistem operasi android.

Teknologi WBAN yang digunakan untuk pertukaran informasi adalah Esp8266 dimana pemilihan teknologi komunikasi tersebut berpengaruh terhadap kinerja WBAN yang efisien dan hemat daya. Karena sebagian besar perangkat berbasis jaringan nirkabel dioperasikan dengan baterai, tantangan daya hadir dihampir setiap area penerapan jaringan sensor nirkabel. Masalah lainnya yaitu untuk sistem keamanan medis dari gangguan, data fisiologis yang dikumpulkan oleh jaringan sensor adalah informasi kesehatan yang bersifat pribadi. Sangat penting untuk menjaga agar informasi tidak dapat diakses oleh entitas yang tidak berwenang [8].

Sistem WBAN dapat menawarkan dua hal keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan sistem pemantauan pasien elektronik saat ini. Pertama Keuntungannya adalah mobilitas pasien karena penggunaan perangkat pemantauan portabel. Kedua Keuntungan adalah fasilitas pemantauan independen lokasi. Node WBAN menjadi perangkat otonom dapat mencari dan menemukan jaringan komunikasi yang cocok untuk mengirimkan data ke server database jarak jauh untuk penyimpanan [9].

Sistem pemantauan kesehatan WBAN dapat memberikan manfaat yang beragam pengguna: dari penggemar outdoor yang sehat yang ingin melacak tingkat kebugaran mereka selama berolahraga, kepada pengguna dengan mengganggu kondisi medis atau pasien yang menjalani rehabilitasi [10].

Umumnya pemantauan kesehatan dilakukan secara berkala, dimana pasien harus mengingat gejalanya, maka dari itu aplikasi perawatan kesehatan dari jaringan sensor nirkabel memungkinkan bantuan di rumah, panti jompo, uji klinis dan penelitian augmentasi [8].

(3)

Pada paper R. Harini dkk (2017) mengusulkan kerangka kerja pengamatan EKG menggunakan aplikasi android. Kerangka kerja ini bergantung pada sensor EKG, mikrokontroler, dan inovasi android. Menggunakan Pelindung Sensor e- Wellbeing yang memungkinkan board Arduino UNO untuk melakukan aplikasi biometrik dan terapeutik di mana pemeriksaan tanda penting diperlukan dengan memanfaatkan berbagai sensor seperti, Elektrokardiogram (EKG), Detak Jantung, Oksigen dalam Darah (SPO2), Suhu Tubuh, Glukometer, Arus Angin (Pernapasan) dan sebagainya untuk kapasitas informasi dalam web XAMPP digunakan. Kerangka yang diusulkan memungkinkan spesialis untuk melihat parameter fundamental pasiennya dari jarak jauh dan secara progresif dalam waktu yang sebenarnya [11]. Pada paper Ranjeet Kumar dkk (2017) mengusulkan sistem menggunakan Jaringan Sensor Tubuh, node jaringan sensor tubuh dilampirkan dengan sensor suhu, kelembaban dan denyut nadi, data penginderaan dari node BSN dikirim ke cloud melalui raspberry pi untuk mengambil data di ponsel [12]. Dan Devashri Deshmukh dkk (2017) mengusulkan kerangka kerja pengamatan layanan manusia berbasis android di mana tanda penting pasien, misalnya ketegangan peredaran darah, spo2, detak jantung dan sebagainya diperiksa dan data yang diperoleh oleh sensor dikirim melalui aplikasi android.

Semua informasi tersebut menggunakan layanan berbasis web sebagai server pusat dan akan ditampilkan kepada pengguna melalui aplikasi android yang memiliki kelebihan lebih mudah untuk diakses [13].

Platform android merupakan sebuah platform perangkat lunak untuk smartphone berbasis mobile. Sistem operasi android mampu didistribusikan secara terbuka atau dikenal dengan istilah open source, hal ini memungkinkan bagi para developer untuk mengatur, memodifikasi atau mengembangkan aplikasi sendiri. Sistem operasi ini dibuat agar internet bisa digunakan pada smartphone sehingga lebih memudahkan user [14]. Pada penelitian Al Fatur [15]

menggunakan aplikasi android teknologi mobile yang bisa tetap diakses tanpa terhalang tempat maupun waktu, dengan syarat harus tetap terkoneksi ke internet.

Penerapan teknologi mobile berbasis android pada sistem monitoring kesehatan tubuh dilaksanakan dengan berdasarkan data yang dinyatakan oleh

(4)

Kementerian Komunikasi dan Informasi bahwa penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. Hal itu terdorong oleh banyaknya jumlah pengguna ponsel pintar mencapai 167 juta orang atau 89% dari total penduduk Indonesia [16].

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bagaimana perkembangan teknologi smartphone sudah menyebar keseluruh kalangan masyarakat. Penting bagi para developer android untuk menjaga kualitas aplikasi yang di buat agar menghasilkan suatu aplikasi yang bermutu dan bermanfaat serta mudah digunakan oleh masyarakat.

Rosa, A. S dan Shalahuddin (2014) menyatakan bahwa sebuah perangkat lunak perlu dijaga kualitasnya. Kualitas ini sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selain itu kualitas perangkat lunak perlu dijaga agar dapat bertahan hidup, dapat bersaing dengan perangkat lunak lain, dapat bersaing dalam hal pemasaran, efektif dalam biaya pengembangan, dan mempertahankan pelanggan.

Pengujian perangkat lunak merupakan elemen penting dari jaminan kualitas dan mempresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean (Pressman, 2010). Sering perangkat lunak mengandung kesalahan (error) pada proses-proses tertentu pada saat perangkat lunak sudah berada di tangan pengguna. Kesalahan-kesalahan pada perangkat lunak ini sering disebut dengan bug. Untuk menghindari banyaknya bug maka diperlukan pengujian perangkat lunak sebelum perangkat lunak didistribusikan ke pelanggan atau selama perangkat lunak masih dalam pengembangan [17].

Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak menggunakan ISO 9126, yang di buat oleh International Organization for Standarization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). Ada enam ukuran kualitas yang ditetapkan oleh ISO 9126, yaitu fungsionalitas, reliability, usability, efisiensi, postabilitas, serta maintainability [18][19][20].

Pada penelitian ini, telah dirancang sebuah aplikasi cerdas berbasis android untuk memonitoring kondisi kesehatan tubuh menggunakan tiga buah node sensor yang menampilkan pembacaan deteksi kesehatan tubuh secara real time di smartphone. Adapun kelebihan dari aplikasi cerdas ini yakni otomatis

(5)

mendeteksi suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung dan kadar oksigen dalam darah, juga menampilkan grafik pembacaan data kesehatan tubuh serta status kesehatan tubuh apakah sehat, indikasi, atau butuh tindakan. Selain itu, aplikasi ini telah diuji menggunakan standar ISO 9126 sebagai standar untuk menjaga kualitas dari aplikasi yang digunakan. Maka dari itu penulis tertarik untuk memberi judul : “PERANCANGAN WIRELESS BODY AREA NETWORK SEBAGAI MONITORING KESEHATAN TUBUH BERBASIS APLIKASI ANDROID”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat disimpulkan perumusan masalah tentang:

1. Bagaimana merancang sebuah aplikasi untuk mendeteksi dan memantau kesehatan tubuh secara real time di smartphone dengan menampilkan informasi suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam darah, grafik dan status kesehatan tubuh?

2. Bagaimana kualitas aplikasi yang dihasilkan berdasarkan standar ISO 9126?

3. Bagaimana penggunaan protokol komunikasi HTTP sebagai salah satu bagian dari protokol TCP/IP dalam alur proses komunikasi yang dilakukan, mulai dari membaca data server dan melakukan pengolahan data di aplikasi android hingga ditampilkan pada layar smartphone?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah:

1. Merancang sebuah aplikasi untuk mendeteksi dan memantau kesehatan tubuh secara real time di smartphone dengan menampilkan informasi suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam darah, grafik dan status kesehatan tubuh.

(6)

2. Mengetahui kualitas aplikasi yang digunakan berdasarkan standar ISO 9126.

3. Mengimplementasikan protokol komunikasi HTTP sebagai salah satu bagian dari protokol TCP/IP dalam proses komunikasi yang dilakukan, mulai dari membaca data server, kemudian melakukan pengolahan data di aplikasi android hingga ditampilkan pada layar smartphone.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan Tugas Akhir ini antara lain yaitu:

1. Mengetahui proses kerja dari aplikasi monitoring kesehatan tubuh.

2. Membantu dan memudahkan dalam proses monitoring kesehatan tubuh secara real time dengan hanya menggunakan smartphone.

3. Dapat meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap keadaan kesehatan tubuh dengan menjaga pola hidup sehat sehari-hari.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis lebih menekankan pada:

1. Proses bagaimana merancang sebuah aplikasi untuk mendeteksi dan memantau kesehatan tubuh secara real time di smartphone dengan menampilkan informasi suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung dan kadar oksigen dalam darah, grafik dan status kesehatan tubuh.

2. Proses komunikasi hanya sebatas client - server. Komunikasi ke server untuk membaca data hasil monitoring, kemudian dilakukan pengolahan data di android hingga di tampilkan pada smartphone sebagai client.

3. Aplikasi diuji menggunakan standar ISO 9126 meliputi pengujian functionality, efficiency, dan usability.

(7)

1.6 Metode Penulisan

Penulisan proposal tugas akhir ini menggunakan beberapa sebagai berikut:

1. Metode Konsultasi

Metode ini dilaksanakan melalui tanya jawab secara langsung dengan dosen pembimbing.

2. Metode Studi Pustaka

Yaitu merupakan metode pengumpulan data mengenai sistem monitoring kesehatan tubuh serta mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara real time pada Wireless Body Area Network yang menggunakan teknologi dari beberapa sensor yaitu sensor suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung dan oximeter dengan metode Fuzzy Mamdani yang bersumber dari buku, internet, artikel dan lain-lain.

3. Metode Observasi

Yaitu merupakan metode pengamatan terhadap alat yang dibuat sebagai acuan pengambilan informasi. Observasi ini dilakukan di Posyandu.

4. Metode Cyber

Dengan cara mencari informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dari internet sebagai bahan referensi laporan.

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan proposal tugas akhir ini, sistematika penulisan terdiri dari beberapa bab dengan perincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dari perangkat atau komponen yang digunakan, serta perbandingan penelitian sebelumnya.

(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan metode dan proses desain simulasi yang akan dibuat berupa perancangan perangkat lunak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan hasil yang akan dicapai dengan menggunakan metodologi yang telah ditentukan sebelumnya. Bab ini juga merencanakan waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan alat.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

IRR (internal rate of return). Strategic importance & fit. Level of risk exposure. Aspek sosial yang berhubungan dengan implementasi proyek. Pengaruhnya terhadap group image.

Pada bagian ini kami panitia pembangunan Masjid UNIBA Surakarta”, mengucapkan syukur kehadirat ALLAH SWT karena telah menggerakkan hati baik kepada para donatur

III. Yang pertama adalah node sensor, node server dan aplikasi. Unit sensor digunakan untuk mendapatkan pembacaan suhu tubuh, detak jantung dan saturasi oksigen

- Guru mengirimkan pertanyaan kepada peserta didik melalui WAG Kelas dan Messengger Kelas tentang pengertian interaksi sosial disosiatif beserta dengan 2 contoh

Alat ini dirancang untuk dapat memantau suhu tubuh dan detak jantung pasien pada jarak jauh, dengan memberi pesan notifikasi pada aplikasi Telegram pada smartphone atau

Selain itu data yang didapat untuk menentukan dosen terbaik belum menggunakan metode yang baik, untuk itu diperlukan alat bantu komputer dan penggunakan metode di

Jenis tindakan operasi terdiri dari: appendiktomi, cholesistektomi, hernia repair, dan berbagai jenis laparotomi (peritonitis, colostomi, reseksi colon karena:

Upaya pemberdayaan masyarakat lokal pada Daya Tarik Wisata Lemo adalah adalah upaya pemberdayaan masyarakat lokal yang dilakukan oleh pihak pemerintah Kabupaten