• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Hotel Sembalun Agro Lombok Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Hotel Sembalun Agro Lombok Timur)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

( Studi pada Hotel Sembalun Agro Lombok Timur)

Ardi Raiz Martadinata

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ardiraism@gmail.com

Dosen Pembimbing

Dr. Wahdiyat Moko, SE., MM ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel Sembalun Agro. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yaitu metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini. Sampel dari penelitian ini adalah 37 responden staff yang didapat dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner.

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja karyawan memiliki dampak terhadap kinerja karyawan pada Hotel Sembalun Agro dan karyawan memiliki kinerja yang baik yang dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai arahan dari pimpinan.

Kata Kunci: Lingkungan kerja non fisik, Disiplin kerja, Kinerja karyawan

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen perusahaan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan. Begitu pentingnya peran sumber daya manusia dalam mendukung pertumbuhan dan kemajuan suatu perusahaan. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan dapat menjalankan kegiatan bisnisnya secara optimal guna

(2)

mencapai berbagai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dapat dibangun melalui strategi-strategi sumber daya manusia.

Perusahaan mempunyai peran penting dalam menciptakan dan menjaga kinerja karyawan agar tetap optimal. Perusahaan menginginkan kinerjanya selalu maksimal, sedangkan karyawan menginginkan kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Hal ini menimbulkan hubungan yang saling terkait antar keduanya. Menurut Anoraga (2015) faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah motivasi, pendidikan, ketrampilan, sikap dan etika, tingkat penghasilan, teknologi, disiplin kerja serta lingkungan kerja.

Berdasarkan hal tersebut, maka lingkungan kerja terutama lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan jalannya suatu perusahaan dimana karyawan akan merasa nyaman untuk melakukan aktivitas kerja bila didukung oleh suasana dan hubungan antar sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan yang nyaman.

Lingkungan kerja non fisik sangat penting diperhatikan oleh pimpinan perusahaan yang tidak bisa diabaikan. Lingkungan kerja non fisik adalah yang berkaitan dengan hubungan kerja yang berarti hubungan dengan atasan maupun rekan kerja atau hubungan dengan bawahan, Sedarmayati (2001). Hubungan kerja antar pegawai sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan terutama bagi

pegawai yang bekerja secara berkelompok. Hubungan kerja antar pegawai dan pimpinan memberikan pengaruh bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjannya. Sikap bersahabat dan saling menghormati yang diciptakan atasan membuat pegawai lebih betah dan semangat kerja dan tentunya sikap saling menghormati juga penting untuk memberikan batasan antara atasan dan bawahan.

Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan instansi baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 2002). Penerapan disiplin bagi karyawan diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan di samping itu perlu didukung lingkungan kerja yang baik sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja menjalankan tugas-tugas yang dibebankan dan menjadi tanggung jawabnya.

Hotel merupakan salah satu industri jasa yang menyediakan jasa akomodasi ataupun penginapan. Pada Hotel Sembalun Agro terjadi peningkatan tingkat hunian kamar hotel sejalan dengan membaiknya situasi pariwisata, mengakibatkan jumlah tugas yang dikerjakan oleh karyawan hotel juga bertambah. Jumlah tugas atau pekerjaan yang bertambah dan tidak adanya kejelasan dan pemahaman dari karyawan antara tugas pokok dan fungsi menyebabkan karyawan mempunyai peran ganda, beban kerja yang harus dikerjakan bertambah yang

(3)

dapat membuat karyawan kelebihan beban kerja karena tidak dikomunikasikan dengan baik antar atasan dengan karyawannya. Selain itu berdsarkan data yang diperoleh, tingkat kedisiplinan terus menurun. Angka keterlambatan karyawan setiap bulan mengalami peningkatan. Maka selayaknya pihak pengelola hotel dengan menginginkan menumbuhkan lingkungan kerja non fisik yang lebih baik dan disiplin kerja pada tenaga kerjanya agar memiliki knerja yang baik.

LANDASAN TEORI Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, Mangkunegara (2009). Hasibuan (2001) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja juga dapat di sebut sebagai tolak ukur keberhasilan dari suatu tujuan. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung terciptanya tujuan perusahaan. Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan

manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Tetapi pada kenyataannya ada saja masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang bisa membuat kinerja karyawan perusahaan menurun.

Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Meskipun tidak berpengaruh langsung terhadap perusahaan, namun sangat berpengaruh pada karyawan. Menurut Wursanto (2009), mendefinisikan lingkungan kerja non fisik sebagai sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja. Sebagai lingkungan kerja spisikis yang di definisikan sebagai sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja. Sedangkan, Soedarmayanti (2009) Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja di suatu perusahaan, baik hubungan dengan atasan ataupun sesama rekan kerja, maupun dengan bawahan. Berdasarkan pengertian pengertian tersebut, dapat di katakan bahwa lingkungan kerja non fisik di sebut juga lingkungan kerja psikis yaitu keadaan di sekitar tempat kerja yang bersifat non fisik.

Hubungan kerja antar pegawai sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan terutama bagi pegawai yang bekerja secara berkelompok. Apabila terjadi konflik, dapat memperkeruh suasana lingkungan kerja dan akan menurunkan semangat atau kinerja

(4)

pegawai. Jika hubungan kerja baik, maka akan meningkatkan semangat kerja pegawai dan akan saling membantu dan bekerja sama dalam melakukan pekerjaannya. Hubungan kerja antar pegawai dan pimpinan memberikan pengaruh bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjannya.

Sikap bersahabat yang diciptakan atasan membuat pegawai lebih betah dan semangat kerja yang tinggi. Sikap yang bersahabat, saling menghormati perlu dalam hubungan untuk mencapai tujuan perusahaan bersama. Pada perusahaan, sikap saling menghormati juga penting untuk memberikan batasan antara atasan dan bawahan.

Disiplin Kerja

Hasibuan (2003) menyatakan bahwa disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku. Disiplin menunjukkan sikap hormat pada diri setiap karyawan terhadap peraturan perusahaan, jika peraturan tersebut dilanggar maka karyawan mempunyai disiplin kerja yang buruk. Sutrisno (2009) menyatakan bahwa diisplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk menaati tata tertib. Disiplin kerja juga merupakan sikap yang diperlukan dan mendapat perhatian dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang dalam usaha untuk meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi Sidanti, (2015). Sutrisno (2011) mengemukakan bahwa tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi.

Konsep Hipotesis

Gambar 1. Model Hipotesis Sumber: Data Primer DIolah, 2020 H1 : Lingkungan kerja non fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Hotel Sembalun Agro.

H2 : Lingkungan kerja paling berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Hotel Sembalun Agro.

H3 : Lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Hotel Sembalun Agro.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei. Menurut (Sugiyono, 2013) penelitian Survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan pendapat karakteristik perilaku hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (kuisioner) yang tidak mendalam dan hasil penelitian cenderung untuk di generalisasikan.

Lokasi penelitian pada Hotel Sembalun

(5)

Agro yang beralamat di Jalan Pariwisata Sembalun, Lombok timur, Nusa Tengara Barat. Populasi yang ditetapkan adalah 37 orang karyawan pada Hotel Sembalun Agro dan sampel yang diambil adalah karyawan bagian housekeeping.

Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisis yang di gunakan melalui suatu pengukuran yang berupa angka-angka dengan metode menggunakan statistik.

Uji validitas dan uji reliablitas dilakukan pada instrument penelitian berikutnya menggunakan uji asumsi klasik untuk mengetahui kelayakan model penelitian yang dilakukan.

Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai teknik analisis data serta pengujian hipotesis menggunakan uji t, uji F, dan koefisien determinasi.

HASIL

Karakteristik Responden

Karakteristik responden dapat diketahui berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan. Pada penelitian ini mendiskripsikan mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Sembalun Agro.

Hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan kepada 37 responden yaitu karyawan Hotel Sembalun Agro bagian housekeeping dan dapat dikelompokkan berdasarkan, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, status perkawinan dan jumlah tanggungan keluarga,

Pada variable X1 nilai rata-rata paling tinggi adalah item X1.1, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan

mengenai hubungan karyawan dengan atasan karyawan berjalan dengan harmonis menunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 4,22. Nilai rata-rata terendah terdapat pada item X1.4, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai hubungan karyawan dengan rekan kerja karyawan berjalan secara harmonis dengan nilai rata-rata sebesar 3,95.

Pada variable X2 nilai rata-rata paling tinggi adalah item X2.5, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai karyawan senantiasa berusaha menjalankan pekerjaan dengan baik meskipun beban kerjanya berat dengan nilai rata-rata sebesar 4,49. Nilai rata-rata terendah item X2.4, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai karyawan mengutamakan kepentingan perusahaan dibandingkan dengan kepentingan pribadi dengan nilai rata- rata sebesar 4,03.

Pada variable Y nilai rata-rata paling tinggi adalah Item Y1.1 dan item Y1.2. Item Y1.1 yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai karyawan dapat menyelesakan pekerjaan sesuai dengan standar mutu (kualitas) yang telah ditetapkan sesuai dengan kenyamanan dan keamanan hotel dengan nilai rata- rata sebesar 4,41.

Item Y1.2, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang berlaku dengan nilai rata- rata sebesar 4,41.

(6)

Rata-rata terendah terdapat pada item pernyataan item Y1.5 dan item Y1.7. Y1.5

yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai karyawan dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan dengan nilai rata-rata sebesar 4,16.

Item Y1.7, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan mengenai karyawan selalu datang ke perusahaan tepat waktu dengan nilai rata-rata sebesar 4,16.

Hasil

H1: Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variable Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah 5.417 dan perolehan angka standardized coefficient beta lingkungan kerja non fisik (X1) sebesar 0,583 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

H2: Pengaruh Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Sedangkan perolehan angka standardized coefficient beta disiplin kerja (X2) sebesar 0,382 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa disiplin kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Secara keseluruhan hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik (X1) memiliki pengaruh yang lebih besar

dibandingkan dengan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan.

H3: Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan pada hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa perolehan F hitung sebesar 36,173 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan menunjukkan bahwa keseluruhan model regresi berganda pada penelitian ini adalah signifikan.

Hasil ini menunjukkan bahwa model regresi berganda pada penelitian ini dapat dinyatakan dapat digunakan untuk melakukan prediksi atau melihat pengaruh variabel lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

Pembahasan

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan pada Hotel Sembalun Agro. Artinya bahwa dengan adanya perubahan atau peningkatan lingkungan kerja non fisik maka kinerja karyawan juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sidanti (2015), Dharmaan, (2011) dan Yulianthini, dkk. (2016) yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

(7)

Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Sembalun Agro. Berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan bahwa dengan semakin meningkatnya disiplin kerja maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan. Hasibuan, (2003) mengemukakan bahwa disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja guna terwujudnya tujuan perusahaan.

Keterkaitan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dikemukakan oleh Singodimedjo (2016) yaitu semakin baik disiplin kerja seorang karyawan, maka semakin tinggi hasil kerja (kinerja) yang akan dicapai.

Menurut Dharmawan (2011) Semakin disiplin, maka semakin tinggi kinerja pegawai dan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sidanti (2015) dan Yulianthini, dkk. (2016) yang menyatakan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh lingkungan kerja non fisik dan disiplin karyawan terhadap kinerja karyawan yang di buktikan dengan hasil uji F dengan perolehan F hitung lebih besar dibanding F tabel sebesar 36,173

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Dengan adanya perubahan atau peningkatan lingkungan kerja non fisik maka kinerja karyawan juga akan mengalami peningkatan. Disiplin selalu menjadi ukuran yang positif dan biasanya dijadikan sebagai indikasi seseorang yang sukses mencapai tujuannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sidanti (2015), Dharmaan, (2011) dan Yulianthini, dkk. (2016) yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja yang baik maka akan mempengaruhi kinerja dari pegawai tersebut.

Keterkaitan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dikemukakan oleh Singodimedjo dalam Sutrisno (2016) yaitu semakin baik disiplin kerja seorang karyawan, maka semakin tinggi hasil kerja (kinerja) yang akan dicapai. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sidanti (2015) dan Yulianthini, dkk. (2016) yang menyatakan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian meunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik pada Hotel Sembalun Agro memiliki dampak terhadap kinerja karyawan. Peningkatan

(8)

lingkungan kerja non fisik yang semakin baik akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik yang paling banyak dianggap dipersepsikan baik oleh karyawan adalah hubungan karyawan dengan atasan karyawan berjalan dengan harmonis.

2. Disiplin kerja karyawan pada Hotel Sembalun Agro memiliki dampak terhadap kinerja karyawan. Disiplin karyawan Hotel Sembalun Agro yang semakin baik akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Disiplin kerja karyawan yang paling banyak dipersepsikan baik adalah karyawan Hotel Sembalun Agro senantiasa mentaati peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Adanya pengaruh lingkungan kerja non fisik dan disiplin karyawan terhadap kinerja karyawan. Perubahan dan peningkatan tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan juga menjadi lebih baik.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Hotel Sembalun Agro a. Diharapkan perusahaan

selalu berupaya untuk menjaga hubungan baik dengan karyawan sehingga keharmonisan hubungan

kerja dengan karyawan tetap terjaga dengan baik.

Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan kesempatan yang luas kepada karyawan untuk menyampaikan berbagai bentuk keluhan kerja yang terjadi sehingga dapat ditentukan upaya penyelesaian masalah dengan baik.

b. Perusahaan harus berupaya agar karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi sehingga karyawan akan mengutamakan kepentingan perusahaan dibandingkan dengan kepentingan pribadi.

Kebijakan yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan sanksi secara tegas kepada karyawan yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Bagi pihak lain.

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang meliputi: kompensasi, motivasi, iklim organsiasi dan variabel lain sehingga penelitian ini dapat lebih berkembang.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ambar Teguh Sulistiyani. 2003.

Manajemen Sumber Daya Manusia:

Konsep

Teori dan Pengeembangan Dalam Kontenks Organisasi Publik, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Penerbit PT. Rineka Cipta:

Jakarta.

Basuki, & Susilowati, I. (2005).

Dampak Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja

Terhadap Semangat Kerja.

Jurnal JRBI. Vol 1 No 1 , 31-47.

Buchori Zainun. 2004. Manajemen dan Motivasi. Balai Aksara, Jakarta.Bungin,

Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif:

Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Diah Indriani Suwondo. dan Eddy Madiono Sutanto. 2015 ”Hubungan

Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Krayawan”.

Gibson, M, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. cetakan kedua. Jakarta,

Airlangga.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hasibun, Malayu SP. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi revisi,

Bumi Aksara, Jakarta.

Heni Sidanti. 2015.”Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun”. Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1.

Indrajaya, A. & Adnyani, A. (2013).

Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi

dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV Hitakara Denpasar. E- Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 2(4), 410-421.

Lewa dan Subowo, 2005, Pengaruh Kepemimpinan, lingkungan Kerja Fisik, dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Pertamina (PERSERO) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon, Sinergi Edisi Khusus on Human Resources, 2005.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.. Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung.

(10)

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penerbit

: Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009.

Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan pertama.

Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu 2012. Evaluasi kinerja SDM. Cetakan keenam.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Mardiana. 2005. Manajemen Produksi.

Jakarta : IPWI

Mudiartha Utama, I Wayan. 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Denpasar

UPT. Penerbit : Universitas Udayana.

Pangarso, Astadi dan Rahmadhyanti, Vidi. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja

Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja Dosen Tetap Studi pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung. Jurnal Kinerja Vol 19 No. 1.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:

dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coutler.

2005. Manajemen. PT Indeks, Kelompok

Gramedia, Jakarta

Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. PT Indeks, Kelompok Gramedia,

Jakarta.

Sarwono, Jonathan. 2007 Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan

SPSS,Yogyakarta : Andi OffsetScott & Pandey, 2005.

Sedarmayanti. (2001). Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan serta Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan. (1sted) Bandung: PT. Refika Aditama.

Schultz, D., schultz,S E. 2006.

Psychology & Work Today Ninth Edition. New

Jersey : Pearson Education. Inc.

Soedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung:

CV Mandar Maju.

Soedarmayanti. (2011). Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negri Sipil (cetakan kelim). Bandung : PT. Refika Aditama.

Sondang P. Siagian, 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.

Jakarta. PT

Rieneka Cipta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis dan R&D. Bandung; Alfabeta.

Sunyoto, Danang. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. (1th ed.)

(11)

Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Sutrisno, Edy. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Prenada

Media Group.

Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Kencana.

Sutrisno, Edy. (2012). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.

Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber daya Manusia.

Bandung : Mandarmaju.

Wibow, 2010. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga. Rajawali Pers, Jakarta.

Wursanto, Ignasius. 2009. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Edisi dua.

Yogyakarta:

Andi

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan Implementasi (berisi perencanaan implementasi program baik dalam penguatan pembelajaran, penelitian maupun pengabdian; penjaminan mutu,

pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Aceh adalah disebabkan masih belum tercapainya tujuan organisasi dalam mencapai target realisasi anggaran yang telah

Apabila dilihat bisnis asuransi pada umumnya, mengingat praktik asuransi yang terjadi sekarang ini merupakan hasil dari proses perkembangan zaman yang diawali

remitan antara migran nonpermanen yang memiliki keluarga inti dengan yang tidak memiliki keluarga inti di daerah asal. Dalam penelitian ini migran nonpermanen yang memiliki

‘Kamu sedang mengerjakan ujian , lalu tiba-tiba kamu panik karena kamu lupa dan tidak bisa mengerjakan ujianmu’ Ketika hal itu terjadi, akan banyak pikiran - pikiran

Setelah peneliti melakukan analisis aktivitas produksi pada perusahaan, maka peneliti melakukan pembahasan menganai hasil pengelolaan non-value-added dan value added

Kegiatan pelatihan swamedikasi kepada masyarakat Kelurahan Cisaranten Endah telah terselenggara pada bulan Maret 2017 diikuti oleh 52 orang kader PKK meliputi

"Kejahatan tanpa kekerasan demi keuntungan keuangan yang dilakukan dengan penipuan oleh orang yang pekerjaannya adalah wiraswasta, profesional atau semi