• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTANDI KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTANDI KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kesehatan, petunjuk, kesabaran dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di Kelas XI SMA Negeri 3 Medan”, di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Penulis skripsi ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan didalam penyelesaian skripsi ini. Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS., Dra. Ida Duma Riris, M.Si., dan Drs. Marudut Sinaga, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan. Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd., sebagai kepala sekolah SMA Negeri 3 Medan dan Bapak Simon Manurung sebagai guru Kimia SMA Negeri 3 Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

(2)

memberikan semangat, membantu penulis. Serta teman-teman seperjuangan DIK B 2008.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya mutu pendidikan

Medan, Juli 2012 Penulis,

(3)

iii

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA

NEGERI 3 MEDAN

DELIANI SORAYA (NIM . 408131041) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan M3PK dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model konvensional. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian adalah 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 9 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan M3PK dan kelas XI IA 10 sebagai kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan M3PK yang masing-masing berjumlah 40 siswa diambil secara purposive sampling. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pembagian hand out seminggu sebelum pertemuan pertama pada kedua kelas dan dilakukan pre-test serta setelah selesai pengajaran dilakukan post-test. Data penelitian diolah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji-t dan hasil penelitian terlebih dahulu diolah untuk mencari rata-rata dan Standart Deviasi (SD).

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Panelitian 4

1.7.Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) 7 2.2.1. Pengertian Model Mengajar Menginduksi Perubahan

Konsep (M3PK) 7

2.2.2. Pemikiran Konstruktivisme 9 2.2.3. Belajar Sebagai Perubahan Konsep 11

(5)

vii

2.2.6. Konsep Baru dan Kemungkinan Terjadi 14

2.2.7. Kondisi Untuk Melangsungkan Perubahan Konsep 15 2.3. Strategi Umum Perubahan Konsep 16 2.3.1. Realisasi Praktis dari Perubahan Konsep 19 2.4. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 21 2.5. Langkah-langkah Penerapan M3PK 22 2.6. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 24 2.6.1. Pengertian Kelarutan 24 2.6.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 25 2.6.3. Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan 26 2.6.4. Pengaruh Ion Senama 28 2.6.5. Hubungan Ksp dan pH 28 2.6.6. Ksp dan Reaksi Pengendapan 29

2.7. Kerangka Konseptual 29

2.8. Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.3.1. Variabel Bebas 33

3.3.2. Variabel Terikat 33

3.4. Rancangan Penelitian 34

3.5. Alat Pengumpul Data 36

3.6. Teknik Pengumpulan Data 38

3.7. Teknik Analisis Data 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Alat Pengumpul Data 42

(6)

viii

4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumentasi Tes 43

4.1.4. Daya Pembeda Instrumentasi Tes 43 4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 43 4.2.1. Deskripsi Data Nilai Pre-tes Siswa 44 4.2.2. Deskripsi Data Nilai Post-tes Siswa 45 4.3. Analisis Data Hasil Penelitian 47

4.3.1. Uji Normalitas Data 47

4.3.2. Uji Homogenitas 47

4.3.3. Uji Hipotesis Penelitian 48

4.4. Pembahasan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 51

(7)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 54

Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen Test Pokok Bahasan Kelarutan

dan Hasil Kali Kelarutan 68

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 70

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Soal 75

Lampiran 5. Hand Out 76

Lampiran 6. Peta Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 85

Lampiran 7. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 86

Lampiran 8. Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Kelas eksperimen 88

Lampiran 9 Lembar Observasi Kinerja Guru 91

Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas

Tes Hasil Belajar 92

Lampiran 11. Tabel Validitas Tes 96

Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 97

Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal 99

Lampiran 14. Analisis Varians Butir Soal 102

Lampiran 15. Data Hasil Belajar 104

Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians

kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 108

Lampiran 17. Perhitungan Normalitas 111

Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 114

Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis 118

Lampiran 20. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 120

(8)

xii

Lampiran 22. Tabel Nilai Kritis Distribusi F (Tabel F) 127

Lampiran 23. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 130

Lampiran 24. Tabel Nilai-Nilai Kritis Dalam Distribusi t 131

Lampiran 25. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 132

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain guru, siswa, kurikulum,

lingkungan belajar dan lainnya. Guru dan siswa merupakan dua faktor terpenting

dalam proses pembelajaran. Pentingnya faktor guru dan siswa dapat dirunut

melalui pemahaman hakekat pembelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk

membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

Pendidikan sangat penting dalam penentu kemajuan suatu negara dan

kesejahteraan rakyat. Di Indonesia perbaikan mutu pendidikan dapat dilakukan

dengan memperbaiki sistem belajar dan pembelajarannya. Dalam buku psikologi

pendidikan menjelaskan bahwa inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar dan

pembelajaran. Belajar dapat berlangsung secara internal terhadap semua

pengalaman belajar dan dapat berlangsung melalui pengalaman yang dirancang

guru. (Tim Dosen, 2011). Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama.

Karena keberhasilan pembaharuan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena

guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat

inisiatif pembelajaran.

Hal ini didukung oleh Abdul Hamid K yang menyatakan bahwa di antara

faktor-faktor lain, guru sebagai penggerak proses belajar mengajar memainkan

peranan yang sangat besar. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi yang terjadi

dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru, apakah ia mampu

mengembangkan suatu sistem instruksional atau tidak. Guru yang baik akan selalu

menerapkan berbagai alternatif pendekatan dalam pengelolaan proses belajar

mengajar untuk menghasilkan suatu proses belajar mengajar yang inovatif dan

(10)

2

Dalam proses belajar mengajar guru sebaiknya menerapkan salah satu

strategi agar siswa dapat memahami pelajaran kimia dengan mudah diantaranya

dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yang melibatkan kemampuan

awal yang dimiliki siswa.

Strutktur kognitif anak juga sangat mempengaruhi pemahaman mereka

tentang konsep dan gagan IPA yang dibaca atau yang diterima mereka. Karena

pada waktu konsep dan gagasan IPA atau menerima konsep tertentu, konsep yang

akan terbangun dalam struktur kognitifnya hanyalah konsep yang dapat

berhubungan dengan konsep yang sudah ada sebelumnya. Konsep, prinsip dan

gagasan yang sudah terdapat dalam struktur kognitif anak inilah yang dimaksud

sebagai pengetahuan awal (prior knowledge) anak. Dan pengetahuan awal ini,

berdasarkan sebagai penelitian yang dilakukan, bahwa pengetahuan awal ternyata

sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menerima konsep pelajaran yang

akan diberikan kepadanya.

Jika pra konsep anak tidak sesuai dengan kenyataan ilmiah atau

menyimpang dari pengetahuan ilmiah, maka perlu dilakukan perubahan konsep.

Jadi tugas seorang guru adalah mengubah konsep yang dimiliki anak, dari suatu

konsep yang bersifat naif, tidak ilmiah sehingga siswa dapat memiliki konsep

yang benar.

Untuk itulah guru perlu menggunakan model pembelajaran yang dapat

memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan menguasai

konsep/teori/prinsip yang seharusnya dikuasainya. Salah satu model pembelajaran

yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran

M3PK (Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep), dimana model ini

dapat memudahkan siswa dalam membangun pemahamannya sendiri, proses

belajar mengajar lebih mudah menyenangkan. Dengan menerapkan M3PK tugas

guru akan menjadi lebih mudah dan terarah, hasil pembelajaran siswa lebih

bermakna dan maksimal.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan Model Mengajar

Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) maka akan dilakukan identifikasi

(11)

3

perubahan konsep, mengevaluasi konsep akhir siswa dan meremedial siswa yang

berkemampuan intuitif rendah oleh siswa yang berkemampuan intuitif tinggi

sehingga konsep yang memiliki siswa merupakan pengembangan dari

pengetahuan awal siswa dan akhirnya konsep akhir yang dimiliki siswa menjadi

intelligible, plausible dan fruitfull.

Keberhasilan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep dalam

pembelajaran telah banyak diteliti diantaranya oleh Tetty M. Lumban Gaol (2007)

dimana nilai rata-rata siswa yang diajar dengan model M3PK menghasilkan nilai

7,78, sedangkan pada kelas yang diajar tanpa M3PK mengahasilkan nilai rata-rata

7,30. Redisma Berutu (2007) dimtana nilai rata-rata siswa dengan menggunakan

M3PK menghasilkan nilai 15,26 dan nilai rata-rata siswa tanpa M3PK

menghasilkan nilai rata-rata 13,17. Hermawan Purba (2010) nilai rata-rata siswa

dengan menggunakan M3PK menghasilkan nilai 82,00 dan nilai rata-rata siswa

tanpa M3PK menghasilkan nilai rata-rata 73,12.

Pada mata pelajaran kimia sering kali banyak permasalahan yang timbul,

khususnya pada sub pokok bahasan Kelarutan dan Hasil kali kelarutan. Kelarutan

dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu materi pokok Kimia di kelas XI

SMA. Dimana pokok bahasan ini membutuhkan pemahaman konsep-konsep

untuk mengetahui kelarutan dan hasil kali kelarutan pada suatu larutan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan

Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia

Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di Kelas XI

SMA Negeri 3 Medan”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah :

1. Penggunaan model atau metode yang tidak tepat.

2. Model mengajar yang digunakan guru tidak melibatkan kemampuan awal

(12)

4

3. Kurang diperhatikannya konsep awal siswa

4. Materi pelajaran kimia yang sarat dengan konsep dan perhitungan yang

dianggap sulit sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan pada

pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan M3PK sebagai model

pembelajaran di SMA Negeri 3 Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

“ Sejauh mana pengaruh model belajar M3PK terhadap peningkatan hasil

belajar kimia siswa pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas

XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan M3PK pada

pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan tahun ajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali

kelarutan tahun ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam memilih

model mengajar menginduksi perubahan konsep sebagai model pembelajaran

(13)

5

2. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi

peningkatan kualitas pengajaran dan sebagai perkembangan atau bahan

rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran

kimia.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan

sebagai motivasi belajar pada pelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah suatu model

pembelajaran yang bertujuan untuk menginduksi konsep yang benar dan

terstruktur kepada siswa. M3PK ini merupakan model pembelajaran yang bersifat

konstruktivisme. Dalam hal ini siswa dituntun membangun pemahamannya

sendiri atau dengan kata lain siswa menjadi pusat pembelajaran. Dalam model ini

perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu intelligibility yang

artinya konsep tersebut memiliki arti atau makna dalam diri siswa. Aspek yang

kedua adalah plausible yang artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya

benar. Sedangkan aspek yang ketiga adalah fruitfull yang artinya konsep tersebut

memberikan “buah” bagi dirinya.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar.

Hasil kali kelarutan merupakan salah satu materi pokok bahasan kimia di

kelas XI SMA, dimana hasil kali kelarutan ini dihitung hanya untuk garam-garam

yang sedikit dapat larut, karena hubungan hasil kali kelarutan berlaku tepat hanya

(14)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai thitung = 2,01 dan ttabel = 1,67 hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan menggunakan model mengajar menginduksi perubahan konsep

dibandingkan tanpa menggunakan model mengajar menginduksi perubahan

konsep.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan :

1. Agar guru kimia khususnya di SMA bukan hanya menguasai bahan ajar tetapi

berkenan mengajarkan materi pokok menggunakan Model Mengajar

Menginduksi Perubahan Konsep Simson Tarigan sebagai salah satu alternatif

untuk peningkatan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan bahan

masukan untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak melakukan

penelitian yang sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.

3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan pokok bahasan yang

berbeda sebagai langkah konkrit untuk meningkatkan mutu pendidikan

(15)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Berutu, S., (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas X Semester I SMA Budi Murni 3 Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Chang, R., (2003), Kimia Dasar Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Djamarah dan Zain, (1996), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan

Lumban Gaol,T.M., (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan

Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Di Kelas XI Sma Negeri 12 Medan., Skripsi FMIPA, Unimed, Medan

Parning dan Horale, (2005), Buku Kimia 2B, Yudhistira, Jakarta

Partana, C.F., dan Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia Untuk Sma-Ma Kelas

XI IPA, Penerbit SIC, Jakarta

Premono, Shidiq., (2009), Kimia Sma-Ma Kelas XI, PT.Pustaka Insan Madani,

Jakarta

Poppy, K, dkk.,(2009). Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta

Purba, Hermawan, (2011), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan

Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Teladan P.Siantar, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan

Silitonga, P.M., (2009), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Jakarta

Tarigan, S., (2005), Persepsi Tentang ”Anak” Dalam Proses Belajar Mengajar

(PBM) IPA, Jurnal Pendidikan Kimia,

Tarigan, S., (2005), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)

sebagai salah satu alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA.

(16)

53

Tarigan, S., (2007), Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia. Jurnal Pendidikan

Kimia, 2(2) : 57-62

Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok

Bahasan Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia2(1) : 27-34

Tarigan, S., (2011), Strategi Belajar Mengajar Kimia, FMIPA UNIMED, Medan

Tim Dosen, (2011), Psikologi Pendidikan. FIP UNIMED, Medan

Trianto, (2011), Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresive, Kencana Prenada

Media Grup, Jakarta

Widodo, A., (2007), Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

1) Altruism (perilaku menolong), merupakan perilaku menolong, seperti: membantu menyelesaikan tugas orang lain yang tidak masuk kerja, membantu pegawai lain

Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.. Psikologi Manajemen: Penuntun

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis apakah MOCAF dapat dikombinasikan dengan terigu, (2) menganalisis apakah terdapat perbedaan proses produksi pada roti

Wortel dan bawang daun merupakan sayuran yang paling banyak dibudidayakan di kawasan agropolitan Cianjur dengan produksi sebesar 25.547,1 ton tahun 2005 menjadi 7.157 ton

[r]

Inti dari penelitian ini adalah memperoleh formula untuk sediaan tablet hisap ekstrak kemangi dengan menggunakan metode granulasi basah, metode ini dipilih karena selain sudah

*Dokumen terkendali jika disimpan di tempat penyimpanan dokumen yang ditentukan dan divalidasi oleh

[r]