KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kesehatan, petunjuk, kesabaran dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di Kelas XI SMA Negeri 3 Medan”, di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Penulis skripsi ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan didalam penyelesaian skripsi ini. Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS., Dra. Ida Duma Riris, M.Si., dan Drs. Marudut Sinaga, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan. Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd., sebagai kepala sekolah SMA Negeri 3 Medan dan Bapak Simon Manurung sebagai guru Kimia SMA Negeri 3 Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
memberikan semangat, membantu penulis. Serta teman-teman seperjuangan DIK B 2008.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya mutu pendidikan
Medan, Juli 2012 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA
NEGERI 3 MEDAN
DELIANI SORAYA (NIM . 408131041) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan M3PK dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model konvensional. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian adalah 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 9 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan M3PK dan kelas XI IA 10 sebagai kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan M3PK yang masing-masing berjumlah 40 siswa diambil secara purposive sampling. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pembagian hand out seminggu sebelum pertemuan pertama pada kedua kelas dan dilakukan pre-test serta setelah selesai pengajaran dilakukan post-test. Data penelitian diolah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji-t dan hasil penelitian terlebih dahulu diolah untuk mencari rata-rata dan Standart Deviasi (SD).
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 3
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 4
1.6.Manfaat Panelitian 4
1.7.Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 6
2.1.1. Pengertian Belajar 6
2.1.2. Hasil Belajar 7
2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) 7 2.2.1. Pengertian Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) 7
2.2.2. Pemikiran Konstruktivisme 9 2.2.3. Belajar Sebagai Perubahan Konsep 11
vii
2.2.6. Konsep Baru dan Kemungkinan Terjadi 14
2.2.7. Kondisi Untuk Melangsungkan Perubahan Konsep 15 2.3. Strategi Umum Perubahan Konsep 16 2.3.1. Realisasi Praktis dari Perubahan Konsep 19 2.4. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 21 2.5. Langkah-langkah Penerapan M3PK 22 2.6. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 24 2.6.1. Pengertian Kelarutan 24 2.6.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 25 2.6.3. Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan 26 2.6.4. Pengaruh Ion Senama 28 2.6.5. Hubungan Ksp dan pH 28 2.6.6. Ksp dan Reaksi Pengendapan 29
2.7. Kerangka Konseptual 29
2.8. Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.3.1. Variabel Bebas 33
3.3.2. Variabel Terikat 33
3.4. Rancangan Penelitian 34
3.5. Alat Pengumpul Data 36
3.6. Teknik Pengumpulan Data 38
3.7. Teknik Analisis Data 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Alat Pengumpul Data 42
viii
4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumentasi Tes 43
4.1.4. Daya Pembeda Instrumentasi Tes 43 4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 43 4.2.1. Deskripsi Data Nilai Pre-tes Siswa 44 4.2.2. Deskripsi Data Nilai Post-tes Siswa 45 4.3. Analisis Data Hasil Penelitian 47
4.3.1. Uji Normalitas Data 47
4.3.2. Uji Homogenitas 47
4.3.3. Uji Hipotesis Penelitian 48
4.4. Pembahasan 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 54
Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen Test Pokok Bahasan Kelarutan
dan Hasil Kali Kelarutan 68
Lampiran 3. Instrumen Penelitian 70
Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Soal 75
Lampiran 5. Hand Out 76
Lampiran 6. Peta Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 85
Lampiran 7. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 86
Lampiran 8. Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Kelas eksperimen 88
Lampiran 9 Lembar Observasi Kinerja Guru 91
Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas
Tes Hasil Belajar 92
Lampiran 11. Tabel Validitas Tes 96
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 97
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal 99
Lampiran 14. Analisis Varians Butir Soal 102
Lampiran 15. Data Hasil Belajar 104
Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians
kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 108
Lampiran 17. Perhitungan Normalitas 111
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 114
Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis 118
Lampiran 20. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 120
xii
Lampiran 22. Tabel Nilai Kritis Distribusi F (Tabel F) 127
Lampiran 23. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 130
Lampiran 24. Tabel Nilai-Nilai Kritis Dalam Distribusi t 131
Lampiran 25. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu
sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain guru, siswa, kurikulum,
lingkungan belajar dan lainnya. Guru dan siswa merupakan dua faktor terpenting
dalam proses pembelajaran. Pentingnya faktor guru dan siswa dapat dirunut
melalui pemahaman hakekat pembelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk
membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Pendidikan sangat penting dalam penentu kemajuan suatu negara dan
kesejahteraan rakyat. Di Indonesia perbaikan mutu pendidikan dapat dilakukan
dengan memperbaiki sistem belajar dan pembelajarannya. Dalam buku psikologi
pendidikan menjelaskan bahwa inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar dan
pembelajaran. Belajar dapat berlangsung secara internal terhadap semua
pengalaman belajar dan dapat berlangsung melalui pengalaman yang dirancang
guru. (Tim Dosen, 2011). Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama.
Karena keberhasilan pembaharuan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena
guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat
inisiatif pembelajaran.
Hal ini didukung oleh Abdul Hamid K yang menyatakan bahwa di antara
faktor-faktor lain, guru sebagai penggerak proses belajar mengajar memainkan
peranan yang sangat besar. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi yang terjadi
dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru, apakah ia mampu
mengembangkan suatu sistem instruksional atau tidak. Guru yang baik akan selalu
menerapkan berbagai alternatif pendekatan dalam pengelolaan proses belajar
mengajar untuk menghasilkan suatu proses belajar mengajar yang inovatif dan
2
Dalam proses belajar mengajar guru sebaiknya menerapkan salah satu
strategi agar siswa dapat memahami pelajaran kimia dengan mudah diantaranya
dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yang melibatkan kemampuan
awal yang dimiliki siswa.
Strutktur kognitif anak juga sangat mempengaruhi pemahaman mereka
tentang konsep dan gagan IPA yang dibaca atau yang diterima mereka. Karena
pada waktu konsep dan gagasan IPA atau menerima konsep tertentu, konsep yang
akan terbangun dalam struktur kognitifnya hanyalah konsep yang dapat
berhubungan dengan konsep yang sudah ada sebelumnya. Konsep, prinsip dan
gagasan yang sudah terdapat dalam struktur kognitif anak inilah yang dimaksud
sebagai pengetahuan awal (prior knowledge) anak. Dan pengetahuan awal ini,
berdasarkan sebagai penelitian yang dilakukan, bahwa pengetahuan awal ternyata
sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menerima konsep pelajaran yang
akan diberikan kepadanya.
Jika pra konsep anak tidak sesuai dengan kenyataan ilmiah atau
menyimpang dari pengetahuan ilmiah, maka perlu dilakukan perubahan konsep.
Jadi tugas seorang guru adalah mengubah konsep yang dimiliki anak, dari suatu
konsep yang bersifat naif, tidak ilmiah sehingga siswa dapat memiliki konsep
yang benar.
Untuk itulah guru perlu menggunakan model pembelajaran yang dapat
memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan menguasai
konsep/teori/prinsip yang seharusnya dikuasainya. Salah satu model pembelajaran
yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran
M3PK (Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep), dimana model ini
dapat memudahkan siswa dalam membangun pemahamannya sendiri, proses
belajar mengajar lebih mudah menyenangkan. Dengan menerapkan M3PK tugas
guru akan menjadi lebih mudah dan terarah, hasil pembelajaran siswa lebih
bermakna dan maksimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) maka akan dilakukan identifikasi
3
perubahan konsep, mengevaluasi konsep akhir siswa dan meremedial siswa yang
berkemampuan intuitif rendah oleh siswa yang berkemampuan intuitif tinggi
sehingga konsep yang memiliki siswa merupakan pengembangan dari
pengetahuan awal siswa dan akhirnya konsep akhir yang dimiliki siswa menjadi
intelligible, plausible dan fruitfull.
Keberhasilan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep dalam
pembelajaran telah banyak diteliti diantaranya oleh Tetty M. Lumban Gaol (2007)
dimana nilai rata-rata siswa yang diajar dengan model M3PK menghasilkan nilai
7,78, sedangkan pada kelas yang diajar tanpa M3PK mengahasilkan nilai rata-rata
7,30. Redisma Berutu (2007) dimtana nilai rata-rata siswa dengan menggunakan
M3PK menghasilkan nilai 15,26 dan nilai rata-rata siswa tanpa M3PK
menghasilkan nilai rata-rata 13,17. Hermawan Purba (2010) nilai rata-rata siswa
dengan menggunakan M3PK menghasilkan nilai 82,00 dan nilai rata-rata siswa
tanpa M3PK menghasilkan nilai rata-rata 73,12.
Pada mata pelajaran kimia sering kali banyak permasalahan yang timbul,
khususnya pada sub pokok bahasan Kelarutan dan Hasil kali kelarutan. Kelarutan
dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu materi pokok Kimia di kelas XI
SMA. Dimana pokok bahasan ini membutuhkan pemahaman konsep-konsep
untuk mengetahui kelarutan dan hasil kali kelarutan pada suatu larutan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di Kelas XI
SMA Negeri 3 Medan”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah :
1. Penggunaan model atau metode yang tidak tepat.
2. Model mengajar yang digunakan guru tidak melibatkan kemampuan awal
4
3. Kurang diperhatikannya konsep awal siswa
4. Materi pelajaran kimia yang sarat dengan konsep dan perhitungan yang
dianggap sulit sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan pada
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan M3PK sebagai model
pembelajaran di SMA Negeri 3 Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
“ Sejauh mana pengaruh model belajar M3PK terhadap peningkatan hasil
belajar kimia siswa pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas
XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan M3PK pada
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan tahun ajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model
pembelajaran konvensional pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali
kelarutan tahun ajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam memilih
model mengajar menginduksi perubahan konsep sebagai model pembelajaran
5
2. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi
peningkatan kualitas pengajaran dan sebagai perkembangan atau bahan
rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran
kimia.
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan
sebagai motivasi belajar pada pelajaran.
1.7. Defenisi Operasional
Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah suatu model
pembelajaran yang bertujuan untuk menginduksi konsep yang benar dan
terstruktur kepada siswa. M3PK ini merupakan model pembelajaran yang bersifat
konstruktivisme. Dalam hal ini siswa dituntun membangun pemahamannya
sendiri atau dengan kata lain siswa menjadi pusat pembelajaran. Dalam model ini
perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu intelligibility yang
artinya konsep tersebut memiliki arti atau makna dalam diri siswa. Aspek yang
kedua adalah plausible yang artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya
benar. Sedangkan aspek yang ketiga adalah fruitfull yang artinya konsep tersebut
memberikan “buah” bagi dirinya.
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan
perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar.
Hasil kali kelarutan merupakan salah satu materi pokok bahasan kimia di
kelas XI SMA, dimana hasil kali kelarutan ini dihitung hanya untuk garam-garam
yang sedikit dapat larut, karena hubungan hasil kali kelarutan berlaku tepat hanya
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai thitung = 2,01 dan ttabel = 1,67 hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan menggunakan model mengajar menginduksi perubahan konsep
dibandingkan tanpa menggunakan model mengajar menginduksi perubahan
konsep.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan :
1. Agar guru kimia khususnya di SMA bukan hanya menguasai bahan ajar tetapi
berkenan mengajarkan materi pokok menggunakan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep Simson Tarigan sebagai salah satu alternatif
untuk peningkatan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan bahan
masukan untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak melakukan
penelitian yang sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.
3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan pokok bahasan yang
berbeda sebagai langkah konkrit untuk meningkatkan mutu pendidikan
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Berutu, S., (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas X Semester I SMA Budi Murni 3 Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Chang, R., (2003), Kimia Dasar Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Djamarah dan Zain, (1996), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Lumban Gaol,T.M., (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Di Kelas XI Sma Negeri 12 Medan., Skripsi FMIPA, Unimed, Medan
Parning dan Horale, (2005), Buku Kimia 2B, Yudhistira, Jakarta
Partana, C.F., dan Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia Untuk Sma-Ma Kelas
XI IPA, Penerbit SIC, Jakarta
Premono, Shidiq., (2009), Kimia Sma-Ma Kelas XI, PT.Pustaka Insan Madani,
Jakarta
Poppy, K, dkk.,(2009). Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta
Purba, Hermawan, (2011), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Teladan P.Siantar, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P.M., (2009), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung
Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Jakarta
Tarigan, S., (2005), Persepsi Tentang ”Anak” Dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM) IPA, Jurnal Pendidikan Kimia,
Tarigan, S., (2005), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
sebagai salah satu alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA.
53
Tarigan, S., (2007), Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia. Jurnal Pendidikan
Kimia, 2(2) : 57-62
Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok
Bahasan Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia2(1) : 27-34
Tarigan, S., (2011), Strategi Belajar Mengajar Kimia, FMIPA UNIMED, Medan
Tim Dosen, (2011), Psikologi Pendidikan. FIP UNIMED, Medan
Trianto, (2011), Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresive, Kencana Prenada
Media Grup, Jakarta
Widodo, A., (2007), Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan