• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA OLEH SISWA KELAS VIII SMP DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA OLEH SISWA KELAS VIII SMP DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh model pembelajaran

Active Debate terhadap keterampilan berbicara. Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Susu, Tahun Pembelajaran 2011/2012 yang berjumlah 158 orang. Sampel penelitian yaitu VIII2.

Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling atau random

sampling. Instrument yang digunakan untuk menyaring data adalah tes.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu, dengan menggunakan uji ”t” sebagai berikut:

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pretest = 66,87, standar deviasi = 7,79. Nilai rata-rata posttest = 78,75, standar deviasi = 8,62. Berdasarkan uji normalitas, hasil pretes dan postest dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahuilah to sebesar 7,42. Selanjutnya, to tersebut dikonsultasikan dengan table t pada taraf signifikan 5% dengan df = N-1, yakni 40-1 = 39. Dari df= 39 diperoleh taraf signifikan 5% = 2,03. Dengan demikian thitung > ttabel

, yakni 7,24 > 2,03, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesi

alternatif (Ha) diterima.

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE

TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA OLEH SISWA

KELAS VIII SMP DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

WILDAN MAHMUDAH

NIM 0510310148

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di semua perguruan tinggi adalah membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi. dalam rangka itulah penulis membuat skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Active

Debate dalam Keterampilan Berbicara oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra

Pangkalan Susu Tahun Pelajaran 2011/2012.”

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk membuat skripsi ini. Karena tanpa bantuan mereka semua, penulis tidak akan dapat menyusun data dan menjadikan sebuah karya ilmiah. Untuk itu ucapan terima kasih penulis haturkan untuk

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor di Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniaty, M. Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni di

Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dr. Rosmawaty, M. Pd sebagai Ketua Jurusan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Sanggup Barus, M. Pd sebagai Sekretaris Jurusan di Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

5. Bapak Dr. Abdurrahman A.S, M.Hum sebagai Ketua Program Studi Bahasa dan sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

6. Bapak Drs. Malan Lubis, M.Hum yang telah membimbing dari awal pembuatan skripsi ini sampai selesai, selaku dosen Pembimbing Skripsi.

7. Ibu Dra. Inayah Hanum, M.Pd, yang telah membimbing penulis dari awal pendidikan akademik sampai akhir selaku dosen pembimbig akademik penulis. 8. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah Dharma

Patra Pangkalan Susu yang telah memberi izin penulis untuk meneliti di sekolah yang ia pimpin.

9. Kepada Ibunda St. Ahmaini dan Ayahnda Junaidi tercinta, serta ibu dan ayah mertua Umi Hani dan Syahrial yang tak henti-hentinya mendo’akan dan senantiasa member dukungan dan semangat sehingga penulis tetap termotivasi untuk menyelesaikan pendidikan ini.

10.Kepada suami tercinta Aidil Syahputra yang juga terus mendorong dan memberikan semangat agar penulis terus menyelesaikan studi ini.

11.Abangnda M. Fahmi Hamzah beserta istri atas bantuan motivasi dan materi juga dukungan.

12.Abannda Ahmad Roj’I Asyfairy dan istri yang tek hentinya memberikan bantuan dari segia apapun.

ii

13.Adinda M. Ilham Fathanah yang juga menduung penulis

14.Dan kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabat yang telah membantu dan teru mendukung penulis.

(7)

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, untuk perbaikan yang akan datang hingga karya ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk peningkatan pendidikan khususnya bidang bahasa dan sastra Indonesia.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian... 7

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... A. Kerangka Teoritis... 9

1. Konsep dasar model pembelajaran aktif debat ... 9

a. Model aktif debat ……… 9

b. Langkah penerapan Model aktif debat ……… 11

c. Berargumentasi dalam debat ………... 13

d. Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi……… 15

2. Konsep dasar berbicara ………... 19

a. Hakikat ketrampilan berbicara ……… 19

b. Jenis-jenis berbicara ……… 20

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas berbicara 22 d. Hambatan dalam kegiatan berbicara ………. 23

e. Pembelajaran berbicara ………. 24

f. Penilaian ketrampilan berbicara ……… 26

B. Kerangka konseptual ………..……… 28

C. Hipotesis penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 30

A. Lokasi dan Waktu penelitian... 30

1. Lokasi... 30

2. Waktu... 30

B. Populasi dan Sampel... 30

1. Populasi... 30

2. Sampel... 31

C. Devenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

D. Rancangan Penelitian... 33

E. Instrumen Penelitian... 33

(9)

F. Jalannya Eksperimen... 35

G. Teknis Analisis Data... 36

1. Menghitung nilai rata-rata ………... 36

2. Menghitung standart deviasi ………... 37

3. Uji normalitas ……….………… 37

4. Uji Homogenitas ……….………... 38

5. Uji Hipotesis ……….…………. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Penyajian data ………... 40

B. Analisis data ………. 40

1. Analisis Data Ketrampilan Berbicara Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Active Debat (Pretes) ... 40

2. Analisis Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Active Debat …………. 44

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas Hasil Pretes ……… 47

2. Uji Normalitas Data Hasil Postes ………... 49

3. Uji Homogenitas ………. 50

D. Pengujian Hipotesis ……….………. 51

E. Temuan Penelitian ……… 51

F. Pembahasan Penelitian ………. 52

(10)

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

ACTIVE DEBATE……… 13

TABEL 3.1 POPULASI SISWA KELAS VIII SMP DHARMA PATRA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012... 31 TABEL 3.2 KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN

BERBICARA………. 34 TABEL 3.3 JALANNYA EKSPERIMEN ONE GROUP DESAIN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA... 33 TABEL 3.4 KRITERIA PENILAIAN... 36 TABEL 4.1 DATA HASIL PRETEST DAN POSTTES…………. 39 TABEL 4.2 DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL PRETES………. 41 TABEL 4.3 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN HASIL

PRETES……… 43

TABEL 4.4 DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR POSTES……... 44 TABEL 4.5 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN HASIL

POSTES……… 46

(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif, oleh karena itu kita harus terampil berbahasa supaya komunikasi berjalan lancar. Suatu komunikasi dikatakan berhasil kalau pesan yang disampaikan pembicara atau penulis dapat dipahami penyimak atau pembaca persis sama seperti yang dimaksudkan pembicara atau penulis tersebut.

Berbicara merupakan proses berpikir dan bernalar agar pembicaraan seseorang dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh orang lain atau penyimak. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang dituangkan dalam bentuk nilai dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran yang bersangkutan. Melalui kemampuan yang diraih oleh siswa kita dapat mengetahui kadar penguasaan kompetensi dari mata pelajaran yang diberikan. Indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 1996:120). Daya serap yang dimaksudkan adalah daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan untuk mencapai prestasi yang tinggi., baik secara individu maupun kelompok atau kolektif.

(12)

Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diarahkan kepada keterampilan siswa berkomunikasi dan fungsi utama sastra sebagai penghalus budi, peningkatan rasa kemanusiaan, kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya, serta penyalur gagasan, imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif baik secara lisan maupun tulis.

Kemampuan atau keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan gagasan pendapat dan perasaan pada pihak lain secara lisan. Ketepatan mengungkapkan gagasan pendapat dan perasaan dipengaruhi oleh penggunaan bahasa yang efektif, tepat dan sesuai dengan kaidah ketatabahasaan yang berlaku.

Agar dapat terjadi hubungan komunikasi timbal balik yang sesuai dengan tujuan komunikasi, segala hal yang berkaitan dengan proses komunikasi harus diperhatikan. Unsur utama dalam komunikasi adalah bagaimana seseorang dapat menggunakan bahasa yang baik dan tepat. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula aspek situasi, waktu, tempat, dan hubungan pembicara mitra atau kawan bicaranya, misalnya, saat membuka percakapan, saat menyampaikan pesan, dan ketika akan menutup pembicaraan. Hal ini biasanya memengaruhi pilihan kata dan ungkapan yang digunakan dalam percakapan.

(13)

pembicara baik pada forum diskusi atau situasi semi formal sudah biasa terjadi. Tidak setiap orang selalu menyetujui pendapat mitra bicaranya. Masing-masing orang memiliki pandangan atau pemikirannya sendiri. Tetapi, perbedaan pendapat itu tak boleh menjadi pemicu konflik. Perbedaan pendapat dapat semakin memberi wawasan yang lebih luas tentang suatu pokok permasalahan. Mencari solusinya bisa lebih variatif. Segala unsur yang berbeda dicarikan sudut persamaannya atau disinergikan untuk mengarah pada satu kesimpulan atau penyelesaian. Bukan hanya itu saja, setiap perbedaan pendapat harus dihormati dan disikapi secara santun. Ungkapan seperti, mustahil, itu tidak benar, pendapatnya tidak masuk akal, dan itu gagasan orang bodoh harus dihindari. Ungkapan itu bukan saja dapat menyinggung mitra bicara, tetapi juga bisa merendahkan harga diri orang. Jika ingin mengemukakan persetujuan atau penolakan terhadap pendapat orang lain maka, persetujuan dan penolakan tersebut harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis.

(14)

Dalam menyampaikan hal-hal yang sederhana mungkin bukanlah suatu masalah, tetapi kesulitan pokok yang dihadapi siswa dalam berbicara adalah menghubungkan berbagai ide yang dimiliki untuk membangun suatu pemahaman dan penyampaian yang baik dan menarik, lebih tepatnya para siswa sering akan merasa gugup dan malu, serta bingung dengan apa yang akan dibicarakannya. Kesulitan yang dialami siswa dalam berbicara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor pada diri siswa yaitu pemahaman siswa masih kurang terhadap keterampilan berbicara, dan sikap siswa yang meremehkan kegiatan berbicara. Selain itu, faktor guru juga sangat berpengaruh khususnya dalam proses pembelajaran. Melihat pentingnya kemampuan berbicara dalam kehidupan sehari-hari tentulah dalam membelajarkan kemampuan berbahasa aspek berbicara diperlukan model pembelajaran yang bervariasi. Kevariasian ini dilakukan untuk menemukan model yang paling cocok diterapkan pada siswa tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

Berdasarkan pengamatan tersebut, peneliti mencoba melakukan inovasi agar kegiatan pembelajaran berbicara di kelas menjadi lebih menarik, menyenangkan serta menstimulus kreatifitas siswa. Peneliti mencoba menerapkan sebuah model pembelajaran Active. Dalam model pembelajaran ini akan merubah fungsi guru yang sebelumnya sebagai penyampai atau pengalih pengetahuan dan keterampilan serta merupakan satu-satunya sumber belajar, berubah peran menjadi pembimbing, pembina dan menjadi pelatih.

(15)

mitra dalam menggali dan mengolah informasi menuju tujuan belajar mengajar yang telah direncanakan. Salah satu teknik dari model pembelajaran aktif yang akan peneliti gunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa adalah teknik active debate merupakan kegiatan terampil menyimak dan berbicara yang dapat memberikan keleluasaan kepada seluruh siswa untuk mengemukakan pendapat dengan cara berfikir kritis tentang suatu masalah dari berbagai sisi sesuai kemampuan dan pengetahuannya. Dengan demikian melalui pengembangan model pembelajaran dengan teknik active debate diharapkan dapat memberikan kemampuan yang kognitif, afektif dan psikomotor sekaligus memotivasi siswa agar tidak merasa malu dan ragu utnuk mengungkapkan pendapatnya sehingga dengan diterapkannya teknik active debate dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Berdasarkan alasan tersebut maka akan diadakan penelitian berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Active Debat terhadap Keterampilan Berbicara oleh Siswa Kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan pada penelitian ini, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(16)

2. Kurang optimalnya cara mengajar guru yang tidak menggunakan teknik ataupun media yang menarik sehingga menciptakan suasana yang menjenuhkan bagi siswa.

3. Pengaruh keterampilan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran

active debate.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas. Pembelajaran berbicara dalam penelitian ini peneliti fokuskan kepada model pembelajaran berbicara yaitu pengembangan model pembelajaran dengan teknik active debate ini diterapkan untuk memfasilitasi beberapa jenis keterampilan berbicara dalam KTSP yaitu memperkenalkan diri, menyampaikan informasi, mendiskusikan masalah, dan memberikan kritik atau dukungan oleh siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan Susu Tahun Pembelajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang perlu dibahas adalah sebagai berikut:

(17)

2. Bagaimana keterampilan siswa untuk berpikir kritis dalam mengungkapkan pendapat dan menanggapi masalah serta keterampilan menyanggah dan menyetujui pendapat orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan berbicara setelah menggunakan tekhnik active debate?

3. Bagaimana pengaruh keterampilan siswa untuk berpikir kritis dalam mengungkapkan pendapat dan menanggapi masalah serta keterampilan menyanggah dan menyetujui pendapat orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan berbicara setelah menggunakan tekhnik active debate?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan ada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mendeskripsikan keterampilan siswa untuk berpikir kritis dalam mengungkapkan pendapat dan menanggapi masalah serta keterampilan menyanggah dan menyetujui pendapat orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan berbicara sebelum menggunakan tekhnik active debate,

2. Mendeskripsikan keterampilan siswa untuk berpikir kritis dalam mengungkapkan pendapat dan menanggapi masalah serta keterampilan menyanggah dan menyetujui pendapat orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan berbicara setelah menggunakan tekhnik active debate,

(18)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi siswa, guru dan peneliti yaitu sebagai berikut

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, melatih siswa lebih komunikatif, mengeluarkan ide dan menstimulus daya pikir siswa agar mampu menanggapi masalah dari berbagai sisi sesuai dengan kemampuannya.

2. Manfaat bagi guru, diharapkan dapat menciptakan suasana belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa, meningkatkan keterampilan berbicara siswa menciptakan pemerataan kemampuan berbicara siswa serta menciptakan inovasi lain dalam pengembangan metode pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan.

1. Tingkat variabel keterampilan siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan susu tahun pembelajaran 2011/2012 untuk berpikir kritis dalam mengungkapkan pendapat dan menanggapi masalah serta keterampilan menyanggah dan menyetujui pendapat orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan berbicara adalah baik.

2. Terdapat pengaruh positif antara model pembelajaran active debate terhadap keterampilan siswa kelas VIII SMP Dharma Patra Pangkalan susu tahun pembelajaran 2011/2012 untuk berpikir kritis dalam mengungkapkan pendapat dan menanggapi masalah serta keterampilan menyanggah dan menyetujui pendapat orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan berbicara.

B. Saran-saran

Berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, dalam penelitian ini hendakanya;

(20)

59

1. Dalam meningkatkan dan menambah keterampilan berbicara, guru dalam setiap kali pertemuan meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan cara terus melatih siswa. Sehingga siswa dapat mengetahui dan merasakan pentingnya keterampilan berbicara untuknya, sehingga siswa dapat terus melatih keterampilan berbicara bersama dengan guru.

2. Dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa, guru diharapkan lebih benyak memberikan latihan kepada siswa.

(21)

Gambar

TABEL 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem peradilan Indonesia memandang dissenting opinion sebagai suatu hal yang memberikan ruang bebas bagi hakim

BOGOR 2012.. Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis Perubahan Tutupan Lahan, Struktur Genetik, dan Kandungan Biomassa Karbon Pinus merkusii Jungh et de Vriese strain

Satu operator untuk membaca jarum penunjuk pengukuran, satu untuk mencatat dan satu operator lagi untuk mengoprasikan penetrometer (menekan penetrometer). Tujuan penelitian

Sumber: Data Olahan, 2011.. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar kayu yang digunakan pada pembuatan kapal yaitu kayu jati. Pada kapal 1

Target adalah jumlah rencana penerimaan yang akan dicapai, penentuan target didasarkan potensi (kemampuan) daerah sehingga masing-masing daerah tidak sama

[r]

yang dimiliki, masalah yang dihadapi oleh perempuan yang melakukan kegiatan ekonomi di saptosari Kabupaten Gunungkidul, dan melaksanakan kegiatan pelatihan, serta

Setelah membuat block editor pada fungsi splash langkah selanjutnya yaitu membuat fungsi menu utama yang berguna untuk menampilkan peta serta koordinat dari lokasi tempat