UPAYA TUTOR MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA
ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5-6 TAHUN
DI TK HARAPAN BANGSA KECAMATAN KUALA
KABUPATEN LANGKAT
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
NOVI YANTI KUMALA SARI BR SURBAKTI
108141022
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UPAYA TUTOR MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA
ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5-6 TAHUN
DI TK HARAPAN BANGSA KECAMATAN KUALA
KABUPATEN LANGKAT
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
NOVI YANTI KUMALA SARI BR SURBAKTI
108141022
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih yang setulusnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Bapak Pembantu
Dekan I, II, III yang telah membantu dalam mengurus segala berkas yang diperlukan. 3. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, sekaligus
dosen penguji saya yang telah membimbing dan memberikan saran sehingga skripsi ini lebih baik lagi.
4. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku sekretaris jurusan, sekaligus dosen penguji yang
telah banyak membimbing dan memberikan ilmu kepada penulis.
5. Bapak Prof. Dr. Yusnadi. MS, selaku Dosen Penasehat Akademik penulis, yang telah
member nasehat, motivasi dan bimbingan kepada penulis.
6. Ibu Dra. Nasriah M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi penulis, yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan kesabaran dalam membimbing penulis, memberikan
arahan dan bimbingannya selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
7. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah membimbing
dan memberikan saran sehingga skripsi ini lebih baik lagi.
8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Luar Sekolah, yang telah membekali ilmu pengetahuan
kepada penulis selama di bangku perkuliahan.
9. Ibu Rini Puji Lestina S.Pd, selaku Kepala Sekolah di TK Harapan Bangsa Kuala karena telah member ijin kepada penulis untuk meneliti.
10.Teristimewa untuk Ayahanda (Dedi Juliarman Surbakti) dan Ibunda tercinta (Sriati S.Pd) yang telah banyak memberikan pengorbanannya, doa, bimbingan, serta materi, sehingga
iv
11.Buat Abang dan Adikku tersayang (Yendra Kesuma Surbakti S.Pd) dan (Fitri Yani Kesuma Surbakti) yang telah mendukung dan memotivasi dalam penulisan skripsi ini .
12.Buat teman-teman PLS stambuk 2008 yaitu : Bulan, Hanna, Romanty, Rina, Merly, Sherly, Fernando, Helvetia, Cris, Novita dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu terima kasih telah memberikan dukungannya dalam penulisan skripsi ini. 13.Seluruh teman satu kost JLn. Tombak yaitu : kiky, ade, wangi, lili, dan viza yang telah
mendukung kepada penulis.
14.Kepada semua pihak yang membantu dan memberi dukungan dan motivasi kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan
i
ABSTRAK
NOVI YANTI KUMALA SARI BR SURBAKTI, NIM 108141022, UPAYA TUTOR MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5-6 TAHUN DI TK HARAPAN BANGSA KECAMATAN KUALA KABUPATEN LANGKAT.
Latar belakang masalah dalam penelitian ini masih rendahnya kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Harapan Bangsa Kuala Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, sehingga anak menjadi anak yang pendiam dan tidak berani berbicara ketika tampil di depan kelas. sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya tutor mengembangkan keterampilan berbicara anak melalui metode bermain peran usia 4-5 tahun di TK Harapan Bangsa Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat
jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh tutor di TK Harapan Bangsa Kecamatan Kuala yang berjumlah 4 orang tutor. Penelitian ini dilaksanakan di TK Harapan Bangsa Jln. Pasar I Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
v
DAFTAR IS I
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… ...……….. iii
DAFTAR ISI ... .v
2.1.1. Mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak ... 8
2.1.1.1. Penegertian Bicara Anak ... 8
2.1.1.2. Permasalahan Bicara Anak ... 12
2.1.1.3. Pola Belajar Berbicara ... 19
2.1.1.4. Cara Anak Belajar Berbicara ... 20
2.1.1.5. Hakikat Perkembangan Bicara Anak ... 23
2.1.2. Metode Bermain Peran ... 28
2.1.2.1. Pengertian Bermain Peran ... 28
2.1.2.2. Tujuan dan Manfaat Bermain Peran ... 31
vi
2.1.2.4. Perkembangan Awal Bermain Peran ... 39
2.1.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bermain Peran ... 40
2.1.2.6. Jenis Main Peran ... 40
2.1.3. Mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Melalui Metode Bermain Peran………….………41
2.2. Kerangka Konseptual... ……….43
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
3.1. Jenis Penelitian... 46
3.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian………..…………..… 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 55
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 55
4.2. Hasil Penelitian ... 64
4.3. Pembahasan Penelitian ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1. Kesimpulan ... 69
5.2. Saran ... 69
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian ………...………....54
Tabel 4.1 Jadwal Moving Class TK Harapan Bangsa Tahun ajaran 2012-2013 ……….63
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Harian ………....63
Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan Bulanan (Spesial Month) ………...64
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kekhawatiran orang tua pun makin mencuat ketika anak-anaknya belum terampilan berbicara menjelang masuk sekolah dasar. Terlebih lagi, istilah-istilah tidak naik kelas, kini semakin menakutkan karena akan berpengaruh pada
biaya sekolah yang bertambah kalau akhirnya harus mengulang kelas. Hal itu membuat para orang tua mengambil inisiatif untuk memasukkan anaknya ke TK.
Atas dasar tersebut, maka pendirian TK merupakan salah satu pilihan yang diharapkan menjadi solusi alternatif yang tepat, sehingga tujuan dan harapan masyarakat tersedianya lembaga pendidikan formal yang menyediakan di bidang
pendidikan agama, pendidikan umum dan keterampilan usia pra sekolah dapat terpenuhi. Berdasarkan data yang ada saat ini diketahui jumlah TK yang ada di
Sumatera Utara ada 4.724 dan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan besarnya permintaan masyarakat akan keberadaan TK di daerahnya.
Usia 4-6, merupakan masa peka bagi anak, anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap merespons
stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam menggembangkan kemampuan fisik, kognitif,
2
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai
secara optimal.
Sebagian besar ketidakberdayaan bayi yang baru lahir, berasal dari ketidakmampuan mereka untuk menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka
dalam bentuk yang dapat dipahami orang lain dan ketidakmampuan mereka memahami kata dan isyarat yang digunakan orang lain. Ketidakberdayaan ini
berkurang dengan cepat pada awal tahun kehidupan, pada waktu anak dapat mengendalikan otot yang diperlukan bagi berbagai mekanisme komunikasi.
Menurut Hurlock, Elizabet B (2010:176) mengatakan bahwa :
Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan penting lainnya dalam kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial. Walaupun dengan cara yang lain mereka mungkin mampu berkomunikasi dengan anggota kelompok sosial . Sebelum mereka mampu berbicara dengan anggota kelompok, peran mereka dalam kelompok tersebut akan kecil.
Menurut Depdikbud (1984/1985:7) dalam Suhartono (2005:20) “Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide,
pikiran, gagasan atau isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain”
“Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud
(ide, pikiran, gagasan, atau isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang
lain”(Depdikbud, 1984/1985:7 dalam Suhartono 2005:20). Berbicara merupakan
3
utamanya. Anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu
mengeluarkan kata-kata. Perkembangan bicara anak bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak selama masa perkembangan.
Anak usia dini pada umumnya memiliki kemampuan berbicara yang
masih relatif rendah, akan tetapi pada masa inilah kemampuan berbicara anak perlu diperhatikan dengan sangat baik. Orang tua dan lingungan seperti
lingkungan bermain dan lingkungan sekolah harus dapat melatih dengan benar kemampuan anak dalam berbicara, agar ketika ia tumbuh dan berkembang, ia
tidak menggunakan bahasa yang salah.
Menurut Menurut Hurlock, Elizabet B (2010:176) “ada dua kriteria yang
dapat digunakan untuk memutuskan apakah anak berbicara dalam artian yang
benar atau hanya “membeo”. “Pertama, anak harus mengetahui arti kata yang
digunakannya dan mengaitkannya dengan objek yang diwakilinya. Kedua, anak
harus melafalkan kata-katanya sehingga orang lain memahaminya dengan mudah”.
Kemampuan berbicara dan keinginan selalu ingin bermain pada anak
harus dapat diarahkan dan dibimbing. Di sekolah, tutor memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini. Sayangnya banyak tutor yang cenderung
membiarkan anak bermain sesukanya. Banyak anak usia dini yang mengikuti Taman Kanak-Kanak masih merasa malu dengan teman sebayanya, sehingga menjadi sosok yang pendiam dan jarang tampil di depan kelas. Oleh karena itu
4
Seorang tutor memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan keterampilan berbicara anak usia dini . berbagai metode dan inovasi yang menarik perlu dikembangkan dan diterapkan oleh seorang tutor untuk dapat melatih perkembangan berbicara anak usia dini. Salah satunya
adalah dengan menggunakan metode belajar sambil bermain seperti metode bermain peran.
Dalam kehidupan nyata, setiap orang mempunyai cara yang unik dalam berhubungan dengan orang lain. Masing-masing dalam kehidupan memainkan
sesuatu dinamakan peran. Oleh karena itu, untuk dapat memahami diri sendiri dan orang lain (masyarakat) sangatlah penting bagi kita untuk menyadari peran dan bagaimana peran itu dilakukan. Untuk kebutuhan ini, kita harus mampu
menempatkan diri dalam posisi atau situasi orang lain dan mengalami atau mendalami sebanyak mungkin pikiran dan perasaan orang lain.
Menurut Uno (20011:26) menyatakan “bermain peran memiliki tujuan
untuk membantu anak menemukan jati diri mereka di dunia sosial”.
Kemampuan ini adalah kunci bagi setiap individu untuk dapat memahami
dirinya dengan orang lain yang pada akhirnya dapat berhubungan dengan orang lain (masyarakat). Sedangkan menurut Mubarok (2008:79), mengemukakan bahwa “bermain peran dapat membantu anak mamahami dinia sekitarnya,
memerankan banyak karakter, belajar bersikap kepada orang lain”.
“Metode bermain peran adalah salah satu proses belajar mengajar yang
5
suatu istilah umum berhubungan dengan menyusun dan mengoperasikan suatu
model yang mereplikasi proses-proses perilaku. Sedangkan menurut Ali (1996:83) mengemukakan bahwa metode simulasi adalah suatu cara pengajaran dengan melakukan proses tingkah laku secara tiruan” (online) dalam
http://alhafizh84.2009/12/21/metode-bermain-peran-role-playing/) diakses 20 November 2012.
Berdasarkan kutipan tersebut, berarti metode bermain peran adalah metode pembelajaran yang di dalamnya menampakkan adanya perilaku
pura-pura dari peserta didik yang terlihat dan atau peniruan situasi dari tokoh-tokoh yang diperankan sedemikian rupa. Dengan demikian metode bermain peran adalah metode yang melibatkan peserta didik untuk pura-pura memainkan peran
atau tokoh yang terlibat dalam proses peniruan peran tersebut.
Anak usia dini lebih menyukai metode belajar sambil bermain. Dengan
metode bermain peran anak dapat melatih kemampuan berbicara dengan memerankan karakter tokoh orang lain. Ketika memerankan tokoh orang lain, anak yang berkarakter malu-malu dan sukar untuk berbicara akan menunjukkan
kemampuannya. Sehingga metode ini dapat melatih kemampuan berbicara anak. Sayangnya tidak semua tutor mau mengembangkan keterampilan berbicara
anak dengan maksimal. Mereka cenderung membiarkan anak yang memiliki kemampuan berbicara yang kurang optimal untuk dapat mengembangkan sendiri kemampuan berbicaranya. Seperti yang terjadi di TK Harapan Bangsa
6
sehingga kemampuan anak berbicara dan tampil di depan kelas menjadi tidak
terasah dengan maksimal. Hal ini juga karena tutor kurang dapat mengembangkan dan menyalurkan keterampilan anak dengan hal-hal yang menarik.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Upaya Tutor Mengembangkan
Keterampilan Berbicara Anak Melalui Metode Bermain Peran Usia 5-6 Tahun di TK Harapan Bangsa Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka, identifikasi masalah
yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Anak usia dini lebih menyukai metode belajar sambil bermain
2. Metode bermain peran anak dapat melatih kemampuan berbicara anak.
3. Tutor kurang mampu menerapkan metode bermain peran
4. Tutor cenderung membiarkan anak yang memiliki kemampuan berbicara yang kurang optimal untuk dapat mengembangkan
sendiri kemampuan berbicaranya.
7
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah “Upaya Tutor Mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Melalui Metode Bermain Peran Usia 5-6 Tahun di TK Harapan Bangsa
Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat”
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana Upaya Tutor Mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Melalui Metode Bermain Peran Usia 5-6 Tahun di TK Harapan Bangsa
Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat?”
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya tutor
mengembangkan keterampilan berbicara anak melalui metode bermain peran Usia 5-6 Tahun di TK Harapan Bangsa Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat ,
sehingga anak menjadi terampil berbicara dan menjadi pribadi yang berani, berkarakter karena biasa memainkan peran sebagai orang lain.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
8
2.Bagi tutor, agar dapat lebih mengembangkan ide-ide kreatif dalam
pembelajaran di kelas dengan menciptakan metode-metode yang menarik sehingga anak tertarik untuk belajar.
3.Bagi TK, sebagai bahan pertimbangan tentang penggunaan bermain
69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka kesimpulannya adalah:
1. Upaya totur dalam mengembangkan keterampilan berbicara siswa TK Harapan Bangsa melalui metode bermain peran dapat dikatagorikan baik, seperti pengucapan, mengembangkan jumlah kosa kata dan
menggabungkan kata dalam kalimat
2. Metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara
siswa, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan berbicara lancar dengan lafal yang benar.
3. Langkah-langkah metode bermain peran yang selama ini dilaksanakan
tutor terdiri atas (1) Tutor menjelaskan teknik dalam bermain peran, (2) Tutor memberi kebebasan untuk memilih peran yang disukainya,
(3) Tutor memilih anak dalam bermain peran, (4) Seluruh anak diberi kesempatan berperan secara bergantian.
5.2. Saran 1. Sekolah
Bagi lembaga TK khususnya disarankan untuk meningkatkan kualitas TK dengan memberi kesempatan kepada para pendidiknya mengikuti pelatihan dan
70
masyarakat dapat meningkatkan perkembangan anak dari berbagai aspek
perkembangan khususnya perkembangan keterampilan berbicara. 2. Bagi Guru
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari buku :
Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2010, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara
Daryanto. S.S. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Dimiyati, Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Elizabeth, M. Prather. 2007. Permasalahan Bicara Anak, Jakarta : Bumi Aksara
Fledman J.R. 2006. Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing). Jakarta : Bumi Aksara
Gowen, Mufti. M. 2006. Rahasia Cerdas Belajar Sambil Bermain. Surabaya : Java Pustaka
Hamalik, Qemar.2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hurlock, Elizabeth.B. 2009 (a). Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga
_____________. 2010. “Perkembangan Anak”. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Mutiah, Diana, 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Pateda, B. 2000. Perkembangan Akuisisi Bahasa Anak, Jakarta: Balai Pustaka
Pamela, A. Coughlin. 2006. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan, Jakarta : Rineka Cipta
Santrock,. W. Jhon. 2007. Perkembangan Anak. Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Seefeldt, Carol dan Wasik A, Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Edisi Kedua. Jakarta : Indeks.
Sudjana. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Bumi Aksara
Sugino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suyardi. 2007. Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: EDSA Mahkota
_______.2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedagogia
Trianto. 2010. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi AUD/TK/RA & Anak Usia Kelas SD/MI. Surabaya: Kencana
Uno, Hamzah. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara
Widdowson, W. 2000. Expressive Language Skills. Jakarta : Raja Grafindo Utama
Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubiar. 2011. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Panduan Untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Refika Aditama
Sumber dari internet :
Suryani, Ade Irma. 2010.Kerancuan Bicara Anak. (online). Dalam
(online)http://adeirmasuryani.wordpress.com/2010/11/29/kerancuan-bicara-anak/ . diakses 27 November 2012.
________.2010. Perkembangan Bahasa dan Berbicra Anak Usia Dini. (online). Dalam http://adeirmasuryani.wordpress.com/2010/11/29/perkembangan-bahasa-berbicara-pada-anak-usia-dini/ . diakses 13 November 2012. Palupi, Retno. 2008. Penerapan strategi Pembelajaran Bermain Peran (Role
playing) untuk meningkatkan kemampuan Apresiasi Drama, (online), dalam http://yudhistira31, wordpress.com/2008/06/13/-penerapan- strategi pembelajaran bermain peran (role playing) untuk meningkatkan kemampuan apresiasi drama –asyik-buat-anak/ diakses tanggal 13 Desember 2011 pukul 17.00 wib
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Novi Yanti Kumala Sari Br. Surbakti
b. Tempat/tanggal lahir : Kuala, 04 November 1990 c. Nama Orang tua
Ayah : Dedi Juliarman Surbakti
Ibu : Sriati, S.Pd
d. Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta
e. Alamat Orang tua : JLn. Perintis Kemerdekaan Kuala
f. Jumlah Saudara : 3
g. Anak ke : Anak ke-2 dari 3 bersaudara
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD Negeri 050600 Kuala
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Novi Yanti Kumala Sari Br. Surbakti
b. Tempat/tanggal lahir : Kuala, 04 November 1990 c. Nama Orang tua
Ayah : Dedi Juliarman Surbakti
Ibu : Sriati, S.Pd
d. Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta
e. Alamat Orang tua : JLn. Perintis Kemerdekaan Kuala
f. Jumlah Saudara : 3
g. Anak ke : Anak ke-2 dari 3 bersaudara
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD Negeri 050600 Kuala