• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MACHT PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101820 PANCUR BATU TA 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MACHT PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101820 PANCUR BATU TA 2011/2012."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PWMBWLAJARAN MAKE A MACHT PADA MATA

PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101820 PANCUR BATU T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RIA LESTARI ROMAITO L.TOBING 1104311057

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh: RIA LESTARI ROMAITO L.TOBING

1104311057

Program studi Pendidikan Guru Sekola Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada tanggal 11 Juli 2012 dan Dinyatakan Telah

Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Ketua Medan, 17 Juli 2012

Panita Ujian Sekretaris

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : RIA LESTARI ROMAITO L. TOBING

Nim : 1104311057

Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : PGSD

Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Macht Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 101820 Pancur Batu

TA 2011/2012

Telah Memenuhi Syarat dan Disetujui untuk Diajukan dan Dipertahankan dalam Ujian

Mempertahankan Skripsi

Dosen Pembimbing

Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd NIP. 196110261987032001

Jurusan PGSD

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : RIA LESTARI ROMAITO L. TOBING

Nim : 1104311057

Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : PGSD

Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunak Model Pembelajaran Make A Macht Pada Mata Pelajar IPA Di Kelas V SD Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012

Mahasiswa tersebut di atas benar telah melakukan perbaikan sesuai dengan saran-saran

yang telah diberikan pada waktu siding mempertahankan skripsi.

No. Dosen pembimbing/

Penguji Keterangan

Tanda Tangan 1. Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd

NIP. 196110261987032001 Dosen Pembimbing

2. Drs. Khairul Anwar, M.Pd NIP. 1958 0709 1985 011 001

(5)

ABSTRAK

Lumban Tobing, Romaito Lestari Ria Nim. 1104311057.Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Macht Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012 . Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2012.

Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah setelah menggunakan model pembelajaran make a macth dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Materi Pokok Daur Air di Kelas V Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran make a macth pada mata pelajaran IPA Materi Pokok Daur Air di Kelas V Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012?

Penelitian menggunakan desain PTK dengan tindakan menggunakan pendekatan partisipatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa dengan menggunakan test hasil belajar sedangkan untuk mengetahui aktivitas mengajar guru digunakan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif.

Prosedur tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus. Langkah-langkah setiap pembelajaran terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan nilai pretes, Siklus I, Siklus II. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila hasil belajar siswa meningkat, yaitu tingkat ketuntasan klasikal sebesar > 65.

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Guru menjelaskan materi pelajaran………...37

Gambar 2 Menunjukkan kartu soal dan kartu jawaban………..37

Gambar 3 Bentuk kartu soal dan kartu jawaban……….38

Gambar 4 Salah seorang siswa yang ditunjuk melakukan persentase………38

Gambar 5 Siswa sedang bertanya pada guru ………..39

Gambar 6 Siswa sedang bergabung dan membentuk kelompok……….39

Gambar 7 Guru mengundi kartu yang akan dibagikan pada siswa………40

Gambar 8 Guru membimbing siswa dalam melakukan tugas………....40

Gambar 9 Guru kembali menjelaskan materi pelajaran……….51

Gambar 10 Guru membentuk kelompok baru berdasarkan kartu yang dibagikan …...51

Gambar 11 Guru memberikan lembar kerja siswa ………....52

Gambar 12 Siswa membacakan hasil kerja pekerjaannya……….52

Gambar 13 Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa………53

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ... 68

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan... 71

Lampiran 3 Soal Pretest...74

Lampiran 4 Soal Siklus I... 75

Lampiran 5 Soal Siklus II ... 76

Lampiran 6 Kunci Pretest ... 77

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I ... 78

Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II ... 79

Lampiran 9 Nilai Pretest Siswa ... 80

Lampiran 10 Nilai Siklus I ... 81

Lampiran 11 Nilai Siklus II ... 82

Lampiran 12 Teknik Penskoran...83

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I... ... 84

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II... ... 85

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...86

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II...87

Lampiran 17 Gambar Aktifitas Guru...90

Surat Izin Penelitian dari fakultas

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan IPA mempunyai peran dalam mengubah tingkah laku anak didik agar

menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat

dalam lingkungan alam sekitar individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup

pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan

kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.

Keberhasilan pendidikan IPA sangat terkait dengan kepribadian guru, oleh karena

itu dalam implementasinya guru dituntut memiliki kesabaran, keuletan, dan sikap terbuka

kepada siswa. Selain itu, guru juga diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan

situasi belajar mengajar yang lebih aktif dan kreatif, memberikan dorongan belajar

kepada siswa. Sehingga siswa dapat belajar secara aktif dan memperoleh hasil belajar

yang diinginkan.

Namun kenyataanya hasil belajar siswa IPA umumnya masih rendah. Rendahnya

hasil belajar siswa disebabkan karena faktor siswa dan faktor guru. Penyebab rendahnya

hasil belajar siswa karena model pengajaran yang digunakan guru kurang bervariasi atau

masih monoton. Tidak jarang guru hanya menghafalkan materi ajar kepada siswa,

mencatat dan hanya mendengarkan penjelasan guru, akibatnya hasil belajar siswa

menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar juga tidak semata-mata berasal dari guru

namun juga bersumber dari dalam diri siswa. Siswa yang memiliki motivasi dalam

belajar biasanya ditandai dengan keseriusannya untuk belajar sungguh-sungguh dan

(9)

masih menggunakan paradigma lama dalam arti bentuk pembelajaran yang dilakukan

guru masih mengutamakan metode ceramah, berlangsung satu arah dari guru ke siswa,

guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran maka pembelajaran menjadi monoton

sehingga peserta didik menjadi jenuh dan merasa bosan ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

Pada saat mengajar masih banyak guru yang ditemukan tidak menggunakan

media, padahal media sangat dibutuhkan siswa dalam mengembangkan kemampuan

berfikirnya. Terlebih untuk siswa Sekolah Dasar yang umumnya yang mengalami

kesulitan dalam memahami konsep pembelajaran yang bersifat abstrak. Disinilah

pentingnya penggunaan metode pembelajaran dan media yang digunakan guru dalam

membantu siswa mengembangkan kemampuan belajarnya khususnya pada pelajaran IPA.

Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pelajaran IPA membuat pengetahuan

siswa menjadi kabur. Apabila keadaan terus berlanjut maka hasil belajar siswa tidak akan

mengalami peningkatan sama sekali namun sebaliknya siswa selamanya akan mengalami

kesulitan dalam belajar.

Selain itu, rendahnya hasil belajar IPA bukan hanya disebabkan karena mata

pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang sulit, melainkan disebabkan oleh rendahnya

motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan guru

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karenya, siswa yang termotivasi pada

pelajaran IPA cenderung menyukai tersebut dan mengupayakan kegiatan belajarnya

semaksimal mungkin.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2012

(10)

diupayakan mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA, namun sampai saat

ini hasil belajar sains siswa masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah model

pengajaran yang digunakan guru kurang bervariasi atau masih monoton. Tidak jarang

guru hanya menghafalkan materi ajar kepada siswa, mencatat dan hanya mendengarkan

penjelasan guru, akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar

juga tidak semata-mata berasal dari guru namun juga bersumber dari dalam diri siswa.

Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar biasanya ditandai dengan keseriusannya

untuk belajar sungguh-sungguh dan mengupayakan aktivitas belajarnya memiliki tujuan.

Dari nilai ulangan pada semester yang lalu diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar

sebesar 27% atau sebanyak 8 orang siswa mendapat nilai tuntas dan sebanyak 73% atau

sebanyak 22 orang siswa belum mendapat nilai tuntas dengan nilai rata-rata 44,73

ulangan sedangkan nilai ketuntasan yang diharapkan adalah sebesar 70%.

Rendahnya pencapaian nilai akhir siswa ini, menjadi indikasi bahwa pembelajaran

yang dilakukan selama ini tidak tercapai. Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun

suatu model pembelajaran yang dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang

ada di lingkungan sekitarnya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

make a match.

Make a macth merupakan jenis teknik pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mengaktifkan siswa dalam kelompok, yang saling bekerja sama dan membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam pembelajaran kooperatif make a

macth atau mencari pasangan siswa diminta untuk dapat mempertanggungjawakan tugas

(11)

Model pembelajaran kooperatif make a match sangat menarik untuk dipraktekkan

dalam pembelajaran IPA karena memiliki kelebihan yaitu 1) guru dapat menciptakan

suasana belajar aktif dan menyenangkan karena seluruh siswa aktif dalam melakukan

tugasnya. 2) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3). Menjalin kerja sama siswa

tercipta secara dinamais antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Make a Match Pada Pelajaran IPA Materi Pokok Daur Air di

Kelas V SD Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diintifikasi

adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.

3. Metode mengajar yang digunakan guru mengutamakan metode ceramah.

4. Guru masih mendominasi proses belajar mengajar.

5. Guru jarang menggunakan media pembelajaran.

6. Model pembelajaran make a macth belum pernah dilakukan guru.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

(12)

pembelajaran make a macth pada mata pelajaran IPA Materi Pokok Daur Air di Kelas V

SD Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012”.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

adalah : ”Apakah setelah menggunakan model pembelajaran make a macth dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Materi Pokok Daur Air di

Kelas V Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa

setelah menggunakan model pembelajaran make a macth pada mata pelajaran IPA Materi

Pokok Daur Air di Kelas V Negeri 101820 Pancur Batu TA 2011/2012?.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa, sebagai bahan masukan bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Bagi guru, meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkan model

pembelajaran kooperatif model make a macth dalam mata pelajaran IPA

khususnya pada materi pokok daur air.

3. Sebagai perbandingan peneliti yang mengkaji masalah-masalah yang relevan

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari hasil pretest diketahui dari 30 orang siswa pada saat diberikan pretest

tingkat ketuntasan klasikal siswa kelas V sebanyak 4 orang siswa 13,3%

sedangakan sebanyak 26 orang siswa belum mendapat nilai tuntas. Dengan

kategori mendapatkan nilai rendah (21-40) sebanyak 11 orang siswa

(36,67%), mendapat nilai sedang (41-60) sebanyak 15 orang siswa (50%),

mendapat nilai tinggi (61-80) sebanyak 4 orang siswa (13,3%) dengan nilai

rata-rata 50,67,0.

2. Pada siklus I sebanyak 15 orang siswa (50%) mendapat nilai tuntas dan

sebanyak 15 orang siswa (50%) belum mendapat nilai tuntas. Dengan

perincian tidak ditemukan siswa (0%) yang mendapat nilai sangat rendah

(0-20), siswa mendapatkan nilai rendah (21-40) ditemukan sebanyak 3 orang

siswa (10%), siswa mendapat nilai sedang (41-60) sebanyak 12 orang siswa

(40%), mendapat nilai tinggi (61-80) sebanyak 15 orang siswa (50%) dan

tidak ditemukan siswa yang mendapat nilai sangat tinggi (81-100) dan dengan

rata-rata 64.

3. Pada siklus II sebanyak 29 orang siswa (96,67%) yang mendapat nilai tuntas

(14)

Dengan perincian tidak ditemukan siswa (0%) yang mendapat nilai sangat

rendah (0-20), tidak ditemukan siswa mendapatkan nilai rendah (21-40),

ditemukan sebanyak 0 orang siswa (0%), siswa mendapat nilai sedang

(41-60), sebanyak 1 orang siswa (3,33%) siswa mendapat nilai tinggi (61-80) dan

sebanyak 10 orang siswa (33,3%) dan siswa yang mendapat nilai sangat tinggi

(81-100) sebanyak 19 orang siswa (63,4%) dengan nilai rata-rata 87,33. Bila

dibandingkan dengan nilai post test pada siklus I maka dapat dikatakan

terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar

96,67%-50% = 46,47%, dengan demikian maka dapat dikatakan terjadi

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II.

4. Berdasarkan hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I ditemukan

nilai rata-rata 70 pada siklus II 90 dengan demikian maka dapat disimpulkan

terdapat peningkatan kemampuan mengajar guru pada siklus II dibandingkan

dengan siklus I.

5. Menerima hipotesis yang menyatakan dengan menggunakan model

pembelajaran make a macth dapat mengingkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA materi daur air di Kelas V SD Negeri 101820 Pancur Batu

TA 2011/2012

5.2 Saran

1. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran make a macth sesuai dengan

materi yang diajarakan.

2. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam proses pembelajaran agar

(15)

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain

dalam mengkaji variabel-variabel yang lebih luas tentang model pembelajaran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2007 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Gravindo Persada

Amin, 2010. Model Pembelajaran Make a Macth.Jakarta:Rosdakarya

Arikunto, Suaharsimi 2006 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta

Batubara, Devi 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Macth di Kelas IV SD Muhammadiyah 32 Medan . Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2011.

Dymiati, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Isjoni, 2009 Cooperatif Learning. Bandung : Alfa Beta

Lie, Anitah 2010, Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.

Nuradi, 2008 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : Grasindo.

Slameto, 2008 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Suprijono, Agus 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata, 2007 Psikologi Pendidikan. Jakarta :Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Suhu rata-rata malam hari lebih rendah daripada siang hari karena pada malam hari sumber panas hanya didapat dari tungku saja, namun suhu pada malam hari lebih konstan

Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat baik wanita maupun pria bahwa profesi auditor bukanlah profesi yang diperuntukkan khusus untuk

Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7 membahas hasil perhitungan kuat tekan berbagai sudut kayu Keruing, yaitu hasil perhitungan dengan prediksi persamaan Hankinson, persamaan PKKI NI5,

Bagaimana jika suatu saat Anda mengalami sakit kritis dimana Anda membutuhkan biaya pengobatan RS sampai ratusan juta dan Anda membutuhkan biaya pengobatan tersebut dalam waktu

Metode penelitian merupakan tahapan dalam penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas, sehingga

Ya geghing mughedik jelema ya geghing mengan kan, nganik iwa ghik daging juga, ya digelaghi hulun “Kucing”. y geHiT muHedikL jelem y geHiT meGD kD, GnikL aiw HikL dgiT jug, y

Literature (A Collection of Mythology and Folklore, Short Stories, Poetry, and Drama).. USA: Science Research

Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “