• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MUTU HASIL JAHITAN BUSTIER YANG MENGGUNAKAN 8 GARIS PRINCESS DAN 6 GARIS PRINCESS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MUTU HASIL JAHITAN BUSTIER YANG MENGGUNAKAN 8 GARIS PRINCESS DAN 6 GARIS PRINCESS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 14 No 2 November 2013

(2)

PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb., salam bahagia dan sejahtera bagi kita semua.

Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berbagai nikmat yang telah

dikarunikan kepada Tim Redaksi, Penulis, semua civitas akademika Fakukltas Teknik

dan semua sumber daya manusia pendukung, Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan

Volume 14 No. 2 November Tahun 2013 dapat diterbitkan.

Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tugas pokok seorang dosen. Dengan

tugas pokok ini seorang dosen wajib melakukan aksi untuk menemukan alternatif

tindakan guna menyelesaikan masalah-masalah pendidikan. Bagi dosen Fakultas

Teknik, aksi Tri Dharma Perguruan Tinggi diarahkan untuk perbaikan pendidikan

teknologi dan kejuruan, baik melalui pengajaran, pengabdian dan penelitian. Salah satu

aksi dosen dalam memasyarakatkan hasil penelitiannya adalah dengam mengirimkan

ringkasan hasil penelitian ke jurnal-jurnal penelitian.

Pada Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Volume 14 No. 2 Tahun 2013 ini

terhimpun sepuluh tulisan yang berasal dari penelitian dosen atau dosen dan

mahasiswanya dengan pendekatan penelitian yang berbeda-beda. Ada dua tulisan yang

merupakan hasil penelitian dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, ada empat

menggunakan pendekatan korelasional, ada dua yang menggunakan pendekatan

evaluasi, dan dua menggunakan pendekatan eksperimen.

Akhirnya Tim Redaksi mengucapkan terima kasih kepada penulis yang

mengirim tulisan hasil penelitiannya dan telah dimuat pada edisi Volume 14 No. 2

Tahun 2013, dan semoga isi Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ini dapat

bermanfaat.

Wassalam

(3)

DAFTAR ISI

Pengembangan Personal Komputer Sebagai Pengendali Peralatan Motor

Listrik

………….….

-11

Amirhud Dalimunthe, Marwan Affandi, dan Uli Basa Sidabutar

Pemilihan Busana Kerja Muslimah Pada Dosen Perempuan Di Iain Sumatera Utara

Medan

…..

-22

Devi Afrianta Pinem dan

Hotmaria Tampubolon

Perbedaan Hasil Jahitan Blus Antara Pola Leeuw Van Rees Dengan Pola M.H Wancik

Untuk Wanita Bertubuh Gemuk

.…

-27

Elvida Siregar

dan Flora Hutapea

Hubungan Penguasaan Teori Koreksi Wajah Dengan Praktek Rias Wajah Pada Siswa

Kelas Xi Smk Negeri 8 Medan

…….

.28-36

Lina Pangaribuan dan Habibah Hanim Lubis

Perbedaan Mutu Hasil Jahitan Bustier Yang Menggunakan 8 Garis Princess Dan 6 Garis

Princess Pada Wanita Bertubuh Gemuk

………. 7

-40

Anna br Ketaren dan Nurmaya Napitu

Hubungan Pengetahuan Desain Busana Dengan Hasil Menggambar Busana Kreasi Pada

Siswa Smk Negeri 8 Medan

………..

.33-40

Dame Elfrida Sianturi dan Rasita Purba

Hubungan Mata Pelajaran Kontruksi Pola Terhadap Praktek Pembuatan Busana

Rekreasi Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 2 Sibolga Tahun Ajaran

2012/2013

………..

.41-49

Vivi yanti Sihombing

1

dan Rosita carolina

Pengembangan model pembelajaran berbasis workshop menggunakan cd pembelajaran

untuk meningkatkan kompetensi menggulung ulang (rewinding) motor listrik pada

matakuliah Mesin listrik di jpte ft unimed

………50

-57

Salman Bintang, Mustamam

Analisis dan kebermaknaan bahan bubur pedas sebagai warisan kuliner melayu Stabat

dan tanjung balai

………..

..58-65

Sartika dan Siti Wahidah

Perbedaan Hasil Belajar Memilih Bahan Baku Busana Antara Yang Diajarkan Dengan

Metode Index Card Match Dan Metode Konvensional Siswa Kelas X Smk Negeri 8

Medan

……

.66-73

Putri Rahayu S dan Surniati Chalid

(4)

\

A. Penyerahan Naskah

Naskah yang akan diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, harus memenuhi ketentuan berikut :

1. Naskah diserahkan dalam dua media CD dan print out. Pengetikan naskah menggunakan Microsoft Word dan ber-extension DOC atau RTF. CD dan print out yang sudah dikirim menjadi milik Tim Redaksi

2. Naskah harus disertai dengan pernyataan penulis, bahwa naskah belum pernah diterbitkan, sedang diproses atau ditolak oleh majalah lainnya.

3. Naskah harus disertai dengan pernyataan penulis, bahwa naskah tidak plagiat. 4. Naskah diterima 2 (dua) bulan sebelum waktu penerbitan untuk dikoreksi

5. Page Setup: portrait A4, kanan 2,5 cm, kiri 3 cm, Atas 2.5 cm, bawah 3 cm. Format 2 kolom, Spacing kolom 0,5 cm

B. Penulisan Naskah

1. Judul Naskah : Kapital (Title Case), Arial 14pt (Bold), Posisi Center

2. Nama Penulis : Kapital Sesuai dengan kaidah EYD, tanpa gelar, Time New Roman 12pt (bold) center, Keterangan tentang penulis (jabatan keanggotaan) dicantumkan pada catatan kaki

3. Abstrak dan kata kunci : Abstrak Time New Roman 12pt (bold) center, isi abstrksi 10pt, justify (rata kiri-kanan) tanpa ada pemenggalan kata di akhir baris. Sedangkan kata kunci Time New Roman 10pt (bold)

C. Isi Naskah

Meliputi: Pendahuluan, Masalah, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Analisis, Hasil Pembahasan, Kesimpulan

Sub Judul Tingkat 1 Huruf Time New Roman , 12pt bold Sub Judul Tingkat 2 Huruf Time New Roman , 10pt bold

(5)

D. Isi Paragraf

1. Penulisan simbol matematis dan kata teknik sesuai yang umum dipakai dan system yang dipakai adalah system satuan internasional (SI)

2. Naskah bahasa Indonesia diketik sesuai EYD dan kata – kata yang dipergunakan merupakan bahasa kata baku ( sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia )

3. Gambar dan tabel harus didekatkan dengan keterangan, harus diberi judul (Arial 9pt) dan diber nomor urut

E. Referensi

(6)

37

PERBEDAAN MUTU HASIL JAHITAN BUSTIER YANG

MENGGUNAKAN 8 GARIS PRINCESS DAN 6 GARIS PRINCESS

PADA WANITA BERTUBUH GEMUK

Anna br Ketaren

1)

dan Nurmaya Napitu

2)

Abstrak

Pendahuluan

Perkembangan zaman dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) mendorong orang untuk lebih ekstra dalam

penampilan. Orang dapat dikenal karena

penampilannya, tingkah-lakunya, suara, cara seseorang berpakaian, kesukaannya, dan lain-lain. Hal ini merupakan pribadi seseorang. Suara seseorang, cara dia berjalan, cara seseorang berpakaian merupakan ciri-ciri khas seseorang yang membedakan dirinya dari orang lain. Penampilan yang serasi dengan busana yang trendi adalah idaman setiap orang. Pilihan berbusana masa kini sangat bervariasi tetapi tidak semuanya dapat digunakan dan nyaman dipakai. Wanita gemuk merupakan wanita yang memiliki banyak masalah terhadap busana, keinginan untuk penampilan yang serasi dan menutupi kekurangan bentuk tubuh merupakan hal penting.

Mendapatkan penampilan yang sesuai dengan kesempatan harus menggunakan jenis busana yang tepat. Busana dapat digolongkan

menjadi 2 jenis, yaitu busana dalam dan busana luar. Menurut Fermina (2008) Busana dalam digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu busana yang langsung dipakai diatas kulit badan, busana yang dipakai dirumah, dan busana bayi. Bustier dapat diartikan dengan busana dalam atau busana luar karena sudah berubahnya fungsi busana tersebut. Bustier pada abab ke 19 merupakan busana dalam tapi pada tahun 1980-an bustier sudah berubah fungsi menjadi busana luar.

Menurut Poespo (2009) bustier merupakan bagian dari pakaian dalam yang terkenal karena variasi bentuknya sejak awal abad ke-19,

sebagian busana berpinggang ramping

terinspirasi dari sebuah bra dan kamisol. Selanjutnya dijelaskan bahwa Bustier (Irma, 2011) pakaian dalam wanita mirip korset yang ketat membentuk tubuh memperkecil pinggang sekaligus membuat payudara lebih penuh, biasa dipermanis renda, pita dan sebagainya. Dalam

perkembangan mode, bustier mengilhami

munculnya model serupa sebagai busana luar

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess pada wanita bertubuh gemuk. (2) Untuk mengetahui mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk. (3) Untuk mengetahui perbedaan mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita bertubuh gemuk dengan indeks masa tubuh > 25 (kg/ .Subjek penelitian ini mahasiswa Universitas Negeri Medan dengan ITM > 25 (kg/ . Objek penelitian adalah 10 mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 10 mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 6 garis princess.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, untuk melihat perbedaan mutu hasil jahitan bustier hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess.variabel penelitian ini menggunakan dua variabel, hasil bustier dengan menggunakan 8 garis princess (X1) dan hasil bustier dengan mengunakan 6 garis princess ( X2). Instrument penelitian yang digunakan lembar penilaian yang dibagikan ke lima pengamat dengan indikator penilaian yang berisi butir-butirpernyataan yang berkaitan dengan mutu hasil jahitan bustier yang dilihat secara keseluruhan, untuk mengetahui validitas lembar pengamatan maka dilakukan uji kesepakatan. Untuk menguji normalitas data digunakan uji lilliefors yaitu Lhitung (Lo)< Ltabel yakni 0,0388< 0,258 yang artinya data ubahan hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess pada wanita bertubuh gemuk berdistribusi normal dan Lhitung (Lo)< Ltabel yakni 0,1019 < 0,258 yang artinya data ubahan hasil jahitan bustier yang menggunakan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas dilakukan dengan kesamaan dua varians maka diperoleh Fhitung (2,42) < Ftabel (3,18). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua sampel yaitu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk mempunyai varians yang sama (homogen).

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji-t diperoleh bahwa thitung sebesar 10,25 sedangkan ttabel 1,73 terlihat thitung>ttabel yaitu (10,25>1,73). Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakkan hipotesis, maka hipotesis kerja (Ha) yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5%. Dengan demikaian dinyatakan terdapat Perbedaan mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk.

(7)

Perbedaan Mutu Hasil Jahitan Bustier Yang Menggunakan 8 Garis Princess Dan 6 Garis Princess Pada Wanita Bertubuh Gemuk

38

(bukan pakaian dalam). Di Indonesia bustier dikenakan sebagai busana dalam saat berkebaya dimana penampilan seseorang akan terlihat lebih elegan Mendapatkan busana dengan mutu baik dapat dilihat dari hasil penyelesaian teknik pembuatan tersebut. Dimana kita ketahui juga banyak teknik untuk menjahit suatu busana, tetapi untuk mendapatkan busana yang layak untuk digunakan memerlukan proses yang panjang juga.

Dalam mutu busana hasil jahitan haruslah rapi, tidak berkerut, hasil jahitan dapat bertahan lama, tidak longgar dan tidak tertarik dibadan, memberi kenyamanan pada sipemakai dan memberi keindahan. Menurut Kaniah, seorang guru produktif di Jurusan Tata Busana di SMK Negeri 8 Medan mengatakan busana bustier yang baik adalah pada bagian dada tidak terlalu longgar atau ketat, cup harus sesuai ukuran buah dada dan dapat menopang dada. Pada bagian pinggang dapat memberi efek langsing pada bagian depan atau pada bagian belakang. Pada bagian panggul harus pas tidak longgar, tidak ketat dan tidak kepanjangan pada panggul belakang atau pada bagian depan. Sisi bustier harus terletak tegak lurus pada bagian atas maupun pada bagian bawah. Pada resleting/tutup tarik harus sesuai sebagai pengganti sisi jika diletakkan disisi dan tidak gelembung. Dan pada bagian punggung harus memberi kenyamanan, pas tidak longgar, tidak sempit, tidak keturunan dan dapat mengencangkan dada dari belakang.

Proses pembuatan bustier tidaklah mudah, membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar dapat menghasilkan bustier yang pas, kerapian dan kenyamanan dalam pemakaian. Didalam bustier memiliki bagian-bagian seperti boning, cup, interlining, interfacing, bahan utama dan bahan pendukung lainnya. Boning atau tulang merupakan salah satu bagian korset yang membentuk badan dan memberikan kekakuan

(sumber: http://en.wikipedia.

org/wiki/Bone_(corsetry).

Pembuatan bustier perlu menggunakan boning, untuk membentuk badan yang dinginkan. Pada pembuatannya, digunakan pada garis

princess yang berpengaruh dalam hasil

pembuatan bustier.

Saat peneliti mengamati kebeberapa

tempat acara pesta , terdapat contoh bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess dengan menggunakan 2 boning disetiap potongannya.

Princess line (garis princess) merupakan garis pengganti (koup nat) yang memberi efek

melangsingkan tubuh (Dyahtri, 2005), hal ini sesuai dengan pendapat Isyanti (2004) princess line adalah busana dengan jahitan disepanjang bagian kiri dan kanan busana (kupnat) yang berfungsi untuk membuat siluet tubuh tampak lebih ramping.

Seseorang termasuk dalam kategori

kegemukan bila terjadi ketidak seimbangan antara tinggi badan, berat badan, dan umur. Menurut Anita (2012), orang Eropa memilki batas overweight 25 dan batas obesitas 30. Diatas 25 disebut overweight, lebih dari 30 disebut obesitas. Sementara orang Asia, 23 sudah disebut overweight, 25 disebut obesitas, batas bawah

18,5 jadi, IMT normal orang Asia adalah 18,5 –

23. Keinginan wanita gemuk untuk

berpenampilan serasi dan menutupi kekurangan, maka wanita gemuk gemuk hendaklah berbusana yang dapat menutupi kekurangan. Menurut

Fermina (2008) wanita bertubuh gemuk

sebaiknya menggunakan pakaian dengan garis vertikal atau disebut dengan princess line, maka dari kesimpulan diatas adanya persamaan fungsi bustier dan garis princess, yaitu memberi efek melangsingkan dan efek meninggikan bentuk tubuh. Banyaknya garis princess yang digunakan, maka akan memberi efek langsing dan tinggi, dan banyaknya garis princess yang digunakan pada bustier maka lebih banyak mengunakan tulang/boning.

Di masyarakat terdapat busteir yang mengunakan 8 garis princess dan 6 garis princess yang digunakan untuk memperindah dan menutupi kekurangan bentuk tubuh agar lebih indah. Maka dari pernyataan-pernyataan diatas,

peneliti terasa tertarik untuk meneliti

sejauhmana: “perbedaan mutu hasil jahitan

bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6

garis princess pada wanita bertubuh gemuk”.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Labotorium

Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK

Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan dilaksanakan pada bulan April 2013.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Medan yang memiliki IMT >25 kg/m2.

(8)

Perbedaan Mutu Hasil Jahitan Bustier Yang Menggunakan 8 Garis Princess Dan 6 Garis Princess Pada Wanita Bertubuh Gemuk

39

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yang dimaksud untuk melihat perbedaan mutu hasil jahitan bustier hasil jahitan bustier 4 yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang berisi skor-skor yang berkaitan dengan hasil jahitan bustier untuk tubuh gemuk. Pengamat dilakukan oleh 5 orang observer (pengamat) yang dianggap ahli dalam bidang bustier.

Dalam penelitian ini pengamat atau observer yang digunakan sebanyak 5 orang

pengamat, guna menghindari bias pada

pengukuran. Untuk penilaian apakah kelima pengamat atau observer yang digunakan untuk mengumpulkan data penilaian memiliki kualitas yang sama maka diperlukan uji kesepakatan lima orang ahli. Untuk menguji kesepakatan ini dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) satu jalur.

Dengan prosedur penelitian seperti

dibawah ini Keterangan: = Tidak diteliti.

= Diteliti

Analisis data dilakukan untuk memberi

interpretasi terhadap hipotesis penelitian.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan rata-rata (mean), simpangan

baku dan distribusi frekuensi.

2. Mengidentifikasi tingkat kecenderungan

ubahan penelitian.

3. Melakukan uji persyaratan analisis

a. Uji Normalitas dengan uji Lilliefors

b. Uji Homogen dengan uji Homogenitas

4. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu hasil perhitungan akan diuji pada taraf

signifikasi 5% atau α = 0,05. Ketentuan yang digunakan adalah jika to > tt(0,05) pada taraf signifikan 5%, berarti ada perbedaan hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dengan 6 garis princess hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan Ubahan hasil penelitian hasil jahitan bustier maka ditemukan deskripsi data. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji lilifors ditemukan data berdistribusi normal.

Berdasarkan Hasil uji homogen dengan menggunakan uji homogenitas ditemukan data berdistribusi normal yaitu harga Fhitung dan Ftabel (9,9) dengan taraf signifikas 5% yaitu sebesar 3,18.oleh karena diperoleh Fhitung (2,42) < Ftabel (3,18). Setelah persyaratan uji

normalitas, uji homogen terpenuhi maka

selanjutnya dilakukan uji hipotesis diatas dilakukan, dengan menggunakan rumus uji-t (uji beda rata-rata). Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung > ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung =10,25. Setelah dibandingkan dengan ttabel = 1,73 pada taraf signifikan 5 % maka thitung>ttabel = 10,25 > 1,73 . Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis kerja (Ha) yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5%, dengan demikian dinyatakan terdapat perbedaan mutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6

garis princess pada wanita bertubuh gemuk

.

Pembahasan

Berdasarkan pembahasan penilaian

penelitian setiap indikator terdapat 1 atau 4,76% dari semua indikator penilaian hasil jahitan bustier terdapat bustier yang menggunakan 6 garis princess lebih baik dari bustier yang menggunakan 8 garis princess, dan terdapat 1 atau 4,76% dari semua indikator penilaian hasil

jahitan bustier terdapat bustier yang

menggunakan 8 garis princess lsama baik dengan bustier yang menggunakan 6 garis princess dan terdapat 19 atau 90.47% dari semua indikator penilaian hasil jahitan bustier terdapat bustier yang menggunakan 8 garis princess lebih baik dari bustier yang menggunakan 6 garis princess, maka secara keseluruhan hasil jahitan bustier yang mengunakan 8 garis princess lebih baik dari bustier yang menggunakan 6 garis princess.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

diuraikan, maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil jahitan bustier yangmenggunakan 8

garis princess cenderung tinggi. Hal ini

berdasarkan hasil perhitungan uji

kecenderungan dimana terdapat 10 atau 100% termasuk kategori sangat memuaskan dalam

kategori memuaskan, kategori cukup

memuaskan , dan kategori kurang memuaskan tidak ada dari hasil perhitungan rata-rata hasil jahitan bustier dengan 8 garis princess pada wanita bertubuh gemuk, hal ini diperkuat dimana jumlah responden pada kategori sangat memuaskan dan memuaskan 100% >

jumlah responden berkategori cukup

(9)

Perbedaan Mutu Hasil Jahitan Bustier Yang Menggunakan 8 Garis Princess Dan 6 Garis Princess Pada Wanita Bertubuh Gemuk

40

2. Hasil jahitan bustier yang menggunakan 6

garis princess cenderung tinggi. Hal ini

berdasarkan hasil perhitungan uji

kecenderungan dimana terdapat terdapat 8

atau 80% termasuk kategori sangat

memuaskan dan 2 atau 20% dalam kategori

memuaskan sedangkan kategori cukup

memuaskan dan kurang memuaskan tidak ada dari hasil perhitungan rata-rata hasil jahitan bustier dengan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk, hal ini diperkuat dimana jumlah responden pada kategori sangat memuaskan dan memuaskan 100% > jumlah responden berkategori cukup memuaskan dan

kurang memuaskan 0%, atau Mhitung > Mideal

yaitu 54,72 > 42 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil jahitan bustier dengan 6 garis princess cenderung sangat memuaskan

3. Berdasarkan hasil analisis ada uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaanmutu hasil jahitan bustier yang menggunakan 8 garis princess dan 6 garis princess pada wanita bertubuh gemuk sebesar 10,25.

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan antara lain; Diharapkan wanita bertubuh gemuk mengunakan bustier yang mengunakan 8 garis princess dari pada bustier yang menggunakan 6 garis princess untuk

menutpi kekurangan bentuk tubuh

.

Daftar Pustaka

Adiva. 2012. Istilah-Istilah Mode.

http://adivamode.wordpress.com/2012/03/

24/istilah-istilah-mode/

Agus. 2006. Statistik Konsep Dasar &

Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2006

Alfikasanah. 2012. Kamus Busana.

http://alfikasanah.blogspot.com/ (1Juli

2012)

Anita 2012. Cara Benar Diet. Yogyakarta: Solusi Distribusi Carapedia. Menhitung

Berat Badan Ideal. http://

carapedia.com/menghitung_berat_badan_i deal_inf o687. tml

Dahlia. 2011. Gaya Hidup. http://

gayahidup.inilah.com/read/detail/1195782/ tampil-seksi-denganbustier/(20 juli 2012) Dian. 2010. Kamus Mode. Jakarta: Dian Rakyat. Djati Pratiwi. 2001. Pola Dasar Pecah Pola.

Jakarta: Kanisius

Dyahtri .2005 . Pesona Kebaya Modern. Jakarta: Puspa Swara.

Fermina & Nurhayati. 2008. Pengetahuan Busana. Medan: UNIMED

Indah & meta. 2012. Kerempeng Mana Keren. Surabaya : Tribbun Media Irma & dkk . 2011. Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Isyanti. 2004.Check Your Body And Make It. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Jennie. 2013.

Majalah Kebaya Edisi 019/th.II/ Mei – Juni

2013. Jakarta Kaniah. 2013. Bustier dan Garis princess (wawancara). Medan Nyoman. 2012. Metode Penelitian.Yogyakarta :

Andi Philsplaything. Lingerie Types.

http://www.philsplaythings.com/Li

ngerie-Types.php (1 Juli 2012).

Poespo . 2009 . A To Z Istilah Fashion. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Rita & dkk. 2008. 17 Alternatif Untuk Langsing. Jakarta: Niaga Swadaya.

Sangar busana Nd Gunawan. 2013. Bustier (wawancara). Medan. Shintadiharjo. 2008.

Bustier Pink.

http://shintadihardjo.blogspot.com/200811 / bustier-pinky.html (1 Juli 2012)

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiono. 2003. Metode Penelitian Administrasi . Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Tuneeca. 2012. Princess

Line. http://www. facebook. com/tuneeca/

posts/ 1015121410428 8368 (1 Juli 2012) Ulung. 2010. All About Wendding. Jakarta: Pt

Gramedia Pustaka Utama Vanessa. Guide Tolingerie.

http://www.treasuredtemptations.com /

guide_to_lingerie.htm (1 Juli 2012).

Wikipedia. Bone (Corsetry). http://en. wikipedia.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada IV, maka dapat disimpulkan bahwa pada bustier menggunkan dua ballen, nilai indikator yang terendah terdapat pada

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA Biologi pada melalui pendekatan secara ilmiah

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA Biologi pada melalui pendekatan secara ilmiah

Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui perbedaan kualitas kue nastar hasil eksperimen dengan bahan yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode Crossword dan metode Word Square

Metode perhitungan jarak piksel digunakan untuk mendeteksi garis pada sebuah citra yang diproses dengan melihat konsistensi dari garis laser.. Penelitian ini

Model pembelajaran yang akan digunakan peneliti sebagai bahan eksperimen untuk melihat perbedaan pengaruh keaktifan dan hasil belajar adalah Metode pembelajaran Project