• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP LISTRIK STATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP LISTRIK STATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP LISTRIK STATIS DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA

TESIS

HUSNUL HOTIMAH

NIM : 8106175005

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Fisika

PROGRAM STUDI FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP LISTRIK STATIS DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA

TESIS

HUSNUL HOTIMAH

NIM : 8106175005

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Fisika

PROGRAM STUDI FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

ABSTRACT

HUSNUL HOTIMAH.NIM. 8106176005. Effects of Application Cooperative Learning Teams Games Tournament (TGT) with Study Motivation of Student Toward Study Outcomes of Physic on Electrical Static Concept in Junior Hight School. Pasca-Bachelor, State University of Medan 2012.

The purposes of this research was: (1) to determine the effect of the application Coopertive Learning Model GI Type toward laboratory compentence and DI learning model toward increasing Generic Competence of students on differentiation of the application from cooperative learning Team Games Tournament type (TGT) by using computer media and visual aid by application of Direct Interaction model toward increasing of study outcomes of student on electrical static topic, (2) to determine the differentiation study outcomes of student with high motivation and student with low motivation by using the two learning models, (3) to determine the interaction between cooperative learning TGT type by using computer as media and DI learning model by using visual aid Interaction Learning (control class). The data was analized by using SPSS 17, we found: (1) the students outcomes who were taught using by cooperative learning Team Games Tournament would acquire higher outcomes than the students who were taught by using Direct Interraction model, (2) the students whom were taught by using Cooperative Learning TGT type with motivation will acquire higher study outcomes than the the students who were taught using by Direct Interraction model, (3) the were interaction between Cooperative Learning TGT type and Direct Interraction model in increasing study outcomes.

(7)

iii

ABSTRAK

HUSNUL HOTIMAH. NIM. 8106176005. Efek Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) dengan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Konsep Listrik Statis Di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) menggunakan media computer dan media peraga dengan penerapan model Direc Interaction terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik statis, (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah pada kedua model pembelajaran tersebut, (3) Untuk mengetahui adanya interaksi antara pembelajaran Kooperatif tipe TGT menggunakan media Komputer dan model pembelajaran DI dengan media Peraga terhadap motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan desain two-group pre-tes dan post-test. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 57 Medan T.A. 2012/2013 sebanyak 2 kelas (62 Orang). Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas IX-A sebanyak 31 orang dan kelas IX-B sebanyak 31 Orang. Dimana kelas IX-A diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (kelas Eksperimen) dan kelas IX-B diajar dengan model pembelajaran Direct Interaction (kelas control). Data dianalisis menggunakan SPSS 17 sehingga diperoleh terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji Anova untuk motivasi belajar terhadap hasil belajar diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan motivasi tinggi akan memperoleh hasil belajar yang tinggi. Hasil pengujian menggunakan ANOVA 2x2 dapat disimpulkan ada interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media computer dan peraga dengan motivasi belajar dalam peningkatan hasil belajar. Dari hasil perhitungan bahwa persen peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen dan kelas control menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar fisika yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model DI terhadap hasil belajar.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT karena penulis masih diberi nikmat

kesehatan serta rahmat yang diberikan, hingga penulis dapat menyelesaikaan

Tesis dengan judul “EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA

MATERI LISTRIK STATIS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP). Tesis

ini disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi

Fisika Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari tanpa adanya dukungan,

petunjuk, bimbingan serta bantuan berbagai pihak, penyusunan Tesis ini tidak

dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan, maka tidaklah berlebihan

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini, baik

bantuan moral maupun material. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Prof.DR.Motlan,M.Sc,Ph.D dan Ibu Dr. Retno Dwi Susanti,M.Si,

selaku dosen pembimbing yang senantiasa dengan sabar memberikan arahan ,

bimbingan dan motifasi serta meluangkan waktunya kepada penulis hingga

penyelesaian tesis ini, Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.

Dr. Marabangun Harahap M.Sc, Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S.,M.M, dan Bapak

Dr Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan

masukan dan saran-saran dari mulai rencana penelitian sampai selesai penyusunan

tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit

(9)

iv

Ucapan terima kepada Bapak Muhammad Nasir, S.Pd dan Rekan-rekan

guru SMP Muhammadiyah 57 Medan yang telah memberikan masukan selama

melaksanakan penelitian di sekolah. Teristimewa penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada kedua Orang Tua tercinta yaitu Bapak Saliman dan Ibu

Mahmuda beserta Suami Tercinta Muhammad Yasir Deni ST dan anak-anak saya

Habiburrahman sugandra dan fahira Alhusna yang selalu menjadi penyemangat

penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan

Program Pendidikan Fisika Angkatan 19 Tahun 2011 Pasca Sarjana Pinondang

Hutapea, Ibu Lisbet Vera Sitinjak, Dede P Damanik, Ibu Ratna Malawati, Adik

Hayati Tanjung, Nazaruddin Nasution, Makmur Hartono, Ropikoh, Aswin,

Teguh, Ibu Melda, Ika Trisni, Deo Demonta, Khoirul Amri, Dan Satria Mihardi

yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk tetap semangat

menyelesaikan tesis ini. Dan kepada rekan-rekan yang namanya tidak disebut satu

persatu. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini,

namun Penulis menyadari tanpa adanya dukungan, petunjuk, bimbingan serta

bantuan berbagai pihak, penyusunan tesis ini tidak dapat terselesaikan

sebagaimana yang diharapkan,.maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Akhir kata,

penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Medan , 01 Pebruari 2013

(10)

DAFTAR ISI

2.1.1. Inovasi Pembelajaran --- 9

2.1.2. Inovasi Media Pembelajaran --- 10

2.2. Motivasi Belajar --- 13

2.3. Hasil Belajar --- 15

2.4. Model Pembelajaran Direct Interaction (DI) --- 18

2.5. Model Pembelajaran Kooperatif --- 21

2.5.1. Team Games Tournaments (TGT) Sebagai Salah Satu Bentuk Pengembangan Pembelajaran Kooperatif --- 24

2.6. Materi Pokok Listrik Statis --- 35

2.7. Kerangka Berpikir --- 38

2.8. Hipotesis Penelitian --- 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian --- 46

(11)

3.2. Populasi dan Sampel --- 46

3.2.1. Populasi --- 46

3.2.2. Sampel --- 46

3.3. Variabel Penelitian --- 46

3.3.1. Variabel Bebas --- 46

3.2.3. Variabel Terikat --- 47

3.3.3. Variabel Moderator --- 47

3.4. Jenis dan Desain Penelitian --- 47

3.4.1. Jenis Penelitian --- 47

3.4.2. Desain Penelitian --- 47

3.5. Prosedur Penelitian --- 49

3.6. Instrumen Penelitian --- 51

3.6.1. Instrumen Motivasi Belajar Siswa --- 51

3.6.2. Instrumen Hasil Belajar Fisika --- 52

3.7. Alat Pengumpul Data --- 55

3.7.1. Validitas --- 55

3.7.2. Taraf Kesukaran --- 56

3.7.3. Daya Pembeda Soal --- 56

3.7.4. Reabilitas --- 57

3.8. Teknik Pengolahan Data --- 57

(12)

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian --- 63

4.1.1.1. Uji Validitas dan Reabilitas Test --- 63

4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Test --- 66

4.1.1.3. Daya Pembeda Test --- 66

4.2. Analisis statistik Data Hasil Penelitian --- 67

4.2.1. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian --- 67

4.2.2. Uji Asumsi --- 67

4.2.2.1. Uji Normalitas Test Hasil Belajar --- 67

4.2.2.2. Uji Homogenitas --- 68

4.2.2.3. Uji T Pretest --- 69

4.2.2.4. Uji Normalitas Motivasi --- 70

4.3. Pengujian Hipotesis --- 71

4.3.1. Uji Hipotesis Pertama --- 71

4.3.2. Uji Hipotesis Kedua --- 72

4.3.3. Uji Hipotesis Ketiga --- 73

4.1.6. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar --- 76

4.3.5 Pembahasan --- 78

4.3.5.1. Perbedaan Hasil Belajar Listrik statis Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan Model Pembelajaran Direct Interaction --- 78

4.3.5.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Listrik Statis Yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Yang Memiliki Motivasi Tinggi dan Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendah --- 79

(13)

Model Pembelajaran Kooeparatif Direct Interaction dengan

Motivasi dalam Mempengaruhi Hasil Belajar --- 80

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan --- 82

B. Saran --- 82

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran --- 17

Gambar 2.2. Penempatan Siswa Dalam Meja Turnamen --- 29

Gambar 2.3. Aturan Permainan --- 31

Gambar 2.4. Pergeseran --- 33

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TGT--- 86

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran DI --- 99

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa I --- 111

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa II --- 113

Lampiran 5. Instrumen Test Penelitian --- 115

Lampiran 6. Kuisioner Angket Motivasi Belajar Fisika --- 124

Lampiran 7. Tabel Validitas Instrumen Test --- 126

Lampiran 8. Uji Validitas Test --- 127

Lampiran 9. Tingkat Kesukakaran dan Daya Beda Test Hasil Belajar --- 129

Lampiran 10. Distribusi Data Penelitian--- 130

Lampiran 11. Distribusi Data ANOVA --- 131

Lampiran 12. Deskriptif Statistik Data Penelitian --- 132

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Penelitian --- 137

Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian --- 138

Lampiran 15. Uji T Pretest --- 139

Lampiran 16. Uji Normalitas Motivasi --- 140

Lampiran 17. Uji ANOVA --- 141

Lampiran 18. Diagram Batang Pretest dan Postest --- 145

Lampiran 19. Gambar Pola Interaksi Antara Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif TGT dan Model Pembelajaran Kooperatif Direct Interaction dengan Motivasi Terhadap Hasil Belajar --- 147

Lampiran 20. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar --- 148

(16)

Lampiran 22. Validitas Angket --- 153

Lampiran 23 Surat Keterangan --- 154

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan saat ini sedang mengalami perubahan yang amat pesat. Berbagai

cara atau metode baru yang telah diperkenalkan serta digunakan supaya pembelajaran

menjadi lebih berkesan dan bermakna. Sejak beberapa tahun terakhir pembelajaran

berbantuan komputer telah diperkenalkan dan kini dengan era teknologi dan

komunikasi semakin mendapat perhatian dari banyak kalangan.

Pendidikan fisika merupakan salah satu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Tujuan pendidikan ilmu pengetahuan alam pada hakekatmya adalah perolehan

pengetahuan IPA baik sebagai produk maupun sebagai proses. Dalam kenyataannya

dilapangan, pengajaran IPA lebih ditekankan pada produk dari pada proses (Amien,

1987:125). Selain itu pembelajaran fisika disekolah menengah pertama (SMP) dewasa

ini dipandang sebagai pengajaran yang kurang menyentuh kehidupan sehari-hari dan

hanya terbatas disekolah saja.

Melalui kegiatan pembelajaran, sekolah sebagai lembaga pendidikan

diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berpikir. Untuk mendukung hal

tersebut maka melalui pembelajaran fisika guru hendaknya mengkondisikan dan

memotivasi siswa untuk belajar berpikir dan bukan untuk mengajarkan berpikir

(Costa dalam Satriani, 2003), sebab suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan

tanpa berpikir.

Di SMP Muhammadiyah 57 Medan Fisika dikenal sebagai salah satu mata

pelajaran yang kurang disukai siswa. Salah satu penyebab kurang disukainya

pelajaran fisika oleh para siswa adalah karena banyak terdapat konsep yang

(18)

2

memahami konsep materi dan banyaknya rumus-rumus yang ada dalam fisika.

Kurangnya motivasi belajar terhadap pelajaran fisika juga terlihat saat guru sedang

menjelaskan pelajaran, perhatian siswa tidak fokus, dan siswa tidak aktif dalam

kegiatan belajar mengajar. Hal ini karena media peraga yang digunakan disekolah

kurang lengkap dan dianggap biasa saja oleh siswa.

Hal ini membuat rendahnya nilai ujian fisika semester ganjil maupun semester

genap tahun pelajaran 2011/2012. Persentase siswa yang memperoleh hasil belajar

rendah adalah 50 %, siswa yang memperoleh hasil belajar sedang 30 % dan hasil

belajar siswa tinggi 20 %. Banyak upaya yang telah dilakukan guru untuk

memperbaiki hasil belajar, seperti mengadakan kuis, pratikum, memberikan soal

latihan dan tugas dirumah, bahkan pembelajaran dengan menggunakan infokus. Ini

dilakukan supaya pembelajaran lebih menarik sehingga siswa lebih termotivasi untuk

belajar fisika.

Salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan

mengembangkan model pembelajaran kooperatif. Uzer Usman (2008:21) berpendapat

bahwa dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif setidaknya ada lima

variable yang menentukan keberhasilan belajar siswa yaitu melibatkan siswa secara

aktif, menarik minat dan perhatian siswa , membangkitkan motivasi siswa,

memperhatikan kemampuan siswa dan menggunakan alat peraga yang tepat.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis ingin dalam penelitian ini

mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan

intensitas keterlibatan siswa secara efektif didalam proses pembelajaran.

Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk

(19)

3

menyenangkan sehingga dapat meraih hasil belajar dan prestasi optimal

(Aunurrahman,2011).

Salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan penulis adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Menurut Slavin

(2005), deskripsi dari komponen-komponen model pembelajaran kooperatif tipe TGT

adalah presentasi kelas, tim, permainan, turnamen dan rekognisi tim.

Pada TGT terdapat unsur kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan

permainan. Pemainan pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan suatu

pembelajaran Joyfull Learning atau suatu kegiatan pembelajaran menyenangkan

dengan media permainan yang mudah digunakan siswa. Menurut Steve (dalam

Slavin,2005) permainan itu sendiri menciptakan warna positif didalam kelas karena

kesenangan para siswa terhadap permainan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Irdam Mardiana (2007 : 81), diketahui bahwa

prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament dengan rata-rata 72,83 lebih baik dibandingkan prestasi

siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan memiliki rata-rata

58,83. Dan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT juga pernah diteliti oleh

Nenni Faridah (2010) yang membandingkan prestasi belajar siswa yang diberi

pengajaran kooperatif tipe TGT dengan kooperatif tipe STAD diperoleh kesimpulan

bahwa prestasi belajar siswa yang diberi pengajaran kooperatif tipe TGT lebih baik

dibandingkan dengan tipe STAD dengan persen peningkatan sebesar 60,8% dan

50,3%. Mahdina Safhana (2010) juga menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan memperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 76,16%. Lailan Aprina (2009) dari

(20)

4

kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari pada kelas yang diajar dengan model

konvensional, yaitu masing-masing yaitu 7,08 dan 6,23.

Berdasarkan data diatas yang dipaparkan, ada beberapa perbedaan yang

penulis buat diantaranya perbedaan dua model pembelajaran yaitu model

pembelajaran koopertaif tipe TGT dengan model pembelajaran Direct Interaction

yang akan dilihat terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efek model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan Media Komputer

dan media peraga dengan model pembelajaran Direct Interaction Terhadap Motivasi

Belajar Siswa dan Hasil Belajar Fisika Pada Konsep Listrik Statis Di Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media komputer dan media

peraga dengan model pembelajaran Direct Interaction yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IX SMP pada materi Listrik Statis. Pada pembelajaran Fisika

Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya materi Listrik Statis masih banyak

yang mengalami kesulitan. Kekurang efektifan penggunaan metode atau model

pembelajaran mungkin menjadi salah satu faktor penyebabnya, hal ini disebabkan

karena disebabkan waktu yang tersedia untuk membahas materi yang sangat terbatas

sehingga penanaman konsep pada anak kurang mendalam.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 57 Medan terdapat dua

kelas yang paralel sehingga sesuai dengan rencana penelitian yang dilaksanakan.

Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media komputer

dan media peraga dengan model pembelajaran DI , karena berdasarkan pengalaman

(21)

5

suasana permainan dan menantang sehingga diharapkan dengan model pembelajaran

ini hasil belajar siswa akan meningkat.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan identifikasi permasalahan

sebagai berikut :

1. Siswa kurang menyukai pelajaran fisika karena banyaknya rumus-rumus dalam

pelajaran fisika

2. Hasil belajar siswa rendah pada setiap ujian semester ganjil ataupun semester

genap

3. Media peraga Kurang lengkap atau kurang canggih sehingga siswa menganggap

hal itu biasa saja.

4. Motivasi belajar siswa untuk belajar fisika masih rendah

5. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media

komputer dan media peraga sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

1.3 BATASAN MASALAH

Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut :

1. Objek penelitian yaitu siswa kelas IX semester Ganjil SMP Muhammadiyah 57

Medan T.A 2012/2013

2. Pembelajaran dengan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

menggunakan media komputer dan media peraga terhadap hasil belajar fisika pada

konsep listrik statis di SMP.

3. Hasil belajar meliputi ranah kognitif berkaitan dengan perhatian, pengembangan

kapabilitas dan keterampilan intelektual. Pada penelitian ini hasil belajar dibatasi

pada ranah kognitif yang meliputi : pengetahuan (C1), pemahaman (C2),

(22)

6

4. Motivasi sebagai dorongan yang menggerakan dan mengarahkan perilaku siswa

untuk memperoleh pegetahuan. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari motivasi

belajar yang diperoleh dari pengisian kuisioner motivasi belajar oleh siswa

sesudah pembelajaran.

5. Pokok bahasan yang digunakan adalah Listrik Statis SMP kelas IX semester I.

1.4 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka masalah umum dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif Tipe

Team Games Tournament (TGT) menggunakan media computer dan media

peraga dengan model pembelajaran DI terhadap peningkatan hasil belajar siswa

pada materi listrik statis ?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dan

motivasi rendah pada kedua model pembelajaran tersebut ?

3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan

media Komputer dan media peraga dengan model pembelajaran DI dengan

tingkat motivasi dalam meningkatkan hasil belajar ?

1.5TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT) menggunakan media computer dan media

peraga dengan penerapan model Direc Interaction terhadap peningkatan hasil

belajar siswa pada materi listrik statis

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi

(23)

7

3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara pembelajaran Kooperatif tipe TGT

menggunakan media Komputer dan model pembelajaran DI dengan media Peraga

terhadap motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Guru

(1) Mengetahui pola dan model pembelajaran yang tepat dalam upaya

memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep listrik statis

(2) Memudahkan dalam mengambil nilai kognitif, afektif dan psikomotorik

2. Bagi Siswa

(1) Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran siswa fisika

khususnya materi listrik statis

(2) Proses komunikasi lancar karena terjadi interaksi antara siswa dengan

siswa dan antara guru dengan siswa.

(3) Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran fisika dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) dengan media komputer dan media peraga.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah

dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika.

1.7 DEFENISI OPERASIONAL

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami suatu variabel

yang ada dalam penelitian ini , maka perlu diberikan defenisi operasional untuk

mengklarifikasikan hal tersebut. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini

(24)

8

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah

salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar

kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan diri

agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik.

2. Materi pokok Listrik Statis adalah materi yang membahas tentang elektroskop,

muatan listrik pada konduktor, hukum coulomb dan potensial listrik.

3. Hasil Belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami bahan ajar

disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Hasil belajar

siswa dinyatakan dalam bentuk skor gain yang diperoleh dari uji tes sebelum

pembelajaran (pre-test) dan uji tes setelah pembelajaran (post-test). Hasil belajar

siswa merupakan pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada pokok

(25)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan model

pembelajaran TGT dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model

pembelajaran DI.

2. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan siswa

yang memiliki motivasi rendah, dimana siswa memiliki motivasi tinggi

memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

memiliki motivasi rendah pada materi listrik statis.

3. Terdapat interaksi pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media

Komputer dan media Peraga dan model pembelajaran Direct Interaction

dengan motivasi belajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

1. Siswa harus dibimbing dengan memberikan latihan yang cukup untuk

meningkatkan kemampuan membaca dalam pelajaran Fisika.

2. Peranan perpustakaan di sekolah juga mempengaruhi hasil pengajaran, oleh

karena itu perlu dilengkapi buku-buku yang berhubungan dengan pelajaran.

3. Guru sebaiknya memperhatikan memperhatikan pola mengajar untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran Fisika.

4. Dalam menerapkan model pembelajaran sebaiknya diperhitungkan dengan

(26)

84

kelompok, karena akan mengakibatkan siswa dalam kelompok tidak bekerja

sepenuhnya.

5. Pertimbangkan waktu dalam pelaksanaan model pembelajaran sehingga

(27)

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S , (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Dim ya ti d a n Mud jio no .2009.Be la ja r d a n p e mb e la ja ra n. Ba nd ung : Rine ka

C ip ta .

Heni, Purwati, (2008), Keefektifan Pembelajaran Matematika Berbasis Penerapan

TGT Berbantuan Animasi Grafis Pada Materi Pecahan Kelas IV, Program

Pasca Sarjana Studi Pendidikan Matematika, Artikel Tesis, UNNES

Ha m a lik,O m a r.1994.Me d ia Pe nd id ika n.Ba nd ung : C itra Ad itya Ba kti.

Jo yc e , B., d a n We il, M.2009. Mo d e ls o f Te a c hing . Yo g ya ka rta : Pusta ka Pe la ja r.

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Kusumaningsih, Kiki Dwi, (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi

Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia, Jurnal Ilmiah Exacta Vol.2 No.1,

Universitas Indraprasta PGRI.

M.A. Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Me ltze r. 2002. The Re la tio nship Be twe e n Ma the ma tic s Pre p a ra tio n a nd

C o nc e p tua l Le a rning G a in in Phisic. Ne w Yo rk: Ma c m illa n.

Milati, Nuril, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Ar-rahmah Jabung Malang Fakultas Tarbiyah, Universitas

Islam Negeri Maulana Ibrahim, Malang

Rahadi, Moersetyo., (2002), Penerapan Model Belajar Kooperatif Tipe TGT Dalam

Pembelajaran Matematika SMU, Bandung

Sagala,S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung

(28)

87

Sa rd im a n. 2011. Inte ra ksi d a n Mo tiva si Be la ja r Me ng a ja r. Ja ka rta : Pe ne rb it

G ra find o .

Se m b iring ,M.2008.Pe ng a ruh Me to d e Pra ktikum Me ng g una ka n Me d ia

Ko mp ute r p a d a Mo tiva si d a n Ha sil Be la ja r Kimia Siswa SMA N e g e ri 2

Lub uk Pa ka m. Me d a n .Te sis Pa sc a sa rja na Pro d i Kim ia UNIMED.

Se m b iring ,Irm a Sa lvia na .2009.Efe ktivita s p ra ktikum d a n me d ia ko mp ute r

d a la m p e ng a ja ra n ke la ruta n d a n ha sil ka li ke la ruta n untuk

me ning ka tka n ha sil b e la ja r siswa. Me d a n : Te sis p a sc a sa rja na

UNIMED p ro d i Kim ia .

Slavin,R.,(2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Nusa Media Bandung

Sutrisno, Wita, Drs, M.Pd. 2006. “Listrik Statis “, Untuk Guru SMP, Modul Diklat Berjenjang. Bandung: Karya Putra Darwati.

Sudibyo, Elok , dkk. 2008. “Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX”. hal 131-148Jakarta: Depdiknas.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresi, Kencana , Jakarta

Usma, Husaini dan Purnomo setiady.2011.Pengantar Statistika.Bandung : Rosda karya

Wasis., Yuli Irianto, Sugeng. 2009. “Ilmu pengetahuan Alam Jilid 3 Untuk SMP/MTs

Gambar

Gambar 2.2. Penempatan Siswa Dalam Meja Turnamen ---------------------- 29

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran

American Shoulder dan Elbow Surgeons mendefinisikan frozen shoulder sebagai kondisi etiologi yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan dari gerak aktif dan

174 Tahun 1999 adalah 1/2 (satu per dua) dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang bersangkutan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang berbuat jasa kepada negara atau

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai

Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2 Dimensi “ Legenda Jaka Linglung ”

Kecelakaan ini semuanya menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan , antara lain: 1. Kerugian Ekonomis  • Kerusakan bahan dan mesin – Tangible  – Intangible •

^• Ç sudah menjabat selama 5 tahun dan betul banyak dinamika yang terjadi selama lima tahun itu, cara untuk menyelesaikan masalah- masalah yang ada tentu harus

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh PBL, RQA, PBLRQA, dan pembelajaran konvensional terhadap retensi mahasiswa berkemampuan akademik berbeda