PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) DENGAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK PARULIAN I MEDAN
T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh Santi Hutabarat NIM. 708310143
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
ABSTRAK... iv
Abstract ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 5
1.3. Rumusan Masalah... 5
1.4. Pemecahan Masalah... 6
1.5. Tujuan Penelitian ... 8
1.4. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori ... 10
2.1.1. Model Pembelajaran Index Card Match (ICM)... 10
2.1.2.Model Pembelajaran Kontekstual... 15
2.1.4. Aktivitas Belajar ... 24
2.1.5. Hasil Belajar Akuntansi... 27
2.1.6. Hubungan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi ... 31
2.2.Penelitian yang Relevan... 32
2.3. Kerangka Berpikir... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 38
3.2. Subjek Penelitian ... 38
3.3. Objek Penelitian... 38
3.4. Defenisi Oprasional ... 38
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.6. Prosedur Penelitian ... 41
3.7. Teknis Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN ... 52
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 52
4.2. Analisis Data ... 55
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1. Kesimpulan ... 70
5.2. Saran ... 71
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel Lembar Aktivitas Siswa ... 42
Tabel Siklus Tindakan Kelas... 47
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Materi Pelajaran Kas kecil
4. Soal dan Jawaban
5. Hasil Nilai Observasi aktivitas Siklus I
6. Hasil Nilai Observasi aktivitas Siklus II
7. Hasil Nilai Pretes
8. Hasil Post Tes Siklus I
9. Hasil Post Tes Siklus II
10. Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Materi Dana Kas Kecil
11. Hubungan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Siklus I
12. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II
13. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II
14. Tabel Harga Kritik dari r Product – Moment
ABSTRAK
Santi Hutabarat, NIM 708310143, Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Index Card Match Dengan Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Parulian I Medan T.A 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi.UNIMED 2013
Masalah peneliti ini adalah “Rendahnya aktivitas dan Hasil belajar akuntansi siswa kelas XI SMK Parulian I Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Index Card Match (ICM) dengan Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI SMK Parulian I Medan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Parulian I Medan yang terletak di jalan Stadion Teladan No. 23 Tahun Ajaran 2012/2013 semester Ganjil. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Parulian I Medan yang berjumlah 25 orang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes uraian serta lembar observasi aktivitas. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahap, yaitu : reduksi data, penyajian data dan penyimpulan data.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil belajar siswa pada tes awal (pretes) jumlah siswa yang tuntas 10 siswa (40%), dengan nilai rata-rata siswa 65,4 yang memenuhi KKM. Setelah dilakukan tindakan di siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas 14 siswa (56%) dengan rata-rata 70 yang telah mencapai KKM, dan setelah dilakukan tindakan di siklus II diperoleh jumlah siswa yang tuntas 19 siswa (76%) dengan rata-rata 78,6 yang memenuhi KKM. Dari hasil observasi yang telah dilakukan diperoleh hasil aktivitas siswa pada siklus I terdapat 9 siswa (36%), sedangkan di siklus II terdapat 19 siswa (76%). Untuk melihat apakah ada hubungan aktivitas dan hasil belajar maka dilakukan uji korelasi dan dari hasil perhitungn didapatkan perhitunngan uji korelasi diperoleh hubunngan antara aktivitas (Variabel X) dengan hasil belajar (Variabel Y) dimana 0,759 dan dengan n= 25 adalah 0,396 sehingga >
(0,759 > 0,386) yang berarti menunjukkan hubungan yang positif, artinya jika aktivitas tinggi maka hasil belajar siswa juga akan tinggi sebesar 0,759.
Dari perolehan hasil belajar siswa dan lembar observasi aktivitas siswa, disimpulkan bahwa dengan penerapan Kolaborasi model pembelajara Index Card Match (ICM) dengan Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada standar kompetensi kas kecil. Hal ini berarti Kolaborasi model pembelajara Index Card Match (ICM) dengan Kontekstual dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran akuntansi pada standar kompetensi kas kecil.
v ABSTRAK
Santi Hutabarat, NIM 708310143. Plication Kolaboration of Learning Model Index Card Match (ICM) With Contextual Approach to Increase Activity And Reasults Accounting Student Learning Grade XI Accounting SMK Parulian I Medan T.A 2012/ 2013. Thesis of Economy Education. Accounting Program Study, State University of Medan 2013.
The problem in this research is the “The low activity and result-grade students research accounting XI Accounting SMK Parullian I Medan”. The purpose of this study is to determine by appliying the learning collaboration Index Card Match with Kontextual approach can increase learning activities and outcomes of accounting students in class XI Accounting SMK Parulian I Medan.
This research was carried out in SMK Parulian I Medan located in the Stadion Teladan No. 23. Lesson Year 2012/2013 first semester. Research subject were student of class XI SMK totaling 25 people. This research is a classroom action research (CAR). The techniques used for data collection in this study using the tes description and observation sheet activity. The data analysis technique consists three stages : data reduction, data presentation, and inference data.
Based on analysis of data obtained on student initial tes (pretes) with 10 students (40%) of complete with an average value of 65,4 who reach the minimum criteria of completenees. After postes was do data cycle with 14 students (56%) of complete with an average value of 70 who reach the minimum criteria of completenees, while the data postes cycle II with 19 students (76%) an average value 78,6 who reach the minimum criteria of completenees. Based observation activity of student in cycle I that have been done showing increase activyti was get 9 students (36%) complete, and cycle II was get 19 student (76%) complete. To know wheater relation activityand result or study is done by correlation tes result obtain from the activity (X Variabel) and result of srudy (Y Variabel) is dimana 0,759 dan dengan n= 25 adalah 0,386 so >
(0,759 > 0,386) it means there is a positif relation between activity and result of study, if activity increase, so result of study is 0,759.
From the students acquisition and pieces of the observation, it was concluded that by appliying the learning colaboration model Index Card Match (ICM) wit Contextual approach can be used as an alternative in learning accounting for petty cash competension.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan serangkaian yang dilakukan untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini manusia dituntut untuk lebih meningkatkan
mutu pendidikan melalui pembelajaran di sekolah. Pendidikan mempunyai
peranan penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju mesa depan
yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena, pendidikan merupakan suatu upaya
untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan
anak didik kedalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan
belajar sesuai dengan apa yang diharapkan dengan memperhatikan kondidi peserta
didik.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangakaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Peran dan
fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Guru harus
berupaya membangkitkan minat belajar siswa terhadap materi pelajaran.
Seringkali siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran salah satu penyebabnya adalah
model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak dapat membuat siswa aktif
atau sering kali disebut metode konveksional (ceramah, tanya jawab, latihan dan
2
mengantuk ketika kegiatan belajar berlangsung sehingga hasil belajar siswa
menurun.
Menurut Slameto (2005: 54) pada dasarnya membagi dua faktor yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, yaitu : (a) faktor internal; faktor
yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan
kesehatan, kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi-kondisi
psikis lainnya; dan (b) faktor eksternal; factor yang bersumber dari luar diri siswa,
seperti : lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk didalamnya faktor guru,
metode pengajaran guru, kurikulum, hubungan antara guru dan siswa, disiplin
sekolah, kelengkapan fasilitas sekolah dan lingkungan sosial dan sejenisnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMK Parulian I Medan
dan di peroleh keterangan bahwa hasil belajar akuntansi siswa di kelas masih
tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tugas dan ulangan harian
siswa. Dari 25 siswa hanya 36 % (9 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran Akuntansi sedangkan 64% (15 siswa) masih
belum tuntas, dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran
Akuntansi di sekolah tersebut adalah nilai 70. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
persiapan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dan rendahnya
perhatian siswa dalam menerima pelajaran akuntansi di dalam kelas. Namun
dalam hal ini factor yang paling dominan yang diduga menyebabkan rendahnya
hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata
pelajaran akuntansi belum efektif. Selama ini model pembelajaran yang
3
Selain rendahnya hasil belajar akuntansi siswa di sekolah tersebut, disisi
lain terdapat kecenderungan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
akuntansi siswa di sekolah tersebut tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari
siswa yang kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut
untuk bertanya jika mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan
materi pelajaran, kurang memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri
sehingga siswa cenderung hanya menerima materi pelajaran dari guru saja
sehingga menimbulkan proses belajar mengajar yang vakum atau tidak ada
interaksi, membosankan dan kurang menarik yang dapat mengakibatkan siswa
menjadi mengantuk dan melamun, serta tidak adanya kerja sama antar siswa
untuk saling bekerja sama dalam memahami pelajaran sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa menjadi rendah.
Untuk meningkatkan hasil belajar salah satu upaya yang dapat dilakukan
guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Seorang
guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dalam proses
pembelajaran yang tergantung pada kebutuhan dan situasi yang dihadapi,
sehingga siswa merasa tertarik dengan mata pelajaran akuntansi dalam situasi
menyenangkan. Dimana diketahui bahwa pelajaran Akuntansi merupakan mata
pelajaran yang kurang diminati siswa karena pelajaran Akuntansi menuntut agar
siswa lebih aktif dalam berpikir dan berhitung. Untuk mengatasi masalah tersebut,
dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan
aktivitas siswa. Salah satunya ialah penerapan kolaborasi Model Pembelajaran
4
Index Card Match (ICM) merupakan suatu model pembelajaran penggulangan
(peninjauan kembali). Dalam model pembelajaran ini siswa dituntut aktif untuk
menguasai dan memahami konsep melalui pencarian kartu indeks dimana kartu
terdiri dari dua bagian yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki
kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu, siswa diminta mencari pasangan
dari kartu yang diperolehnya, siswa yang mendapatkan kartu soal mencari siswa
yang memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya. Model pembelajaran ini
mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam
belajar akuntansi.
Model pembelajaran Kontekstual merupakan konsep yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan
mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Karena model pembelajaran Kontekstual adalah suatu
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dengan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa menerapkannya dengan situasi kehidupan mereka dan guru
hanya memberikan ingatan kembali sehingga siswa lebih mudah memahami
materi.
Berdasarkan uraian di atas, masalah ini menarik untuk diteliti, menjadi
suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran
Index Card Match (ICM)Dengan Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Parulian
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis telah mengidentifikasi
beberapa masalah yang dihadapi anatara lain:
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa di kelas XI
Akuntansi SMK Parulian 1 Medan yang masih cenderung rendah ?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI Akuntansi
SMK Parulian 1 Medan yang masih cenderung rendah ?
3. Mengapa guru masih menggunakan metode konvensional dalam
pembelajaran akuntansi di kelas XI SMK Parulian 1 Medan ?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Index Card
Match (ICM) dengan Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi SMK Parulian I Medan ?
5. Apakah ada hubungan antara aktivitas adan hasil belajar akuntansi dengan
menggunakan penerapan model model pembelajaran Index Card Match
(ICM)dengan Kontekstual pada mata pelajaran akuntansi ?
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Index Card Match
(ICM) dengan Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas akuntansi siswa
kelas XI Akuntansi SMK Parulian I Medan T.A 2012/2013.
6
Match (ICM)dengan Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI Akuntansi SMK Parulian I Medan T.A 2012/2013.
3. Apakah ada hubungan antara aktivitas adan hasil belajar akuntansi dengan
menggunakan penerapan model model pembelajaran Index Card Match
(ICM) dengan Kontekstual pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI
Akuntansi SMK Parulian I Medan T.A 2012/2013.
1.4. Pemecahan Masalah
Dalam memecahkan masalah di atas, penulis berkonsultasi dengan guru
bidang studi agar model pembelajaran yang digunakan adalah kolaborasi model
pembelajaran Index Card Match (ICM) dengan model pembelajaran Kontekstual.
Dalam penerapan model pembelajaran ini pertama sekali yang dilakukan
guru adalah meninjau kembali pengalaman dan pengetahuan siswa sebelumnya
yang sudah dimiliknya, kemudian mengadakan Pre-test. Setelah itu guru membagi
kelas dalam dua kelompok. Guru menyampaikan materi materi pembelajaran,
menjelaskan tujuan sasaran pembelajaran termasuk manfaat dan kegunaan materi
yang diajarkan guru dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual
dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari sesuai
dengan pengalaman siswa dalam kehidupan nyat, sehingga memudahkan siswa
dalam menerima pelajaran.
Dalam model pembelajaran Index Card Match (ICM) guru menyiapkan
potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa berupa kartu index dan kartu
7
bagian lagi kartu jawaban, kemudian guru mencampurkan dua kumpulan kartu
tersebut dan mengocok kartu tersebut beberapa kali agar benar-benar tercampur
antara soal dan jawaban. Sebagian siswa akan mendapatkan kartu soal dan
sebagian lagi mendapatkan kartu jawaban. Dan setiap siswa diberikan kesempatan
mengambil satu kartu, guru menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang
dilakukan berpasangan.
Kemudian siswa diminta untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangannya, guru mengarahkan kepada mereka untuk
duduk berdekatan, dan mengarahkan mereka untuk tidak memberitahukan materi
(jawaban) yang sudah mereka dapatkan kepada teman yang lain dan secara
bergantian untuk membaca soal dan jawaban yang diperolehnya, demikian
sebaliknya. Kemudian guru mengakhiri proses ini dengan membuat
kesimpulan-kesimpulan dan mengadakan evaluasi.
Sebelum diterapkannya strategi Index card match, terlebih dahulu guru
memberi tahu siswa tentang cara main atau langkah-langkah dalam menerapkan
strategi ini. Hal ini diharapkan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam
menerapkannya. Dengan diterapkanya strategi ini pembelajaran menjadi sangat
menyenangkan, siswa tidak merasa bosan terhadap materi yang diajarkan. Karena
strategi ini mengajak siswa untuk bermain sambil belajar
Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Index Card Match
(ICM) dengan Kontekstual ini guru mencoba mengukur kesiapan siswa
mempelajari materi dengan melihat pengalaman siswa sebelumnya. Setelah itu
8
menyampaikan materi pembelajaran secara terkonsep dengan menghubungkannya
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Index Card Match
(ICM) dengan Kontekstual ini, diharapkan mampu meningkatkan aktivitas siswa
baik dalam berpikir, menjawab soal, bekerja sama, memberikan ide dan gagasan
atau pendapat dalam kelompok untuk memahami materi pelajaran maupun
penyelesaian soal. Selain meningkatkan aktivitas melalui penerapan kolaborasi
model pembelajaran ini siswa diharapkan lebih memahami materi pelajaran yang
disampaikan.
Berdasarkan uraian kedua model diatas, maka penting diterapkan untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Parulian
I Medan.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI
Akuntansi SMK Parulian I Medan melalui penerapan kolaborasi model
pembelajaran Index Card Match (ICM)dengan Kontekstual.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa akuntansi di kleas XI
Akuntansi SMK Parulian I Medan melalui penerapan kolaborasi model
pembelajaran Index Card Match (ICM)dengan Kontekstual.
9
menggunakan penerapan model model pembelajaran Index Card Match
(ICM) dengan Kontekstual pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI
Akuntansi SMK Parulian I Medan T.A 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengguna informasi penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan kolaborasi model
pembelajaran Index Card Match (ICM) dengan Kontekstual untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi
SMK Parulian I Medan, mengingat penulis adalah calon pendidik.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah di SMK Parulian I Medan
dalam menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan
siswa dan mutu pendidikan sekolah.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang
70 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Index Card Match (ICM) dengan
Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kemampuan
dalam mencari kartu berpasangan mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat
dari sudah mulai terbiasanya siswa mengemukakan pendapat dan aktif di dalam
proses PBM. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
aktivitas siswa pada siklus I hanya 36% (9 siswa) menjadi 76% (19 siswa) pada
siklus II.
b. Hasil belajar siswa setelah menerapkan kolaborasi model pembelajaran Index
Card Match (ICM) dengan Kontekstual pada materi dana kas kecil mengalami
peningkatan, terlihat dari nilai rata-rata sebelum dilakukan penerapan 65,4.
Dan setelah diberikan penerapan maka hasil belajar pada siklus I meningkat
yaitu dengan rata-rata nilai 70 dan pada siklus II mengalami peningkatan yakni
78,6. Maka kolaborasi model pembelajaran Index Card Match (ICM) dengan
Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi khususnya pada
materi pengelolaan dana kas kecil di kelas XI Akuntansi SMK Parulian I
71
c. Adanya hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat
dari hasil perhitungan diperoleh hubungan antara aktivitas (Variabel X) dengan
hasil belajar (Variabel Y) dimana 0,759 dengan n= 25 adalah
0,386. Sehingga > (0,759 > 0,386 ) yang berarti menunjukkan
hubungan yang positif, artinya jika aktivitas tinggi maka hasil belajar juga akan
tinggi sebesar 0,759.
d. Dari perhitungan Uji t yang dilakukan imana hasil uji t aktivitas belajar siswa
dari hasil perhitungan diperoleh < (0,710 < 2,008) yang berarti
tidak menunjukkan peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II. Dan
hasil perhitungan uji t untuk hasil belajar siswa diperoleh >
(2,737 > 2,008) yang berarti menunjukkan peningkatan hasil belajar yang
signifikan dari siklus I ke siklus II.
1.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
a. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar menggunakan
kolaborasi model pembelajaran Index Card Match (ICM) dengan Kontekstual
sebagai salah satu alternatif dalam mata pelajaran akuntansi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi
72
dilakukan remedial sehingga mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
b. Untuk peneliti lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan judul yang sama
namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas, agar dapat
dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningktkan kualitas
pendidikan khususnya pada bidang studi akuntansi pada stnadar kompetensi
73
DAFTAR PUSTAKA
Alidminsyah, 2007. Kamus Istilah akuntansi. Bandung : Widya, Yrama
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Aqib, Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung : Yrama Widya.
Damaris. 2010. Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Index Card Match dan Model Pembelajaran Kontekstual pada Siswa kelas XI SMK Negeri I Dolok Sanggul. Universitas Ngeri Medan.
Diefrich (dalam Sardiman, A.M). 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Faud, Ramli,dkk. 2005. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Handayani. 2009. Stategi Belajar Aktif dengan ICM. Tersedia di:
http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/stategi-belajar-aktif.html. Diakses tanggal 9 April 2012 Kurikulum berbasis Kompetensi, Malang, UM. Press.
I Gusti Agung Nyoman Setiawan. 2006. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 Sma Laboratorium Singaraja Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Undiksha. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2(1), 42-59.
Ibrahim, Nurdin (Juli 2008). Hubungan Antara Keterbatasan Modul dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar mata Pelajaran Akuntansi pada SMA Terbuka. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No 073. Tahun ke-14.
Joyce, B., & Weil, M. 1980. Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
http://
74
Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniawati, Euis. 2009. Komparas Strategi Pembelajaran.
http/myaghnee.blogspot.com/2009/02/18. Diakses 9 April 2012
Maksum, Azhar. 2004. Dasar-dasar Akuntnasi. Medan : Burtong Jaya
Moelyati, dkk. 2006. Siklus Akuntansi: Untuk tingkat SMK. Jakarta : Yudisthira.
Nurhayati. 2007. Pengaruh Metode Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Jepara Tahun 2006/2007. Tersedia di: http/multiply.com/journal/item/7-70k-tembolok-halaman sejenis. Diakses tanggal 30 Agustus 2011.
Pesta. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri I medan. Universitas Negeri Medan.
Rasiman , Wahyu Widayanto (2008). Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Lingkaran Bagi Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 1 Karangawen Demak Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan dan Budaya. Vol 3. No.2 .Posted.Tags 65.
Ritonga, Addulrahman. 2006. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: Lembaga Penerbitan Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi.
Ronani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Saismath. 2008. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual.
http://www.google.com (diakses 20 April 2012)
Sanjaya. Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Silberman. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
75
Sumiati. (Desember 2006). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual Di Kelas VII MI RAHMAN EL-YUNUSIYYAH PADANG PANJANG. Jurnal Guru No.2 Vol.3 Desember 2006.