• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Pengenalan Seni Ukir Jepara Kepada Anak Usia 9-12 Tahun di Kota Jepara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Pengenalan Seni Ukir Jepara Kepada Anak Usia 9-12 Tahun di Kota Jepara."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan seni ukir Jepara sekarang ini terus mengalami kemunduran. Banyak hal yang menyebakan tetapi faktor utamanya berasal dari masyarakat Jepara sendiri. Ditemukan bahwa masyarakat Jepara mulai meninggalkan ukiran dan minat terhadap ukiran juga berkurang. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya pengetahuan masyarakat Jepara tentang seni ukir Jepara dan dikhawatirkan budaya seni ukir Jepara akan luntur dan terlupakan oleh masyarakat Jepara.

Berbagai survei mengatakan bahwa seni ukir Jepara memberikan dampak yang besar untuk masyarakat di Jepara khususnya dan membawa kota Jepara dikenal sampe di mata dunia karena ukiran. Sehingga untuk meneruskan warisan budaya mengukir ini harus diberikan pengertian dari sejak dini tentang seni ukir Jepara dan ditanamkan kepada anak di Jepara supaya mencintai seni ukir Jepara. Selain itu juga anak-anak mendapat dampak positif dari belajar mengukir yaitu anak-anak akan semakin kreatif, trampil dan teliti. Karena itu perlu adanya upaya yang dapat memperkenalkan kembali seni ukir Jepara dan mengajak untuk berkarya lagi dengan ukiran dengan membuat kampanye yang menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak.

Kampanye ini dibuat dalam rangka memperingati hari ulang tahun Jepara yang jatuh pada tanggal 10 April yang merupakan puncak dari kampanye ini. Akan diadakan sebuah event pada 10 April 2015 yang berjudul ”Pesta Seni Ukir Jepara”. Berbagai informasi tentang seni ukir Jepara akan diberikan sebelum event berlangsung dengan media poster yang ditempel di mading sekolah. Dengan demikian seni ukir Jepara dikenal lagi oleh anak-anak dan membuat anak-anak semakin kreatif, trampil dan teliti.

Kata Kunci :

(2)

ABSTRACT

The development of Jepara carving today, continues to decline. Many things that cause it to happen, but the main factor is derived from Jepara community itself. It was found that people began to leave Jepara carving and engraving interest in the well is reduced. This can cause a decline in the public knowledge about Jepara carving and sculpture culture feared Jepara will fade and be forgotten by the people of Jepara.

Various surveys say Jepara carving bring a big impact to the Jepara community in paticular and bring the Jepara city known in the eyes of the world because of carving. So as to pass on cultural heritage to carve it should be given on the understanding of early Jepara carving and imparted to the children in order to love the art of carving Jepara Jepara. In addition, the children received a positive impact on the learning carve that child will be more creative, skilled and conscientious. Because it is necessary to attempt to reintroduce the Jepara carving and invited to work again with carving by making the campaign interesting and easily understood by children. The campaign was created in celebrate Jepara birthday which falls on April 10, which is the culmination of this campaign. Will be held an event on 10 April 2015, entitled ”Jepara Carving Party” Various information about Jepara carving will be given before the event takes place in the media poster taped to the wall magazine school. Thus Jepara carving known again by the children and make children more creative, skilled and conscientious.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………... i

LEMBAR PENGESAHAN………... ii

ABSTRAK………...iii

ABSTRACT………iv

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN……….... v

PERNYATAAN PUBLIKASILAPORAN PENELITIA……….vi

KATA PENGANTAR………... ..vii

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR TABEL...………...xii

DAFTAR GAMBAR………...…...xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup... 2

1.2.1 Permasalahan... 2

1.2.2 Ruang Lingkup... 3

1.3Tujuan Perancangan... 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 3

1.5Skema Perancangan... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Komunikasi... 6

2.1.1 Tujuan Komumikasi... 7

2.1.2 Proses Komunikasi... 7

2.2Kampanye... 8

2.2.1 Jenis Kampanye... 9

(4)

2.2.3 Strategi Komunikasi dalam Kampanye... 10

2.3Psikologi Anak... 10

2.3.1 Psikologi Perkembangan Anak... 12

2.4Visual... 14

2.4.1 Logo... 14

2.4.2 Warna... 14

2.4.3 Layout... 16

2.4.4 Tipografi... 17

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Perusahaan dan Lembaga yang Terkait... 19

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek/ Persoalan Sejenis... 31

3.2Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta... 33

3.2.1 Fakta... 33

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1Konsep Komunikasi... 35

4.1.1 Tahapan Kampanye... 35

4.2Konsep Kreatif... 36

4.3Konsep Media... 37

4.4Hasil Karya... 38

4.4.1 Logo Kampanye... 38

4.4.2 Poster Kampanye... 41

4.4.3 Flyer Event... 46

4.4.4 Spanduk Event... 46

4.4.5 X-banner... 47

4.4.6 Backdrop... 48

4.4.7 Gimmick... 48

4.5Timeline Kampanye... 52

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan... 53 5.2Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA... 55

LAMPIRAN DATA PENULIS

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel. 1.1 Skema Perancangan... 5

Tabel. 3.1 Mengenal Seni Ukir Jepara... 28

Tabel. 3.2 Ketertarikan terhadap Seni Ukir Jepara... 29

Tabel. 3.3 Pengenalan akan Jepara sebagai kota Ukir... 29

Tabel. 3.4 Ketertarikan mempelajari ukir... 30

Tabel. 3.5 Warna yang disukai anak-anak... 30

Tabel. 3.6 Ketertarikan anak dengan foto... 31

Tabel. 4.1 Timeline Kampanye... 52

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara... 1

Gambar 2.1 Warna-warna dalam lingkaran warna... 15

Gambar 3.1 Logo ASMINDO Jepara... 19

Gambar 3.2 Logo APKJ Jepara... 20

Gambar 3.3 Sentra Ukir Patung di Mulyoharjo... 21

Gambar 3.4 Pengerajin Ukir di Mulyoharjo... 22

Gambar 3.5 Mebel dan pengaplikasian motif Jepara... 22

Gambar 3.6 Festival Seni Anyam Kriya Kalimantan... 31

Gambar 3.7 Kampanye Suarakan Impianmu... 32

Gambar 4.1 Logo Kampanye... 38

Gambar 4.2 Logo Grid... 39

Gambar 4.3 Warna Logo... 40

Gambar 4.4 Tipografi Logo... 40

Gambar 4.5 Poster Awareness 1... 41

Gambar 4.6 Poster Awarness 2... 42

Gambar 4.7 Poster Informing 1... 43

Gambar 4.8 Poster Informing 2... 44

Gambar 4.9 Poster Event... 45

Gambar 4.10 Flyer Event... 46

Gambar 4.11 Spanduk Event... 46

Gambar 4.12 X-banner Kampanye... 47

Gambar 4.13 Backdrop Event... 48

Gambar 4.14 Kaos Anak Kampanye... 49

Gambar 4.15 Kaos Panitia Kampanye... 49

Gambar 4.16 Topi Kampanye... 50

Gambar 4.17 Pin Kampanye... 50

Gambar 4.18 Sticker Kampanye... 50

Gambar 4.19 Pahat dan Tempat Pahat Kampanye... 51

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki seni dan budaya yang sangat beraneka ragam. Tidak hanya satu daerah saja yang memiliki kebudayaan khas, namun hampir setiap daerah memiliki ciri khas seni dan budaya yang berbeda dan semuanya unik mewakili kebiasaan serta adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat. Seni ukir Jepara adalah salah satu aset yang berharga dari seni dan budaya yang ada di Indonesia.

Jepara adalah sebuah kota yang terletak di daerah utara pulau Jawa dan merupakan daerah pesisir. Jepara dikenal banyak orang dengan sebutan Kota Ukir, yang berawal dari kerajinan tangan yang sangat indah lalu diwariskan secara turun temurun dan didukung oleh sejarah yang sangat kuat. Setelah itu kerajinan ini berkembang menjadi industri kecil sampai industri besar, dan keberadaan sentra ukiran tersebar di daerah yang ada di Jepara. Pada umumnya seni ukir Jepara diterapkan pada barang-barang dari kayu, untuk menambah nilai estetis barang-barang tersebut.

Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

(10)

Pada ujung daun tersebut meruncing dan ada beberapa biji buah yang keluar dari pangkal daun. Selain itu, tangkai relungnya memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang atau memperindah. Seni ukir Jepara juga dapat diterapkan pada bentuk patung ataupun perabot rumah tangga seperti kursi, meja, bingkai, dan masih banyak lagi. Ukir Jepara biasanya diaplikasikan pada kayu jati, mahoni, sengon dan kayu meh.

Seni ukir Jepara memiliki banyak keunggulan misalnya tingkat ketelitian, kepresisian, kerapian, bahan baku mebel produksi yang jauh lebih unggul, Hal tersebut disebabkan pengrajin Jepara memiliki kemampuan yang lebih teliti, terampil, dan juga inovatif. Namun sayangnya dalam perkembangan seni ukir Jepara, ternyata sekarang banyak ditinggalkan oleh masyarakat Jepara sendiri. Banyak yang lebih memilih jenis produk tanpa ukiran karena sulitnya memperoleh bahan baku yang sesuai, dam permintaan yang menurun terhadap seni ukir Jepara akan produksi ukiran Jepara. Lama-lama hal ini dapat menyebabkan menurunnya pengetahuan tentang seni ukir Jepara. Dikhawatirkan budaya seni ukir Jepara akan luntur dan terlupakan oleh masyarakat Jepara.

Untuk mencegah agar seni ukir Jepara tidak dapat dilupakan oleh masyarakat Jepara, maka tugas akhir ini akan mencoba untuk menjaga salah satu aset budaya Indonesia melalui kampanye kepada anak sekolah dasar usia 9-12 tahun. Kampanye ini mengajak setiap anak untuk mengenal seni ukir Jepara dan berkreasi membuat ukiran sederhana melalui kerja sama dengan pihak sekolah dasar. Belajar seni ukir Jepara memiliki dampak yang sangat positif pada anak-anak yaitu meningkatnya kreativitas, ketelitian, dan keterampilan, sehingga anak-anak dapat bebas bekreasi untuk mengembangkan kemampuannya.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dari latar belakang tentang seni ukir Jepara, terdapat permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut yaitu:

(11)

Universitas Kristen Maranatha | 3 b. Bagaimana mempersuasi anak-anak di Jepara agar tertarik pada seni ukir

Jepara melalui media desain komunikasi visual?

1.2.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis membatasi ruang lingkup masalah dengan melakukan riset, diantaranya adalah:

a. Pembahasan mengenai seni ukir Jepara akan difokuskan pada mengajak anak-anak untuk mengenal seni ukir Jepara dan mengajak untuk berkarya dengan ukiran. Hal ini dikarenakan berkarya lewat ukiran dapat meningkatkan kreativitas, ketelitian, dan keterampilan pada anak.

b. Lingkup daerah di kota Jepara.

c. Target audience akan dibatasi pada anak-anak Sekolah Dasar dengan usia 9-12 tahun.

1.3Tujuan Perancangan

Mengacu dari berbagai permasalahan di atas maka dapat disampaikan tujuan perancangan dalam penelitian ini adalah:

a. Mengenalkan dan meningkatkan minat terhadap seni ukir Jepara kepada remaja di kota Jepara.

b. Membuat media desain komunikasi visual yang dapat mengajak anak di kota Jepara untuk mengukir dan berkarya lewat seni ukir Jepara.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data dalam pembahasan mengenai seni ukir Jepara menggunakan beberapa metode untuk melengkapi pembahasan. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode observasi

(12)

b. Metode wawancara

Melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang merupakan pakar dalam masalah seni ukir Jepara.

c. Metode studi pustaka

Metode studi pustaka yang bersumber pada buku dan situs internet tentang teori seni ukir, teori psikologi anak, dan teori kampanye.

d. Metode kuesioner

Menyebarkan 100 kuisoner terhadap anak-anak usia 9-12 tahun di Jepara. e. Metode dokumentasi

(13)

Universitas Kristen Maranatha | 5

1.5Skema Perancangan

(14)

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan kampanye “Berkarya dengan Ukiran Jepara” adalah kampanye yang berguna untuk meningkatakan kreatifitas, ketrampilan, dan ketelitian pada anak dalam pertumbuhannya. Selain itu juga, dengan adanya kampanye ini diharapkan untuk mengubah cara pandang masyarakat terutama orang tua anak pada budaya mengukir, karena banyak yang menganggap ukiran itu tidak punya masa depan.

Pendekatan yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dari kampanye ini adalah anak-anak usia 9-12 tahun, karena mereka merupakan penyampai pesan yang efektif dilingkungannya dan berharap nantinya bisa menjadi penerus generasi yang membiasakan ukiran menjadi budaya sehari-hari di kota Jepara. Konsep visual yang digunakan juga disesuaikan dengan tujuan dari kampanye.

(15)

Universitas Kristen Maranatha | 54

5.2Saran

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka penulis mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat berguna dalam melakukan kampanye. Membuat kampanye sangat diperlukan riset yang sebanyak-banyaknya untuk dapat mengerti akar dari masalah yang perlu dipecahkan, lalu membuat kerangka berpikir dan mebuat timeline yang jelas untuk kelancaran dari sebuah kampanye. Tetapi yang paling utama dalam sebuah kampanye adalah pemilihan media yang tepat dan pesan dapat tersalurkan dengan mudah.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Slamet, dkk. 2002. Keterampilan Ukir Kayu. Jepara : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung : Rosda karya

Tommy, Suprapto. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Caps

Safanayong, Yongky. 2006. Desain Komunikasi Terpadu. Jakarta : Arte Media

Venus, Antar. 2009. Manajemen Kamapanye. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan Anak. Bandung : Remaja Rosdakarya

Rustan, Surianto. 2011. Huruf, Font, dan Tipografi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

www.kompas.com diakses pada 22 Febuari 2014, 10:45

www.kebudayaanindonesia.net diakses pada 23 Febuari 2014, 16:00 www.ukiranjepara.net diakses pada 23 Febuari 2014, 16:25

Gambar

Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara
Tabel 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Melalui perancangan kampanye sosial ini diharapkan juga dapat memberikan informasi dan bekal pengetahuan bagi orang tua muda dalam mendidik anak mereka menggunakan

Permasalahan yang diangkat adalah untuk mewujudkan bangunan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Seni yang berkarakter kreatif berdasarkan pendekatan perkembangan anak dalam

Dengan pesan ajakan kepada remaja usia 12-15 tahun bahwa dengan kreativitas mereka dan cara yang menyenangkan buku tulis sisa mereka dapat didonasikan kepada anak-anak

Sehingga, kampanye sosial yang mampu mengajak mereka ikut aktif terlibat di dalamnya merupakan bentuk kegiatan yang tepat untuk sekali lagi memperkenalkan

PERANCANGAN KAMPANYE HIDUP SEHAT UNTUK ANAK KOST USIA 19-22 TAHUN DI SEMARANG.. Nama : Adi

Dari Hasil penelitian, Penulis merancang buku yang sesuai dengan target sasaran yaitu anak usia 9-12 tahun yaitu buku fiksi bergenre petualangan untuk merangsang minat baca anak serta

Tujuan dari kampanye ini adalah menyadarkan orangtua anak usia 8-12 tahun yang memiliki buku bacaan anak yang sudah tidak terpakai lagi bahwa bukunya dapat menjadi lebih berguna

Pada kriteria Withdrawal, anak usia 9-12 tahun yang menjadi partisipan berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 60.0%, hal ini mengacu pada anak yang tidak merasa terganggu ketika