• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Komparatif Mengenai Orientasi Masa Depan Domain Pekerjaan pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2009 dan 2012 Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Komparatif Mengenai Orientasi Masa Depan Domain Pekerjaan pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2009 dan 2012 Universitas "X" Bandung."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan orientasi masa depan domain pekerjaan pada mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” di kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 285 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, yang merupakan hasil modifikasi dari alat ukur yang dibuat oleh Zandra Senjaya (2012), yang mengacu pada teori Orientasi Masa Depan dari Seginer (2009) yang memiliki tiga komponen. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan Rank Spearman, pada komponen I, keseluruhan 15 item diterima dengan validitas antara 0,554 – 0,758. Pada komponen II, keseluruhan 4 item diterima dengan validitas antara 0,66 – 0,962. Pada komponen III, keseluruhan 9 item diterima dengan validitas antara 0,493 – 0,592. Alat ukur ini memiliki reliabilitas 0,824.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara orientasi masa depan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010. Masing-masing angkatan lebih banyak yang memiliki orientasi masa depan yang tidak jelas yaitu 52.1% untuk mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 56.8% mahasiswa psikologi angkatan 2010.

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACK

The aim of this research is to compare the future orientation domain in work of psychology students class 2009 and 2010 in University “x”, Bandung.This research uses accidental sampling as sampling method, which finally using 285 people as the sample.

Measuring instrument used was a questionnaire, which is a modification of the measuring instrument made by Zandra Senjaya (2012), which refers to the theory of the Future Orientation of Seginer (2009) which has three components.

In based on the validation of the test’s result by using the method of Rank Spearman, the first component, 15 items were accepted with a validation range between 0.554 to 0.758. In the second component, 4 items were accepted with a validation range between 0.66 to 0.962. In the third component, the whole 9 items were accepted with a validation range between 0.493 to 0.592. This measure has a reliability of 0.824.

Based on the results of the study, it was found that there was no significant difference between future orientation psychology student class 2009 and 2010, where each class has a future orientation is not clear,that 52.1% of students of psychology class of 2009 and 56.8% students of psychology class of 2010.

(3)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR BAGAN ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I - PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah...7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...7

1.4 Kegunaan Penelitian...8

1.5 Kerangka Pemikiran...8

1.6 Asumsi...16

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha BAB II - TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Orientasi Masa Depan...17

2.2 Komponen dan variabel Orientasi Masa Depan...17

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Orientasi Masa Depan...20

2.4 Teori Perkembangan Dewasa Awal...25

BAB III - METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian...30

3.2 Bagan Rancangan Penelitian...30

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...31

3.3.1 Variabel Penelitian...31

3.3.2 Definisi Konseptual...31

3.3.3 Definisi Operasional...31

3.4 Alat Ukur...33

3.4.1 Alat Ukur Orientasi Masa Depan...33

3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang...35

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...35

3.4.3.1 Validitas ...35

3.4.3.2 Reliabilitas...36

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling...37

3.5.1 Populasi Sasaran...37

3.5.2 Karakteristik Populasi...37

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.6 Teknik Analisis Data...38

3.7 Hipotesa Statistik...39

BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Gambaran Responden ... 40

4.1.1. Jenis Kelamin Responden ... 40

4.1.2. Usia Responden Penelitian ... 41

4.2. Hasil Penelitian...42

4.2.1 Uji Hipotesis Penelitan... 42

4.2.2 Perbandingan Orientasi Masa Depan...43

4.3.Pembahasan...46

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1. Kesimpulan ... 53

5.2. Saran ... 54

5.2.1. Saran Teoretis... 54

5.2.2. Saran Praktis ... ..54

DAFTAR PUSTAKA ...56

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.4.1 Tabel Alat Ukur OMD...33

Tabel 3.4.2 Tabel Kriteria Penilaian...35

Tabel 3.4.3.1 Validasi Alat Ukur...36

Tabel 3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur...37

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan Dengan Jenis Kelamin...40

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Dengan Angkatan...41

Tabel 4.3 Data Pengujian Hipotesis...42

Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Orientasi Masa Depan...43

Tabel 4.5 Tabel Komponen Motivational...44

Tabel 4.6 Tabel Komponen Cognitive Representation...44

(7)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

(8)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : KATA PENGANTAR KUESIONER LAMPIRAN 2 : SURAT PERNYATAAN

LAMPIRAN 3 : KUESIONER OMD LAMPIRAN 4 : DATA PENUNJANG LAMPIRAN 5 : VALIDITAS

LAMPIRAN 6 : GAMBARAN RESPONDEN LAMPIRAN 7 : SKOR MENTAH

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini, pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai kesuksesan. Pada umumnya seseorang akan merasa yakin bahwa dengan pendidikan yang tinggi, maka peluang untuk mencapai sukses akan semakin tinggi. Pendidikan merupakan komoditas yang bernilai tinggi sebagai alat menuju kesuksesan ekonomi dan meningkatkan stratifikasi sosial individu. Seseorang harus menempuh pendidikan formal terlebih dahulu jika ingin gaji, tunjangan dan stratifikasinya naik (Randall Collins, dalam artikel di http://rudinisirat.blogspot.com/, 16 Maret 2012).

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha tentu menjamin seseorang akan sukses, nyatanya banyak sarjana menganggur setelah lulus.

Data menunjukkan bahwa jumlah pengangguran tingkat sarjana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007, jumlahnya sekitar 740.000, dan awal tahun 2009 bertambah mendekati angka satu juta atau lebih dari 900.000 sarjana yang menganggur. Berdasarkan informasi yang diperoleh, pada 2005, sarjana yang menganggur sebanyak 183.629 orang. Setahun kemudian, yakni 2006 tercatat 409.890 lulusan tidak memiliki pekerjaan, tahun 2007 menjadi 740.000, dan awal tahun 2009 melonjak mendekati angka satu juta sarjana pengangguran (dalam artikel di atmajaya.ac.id, 13 Agustus 2012). Pada tahun 2011 pengangguran mencapai 4,1 juta (21,2%) dari jumlah angkatan kerja sebanyak 21,2 juta. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dari 4,1% pengangguran, sebanyak separuhnya, 2 juta, merupakan lulusan diploma dan sarjana (dalam artikel di pikiran-rakyat.com, 13 Agustus 2012).

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha Universitas “X” salah satunya adalah Fakultas Psikologi. Setiap tahun, mahasiswa yang mendaftar pada jurusan Psikologi Universitas “X” ini semakin bertambah. Mahasiswa yang mengambil program studi S-1 Psikologi lantas tidak akan langsung mendapat gelar psikolog. Mereka harus melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu program magister profesi untuk dapat mendapat gelar psikolog, berbeda dengan fakultas kedokteran. Mahasiswa yang mengambil program studi S-1 Kedokteran akan dididik untuk akhirnya menjadi dokter umum yang dapat membuka praktek sendiri. Adapun mahasiswa yang mengambil program studi S-1 Psikologi tidak semua yang akan melanjutkan studi ke magister psikologi. Menghadapi kenyataan tersebut, tentunya para mahasiswa psikologi perlu memiliki perencanaan yang jelas mengenai masa depannya.

Membuat keputusan atau perencanaan masa depan oleh Seginer (2009) dikenal sebagai orientasi masa depan, dimana salah satu bidang yang terdapat dalam orientasi masa depan adalah bidang pekerjaan. Orientasi masa depan adalah “model masa depan” seseorang yang menjadi dasar dalam penyusunan tujuan, rencana, eksplorasi berbagai pilihan, dan membuat komitmen, dan oleh karena itu membimbing jalan perkembangan seseorang (Seginer, 2003). Penting bagi setiap orang termasuk para mahasiswa psikologi untuk memiliki orientasi masa depan agar dapat menentukan prioritas yang harus dilakukan saat ini untuk mempersiapkan masa depan yang diinginkan sehingga perilakunya mengarah pada tujuan yang diinginkan.

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha memasuki dunia kerja adalah angkatan 2009. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009 Universitas “X” saat ini telah memasuki semester delapan dan idealnya sudah mengambil 120 SKS. Dengan sudah banyaknya mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa psikologi angkatan 2009, tentunya informasi mengenai ilmu psikologi sudah banyak dipahami oleh para mahasiswa angkatan 2009. Selain itu para mahasiswa psikologi angkatan 2009 telah mengambil mata kuliah sertifikasi, dimana dapat membantu mereka mendapatkan tambahan pengetahuan dan ketrampilan mengenai bidang pekerjaannya kelak. Tentunya berbagai informasi yang didapat dapat berguna sebagai bahan pertimbangan untuk memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha Menurut Santrock (2003), masa dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang khas yaitu kemandirian dalam membuat keputusan dan kemandirian ekonomi. Kemandirian dalam membuat keputusan yang dimaksud adalah membuat keputusan secara luas tentang karir, keluarga dan hubungan serta gaya hidup yang akan dipilih oleh individu tersebut, sedangkan kemandirian ekonomi adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang cenderung menetap (Santrock, 2003). Untuk dapat menjalankan tugas perkembangannya yang berhubungan dengan kemandirian ekonomi, para mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2009 dan 2010 perlu untuk mendapatkan pekerjaan. Menghadapi tugas perkembangan yang demikian, para mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2009 dan 2010 perlu memiliki orientasi masa depan yang jelas dalam bidang pekerjaan, sehingga setelah lulus mereka dapat mengetahui bidang pekerjaan yang akan digelutinya. Mahasiswa yang mempunyai orientasi masa depan yang jelas pada domain pekerjaan akan mencari informasi mengenai tuntutan sumber daya manusia yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan yang diminati, memilih bidang karir yang sesuai dengan dirinya, berkonsultasi apakah bidang karir yang dipilih cocok dengan dirinya, dan akhirnya dapat memutuskan untuk bekerja pada bidang karir yang mana.

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha studi ke magister. Dari 35 orang, sebanyak 10 orang (28.6%) mengaku bahwa mereka sudah pernah mengikuti job fair yang diadakan universitas untuk membantunya menentukan pekerjaan yang diinginkan dan sebanyak 25 orang (71.4%) berkata bahwa mereka belum pernah mengikuti job fair yang diadakan. Sebanyak 21 orang (60%) mengaku bahwa mereka sudah pernah mencari informasi mengenai bidang pekerjaan yang diminati dan sisanya yaitu 14 orang (40%) mengaku belum pernah mencari-cari informasi mengenai bidang pekerjaan yang diminati.

Wawancara juga dilakukan terhadap 35 orang mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2010, sebanyak 35 orang (100%) memandang bahwa berpikir mengenai masa depan merupakan hal yang penting. Dari 35 orang yang diwawancara, sebanyak 24 orang (68.6%) memiliki rencana untuk bekerja setelah lulus, 10 orang (28.6%) lainnya berencana untuk melanjutkan studi ke magister dan satu orang (2.8%) yang memiliki rencana untuk membangun keluarga. Dari 35 orang, sebanyak tujuh orang (20%) mengaku bahwa mereka sudah pernah mengikuti job fair yang diadakan universitas untuk membantunya menentukan pekerjaan yang diinginkan dan sebanyak 28 orang (80%) berkata bahwa mereka belum pernah mengikuti job fair yang diadakan. Sebanyak 20 orang (57.2%) mengaku bahwa mereka sudah pernah mencari informasi mengenai bidang pekerjaan yang diminati dan sisanya yaitu 15 orang (42.8%) mengaku belum pernah mencari-cari informasi mengenai bidang pekerjaan yang diminati.

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha pekerjaannya kelak. Namun berdasarkan survei awal diatas, belum dapat disimpulkan bagaimana perbandingan orientasi masa depan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010, untuk itu dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut dengan menggunakan alat ukur yang valid. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menjadi tertarik untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perbandingan orientasi masa depan domain pekerjaan pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini, ingin diketahui apakah terdapat perbedaan orientasi masa depan domain pekerjaan pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” di kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai orientasi masa depan domain pekerjaan pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” di kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

• Memberikan tambahan informasi pada bidang ilmu Psikologi, khususnya

Psikologi Pendidikan, mengenai Orientasi Masa Depan domain pekerjaan pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” di kota Bandung.

• Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik untuk

meneliti topik yang serupa.

1.4.2 Kegunaan Praktis

• Memberikan informasi kepada bidang kemahasiswaan Fakultas Psikologi

Universitas “X” mengenai perbandingan orientasi masa depan domain pekerjaan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan orientasi masa depan mahasiswanya.

• Memberikan informasi kepada para dosen wali mengenai hasil orientasi

masa depan mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2009 dan 2010 yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan orientasi masa depan mahasiswa walinya.

1.5 Kerangka Pikir

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X”. Saat ini mereka berada pada tahap dewasa awal dengan rentang usia 20-40 tahun dan memiliki tugas perkembangan yang khas yaitu kemandirian dalam membuat keputusan dan kemandirian ekonomi. Kemandirian dalam membuat keputusan yang dimaksud adalah membuat keputusan secara luas, salah satunya tentang karir. Kemandirian ekonomi adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang cenderung menetap (Santrock, 2003). Menghadapi tugas perkembangan seperti itu, mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 harus memiliki perencanaan yang jelas akan masa depannya.

(18)

10

Universitas Kristen Maranatha Motivational terdiri atas value, expectance, dan control. Komponen kedua yaitu

cognitive representation yang terdiri dari hope dan fear. Komponen ketiga yaitu

behavioral yang terdiri dari exploration dan commitment.

Value berkaitan dengan pentingnya dan hubungan mahasiswa psikologi

angkatan 2009 dan 2010 dengan masa depan. Mahasiswa psikologi yang memiliki skor value yang tinggi akan memandang masa depan sebagai hal yang penting dan menganggap pekerjaan itu penting bagi masa depannya. Sementara mahasiswa psikologi yang memiliki skor value yang rendah akan memandang masa depan sebagai hal yang kurang penting dan menganggap pekerjaan itu kurang penting bagi masa depannya.

Kedua adalah expectance. Expectance berkaitan dengan keyakinan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 tentang perwujudan harapan, tujuan, dan rencana yang telah dipilih. Mahasiswa psikologi yang memiliki skor expectance yang tinggi akan memiliki harapan yang besar tentang pekerjaannya di

masa depan dan merasa yakin tentang pekerjaan yang menjadi tujuan, harapan, dan rencana masa depannya. Sementara mahasiswa psikologi yang memiliki skor expectance yang rendah akan memiliki harapan yang kurang besar tentang

pekerjaannya di masa depan dan merasa kurang yakin tentang pekerjaan yang menjadi tujuan, harapan, dan rencana masa depannya.

(19)

11

Universitas Kristen Maranatha dari dalam maupun dari luar diri, dalam mencapai masa depannya di bidang pekerjaan. Sementara mahasiswa psikologi yang memiliki skor control yang rendah akan menganggap tidak memiliki kendali yang besar, baik dari dalam maupun dari luar diri, dalam mencapai masa depannya di bidang pekerjaan.

Komponen cognitive representation terdiri dari dua, yaitu content dan valence. Content berkaitan dengan domain apa yang akan dipilih untuk diteliti,

yang dalam penelitian ini adalah domain pekerjaan. Sementara valence berkaitan dengan derajat hope dan fear. Hope dan fear dalam cognitive representation berkaitan dengan harapan dan ketakutan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 akan masa depannya. Mahasiswa psikologi yang memiliki skor cognitive representation yang tinggi, akan mengembangkan harapan (hope) akan masa

depannya pada bidang pekerjaan. Sementara mahasiswa psikologi yang memiliki skor cognitive representation yang rendah, akan mengembangkan ketakutan (fear) akan masa depannya pada bidang pekerjaan.

Komponen behavioral terdiri dari dua, yaitu exploration dan behavioral. Exploration berkaitan dengan pengarahan perilaku mahasiswa psikologi angkatan

(20)

12

Universitas Kristen Maranatha Commitment berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dibuat oleh

mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010. Mahasiswa psikologi yang memiliki skor commitment yang tinggi menunjukkan bahwa mereka telah membuat komitmen atau keputusan tentang masa depannya di bidang pekerjaan. Sementara mahasiswa psikologi yang memiliki skor commitment yang rendah menunjukkan bahwa mereka belum membuat komitmen atau keputusan tentang masa depannya di bidang pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi OMD mahasiswa Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” adalah personality, gender, close interpersonal dan culture (Seginer, 2009). Faktor personality yang dimaksud dapat ditunjukkan oleh self-esteem, self-agency, optimism, psychological empowerment, dan primary control (Seginer, 2009).

Self esteem merupakan aspek penilaian tentang diri. Self esteem yang

(21)

13

Universitas Kristen Maranatha Self agency merupakan perasan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan

2010 tentang ketergantungan diri, kontrol, dan tanggung jawab atas dirinya atau tindakannya. Mahasiswa psikologi dengan skor yang tinggi dapat menentukan pekerjaan mana yang akan mereka ambil dan dapat mempertanggung jawabkan pilihan yang sudah diambilnya.

Optimisme merupakan penetapan harapan performa tinggi dan menghindari skenario yang membawa hasil negatif. Mahasiswa psikologi dengan skor optimisme tinggi cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan. Mereka cenderung yakin dan percaya diri akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.

Psychological empowerment merupakan kemampuan mahasiswa psikologi

angkatan 2009 dan 2010 untuk mengatasi hambatan dengan menuliskan sumber daya dalam dirinya, pengetahuan individu tentang sistem sosial (norma dan nilai yang berlaku), dan menentukan tindakan yang digunakan untuk mengatasi rintangan sosial menuju pencapaian tujuan. Mahasiswa psikologi dengan skor psychological empowerment yang tinggi cenderung dapat mengatasi hambatan

dengan mengetahui kemampuan dirinya kemudian dapat menentukan tindakan untuk mengatasi rintangan dalam menetapkan orientasi masa depannya dalam bidang pekerjaan. Mereka cenderung mencari informasi tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dirinya kemudian akan mengasah kemampuan yang dimiliki sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang ingin diambilnya.

Primary control merupakan kemampuan individu untuk menguasai

(22)

14

Universitas Kristen Maranatha depannya di bidang pekerjaan. Mahasiswa dengan skor primary control yang positif cenderung tidak gampang menyerah terhadap keadaan yang menghambat dan mampu mencari jalan keluar untuk mencapai masa depan bidang pekerjaan.

Faktor yang mempengaruhi OMD berikutnya adalah gender. Berdasarkan penelitian Seginer tahun 1980an di Eropa, kecenderungan mahasiswa laki-laki mempunyai orientasi masa depan bidang pekerjaan yang lebih jelas dibandingkan mahasiswa perempuan. Penelitian lain di tahun yang sama mengatakan tidak adanya perbedaan dan dengan demikian mendukung hipotesis kesamaan jender atau menunjukkan bahwa dimana perbedaan jender ditemukan skor anak perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

Faktor lainnya yang mempengaruhi OMD adalah close interpersonal relationship. Faktor ini meliputi hubungan dengan orang tua, saudara kandung,

teman sebaya. Mahasiswa psikologi yang memiliki hubungan yang positif dengan orang tua, saudara kandung, maupun teman sebaya cenderung memiliki hubungan yang dekat, banyak bertukar pikiran mengenai masa depan bidang pekerjaan.

Faktor terakhir yang mempengaruhi OMD adalah culture. Studi yang dilakukan dalam 20 tahun terakhir yang membandingkan remaja Israeli Arab, Druze dan Yahudi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melihat bagaimana keterkaitan faktor culture dengan orientasi masa depan mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2009 dan 2010 karena tidak adanya definisi yang jelas mengenai faktor culture itu sendiri dari Seginer.

(23)

15

Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa Psikologi

Angkatan 2010 Universitas “X” Kota

Bandung

Komponen – komponen OMD : Motivational :

Value Expectance Control

Cognitive Representative :

Hope Fear Behavioral : Exploration Commitment Tidak Jelas Jelas Mahasiswa Psikologi Angkatan 2009 Universitas “X” Kota

Bandung

Orientasi Masa Depan Domain

Pekerjaan

Faktor yang mempengaruhi : • Personality

Gender

Close Interpersonal Relation Culture D I B A N D I N G K A N Orientasi Masa Depan Domain Pekerjaan

Faktor yang mempengaruhi : • Personality

Gender

Close Interpersonal Relation Culture

Jelas

(24)

16

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Asumsi

1. Mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 di Universitas “X” memiliki orientasi masa depan yang berbeda-beda.

2. Orientasi masa depan pada mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 di Universitas “X” dapat dilihat dari tiga komponennya, yaitu : motivational, cognitive representation dan behavioral.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi masa depan domain pekerjaan pada mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 berasal dari personality, gender, close interpersonal relationship, dan culture.

1.7 Hipotesis

(25)

53

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan kesimpulan mengenai hasil analisa dan pengolahan data dari 285 mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 beserta saran yang bernilai teoritis dan praktis terarah sesuai dengan hasil penelitian.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai perbandingan orientasi masa depan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara orientasi masa depan mahasiswa psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas “X” Bandung. 2. Faktor yang menunjukkan keterkaitan dengan orientasi masa depan

mahasiswa psikologi angkatan 2009 Universitas “X” Bandung adalah optimisme, gender dan hubungan positif dengan orangtua.

3. Faktor yang menunjukkan keterkaitan dengan orientasi masa depan mahasiswa psikologi angkatan 2010 Universitas “X” Bandung adalah gender.

(26)

54

Universitas Kristen Maranatha menunjukkan keterkaitan dengan orientasi masa depan mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2009 Universitas “X” Bandung.

5. Faktor self esteem, self agency, optimisme, psychological empowerment, primary control, dan close interpersonal relationship tidak menunjukkan

keterkaitan dengan orientasi masa depan mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2010 Universitas “X” Bandung.

5.2. Saran

5.2.1. Saran Teoretis

• Bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian mengenai

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap orientasi masa depan sehingga lebih dapat terlihat derajat keterkaitannya.

5.2.2. Saran Praktis

• Bagi bidang kemahasiswaan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung,

dapat dipertimbangkan dengan memberikan seminar yang dapat meningkatkan orientasi masa depan para mahasiswanya, dengan cara memberikan seminar motivasi untuk meningkatkan expectance dan control mahasiswa, atau konseling untuk sehingga mahasiswa lebih

(27)

55

Universitas Kristen Maranatha • Bagi penelitian selanjutnya, dapat meneliti perbandingan orientasi masa

depan antara mahasiswa semester akhir yang sebentar lagi akan lulus dengan mahasiswa yang baru masuk.

• Memberikan informasi kepada para dosen wali mengenai hasil orientasi

(28)

56

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.Gramedia. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Nurmi, Jari-Erik.1989. Adolescents’ Orientation To The Future : Development Of Interest and Plans, and Related Attributions and Affects, In The Life Span Context. Helsinki : Commentationes Scientriarum Socialum.

Santrock, John W. 2003. Life-Span Development. Jakarta : Erlangga.

Seginer, R. 2003. Adolescent Future Orientation: An Integrated Cultural and Ecological Perspective. Online Readings in Psychology and Culture (Unit 11, Chapter 5).

_________. 2009. Future Orientation : Developmental and Ecological Perspective. USA : Springer Science and Business Media.

Siegel, Sidney. 2006. Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan keempat. Jakarta : PT.Gramedia.

(29)

57

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Senjaya, Zandra. 2005. Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Domain Pekerjaan pada Mahasiswa Angkatan 2008 Universitas “X” Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi : Universitas Kristen Maranatha.

http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/01/definisi-dan-pengertian

pendidikan_31.html (diakses tanggal 16 Oktober 2012 pada pukul 19:50 WIB)

http://rudinisirat.blogspot.com/2012/03/masyarakat-kredensial.html (diakses tanggal 16 September 2012 pada pukul 13:10 WIB)

http://www.atmajaya.ac.id/content.asp?f=0&id=5217 (diakses tanggal 13 Agustus 2012 pada pukul 13:39 WIB)

http://www.harianbisnisonline.com/2009/07/apa-itu-sukses.html (diakses tanggal 2 Oktober 2012 pada pukul 20:44 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian Susanti (2011:58) disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning (Belajar Penemuan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan, melainkan para orang

Barang yang dibutuhkan. 3.) Fungsi promosi adalah pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru. dari produsen kepada

[r]

Karena lahan kosong yang tersedia pun masih tidak dapat menyelesaikan permasalahan ini , maka untuk mengatasi hal tersebut dilakukan sistem pengerukan lahan kosong baru

Dengan melihat hasil pengujian yang dilakukan pada mesin las dan potong plastik berbasis pneumatik dengan mikrokontroler yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan

trddul pcnaDian da.i ktilsakaD. Tcknologi pengeringr scbcrdtya sederhoa )rnu dcngtur nrcmbenkD rMrb.lm cncrsi dalm bcntlr Pnrs l. Produk pcnmian densan ruiutu' mluk

Berdasarkan pada penelitian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengelompokkan autonomous system number relatif berpengaruh terhadap performansi routing Border