• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif terhadap Kinerja Lingkungan pada Perusahaan di Jawa Barat yang Terdaftar di Proper 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif terhadap Kinerja Lingkungan pada Perusahaan di Jawa Barat yang Terdaftar di Proper 2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Environmental management accounting has an important role in managing the relationship between company and the environment. One of ways is to integrate environmental impact assessment into the company's accounting system. In addition, high environmental performance will be achieved if the company proactively perform their various environment management actions with controlled. This study has purpose to determine and analyze the affect of environmental management accounting and proactive environmental management encouragement to the environmental performance of companies in West Java which are registered in PROPER 2014.

In case, this study tries to identify the effect of environmental management accounting and proactive environmental management encouragement to the environmental performance either partially or simultaneously. The sample of companies consists of 32 companies in West Java which are registered in PROPER 2014, while questionnaire researched as much as 85 questionnaire. Data analysis method used are regression test, correlation analysis, and coefficient of determination, with software SPSS 20.0.

Study results show partially, that environmental management accounting has effect to environmental performance of 40.8 %, while the proactive environmental management encouragement effect on the environmental performance of 28 %. Simultaneously, environmental management accounting and proactive environmental management encouragement effect on the environmental performance equal to 42.7 % while the remaining 52.8 % is influenced by other variables not examined such as environmental management training, government oversight, innovation and business strategy, stakeholder pressure and others.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Akuntansi manajemen lingkungan memiliki peran penting dalam mengelola hubungan antara perusahaan dengan lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan analisis dampak lingkungan ke dalam sistem akuntansi perusahaan. Di samping itu, kinerja lingkungan yang tinggi akan tercapai jika perusahaan secara proaktif melakukan berbagai tindakan manajemen lingkungan secara terkendali. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan dorongan manajemen lingkungan proaktif terhadap kinerja lingkungan pada perusahaan di Jawa Barat yang terdaftar di PROPER 2014.

Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan dorongan manajemen lingkungan proaktif terhadap kinerja lingkungan baik secara parsial maupun simultan. Sampel perusahaan terdiri dari 32 perusahaan di Jawa Barat yang terdaftar di PROPER 2014, sedangkan kuesioner yang diteliti adalah sebanyak 85 kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi, analisis korelasi, dan koefisien determinasi, dengan bantuan program SPSS 20.0.

Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa akuntansi manajemen lingkungan berpengaruh terhadap kinerja lingkungan sebesar 40,8 %, sementara dorongan manajemen lingkungan proaktif berpengaruh terhadap kinerja lingkungan sebesar 28 %. Secara simultan, akuntansi manajemen lingkungan dan dorongan manajemen lingkungan proaktif berpengaruh terhadap kinerja lingkungan sebesar 42,7 % sedangkan sisanya 52,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti pelatihan manajemen lingkungan, pengawasan pemerintah, inovasi dan strategi bisnis, tekanan stakeholder dan sebagainya.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………. iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kontribusi Riset... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Akuntansi Lingkungan ... 9

2.1.2 Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 11

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2 Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 19

2.1.3 Biaya Lingkungan ... 20

2.1.3.1 Klasifikasi Biaya Lingkungan ... 22

2.1.3.2 Pembebanan Biaya Lingkungan ... 25

2.1.3.2.1 Biaya Produk Lingkungan ... 25

2.1.4 Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif ... 26

2.1.5 Kinerja Lingkungan ... 30

2.2 Pengembangan Hipotesis ... 32

2.2.1 Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Kinerja Lingkungan. 32

2.2.2 Dorongan Manajemen Lingkungan dan Kinerja lingkungan... 37

2.2.3 Akuntansi Manajemen Lingkungan, Dorongan Manajemen Lingkungan dan Kinerja lingkungan ... 42

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 44

3.2 Jenis Penelitian ... 44

3.3 Populasi ... 45

3.4 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 45

3.5 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.5.1 Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 48

3.5.2 Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif ... 49

3.5.3 Kinerja Lingkungan... 50

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 52

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.7.1 Uji Validitas ... 53

3.7.2 Uji Reliabilitas... 54

3.8 Uji Asumsi Klasik ... 55

3.9 Teknik Analisis Data ... 56

3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 56

3.9.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 57

3.10 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 60

4.2 Profil Responden ... 61

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 63

4.4 Statistik Deskriptif Penelitian... 66

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.5.1 Uji Normalitas ... 68

4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 70

4.6 Analisis Regresi Linear Berganda ... 70

4.7 Uji Hipotesis ... 71

4.7.1 Uji Parsial (Uji t) ... 71

4.7.2 Uji Simultan (Uji HA3) ... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

5.2.1 Kontribusi Praktek... 79

5.2.2 Kontribusi Kebijakan ... 80

5.3 Kerbatasan Penelitian ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 86

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Apakah Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 13

Tabel 2.2 Peringkat Warna Proper ... 32

Tabel 3.1 Perusahaan Industri Wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung, Kab Bogor dan Kab Sumedang (Berdasarkan PROPER 2014) ... 46

Tabel 3.2 Perusahaan Industri Wilayah Kab.Karawang, Kab. Purwakarta, (Berdasarkan PROPER 2014) ... 47

Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 58

Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 60

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden ... 61

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Validitas Variebel Akuntansi Manajemen Lingkungan (X1)... 64

Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Validitas Variabel Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif (X2) ... 65

Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Reliabilitas ... 66

Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ... 67

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 69

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 70

Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 72

Tabel 4.10 Uji Koefisien Korelasi X1 Terhadap Y ... 72

Tabel 4.11 Uji Koefisien Korelasi X2 Terhadap Y ... 74

(8)
(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Statistik Descriptives ... 86

Lampiran B Uji Validitas ... 87

Lampiran C Uji Realibilitas ... 90

Lampiran D Uji Normalitas ... 91

Lampiran E Uji Regresi ... 92

Lampiran F Koefisien korelasi... 94

Lampiran G Kuisioner ... 95

Lampiran H Data Variabel Penelitian ... 99

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Semakin banyaknya issue mengenai kondisi lingkungan dan orang atau masyarakat yang peduli terhadap aspek lingkungan hidup membuat semakin tingginya tuntutan adanya pengungkapan aspek lingkungan hidup oleh perusahaan (Corporate Enviromental Disclosure) yang lengkap dan transparan. Fakta yang ada menunjukkan bahwa terjadi gap antara tuntutan informasi pengungkapan aspek lingkungan dari stakeholder dengan tingkat pengungkapan aspek lingkungan yang telah dilakukan oleh perusahaan (Suhardjanto, 2010). Meningkatnya tuntutan masyarakat tersebut merupakan reaksi kepedulian dampak lingkungan dan memotivasi perusahaan untuk mengungkapkan tanggungjawab lingkungan untuk membentuk image perusahaan dalam pandangan masyarakat sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan (Ahmad dan Sulaiman, 2002).

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Dari pernyataan di tersebut, dapat disimpulkan bahwa Standar Akuntansi di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan hanya mengungkapkan informasi tersebut secara sukarela (voluntary). Perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh ketika memutuskan untuk mengungkapkan informasi sosial. Bila manfaat yang akan diperoleh dengan pengungkapan informasi tersebut lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk mengungkapkan informasi sosial maka perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan informasi tersebut (Fatayatiningrum, 2010).

Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat, dimana menurut pendekatan teori akuntansi tradisional, perusahaan harus memaksimalkan labanya agar dapat memberikan sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat semakin menyadari adanya dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya untuk mencapai laba yang maksimal. Oleh karena itu, masyarakat pun menuntut agar perusahaan senantiasa memperhatikan dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkannya dan berupaya mengatasinya. ( Rachiemah, 2008)

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha publik. Di Indonesia, pencemaran lingkungan menjadi masalah seperti halnya di negara-negara lainnya. Penyebab timbulnya permasalahan pencemaran lingkungan di Indonesia perlu dikaji secara mendalam supaya dapat dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan yang tepat. Usaha dari pihak regulator untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang telah dilakukan dengan menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Aturan pelaksanaan lebih lanjut telah dinyatakan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999. Pemerintah sebagai pihak regulator berkewajiban menjembatani kepentingan antara perusahaan dengan publik, namun tentu saja kesadaran dan peran dari perusahaan dalam beroperasi dengan mengindahkan kepentingan publik menjadi kunci masalah dan topik yang menarik bagi peneliti.

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha dipilihlah perusahaan-perusahaan peserta PROPER yang difokuskan pada perusahaan-perusahaan yang berdampak besar terhadap lingkungan hidup, yang berorintasi ekspor, yang produknya bersinggungan langsung dengan lingkungan dan masyarakat, dan perusahaan publik.

Seiring perjalanan waktu, infrastruktur PROPER berkembang, ditandai peningkatan lebih dari 10 kali lipat dari jumlah perusahaan yang diawasi dari 187 menjadi 1908 perusahaan. Pencapaian ini didukung oleh 584 petugas pengawas dan 95 tim ahli. Sebagian besar pengawas berasal dari provinsi (89%), sisanya berasal dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Adapun keberhasilan dari PROPER yakni:

1. Selama 10 tahun (2004 – 2014) berhasil mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan dari 49% menjadi 72%

2. Berhasil mengutamakan perlindungan lingkungan ke dalam perusahaan sehingga lingkungan menjadi salah satu indikator kinerja perusahaan.

3. PROPER digunakan perusahaan sebagai peta jalan untuk penerapan ekonomi hijau.

4. PROPER berhasil mengkoordinasikan pengawasan lingkungan menjadi gerakan nasional yang terkoordinasi dan dengan standar pengawasan yang sama terhadap 30 provinsi. Untuk menggerakkan sistem pengawasan ini telah dilakukan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan terhadap 584 pejabat pengawas lingkungan hidup.

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Pada periode 2013 – 2014, hasil penilaiannya yaitu:

- Peringkat Emas berjumlah 9 perusahaan - Peringkat Hijau berjumlah 121 perusahaan - Peringkat Biru berjumlah 1224 perusahaan - Peringkat Merah berjumlah 516 perusahaan - Peringkat Hitam berjumlah 21 perusahaan

(Lampiran Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 180 Tahun 2014 Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2013-2014)

PROPER menggunakan kriteria penilaian berdasarkan aspek pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya, dan Beracun), dan penerapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dengan pengujian BOD dan COD air limbah. 21 perusahaan diantaranya masuk dalam peringkat hitam berasal dari 8 jenis industri. Jenis temuan ketidaktaatan dari perusahaan tersebut berkaitan dengan tidak memiliki dokumen lingkungan, tidak melakukan kewajiban pemantauan air limbah dan emisi yang dihasilkannya, dan pengelolaan limbah B3 yang tidak sesuai dengan pera-turan misalnya open dumping limbah B3 atau tidak memiliki izin pengelolaan limbah B3.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Berry dan Rondinelli (1998) dan Pfleiger et al (2005) menyatakan bahwa kinerja lingkungan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana dorongan terhadap pengelolaan lingkungan dilakukan oleh berbagai instansi khususnya instansi pemerintah. Kinerja lingkungan juga akan tercapai pada level yang tinggi jika perusahaan secara proaktif melakukan berbagai tindakan manajemen lingkungan secara terkendali.

Pencapaian kinerja lingkungan yang baik bukanlah tujuan akhir perusahaan. Perusahaan berharap bahwa dengan kinerja lingkungan yang baik maka kinerja keuangan sebagai tujuan akhir juga dapat ditingkatkan, sebagaimana dikemukakan oleh De Beer dan Friend (2006) bahwa saat ini industri menjadi peduli dengan aspek lingkungan karena meyakini adanya pengaruh terhadap keuangan perusahaan. Dalam persaingan di era ekonomi global saat ini, manajer harus meningkatkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan karena perusahaan pesaing juga melakukannya (Al-Tuwaijri et al, 2004)

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil masalah penelitian dengan judul: “Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif Terhadap Kinerja Lingkungan pada Perusahaan di Jawa Barat yang Terdaftar di PROPER 2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha dorongan manajemen lingkungan proaktif terhadap kinerja lingkungan pada perusahaan di Jawa Barat yang terdaftar di PROPER 2014?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data, mencari dan mendapatkan informasi mengenai akuntansi manajemen lingkungan, dorongan manajemen lingkungan proaktif dan kinerja lingkungan pada perusahaan di Jawa Barat yang terdaftar di PROPER 2014.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan dorongan manajemen lingkungan proaktif terhadap kinerja lingkungan pada perusahaan di Jawa Barat yang terdaftar di PROPER 2014.

1.4 Kontribusi Riset

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap permasalahan ini. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Kontribusi Praktek

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha b. Bagi pengembangan ilmu, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

mengembangkan ilmu dorongan akuntansi manajemen lingkungan proaktif atau khususnya untuk pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian ini. 2. Kontribusi Kebijakan

(18)

78 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan dorongan manajemen lingkungan proaktif terhadap kinerja lingkungan, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Akuntansi manajemen lingkungan berpengaruh terhadap kinerja lingkungan. Hal ini terbukti dari nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian yaitu 0,05. Besarnya pengaruh akuntansi manajemen lingkungan terhadap kinerja lingkungan adalah 40.8 %.

2. Dorongan manajemen lingkungan proaktif berpengaruh terhadap kinerja lingkungan. Hal ini terbukti dari nilai sig. 0,002 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian yaitu 0,05. Besarnya pengaruh dorongan manajemen lingkungan proaktif terhadap kinerja lingkungan adalah 28 %.

3. Secara simultan, akuntansi manajemen lingkungan dan dorongan manajemen lingkungan proaktif berpengaruh terhadap kinerja lingkungan sebesar 42,7 % sedangkan sisanya 52,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti misalnya pelatihan manajemen lingkungan, pengawasan pemerintah, inovasi dan strategi bisnis, tekanan stakeholder dan sebagainya.

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 79

Universitas Kristen Maranatha dan dorongan manajemen lingkungan proaktif berpengaruh terhadap kinerja lingkungan, namun dalam praktiknya pencatatan dan pelaporan aspek lingkungan belum terintegrasi ke dalam suatu sistem akuntansi lingkungan. Dengan demikian harus dilakukan pelatihan dan peningkatan kemampuan akuntan perusahaan mengenai praktik akuntansi manajemen lingkungan. Pemenuhan aspek lingkungan dapat didorong dengan meningkatkan partisipasi perusahaan dalam perbaikan kinerja lingkungan yang dapat dicapai jika perusahaan mengimplementasikan akuntansi manajemen lingkungan. Hal ini dapat dicapai oleh perusahaan yang dapat memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen lingkungan dalam pengambilan berbagai keputusan yang berkaitan dengan lingkungan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran yang mungkin dapat berguna sebagai dasar pertimbangan atau masukkan bagi perusahaan di Jawa Barat yang terdaftar di PROPER 2014 dan untuk penelitian selanjutnya.

5.2.1 Kontribusi Praktek

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan responden yang benar-benar komitmen terhadap permasalahan lingkungan dan ukuran indikator yang dipakai tidak hanya persepsi saja tetapi bisa dilakukan secara kuantitatif dengan pengukuran yang nyata.

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 80

Universitas Kristen Maranatha gambaran lain tentang hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja lingkungan dengan menambahkan jenis variabel bebas seperti menghubungkan akuntansi manajemen lingkungan dengan strategi perusahaan, inovasi perusahaan, tekanan stakeholders , Total Quality Environmental Manajemen (TQEM) dan yang lebih jelas pengaruh biaya-biaya lingkungan bagi kinerja perusahaan.

5.2.2 Kontribusi Kebijakan

1. Perusahaan disarankan menyediakan sub bidang khusus yang menangani EMA agar lebih maksimal dalam pelaksanaannya, sekaligus berperan sebagai pengontrol terhadap implementasi EMA pada perusahaan.

2. Perusahaan disarankan untuk memperhatikan regulasi pemerintah yang sesuai dengan UU RI no 32 tahun 2009 ( Tentang lingkungan hidup dan Analisis Dampak Lingkunga (AMDAL) , UKL-UPL (Upaya Pengelolaan lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) yang dilakukan untuk menghindari kerugian (sanksi hukum) masa sekarang dan masa depan.

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 81

Universitas Kristen Maranatha 5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam proses pelaksanaannya, sehingga berpengaruh terhadap hasil dari penelitian yang diperoleh secara keseluruhan. Adapun keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1. Jumlah perusahaan di Jawa Barat terdaftar di PROPER 2014 yang dijadikan sampel hanya 12 perusahaan dari 32 perusahaan yang terdaftar. Keterbatasan selanjutnya adalah waktu penelitian yang kurang lama dan tidak adanya perusahaan yang masuk dalam kategori Hitam dan Hijau.

2. Instrumen yang digunakan berupa persepsi jawaban responden. Hal ini menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya.

3. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuisioner, peneliti tidak melakukan wawancara, sehinga simpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis. Kelemahan pendekatan survei umumnya terletak pada internal validity.

(22)

82 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L. S., dan Wijayanto, D. 2007. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance. Proceedings The 1st Accounting Conference, Depok.

Al-Tuwaijri, S.A. et.al. 2004. The Relations among environmental disclosure, environmental performance, and economic performance: a simultaneous equations approach. Accounting, Organizations and Society, vol. 29.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bebbington, J. 2001. Sustainable development: a review of the international development, business and accounting literature. Accounting Forum 25. Berry A Michael and Dennis A Rondinelli. 1998. Proactive Corporate Enviromental

Management. A New Industrial Revolution. Academy of Management Executive, vol. 12 no. 2.

Bosshard, R.E. 2003. Environmental Accounting: A Case Study of its Application to a Small Business in Atlantic Canada. Tesis: Dalhousie University Halifax. Nova Scotia.

Burhani, D.I. 2014. Akuntansi manajemen lingkungan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kinerja lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Politeknik Negeri Ujung Pandang. Burritt, Roger et.al. 2002. Towards a Comprehensive Framework for Environmental

Management Accounting. Links between Business Actors and Environmental Management Accounting Tools. Australian Accounting Review, Vol 12. No.4.

Cahyono, B. 2002. Pengaruh kualitas manajemen lingkungan terhadap kinerja pada industri manufaktur di Kota Semarang. Jurnal bisnis strategi Program MM Undip, Vol. 9/Juli/Th.VII.

Carolina, Verani dan Riki Martusa. 2009. Akuntansi Lingkungan: Solusi untuk Problematika Penerapan Corporate Social Responsibiliy di Indonesia.

Prosiding Seminar Nasional “Problematika Hukum dalam Implementasi Bisnis dan Investasi”.

(23)

83

Universitas Kristen Maranatha De Beer, P. dan F. Friend. 2006. Environmental accounting: A management tool for

enhaching corporate environmental and economic performance. Ecological Economics 58.

Fatayatiningrum, Desie. 2011. Analisis Pengaruh Manajemen Laba dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Corporate Environmental Disclosure. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas, Diponegoro.

Ferreira et.al. 2009. Environmental management accounting and innovation: an exploratory analysis. Accounting, Auditing & Accountability Journal. Vol. 23 No. 7.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM. SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2011. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Eksposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan: Penyajian Laporan Keuangan.

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha ilmu.

Indriana, Ina. 2012. Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Inovasi dan Keunggulan Bersaing Sebagai Variabel Intervening. Prosiding Seminar Nasional, Forum Bisnis & Keuangan I, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Banten.

International Federation of Accountants (IFAC). 2005. International Guidance Document: Environmental Management Accounting. New York, USA.

Ja’far S., Muhammad dan Dita Amalia Arifah. 2006. Pengaruh Dorongan manajemen lingkungan, Manajemen Lingkungan Proaktif dan Kinerja Lingkungan Terhadap Public Environmental Reporting. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

(24)

84

Universitas Kristen Maranatha Mehenna, Yakhou and Vernon P. D. 2004. Environmental Accounting: An Essential

Component of Business Strategy. Journal Business Strategy and the Environment. Bus. Strat. Env. 13.

Pflieger, Juli et.al. 2005. The contribution of life cycle assessment to global sustainability reporting of Organization. Management of Environmental. Vol. 16, No. 2.

Porter, Michael E. 1995. Strategi Bersaing Tehnik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta: Erlangga.

Rakhiemah, Aldilla Noor dan Dian Agustia. 2009. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure dan Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Rossje. 2006. Akuntansi Lingkungan: Suatu Perspektif. Universitas Trisakti, Jakarta. Schaltegger, S & Synnestvedt, T. 2002. The Link Between `Green’ And Economic

Success: Environmental Management As The Crucial Trigger Between Environmental And Economic Performance. Journal of Environmental Management. Vol. 65, No. 4.

Selg, R.A. 1994. New initiatives to stimulate pollution-prevention investments. Cost Engineering. October: 21-3.

Singarimbun, M. dan Effendi, S. 2006. Metode Penelitian Survai, Cetakan. Kedelapanbelas. Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta. Sugiyono . 2007. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardjanto, Djoko. 2010. Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan Dan Environmental Disclosure. Jurnal Akuntansi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

(25)

85

Universitas Kristen Maranatha

Wulandari, Agnes. 2010. “Pengukuran dan Pelaporan Biaya Lingkungan (Studi

Kasus PT Indonesia Power UBP Mrica)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi

Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Xiaomei, L. 2004. Theory and practice of environmental management accounting experience of implementation in China. International Journal of Technology Management and Sustainable Development 3 (1).

http://proper.menlh.go.id, diakses: 25 November 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Perkreditan Rakyat Pancadana Batu terhadap kondisi nasabah yang dinilai keuangannya memburuk yaitu dengan melakukan pembinaan atau pengawasan terhadap debitur atau

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) hasil penilaian perangkat pelatihan higiene sanitasi meliputi silabus, handout, dan power point setelah divalidasi oleh

Berdasarkan Tabel 4, tingkat signifikansi (Prob F-Statistic) yang diperoleh adalah sebesar 0,000046 yang berarti nilai tersebut lebih kecil daripada nilai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola spasial Kota Pekalongan berdasarkan parameter pendekatan spatial metric terhadap adanya dinamika perubahan

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam membuat Survei Kepuasan Masyarakat atas pelayanan Legalisasi pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri diambil

Dalam penelitian ini proses pendaftaran siswa baru pada SMK Putra Rifara dilakukan secara konvensional dan belum terkomputerisasi, yang memungkinkan banyak

76 Tabel 6.4 Banyaknya Rumah Tangga Menurut Desa dan Jenis. Bahan Bakar Utama

Karena itu, dibutuhkan sebuah media seperti buku interaktif dan permainan yang bisa dipergunakan orang tua untuk mengajar kemampuan baca tulis kepada penderita disleksia