UJI EFEKTIFITA,S BEBERAPA .AI\ITEI,IUINTII(A
TERE.A,DAPT.tTichiuTaPAI}A
MURID
SDNEGERI TABING
BAI{D*R
GADAITG
KECAI}IATAI.I NAI\IGGALO
KOTA}TADYA
PADAFIG
SKRJTPSI
DiaJuknn
keFaliuttas Kedoktemn Universitas A,adalrs
sebegai pemenuhan salah satusy*rat
ustuk
mendapatlian gelar
Srrtrna
Kedokteran
Oleh
RTKI$MUIYA
\YIRMA,N
NBp
95120004FAKULTAS
KED O KTER.A,I{.UNTYERSITAS
fu\DALAS
PAI}ANG
XTJX
EPEK]rIrITAS
@E
A
ASTELEIfTTA
TE;RE.*DTF
f;tt*ehutra,F*
A'
8D,lnt(i!]zu
TABItr(} BAI]DAR (iADAIfC
I{EC.*U"f,TAII IYAIS(}GALO KOTAE..ADYA
PADAf
G
$kripsi
Ol$te...,.-'.t',',
'
,n
rmry*
$8F,9,312ffi
..?elah dfuetqjui oleh
Pesbiubing
Ekripci Fakultas Kedohteran
Uff**id,,,
':
:.-,','-
,
':
?rytdblag
skripf
S*m*
J*b*t*a
r**'aila
fasgtrn
Drq. lfearrlia
lram,$
gB
I{ip.
13o 942
263
e6r+a
rit*dogi
.
t,'?Gmbirsbing
X_/
/
(
\\\
Dra,
Jutiar,*{lt,
X,Iia*
'I[ip.
131
&7
722
,ag6l*:fi"
srrFrrrErlrrf
ryR{l*ffir?ryE4l
,,
,
,,,:
T.ffieftfu;a4'
PtSJh
@
grDfil8{IARI
fnEIrC
E*'sg$RreAgtgG
I{,EG.*s:f;'?'*fIfAfe*f,O$6elfADfAPADrttr{f
', :
|,,
SKRIPgI
OI,eh:,
r':
HII{I{A
ffiIILYA
{ilR![AI{
rBP.
9512dX14
ABSTRACT
EFFECTIVENESS STI.JDY OF SOME
AI{TIIEII\,IINTICS TO
T.TTiChiIMAT
STI.,DENTS OF SDNTABINGBA].IDAR
GADA}.IG
KECAIVTA'TANNA}IGGALO KOTAMADYA PADANG
By
RIKKA
MT.'LYA
WIRMAN
Mass treatment
of
helminth
diseaseto
shrdeds
of
SDN Tabing
Bandar Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya Padrnghas
dme
every
six
mntb,
butinfection
frequency
of
T.tichiwa
is still hight
Becauseof
that the
study
about effectivenessof
other anthelmintic
(
Albendazol and Mebendazol)
to
Trichiua
infection
andcoryared it
with
Pirantel pamoat was perfomed- The desrgnof
study is Randomize communitastrial
Data were
take,nwith
examinedthe
stool
by
usingKato-katz
method and analyzedwith
Chi-square and Z-test.The stoolof all
snrdetrt(74
children)were
examined and levelof
infection
determinedby
counting eggs per gram faeses.Sbcy
students were infected (84,5o/o) used assaryle
andderided
into three groupsby
random based onthe level
of
infection.
Each groups consistof
20children and got different treatment. The
first
goup
were treatedwith
Pirantel pamoat 12,5mgkgBB
single dose,the
second group were treatedwith
Albendazol400
mg single dose andthe last
goup
were treatedwith
Mebendazol 500mg
single
dose.Two
weeks after treatment the stoolwere
examined againwith
the
same method to determinethe
cure rate and eggs reduction rate.Theresult
of the
study showed that the cure rateof
Pirantel pamoatis
600,A, AlbendazolisT0o/o and Mebendazolis
90%.ABSTRAK
UII EFEKTtrITAS
BEBERAPAA}TTELMD.ITIIG TERHADAP
T.IiChiUTAPADAMT]RID
SDNEGERI TABING BA}.IDAR GADANG KECAIVIATA}I
NANGGALO
KOTAMADYA
PADANG
OlehRIKKA
MTJLYAWIRMAN
Pengobatan masal kecacingan terhadap
murid SDN
Tabing
Bandar Gadang KecamatanNanggalo Kotamadya
Padangdilakukan setiap
enam
bulan
denganPirantel
pamoat,tapi
frekuensi
infeksi T.trichiun
padamurid SD
tersebut masihtinggr
Oleh
karena
itu
dilahkan
penelitian
uji
efektifitas mtelmintika
lain
(Albendazol
dan Mebendazol) terhadapT.tichiwa
dan membandingkannya denganPirantel pamoat. Desain penelitian adalah Randomi"e
communitas
trial
Datadferoleh
dengan melakukan pemeriksaantinja
menggrmakanmetoda
Kato-katz kemudian dianalisa denganuji
statistik Chi-square danZ-test.
Setunrhmurid
SD (74orang)
diperiksa
sampeltinjanya dan
ditentukan
derajat infeksinya
berdasarkan RTPG (Rata-rata Tetur Per Gramtinja).
Tenryata enampuluh
orangmurid
(84,5o/o)murid terinfeksi
T.tichiur4
yang
kemudiandijadikan
sampeldan dibagi
atas tigakeloryok
samabanyali
secararandom
berdasarkanderajat infeksinya.
Pirantel pamoat 12,5mgkg BB
dosis tunggal diberikan padakeloryok
I,Albendazol400
mgdosis tunggal pada
kelompok
tr
dan Mebendazol
500
mg
dosis tunggal
padakeloryok Itr.
Dua minggu setelah pengobatan sampeltinja
diperiksa kembali dengan metodaKato-Katz
untuk
menetukanpeilrnrnan
RTPG
dan
Angka
Penyembuhan. Hasil penelitianini
menunjukkanbah*a
angka penyembuhan Pirantelpamoat
6004,Albendazol
70%
dan
Mebendazol 90o/o.Penurman
RTPG
setelah pengobatanIisr{1rd&1liryianAib
WFoxfiwlwafit&fu6&'
$udb;dsb-&&ae*
'frp
W
fu
Wp
Su; ;rdF*
tui
ao(sn'
*wlstz16ffie@@edtr
X&ituae9{efufunorypexffia
lfueb
tdt
a,et&FiB
;qW
&lg'
'gl@a&{afifur@fu*{1w'
fii*etstddr*&fu
afafua&fifaaqffi*qtath"
$3&fusqgfuusts&66&'
S*i&lfutGlafitffs6,
@6gorlt
tsLfui
6arya1v&
amfw
fgbde
Lryoe{a}
ffi
Af,{fi{
Xwte*Laef5sytsHeffiL
*folli
tacida,Qe@
ffi
llraivordt@ fu ffi
itu,
(tu
o&8
fts(glclfis
t4fdq;
t@4
(tB+Le puulftIafufu tdetr
dtuE
L4 h
eirfra,
W
uIrt
rqak
ffilfu;tkffige
tu
lrrrfilmrffit
Afretu
W
ta?t%
Qry e
aqak
ld{lol,
Sary
&i't@'
foatffi
adai
trd*.'
*t7&nn6dfid'#b'&rcfutfre4Uy
Wtt{e*aahdsryeefu.
ltws
qhs,qrt4
ilci
{
u,twa
bet@
t
a,a
fut
I(ATA
PENGAI\TTARRasa
syuhr
yang amat
dalam ke,padaAllah
SWT
atas segalarahmat
dan petuduknya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi denganjudul
"Uii
Efektifrtas
BeberapaAntelmintika Terhadap T.uichiuraPada
Murid
SD
NegeriTabing
Bandar
GadangKecamatap fianggalo
Kotamadya
Padang'sebagai
salahsanl
syarat
untuk
meneryuh
ujian akhir
Sarjana
IGdolcerm
pada
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.Dengan segala kere,ndahan
hati
penulis
sangat menyadari bahrvaskr[si
ini
masihjauh
dari keseryurnaan
karenaitu
kdtik
dan saranyang
membatrgun sangat diharapkan.Pada
keseryatan
ini
penulis
juga
ingin
mengucapkanterima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:l.
Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Unand.Z.
Ibu
Dra. Nuzuliahawati, MS
sebagai pembimbingI
dan Bapak Drs. Julizar,Apt
M.Kes,
sebagai pembimbingtr
atas segala perhatian danbimbingrnnya
selama penelitian dan penulisan skripsi ini.3.
Bapak
dan
lbu
staf pengajar dan karyawan Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran Unand.4.
Ibu Dra.Elly
Usman,Apt,
selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan selama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Unand.5.
Bapak danIbu guru
SDN Tabing Bandar Gadang atas segala bantuannya selama penulis melakukan penelitian ini.6.
Orangtua
danedikku
yang tercinta)arg
selalu mcmberikan semangatdan
doarestu
sefta rmtrrk
sahabat-sahabatku tersa5rrngdrn
t€rlltl-teman
angkatan 95teryat
bertukar pikiran dan pengalarnarIhnya
kepadaAllah
SWT
penulismemohm
qgrr
rahmat dan karunia selatu dilirnpnhkaa pada segalapihak
yangtelah
remboar
penulis
dalam menyelesaikanskrbsi
ini
Padmg,
Januari 2000Penulis,
DAFTAR
ISI
Kata pengantar Daftar
Isi
Daftar Tabel Daftar gambarBAB
I
PENDATIT.JLUA}IA'
Latar $'shkangB.
Penrmusan Masalah C. Tujuan dan ManfaatBAB
tr
TINJAUA}'I KEPUSTAKAA}'I
A
HosPes, Nama PenYakit dan HabitatB.
EPidemiologiC.
Morfologr
dan Daur HiduPD.
Patologi dan GejalaKlinik
E. DiagnosaF. Pengobatan G. Prognosa
H.
PencegahanBAB
M
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu danteryat
B'
CaraPenguryulan
Data C.Alat
dan Cara KerjaD. Pengolahan dan Analisa Data
BAB
TV
HASIL PENELITIAN
BAB
V
DISKUSI
A
Disl$si
hasil Peirelitianf.-.csiryutan
dan Sarml.Ifusiryulan
2. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAI{
Laryhan
DAFTAR
TABEL
[image:11.481.62.420.65.603.2]Halaman
Tabel l.
Pembagian Derajat InfeksiT.trichiura
62.
Disribusi
frekusnsi infeksi T.trichiura padamrnid
SDN
22 Tabing Bandar Gadang3.
Distribusi frekuensi derajat infeksiT.trichiura
234
Distntusi
frekuensi hasil pengobatan Trichuriasis denganPirantel pamoat 12,5
mglkgBB
dosistunggal
235
. Distribusi frekuensi hasil pengobatan Trichuriasisdengan
24 Albendazol 400 mg dosistmggal
6.
Distribusi frekuensi hasil pengobatan Trichuriaisdengan
25 Mebendazol500 mg dosis tunggal7.
Distribusi frekuensi peilrnrnan RTPG berdasarkanderajat
25 Infeksi sebelum dan sezudah pengobatan dengan PirantelPamoat 12,5
mgkgBB
dosis tunggal8.
Distribusi frekuensi penunrnan RTPcberdasarkanderajat
26 Infeksi sebelum dan sesudah pengobatan dengan Albendazol400 mg dosis tungal
9.
Distribusi frelarensi petrurunan RTPG berdasarkanderajat
26 Infeksi sebelum dan sezudah pengobatan dengan Mebendazol500 mg dosis tunggal
10. Distribusi frekueusi angka penyembuhan
total
dariPirantel
27 pamoat, Albendazol danMebenfuml
I
l.
Distribusi frekuensi penuruoan RTPGtotal
dariPirantel
27 pamoat, Albendazol danMebendaml
DAFTAR
GANBAR
llalaman
Gambar
1.
Siklushi&ry
T.tdchuirt
9BAB
I
PEI{DAIII'LUA}.I
A. I-atar$,ghkmg
Indonesia sebagai negara
bertembang
mrsih
dihadapkan dengan berbagai masalah kesehatan- Salah satu masialah kesehatanymg
terpenting
adalah penyakitinvestasi
cacing usus(1),
tentramapada
anak-aoakyang
sangat mudah
untukterinfeksi
Iklim
Indonesia
yang
tropik
de,ngan kelembabanf,ang
ti"gg
merung
menrpakanlingtungatr yang
baik
rmtuk
perkembangan cacingurnurmya
termasukcacing usus
(2),
didukung
pula
oleh
faltor
lain
seperti
rendahnya pendidikan, kuraugnya kesadaran terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan serta keadaan sosial ekonomiyang
masih rendah" menyebabkanpenyakit
investasi cacing ususini
dari hari ke hari tetap"6x $ehkan cenderung meningkat.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa investasi cacing usus
yang
paling
sering ditemukan adalahcacing gelang (Ascaris
Lumbricoides),cacing cambuk
(T.tichiura)
dan
cacing tambang
(Ancylostoma,spp,
Necator americanus) dengan prwalensiyang
sargat tinggr (3).jumlah
makananpng
dikonsumsitidak mencukupi
denganmutu yang
seadanya,ditambah
lagi
dengan keadaanlinghrngatr
yangtidak sehat. Tidak
mengherankanbila
prestasi belajarmeilrnm
dan angka kejadian putus sekolah meningkat.Jfta
halini
dibiarkan, t€,ntmya akan berakibatburuk
terhadap kelangsungan pembangunan dan kehidupan negara karena anak-anakadalah
pelrentu bangsadi
masa yang akan datang.Salah
satu
usaha
pemberantasanpenyakit kecacingan adalah
denganp€ngobatan
masal,
disarying
perbaikan sanitasi lingkungan
dan
pendidikan kesehatan(
5 ).
Antelmintika yaog
idealuntuk
pengobatan masal haruslah efeLti4 spektrum luas,sedikit
atautarpa
efeksarying,
mudahuntuk
didistribusikan" dosis tunggal sertatidak
mahal(1,6).
Pengobatan penyakit kecacingan secara masal sudahmerupakan programnasional. Pengobatan dilakukan terhadap
murid- murid
SD setiap 6 bulan dengan obat pilihaa Pirantel Pamoat dosis tunggal.Penelitian tentang efektifitas pengobatan kecacingan secara masal pada murid
SD
telah
dilakukan.
Penelitian terhadapmurid-murid
SD
di
Kebun Jeruk
Jakartamendapatkan
hasil
bahwa
pengobatan
Pirantel
Pamoat terhadap
Trichuriasis memberikan ane&apenyembuhtn
50,960/o dan angka penunrnan rata-ratatelur
per g1amtinja
77,29o/o(
7 ).
Penggunaan Trivexam(kombinasi
100 mg Pirantel Pamoatdan
150
mg
Mebendazol)satu
tablet
sehari selamatiga hari bertunr-turut
pada penelitiandi
Desa Kasongan Yogyakarta mendapatkan angka penyembuhan 41,9o/o (92,3o/o
(4).
Penelitian
mengenaiefehivitas
pengobatanmrsal
fi
$ttmatera Barat menyatakanbahwa Pirantel
Pamoattidak
efehif
untuk
Trichuriasis
karena tidakterjadi
penunrnan jumlahtehr
setelah diobati(
8 ).B.
Perumrsl
lllxselehKelurahan
Tabing Bandar
Gadang merupakansalah satu kelurahan
yang tennasuk daerahIDT.
Hasil penelitian ZulkarnaenA
,dkk
(1999) melaporkan bahwa frekuensiinfeksi T.trichiun
padamurid
SD
yang terdapatdi
kelurahanini
tingg
yairu
kuranglebih
80%
denganderajat
yang terbanyak adalahringan
dan sedang,C. Tujuan
Perclitian
Tujuan
Umum
:
rmtuk
mengetahui
efelitifitas
beberapa
anrtelmintikatertadap
T.tichiun
&
SD
Negeri Tabing
Bandar Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya Padang' Tujuanl(husus
:
l.
Mengetahui frekuensi infeksiT.trichiura
padamurid'
murid SD Negeri Tabing Bandar
Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamedya Padang.2.
Mengetahui derajat
infeksi
T.trichiura pada
murid murid SD Negeri Tabing Bandar Gadang .3.
Mengetahui
antelmintika
yang paling
efektif
terhadap
T.tichiura
yalrg
terdiri
Pirantel Pamoat
,Mebendazot dan
Albendazol
dosis tunggal.D.Manfaat Penelitian
Penelitian
ini
diharapkan bermanfaat :l.
Untuk
mengetahuiobat
cacing
yang efektif
dalam
penanggulangan penyakit kecacingan khusumya Trichuriasis padasDN
Tabing Bandar Gadang.2.
Mengetahuiefektifitas
antelmintika Pirantelpamoat
12,5mgkg BB,
Albendazol 400 mg dan Mebendazol500 mg dosis tunggal.BAB
II
TINIAUAhI
KEPTIS'TAKAAN
A.
Horyeg
Nama Penyakit danllabitat
T.
tichiun
(u&ipworm)
menryaka cacingyang
t€rmasrk Soil
TransminedHelminth.
Hospes utamenya adalah manusiat4i
p€mehpula
dilaporkan terdapat didalam
tubuh kera dan babi.
Penyakit
yang
disebabkaonyadisebut
Trichuriasis. Cacing dewasa berhabitatdi dalam
usrs
besartenfama
caecum,ramun
dapat juga ditemukan di dalam appendix dan ileum $agiendi$at
Padainfeksi
yang berat cacingini
tersebardi
selunrhkolon
danrektum,
dan kadang-kadongterlihat
pada mrkosarekum
yang mengalami prolaps akibat mengejan saat defekasi (9).B.Epidemiologi
Penyebaran
geografi T.tichiura
terutama pada daerah denganiklim
tropiq
hujan lebat, dan kelembabantinggi, tramuu
T.trichiura bukanlah parasit daerahtropik
saja karena ditemukanjuga di
EropaUtara
sampai sekarang dan masih merupakan endemi di beberapa daerah.Di Amerika
Serikat diperkirakan2,2
juta orang terinfeksi cacingini
(10).Keadaan lingkungan
yang
tidak
sehat
akan makin
mempermudah perkembangancacing
ini.
Angka
infeksi tertinggi
terdapatpada
anak-anak karenaInfeksi terjadi
karena
tertelan tehrr
matang dengan
perantaraan tan-san, makanan atau minuman yang terkontaminasi sertamelalui alat
permainan, binatang peliharaan dan debu(ll),
bahkandi
berbagai negeri pemakaiantinja
sebagai pupuk kebun merupakan sumber infeksi (12). [image:18.484.18.449.184.368.2]Derajat
infeksi T.trichiura
ditentukan berdasarkanjumlah
rata-ratatelur
per gramtinja,
sebagaimana yang terlihat pada tabel-
1.Tabel-l
Pembagianderajat
infeksi Alumbricoides, T.trichiura
dan
CacingSumber : S. Alisah N.
Abidin
(20)Prevalensi
infeksi T.trichiura
masihtingg
baik
di
daerah perkotaan maupun di pedesaan.Hal
ini
bisadilihat
dari hasil penelitian terdahulu. Penelitian pada muridSD
di
Desa Telaga
Bali
tahun
1988
menemukaninfeksi
T.trichiura
72,5o/o (2), sedangkan penelitiandi
SD pada daerah Kebun Jeruk Jakarta tahun 1990 ditemulian 79,55Vomurid
terinfeksi
T.trichiun
(7).
Penelitian
terhadap
murid
madrasahtsanawiyah
dan pondok
pesantrendi
daerah
Kebun
Jeruk
Jakarta
tahun
1994 menemukan 73,960/omurid terinfeksi
T.trichiura
(13).
Penelitianyang
dilakulian terhadaptiga SD
di
daerah kumuh yangterletak di
Kecamatan Gambirtahun
1995menemukan
infeksi
T.trichiura
dengan
prevalensi
masing-masingnya
64,290/o, tambang.Derajat Infeksi
Alumbricoides
T.trichiura Cacing tambang Ringan sekaliRingan Sedang Berat <500 500-2000 2001-10000 >10000 <1000 1000-5000 >5000 <2100
2 100-5000 5001-1 1000
78,79Vo,80,71o/o
(t4)
,
sementaraitu
di
kelurahanKota
Baru Pekan Baru pada tahun 1998 ditemukan infeksi padamurid-mrid
SDnya dengan prevalensi 90'28% (15). C.Morfologi
dan daur hidupCacing
ini
dikenal
sebagaicacing cambuk
karenabagian anterior
seperticambuk dan meruncing.
Tiga perlima dari
tubuhnya
dilalui
oleh
esofagus yang sempit. Bagian posteriomyalebih
tebal
215 nyaberisi usrs
dan
se'perangkat alatreproduksi.
Cacingjantan parjangtya
3&,45
mm dan
cacing betina
35-50
mm Bagian posterior cacing betina membulatturyul
dan bagian" bagianposerior
cacingjantan
melingkar
dengansatu
spekulumdan
sanrngyang
retrattil
Seekor cacing betina diperkirakan menghasilkantelur
3000-10000 per hari. Telur berukuran 50-54x
32
mikron,
berbentuk seperti
teryayan
dengan penonjolan
jernih
pada
kedua kutubnya.Kutit
tetur bagian luar berwarna kekuning-kuningan dan bagian dalamnyajernih.
Seltelur
yangdibuahi
saat dikeluarkandari
cacing betina belum mengalami morulasi. Perkembangan embrioterjadi di
luar hospes.Larva
stadium pertama, yanginfeklif
dan belum menetas, dibentuk dalam tingkungan yangsesuai yakni
di
tanahyang
hangat, basah,di
tempat teduh. Telur-telur kurang
resistendibanding
telur A.lumbricoidesterhadap pengeringan, panas dan dingin(9,L2,I6
).Cara
infeksi
adalah langsung,tidak
diperlukan hospes perantara. Bilamanamenembus dan kemudian menempatkan bagian antedomya yang seperti cambuk ke
o:y,,,
. \:.1,%
\-
^Out bobt \ BC^:CE
F,.F.€€l
t iF+j=:-Rry.t([ia*_g
.L.+='d':r:j
\
t
(,il
\\r'/
E';:"
LITE CYCLE
ol
'fric!rurit Itichiura
t.rv^l lr!lt^ 'i r.oM tc.-g
I rw^* urrt',1
I
€'1
6.
Hctir*c \
l{alYoNr ttt
Gambar-
I
Siklus Hidup T.trichiura(
Chatterjee 1988)D.
Patologi dan GejalaKlinik
Faktor
utama
yarg
berhubungan
dengan kelainan patologinya
adalah kerusakan mekanis pada muliosa usus(iritasi
dan peradangan) dan respon alergi dari hospes.Hal
ini
berkaitanerat
denganjumlah
cacing, lamanyainfeksi
umur
sertastatus kesehatan umum
dari
hospes(l
l)-Kepala
cacingini
menyusup kedalamepitel
caecum,tetapi
kerusakan yangditimbulkan
minimal sekali
kecuali
padainfeksi yang berat bisa
timbul
sindroma disentri karena mukosa menjadi udem dan rapuh serta prolapsrs rektum-. Bisatimbul
mual dan
muntah, sakitpenrt,
sukarbuang
air
besar, mencret,ileus dan
akhirnya menyebabakan turunya berat badan(17).
Infeksi
yangditimbulkan
biasanya derajatringan sampai
sedang dengan
sedikit atau tanpa gejala
yang
khas
meskipun penyebarannya luas dan frekuensitinggi di
berbagai daerah (9, I 1)Cacing
ini
mengisap darahdari
hospesnya dan pendarahan bisaterjadi
dari tempat perlekatannya.setiap harinya terjadi kehilangan darahkira-kira
0,005ml
oleh seekorcacing
T.trichiura.Anemia
hipokromik
mungkin
terlihat
padainfeksi
yangmasif dan
lama,
tapi
anemia yang
terjadi
berhubungandengan
malnutrisi
dankehilangan darah dan
tidak
berhubungan dengan darahyang
dihisap cacing(9,1I)
Kira-
kira
dibutuhkanlebih dari
800 cacinguntuk
bisa menyebabkan anemia padaanak-anak
(18).
Pada
penelitian terhadapmurid
SD
di
Kabupaten Karang AnyarJateng
tahun
1999
menyatakan
bahwa Trichuriasis
ringan pada
sisrva
akanmenurunkan kadar FIb darah (19).
Pada kasus sindroma disentri terdapat eosinophil dan
kristal
Charcot Leyden dalamtinja,tapi
pada sediaan apus darahtepi
tidak
selaluterlihat
eosinophilia
danderajat eosinophilianya mungkin
tidak
berhu$rmgan dengan be,ratnyainfeksi
(iarangmelebihi
ls%)
(
ll).
E. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan
tehn
T
tichiua,vang
khas seperti tempayan di dalamtinja (9,I
l).
F. Pengobatan
Pengobatan
umum yang
diberikan pada pasien adalehmcqertati
higiene pasien dan diettinggi
kalo4
sedanglian anemia diatasi dengenldcri
prreparat besi (Fe) (17).Pengobatan
spesifik
untuk
Trichuriasis pada
kenlaeu5n
lebft
srliar
dibandingkanAskariasis
(
13,20).
Obat- obat yang
dapa
'lfumekrn
ntara
lain Mebendazol Albendazol dan Pirantel Pamoat.l.
MebendazolMebendazol adalah salah
satu
antelmintik
rye}lnm
tlr
mrryakan
obatpilihan untuk
Trichuriasis
dengan anglia penyembuhanlrlng
-i'gi
Diserying
itu efektifitasnyajuga tinggi untuk
infeksi nematoda ususlain
sep€rtiming
gelang
dancacing tambang baik infeksi tunggal maupun
campuran(21-23)-Obat
ini
mempunyai
efek
baik
terhadap
la*a
meuprm
cacing
dervasa.Mebendazol menyebabkan kerusakan
strukrur
sub selular denmgbambat
sekresiAsetilktrolin
Esterase cacing,juga
menghambat ambilan ghrkosa secara irreversibelsehingga
terjadi
pengosongan(deplesi) pada
cacing-
Cacing akan
mati
secaraperlahan-lahan.
Hasil
pengobatanyrng
memuaskanbaru
tampak
setelah
3
haripemberian
obat. Obat
ini
juga
menghambatpertumbuhan
telur
hingga
gagal berkembang menjadi larva (21).Mebendazol biasanya diberikan secara
oral
Obatini
memiliki
bioavailabilitas 5i51smikyang
rendah karena
absorbsinyayang buruk dan
mengalami
frst
passhepatic
metabolism
yang
cepat- Ekskresi terutama
melalui
urin
dalam
bentuk metabolit dan unrh sebagai hasil dekarboksilasi dalamteryo
48 jam- Juga ditemukan metabolit dalam bentuk konytrgasi yang diekskresi bersama empedu(2I-23).
Mebendazol
tidak
menyebabkan
efek
toksik
sistemik sehingga
amandiberikan pada
orang
yarrg mengalami anemia
dan malnutrisi
sekalipun.
Hanya kadang- kadang dilaporjkanterjadi
tenesmus dannyeri
kepalaringan.
Berdasarkan snrditoksikologi terbukti
bahrva obatini msmiliki
batas keamanan yang lebar. Padabinatang
ia
bersifat
embriotoksik
dan teratogeilk
oleh
karena
itu
tidak
boleh diberikan pada wanita hamil. Obat inijuga
tidak dianjurkan untuk anak dibawah duatahun
(21-23)
Dosis yang
digunakanuntuk Trichuriasis bagi
dervasadan
anakdiatas
2tahun
adalah2x100
mg
3
hari
bernrnrt-twut (21-23). Mebendaml
tersedia dalam bentuktablet
100 mg dan sinrpl0
mgmt
Untuk pengobatm masaldi
lapangan, carapemberian
itu
agak sulit dilaksanakan serta tidakpratris,
oleh karenaitu
telah dicoba pemberian Mebendazol dosistungal
untuk
pengobatm kecacingan pada beberapadaerah.
Penggunaan Mebendazol 500mg
dosis trmggal padamurid
SD
di
JakartaSelatan menunjukkan
penumnan
jumlah
telur
80-90%
(20),
sementara
itupenggunaan Mebendazol
dosis
yang
sama
pada
murid SD
di
Sidoarjo
ternyata memberikan angka penyembuhan 100% (3).2.
AlbendzzolAlbendazol
adalah
antelmintikaspehnrm
luas yang digunakanuntuk
infeksi cacing kremr, cacing gelang, cacingcambuk d"n
cacingtambatg.
Obatini
bekerja dengancara memblokir
pelgambilan
glukosa oleh
larva
rnarryuncacing
dewasa sshinnga persediaan glikqgenmenrmtr
dan pembentukanATP
berhnang,
akibatnya parasit akan mati (21-23) .Pada pemberian
per
orat
obatini
diserap dengan cepat oleh usus. Obatini
dimetabolisir terutama menjadi Albendazol Sulfoksida,
dapat dimonitor dan menjadi pegangan untuk menentukan dosis obat. Waktu paruh 8-9jam.
Metabolitnya terutama dikeluarkan melalui urin dan sedikit saja yang lewat feses (21-23).Untuk
infeksi
nematoda uzus digunakanAlbendazol
400 mg
dosis tunggalbaik untuk
anakdi
atas 2 tahun dan dewasa( 2l-23 ).
Bentuk
sediaan berupa tablet yang berisi 400mg Albendazol.
Penelitian yangdilakukan
di
RSCM
menggunakanAlbendazol
400 mg
dosis tunggal menunjt'kkan bahwa
angka penyembuhan danpenunrnan
jumlah
rata-ratatelur per
gram
tinjanya
masing-masing 59,35Yo dan 71,4o/o (6).Efek
sarying
yang bisatimbul
benrpa nyeri uluhati,
diare, sakit kepala, mual dan muntah dengan frekuensi 6%. Albendazol juga tidak boleh digunakan untuk anakdi bawah 2 tahun dan
'ntuk.ws11i16
fixmil (Zl-23).
3. Pirantel Pamoat
Meskipun bukan menrpakan obat
pilihm
untuk
Trichuriasis, Pirantel Pamoat merupakan obatpilihan untuk
pengobatan kecacingan masaldi
Indonesia(5)
. EfekPirantel Pamoat
dan
analognyamenimbulkan
depolarisasipada
otot
cacing
dan meningkatkanfiekuensi
iryuls
5shingga cacing akanmati
dalam keadaan spastik. Disampinginr
obatinijuga
akan menghambatAsetilkholin
Esterase (21-23).Absorbsi obat
ini
melalui usustidak baik,
sifatini
memperkuat efeknya yangselektif
terhadap cacing.Ekslcesi
sebagian besarmelalui
tinja,
hanyasekitar
15%yang
diekskresimelalui
urin
dalambentuk utuh
maupunmetabolit.
Jarangtimbul
efek samping pada pemakaiannya, biasanyaringan
danbersifat
sementara misalnya ketuahn saluran cerna, demam dan sakit kepala. Dosis tunggal yang dapat diberikanunruk
Trichuriasis adalah 10-20mg
/kg BB,
tidak
dipengeruhioleh
makanan danming6sl
(21-23). Penelitian terhadapmurid-murid
SD di daerah Kebun Jenrli Jakarta didapatkan angka penyembuhan dan penumnanjumlah
rata-rata relur per gramtinja
T.trichiuradengan pemakaian Pirantel Pamoatl5
mg/kgBB
masing-masing 50.96%dan 77,29o/o (7).
Pada
infeksi berat
dimana
telah
terjadi
prolapzus
reki
maka
disamping pengobatan denganantelmintika
yangtepat,
dilakukan tindakan pencabutan cacingsatu persatu dari rektum yang
prolaps
secaram"nual
G. Prognosa
Pengobatan Trichuriasis
dengan
antelmintika yang
sesuai dan dosis 1'ang tepat akan memberikan hasil yang memuaskan (17).fL
Pe,ncegahanPeningkatan
pendirliken
masyarakat berupapenyuluhan
kesehatan t€ntang higienepribadi
dan sanitasi lingkungan adalah cara p€ncegahan yangpaling
efeltif
mengingat hubungannya denganinfeksi
yan-s sangaterat.
Pembuangantinja
yan-ememenuhi syarat akan mengurangi
jumlah
infeksi danjumlah
cacing. Halini
penting diperhatikan tenrtam, pada anak-anak yang melakukan defekasi di tanah (11).BAB
Itr
METOT}OLOGI
PENELITIAN
A.
Waltu
danTeryat
Penelitian
ini
dilaksanakanmulai
tmggal
a
januari
2000
sampai3l
Januari2000.
Lokasi penelitian
adalah
SD
Nege,i
Tabing Bandar
Gadang
KecamatanNangalo
Kotamadya Padang. Pemeriksaandilakukan
di
laboratorium
ParasitologiFK
Unand.B. Desain Penelitian
Jenis penelitian adalah Randomize Communitas Trial.
C. Populasi dan
Saryel
Populasi adalah seluruh
murid
SD Negeri Tabing Bandar Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya Padang.Murid- murid
yang
dijadikan
sampel(yang
diberiantelmintika)
adalah
seluruh
murid yang
mengandungtelur
T.trichiura
dalam tinjanya.D. Cara dan Teknik
Penguryulan
Datamenghitung rata-rata
telur
per gramtinjanya
(RTPG).Murid
yangterinfeksi
dibagi secara acakmenjadi
tiga kelompok
sama banyak berdasarkan derajatinfeksi
yangada
,
begitu pula obat yang akan diberikan. $sminggu
kemudian kepada
tigakelompok
anak tersebutdiberi antelmintika
yang berbeda-beda.Kelompok
I
diberi Mebendazol 500mg
dosis tunggal,kelompok
tr
Albendazol400 mg
dosis tunggal dankelompok
Itr
Pirantel Pamoat L2,5mgkg BB
dosis tunggal.Tinja
seluruh anak yang mendapat pengobatan kemudian diperiksalagi
duaminggu
kemudian dengan Metoda Kato-Katz untuk menentukan penunrnantelur
dan angka penyembuhan yang terjadiE. Bahan dan
Alat
Bahan dan alat yang dipakai untuk pemeriksan
tinja
menurut caraKato-Katz
l.
Pot plastik (Stool container)2.
Lidi
(WoodAplication)
3.
Kertas minyak yang sudah dipotong-potongl0
x
10 cm4.
Kawat saring(Wire
Screen)5.
Gelas Objek6.
Celophanetape yang srdah
dfuotong-
potong
2
x
3
cm
dan
sudah direndam dalam cairan Kato.7.
Mikroskop8.
Counter9.
Cairan Kato10. Karton yang telah dilubangi
I
L
Gunting12. Waskom 13. Tissue 14. Gelas
Ukur
F. Cara Kerja
Cara membuat cairan
Kato
:-
Masukkan 100 bagian aquadestke
dalam waskom, tanbahkan 100 bagianglicerin
sambil diaduk rata
kemudian tambahkan satu bagian malachitegeen
3o/o bfu sambil diaduk homogen.-
Cairan
Kato
berfungsi
untuk
merendam celophanetape
sebagai bahan pewama.Cara Pemerikasaan Tinja:
Pemerikasan
tinja
dilakukan menurut cara
Kato- Katz
dengan prosedur sebagaiberikut
:l.
Disediakangelas obyek
yang diberi nomor
sezuai dengannomor
pot plastik.2.
Dengan
lidi
diambil
tinja
sebesarsatu ruas
jari
tangan-
kemudian diletakkandi
atas kertasminyak
Lalu
letakkankartat
saringdi
atas tinja danditekan
dengan dua batanglidi
sehinggatinja naik ke aus
melalui kawat saring. Halini
dimaksudlian untuk menyaringtinja dari
serat- seratyang terdapat di dalamnva.
3.
Letakkan karton di atas-eelas obyek.
4.
Tinja yang zudah disaring diletakkan di atas gelas obyek tersebut.5.
Celophane tape yang sudah direndam dalam cairanKato
diletekkan di atastinja
dengan bagian yang mengandung perekat menghadap ke gelas ob-vek6.
Lapisantinja
diratakanke
seluruhpenjuru
sehingga lapisantinja
cuhp
tipis.
Tinja
dibiarkan selama Yz-l
jamkemudian barudilihat
di
bawahmikrosliop'
Preparat diperiksa
di
bawahmikroskop
pembesaranl0
x
l0
dengan melihat sehuuh lapangan pandangan secara teratur darikiri
ke kanan dan kemudian darikiri
ke kanan unruk melihat lapangan pandang berikutnya, seterusnyasaryai
selesai.Telur
cacingyang dijumpai dihitung
dengan menggunakancounter
dan dicatat
sesuai nomor masing -masing.G. Menghitung
jumlah
rata-rata telur pergram tinja (RTPG)Terlebih
dahulutinja
dalamlubang
cetakankarton ditimbang.
Jumlah telur dalam saru gramtinja
dapat dihitung dengan persamaan :I
gramY=
xX
P
grr-P
-
Berat rata-rata tinja dalam lubang kartonX
-
Jumlah telur dalam setiap preparatHasil yang
didapat
di
tabulasikan
sesrai
dengan derajat
berat
ringannya infeksi berdasarkan jumlah telur tiap sediaan.Kriteria
sembuh adalahbila
tidak
ditemukan
lagi
telur
T.nichiura
dalam sediaan tinjanya.tL
Pengolahan dan Analisa DataData
yang
diperoleh
dari
pemeriksaantinja yang
pertama dikelompoklian berdasarkan berat ringaninfeksi
sesuai dengan persamaan untuk perhitungan RTPG. Data yang diperoleh dari pemerikasaantinja
yang kedua dikelompokkan dengan carayang
samapula
sesrai
denganobat
yang
diberikan. Kemudian ditentukan
angka penyembuhandan
angka rata-rata penurunanjumlah telur per
gram
tinja
dengan membandingkannya dengan data yang pertama. Hasil yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi danalian diuji
secara statistik denganZ-te*.
dan Chi-square.Angka
penyembuhan akandiuji
dengan Chi-square dan penurunan rata-rata telurdiuji
dengan Z-test (pada P<0,05).Formula Chi-square Test : (24)
(O-EF
x2=t
E
O
-
frekuensi observasiE
=
frekuensi harapanFormula
Z-te*.
:xl-x2
or2
lnr
Xl
=Nilai
rata-ratakeloryok
I
X2
=Nilai
rata-ratakeloryok tr
ol
=
Standar deviasikeloryok
I
oZ
:
StandarDwiasi
kelompoktr
nl
=
Jumlah sampelkeloryok
I
nZ
=
Jumlah sampel Kelompoktr
Jumlah
saryel
ideal (25): Formula:N
:
pq2
{_d
D
N
:
Jumlah sampelP =
Proporsi
kasusa=l-p
Z :
Nilai
Z pada alfa tertentuD
=
toleransi estimasiBerdasarkan
formula
diatas makajumlah
sampelyang ideal untuk
penelitian
iniadalah
384BAB
IV
TIASIL PENELITIAN
Penelitian
Uji
Efektiftas
Beberapafutehinfta
tcrtdap
mrrid
SD
Negeri Tabing Bandar GadangKecaoatm Nmggalo Kotamadp
Padmg dilaksenekan dengan membagikanpot
rmtuk
mendapatkansaryel tinja
kepada
sehmrh
murid
yang berjumlah74buah,
dai74
pot yang dibagikan terkumpul kembali7l
buah karena tiga orangmurid
tidak bersedia memberikansaryel
tinjanya. Seluruhpot
yang telah berisisaryel
tinja
tersebut diperiksa
dengan
metoda
Kato-Katz
di
LaboratoriumParasitologi
Universitas Andalas. Hasil penelitian sampel yangterinfeksi
T.trichiura dapat dilihat pada tabel-2.Tabel
- 2
Dstribusi
frekuensiinfeksi
T.trichiura
padamurid SD
Negeri
Tabing Bandar Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya PadangJumlah
Saryel
Yang DperiksaJumlah Sampel
+ % %
7l
60 84,5n
15,5Tabel
-2
meryerlihatkan
bah*a
84,5o/omurid
SD
Negeri Tabing
Bandar Gadang terinfeksi olehT.trichiun
dan 15,57o murid tidak terinfeksi. [image:34.492.26.454.111.523.2]Tabel
-
3 Distribusi frekuensiinfeksi T.richiuaberdasarkan
berdasarkan derajat infeksi padaMurid
SD Negeri Tabing Bandar Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya PadangDerajat Infeksi Jumlah %
Berat 0 0
Sedang
l8
30Ringan 42 70
Hasil
yang
diperoleh menunjukkan bahrva
sebagianbesar
(70o/o) murid menderita Trichuriasis ringan dan 30 o/o menderita Trichuriasis sedang.Masing-masing derajat infeksi dibagt
tiga
keloryok
sama banyak secara acak.Kelompok
I
diberi pengobatan dengan Pirantel pamoat 12,5mg/I(g
BB
dosis tun-egal,kelompok
tr
diberi Albendazol400 mg dosis tunggal dan kelompokItr
diobati denganMebendazol
500 mg
dosistunggal. Hasil
pengobatan dengan Pirantel pamoat padakelompok
I
terlihat pada tabel-4.Tabel
-
4
Distribusi
frekuensi hasil pengobatan Trichuriasis dengan Pirantel pamoat 12,5 mglkgBB
dosis tunggal.Derajat Infeksi
Sebelum Pengobatan
Sesudah Pengobatan
Sembuh Tidak
;.rmlah % Jumlah oA
Sedang 6 I 16,67
5*
OJ,JJRingan
l4
ll
78,57 J 21,43t
:
Derajat infeksi turun menjadi ringan [image:35.478.22.447.456.614.2]Berdasarkan
tabel
diatas teoryataPirantel
Pamoatmenyembuhlian
78,57yo kasus Trichuriasis .ingandm
16,670/oka$s
Trichuriasissedang. tapi
2l,43Vo kasusTrichuriasis
ringan
tidak
mengalami penyembuhan sedangkan83,33%
Trichuriasissedang hanya mengalami pmurunatr derajat infeksi menjadi Trichuriasis ringan.
Hasil pengobatan dengan Albendazol 4(X)
mg
dosis tunggal pada kelompoktr
dapat dilihat pada tabel-5Tabel
-
5 Dishibusi frekuensi hasil pengobatan Trichuriasis denganAlbendazol
400 mg dosistunggal
Derajat Infeksi
Sebelum Pengobatan
Sezudah Pengobatan
Sembuh Tidak
Jumlah o/o Jumlah o/o
Sedang 6 2 JJ.JJ 44' 66,67
Ringan
t4
t2
85,71 2 14,29*
= Derajat infeksi turun menjadi ringanDari
hasil
diatas
terlihat
bahwa angka
penyembuhanTrichuriasis
denganAlbendazol
400
mg
dosistunggal
adalah
85,71o/ountuk
Trichuriasis ringan
dan 33,33o/ountuk
Trichuriasis sedang, sementaraitu
14,29o/o Trichuriasis ringan tidak mengalami penyembuhandan
66,670/oTrichuriasis
sedang mengalami penunrnan derajat infeksi menjadi riogao.Hasil pengobatan dengan Mebendazol 500 mg dosis tung-eal pada kelompok
III
dapat dilihat pada tabel-6. [image:36.489.23.441.187.508.2]Tabel
-
6 Distribusi frekuensi hasil pengobatanTrichuriasis
dengan Mebendazol 500 mg dosis tunggalDerajat Infeksi
Sebelum Pengobatan
Sesudah Pengobatan
Sembuh Tidak
Jumlah o/o Jumlah o/o
Sedang 6 4 66.67
2*
'J,JJ
Ringan
t4
t4
t00 0 0*
:
Derajat infeksiturm
menjadi ringanHasil
diatas
menunjukkan
bahwa
Mebendazol
500
mg
dosis
trmggal memberikan angka penyembuhan 100 %untuk
Trichuriasisriogao
dtn
66,670/o rmtuk Trichuriasis sedang, sementaraitu
terjadi penurunan derajat infeksit€frad4
33,33o/o Trichuriasis sedang menjadi riogao.Berdasarkan penurunan jumlah RTPG masing-masing pengobatm
ffiapat
hasil seperti terlihat pada tabel-7, tabel-8 dan tabel-9.Tabel
-
7
Distribusi frekuensi RTPG berdasarkan derajat infeksi sebehmdm
sesrdah pengobatan dengan Pirantel pamoat 12,5 mg/I(gBB
dosisumgggalDerajat Infeksi RTPG
Ra*-rate
Penrmmm
7o Penunman Sebetum Sesrdah
Sedang* 2000 625 1375 68,75
Ringan^ 275 53,6
72tA
80,5*
n:6
dan
^n:
14Berdasarkan
tabel
diatas dapatdilihat
bahwa angka penunrnanRTPG
oleh Pirantel Pamoat 12,5 mgA(gBB
dosis tunggal adalah 80,5o/o untuk Trichuriasis ringandan 68,75o/o untuk Trichuriasis sedang.
[image:37.494.25.446.58.225.2] [image:37.494.29.448.346.552.2]Tabel
-
8 Distribusi frekuensi RTPG berdasarkan derajat infeksi sebelum dan segrdah pengobataa dengan Albe,ndazol 400 mg dosis tunggalDerajat Infeksi RTPG Rata-rata
Penurunan
%o Penurunan
Sebelum Sesudah
Sedang* 2550 108,3 2441,7 95-75
Ringan^ 250 7,1 242,9 97
-t6
*n=6
dan
^n:14
Hasil
diatas menunjukkan bahwa AlbEndazol400 mg
dosistunggal
berhasil menurunkan RTPG pada Trichuriaiss ringan sebesar 97,L6o/o dan Trichuriasis sedang95.75o/o.
Tabel
-
9Dstntusi
frekuue,nsi RTPG berdasarkan derajat infeksi sebelum dan sezudahpengobatan dengan Mebendazol 500 mg dosis tunggal
Derajat Infeksi RTPG Rata-rata
Penurunan
I o/o
Penurunan Sebelum Sezudah
Sedang* 2408,3 75
2333,3
|
96,89Ringan^ 289,3 0
289.3
i
loo
*n=6
dan
^n:14
Berdasarkan
tabel
diatastemyata
Mebendazol500
mg
dosistunggal
dapatmenyebabkan
penunrnan
RTPG pada
Trichuriasis
ringan
sebesar l00o/o
dan Trichuriasis sedang 96,890/o.Angta
penyembuhandan
penunrnanRTPG
masing-masing perlakuan padaketiga kelompok diringkas pada tabel-
l0
dan tabel- ll.
[image:38.492.31.445.68.190.2] [image:38.492.38.446.310.439.2]Tabel
-
l0
Distribusi
frekuensi angka penyembuhantotal
dari
Pirantel pamoatm/kg
BB
dosis tunggal, Albendazol
400
mg
dosis
tunggal Mebendazol500 mg dosis tunggalObat Jumlah
Kasus
Sembuh Tidak % Penyembuhan
Pirantel Pamoat 20 12 8 60
Albendazol 20
l4
6 70Mebendazol 20
l8
z 90Dari tabel diatas dapat terlihat bahrva angla penyembuhan kasus unruk Pirantel Pamoat 12,5
mg/I(g
BB
dosis tunggal adalah60%,
Albendazol400
mg dosis tunggal70Vo,
sementafaitu
Mebendazol
500
mg
dosis tunggal
memberikan
angka penyembuhan 90o/o.Hasil
uji
statistik dengan Chi-square padap<0,05
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara angka penyembuhan Trichuriasisoleh
Pirantel pamoat dan Albendazof demikian pula halnya antara Albendazol dan Mebendazof tapi terdapat perbedaan yang bermakna antara Pirantel pamoat dengan MebendazolTabel
-
1l
Distribusi frekuensi penunrnatrRTPG
dari Pirantel pamoat 12,5mg/I(g
BB
dosis tunggal, Albendazot 400 mg dosis tunggal dan Mebendazol 500 mg dosis tunggalObat RTPG 7o Penunman
Sebelum Sesrdah
Pirantel Pamoat 792,5 225
7t-61
Albendazol
.940
37,5 96Mebendazol 925
))i
97.5612,5
dan
Hasil
diatas
me,nrmjukkan penunrnanRTPG
denganPirantel Pamoat
12,5mglKgBB
dosis tunggal adaleh 7l,610/0,Albendazol400
mg dosistunggal96"/o
dan Mebendazol 500 mg dosistuggal
sebesar 97,560/o.Berdasarkan
Uji
Statisik
denganZ
test padap<0,05
diperoleh hasil bahwatidak
ada perbedaan yang bermakna angka penunrnanRTPG
antara Pirantel pamoat, Albendazol mauprm MebendazolBAB
V
DISKUSI
A.
Diskusi Hasil
PenelitianPenelitian
Uji
Efektifitas
BeberapaAntebnintika terhadap T.trichiura
pa'damurid SD
Tabing Bandar
Gadang
memperolehhasil
bahwa
frekuensi
infeksiT.tichiura
padamurid SD
ini
adalah 84,5 o/o (Tabel-2).Hasil
ini
lebih
rendah bila dibandingkan den-eanhasil penelitian
yang
dilakukan
oleh
RosdianaS
(1993)
di Kelurahan PasirJambak
Padang yang memperolehhasil
93,75o/o(26),
namun lebihtingg
bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukanoleh
NuzuliaI,
dkk
(1994)di
Keturahan LubukMinturun Padang
dengan hasil 15,29%(27)
dan penelitian -vang dilakukan oleh ZulliarneanA, dkk
(1999) di lokasi yang sama dengan penelitian ini danhasilnya berbeda sebanyak 4,5oh.
Masih tingginya infeksi
ini
mungkin dipengaruhi oleh beberapafaktor.
FaLror-fahor
tersebut diantaranya sanitasi lingkungan yangtidak baik,
higiene pn'badianak-anak yang masih kurang karena berdasarkan survei yang dilakukan anak-anak tersebut umumnya bermain
di
tanahtanpa
memperhatikan kebersihan tangan dan kukunya.Faktor
lain yang
tidak
kalah
penting
adalah pengobatan masalyang
selama ini diberikanmungkin
belumefektif
Derajat infeksi yang ditemukan pada penelitian
ini
adalah derajat sedang danriogao
(Tabel-3).
Infeksi
T.trichiura
derajatberat
tidak
ditemukanmungkin
karenaPengobatan
Trichuriasis dengan Pirantel
Pamoat
I2,5 mgitg
BB
dosis tunggal pada penelitianini
memberikan angka penyembuhan rmtuk Trichuriasis ringan78,57o/o
dan
16,67olountuli Trichuriasis sedang, sedangkanpenrunan
RTPG
untukTrichuriasis sedang dan
ringan
masing-masing 68,750/o dan 80,5%(Tabel4
dan 7)' Penelitianlain
betum
adayang
mengklasifikasikanhasil
penelitiannya berdasarkan derajatinfek$,
umtnmya hasil
diklasifikasikan secara keseluruhan. Magdalena dkk(1990)
dalam
penelitiannyapada
murid
SD
di
daerah
Kebon Jeruk
Jakarta menggunakan Pirantel Pamoat dengan dua macam dosisyaitu
15mglkg
BB
dan 20m/kg
BB.
Angka
penyembuhanpada
dosis
15
m/ks
BB
adalah50,96
o/o dan penunrnanRTPG
77,98o/o, sedangkanuntuk
dosis 20m/kg
BB
adalah 77,98o/o dan 7l,63yo(7).
Ismid
(1997) pada penelitiannya terhadapmurid SD
di
daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara dengan menggunakan dosisl0
mg/KgBB
memperoleh anglia penyembuhm 66,33Vo dan penurunanRTPG
sebesar 86,190/0(28),
sedangkan angka penyembuhan dan penurunan RTPGtinja
secara keseluruhan pada penelitianini
adalah60% dan7l,630/o (Tabel
l0
danl
l).
Hasil yang diperoleh dengan pengobatan menggunakan Pirantel
pamoat
hanya memberikan angka penyembuhan dan penurunan RTPGyang
sedikit meskipun telah dipakai berbagai macamvariasi
dosis.Hal
ini
sezuai denganteori
bahwa
Pirantel pamoat memang bukantahDrug
of
Choiseuntuk
Trichuriasis(21-23)'
Penggunaanobat ini pada pengobatan masal disebabkan karena harganva yang murah'
Angka
penyembuhan'dan
penurunan
RTPG
tinja
dengan
menggunakan Albendazol400 mg dosis tunggal pada penelitianini untuli
Trichuriasis sedang adalah33,330
dan 95,75 sedangkantmtuk Trichuiasis
ringan adalah85,7lYo
dan 97,160/o(Tabel5
dan 8). Sanahahfa
dengan Phantel Pamoat, untuk Albendazol400 mg dosis tunggal belumjuga
adahasl
penelitian laio f'ang mengklasifikasikannya berdasarkan derajat infeksi.S.Alisah
dtt
(1986)
frans menggunakm Albendazol400 mg
dosis tunggal pada penelitiannya tertadap 32ormg
pasien Trichudasis yang dikonzulkan keRSCM
mendapatlianangkr
penye,mbuhanda
penurunm
RTPG
tinja
secarakeseluruhan masing-masing
59,3%
dn
71.4V46).
Nilei
ters€brtr leb'ih rendah bila dibandingkan dengau penelitianini
dimena rlrtgke penyembuhmdm
penrmman RTPGtinja
secara keselunrhan addah 70o/o dm,960/o(Trbel
l0
dan Il),
tapi hasil penelitianini
sedikit
lebih
rendahbila
dibandingkan denganpenelitian
yang
dilakukan
olehMargono,dkk
(1994) terhadapmurid
Pondok Pesantren Jakarta menggrmakan dosisyang
sama danmeryeroleh hasil
89,01o/ountuk
angka penyembuhandan
97,49oiountuk penurunan RTPG tinja (13).
Hasil
pengobatan
dengan
albendazol
400
mg
dosis
tunggal
temyata memberikan angka penyembuhan dan penurunanRTPG
cukuptingg
meskipun tidak secaratotal. Hal
ini
mungkin disebabkan karena obatini
bekerja secarasisemik
(21-23)
sehinggatidak
berkontak langsung dengan cacing. Perbedaan hasil darimasin-9-masing penelitian
mungkin
karena berbedanyaju.luh
sampel
sehinggahasil
yang diberikan jugatidak
sama.Mebendazol
500 mg
dosistunggal
pada penelitianini
memberikan angkapenyembuhan dan penunrnan
RTPG
tinja
untuk
Trichuriasis sedang adalah 66,670/o dan 96,89% sedanglian untuli Trichuriasis ringan adalah 100% untuk keduanya (Tabel7
dan
9).
Perbedaanhasil pengobatm Trichuriasis
ringan dan
sedangini
karena diperlukan kontak yang lebihlrme mtara
cacing dengan Mebe,ndazol agar cacing bisaterle,pas dari dinding uslrs
besr
(13,14), sehingga hasil pengobatan Trichuriais tingan lebih baik karena jumlah cacingya juga lebih sedikit dibandingkan dengan Trichuriasis sedang.Pe,nelitian
yang dilakukan S.
Alisah
(1990)
terhadapmurid SD
di
daerah Jakarta Pusatuntuk
Trichuriasis sedang memberikan angka penyembuhan 28,9To danpenuunan RTPG
tinja
85,9%,
sedangkanuntuk
Trichuriasisringan
adalah 52,9o/ountuk
angka
penyembuhandan
33,39o/ountuk peilrrunan RTPG
tinja.
Angka penyembuhandan
penunmanRTPG
tinja
secara keseluruhanadalah
44,47o/o dan 81,5%(20).Nilai
tersebutjauh
lebih
rendahbila
dibandingkan dengan penelitianini
yang memberikan hasil90%
dan 97,560/o (Tabel 10 dan Il).
Penelitian yang dilakukanoleh Bariah
I
(1992)
terhadapmurid SD
SalawiyahSidoarjo
memberikan angka penyembuhan dan penurunan RTPG tinja masing-masing l00o/o(3),
sedangkan Ismid(1995) yang
melakukanpenelitian terhadap
murid
SD
di
daerah
Jakrta
Pusatmenggunakan Mebendazol
dengan tiga
macamdosis
yaitu
1x200
mg
dua
hariberturut-tunrt,
lxl00
mg tiga hari bertunrt-turut dan 2x100 mg tiga hari berfurut-turut mendapatkan angka penyembuhan dan penurunan RTPG tinja masing-masing
68,330/odm92,l4o/o,87,93Yo
dar-g},4lyo
serta 89,65o/o dan93,52o/o(14).
Penelitian lain yangdilakukan
Ismid
(lgg7)
pada
murid SD
di
rvilayahJakarta
Utara
menggunakan Mebendazol500
mg
dosis'tunggal
memberikan angka penyembuhan 71,43o/o dan angka peilrrunan RTPG 93,28o/o (28).Hasil pengobatan dengan Mebe,ndazol de,ngan me,nggrmakan berbagai macam dosis tenryata memberikan angka penyembrfian dan pentrunan RTPG yang tinggi. Hal
ini
membuktikan bahwa Mebendazolm€,omg
merrpakm
obat yang
efektif
untukinfeksi T.trichiun.
Uji
statistikChi-square
padap<0,05
terqratarmmjukkan
bahwatidak
ada perbedaan bermakna engka kese,mbuhmkesrs
Trichriasis mtara
Phantel
pamoat dengan Albe,ndazol begiht pulahah5a mtara
Albendazoldenga
Mebe,ndazol, tetapi terdapat perbedaan yang bermakna angka penyembuhm mtara Pirantelpamoat dengan Mebendazol.Penurunan angka RTPG dengan
uji
statistikZtest
pada
p<0,05 menunjukkanhasil yang
tidak
bermaknarmtuk
semuaobat.
Hal
ini
mungkin
disebabkan karenajumlah
saryel
pada
penelitianini
yang
terlatu
sedikit
untuk
masing-masing obat sehingga memberikan hasil I'angtidak
bermakna denganuji
statistik meskipun pada masing-masing kazusterlihat
bahwa Mebendazol memberikan hasil yang paling baik disusul oleh Albendazol.B.
Kesimpulan
dan Saranl.
Kesiryulan
Hasil
penelitianUji
Efehifitas
BeberapaAntelmintika
Terhadap T.trichiura PadaMurid SD
Negeri Tabing Bandar
Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya Padang dapat disirnpilkan sebagai berikut :a)
Murid
SD yangterinfeksi
olehT.trichiura
adalah 84,5yodan
15,5%murid
tidak terinfeksi.b)
Derajat infeksi yang terbanyak adalah ringan(70%)
dan derajat sedang sebany'ak30o/o.
c).i.Angka penyembuhan kasus Trichuriais oleh Pirantel pamoat 12,5 mg/lig
BB
dosis tunggal adalah 60%, Albendazol 400 mg dosis tunggal70%
dan Mebendazol 500mg
dosis
tunggal
90%.
Uji
statistik dengan
Chi-Square
pada
p<0,05menunjukkan
hanya Pirantel pamoat
dan
Mebendazol
yang
memberikan perbedaanyang
bermakna terhadap angka
penyembuhankazus
Trichuriasissedangkan antara Pirantel
pamoat
denganAlbendazol dan Albendazol
deuganMebendazol tidak ada perbedan yang bermakna.
ii.Penurunan
RTPG oleh Pirantel pamoat
adalah
7I,6'10/o,Albendazol
96%sedangkan
Mebendazol
97,56yo. Berdasarkan
uji
statistik
dengan
derajat kepercayaan 957o ternyata tidak ada perbedaan yang bermakna antara ketiga obat terhadap penurunan RTPG T.trichiura.2.
SaranBerdasartm has:l penelitian ini maka 4i5glankan:
a)
Menyarmkm penggpakan
Mebendazol 500mg
dosis tunggal pada pengobatan masal kecacingandi
SD
Negeri Tabing Bandar
Gadang Kecamatan Nanggalo Kotamadya Padang.b)
Mengadakan pe,nelitian denganjumlah
sampel yang lebih besar dan menggunakan obat-obat yang efektif dengan berbagai variasi dosisdisertai
cakupan wilayah yang lebih fuas, sehingga diharapkan dapat ditemukan obat dandosis
yang lebih baik untuk pengobatan kecacingan masal.DAFTAR KEPUSTAKAAI\i
l.
Depary
AA
"Soil-Transmitted
Hehinthiases"
Penularan, Patogenesis
danPenanganannya.
Medika
1985 ;10:lfi)G4.
2.
Eddy-Hartono,Ida-Bagus"hru-\Uidiarsa,
Ida-Bagus-Nyoman-Banjar,Ketut
Ngurah, Prevalensi cacingu$s ymg
ditularkan melalui tanah padamurid
sekolah dasardi
desa Telaga,Bali
Medika
1988;8:733-6.3.
Bariah-Idehem
Perbandingau efektifitas antara ekstrak Curcuma Aeruginosa (TemuIreng) dan
Mebendazol
sebagaiobat infeksi
cacing
uzus.
Maj.
Parasitol.
lnd. 1992;2:75-9.4.
Budiman-Chandra.Uji
coba banding antaraobat
cacing kombinasi Mebendazol danPirantel Pamoat dengan Levamisol
pada
soil
transmitted
hehninths.
Medilia. 1990;2:ll5-7.
Soeripto
Noerhajati.
Pengobatan masal cacing ususyang ditularkan
melalui tanah dengan Triv'exan di Desa Kasonga, Yogyakarta.MKI.
1985;35:09- 13.Abidin
S. AlisahN,
Anne,n-Mochtar,Margono Sri
S, Bintari-Rukmono. Albendazole in treatment of intestinal Helminthiasis.MKI.
1986;36:377-80.Magdalena
L.J,
J.
GtrnawanW,
Pumomo,
Ayda
R
Efektiftas
Antelmintikum OxanteVPirantel Pamoate terhadap cacing Trichuris trichiura.Medika
I 990 :8: 62 I -2.Zulkarnain-Agos, Hafr.i-Bachtiar,
Masnrl,
Nuzulia-lrawati.
Studi
efektifitas pengobatan kecacingan secara masal pada murid sekolah dasardi
desaIDT
di propinsi Sumatera Barat. Laporan penelitian. Fakultas Kedokteran Unand, Padang, 1999.5.
6.
7.
9.
Broum
IIdoH \[/-
B"sic
Clinical
Parasitology,edisi
3
(1969). Bintari
Rgkmono, penerjemah-rhsar
Parasitologi Klinis, Jakarta: Gramedia, 19g3.10. Warren S.S, Mahinoud
Adel
A.F.
Trophical and Geographical Medicine.USA:
Mc.Crraw FfiiL
Inc,
1990.I
l.
Garcia
Lpne
S,
Bruckner David
A.
Diagnostic
Medical
Parasitology
(l9gg).
Makimian Robby,
penerjemah.Diagnostik
ParasitologiKedokteran,
Jakarta: EGC,t996.
12. Margono Sri S. Soil Transmitted Hehninth. Dalam.Husada Ganda S, eds. parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai penerbit
FKUI,
l9gg.13.
Margono Sri
S,Abidin
S. AlisahN,
Harun Mahftd^in,Ismid S
Suhairah. pengobatan cacing-cacing yang ditularkan melalui tanah khusumyaT.trichiura
dengan Albendazoldan Mebendazol. Maj Parasitol
Ind
1994;l:3-7.
14. Ismid Is Suhairah,
Abidin
S. AlisahN,
Margono Sri S. Pmgobatan Trichgriasis dengrn Mebendazol dosis optimum-Maj
parasitolInd
l99l2:l_5-15.
Mulyadi.
Frekue,nsi"Soil Tranmitted
Helminths- pada enek 115i.*otrt
dbs
di
Kelurahan
Kota
Baru
KecamatanPakan
Baru
Kotmrd5n
kka
Berrr
ftixIL
Fakultas Kedokteran Unand,
padang
1999.16. Chatterjee
K D.
Parasitology, Protozoology and Hehninthotogy, 12* editiotr-Cahnte:
Chatterjee Medical Publisher, I 988.
17. Pohan, Herdiman
T.
Penyakit cacing yang ditularkan melalui tanahdalam:
Sjaifoellah-Noer, eds. Ilmu Penyakit Dalam- Jakarta: Balai penerbitFKUI,
1996.18.
Markell Edward
K
Medical
Parasitology,
6th
edition.
Canada:
WB
Saunders Company, 1986.19. Hendratmo
$i,
Subegb,Hertmto
W,
Satoto. Pengaruh trichuriasis ringan terhadap kadarhe,moglobinmak
sekolah dasar. Maj Kedok TropisInd
1999;10:35-40.20.
Abidin
S
Alisah
N,
Rumsah-Rasad. Pengobataninfeksi
nematoda
uasus dengan Mebendazol 500 mg dosistunggal
Medika 1990;3:192-7.21. Sukamo-Sukarban" Santoso O Sardejono.
Antehnintik
dalam: Ganiswarna, SulistiaG
eds. Farmakologi dan
Terapi
Jakarta: Balai PenerbitFKUI,
1995.22.
Goodman
&
Gilmants.The
PharmacologicalBasis
of
Therapeutics,ninth
edition. USA:TheMc.
Graw-tfill
Coryanies,
lnc,
1996.Z3.I(ultzrng B.G.
Basis and Clinical Pharmacology, 3'dedition (1937).
Petrus-Adrianto.p enerjemah. Farmakologi Dasar dan
Klinik,
Jakarta :EGC, I 9 89.24. Budiman-Chandra. Pengantar Statistik kesehatan. Jakarta:
EGC,
1995.?5. Budiman-Chandra. Pengantar
Statisrik dan Metode
Epidemiologi. Jakarta:
EGC.t996.
26. Safar Rosdiana.
hevalensi
Soil Transmitted Helminth padaMurig
SD
Pasir Jambak Kotamadya Padang St'matera Barat. Laporan Penelitian. Universitas Andalas, Padang,1993.
27.
Nuzulia-Irawati.
Nematoda Usus padaAnak
Usia
Sekolah Dasardi
Lokasi
Tempat Pembuangan SampahAkhir
Lubuk
Mintunrn. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Andalas, Padang, I 994.28.
Ismid Is Suhairah, Subahar-Rizal Darnely, Margono Sri S,Abidin
S AlisahN.
Potensi Transmisi Ascaris lumbricoidesdan T.trichiura
pasca pengobatanobat
cacing. Maj. ParasitologiInd.
1997,l0
(2).Hasil Perhitungan
Chi-square Test
l..Pirantel
pamoat dan
Albendazol
a.H0:
pL=p2
H1
:
pif
p2
b.
cr
=
0,05c.
Daerah
penolakan )G
> 3,841d.
X2
hitung <
3,841
maka
H0
diterima,
artinya
fidak
ada
perbedaan
yang
bermakna antara angka penyembuhan Pirantel pamoat dengan
Albendazol
2.
Pirantel
panoat
dengan
Mebendazol
o
E0-E
(GE)2
(o
-E)2
/
E12 13 -7 L 0,077
14 13
t
L o,0778 7 -7 1 0,743
6 7 1 1 0,143
*=0,M
o
E(o-D
(o-
E 1zto-E)z
lE
12 15
-3
9
o,618 15
3
9
o,68 5 3
9
L,82 5
-3
9
''.,,8a.H0:
PL=P2
HL: pl{p2
b.
c
=
0,05c.
Derah
penolaxan
X2
>3,U1
d.
X
2hitung
> g,841,jadi
H1
diterima artinya terdapat
perbedaan
yang
bermalonaangka
penyembuhan Pirantel pamoat
dengan
Mebendazol
3.Alberrdazol
dengan Meberrdazol
X2 =
2,655a.
H0
:p1=
p2
HI
:
p't./
p2
b. cr,
=
0,05
c.
Daerah
penolakan )G
>
3,84Ld.
X
2
hitung
yang
bermalcra
antara angka
penyembuhan
Albendazol
dengan
Mebendazol.
o
E(oE)-O,5)
(cE)
-o,s)2(GE){,5)
2
/E
14
!6
-2,5 5,?5o3e
18 75 1,5
2,8
o,l4
6 4 115
5,8
o,36J
Hasil perhitungan
Z
-bst
1.
Pirantel
pamoat dengan
Alberrdazol
o
Pirarrtel pamoat
=
626,45o
Albendazol
=tlV2
o
Mebendazol
=1145J8
567,5
-
9U2,5Z=
..t--
,,1!.
a.
H0:
p1
=p2
H1
:
p1f
p2
b.
cr
=
0,05
c.
Daerah penolakan
bila Z <
-7,96 ataaZ
> '1,,96d.
Z=
-7,7,
jadi Ho diterima artinya tidak
ada perbedaan
yutg
bermakna
penurun
m
rata-tab.
telur per
gram
tinja
arrtara
Pirantel
pamoat
dengan Mebendazol.
2.
Pirantel
pamoat dengan Mebendazol
567,5
-
W2,5
z-29l,gg
=
-'1,,14Z = -'l-,7l,jadi H0 diterima artinya tidak
adaperbedaan
yang berrrakna
penururvm
rata-rah telur
per
gran
tinja
arrtara
Piranbl
panoat
dengan Mebendazol.
3.
Albendazol
dengan
Mebendazol
902,5-902,5
=$
Nama
Tampat/Tanggal lahir Anak
Agama Alamat Nama Ayah Nama
Ibu
RTWAYAT
HIDTJP
RIKKA
MI'LYAWIRTTAI\I
Meulaboh,2llvlare* \YIT
I darirhnbe,rsrudre
IslamJtAir
SirahNo l8
Jili
T€ogrhP.dmg
Dr. WirmanHajd
DSPD(AtE)
Erylamaan
Riwayat Pendidikan:
TK
Baiturrahman BandaAceh
Tamat
tahun 1983SD Swasta
Kartini
Medan
Tamat tahun 1989 SMP NegeriI
Papkumbuh
Tamattahun
1992SMU Negeri 2
/
SMAN
3Payakumbuh
Tamattahun
1995Fakultas Kedokteran
Unand
Tahun 1995 sampai sekarangPrestasi yang pemah diraih:
.
Sis*a
Teladan Tingkat SLTP se Sumatera Barat tahunl99l