Menimbang
Mengingat
Menetapkan
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62TAHVN 2022
TENTANG
OTORITA IBU KOTA NUSANTARA
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa
untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (7) danPasal 11 ayat (l)
Undang-Undang Nomor3 Tahun
2022tentang Ibu Kota
Negara, perlu Peraturan Presiden tentang OtoritaIbu
Kota Nusantara;Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2022 tentang lbu
Kota
Negara(kmbaran
NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2022 Nomor 41, Tambahanlembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6766);MEMUTUSI(AN:
PERATURAN PRESIDEN TENTANG OTORITA
IBU
KOTA NUSANTARA.I
2
SK No
l42l15A
BABI...
REPUBLIK INDONESIA
-2-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden
ini
yang dimaksud dengan:1. Ibu Kota
Negaraadalah Ibu Kota
Negara Kesatuan Republik Indonesia.2. Ibu
Kota Negara bemama Nusantara yang selanjutnyadisebut
sebagaiIbu Kota Nusantara adalah
satuan pemerintahan daerah yang bersifatkhusus
setingkat provinsi yang wilayahnya menjadi tempat kedudukanIbu
Kota Negara sebagaimana ditetapkandan diatur
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
3. Presiden adalah Presiden Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun
1945.4.
Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang
memegangkekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yangdibantu
olehWakil
Presidendan menteri
sebagaimanadimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun
1945.5.
PemerintahanDaerah Khusus Ibu Kota
Nusantaraadalah pemerintahan daerah yang bersifat
khusus yang menyelenggarakanurusan
pemerintahandi Ibu
Kota Nusantara.
6.
Pemerintah Daerah KhususIbu
Kota Nusantara yangselanjutnya disebut sebagai Otorita Ibu
KotaNusantara adalah pelaksana kegiatan
persiapan, pembangunan,dan pemindahan Ibu Kota
Negara, serta penyelenggara Pemerintahan Daerah KhususIbu
Kota Nusantara.
SK
No 142002A7.Kepala,
. .PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-3-
7
. Kepala Otorita lbu Kota Nusantara adalah
kepala Pemerintah Daerah KhususIbu
Kota Nusantara.8.
Wakil Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara adalahwakil
kepala Pemerintah Daerah Khusus Ibu
KotaNusantara yang bertugas membantu
pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.9. Sekretariat Pemerintah Daerah Khusus Ibu
KotaNusantara yang selanjutnya disebut
sebagai SekretariatOtorita Ibu
Kota Nusantara adalah salah satu perangkat OtoritaIbu
Kota Nusantara.10. Sekretaris Pemerintah Daerah Khusus Ibu
KotaNusantara yang selanjutnya disebut
sebagai SekretarisOtorita Ibu
Kota Nusantara adalahunsur
pembantu pimpinan OtoritaIbu
Kota Nusantara.11. Deputi Otorita Ibu
Kota Nusantara yang selanjutnyadisebut Deputi adalah unsur pembantu
pimpinanOtorita
Ibu
Kota Nusantara.12.
KepalaUnit
Kerja Hukum dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara adalahpimpinan Unit
Kerja Hukum dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara.13. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.14.
RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara adalah dokumen perencanaan terpadu dalam melaksanakan persiapan, pembangunan, danIbu Kota
Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah KhususIbu
Kota Nusantara.15.
Perincian RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara adalahdokumen perencanaan terpadu yang
merupakanuraian lebih lanjut dari
RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara.16. Daerah . . .
SK
No 142003 AREPUBLIK INDONESIA
-4-
16. Daerah Mitra adalah kawasan tertentu di
PulauKalimantan yang dibentuk dalam
rangkapembangunan dan pengemb angan superhub ekonomi Ibu Kota Nusantara, yang bekerja sama dengan Otorita
Ibu Kota Nusantara, dan ditetapkan
melalui Keputusan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.17. Badan Usaha Otorita Ibu Kota Nusantara
yangselanjutnya disebut Badan Usaha Otorita
adalahbadan usaha milik negara yang kuasa
pemegangsahamnya diberikan kepada Otorita Ibu
KotaNusantara, badan usaha yang seluruh
atau
sebagianbesar sahamnya dimiliki oleh Otorita Ibu
KotaNusantara,
dan/atau badan usaha
berbentukperseroan terbatas yang sebagian sahamnya
dimiliki
oleh Otorita
Ibu
Kota Nusantara.18. Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
dalamrangka pendanaan persiapan, pembangunan,
dan pemindahanIbu
Kota Negara, serta penyelenggaraan PemerintahanDaerah Khusus Ibu Kota
Nusantarayang selanjutnya disebut KPBU IKN adalah kerja sama
anta;ra pemerintah dan badan usaha
dalam penyediaaninfrastruktur untuk
kepentinganumum dalam rangka
pendanaan persiapan, pembangunan,dan pemindahan Ibu Kota Negara,
sertapenyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara dengan mengacu pada
spesifikasilayanan yang telah ditetapkan sebelumnya
olehmenteri,
kepala lembaga,direksi
badanusaha milik
negara, dan/ atau Kepala Otorita
Ibu
Kota Nusantara, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya badan usaha dengan memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak.SK
Nol42ll8A
19. Penanggung. . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
19. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama
yangselanjutnya disebut PJPK adalah menteri,
kepala lembaga, direksi badan usahamilik
negara,dan/atau
KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara sebagai penyediaatau penyelenggara infrastruktur
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.20.
Peraturan KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan olehKepala Otorita Ibu Kota Nusantara, untuk menjalankan peraturan
perundang-undangan yanglebih tinggi atau berdasarkan
kewenzrngan yang bersifat mengatur dan mengikat secara umum.22.
Aparatrtr Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negerisipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.23. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negerisipil
dan pegawaipemerintah dengan perjanjian kerja
yangdiangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dandiserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahanatau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.24.
Pegawai NegeriSipil
yang selanjutnyadisingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarattertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaianuntuk
mendudukijabatan pemerintahan
sebagaimanadiatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai ASN.SK
No 142005ABABII ...
REPUBLIK INDONESIA
-6-
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 2
Otorita
Ibu
Kota Nusantara merupakan lembaga setingkatkementerian yang bertanggung jawab pada
kegiatanpersiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu
KotaNegara, serta
penyelenggaraanPemerintahan
Daerah KhususIbu
Kota Nusantara.Pasal 3
(1) Otorita Ibu Kota Nusantara mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahanIbu
Kota Negara, serta penyelenggaraan PemerintahanDaerah Khusus Ibu Kota
Nusantara, dan pengembanganIbu
Kota Nusantara serta Daerah Mitra.(21 Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Otorita Ibu Kota
Nusantaramenyelenggarakan fungsi:
a.
pelaksanaan kegiatan persiapan, pembangunan,dan pemindahan Ibu Kota Negara,
serta penyelenggaraan PemerintahanDaerah
KhususIbu
Kota Nusantara berdasarkan RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara, Perincian RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara, dan ketentuan
peraturanperundang-undangan mengenai
Ibu
Kota Negara;b.
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara dan Perincian RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara;SK No 142006A
c. melakukan . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7
-c
d
melakukan
perubahan terhadap RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara dan Perincian RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara sesuai dengan
ketentuanperaturan
perundang-undanganmengenai Ibu
Kota Negara;koordinasi, pengarahan, pemantauan,
danpengendalian pelaksanaan kegiatan
yangdilakukan oleh kementerian,
lembaga,Pemerintah Daerah,
dan/atau badan
usahadalam kegiatan persiapan,
pembangunan, danpemindahan Ibu Kota Negara,
sertapenyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
Khusus Ibu Kota Nusantara;menJrusun
strategi dan keb[jakan
operasionalkegiatan persiapan, pembangunan,
danpemindahan Ibu Kota Negara,
sertapenyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
KhususIbu
Kota Nusantara;pen1rusun€rn rencana kerja dan anggaran Otorita
Ibu
Kota Nusantara;penJrusunErn rencana anggaran pendapatan dan belanja
Ibu
Kota Nusantara;penyusunan dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang
Ibu Kota
Nusantara sebagaimanadiatur
dalam peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenaiIbu
Kota Negara;pelaksanaan pelayanan perizinan
investasi, kemudahan berusaha,serta
pemberian fasilitaskhusus kepada pihak yang
mendukung pembiayaandalam rangka kegiatan
persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara,serta
pengembanganIbu Kota Nusantara
dan Daerah Mitra;e
1
f.
c.
h.
SK
No 142036Aj.
perencanaan . . .REPUBL]K INDONESIA
-8-
J
perencanaan, perekrutan, pengelolaan,
dan peningkatan kapasitas sumber daya, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, keuangan, danteknologi dalam rangka pelaksanaan
kegiatan persiapan, pembangunan,dan
pemindahanlbu
Kota Negara, serta
penyelenggaraanPemerintahan Daerah Khusus Ibu
KotaNusantara;
perolehan dan pengelolaan terhadap tanah di
Ibu
Kota Nusantara, termasuk mengikatkan diri
dengan setiapindividu atau
badanhukum
atas perjanjian hak atas tanah;pemberian persetujuan terhadap pengalihan
hak
atas tanah di
Ibu
Kota Nusantara;pelindungan
dan
pengelolaanlingkungan
hidup,serta penanggulangan bencana di Ibu
KotaNusantara;
penyelenggaraan kehutanan, termasuk restorasi, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan
hutan
diIbu
Kota Nusantara;pelaksanaan
pemindahan pusat
pemerintahan,pemindahan personel ASN, Tentara
NasionalIndonesia, dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, serta pemindahan perwakilan negaraasing dan perwakilan
organisasi/lembaga internasional;pelaksanaan koordinasi dengan kementerian yang
urusan
bidang keuangan negara atas pengelolaan barang
milik
negarayang
sebelumnyadigunakan
olehkementerian dan lembaga di Provinsi
DaerahKhusus Ibukota Jakarta dan/atau
provinsilainnya dalam rangka kegiatan
persiapan,pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara;
k.
I
m
n.
o
p
di
SK
No 142008 Aq. pengembangan . . .
PRESIDEN REPIJBLIK INDONES
-9-
q pengembangan,
pembinaan, pengarahan,
danpengawasan terhadap Badan Usaha
Otorita dan/atau badan layanan untuk
melaksanakankegiatan persiapan, pembangunan,
danIbu Kota Negara,
sertar
penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
KhususIbu
Kota Nusantara, dan pengembanganIbu
Kota Nusantara serta Daerah Mitra;pelaksanaan dan pengelolaan kerja sama dengan
badan usaha dalam rangka
penyelenggaraan sarana dan prasarana diIbu
Kota Nusantara;pengawasan terhadap badan usaha
ataspelaksanaan perjanjian ke{a sama
dalamkegiatan persiapan, pembangunan,
danpemindahan Ibu Kota Negara,
serta penyelenggaraan PemerintahanDaerah
KhususIbu
Kota Nusantara;pelaksanaan dan pengelolaan kerja sama dengan
Pemerintah Daerah pada Daerah Mitra
dan Pemerintah Daerah lainnya;pelaksanaan pengadaan barang/jasa
yang diperlukan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara dalamrangka kegiatan
persiapan, pembangunan, danpemindahan Ibu Kota Negara,
sertapenyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
KhususIbu
Kota Nusantara;pengelola informasi
dan dukungan teknis
dalam pelaksanaantugas dari
PemerintahPusat
atau pihakterkait
lainnya;penyelenggara
infrastruktur
dasar,infrastruktur pelayanan dasar sumber daya manusia,
daninfrastruktur
pembangunansosial di Ibu
Kota Nusantara berdasarkan RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara dan Perincian RencanaInduk
Ibu KotaNusantara yang paling sedikit meliputi infrastruktur:
s
t
u
v
w
SK
No 142009A1.
perumahanREPUBLIK INDONES
-10-
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
perumahan dan permukiman ;
persampahan;
pengelolaan air limbah;
air;
fasilitas umum dan fasilitas sosial;
mobilitas dan konektivitas;
energi;
teknologi informasi dan komunikasi;
kesehatan;
pendidikan; dan ketenagakerjaan;
pembangunan
sosial berdasarkan RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara, Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, danketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai Ibu Kota Negara;pengembangan kawasan dan ekonomi di
Ibu
KotaNusantara dan Daerah Mitra
berdasarkan RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara dan Perincian RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara;pelaksanaan
pelibatan
masyarakatdi Ibu
KotaNusantara dan Daerah Mitra melalui
kegiatansosialisasi, musyawarah, dan/atau
konsultasi publik atas kebijakan yang dibuat oleh OtoritaIbu
Kota Nusantara
dan/atau Pemerintah
Pusatterkait dengan kegiatan
persiapan,pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara,
sert€'
Pemerintahan
Daerahx.
z.
v
SK
No 142037 AKhusus Ibu Kota Nusantara;
aa. pelaksanaan . . .
PRESIDEN
REPTJBLIK INDONESIA
- 11-
aa.
pelaksanaankerja
sama denganahli
dan/ ataukonsultan
profesional sesuai dengan kebutuhanuntuk mendukung kegiatan
persiapan,pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara,
serta
Pemerintahan
DaerahKhusus
Ibu
Kota Nusantara; danbb. koordinasi dengan kementerian, lembaga,
dan Pemerintah Daerah dalammelaksanalan fungsi
fungsinya sebagaimana dimaksud dalamhuruf
a sampai denganhuruf
z.BAB III
STRUKTUR ORGANISASI OTORITA IBU KOTA NUSANTARA
Bagian Kesatu
Struktur
OrganisasiPasal 4
(1) Otorita Ibu Kota Nusantara dipimpin oleh
KepalaOtorita
Ibu
Kota Nusantara dandibantu
oleh seorang Wakil Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.(21
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara merupakan pejabat pembina kepegawaian.(3)
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara danWakil
KepalaOtorita Ibu Kota
Nusantaradibantu oleh
perangkat Otorita Ibu Kota Nusantara.(41
PerangkatOtorita Ibu Kota Nusantara
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)terdiri
atas:SK
No 142011Aa. Sekretariat . . .
REPUBLIK INDONESIA
-t2-
a.
Sekretariat Otorita Ibu Kota Nusantara;b.
Deputi Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara; danc. Unit
Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara.(5)
Ketentuanlebih lanjut
mengenaistruktur
organisasi dan pengisian jabatan pada perangkat Otorita Ibu Kota Nusantara sebagaimana dimaksud pada ayat (4)diatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.Pasal 5
(1) Dalam rangka efektivitas pelaksanaan
persiapan, pembangunan,dan pemindahan Ibu Kota
Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah KhususIbu Kota
Nusantara,unsur dalam
perangkat OtoritaIbu Kota Nusantara
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 4 ayat (4) diisi oleh Pegawai ASN.(21
PegawaiASN
sebagaimanadimaksud pada ayat (l) terdiri atas PNS dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja.(3) PNS
sebagaimanadimaksud pada ayat (2)
dapatberalih status menjadi pegawai Otorita Ibu
Kota Nusantara atau penugasan dari instansi induknya.(4)
Dalam hal PNS dengan status penugasan sebagaimana dimaksud padaayat
(3) berhentiatau telah
berakhirmasa baktinya, PNS yang bersangkutan
kembalikepada instansi induknya apabila belum
mencapai masa pensiun.(5) PNS
sebagaimanadimaksud pada ayat (2)
yangdiberhentikan dengan hormat diberi
hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.SK
No 142012APasal
6...
PRES!DEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
Pasal 6
(1) Pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal5
ayat (2) dapatdipekerjakan dalam bidang tugas khusus
sesuai dengan keahliannya.(21 Pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerjasebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(21diangkat dan berhentikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.
Pasal 7
Ketentuan mengenai syarat pengangkatan
danpemberhentian ASN di lingkungan Otorita Ibu
Kota Nusantaradiatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.Pasal 8
(1) Untuk pertama kalinya, pemenuhan sumber
daya manusia dalam posisi Jabatan Pimpinan Tinggi Madyadi Otorita Ibu Kota Nusantara
dilaksanakanberdasarkan penugasan/penunjukan oleh
Presidenberdasarkan usulan Kepala Otorita Ibu
KotaNusantara.
(21
Penugasan/penunjukan sebagaimana dimaksud padaayat
(1)berlaku
sampai dengan5
(lima)tahun
dandapat diperpanjang 1 (satu) kali sampai
dengan5
(lima)tahun berikutnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara.SK
No 142013 A(3)
Untuk.
. .REPUBLIK INDONESIA
-L4-
Bagian Kedua
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara dan Wakil Kepala Otorita
Ibu
Kota Nusantara(3) Untuk pertama kalinya, pemenuhan
kebutuhan JabatanAdministrator dan
fungsionaldi tahap
awaldilaksanakan berdasarkan penunjukan
dan pengangkatan oleh Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantaraberdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(41
Penugasan/penunjukan sebagaimana ayat (3) berlaku sampai dengan 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu)kali
sampai dengan 5 (lima)tahun
berikutnya yang disesuaikan dengan kebutuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara.(5) Pemenuhan kebutuhan pengisian jabatan
dalamOtorita Ibu Kota Nusantara
sebagaimana dimaksud padaayat
(2)dan ayat
(4)untuk
selanjutnya dapatdisesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pasal 9
(1)
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara danWakil
KepalaOtorita Ibu Kota
Nusantaraditunjuk, diangkat,
dandiberhentikan langsung oleh Presiden
setelahberkonsultasi dengan Dewan Perwakilan
Ralryat Republik Indonesia.(21
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara danWakil
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara memegang jabatan selama5
(lima)tahun terhitung
sejak tanggal pelantikan dan sesudahnyadapat ditunjuk dan diangkat
kembali dalam masa jabatan yang sama.SK
No 142038 A(3)
Kepala...
PRESIDEN
BLIK INDONESIA
-15-
(3)
KepalaOtorita lbu Kota
Nusantara dan/atau Walil
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara
dapatdiberhentikan
sewaktu-waktu oleh Presiden sebelum masa jabatannya berakhir.Pasal lO
(1)
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara mempunyai tugas memimpinpelalsanaan
tugasdan
fungsiOtorita Ibu
Kota Nusantara.
(21
Wakil Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara mempunyai tugas membantu KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantaradalam memimpin pelaksanaan tugas dan
fungsiOtorita
Ibu
Kota Nusantara.(3) Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksud padaayat
(1)dan
ayat (21, KepalaOtorita Ibu
KotaNusantara dan Wakil Kepala Otorita Ibu
KotaNusantara bertanggung jawab kepada Presiden.
Bagian Ketiga
Sekretariat Otorita
lbu
Kota Nusantara Pasal 1I
(1) Sekretariat Otorita Ibu Kota Nusantara
mempunyaitugas untuk
melaksanakankoordinasi
pelaksanaanprogram dan kegiatan, pembinaan dan
pemberiandukungan administrasi, serta tata kelola
organisasikepada seluruh unsur
organisasiOtorita Ibu
Kota Nusantara.SK
No 142145 A(2) Dalam . . .
REPUBLIK INDONES]A
-16-
(21 Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat OtoritaIbu
Kota Nusantara mempunyai fungsi:a. penyusunan perencanaan program,
anggarEln, kelembagaan, dan sumber daya bagi pelaksanaantugas, fungsi, dan
wewenangOtorita Ibu
Kota Nusantara;b. pembinaan dan pemberian
dukunganadministrasi ketatausahaan, sumber
dayamanusia, keuangan, kerumahtanggaan,
sertaarsip dan dokumentasi Otorita Ibu
KotaNusantara;
c.
pengelolahubungan masyarakat,
keprotokolan, dan pengamanan;d. pelaksanaan kerja sama dalam
rangkaoptimalisasi tugas, fungsi, dan wewenang Otorita
Ibu
Kota Nusantara;e. pembinaan dan penataan organisasi dan
tata laksana;f.
penyelenggaraan pengelolaan barang/kekayaanmilik
negara/Ibu Kota Nusantara dan pengelolaan pengadaan barang/jasa; dang. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.(3)
Ketentuanlebih lanjut
mengenaitugas, fungsi,
danstruktur
Sekretariat Otorita Ibu Kota Nusantaradiatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.SK
No 142016APasal
12.
. .PRESIDEN BLIK INDONES
-17-
Pasal 12
(1)
Dalam melaksanakan tugasdan fungsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Sekretariat Otorita Ibu Kota Nusantaradipimpin
oleh SekretarisOtorita Ibu
Kota Nusantara.(21
Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.(3) Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara ditunjuk,
diangkat, dan diberhentikan oleh
Presidenberdasarkan usulan Kepala Otorita Ibu
KotaNusantara.
Bagian Keempat
Deputi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Pasal 13
(1) Deputi
mempunyaitugas membantu
Kepala OtoritaIbu Kota Nusantara dalam
melaksanakankewenangannya pada kegiatan
persiapan,pembangunan, dan
Ibu Kota
Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah KhususIbu
Kota Nusantara.(21
Dalam melaksanakan tugas membantu Kepala OtoritaIbu Kota Nusantara
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1), Deputi melaksanakan fungsi, antara lain:perencanaan pembangunan;
pengawasan dan pengendalian pembangunan;
penyelenggaraan
bidang investasi,
pendanaan dan pembiayaan;a.
b.
c.
SK No 142040A
d. penataan . . .
REPUBLIK INDONESIA
-18-
penataan ruang dan pertanahan;
penyelenggaraan
bidang kehutanan,
lingkungan hidup, dan perubahaniklim;
penanan, kemudahan berusaha, dan pemberian fasilitas khusus;
g.
penyelenggaraan bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat;h. pemindahan personel ASN, Tentara
NasionalIndonesia, dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia;operasional dan
teknologiinovasi; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
olehKepala Otorita Ibu Kota Nusantara.
(3) Ketentuan lebih lanjut
mengenaitugas dan
fungsiDeputi
sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.Pasal 14
(1) Deputi berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.(21 Deputi ditunjuk, diangkat, dan diberhentikan
oleh Presiden berdasarkanusulan
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.(3)
Penentuanjumlah Deputi didasarkan pada
analisis organisasi dan beban kerja.(41
Palingsedikit 2
(dua)Deputi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diutamakan dariunsur
masyarakat loka1di Kalimantan Timur.
d.
e.
f.
1
Pasal
15.
. .SK
No 142144APRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-19-
Bagian Kelima
Unit Ke{a
Hukum dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara Pasal 15(1)
Masing-masingDeputi
sebagaimanadimalsud
dalam Pasal 14 dibantu oleh paling banyak 3 (tiga)Direktur.
(21 Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)mempunyai tugas membantu Deputi
dalammelaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya.
(3) Dalam
melaksanakantugasnya, Direktur berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi.(4) Direktur ditunjuk, diangkat, dan diberhentikan
oleh Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.(5) Ketentuan lebih lanjut
mengenaitugas dan
fungsiDirektur diatur dalam Peraturan
KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara.
Pasal 16
(l) Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Otorita Ibu
KotaNusantara mempunyai tugas
memberikanpertimbangan dan advokasi hukum,
menJrusunperjanjian, menJrusun peraturan dalam lingkup Otorita
Ibu Kota
Nusantara, menyelenggarakan pengawasaninternal,
koordinasi supervisi pemenuhan kepatuhan, serta pencegahan pelanggarandi lingkungan
OtoritaIbu Kota Nusantara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.l2l Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Unit Kerja Hukum dan
Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara mempunyai fungsi:a. pemberian pertimbangan dan advokasi hukum
terkait tugas dan fungsi Otorita Ibu
KotaNusantara;
SK
No 137577Ab.pelaksanaan...
REPUBLIK INDONES
-20-
b. pelaksanaan pen5rusunan dan
koordinasipen1rusunan produk hukum dan
advokasihukum;
c.
penJrusunandan
pelaksanaankoordinasi
atasperjanjian yang dibuat oleh Otorita Ibu
KotaNusantara;
d.
pen5rusunandan koordinasi peraturan
dalam lingkup Otorita Ibu Kota Nusantara dan peraturan perundang-perundanganterkait
dengan kegiatan persiapan, pembangunan, danIbu
Kota Negara, serta
penyelenggaraanPemerintahan Daerah Khusus Ibu
Kota Nusantara;e. penJrusunan kebijakan teknis
pengawasaninternal atas
pelaksanaantugas di
lingkungan OtoritaIbu
Kota Nusantara;f. pengawasan internal, koordinasi
superyisipemenuhan kepatuhan, dan
pencegahanpelanggaran terhadap pelaksanaan tugas
di lingkungan OtoritaIbu
Kota Nusantara terhadapkine{a dan keuangan melalui audit,
reviu,evaluasi, pemantauan, serta
kegiatan pengawasan lainnya;g.
pelaksanaan pengawasanuntuk tujuan tertentu
berdasarkan penugasandari
KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara;
h.
pelaksanaan pengawasan terhadap Badan UsahaOtorita berdasarkan penugasan dari
KepalaOtorita
Ibu
Kota Nusantara;i.
pelaksanaan koordinasi dengan lembaga penegakhukum;
j. penyusunan laporan hasil pengawasan
atas pelaksanaan tugas di lingkungan Otorita Ibu Kota Nusantara;SK
No 142020Ak. pelaksanaan . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2t-
k.
pelaksanaan administrasiUnit
KerjaHukum
dan Kepatuhan Otoritalbu
Kota Nusantara; danl.
pelaksanaanfungsi lain terkait
denganhukum
dan kepatuhan yang diberikan oleh Kepala Otorita
Ibu
Kota Nusantara.(3)
Ketentuanlebih lanjut
mengenaitugas, fungsi,
danstruktur
Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Otorita Ibu Kota Nusantaradiatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.Pasal 17
(1)
Dalam melaksanakan tugasdan fungsi
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16, Unit Ke{a Hukum
dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantaradipimpin
oleh KepalaUnit
KerjaHukum
dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara.(21
KepalaUnit
KerjaHukum
dan Kepatuhan Otoritalbu Kota Nusantara berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.(3)
KepalaUnit
KerjaHukum
dan Kepatuhan OtoritaIbu
Kota Nusantara
ditunjuk,
diangkat, dan diberhentikan oleh Presiden berdasarkanusulan
Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.
Bagian Keenam Tata Kerja
Pasal 18
Ketentuan
mengenaitata kerja, program dan
kegiatan,perangkat serta pegawai Otorita
Ibu
Kota Nusantaradiatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.SK No 142143 A
Bagian
REPLIELIK INDONESIA
-22-
Bagian Ketujuh
Hak Keuangan dan Fasilitas Pasal 19
(l) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara diberikan hak
keuangan dan fasilitas lainnya setingkat menteri.(2)
Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara diberikanhak
keuangan dan fasilitas lainnya setingkat wakil menteri.(3) Ketentuan mengenai hak keuangan dan
fasilitaslainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
hak
keuangan dan fasilitas lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur
dalam Peraturan Presiden.(41 Ketentuan mengenai hak keuangan dan
fasilitaslainnya bagi
SekretarisOtorita Ibu Kota
Nusantara,Deputi, Kepala Unit Kerja Hukum dan
KepatuhanOtorita Ibu Kota Nusantara, serta Direktur
sebagaimana
dimalsud
dalam Pasal 15diatur
dalam Peraturan Presiden.(5)
Hak keuangan dan fasilitas lainnya bagi pegawai dalamstruktur organisasi Otorita Ibu Kota
Nusantara ditetapkan dengan Peraturan Kepala OtoritaIbu
KotaNusantara
setelahpersetujuan dari
menteri yang menyelenggarakan urusandi bidang keuangan negara.
BAB IV
DEWAN PENASIHAT OTORITA IBU KOTA NUSANTARA Pasal 20
(1) Dalam rangka mendukung pelaksanaan
kegiatan persiapan, pembangunan, danIbu
Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKhusus Ibu Kota
Nusantara,dapat dibentuk
Dewan Penasihat Otorita Ibu Kota Nusantara.SK
No 142043 A(2)
Ketentuan.
. .PRESTDEN
REPUBLTK INDONESIA
-23-
(21 Ketentuan lebih lanjut
mengenaiDewan
Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Presiden.BAB V
KEGIATAN PERSIAPAN, PEMBANGUNAN, DAN PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA, SERTA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH KHUSUS IBU KOTA NUSANTARA
Bagian Kesatu Pendanaan dan Anggaran
Pasal 21
(1) Kepala Otorita lbu Kota Nusantara
merupakan pemegangkuasa
pengelolaan keuangandi Ibu
KotaNusantara dan berkedudukan sebagai
penggunaanggaran / barang
dan/atau
pengelola pendapatan dan belanjaIbu Kota
Nusantara,serta
kekayaan / barangmilik Ibu
Kota Nusantara.(21
Otorita Ibu Kota Nusantara mengelola pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan persiapan, pembangunan, danIbu Kota Negara,
serta(3)
penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Khusus Ibu
Kota Nusantara, dan pengembangan Ibu
Kota Nusantara serta Daerah Mitra.Pengelolaan pendanaan sebagaimana dimaksud pada
ayat l2l dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pendanaandan
pengelolaan anggarandalam rangka
persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara serta PemerintahanDaerah Khusus
IbuSK
Nol42l42A
Kota Nusantara.
Bagian . . .
REPUBLIK INDONESIA
-24-
B"gian Kedua
Penyediaan
Infrastruktur
dan Pengadaan Barang/Jasa Lainnya Pasa722(l)
Penyediaaninfrastruktur
dan pengadaan barang/jasa yang lainnya dalam rangka persiapan, pembangunan,dan pemindahan Ibu Kota Negara,
serta penyelenggaraan Pemerintah Daerah KhususIbu
KotaNusantara dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangandi
bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.(21
Dikecualikandari ketentuan
sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Otorita Ibu Kota Nusantara
dapatkekhususan dalam
penyediaaninfrastruktur dan pengadaan barang/jasa
yanglainnya.
(3) Kekhususan
sebagaimanadimaksud pada ayat
(2) meliputi:sumber daya manusia pengadaan barang/jasa;
jenis pengadaan;
strategi pemaketan;
metode pemilihan;
jenis
kontrak;pemberdayaan pelaku usaha lokal;
penggunaan tenaga kerja dan material lokal; dan
hal-hal lain yang diperlukan dalam
rangkapersiapan,
pembangunan, danpenyelenggaraan Ibu Kota Negara,
serta pengembanganIbu Kota Negara dan
DaerahMitra.
(4) Sumber daya manusia pengadaan
barang/jasa sebagaimanadimaksud
padaayat
(3)huruf a terdiri
atas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
h.
a.pengelola...
SK
No 142050APRESIDEN
REPIJ BLIK INDONESIA
-25-
a.
pengelolapengada.an barang/jasa;b.
personel lainnya;c.
tenaga profesional; dand.
agen pengadaan,yang diberi tugas, tanggung j awab, wewenang, dan
hak
secarapenuh oleh pejabat yang
berwenanguntuk
melaksanakan kegiatan penyediaaninfrastruktur
dan pengadaan barang/jasa yang lainnya.(5) Sumber daya manusia pengadaan
barang/jasasebagaimana dimaksud pada ayat (41 huruf
aberkedudukan di unit yang memiliki
tugasdukungan
penyediaaninfrastruktur dan pengadaan barang/jasa
yanglainnya.
(6)
Jenis pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
b dapat dilaksanakan secara terintegrasi berupa:a.
rancang dan bangun; ataub. perekayasaan, pengadaan dan konstruksi
(engineering, proanrem.ent, and constnrctionl.
(71 Strategi pemaketan
sebagaimanadimaksud
padaayat (3)
huruf
c dapat berupa penyediaan bahan baku,material, dan/atau barang/peralatan oleh
pemilikpekerjaan (supplied bg ownefl.
(8) Metode pemilihan sebagaimana dimaksud
padaayat (3)
huruf
dterdiri
atas:a.
pembelian secara elektronik (e-purclnsing)untuk
pengadaan jasa konsultansi;
b. penunjukan
langsung dalam rangka permintaanberulang (repeat ordef untuk
pengadaanbarang/ pekerjaan
konstruksi/jasa
lainnya;c.
panel pelaku usaha; ataud.
sayembara/kontes dengan beautg contest.SK
No 142044A(9)
Jenis...
ELIK INDONESIA
-26-
(9) Jenis kontrak
sebagaimanadimaksud pada ayat
(3)huruf
e meliputi:a.
modifikasi putarkunci
(modifiedhnileegl;b. kontrak
payunguntuk
pekerjaankonstruksi
dan jasa konsultansikonstruksi;
atauc. kontrak berbasis kinerja Qrcrformaned
ba.sedcontractl.
(1O) Penyediaan
infrastruktur
dan pengadaan barang/jasa yang lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (21,dan ayat
(3) dapatdilakukan
dengankontrak tahun jamak untuk
pengadaanyang lingkup
penyelesaianpeke{aannya
membebanilebih dari I (satu) tahun anggaran sampai dengan
1O(sepuluh) tahun
dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.(11)
Ketentuanlebih lanjut
mengenaiketentuan kontrak
tahunjamak
sebagaimana dimaksud ayat (10)diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara.(12) Dalam rangka
pemberdayaanpelaku usaha
lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf f,
pelakuusaha non-kecil yang berasal dari luar
PulauKalimantan wajib melakukan ke{a sama
usaha dengan pelaku usaha lokal dengan skala usaha kecildi
Pulau Kalimantan dalam bentuk
kemitraan, subkontrak, atau bentuk kerja sama lainnya.(13) Pemberdayaan kepada pelaku usaha
lokal sebagaimanadimaksud
padaayat
(12) dikecualikanuntuk paket
pekerjaanyang menuntut
kemampuanteknis
yangtidak
dapatdipenuhi
oleh pelaku usaha lokal.(14) Penggu.naan tenaga kerja dan material
lokalsebagaimaaa dimalsud pada ayat (3) huruf
gdilakukan dengan mengutamakan penggunaan tenaga kerja dan/ atau material lokal.
SK
No 142046A(15) Penyediaan . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-27
-(15)
Penyediaaninfrastruktur
dan pengadaan barang/jasayang lainnya di lingkup Otorita Ibu Kota
Nusantaradilaksanakan dengan memperhatikan
aspeklingkungan hidup
dan/atau berkelanjutan
sertakarakteristik
pembangunandan
pengembanganIbu
Kota Nusantara.
(16)
Ketentuan lebihlanjut
mengenai pedoman penyediaaninfrastruktur dan pengadaan barang/jasa
yanglainnya
dengankekhususan
sebagaimana dimaksud padaayat
(3)huruf a
sampai denganhuruf g diatur
dalam peraturan kepala lembaga
yangmenyelenggarakan
urusan pemerintahan di
bidangkebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
(17) Peraturan kepala
lembagayang
menyelenggarakan urusErn pemerintahandi
bidang kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (16) wajib diundangkan dalam waktu paling lama30 (tiga puluh) hari
setelahPeraturan
Presidenini
diundangkan.
(18)
Ketentuan lebihlanjut
mengenai pedoman penyediaaninfrastruktur dan pengadaan barang/jasa
yanglainnya
dengankekhususan
sebagaimana dimaksud padaayat
(3)huruf h diatur
dalam peraturan kepalalembaga
yangurusan
pemerintahan di bidang kebljakan
pengadaanbarang/jasa pemerintah berdasarkan
kebutuhanOtorita Ibu Kota
Nusantarayang didukung
dengan kajian internal OtoritaIbu
Kota Nusantara.Pasal 23
(1)
Dalam rangka meningkatkan efisiensidan
efektivitasserta memenuhi nilai
keekonomiansesuai
denganpraktik bisnis yang sehat,
KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara dapat mengajukan pengaturan penyediaaninfrastruktur
dan pengadaan barang/jasa yang lainnya yangdiatur
tersendiri dengan Peraturan Presiden.SK
No 142047A(2) Dalam . . .
REPUELIK INDONESIA
-28-
(21
Dalam menyusunperaturan
sebagaimana dimaksudayat (1), Otorita Ibu Kota Nusantara
berkonsultasidengan lembaga yang
menyelenggarakan urusa.npemerintahan di bidang kebijakan
pengadaanbarang/j asa pemerintah.
(3) Sistem pengadaan barang/jasa Otorita Ibu
KotaNusantara berdasarkan pengaturan
penyediaaninfrastruktur dan pengadaan barang/jasa
yanglainnya yang
diatur
tersendiri sebagaimana dimaksudayat
(1)wajib
terintegrasi dengan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Nasional yang dikelola oleh lembaga yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di
bidangkebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pasal24
(1)
Kementerian, lembaga, dan/atau
Pemerintah Daerahdapat melaksanakan
penyediaaninfrastruktur
danpengadaan barang/jasa yang lainnya
dengan kekhususan sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 22ayat (21, dengan ketentuan:
a. dilakukan dalam rangka
persiapan,pembangu.nan, dan pemindahan Ibu Kota Negara;
dan
b. berdasarkan perencanaan yang diatur
dalam RencanaInduk
Ibu Kota Nusantara dan Perincian RencanaInduk Ibu
Kota Nusantara.(21 Dalam hal kementerian, lembaga, dan/atau Pemerintah Daerah melaksanakan
penyediaaninfrastruktur dan pengadaan barang/jasa
yanglainnya
dengankekhususan
sebagaimana dimaksud padaayat
(1),terlebih dahulu melalukan
koordinasi dengan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.SK
No 142028A(3)
Ketentuan.
. .PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-29-
Bagian Ketiga
Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
Ibu
Kota Nusantara(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
koordinasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.Pasal 25
(1)
Kepala Otoritalbu
Kota Nusantarabertindak
sebagaiPJPK skema KPBU IKN dalam rangka
persiapan, pembangunan, danIbu Kota
Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara.(2)
Skema KPBU IKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan mengenai pendanaan
danpengelolaan anggaran dalam rangka
persiapan,pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara serta penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Khusus Ibu
Kota Nusantara.
(3) Menteri/kepala lembaga terkait dapat
bertindak sebagai PJPK dalam rangka persiapan, pembangunan, dan pemindahanIbu
Kota Negara, apabila OtoritaIbu
Kota Nusantara belum beroperasi.l4l
Pada saat Otorita Ibu Kota Nusantara telah beroperasi, menteri/kepala lembaga yang bertindak sebagai PJPK sebagaimana dimaksud pada ayat (3):hak dan kewajibannya sebagai PJPK a.
kepada Otorita
Ibu
Kota Nusantara; ataub.
tetap.
. .SK No 142048A
REPUBLIK INDONESIA
-30-
b.
tetap melanjutkan hak dan kewajibannya sebagai PJPK berdasarkan persetujuan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.(5)
Dalam hal menteri/ kepala lembaga tetap melanjutkanhak dan kewajibannya
sebagaiPJPK
sebagaimana dimaksud padaayat
(4)huruf b,
kegiatan KPBU IKNyang dilaksanakan oleh
kementerian/lembagatersebut dikoordinasikan oleh Otorita Ibu
KotaNusantara.
(6)
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara dapat melimpahkan kewenangannya sebagai PJPK kepadaBadan
Usaha Otorita.(71 Dalam hal terdapat penjaminan pemerintah untuk proyek KPBU IKN, kewenangan
penandatanganan perjanjian regres tetap berada pada Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara dan tidak termasuk kewenangan yang
dapat dilimpahkan kepada Badan Usaha
Otorita sebagaimana dimaksud pada ayat (6).Bagran Keempat
Kerja Sama Otorita
Ibu
Kota Nusantara dan Daerah MitraIbu
Kota Nusantara Pasal 26(1) Dalam rangka pembangunan dan
pengembangan superlrub ekonomiIbu Kota
Nusantara,Otorita Ibu Kota
Nusantaradapat
bekerja sama dengan Daerah Mitra yang berlokasi di Pulau Kalimantan.(2) Daerah Mitra ditetapkan oleh Keputusan
KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara berdasarkankriteria
dan pertimbangan yang disusun dengan berpedoman padaRencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Perincian RencanaInduk Ibu Kota
Nusantara,dan
peraturan perundang-undangan mengenaiIbu
Kota Negara.(3)
Otorita...
SK
Nol42l47A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-31
-(3) Otorita Ibu
Kota Nusantaradan
DaerahMitra
dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan daerah lain yangtelah berkembang sebelumnya di wilayah
Pulau Kalimantan dan wilayah lainnya di Indonesia.BAB VI
PEMBENTUKAN PERATURAN KEPALA OTORITA IBU KOTA NUSANTARA Pasal27
(1) Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara
mengajukanusulan pembentukan Peraturan
KepalaOtorita Ibu Kota Nusantara kepada Kepala Otorita Ibu
KotaNusantara dengan disertai konsepsi yang meliputi:
a.
urgensi dantujuan
penJrusunan;b,
sasaran;c.
pokok pikiran;d.
ruang lingkup;e.
objek yang akandiatur;
danf.
jangkauan dan arah pengaturan.(21 Dalam hal Kepala Otorita Ibu Kota
Nusantaramenyetqjui usulan pembentukan Peraturan
KepalaOtorita Ibu Kota Nusantara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SekretarisOtorita Ibu
Kota Nusantara berkoordinasi dengan KepalaUnit
KerjaHukum
danKepatuhan Otorita Ibu Kota Nusantara untuk
men3rusun rancangan
Peraturan
KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara.
(3)
Penyusunan ranc€rngan Peraturan KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan
dalamwaktu
paling lama60
(enam puluh)hari
setelah tanggal persetujuan usulan pembentukan Peraturan Kepala Otorita oleh Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.(4) Dalam . . .
SK
No 142031AREPUBLIK INDONES
-32-
(a) Dalam melakukan penJrusunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2l,KepalaUnit Ke{a
Hukum danKepatuhan Otorita Ibu Kota Nusantara
dapatmengikutsertakan kementerian dan/atau
lembagaterkait, ahli hukum, praktisi, akademisi,
dan/ atau pihak lain yang memahami substansi yang akandiatur
dalam rancangan Peraturan KepalaOtorita Ibu
Kota Nusantara.Pasal 28
Pembentukan peraturan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan mengenai
pembentukan
peraturan perundang-undangan.BAB VII
BADAN USAHA OTORITA IBU KOTA NUSANTARA
Pasal 29
(1) Badan Usaha otorita didirikan dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi OtoritaIbu
Kota Nusantara dalam melakukan kegiatan persiapan, pembangunan, dan
Ibu Kota
Negara,serta
penyelenggarErn PemerintahanDaerah
KhususIbu Kota Nusantara, dan
pengembanganIbu
Kota Nusantara serta Daerah Mitra.(21 Pelaksanaan kegiatan Badan Usaha
Otoritaberpedoman pada perencanaan dalam Rencana
Induk
Ibu Kota Nusantara, Perincian Rencana Induk Ibu KotaNusantara, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai
Ibu
Kota Negara.SK
No 142051A(3)
Badan...
REPUBLIK
SIDEN
INDONESIA
-33-
(3) Badan Usaha Otorita dapat berperan
sebagaipengembang utama (mastcr deueloper)
dan/ ataumembentuk anak perusahaan sesuai
dengankebutuhan bisnis dan layanan dalam rangka kegiatan persiapan, pembangunan,
dan
pemindahanIbu
Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKhusus Ibu Kota
Nusantaradan
pengembanganIbu
Kota Nusantara serta Daerah Mitra.
Pasal 30
Kepala
Otorita Ibu Kota
Nusantaratidak dapat dimintai
pertanggungiawabanhukum atas kerugian
Badan UsahaOtorita
dan/atau anak
perusahaan Badan Usaha Otorita apabila dapat membuktikan:a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan
atau kelalaiannya;b.
telah melaksanakan tugas dan fungsinya denganitikad baik dan kehati-hatian sesuai dengan
kewenangan yang dimilikinya;c. tidak memiliki benturan
kepentingan,baik
langsung maupuntidak
langsung;d. tidak
memperolehkeuntungan pribadi
secaratidak
sah.
Pasa1 31
Ketentuan lebih lanjut terkait dengan rapat umum
pemegangsaham, dewan komisaris, direksi,
anggarandasar, pembinaan dan pengawasan,
perencanaan, operasional, penggunaan laba,anak
perusahaan,dan
hallain-lain mengenai Badan Usaha Otorita diatur
dalam Peraturan Kepala OtoritaIbu
Kota Nusantara.BABVIII ...
SK No 142052A
REPUELIK INDONESIA
-34-
BAB VIII
PARTISIPASI MASYARAKAT Pasal 32
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan
persiapan,pembangunan,
dan
pemindahanIbu Kota
Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKhusus Ibu
Kota Nusantara, peran serta masyarakatdi Ibu
Kota Nusantaradapat dilaksanakan melalui forum
musyawarahmasyarakat.
Pasal 33
Ketentuan
lebih lanjut
mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32diatur
oleh OtoritaIbu
Kota Nusantara.BAB IX
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PERSIAPAN, PEMBANGUNAN, DAN PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
Pasal 34
Dalam rangka kegiatan persiapan, pembangunan,
danpemindahan Ibu Kota
Negara,Kepala Otorita Ibu
KotaNusantara
menyampaikanlaporan
pelaksanaan kepada Presiden setiap2
(dua)bulan
sekaliatau
sewaktu-waktu diperlukan.BAB
X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.SK
No 142146AAgar
PRESTDEN
REPIIBLIK INDONESIA
-35- Agar
setiappenempatannya Indonesia.
orang mengetahuinya,
memerintahkanPeraturan Presiden ini
dengandalam Lembaran Negara
RepublikDitetapkan di
Jakarta
pada tanggal L8 Apnl 2022
PRESIDEN REPUBLIK INDOT.IESIA,
ttd.
JOKO WIDODO Diundangkan di
Jakarta
pada tanggal 18 April2O22
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 1O2
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETAzuAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Deputi Bidang Perundang-undangan dan trasi Hukum,
ttd
SK
No l41160ADjaman