BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan teknik sampling berupa proportionate stratified random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 dengan menyebarkan kuisioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/SARS) secara daring menggunakan platform google form kepada mahasiswa preklinik serta dokter muda yang sedang menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Keseluruhan jumlah sampel yang diteliti adalah 92 sampel mahasiswa preklinik serta dokter muda yang memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi penelitian. Dari 92 sampel tersebut terdapat 56 mahasiswa preklinik serta 36 dokter muda. Rincian perserabaran angkatan mahasiswa preklinik serta dokter muda dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Pendidikan Status Pendidikan
Preklinik Dokter Muda
Tahun Angkatan 2018 18 -
2019 18 3
2020 20 19
2021 - 14
Total 56 36
Sumber : Data Primer (2021)
Pada penelitian ini terdapat 31 subjek penelitian berjenis kelamin lelaki dengan rincian 20 subjek merupakan mahasiswa preklinik sedangkan 11 subjek merupakan dokter muda. Sedangkan 61 subjek penelitian berjenis
kelamin wanita dengan rincian 36 mahasiswa preklinik dan 25 dokter muda.
Sedangkan untuk usia subjek penelitian berkisar antar 18-25 tahun. Dengan rata-rata usia pada mahasiswa preklinik sebesar 20,11 tahun sedangkan pada dokter muda sebesar 22,75 tahun. Berikut distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dan usia pada 92 sampel yang diteliti :
Tabel 4.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Status Pendidikan
Total Persentase Preklinik Dokter Muda
Pria 20 11 31 33,7%
Wanita 36 25 61 66,3%
Total 56 36 92 100%
Sumber : Data Primer (2021)
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Usia Sampel Mahasiswa Preklinik
Usia Frekuensi Persentase
18 5 8,9%
19 14 25%
20 16 28,6%
21 14 25%
22 5 8,9%
23 2 3,6%
Total 56 100%
Sumber : Data Primer (2021)
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Usia Sampel Dokter Muda
Usia Frekuensi Persentase
21 5 13,9%
22 8 22,2%
23 177 47,2%
24 3 8,3%
25 3 8,3%
Total 36 100%
Sumber : Data Primer (2021)
Tabel 4.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia
Status Pendidikan Mean Median Modus
Mahasiswa Preklinik
20,11 20 20
Dokter Muda 22,75 23 23
Sumber : Data Primer (2021) B. Data Hasil Analisis
Untuk melihat signifikansi data secara statisik, maka hasil penelitian diolah dengan uji t tidak berpasangan menggunakan program SPSS versi 26.0 untuk melihat ada tidaknya perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa preklinik serta dokter muda pada Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret semasa pandemi Covid-19. Uji t tidak berpasangan sendiri merupakan uji statistik untuk menguji perbedaan mean dari satu grup sampel dengan grup sampel lainnya. Apabila nilai signifikansi uji t >0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan sedangkan bila nilai signifikansi uji t <0,05 maka tidak terdapat perbedaan data yang signifikan secara statistik.
Sebelum melakukan uji t tidak berpasangan data yang telah dikumpulkan pertama-tama harus diuji apa sudah terdistribusi secara normal dan apakah varians antar variabel bersifat homogen. Maka pertama-tama dilakukan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan ketentuan apabila nilai signifikansinya >0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal. Namun apabila nilai signifikansinya <0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test penelitian ini diketahui p-value nya adalah sebesar 0,133. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal sehingga dapat dilakukan uji t independen.
Kemudian untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang memimiliki varians yang sama atau homogen maka dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene Test. Hasil uji homogenitas dengan Levene Test memiliki ketentuan bila nilai signifikansi data >0,05 maka data dapat disimpulkan homogen, sedangkan bila nilai signifikansi data <0,05 maka data tersebut tidak homogen atau memiliki perbedaan varians. Hasil uji homogenitas Levene Test penelitian ini diketahui memiliki p-value sebesar 0,307. Hal ini menunjukkan bahwa data memiliki varians yang sama atau bersifat homogen.
Berdasarkan dari data penelitian diketahui bahwa rata-rata skor SAS pada mahasiswa preklinik adalah 31,11 sedangkan pada dokter muda adalah 29,17. Kemudian data tersebut diolah menggunakan uji t tidak berpasangan sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6. Hasil Uji T Independen Perbedaan Mean Skor Kecemasan Antara Mahasiswa Preklinik dengan Dokter Muda
Status
Pendidikan Mean SD T P-Value
Mahasiswa Preklinik
31,11 7,119
1,356 0,178
Dokter Muda 29,17 5,974
Sumber : Data Primer (2021)
Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji t independen memiliki nila p = 0,178.
Dikarenakan p > 0,05 maka perbedaan yang ada tidak memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara rerata nilai kecemasan pada mahasiswa preklinik dengan dokter muda pada Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Diketahui bahwa tingkat kecemasan mahasiswa preklinik lebih tinggi dibandingkan tingkat kecemasan dokter muda, akan tetapi perbedaan tersebut secara statistik tidaklah signifikan.