• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN IBU SINGLE PARENT DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK DI DUSUN KEBUN JERUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN IBU SINGLE PARENT DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK DI DUSUN KEBUN JERUK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN IBU SINGLE PARENT DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK

DI DUSUN KEBUN JERUK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:

FITRI NURAINI NIM F1092131024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2019

(2)

PERAN IBU SINGLE PARENT DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK

DI DUSUN KEBUN JERUK

ARTIKEL PENELITIAN

FITRI NURAINI NIM : F1092131024

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Izhar Salim, M.Si Dr. H. Supriadi, M.Ag NIP. 195606051987031002 NIP. 196201151987031003

Mengetahui,

Dekan FKIP Untan Ketua Jurusan P.IIS

Dr. H. Martono, M.Pd Dr. Hj. Sulistyarini, M.Si

NIP. 196803161994031014 NIP. 196511171990032001

(3)

1

PERAN IBU SINGLE PARENT DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK

DI DUSUN KEBUN JERUK

Fitri Nuraini, Izhar Salim, Supriadi

Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email: nuraini.fitri.ainii@gmail.com

Abstract

The title of this thesis is “The Role of Mothers as Single Parents in Embedding Moral Values in Children in Dusun Kebun Jeruk Rasau Jaya 1 Village”. As for the problem formulation in this study is how the role of the mother as a single parent in instilling moral values to children. That problem formulation is then expanded into sub-problems that consists of how the mother’s role as a single parent in instilling moral values through understanding in children, how the other’s role as a single parent in instilling moral values through habituation in children, how the other’s role as a single parent in instilling moral values through a good example in children.

This study aims to determine and describe the role of singlemothers in instilling moral values, through understanding, habituation, and good exampling to children.

This study uses a description method with a qualitative approach. The data- collecting technique in this study is using observation, interview, and documentation.

The informants in this study were 5 people, consisting of 5 children and their parents, the result of this study indicate that the role performed by single mothers in covering through understandings, single mothers have done their roles such as (motivating in learning, communication opportunities) in well, the role of single mother through habituation, single mothers have done their roles but are still not maximized in the form of getting used to clean living and maintaining the health in children. And the role of single mothers through a good example single mothers through a good example is still not in expectation because single mothers have a limited knowledge in terms of guiding and being advisors related to spiritual matters.

So based on the result of study on single mothers less maximum in their role through a good exaple

Keywords: Role Of Single Parents, Moral Value

PENDAHULUAN

Orang tua merupakan guru yang paling awal mengajarkan pada anaknya mengenai dasar – dasar kehidupan, seperti sopan santun, interaksi awal dengan sesama.

Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan laki – laki dan

wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak – anak. Menurut Hasbullah (2013 : 38) keluarga adalah

“lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama- tama mendapatkandidikan dan bimbingan”.

(4)

2 Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarganya yang lain.

Penanaman nilai-nilai agama berkaitan dengan akhlak seseorang sangatlah penting agar anak tidak masuk kedalam hal-hal yang tidak kita inginkan. Nilai-nilai tersebut pertama kali didapat dari orang tua. Apabila nilai-nilai tersebut sudah tertanam dalam jiwa anak, maka akan dengan sendirinya anak taat beribadah karena takut melanggar norma agama yang berlaku. Mengingat betapa besar pengaruh orang tua dalam penanaman nilai-nilai akhlak, maka sudah seharusnya orang tua mampu menciptakan lingkungan keluarga yang edukatif sehingga anak dapat tumbuh kembang dengan baik dan sesuai dengan arahan orang tua. Oleh karena itu, di dalam keluarga harus dapat menciptakan suasana adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antara pasangan orang tua tersebut terhadap anaknya. Akan tetapi didalam keluarga single parent dimana keadaan yang sebenarnya tidak diinginkan oleh siapapun, seorang anak harus menerima keadaan bahwa mereka hidup dalam keluarga yang tidak utuh, yaitu hanya dengan orang tua tunggal, dikarenakan perceraian, kematian, maupun ditinggal begitu saja. Dusun Kebun Jeruk merupakan Dusun yang terletak di Desa Rasau Jaya 1 Kecamatan

Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya dengan luas wilayah ± 42,40 km² dengan topologi pertanian. Di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1 terdapat beberapa ibu yang berstatus sebagai single parent adapun penyebabnya yaitu cerai hidup dan cerai mati.

Hal semacam itu tentulah sangat sulit dilakukan oleh orang tua tunggal. Pasalnya, orang tua tunggal harus mampu menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai ayah dan juga sebagai ibu. Sehingga anak kurang mendapat perhatian dari orang tuanya yang mengakibatkan kurangnya penanaman nilai-nilai akhlak yang dilakukan oleh orang tua tunggal tersebut.

Anak yang kurang mempunyai nilai-nilai akhlak yang baik akan menjadi pribadi yang arogan dan tidak mau diatur bahkan tidak takut untuk melanggar norma agama.

Profesor Sukemune mengemukakan bahwa anak-anak yang berasal dari kelompok orang tua tunggal menunjukkan gejala kecemasan yang lebih tinggi dari kelompok lainnya. Satiadarma,(dalam Susanti, 2017:4).

Berdasarkan hasil prariset wawancara dengan berbagai pihak yakni khususnya pada Kepala Dusun Bapak Narso yang dilakukan hari Selasa tanggal 29 November 2017. Berikut data komposisi ibu yang berstatus single parent di Dusun Kebun Jeruk.

Tabel 1 Jumlah Ibu Single Parent Berdasarkan Penyebab status perceraian di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1

No Status Perceraian Jumlah Perceraian

1 Cerai Hidup 6

2 Cerai Mati 8

Total 14

Sumber :Data Olahan dari Kepala Dusun Kebun Jeruk (Berdasarkan KK) Tahun 2017

(5)

3 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dijelaskan bahwa di Dusun Kebun Jeruk terdapat 14 ibu yang berstatus single parent, adapun penyebabnya yaitu cerai mati dan cerai hidup. Ibu yang berstatus cerai mati sebanyak 8 orang, dan ibu yang berstatus cerai hidup 6 0rang. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 4

Desember 2017 pukul 09:00 wib,maka peneliti melihat kenyataan di lapangan terdapat beberapa ibu yang berstatus single parent yang memiliki anak usia sekolah, berikut data ibu single parent yang memiliki anak usia sekolah di Dusun Kebun Jeruk.

Tabel 2 Data Ibu Single Parent Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1 Yang Memiliki Anak Usia Sekolah Tahun 2017

No Nama Usia Jumlah Anak

1 Dewi 50 Th 3

2 Jamilah 35 Th 1

3 Juariah 41 Th 2

4 Mulyati 38 Th 1

5 Sartini 31 Th 2

Sumber: Data Olahan dari Hasil Pengamatan Peneliti 4 Desember 2017 Menurut Scott (2013:228) peran

didefinisikan sebagai “harapan-harapan yang meliputi seluruh rangkaian perilaku yang berkaitan dengan posisi tertentu yang saling mengisi”. Menurut Soekanto (2013:212) peran merupakan “aspek dinamis kedudukan (status), artinya seseorang telah melakukan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan suatu peran”. Menurut Sunarto (dalam Henslin, 2016:95) peran adalah “perilaku, kewajiban dan hak-hak yang melekat pada status. Peran adalah hak dan kewajiban yang berupa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seseorang berdasarkan status yang dimiliki”. Menurut Goldenberg (dalam Sarlito Wirawan Sarwono, 2015:239) orang tua tunggal (single parent) adalah “keluarga yang terdiri atas pria atau wanita, mungkin karena bercerai, berpisah, ditinggal mati atau mungkin

tidak pernah menikah, serta anak-anak mereka tinggal bersama”.

Peran orang tua tunggal (single parent) adalah seorang ayah, ibu sebagai orang tua tunggal dalam menjalankan kewajiban yang berupa tanggung jawab para orang tua terhadap anaknya. menurut Gunarsa (dalam Nur Fadillah, 2015:17) Peran ibu dalam merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten. Ibu mempertahankan hubungan- hubungan dalam keluarga. Ibu menciptakan suasana mendukung kelangsungkan perkembangan anak dan semua kelangsungan keberadaan unsur keluarga lainnya. Seorang ibu yang sabar menanamkan sikap – sikap, kebiasaan pada anak, tidak panik dalam menghadapi gejolak didalam maupun diluar diri anak, akan memberi rasa tenang dan rasa tertampungnya unsur – unsur keluarga.

Terlebih lagi, sikap ibu yang mesra terhadap anak akan memberi kemudahan bagi anak yang lebih besar untuk mencari

(6)

4 hiburan dan dukungan pada orang dewasa, dalam diri ibunya. Seorang ibu yang merawat dan membesarkan anak dan keluarganya tidak boleh dipengaruhi oleh emosi atau keadaan yang berubah – ubah.

Menurut Aziz Mushoffa,(2009:34- 37), Orang tua wajib mengajarkan syariat sebagai pendorong bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan keduniawian dan keakhiratan, anak perlu mendapatkan tiga kelompok materi akhlak meliputi: 1.

Tarbiyah Jismiyah (Pendidikan Jasmani) ialah dengan materi tarbiyah jismiyah, anak akan mendapatkan sarana dan prasana pendidikan dari orang tuanya berupa fasilitas untuk menyehatkan, menumbuhkan, dan menyegarkan tubuhnya. Sehingga mampu mandiri dalam menghadapi tantangan kehidupan dan kesulitan fisik yang dialami demi kesempurnaan hidupnya. 2. Tarbiyah Aqliyah (Pendidikan Akal) ialah orang tua mempunyai peluang yang cukup besar untuk mengembangkan akhlak mulia, para orang tua dapat membantu proses tumbuh kembang kecerdasan anak, sekaligus meninggikan akhlaknya. Melalui menanamkan keikhlasan dalam menuntut ilmu dan kesabaran dalam mengikuti proses transfer ilmu pengetahuan. 3.

Tarbiyah Ruhaniyah atau Tarbiyah Adabiyah ialah dalam pendidikan tarbiyah ruhaniyah atau tarbiyah adabiyah, unsur perataan yang telah berbarengan dengan pendidikan jasmani dan akal anak, akan di sempurnakan melalui nasehat yang baik. Sehingga, diharapkan mampu menghaluskan dan menyempurnakan keluhuran budi anak.

Menurut Sudarsono (2004: 125) kategori single parent meliputi beberapa macam antara lain: 1. Single parent yang disebabkan oleh kematian yaitu Single parent yang disebabkan oleh kematian salah satu orang tua akan menimbulkan krisis yang dihadapi anggota keluarga.

Pada awal masa hidup kehilangan ibu jauh lebih merusak dari pada kehilangan ayah.

2. Single parent yang disebabkan oleh perceraian menurut Agoes Dariyo (2013:

120) perceraian adalah sebuah akhir dari suatu proses yang sudah berjalan selama pasangan suami istri menghadapi suatu masalah perkawinan yang tidak dapat terselesaikan dengan baik. 3. Tanpa ikatan pernikahan yang sah (anak yang tidak jelas asal-usul keturunannya) ialah dapat terjadi pada kasus kehamilan diluar nikah, pria yang menghamili tidak bertanggung jawab. Rayuan manis saat pacaran menyebabkan perempuan terbuai dan terperdaya oleh sang pacar. Setelah hamil kemudian tidak di nikahi dan ditinggal pergi sehingga perempuan membesarkan anaknya sendirian. 4. Pasangan suami istri yang terpisah jarak karena satu hal lain yaitu single parent bentuk ini bisa berupa orang tua masuk penjara, study ke pulau lain atau ke negara lain, kerja diluar daerah atau luar negeri, orang tua berpisah tempat tinggal (belum bercerai).

Menurut Nasirudin, (2010: 36-41), orang tua mempunyai kewajiban kewajiban memberikan pendidikan berupa menanam, memperbaiki, dan memuliakan akhlak pada anak-anaknya yaitu: 1.

Melalui Pemahaman (ilmu) ialah orang tua yang bertanggung jawab kepada anak dalam memberikan pemahaman tentang hakikat dan nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam sebuah akhlak. Proses penanaman akhlak melalui bentuk pemahaman ini mengandung materi akhlak yang bersifat aqliyah, seperti memberi motivasi belajar, kesempatan berkomunikasi, dan kasih sayang dalam pendidikan. 2. Melalui Pembiasaan (Amal) ialah Pembiasaan akhlak yang dilakukan sesuai dengan materi akhlak yang tepat adalah materi jismiyah. Orang tua membiasakan diri terhadap anaknya untuk tidak berlebih-lebihan, hidup bersih,

(7)

5 makan dan minum yang halal dan baik, serta menjaga kesehatan. 3. Melalui Teladan yang Baik (Uswah Hasanah) yaitu Teladan yang baik yang ditanamkan oleh orang tua terhadap anaknya merupakan materi akhlak yang bersifat tarbiyah ruhaniyah, yakni menjadi uswah yang baik dalam hal rohani. Seperti orang tua yang menjadi pembimbing, penasihat, dan model berdoa bagi anak-anaknya.

Menurut Abuddin Nata, (2011:149- 150) secara garis besar nilai akhlak dapat dikelompokkan dalam tiga hal yaitu: 1.

Akhlak terhadap Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai Khalik. Ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah:

pertama, karena Allah-lah yang telah menciptakan manusia. Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan pancaindera nerupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. 2. Akhlak terhadap sesama manusia Dalam hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai kepada menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib seseorang dibelakangnya, tidak perduli aib itu benar atau salah, walaupun sambil memberikan materi kepada yang disakiti hatinya itu. 3. Akhlak terhadap lingkungan yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik binatang,tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tak bernyawa.

Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al- Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Mahmud (2011:100) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berfikir tertentu.

Metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasi apa yang ada atau mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang sedang terjadi, atau kecenderungan yang tengah berkembang.

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1. Menurut Sugiyono (2016:59) “ dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.

Mengacu pada pernyataan Sugiyono tersebut, maka instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Dalam hal ini, peneliti terjun kelapangan secara langsung untuk pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan berdasarkan apa yang ditemukannya tanpa adanya unsur-unsur manipulasi.

Data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah, merupakan data yang berwujud data primer dan data sekunder. Adapun yang menjadi sumber data primer pada penelitian ini adalah : Bapak Dusun Kebun Jeruk yaitu Bapak Narso. Adapun yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah: a.

Data Ibu yang berstatus sebagai single parent di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1, b. Anak dari Ibu single parent yang masih dalam usia sekolah

(8)

6 Teknik Pengumpul data melalui observasi,wawancara dan dokumentasi.

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah panduan observasi dan panduan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui reduksi data.

Penyajian data, pengambilan keputusan dan verifikasi,pengujiankeabsahan data melalui perpanjang keikutsertaan triangulasi.

HASIL PENELITAIN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Informasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berstatus single parent yang memiliki anak yang masih dalam usia sekolah dan anak dari ibu single parent yang masih sekolah yaitu 5 ibu single parent dan 6 anak ibu single parent yang masih dalam usia sekolah di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1. Data tersebut digambarkan melalui tabel dibawah ini : Tabel 3 Identitas Ibu Single Parent dan anaknya yang menjadi informan

No Nama Ibu Single Parent

Pekerjaan Ibu Single Parent

Nama anak

Jenis

Kelamin Umur

1

Dewi Asisten Rumah Tangga

DS P 15 Th

2 Jamilah Buruh Pabrik SF P 15 Th

3 Juariah Buruh Kebun Sayur

SR L 14 Th

4 Mulyati Asisten Rumah Tangga

RO P 16 Th

5 Sartini Asisten Rumah Tangga

OV P 13 Th

Sumber : Data olahan tahun 2018 Data tabel 3 tersebut menggambarkan identitas ibu single parent dan anaknya yang masih dalam usia sekolah di Dusun Kebun Jeru Desa Rasau Jaya 1 diantaranya adalah : Ibu Dewi selaku orang tua dari anak yang bernama Dini Setianingsih (DS) yang berusia 15 tahun, Ibu Jamilah selaku orang tua dari anak yang bernama Sefti Fuandani (SF) yang berusia 15 tahun, Ibu Juariah selaku orang tua dari anak yang

bernama Sefa Ramadhan (SR) yang berusia 14 tahun, Ibu Mulyati selaku orang tua dari anak yang bernama Rara Oksana (RO) yang berusia 16 tahun, Ibu Sartini selaku orang tua dari anak yang bernama Oktaviani (OV) yang berusia 13 tahun.

Data observasi dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama 3 kali pertemuan, dimana setiap kali pertemuan peneliti

(9)

7 melakukan pengamatan secara cermat dan objektif terhadap keadaan yang terkait dengan penelitian yang peneliti lakukan.

Berdasarkan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1, seperti memberikan pemahaman kepada anak, ibu single parent sudah memberikan contoh dengan memberi motivasi belajar agar anak semakin giat dan rajin dalam menimba ilmu dan memberikan kesempatan berkomunikasi kepada anak dalam hal apapun.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Dewi mengenai peran orang tua dalam menanamkan akhlak melalui pemahaman,pembiasaan,teladan yang baik, ibu dewi mengatakan bahwa perannya dalam memberikan pemahaman dalam segi memberikan motivasi belajar sudah ia lakukan kepada anaknya dengan tujuan agar anak tetap bersemangat ketika belajar, serta memberikan kesempatan berkomunikasi kepada anaknya, dari segi pembiasaan ibu Dewi mengatakan bahwa sudah mengajarkan anaknya untuk menerapkan hidup bersih serta selalu mengajarkan anak agar selalu menjaga kesehatan. Selain itu, peran orang tua dalam menanamkan akhlak melalui teladan yang baik, ibu dewi sudah menjalankan perannya dengan baik seperti mengajak anak untuk sholat berjamaah dan menasehati serta menegur anak ketika anak melakukan kesalahan yang bertujan agar anak tidak mengulangi kesalahannya kembali.

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil observasi dan wawancara kepada ibu single parent dan anaknya , mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui pemahaman,

pembiasaan, teladan yang baik pada anak, di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1.

Temuan dari hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

Peran Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal (Single Parent) dalam Menanamkan Nilai-Nilai Akhlak Melalui Pemahaman Pada Anak

Menurut Nasirudin, (2010: 36-41), orang tua yang bertanggung jawab kepada anak dalam memberikan pemahaman tentang hakikat dan nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam sebuah akhlak.

Proses penanaman akhlak melalui bentuk pemahaman ini mengandung materi akhlak yang bersifat aqliyah, seperti memberi motivasi belajar, kesempatan berkomunikasi, dan kasih sayang dalam pendidikan.

Dalam melakukan penelitian mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak memalui pemahaman pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui pemahaman yaitu memberikan motivasi belajar dan kesempatan berkomunikasi pada anak yang diuraikan sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi belajar kepada anak

Dari hasil observasi dan wawancara ibu sebagai orang tua tunggal sudah memberikan motivasi belajar kepada anaknya. Tujuannya adalah agar anak yang berasal dari keluarga single parent tidak merasa ada bedanya dengan anak yang memiliki keluarga yang utuh dari segi perhatian yang diberikan dari orang tua meskipun di dalam keluarga single parent hanya terdapat satu orang tua saja, ibu berupaya semaksimal mungkin untuk

(10)

8 berperan ganda agar anak tidak merasa berbeda dengan anak lain yang memiliki keluarga yang utuh dalam hal perhatian dari orang tua, salah satunya dengan memberikan motivasi belajar kepada anak, ibu single parent ingin membuktikan bahwa anak dari keluarga single parent juga mampu berprestasi dalam bidang akademik maupun dalam menimba ilmu agama seperti halnya dengan keluarga yang utuh, sehingga tidak dapat terlihat perbedaan antara anak yang berasal dari keluarga single parent dengan keluarga yang utuh dalam memberikan motivasi belajar kepada anak yang dilakukan antara ibu single parent maupun dari keluarga yang utuh.

b. memberikan kesempatan berkomunikasi kepada anak.

Dari observasi dan wawancara ibu sebagai orang tua tunggal sudah memberikan kesempatan untuk berkomunikasi kepada anaknya seperti memberikan kebebasan dan keterbukaan kepada anak untuk menceritakan apa yang sedang ia alami dan bebas dalam berpendapat tujuannya agar anak tidak merasa tertekan apa bila sedang memiliki masalah dan agar anak menjadikan ibu nya sebagai tempat untuk bercerita berkeluh kesah meluapkan segala perasaan yang sedang ia alami serta ibu juga dapat memberikan solusi apabila sang anak merasa sedang ada masalah

Peran Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal (Single Parent) dalam Menanamkan Nilai-Nilai Akhlak Melalui Pembiasaan Pada Anak

Menurut Nasirudin, (2010: 36-41), pembiasaan berfungsi sebagai penguat terhadap objek pemahaman akhlak yang telah masuk kedalam hatinya yakni sudah disenangi, disukai dan diminati serta sudah menjadi kecenderungan bertindak atau kebiasaan sehari-hari. Proses pembiasaan menekankan pada pengalaman langsung yakni dialami oleh penerima pembiasaan.

Pembiasaan akhlak berfungsi sebagai perekat antara tidakan dan diri seseorang, semakin sering seseorang mengalami suatu tindakan itu akan semakin rekat dan akhirnya menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari diri dan kehidupannya.

Dalam melakukan penelitian mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akkhlak melalui pembiasaan pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui pembiasaan yaitu dengan memberikan bimbingan kepada anak agar menerapkan hidup bersih dan menjaga kesehatan, yang diuraikan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ibu sebagai orang tua tunggal sudah melakukan perannya dalam hal mengajarkan kepada anak untuk menerapkan hidup bersih dan menjaga kesehatan kepada anak mereka, sehingga anak-anak terbiasa dengan melakukan dan mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan menerapakan hidup bersih serta menjaga kesehatan dimanapun mereka sedang berada baik ketika sedang bersama ibu mereka maupun tidak.

Peran Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal (Single Parent) dalam Menanamkan Nilai-Nilai Akhlak Melalui Teladan yang Baik Pada Anak

Menurut Nasirudin, (2010: 36-41), teladan yang baik merupakan pendukung terbentuknya akhlak mulia. Teladan yang baik lebih mengena apabila muncul dari orang terdekat. Seperti halnya orang tua menjadi contoh yang baik bagi anak - anaknya. Teladan yang baik bukan hanya memberi contoh akhlak yang baik, melainkan menjadi contoh akhlak yang baik. Teladan yang baik yang ditanamkan

(11)

9 oleh orang tua terhadap anaknya merupakan materi akhlak yang bersifat tarbiyah ruhaniyah, yakni menjadi uswah yang baik dalam hal rohani. Seperti orang tua yang menjadi pembimbing, penasihat, dan model berdoa bagi anak-anaknya.

Dalam melakukan penelitian menggenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui teladan yang baik pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1. Berdasarkan hasil hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui teladan yang baik pada anak , diuraikan sebagai berikut:Dalam menjadi pembimbing seperti mengajak anak untuk sholat serta penasihat untuk anak seperti memberi nasehat ketika anak melakukan kesalahan, ibu single parent melakukannya kurang maksimal, sebagian dari ibu single parent belum menjalankan perannya sesuai dengan harapan, dikarenakan kurangnya pengetahuan serta tidak memiliki banyak waktu, para ibu single parent yang menjadi informan dalam penelitian ini hanya bisa menjadi pembimbing dan penasihat sesuai dengan kemampuan mereka, bagi sebagian dari ibu single parent beranggapan bahwa dalam hal membimbing dan menjadi penasihat dalam hal rohani bagi anaknya tidak begitu penting, mereka beranggapan bahwa mencari nafkah jauh lebih penting.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa peran ibu sebagai orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1, baik dalam melalui pemahaman, pembiasaan, dan teladan yang baik semua ibu single parent lakukan sudah cukup

baik. Kesimpulan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peran ibu single parent dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui pemahaman pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1 sudah melakukan perannya seperti (memberikan motivasi belajar dan memberi kesempatan untuk berkomunikasi) pada anak, ibu single parent sudah melakukan perannya sudah cukup baik namun belum maksimal dalam memberikan kesempatan untuk berkomunikasi kepada anak karena kurangnya waktu yang ibu single parent miliki, 2. Peran ibu single parent dalam menanamkan nilai-nilai akhlak melalui pembiasaan pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1 sudah melakukan perannya dengan baik seperti dalam memberikan pemahaman agar anak terbiasa hidup bersih dan menjaga kesehatan, sehingga anak-anak selalu menerapkan pola hidup bersih serta menjaga kesehatannya dimanapun merka berada baik sedang berada dalam pengawasan ibunya maupun tidak, 3. Peran ibu single parent dalam menanamkan nilai- nilai akhlak melalui teladan yang baik seperti mengajak anaknya sholat serta memberi nasehat ketika anak melakukan kesalahan pada anak di Dusun Kebun Jeruk Desa Rasau Jaya 1 peran ibu single parent belum menjalankan perannya sesuai dengan harapan, dikarenakan kurangnya pengetahuan para ibu single parent yang hanya bisa menjadi pembimbing dan penasihat dalam hal rohani sesuai dengan kemampuan mereka saja, serta kurangnya waktu yang ibu single parent miliki.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka, dapat disampaikan saran terhadap ibu single parent yaitu: 1. Agar lebih ditingkatkan lagi upaya untuk memberikan motivasi belajar dan memberikan kesempatan

(12)

10 berkomunikasi pada anak serta dapat meluangkan waktu untuk anaknya agar anak mereka tidak merasa kehilangan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya, 2.

Agar ibu single parent semakin lebih meningkatkan kepeduliannya lagi mengenai menerapkan pola hidup bersih dan menjaga kesehatan pada anaknya, 3.

Agar ibu single parent lebih meningkatkan pengetahuan mengenai perannya sebagai pembimbing dan penasehat dalam hal rohani serta dapat meluangkan waktu untuk anak karena hal tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup anaknya.

DAFTAR RUJUKAN

Dariyo, Agoes. (2013). Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: PT. Indeks Fadillah, Nur. (2015). Peran Ibu Single

Parent dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak di Desa Bojong Timur Magelang

(https://id.123dok.com//document/dzx 3rk4z-peran-ibu-single-parent-dalam- menumbuhkan-kemandirian-anak-di- desa-bojong-timur-magelang.html) diakses pada 2 januari 2018

Hasbullah. (2013). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Henslin M, James. (2016). Essentials of Sociology (Sosiologi dengan Pendekatan Membumi). Penerjemah:

Kamanto Sunarto. Jakarta: Erlangga.

Mahmud, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Mushoffa, Aziz. (2009). Aku Anak Hebat

Bukan Anak Nakal. Yogyakarta: Diva Press

Nasirudin, Mohammad. (2010) Pendidikan Tasawuf. Semarang: RaSAIL Group.

Nata Abuddin. (2011), Akhlak Tasawuf.

Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Sarwono, Wirawan Sarlito, (2015).

Pengantar Psikologi Umum. Jakarta.

PT Raja Grafindo Persada.

Scott, J. (2013). Internalization of Norms:

A Sociological Theory of Moral Commitment. Englewood Cliff, N.J. : Paentice-Hal

Soekanto, Soejono. (2013). Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta Sudarsono. (2004). Kenakalan Remaja.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif (Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D). Bandung:

ALFABET

Susanti. (2017). Penanaman Nilai-Nilai Spiritual Oleh Orang Tua Tunggal pada Anak di Desa Ganceng Kec Gumelar Kab Banyumas (http://repository.iainpurwokerto.ac.id /cgi/users/login?target=http%3A%2F

%2Frepository.iainpurwokerto.ac.id%

2f2543%2f2%2fsusanti_penanaman%

2520nilainilai%2520spiritual%2520ol eh%2520orang%2520tua%2520tungg al%2520pada%2520anak%2520di%2 520desa%2520gancang%2520kecama ta.pdf) diakses pada 4 september 2018

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah simulasi komputerisasi dengan SAP 2000 versi 14 terhadap 5 sampel untuk mendapatkan ukuran jarak lubang yang optimum pada balok baja profil I dengan

Tampilan Data Prodi merupakan tampilan untuk mengisi data fakultas dan prodi yang tujuannya untuk menentukan level UKT yang berlaku pada prodi di setiap fakultas, karena harga

resitasi secara lengkap maka KKM yang ditetapkan sebesar 80%, dapat dilampaui. Peningkatan KKM pada Siklus II ini menjadi indikasi bahwa perbaikan terhadap pelaksanaan

Untuk orang-orang yang saat ini sedang duduk dan kesakitan di luar sana, jika saya ingin meringkas hidup saya dan meringkas apa yang dapat mereka lakukan dalam

RSIA YADIKA KEBAYORAN LAMA Tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Laki-laki umum dewasa dan Anak diatas umut 14 tahun RS JAKARTA DOKTER SPESIALIS RAWAT JALAN

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan rekomendasi kepada pihak pengelola website Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dalam mengetahui

Bakteri endofit yang diisolasi dari daun jeruk keprok varietas Madura yaitu ada 9 macam koloni bakteri dan di karakteristikkan dengan media PCA, NA dan MCA