• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN KONTRAK

TA. 2021

PEMERINTAH KABUPATEN BONE

DINAS BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

DOKUMEN KONTRAK

TA. 2021

PEMERINTAH KABUPATEN BONE

DINAS BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN 2018 - 2023

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ………. i

Daftar Isi ………... ii

Daftar Tabel………... iii

BAB I PENDAHULUAN ………... I-1

1.1. Latar Belakang ……….. I-1

1.2. Landasan Hukum ……….. I-4

1.3. Maksud dan Tujuan ……….. I-7

1.4. Sistematika Penulisan ………... I-8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH …….. II-1

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ……… II-1

2.2. Sumber Daya ………... II-29

2.3. Kinerja Pelayanan ……… II-34 2.4. Tantangan dan Peluang ……… II-40 BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH ……….

III-1

3.1. Identifikasi Permasalahan ……… III-1 3.2. Telaahan Visi dan Misi ………. III-2 3.3. Telaahan Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi …….. III-5 3.4. Telaahan RTRW dan KLHS ………. III-8 3.5. Isu Strategis ……….. III-11

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ……… IV-1

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ……… V-1

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

KERANGKA PENDANAAN ……….

VI-1

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ……. VII-1

BAB VIII PENUTUP ………... VIII-1

(14)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. PNS Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kab.

Bone

II-29 Tabel 2.2. Non PNS Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang

Kab. Bone

II-29 Tabel 2.3. Data PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan II-30 Tabel 2.4. Data Non PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan II-30 Tabel 2.5. Data PNS Berdasarkan Jenjang Pangkat II-30

Tabel 2.6. Data PNS Berdasarkan Golongan II-31

Tabel 2.7. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang

II-32 Tabel 2.8. Sarana dan Prasarana Benda Bergerak II-32

Tabel 2.9. Kondisi Alat-Alat Kebinamargaan II-33

Tabel 2.10. Kondisi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah II-34 Tabel 2.11. Realisasi Capaian Penanganan Jalan II-35

Tabel 2.12. Data Kondisi Jembatan II-35

Tabel 2.13. Realisasi Capaian Penanganan Jalan Akses Air Minum yang Layak

II-36 Tabel 2.14. Realisasi Capaian Rumah Tangga yang Terlayani Sanitasi Air

Limbah

II-36 Tabel 2.15. Realisasi Capaian Drainase yang Ditangani II-37 Tabel 2.16. Target dan Capaian Kinerja Layanan Dinas Bina Marga, Cipta

Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone

II-38 Tabel 2.17. Realisasi Pendanaan Penyelenggaraan Layanan Dinas Bina

Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone

II-39 Tabel 3.1. Keterkaitan antara rumusan Misi dan Pokok Visi III-4 Tabel 3.2. Matriks Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran III-8 Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat

Daerah

IV-2

Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan V-2 Tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan, Sub Kegiatan dan Pendanaan

Dinas BMCKTR Tahun 2021-2023

VI-2

Tabel 7.1. Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD (Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)

VII-2

(15)

I - 1 1.1. Latar Belakang

Perencanaan yang baik akan menjadi arah bagi pencapaian cita-cita pembangunan sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang merupakan landasan bagi penyusunan perencanaan dari pusat hingga daerah. Sebagai implementasi dari Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 272 menyatakan bahwa Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Renstra Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang strategis.

Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun dalam kurun waktu lima tahun. Selain itu, Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun Renja. Kualitas dokumen Renstra sangat ditentukan oleh kualitas program, kegiatan dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renstra SKPD sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan,

BAB I

PENDAHULUAN

(16)

I - 2 mengendalikan dan mengevaluasi capaian program, kegiatan dan sub kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD.

Sesuai Peraturan Daerah tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone dan Peraturan Bupati Bone Nomor 66 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone, maka dipandang perlu untuk menyesuaikan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone Tahun 2018-2023 menjadi Renstra Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone Tahun 2018-2023.

Diharapkan dari Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone Tahun 2018-2023 akan menghasilkan suatu proses yang berorientasi pada suatu “Hasil” untuk kurun waktu 3 tahun (tiga) kedepan dengan tetap memperhitungkan berbagai potensi dan masalah sesuai dengan kondisi daerah.

Dalam menyusun dokumen Perubahan Rencana Strategis Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone memerlukan beberapa dokumen dimana antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain saling memiliki keterkaitan yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1.1. Keterkaitan Antara Perubahan RPJMD Kabupaten dan Perubahan Renstra Perangkat Daerah.

(17)

I - 3 Tata Cara Penyusunan Renstra Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Persiapan meliputi :

- Penyusunan Rancangan Keputusan Kepala Daerah tentang pembentukan tim penyusun Renstra Perangkat Daerah;

- Orientasi mengenai Renstra Perangkat Daerah;

- Penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra Perangkat Daerah; dan - Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

berdasarkan SIPD.

2. Penyusunan Rancangan Awal Renstra Perangkat Daerah

Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah dilakukan bersamaan dengan penyusunan rancangan awal RPJMD.

- Analisis gambaran pelayanan;

- Analisis permasalahan;

- Penelaahan dokumen perencanaan lainnya dan analisis isu strategis;

- Perumusan tujuan dan sasaran Perangkat Daerah berdasarkan sasaran dan indikator serta target kinerja dalam rancangan awal RPJMD;

- Perumusan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran serta target kinerja Perangkat Daerah; dan

- Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja;

3. Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah

- Rancangan Renstra Perangkat Daerah disusun dengan menyempurnakan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah berdasarkan surat edaran Kepala Daerah tentang penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah.

Rancangan Renstra Perangkat Daerah dibahas dalam forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah dan dirumuskan dalam Berita Acara.

- Rancangan Renstra Perangkat Daerah disempurnakan berdasarkan Berita Acara

- Rancangan Renstra Perangkat Daerah disampaikan oleh kepala Perangkat Daerah kepada kepala BAPPEDA untuk diverifikasi dan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyempurnaan rancangan awal RPJMD.

(18)

I - 4 - Penyampaian Rancangan Renstra Perangkat Daerah paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah.

- BAPPEDA melakukan verifikasi terhadap rancangan Renstra Perangkat Daerah

- Verifikasi bertujuan untuk memastikan rancangan Renstra Perangkat Daerah telah selaras dengan rancangan awal RPJMD dan mengakomodir hasil Berita Acara. BAPPEDA menyampaikan saran dan rekomendasi untuk penyempurnaan rancangan Renstra Perangkat Daerah kepada Perangkat Daerah.

- Berdasarkan saran dan rekomendasi maka Kepala Perangkat Daerah menyempurnakan Rancangan Renstra Perangkat Daerah.

- Rancangan Renstra Perangkat Daerah yang telah disempurnakan disampaikan kembali oleh Kepala Perangkat Daerah kepada kepala BAPPEDA.

- Verifikasi rancangan Renstra Perangkat Daerah disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah penyampaian rancangan Renstra Perangkat Daerah.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum yang mengatur dan mendasari sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) khususnya dan perencanaan, yakni :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025;

5. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

(19)

I - 5 6. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

7. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;

8. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang -undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia 215);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2019, Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2019, Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

(20)

I - 6 17. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);

18. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (Lembaran Negara republic Indonesia Tahun 2019 Nomor 112);

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);

20. Peraturan Menteri PU Bidang Jalan dan Jembatan No.34 Tahun 2006 Tentang Jalan;

21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan;

22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman dan Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan;

23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Jalan Khusus;

24. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Teknis Sistem Pengelolaan Database Jalan;

26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Rencana Umum Jaringan Jalan;

27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 03/PRT/M/2012 Tentang Penetapan Fungsi Jalan dan Status Jalan;

28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2012 Tata Cara Pengawasan Jalan;

29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2012 Tentang Pennyelenggaraan Pengkajian Penelitian dan Pengembangan di Bidang Jalan;

30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 11/PRT/M/2014 Tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya;

31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 01/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Cagar Budaya Yang Dilestarikan;

(21)

I - 7 32. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Nomor 02/Prt/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau;

33. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05/PRT/M/2016 Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung;

34. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;

35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;

36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

37. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 11/PRT/M/2018 Tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis, Dan Penilik Bangunan;

38. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

39. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;

40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

41. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Daerah;

42. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;

43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

(22)

I - 8 44. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);

46. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028;

47. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Bone (Lembaran daerah Kabupaten Bone Tahun 2008 Nomor 1);

48. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 4 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bone yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah kabupaten Bone Nomor 14 Tahun 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Bone Tahun 2008 Nomor 4);

49. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bone Tahun 2012 – 2032;

50. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

51. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Bangunan Gedung;

52. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 6 Tahun 2017 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Watampone Tahun 2016 sampai 2036;

53. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bone Tahun 2018-2023;

54. Peraturan Bupati Bone Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung Kabupaten Bone;

55. Peraturan Bupati Bone Nomor 66 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone; dan

(23)

I - 9 56. Peraturan Bupati Bone Nomor 41 Tahun 2021 tentang Perubahan Rencana Strategis

Perangkat Daerah Kabupaten Bone Tahun 2018-2023.

1.3. Maksud dan Tujuan a. Maksud

Adapun maksud penyusunan dokumen Perubahan Rencana Strategis Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone adalah sebagai suatu dokumen yang menjabarkan dan mengimplementasikan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone Tahun 2018-2023 dan penyesuaian dokumen akibat perubahan nomenklatur struktur organisasi.

b. Tujuan

Secara umum tujuan dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone adalah : a. Sebagai pedoman penyusunan sejumlah rencana-rencana tahunan Dinas

Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone.

b. Sebagai Rencana Strategis Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

c. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone sebagai instansi teknis/lembaga dalam mendukung pembangunan daerah.

d. Sebagai dasar atau tolak ukur kebijakan dalam penyusunan Standar Pelayanan Minimum dan bahan evaluasi akan perbaikan sejumlah capaian- capaian.

1.4. Sistematika Penulisan

Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone Tahun 2018-2023 terdiri dari 8 (delapan) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, Berisi uraian tentang latar belakang penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.

(24)

I - 10 Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah, berisi uraian tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone.

Bab III Permasalahan Dan Isu Strategis Perangkat Daerah, berisi uraian tentang identifikasi permasalahan serta isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone.

Bab IV Tujuan Dan Sasaran, Berisi uraian tentang visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone.

Bab V Strategi Dan Arah Kebijakan, Berisi uraian tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan.

Bab VI Rencana Program Dan Kegiatan Serta Kerangka Pendanaan, Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pendanaan indikatif. Adapun penyajiannya menggunakan Tabel T.C.27.

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan, Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bone 2018-2023. Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel.T.C.28

Bab VIII Penutup, Berisi uraian tentang penjelasan kesimpulan dokumen Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone Tahun 2018-2023.

(25)

II - 1 2.1.Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

a. Struktur Organisasi

Perubahan struktur organisasi pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bone berdasarkan kepada Peraturan Bupati Bone Nomor 66 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone adalah sebagai berikut : 1. Kepala dinas

2. Sekretariat dinas terdiri dari :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Program

3. Bidang Bina Marga terdiri dari :

- Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan - Seksi Sarana dan Prasarana ke-PU-an - Seksi Pembangunan Infrastruktur Wilayah 4. Bidang Bangunan Gedung terdiri dari :

- Seksi Perencanaan Bangunan Gedung

- Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung - Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung

5. Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan terdiri dari : - Seksi Air Minum

- Seksi Sanitasi

- Seksi Drainase dan Persampahan 6. Bidang Tata Ruang Ruang terdiri dari :

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT

DAERAH

(26)

II - 2 - Seksi Perencanaan Penataan Ruang

- Seksi Pemanfaatan Ruang

- Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang 7. UPTD

8. Kelompok jabatan pelaksana dan jabatan fungsional b. Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas

Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, sub bidang bina marga, cipta karya dan penataan ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Bina marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

b. Pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Bina marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan Bidang Bina marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya.

Uraian tugas Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone meliputi :

a. Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

(27)

II - 3 c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyelenggarakan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang serta kebijakan Bupati;

g. Merumuskan dan penetapan kebijakan, baik yang berkaitan dengan tugas manajerial administratif, maupun teknis operasional dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam proses penyusunan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan;

i. Menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengevaluasian, pengendalian dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

j. Menyelenggrakan pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; dan k. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sekretaris Dinas

Sekretariat Dinas dipimpin oleh sekretaris dinas yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas koordinasi di bidang kesekretariatan yang menjadi tanggung jawab kedinasan. Sekretariat Dinas dalam melaksanakan tugas koordinasi menyelenggarakan fungsi :

a. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas;

b. Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan;

c. Pengoordinasian urusan umum dan kepegawaian;

d. Pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; dan e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Uraian tugas Sekretaris Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone meliputi :

(28)

II - 4 a. Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyusun program dan anggaran pada Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

g. Melaksanakan program dan anggaran;

h. Mengoordinasikan tugas-tugas pada Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang dan memberikan pelayanan adminsitrasi kepada bidang-bidang lain Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

i. Menyusun bahan dokumentasi dan statistik, peraturan perundang- undangan, pengelolaan bahan bacaan dan penyelenggaraan kemitraan dengan masyarakat;

j. Menyusun data, evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan program kerja kepada kepala dinas;

k. Melaksanakan urusan ketatausahaan dan rumah tangga;

l. Penyelenggaraan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

m. Pelaksanaan pembinaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; dan

n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Subbagian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian.

Uraian tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

(29)

II - 5 a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian Umum dan Kepegawaian untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;

g. Melakukan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat- menyurat, naskah dinas dan pengelolaan kearsipan;

h. Menyusun rencana formasi, informasi jabatan serta data kepegawaian;

i. Melakukan urusan administrasi kepegawaian, keprotokolan, kehumasan dan penyiapan rapat-rapat dinas;

j. Membuat usul mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun, pemberhentian, izin belajar, kartu pegawai, kartu askes dan pembinaan karir pegawai;

k. Melakukan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui program Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang dan pelatihan;

l. Melakukan pemeliharaan/perawatan kendaraan dinas, gedung kantor, perlengkapan kantor dan aset lainnya;

m. Menyiapkan penghapusan sarana dan prasarana / perlengkapan;

n. Melakukan pengelolaan aset;

o. Menyusun rencana pemeliharaan barang milik daerah pada unit kerja dinas bina marga, cipta karya dan tata ruang;

p. Melakukan pembinaan staf;

q. Membuat laporan hasil kinerja Subbagian umum dan kepegawaian; dan

(30)

II - 6 r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

2.2. Subbagian Program dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan penyusunan program, penyajian data, dan informasi, serta penyusunan laporan.

Uraian tugas Kepala Subbagian Program sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Program sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian Program untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Melakukan pengumpulan, pengolahan, perencanaan, penyusunan, monitoring, pelaporan dan evaluasi program kerja;

g. Melakukan fasilitasi dan penyelarasan program dan penganggaran di lingkungan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

h. Melakukan dan mengembangkan sistem informasi Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

i. Melakukan sosialisasi program di lingkungan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

j. Melakukan penyusunan laporan tahunan, laporan triwulan, laporan bulanan, laporan pertanggung jawaban dan laporan kinerja unit kerja dinas bina marga, cipta karya dan tata ruang;

k. Melakukan penyusunan laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

l. Menyiapkan rencana umum pengadaan;

m. Membuat rencana kerja tahunan;

n. Melakukan koordinasi program kerja lintas bidang dan lintas perangkat daerah;

(31)

II - 7 o. Melakukan evaluasi dan monitoring program kerja unit kerja

dinas bina marga, cipta karya dan tata ruang; dan

p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2.3. Subbagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan administrasi dan pelaporan keuangan.

Uraian tugas Kepala Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian Keuangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyusun program dan kegiatan bidang keuangan, menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan rutin, melaksanakan pembukuan keuangan, menyusun laporan keuangan rutin, memelihara bahan dan penyelenggaraan dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggung jawaban keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

g. Mengidentifikasi dan menginventarisasi sumber-sumber penerimaan dinas;

h. Mengatur dan menjalankan adminsitrasi keuangan sesuai pedoman akuntansi pemerintah dan ketentuan perundang- undangan;

i. Mengawasi dan melaksanakan verifikasi administrasi keuangan;

j. Membina dan mengatur penatausahaan perbendaharaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(32)

II - 8 k. Membuat evaluasi pelaporan kemajuan penggunaan anggaran

(rencana dan realisasi) secara berkala;

l. Menyusun laporan hasil kinerja Subbagian keuangan; dan

m. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan dinas dalam bidang jalan dan jembatan serta pengembangannya yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Bina Marga;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Bina Marga;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Bina Marga;

d. Pelaksanaan administrasi Bidang Bina Marga; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Uraian tugas Kepala Bidang Bina Marga, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Bina Marga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Bina Marga untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk manajemen pengelolaannya;

g. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian penanganan infrastruktur jalan dan jembatan;

h. Melaksanakan penetapan status, kelas dan fungsi jalan dan jembatan;

(33)

II - 9 i. Pemberian izin dan pengawasan pembangunan jalan bebas hambatan

dan lintas kabupaten yang dibangun oleh prakarsa daerah;

j. Pembinaan, pengelolaan dan pengujian mutu konstruksi jalan dan jembatan;

k. Pengordinasian, sinkronisasi dan konsultasi terkait pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan;

l. Penyusunan laporan hasil kinerja bidang bina marga; dan

m. Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3.1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bina Marga dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Uraian tugas Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;

g. Melakukan perencanaan teknis jalan dan jembatan;

h. Melakukan rekonstuksi/peningkatan jalan dan jembatan termasuk manajemen pengelolaannya;

i. Menyusun urutan prioritas pembangunan jalan/jembatan;

j. Menyusun studi kelayakan gambar rab serta syarat tehnis jalan/jembatan yang akan dibangun;

(34)

II - 10 k. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

pembangunan jalan/ jembatan;

l. Menyusun dan mempersiapkan laporan terkait pelaksanaan kegiatan;

m. Melakukan kegiatan lainnya yang mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan jalan/jembatan;

n. Menyiapkan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan tugas seksi pembangunan jalan dan jembatan; dan

o. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3.2. Seksi Sarana dan Prasarana Bina Marga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bina Marga dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Sarana dan Prasarana.

Uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bina Marga sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana Bina Marga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Sarana dan Prasarana Bina Marga untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;

g. Melakukan pembangunan dan pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas umum Bidang Bina Marga termasuk manajemen pengelolaannya;

h. Melakukan koordinasi, konsultasi, singkronisasi dan pembinaan dalam bidang prasarana, sarana dan utilitas umum;

(35)

II - 11 i. Melakukan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan prasarana, sarana serta utilitas umum yang menunjang kegiatan bina marga;

j. Melakukan kegiatan lainnya yang terkait prasarana, sarana dan utilitas umum Bidang Bina Marga ;

k. Melakukan pengembangan, operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana bina marga;

l. Melakukan pengaturan dan pengendalian pemanfaatan prasarana dan sarana bina marga;

m. Menyusun dan mempersiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas dibidangnya;

n. Melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang mendukung kelancaran pembangunan/pemeliharaan prasarana dan sarana bina marga;

o. Melakukan pembangunan/ pemeliharaan utilitas umum Bidang Bina Marga;

p. Melakukan pengembangan, operasi dan pemeliharaan utilitas umum;

q. Melakukan pengaturan dan pengendalian pemanfaatan utilitas umum;

r. Menyusun dan mempersiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas dibidangnya;

s. Melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang mendukung kelancaran pembangunan/pemeliharaan utilitas umum Bidang Bina Marga;

t. Melakukan pengujian material dan pengujian mutu konstruksi jalan/ jembatan;

u. Melakukan pengembangan teknologi terapan di bidang Bina Marga;

v. Melakukan kajian, penelitian dan pengembangan teknologi Bidang Bina Marga;

w. Melakukan pengaturan dan pengelolaan pelaksanaan pengujian material bahan bangunan;

(36)

II - 12 x. Melakukan pengendalian, pengawasan dan pemeliharaan

peralatan (alat berat dan alat laboratorium) yang dikuasai dinas;

y. Melakukan pengelolaan laboratorium;

z. Melakukan urusan/kegiatan lainnya yang mendukung kelancaran operasional alat berat dan laboratorium;

aa. Mempersiapkan menyusun laporan hasil kinerja pelaksanaan tugas seksi sarana dan prasarana bina marga; dan

bb. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3.3. Seksi Pembangunan Infrastruktur Wilayah dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bina Marga dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Pembangunan Infrastruktur Wilayah.

Uraian tugas Kepala Seksi Pembangunan Infrastruktur Wilayah meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pembangunan Infrastruktur Wilayah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pembangunan Infrastruktur Wilayah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;

g. Menyusun petunjuk teknis bidang pengembangan infrastruktur wilayah;

h. Melakukan pengembangan, operasi dan pemeliharaan infrastruktur wilayah termasuk manajemen pengelolaannya;

(37)

II - 13 i. Melakukan pengendalian dan pengaturan pengembangan

infrastruktur wilayah;

j. Menyusun dan mempersiapkan laporan pelaksanaan pengembangan infrastruktur wilayah;

k. Melakukan pembinaan teknis terkait pembangunan dan pengembangan infrastruktur wilayah;

l. Menyusun dan mempersiapkan laporan terkait pelaksanaan kegiatan;

m. Melakukan kegiatan lainnya yang mendukung pengembangan infrastruktur wilayah;

n. Mempersiapkan dan menyusun laporan hasil kinerja pelaksanaan tugas seksi Infrastruktur Wilayah; dan

o. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Bidang Bangunan Gedung

Bidang Bangunan Gedung dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan perencanaan teknis, penyuluhan, pembangunan, pemeliharaan dan pengendalian urusan Bangunan Gedung.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Bangunan Gedung mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Bangunan Gedung;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Bangunan Gedung;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Bangunan Gedung;

d. Pelaksanaan administrasi bidang; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Uraian tugas Kepala Bidang Bangunan Gedung, sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Bangunan Gedung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

(38)

II - 14 c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Bangunan Gedung untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyusun dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Melaksanakan bantuan teknis, perencanaan bangunan gedung dan bangunan umum lainnya;

h. Melaksanakan informasi harga bahan bangunan kabupaten, Harga Satuan Bangunan Gedung (HSBGN) dan teknologi bangunan gedung;

i. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja;

j. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional urusan Bangunan Gedung;

k. Melaksanakan supervisi pemberian pertimbangan teknis bidang Bangunan Gedung;

l. Melaksanakan penyuluhan bidang Bangunan Gedung;

m. Melaksanakan supervisi pembangunan bangunan gedung negara dan rumah negara baru, pengembangan dan/atau rehab berat yang tidak diatur khusus oleh peraturan perundang-undangan.

n. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang Bangunan Gedung; dan

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4.1. Perencanaan Bangunan Gedung dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bangunan Gedung dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Perencanaan Bangunan Gedung.

Uraian tugas Kepala Seksi Perencanaan Bangunan Gedung sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan Bangunan Gedung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(39)

II - 15 b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Perencanaan Bangunan Gedung untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan bangunan gedung;

h. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perencanaan bangunan gedung;

i. Menyiapkan bahan pembinaan teknis di bidang perencanaan bangunan gedung;

j. Menyiapkan bahan penetapan persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung adat, semi permanen, darurat dan bangunan gedung yang dibangun di lokasi bencana;

k. Menyiapkan bahan penyusunan standar harga satuan bangunan gedung;

l. Menyiapkan bahan pelaksanaan pendataan bangunan gedung pemerintah/ negara;

m. Menyiapkan bahan penyusunan usulan program perencanaan teknis bangunan gedung dan infrastruktur milik pemerintah/negara;

n. Menyiapkan bahan perencanaan teknis bangunan gedung dan infrastruktur milik pemerintah/negara;

o. Menyiapkan bahan penyusunan usulan pembangunan gedung dan infrastruktur milik pemerintah/negara;

p. Menyiapkan bahan penyelenggaraan sosialisasi tentang teknis bangunan gedung;

q. Menyiapkan bahan pemberian advis teknis dan bantuan pengelola teknis kepada perangkat daerah/instansi vertikal terkait

(40)

II - 16 perencanaan bangunan gedung;

r. Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi perencanaan teknis tentang pelaksanaan bangunan gedung pemerintah/negara;

s. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan dan pengelolan bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah;

t. Menyiapkan bahan penyediaan pelatihan tenaga terampil konstruksi;

u. Menyiapkan bahan penyediaan layanan informasi jasa konstruksi tingkat daerah pada sistem informasi pembina jasa konstruksi;

v. Menyiapkan bahan penyediaan layanan izin usaha jasa konstruksi;

w. Menyiapkan bahan penyediaan layanan tertib usaha, monitoring dan evaluasi, tertib penyelengaraan kontruksi, dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi;

x. Menyiapkan bahan pemantauan dan pengendalian di bidang perencanaan bangunan gedung;

y. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di bidang perencanaan bangunan gedung;

z. Menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan bangunan gedung;

aa. Menyusun dan menyiapkan laporan hasil kinerja seksi perencanaan bangunan gedung; dan

bb. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4.2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bangunan Gedung dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung.

Uraian tugas Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung meliputi:

(41)

II - 17 a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung Pemerintah;

h. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)/RKPA, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/DPPA Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung Pemerintah;

i. Melakukan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/DPPA Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung Pemerintah;

j. Melakukan pendataan terhadap pembangunan/pemeliharaan gedung/ bangunan pemerintah kota;

k. Melakukan pembangunan/ pemeliharaan gedung/bangunan pemerintah kota;

l. Melakukan pengelolaan gedung/ bangunan pemerintah kota;

m. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

n. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

o. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;

(42)

II - 18 p. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan

kepada atasan;

q. Menyusun dan menyiapkan laporan hasil kinerja seksi pembangunan dan pemeliharaan bangunan; dan

r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4.3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bangunan Gedung dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung.

Uraian tugas Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung;

h. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pemberian bimbingan kegiatan di bidang pengawasan bangunan gedung;

i. Menyiapkan bahan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan jasa konstruksi bangunan gedung;

j. Melakukan pengawasan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan/ perawatan gedung milik pemerintah daerah;

(43)

II - 19 k. Melakukan monitoring, evaluasi, pengendalian bangunan gedung;

l. Menyusun dan menyiapkan laporan hasil kinerja Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung; dan

m. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan

Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan perencanaan teknis, penyuluhan, pembangunan, pemeliharaan dan pengendalian urusan air minum, sanitasi/limbah dan Drainase dan Persampahan.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan;

d. Pelaksanaan administrasi bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Uraian tugas Kepala Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

(44)

II - 20 e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Melaksanakan bantuan teknis, perencanaan penataan lingkungan bidang air minum, sanitasi/limbah dan dainase;

h. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja;

i. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional bidang air minum, santiasi/limbah, Drainase dan Persampahan;

j. Melaksanakan penyuluhan bidang air minum, santiasi/limbah, Drainase dan Persampahan;

k. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas air minum, santiasi/limbah, Drainase dan Persampahan; dan

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5.1. Seksi Air Minum dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Air Minum.

Uraian tugas Kepala Seksi Air Minum, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Air Minum sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Air Minum untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan sesuai lingkup tugasnya;

(45)

II - 21 h. Melakukan penyusunan dan pemutakhiran data base air minum;

i. Merumuskan kebijakan teknis kerjasama dan kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten dan lembaga lainnya dalam urusan penyediaan air minum lintas Kabupaten dan kawasan strategis tertentu;

j. Menyusun rencana induk pengembangan sistem pengelolaan air minum lintas kabupaten;

k. Mengoordinasikan rencana kegiatan operasional pengembangan air minum terhadap instansi dan lembaga lainnya yang terkait;

l. Melakukan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyediaan air minum;

m. Melakukan fasilitasi prasarana dan sarana air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air;

n. Melakukan fasilitasi prasarana dan sarana air minum untuk daerah kawasan permukiman kumuh;

o. Melakukan pembinaan kapasitas teknis Sumber Daya Manusia (SDM) dan manajemen pelayanan air minum;

p. Melakukan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan;

q. Melakukan kegiatan dan pelaporan SPM air minum; dan

r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5.2. Seksi Sanitasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Sanitasi.

Uraian tugas Kepala Seksi Sanitasi, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Sanitasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Sanitasi untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

(46)

II - 22 d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan sesuai tugasnya;

h. Melakukan survey, pendataan dan inventarisiasi prasarana sanitasi dan penyehatan lingkungan;

i. Menyusun rencana induk sanitasi dan penyehatan lingkungan lintas kabupaten;

j. Mengkoordinasikan rencana pembinaan dan rencana kegiatan operasional program sanitasi dan penyehatan lingkungan terhadap Instansi dan lembaga lainnya yang terkait;

k. Menyelesaikan masalah dan permasalahan operasional sistem sanitasi dan penyehatan lingkungan lintas kabupaten;

l. Melakukan kajian dan penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan sanitasi dan penyehatan lingkungan lintas kabupaten;

m. Melakukan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi dan penyehatan lingkungan kabupaten;

n. Melakukan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Sanitasi;

o. Melakukan kegiatan dan pelaporan SPM sanitasi dan air limbah domestik;

p. Menyiapkan dan menyusun laporan kinerja seksi Sanitasi; dan q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

5.3. Seksi Drainase dan Persampahan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Air Minum, Sanitasi, Drainase dan Persampahan dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Drainase dan Persampahan.

Uraian tugas Kepala Seksi Drainase dan Persampahan, meliputi:

(47)

II - 23 a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Drainase dan Persampahan

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Drainase dan Persampahan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Menyusun program dan kegiatan perencanaan dan pengawasan drainase;

h. Menyiapkan bahan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pengawasan;

i. Menyusun program dan kegiatan Drainase dan infrastruktur Persampahan;

j. Menyiapkan bahan penyusunan rencana induk penataan dan pengaturan sistem drainase;

k. Melakukan survei/penelitian pengembangan sistem jaringan drainase;

l. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data hasil survei dan kajian drainase;

m. Melakukan pendataan dan mengelola drainase;

n. Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi/ saran teknis pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau drainase;

o. Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi pemanfaatan ruang manfaat saluran drainase;

p. Melakukan pengendalian dan pengawasan kegiatan yang memanfaatkan bangunan dan/atau drainase;

q. Melakukan pengawasan proses perbaikan/ pengembalian bangunan dan/atau drainase dan Persampahan oleh pihak yang

(48)

II - 24 mendapat izin pemanfaatan;

r. Menyiapkan bahan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan jasa konstruksi drainase dan persampahan;

s. Menyiapkan bahan pembinaan peningkatan partisipasi pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan drainase;

t. Melakukan pengawasan kegiatan pembangunan dan peningkatan drainase;

u. Menyusun rencana penyediaan infrastruktur persampahan;

v. Melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan;

w. Menyediakan sarana dan prsarana persampahan;

x. Melakukan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

y. Menyiapkan dan menyusun laporan kinerja seksi drainase dan persampahan; dan

z. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bidang Tata Ruang

Bidang Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dalam bidang penataan ruang yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Tata Ruang mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Tata Ruang;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Tata Ruang;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Tata Ruang;

d. Pelaksanaan administrasi Bidang Tata Ruang; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Uraian tugas Kepala Bidang Tata Ruang, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Kepala Bidang Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

(49)

II - 25 c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Kepala Bidang Tata Ruang untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Menyusun perumusan kebijakan berkaitan dengan bidang tugasnya;

h. Melaksanakan koordinasi kegiatan pemberian pelayanan teknis di bidang penataan ruang, dengan menyelenggarakan kegiatan sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku, yang searah kebijakan- kebijakan umum daerah;

i. Melaksanakan kegiatan penataan ruang serta koordinasi dalam rangka perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan penataan ruang;

j. Menyusun kebijakan perizinan pemanfaatan ruang;

k. Melaporkan pelaksanaan program kegiatan kepada atasan; dan

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6.1. Seksi Perencanaan Penataan Ruang dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tata Ruang dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Perencanaan Penataan Ruang.

Uraian tugas Kepala Seksi Perencanaan Penataan Ruang, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan Penataan Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Perencanaan Penataan Ruang untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

(50)

II - 26 d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Memfasilitasi dan membina dalam hal perencanaan penataan ruang kabupaten dan kawasan;

h. Menghimpun, mengolah, menyimpan, memelihara, memperbaharui data dan informasi dalam rangka penyusunan kebijakan perencanaan penataan ruang;

i. Memfasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan penataan ruang;

j. Menyusun dan mempersiapkan laporan terkait pelaksanaan kegiatan;

k. Menyusun dan menyiapkan laporan kinerja seksi perencanaan penataan ruang; dan

l. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6.2. Seksi Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tata Ruang dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Pemanfaatan Ruang.

Uraian tugas Kepala Seksi Pemanfaatan Ruang, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemanfaatan Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pemanfaatan Ruang untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Memfasilitasi dan membina dalam hal pemanfaatan ruang

(51)

II - 27 kabupaten dan kawasan;

g. Menghimpun, mengolah, menyimpan, memelihara, memperbaharui data dan informasi dalam rangka penyusunan kebijakan pemanfaatan ruang;

h. Menyusun kebijakan perizinan pemanfaatan ruang;

i. Memfasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang;

j. Menyusun dan mempersiapkan laporan terkait pelaksanaan kegiatan;

k. Menyusun dan menyiapkan laporan kinerja Seksi Pemanfaatan Ruang; dan

l. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6.3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tata Ruang dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Uraian tugas Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;

g. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan kebijakan

Gambar

Gambar 1.1. Keterkaitan Antara Perubahan RPJMD Kabupaten dan Perubahan  Renstra Perangkat Daerah
Tabel 2.1. PNS Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Bone
Tabel 2.7. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan  Tata Ruang
Tabel 2.9. Kondisi Alat-Alat Kebinamargaan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 9 menunjukkan variabel yang signifikan berpengaruh di wilayah Puskesmas Ujung Loe dengan uji bivariat diuji kembali dengan uji regresi linier berganda maka diketahui faktor

Kegiatan ajudikasi dalam pendaftaran tanah adalah untuk pendaftaran tanah yang pertama sekali merupakan prosedur khusus yang prosesnya dilakukan pada pemberian

Harto, 1993); b) Hujan effektif dihitung dengan metode phi (φ) indeks; c) Hidrograf satuan pengamatan diturunkan dari hidrograf banjir pengamatan dengan memakai

Hasil penelitian menunjukan sistem PTMMB yang dibangun memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda antara hasil perencanaan dengan hasil pengujian riil di

Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

Rencana Strategis (Renstra) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) Tahun 2020- 2024 ini merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk

Sedangkan menurut Prayudi Atmosudirjo (1998:107), kepribadian sekretaris yang baik yaitu ’’Bersikap Sumeah’’ (Simpatik, menyenangkan hati, menawan), pandai

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan model prediksi curah hujan dengan teknik analisis jaringan syaraf di wilayah Subang-Karawang untuk memprediksi curah hujan