• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43190/PP/M.XVI/15/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43190/PP/M.XVI/15/2013"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43190/PP/M.XVI/15/2013

Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak : 2008

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penghasilan Neto sebesar Rp 13.476.988.763,00 yang terdiri dari :

1. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp 11.537.884.226,00 2. Koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar Rp 1.044.267.146,00 3. Koreksi Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp 894.837.391,00;

Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp 11.537.884.226,00

Menurut

Terbanding

: bahwa koreksi atas Peredaran Usaha sebesar Rp 13.753.765.973,00 dengan alasan bahwa penjualan CPO kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung kembali dengan menggunakan harga mana yang lebih tinggi antara harga kepada pihak independen dan harga yang dikeluarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PT GH (PTGH);

Menurut Pemohon Banding

: bahwa koreksi sebesar Rp 11.527.297.657,00 merupakan koreksi penjualan CPO dengan menggunakan harga CPO dari Kantor Pusat pemasaran Bersama PTPN yang penyerahannya dilakukan di Sumatera (belawan, Dumai, Siak, Palembang), PT AA dalam menentukan harga CPO dengan menggunakan harga pasar berdasar harga jual CPO pada pihak ketiga yang lokasi penyerahannya sama yaitu di Kalimantan Selatan, penentuan harga jual CPO kepada pihak ketiga dilakukan dengan cara tender, penetapan pemenang tender adalah berdasar harga tertinggi yang diperoleh pada saat tender tersebut sedangkan koreksi sebesar Rp.10.586.569,00 merupakan klaim mutu minyak sawit dalam hal FFA;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Majelis : bahwa menurut Terbanding harga transaksi CPO tersebut tidak diyakini kebenarannya karena dipengaruhi oleh hubungan istimewa antara Pemohon Banding dengan lawan transaksinya, antara lain : PT. BB, PT.

DFG, PT. AA dan PT. CC, dan harga jual yang dijadikan patokan harga oleh Pemohon Banding adalah harga yang diterapkan dengan pihak ketiga yang independent, yang dianggap oleh Terbanding tidak beralasan yang cukup memadai;

bahwa koreksi Terbanding sesuai dengan SKPKB adalah sebesar Rp 13.753.765.973,00;

Tabel Nilai Koreksi

No Uraian Menurut Pemohon

Banding

Menurut

Terbanding Koreksi

1 Peredaran Usaha

438.750.521.966 452.504.287.939 13.753.765.973

bahwa dari nilai koreksi tersebut diatas dalam proses Keberatan Terbanding telah membatalkan koreksinya sebesar Rp. 2.215.881.747,00 sehingga yang menjadi sengketa adalah sebesar Rp.11.537.884.226,00 yang terdiri dari :

a. koreksi penjualan CPO karena hubungan istimewa sebesar

Rp 11.408.720.932,00

b. koreksi penjualan CPO ke IKS sebesar

Rp 118.576.725,00 c. koreksi klaim mutu minyak

kelapa sawit

Rp. 10.586.569,00

bahwa pada dasarnya Majelis sependapat dengan alasan koreksi Terbanding yaitu karena alasan dipengaruhi oleh adanya hubungan istimewa sehingga harga transaksi dikoreksi dengan menentukan kembali atas transaksi yang dianggap dipengaruhi oleh hubungan istimewa dimaksud dipergunakan data pembanding internal yaitu harga transaksi kepada pihak indenpenden dengan mengingat hal-hal sebagai berikut : karena lokasi penyerahannya sama, dengan syarat-syarat penyerahan yang sama, dan penetapan untuk harga kepihak affiliasi yang sama dan cara penetapan harga yang dijual kepada pihak independent (non affiliasi), dinilai wajar yaitu melalui proses tender; Dan Terbanding sudah memperhatikan prinsip- prinsip yang telah disetujui para pihak dalam bertransaksi dengan membandingkan kontrak perjanjian antara Pemohon Banding dengan affiliasi dan kontrak perjanjian kepada non affiliasi (independent) hal ini berarti telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun karena jarak waktu data pembanding internal yang dipergunakan oleh Terbanding yang relatip jauh ( antara tanggal data pembanding dengan tanggal data yang dibandingkan ), dan dengan memperhatikan fluktuasi harga dari komoditas yang diperdagangkan, maka kepada para pihak telah diminta untuk melakukan Uji Kebenaran Materi;

bahwa berdasarkan Berita Acara Uji Kebenaran Materi tanggal 29 Mei 2012 dapat dikemukakan hal-hal berikut :

Koreksi Penjualan CPO sebesar Rp. 11.408.720.932,00 Bukti-bukti yang disampaikan oleh Pemohon Banding :

Kontrak Penjualan tahun 2007 dan 2008, Invoice dan Faktur Pajak;

Menurut Pemohon Banding :

Dalam proses keberatan penelaah mengoreksi berdasarkan harga yang dujual kepada pihak ketiga di bulan sama atas penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa;

Pemohon Banding dalam menentukan harga CPO dengan menggunakan harga pasar berdasar harga penjualan CPO pada pihak ketiga yang lokasi penyerahannya sama yaitu Kalimantan Selatan;

Penentuan harga jual CPO kepada pihak ketiga dilakukan dengan cara tender;

Penetapan pemenang adalah berdasar harga tertinggi yang diperoleh pada saat tender tersebut;

Koreksi sebesar Rp. 10.586.569,00 merupakan klaim mutu minyak kelapa sawit dalam hal FFA;

Menurut Terbanding :

bahwa Terbanding pada saat keberatan melakukan penghitungan ulang atas penjualan CPO berdasarkan data pembanding internal karena pada bulan yang sama Pemohon Banding juga melakukan penjualan kepada pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa;

dalam persidangan Pemohon Banding telah menyetujui dasar hukum yang digunakan Terbanding dalam melakukan penghitungan kembali nilai penjualan kepada related party yaitu Pasal 18 ayat (3) UU PPh;

Pemohon Banding hanya tidak setuju atas cara penghitungan Terbanding karena menurut Pemohon Banding seharusnya perbandingan harga jual dilakukan berdasarkan tanggal kontrak dan bukan didasarkan pada bulan pencatatan;

Dalam Uji Bukti Pemohon Banding telah menunjukkan bukti kontrak penjualan tahun 2007 dan 2008, Invoice dan Faktur Pajak;

berdasarkan bukti pendukung yang diberikan oleh Pemohon Banding, dapat diuraikan hal- hal sebagai berikut :

Terbanding melakukan penghitungan ulang penjualan CPO dengan membandingkan kontrak penjualan related party dengan kontrak penjualan dengan pihak ketiga dengan kisaran tanggal kontrak yang berdekatan dengan kondisi fluktuasi harga yang tidak terlaku jauh;

berdasarkan hal tersebut maka total penjualan CPO menurut Terbanding adalah sebesar Rp.

405.229.435.938,00 sehingga selisih dengan pelaporan SPT menjadi sebesar Rp.

9.451.867.234,00 (Lampiran 1 Berita Acara Uji Kebenaran Materi);

bahwa dalam melakukan pendekatan harga untuk transaksi penjualan CPO bulan Mei dan Juni 2008, masih terdapat pendekatan harga yang dilakukan oleh Terbanding yang menurut Majelis masih perlu diteliti kembali karena terdapat transaksi penjualan kepada Pembeli yang sama pada bulan yang sama tetapi Terbanding menggunakan harga yang berbeda karena Terbanding menggunakan pendekatan harga untuk transaksi penjualan bulan Mei 2008 berdasarkan harga transaksi penjualan CPO bulan Juni 2008 yaitu harga penjualan CPO kepada Darmex dan harga transaksi penjualan bulan Juni 2008 berdasarkan transaksi penjualan CPO bulan April 2008 kepada BB dan AA, yaitu sebagai berikut :

Bulan Mei 2008 :

Harga Nama Pembeli Quantity Menurut Pemohon

Banding

Terbanding Banding ( Hasil Uji

Bukti )

Menurut Majelis

BB 337.251 8.216 8.700 8.700

CC 946.263 8.705 8.980 8.700

CC 1.502.879 8.125 8.980 8.700

CC 12.777 8.020 8.700 8.700

AA 558.765 7.820 8.700 8.700

Bulan Juni 2008 :

Harga Nama Pembeli Quantity Menurut Pemohon

Banding

Terbanding Banding ( Hasil Uji

Bukti )

Menurut Majelis

BB 188.358 8.718 8.718 8.718

CC 11.262 8.120 8.718 8.718

CC 596.983 8.048 8.236 8.718

CC 292.070 8.584 8.718 8.718

AA 646.359 7.971 8.718 8.718

Berdasarkan penelitian kembali Majelis atas harga jual CPO bulan Mei dan Juni 2008 tersebut, maka perincian penjualan CPO menurut Majelis adalah sebagai berikut :

Penjualan Menurut Bulan Pemohon Banding

(Rp.)

Terbanding (Uji bukti) (Rp.)

Majelis (Penelitian Kembali) (Rp.)

Januari 2008 62.659.687.636,00 63.788.374.667,00 63.788.374.667,00 Pebruari

2008

50.781.302.785,00 50.956.901.968,00 50.956.901.968,00 Maret 2008 80.752.043.756,00 81.655.391.907,00 81.655.391.907,00 April 2008 75.028.741.009,00 75.554.353.568,00 75.554.353.568,00

Mei 2008 53.271.598.118,00 55.480.413.032,00 54.794.653.272,00

Juni 2008 73.284.195.400,00 77.794.000.796,00 78.081.746.602,00 Jumlah 395.777.568.704,00 405.229.435.938,00 404.831.421.984,00 Dengan demikian, masih terdapat selisih jumlah penjualan CPO menurut Majelis dengan yang dilaporkan oleh Pemohon Banding di dalam SPT Tahunan PPh Badan yaitu sebesar = Rp.404.831.421.984,00 – Rp.395.777.568.704,00 = Rp. 9.053.853.280,00

Koreksi Penjualan IKS sebesar Rp. 118.576.725,00 Menurut Terbanding :

berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan diketahui bahwa koreksi penjualan IKS terdiri atas : Koreksi penjualan IKS masa pajak Mei 2008 sebesar Rp. 3.823.971,00

Koreksi penjualan IKS masa pajak Juni 2008 sebesar Rp. 114.752.754,00

bahwa dalam uji bukti, Pemohon Banding setuju dengan koreksi penjualan IKS pada bulan Mei 2008;

berdasarkan bukti kontrak penjualan yang ditunjukkan Pemohon Banding dalam uji bukti dan sesuai dengan metode penghitungan penjualan CPO yaitu dengan melakukan perbandingan harga jual berdasarkan tanggal kontrak dan bukan didasarkan pada bulan pencatatan maka Terbanding melakukan penghitungan ulang penjualan IKS dengan pemjelasan sebagai berikut:

untuk penjualan bulan Mei 2008, Terbanding tidak lagi menggunakan pembanding harga jual dengan PT. AA tetapi menggunakan pembanding harga jual dengan PT.EDF karena kontrak dengan PT. EDF juga dibuat pada bulan Mei 2008 dan merupakan harga tertinggi untuk masa itu;

bahwa terdapat kesalahan rekapitulasi pada saat keberatan atas transaksi dengan PT. EDF (Juni 2008) seharusnya quantity 842.005 kg harga satuan Rp.4.798/kg tetapi tertulis quantity 742.005 harga Rp. 5.455/kg;

atas transaksi related party pada bulan Juni 2008, Terbanding menggunakan harga pembanding PT. DD sebesar Rp. 4.930/kg karena tanggal kontrak penjualan relatif berdekatan dengan tanggal kontrak penjualan related party pada bulan Juni 2008;

berdasarkan hal tersebut maka total penjualan IKS menurut Terbanding adalah sebesar Rp.

28.455.163.603,00 sehingga selisih dengan pelaporan SPT menjadi sebesar Rp.50.091.205,00 (Lampiran 2 Berita Acara Uji Kebenaran Materi);

bahwa dalam melakukan pendekatan harga untuk transaksi penjualan IKS bulan Mei 2008, masih terdapat pendekatan harga yang dilakukan oleh Terbanding yang menurut Majelis masih perlu diteliti kembali karena Terbanding menggunakan harga transaksi penjualan IKS kepada PT. EDF juga dibuat pada bulan Mei 2008 (penjualannya termasuk dalam transaksi bulan Juni 2008) dan merupakan harga tertinggi untuk masa itu. Terdapat 2 transaksi penjualan IKS dengan PT. EDF pada bulan Juni 2008 yaitu transaksi penjualan IKS sebesar 1.205.195,00 dengan harga Rp.

4.636,00 dan sebesar 842.005 dengan harga Rp. 4.798,00 dan oleh Terbanding diambil harga Rp.

4.798,00 dengan alasan kontrak dibuat pada bulan Mei 2008 dan harga Rp. 4.798,00 merupakan harga tertinggi pada masa itu;

bahwa pada bulan Mei 2008 terdapat 3 transaksi penjualan IKS yaitu kepada BB dengan harga Rp.4.663,00, CC dengan harga Rp.4.660,00 dan AA dengan harga Rp.4.721.00 ( kesemua pembeli tersebut adalah merupakan related party);

bahwa pada bulan April 2008 terdapat transaksi penjualan IKS kepada 3 pembeli yaitu EDF (AKM) yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan Pemohon Banding dengan harga Rp.4.655,00, BB dengan harga Rp. 4.655,00 (related party) dan AA Rp. 4.721,00 (related party) dan pihak Terbanding tidak ada melakukan koreksi harga;

Bahwa memperhatikan kontrak pada umumnya dibuat pada bulan sebelum bulan penjualan dan fluktuasi harga yang terjadi serta tidak adanya data penjualan IKS kepada pihak Independent pada bulan Mei 2008 yang dapat dipergunakan sebagai data pembanding, Majelis berpendapat bahwa harga yang dilaporkan oleh Pemohon Banding pada bulan Mei 2008 telah memberikan gambaran yang realistis;

bahwa dengan demikian, maka perincian koreksi penjualan IKS menurut Majelis adalah sebagai berikut : Penjualan Menurut

Bulan Pemohon Banding (Rp.)

Majelis

( Berdasarkan Penelitian Kembali )

( Rp.)

Majelis (Penelitian Kembali)

(Rp.)

Januari 2008 340.304.934,00 340.304.934,00 -

Pebruari 2008 4.027.090.446,00 4.027.090.446,00 -

Maret 2008 4.681.689.768,00 4.681.689.768,00 -

April 2008 3.529.360.485,00 3.529.360.485,00 -

Mei 2008 805.874.739,00 805.874.739,00 -

Juni 2008 15.020.752.026,00 15.053.812.990,00 33.060.964,00

Jumlah 28.405.072.398,00 28.438.133.362,00 33.060.964,00

bahwa berdasarkan Berita Acara Uji Materi tersebut, Majelis berpendapat bahwa pengambilan data harga pembanding oleh Terbanding (kecuali untuk transaksi penjualan CPO bulan Mei dan Juni 2008 dan penjualan IKS pada bulan Mei 2008) untuk melakukan pendekatan harga yang wajar dalam rangka adanya transaksi hubungan istimewa berdasarkan data yang diberikan oleh Pemohon Banding dengan menggunakan metode Harga Sebanding (Comparable Uncontrolled Price) adalah merupakan pendekatan yang paling sesuai/cocok untuk menguji kewajaran harga transfer pricing tersebut, dan hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang diatur didalam Pasal 18 ayat (3) UU PPh dan penjelasannya serta telah sesuai dengan landasan teoritis mengenai transfer pricing;

bahwa dengan demikian, maka perincian koreksi penjualan CPO dan IKS adalah menjadi sebagai berikut :

Koreksi Bulan Penjualan CPO

(Rp.)

Penjualan IKS (Rp.)

Total Koreksi Penjualan ( Rp.)

Januari 2008 1.128.687.031,00 - 1.128.687.031,00

Pebruari 2008 175.599.183,00 - 175.599.183,00

Maret 2008 903.348.151,00 - 903.348.151,00

April 2008 525.612.559,00 - 525.612.559,00

Mei 2008 1.523.055.154,00 - 1.523.055.154,00

Juni 2008 4.797.551.202,00 33.060.964,00 4.830.612.166,00

Jumlah 9.053.853.280,00 33.060.964,00 9.086.914.244,00

Koreksi Klaim Mutu Minyak Kelapa Sawit sebesar Rp. 10.586.569,00 : Menurut Terbanding :

dalam uji bukti, Pemohon Banding menjelaskan bahwa klaim mutu minyak kelapa sawit terjadi dalam hal barang yang diterima oleh pembeli mutunya tidak sesuai;

dalam hal ini Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti laporan dari pihak pembeli yang menjadi dasar dilakukannya klaim mutu tersebut maupun bukti pendukung lainnya sehingga penjelasan Pemohon Banding tersebut tidak dapat diyakini kebenarannya;

bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, terdapat data/bukti dan penjelasan yang meyakinkan Majelis untuk dapat mempertimbangkan Permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha dibatalkan sebagian yaitu dari Rp. 11.537.884.226,00 menjadi Rp. 9.097.500.813,00 Rp.

9.053.853.280,00 + Rp. 33.060.964,00 + Rp.10.586.569,00);

Koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar Rp 1.044.267.146,00

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut

Terbanding

: bahwa koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar Rp 1.044.267.146,00, terdiri dari : 1. Harga Pokok Penjualan-Administrasi kantor sebesar Rp 512.262.569,00 2. Harga Pokok Penjualan-Perjalanan Dinas sebesar Rp 515.902.374,00 3. Harga pokok Penjualan-Perayaan dan Upacara sebesar Rp 16.102.203,00

bahwa koreksi Beban Administrasi Kantor karena biaya tersebut menurut Buku Besar lebih kecil dari yang dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT, serta terdapat biaya entertainmen dan sumbangan;

bahwa koreksi Beban Perjalanan Dinas karena biaya tersebut adalah biaya entertainmen yang tidak ada dalam daftar nominatif yang dilampirkan di SPT;

bahwa koreksi biaya Perayaan dan Upacara karena biaya tersebut menurut Buku Besar lebih kecil dari yang dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT;

Menurut Pemohon Banding

: bahwa koreksi biaya administrasi kantor sebesar Rp 512.262.569,00 merupakan biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kelancaran dan keamanan di lokasi perkebunan;

bahwa koreksi biaya perjalanan dinas sebesar Rp 515.902.374,00 merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas karyawan eksekutif, direksi, staf untuk menunjang kebun/pabrik yang semuanya berada di luar Jakarta;

bahwa koreksi biaya perayaan dan upacara sebesar Rp 16.102.203,00 tersebut sesuai SPT yang telah dilaporkan dengan buku besar dan telah dikoreksi fiscal dalam SPT Tahunan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : Berdasarkan data/bukti yang tersedia serta penjelasan para pihak selama persidangan, dapat dikemukakan hal-hal berikut :

bahwa perincian koreksi Harga Pokok Penjualan Rp 1.044.267.146,00 adalah sebagai berikut : - HPP administrasi kantor sebesar Rp 512.262.569,00

- HPP Perjalanan dinas sebesar Rp 515.902.374,00 - HPP Perayaan/Upacara sebesar Rp 16.102.203,00

bahwa sehubungan dengan Terbanding tidak dapat melakukan penelitian lebih lanjut dalam proses keberatan karena Pemohon Banding tidak memberikan data/dokumen, maka kepada para pihak diminta untuk melakukan uji kebenaran materi;

bahwa berdasarkan Berita Acara Uji Materi tanggal 29 Mei 2012, dapat dikemukakan hal-hal berikut : HPP - Administrasi Kantor sebesar Rp. 512.262.569,00 :

Bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding : Buku Besar Januari – Juni 2008

Bukti pendukung Voucher, Nota dan Kuitansi Menurut Pemohon Banding :

bahwa HPP-Administrasi Kantor sebesar Rp. 512.262.569,00 merupakan biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kelancaran dan keamanan di lokasi perkebunan.

Menurut Terbanding :

Terbanding melakukan koreksi atas HPP-Administrasi Kantor sebesar Rp. 512.262.569,00 dengan alasan bahwa biaya menurut Ledger lebih kecil dari yang dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT serta terdapat biaya entertainment dan sumbangan;

Berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan, biaya administrasi kantor yang dikoreksi sebesar Rp.

512.262.569,00 terdiri atas :

a. Koreksi karena selisih data General Ledger ( GL ) sebesar Rp. 34.342.699,00;

b. Koreksi karena biaya entertaiment dan sumbangan sebesar Rp. 477.919.870,00;

Bahwa dalam uji bukti :

Pemohon Banding menyatakan setuju atas koreksi sebesar Rp. 34.342.699,00 ;

atas koreksi sebesar Rp. 477.919.870,00 Pemohon Banding hanya menunjukkan bukti pendukung berupa Voucher, Nota, Kuitansi dengan nilai total Rp. 239.593.473,00 (rekapitulasi lihat Berita Acara Uji Kebenaran Materi tanggal 29 Mei 2012);

Dari bukti tersebut, Terbanding berpendapat :

bahwa pengeluaran untuk pihak Kepolisian dengan nilai total Rp. 41.803.215,00 tidak terkait langsung dengan usaha Pemohon Banding sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh, biaya tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto;

bahwa atas pembayaran kepada Pemerintah Kabupaten, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan nilai total Rp. 140.433.758,00 termasuk dalam kategori sumbangan sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto;

bahwa pengeluaran sebesar Rp. 55.926.500,00 merupakan biaya trouble shooting LAN sedangkan pengeluaran sebesar Rp. 1.430.000,.00 merupakan pengeluaran untuk pembelian printer, autodesk;

bahwa berdasarkan hasil uji kebenaran materi tersebut, Majelis berpendapat bahwa dari total Biaya Administrasi Kantor sebesar Rp. 512.262.569,00, maka yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a adalah sebesar biaya untuk trouble shooting LAN sebesar Rp. 55.926.500,00 dan pembelian printer, autodesk sebesar Rp.1.430.000,00 atau total sebesar Rp.57.356.500,00;

bahwa jumlah biaya administrasi kantor yang tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto dengan alasan data GL lebih kecil dari SPT (sebesar Rp. 32.342.699,00 dan Pemohon Banding setuju untuk dikoreksi), tidak ada bukti pendukung (sebesar Rp.477.919.870,00 – Rp. 239.593.473,00 = Rp. 238.326.397,00), tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh (pengeluaran untuk Kepolisian sebesar Rp. 41.803.215,00), tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh (pembayaran kepada Pemerintah Kabupaten, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp.

140.433.758,00) adalah sebesar Rp. 454.906.069,00;

bahwa dengan demikian terdapat data/bukti, dasar hukum dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk dapat mempertimbangkan Permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas HPP - Biaya Administrasi Kantor dibatalkan sebagian yaitu dari Rp. 512.262.569,00 menjadi Rp.

454.906.069,00.

HPP - Perjalanan dinas sebesar Rp 515.902.374,00 : Bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding :

Buku Besar Januari – Juni 2008

Bukti pendukung Voucher, Nota dan Kuitansi Menurut Pemohon Banding :

bahwa koreksi biaya perjalanan dinas sebesar Rp. 252.493.426,00 merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas karyawan eksekutif, Direksi, Staf untuk menunjang Kebun/Pabrik yang semuanya berada di luar Jakarta;

Menurut Terbanding :

Terbanding melakukan koreksi atas HPP-Perjalanan Dinas sebesar Rp. 515.902.374,00 karena biaya tersebut merupakan biaya entertainment yang tidak ada dalam daftar nominatif di SPT;

Berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan, biaya administrasi kantor yang dikoreksi sebesar Rp.

515.902.374,00 terdiri atas :

a. Koreksi karena selisih data General Ledger ( GL ) sebesar Rp. 64.456.943,00;

b. Koreksi karena biaya entertainment dan sumbangan sebesar Rp. 451.445.431,00.

bahwa dalam uji bukti, Pemohon Banding menyatakan setuju atas koreksi sebesar Rp. 64.456.943,00;

bahwa atas koreksi sebesar Rp. 451.445.431,00 Pemohon Banding hanya menunjukkan bukti pendukung Berupa Voucher, Nota, Kuitansi dengan nilai total Rp. 61.033.875,00 (rekapitulasi lihat Berita Acara Uji Kebenaran Materi tanggal 29 Mei 2012);

Dari bukti tersebut, Terbanding berpendapat :

bahwa atas pengeluaran sebesar Rp. 850.000,00 merupakan biaya sewa truck untuk kepentingan Mess sehingga termasuk kategori natura/kenikmatan sehingga sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) huruf e UU PPh tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto;

bahwa berdasarkan Bank Voucher diketahui bahwa pengeluaran sebesar Rp. 19.983.875,00 merupakan Biaya perjalanan dinas a.n JK namun tidak dapat dibuktikan bahwa Sdr. JK merupakan Karyawan Pemohon Banding. Dalam hal ini Pemohon Banding juga tidak menunjukkan bukti pengeluaran atas perjalanan dinas sebesar Rp. 19.983.875,00;

bahwa atas pengeluaran sebesar Rp. 40.200.000,00 merupakan biaya sewa kendaraan JKL, namun tidak diketahui dengan pasti peruntukan sewa kendaraan tersebut, apakah untuk kegiatan perusahaan atau merupakan fasilitas bagi karyawan dengan jabatan tertentu saja. Jika peruntukannya untuk karyawan dengan jabatan tertentu maka sesuai dengan KEP-220/PJ/2002, jumlah yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah sebesar 50% dari total tagihan;

bahwa berdasarkan hasil uji kebenaran materi tersebut, Majelis berpendapat bahwa tidak terdapat Biaya Perjalanan Dinas yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto;

bahwa dengan demikian tidak terdapat data/bukti, dasar hukum dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk dapat mempertimbangkan Permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas HPP – Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp 515.902.374,00 Tetap Dipertahankan.

HPP - Perayaan/Upacara sebesar Rp 16.102.203,00 : Bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding :

Buku Besar Januari – Juni 2008 Menurut Pemohon Banding :

bahwa sesuai SPT yang telah dilaporkan dengan Buku Besar dan telah dikoreksi fiskal dalam SPT Tahunan.

Menurut Terbanding :

bahwa Terbanding melakukan koreksi HPP-Perayaan dan Upacara sebesar Rp. 16.102.203,00 karena biaya menurut Ledger lebih kecil dari yang dilaporkan dalam SPT;

bahwa dalam uji bukti, Pemohon Banding mengemukakan alasan bahwa atas biaya tersebut telah dikoreksi fiskal dalam SPT Tahunan namun Pemohon Banding tidak menunjukkan bukti rekonsiliasi fiskal dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2008 sehingga argumentasi Pemohon Banding tidak dapat diyakini kebenarannya;

bahwa berdasarkan hal tersebut maka Terbanding tetap berpendapat bahwa atas biaya tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan hasil uji kebenaran materi tersebut, menurut Majelis bahwa dengan tidak dapatnya Pemohon Banding menunjukkan bukti rekonsiliasi fiskal di dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2008 untuk mendukung argumentasinya, Majelis sependapat dengan Terbanding bahwa Biaya Perayaan dan Upacara sebesar Rp. 16.102.203,00 tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto;

bahwa dengan demikian tidak terdapat data/bukti, dasar hukum dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk dapat mempertimbangkan Permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas HPP – Biaya Perayaan dan Upacara sebesar Rp 16.102.203,00 Tetap Dipertahankan;

Rekapitulasi Koreksi Harga Pokok Penjualan : Menurut

Uraian Pemohon

Banding (Rp)

Terbanding (Rp)

Majelis

(Rp) Keterangan HPP - Biaya

Administrasi Kantor

0 512.262.569,00 54.906.069,00Dipertahankan

Sebagian HPP - Biaya Perjalanan Dinas

0 515.902.374,00 515.902.374,00Tidak Dipertahankan

HPP - Biaya Perayaan dan Upacara

0 6.102.203,00 6.102.203,00Tidak Dipertahankan

--- --- ---

0 1.044.267.146,00 986.910.646,00 Dipertahankan Sebagian Koreksi Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp 894.837.391,00

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menurut

Terbanding

: bahwa koreksi Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp 894.837.391,00, terdiri dari:

1. Koreksi Pengurang Penghasilan Bruto atas Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00 2. Koreksi Pengurang Penghasilan Bruto atas Biaya Lain-lain sebesar Rp. 300.104.209,00

bahwa koreksi Beban Penjualan pada Pompa dan Muat adalah koreksi berupa pajak ekspor yang tidak didukung dengan bukti pembayaran pajak ekspornya;

bahwa koreksi Beban Umum dan Administrasi pada Biaya Lain-lain karena biaya tersebut menurut buku besar lebih kecil dari yang dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT;

Menurut Pemohon Banding

: bahwa koreksi beban penjualan sebesar Rp 594.733.182,00 tersebut merupakan biaya pajak ekspor yang harus dikeluarkan untuk kepentingan ekspor dan didukung dengan bukti pembayaran berupa bukti transfer dan Rekening Koran;

bahwa koreksi biaya umum lainnya sebesar Rp 300.104.209,00 tersebut sesuai dengan biaya yang dikeluarkan sebagaimana tercatat dalam buku besar (GL) dengan SPT;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(6)

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan data/bukti yang tersedia serta penjelasan para pihak selama persidangan, dapat dikemukakan hal-hal berikut :

bahwa perincian koreksi Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp 894.837.391,00 adalah sebagai berikut : Koreksi PPB – Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00

Koreksi PPB – Biaya Lain-Lain sebesar Rp. 300.104.209,00

bahwa sehubungan pada saat Pemeriksaan Pemohon Banding tidak memberikan data, informasi sehingga data, informasi yang diberikan pada saat proses Keberatan tidak dipertimbangkan sesuai dengan Pasal 26A ayat (4) UU KUP, maka kepada para pihak diminta untuk melakukan uji kebenaran materi ;

bahwa berdasarkan Berita Acara Uji Materi tanggal 29 Mei 2012, dapat dikemukakan hal-hal berikut : Koreksi PPB – Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00

Bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding : Fotocopi tanda terima rekening koran Buku Besar Januari – Juni 2008 Rekening Koran

Bukti pendukung dengan nilai total Rp. 594.733.182,00 Menurut Pemohon Banding :

bahwa koreksi beban penjualan tersebut merupakan biaya ekspor yang harus dikeluarkan untuk kepentingan ekspor dan didukung dengan bukti pembayaran berupa bukti pembayaran berupa bukti transfer dan rekening koran;

Menurut Terbanding :

Terbanding melakukan koreksi atas PPB – Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00 biaya tersebut merupakan biaya ekspor yang tidak didukung dengan bukti pembayaran pajak ekspornya;

Bahwa pada saat penelitian keberatan, Terbanding tetap mempertahankan koreksi karena sesuai dengan Pasal 26 A ayat (4) UU KUP bahwa data, informasi dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan tidak dapat dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya;

Dalam hal ini bukti yang ditunjukkan saat keberatan merupakan dokumen yang dimiliki oleh Pemohon Banding sehingga seharusnya data tersebut dapat diberikan pada saat pemeriksaan;

Dalam uji bukti, Pemohon Banding menunjukkan bukti berupa fotocopi surat permohonan transfer dana senilai Rp. 2.021.989.236,00 dan fotocopi rekening koran Bank Niaga bulan Februari 2008;

Terbanding berpendapat bahwa bukti pendukung tersebut tidak menunjukkan adanya pembayaran pajak ekspor sebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon Banding karena baik dalam rekening koran maupun permohonan transfer dana tersebut tidak terdapat keterangan bahwa transfer yang dilakukan Pemohon Banding terkait dengan pajak ekspor;

Berdasarkan hal tersebut maka Terbanding tidak dapat meyakini bahwa adanya pembayaran pajak ekspor yang dilakukan oleh Pemohon Banding sehingga Terbanding tetap berpendapat bahwa atas biaya tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan Laporan Penelitian Keberatan Nomor : Lap-607/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 22 November 2010 yaitu angka VII huruf C .g (halaman 18): Atas koreksi biaya pompa dan muat sebesar Rp.

594.733.132,00 dapat dikemukakan hal-hal berikut :

1. Atas biaya pompa dan muat, Pemeriksa melakukan koreksi sebesar Rp. 594.733.182,00 dengan penjelasan sebagai berikut :

Koreksi sebelum pembahasan akhir = Rp. 7.151.210.102,00 Koreksi setelah pembahasan akhir = Rp. 594.733.182,00 Koreksi yang dibatalkan = Rp. 6.556.476.920,00

2. Atas koreksi sebesar Rp. 594.733.182,00 tetap dipertahankan, karena pada saat pembahasan akhir Wajib Pajak tidak dapat memberikan data/dokumen yang mendukung pengeluaran biaya tersebut;

3. Dalam proses keberatan, Wajib Pajak menyampaikan data/dokumen berupa : Buku Besar Biaya Ekspor,Voucher BNA062 tanggal 27 Februari 2008, surat permohonan transfer dana, dan rekening koran;

4. Sesuai dengan ledger (akun no : XX.XX0.0X0000-00 – biaya export + loading Surv. P) yang disampaikan Wajib Pajak, diketahui adanya pengeluaran biaya export dengan rincian sebagai berikut :

Tanggal Uraian Jumlah Ket.

29-02-2008 3/KTR-EKS/XII/7 CARGILL BNA62

11.562.480 D 29-02-2008 4/KTR-EKS/XII/7 KLK

BNA62

666.775.880 D 30-04-2008 LKLBHN DANA IMPORT

BNA19

( 98.905.178 ) K

30-04-2008 DOKUMEN CPO BNA05 9.150.000 D

30-04-2008 URUS DOKUMEN CPO BNA05

6.150.000 D

JUMLAH 594.733.182 D

5. Sesuai dengan Pasal 26A ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009, mengatur bahwa Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi atau, keterangan lain dimaksud tidak dapat dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya;

6. Peneliti berpendapat bahwa data/dokumen yang disampaikan Wajib Pajak dalam proses keberatan merupakan data/dokumen yang dimiliki oleh Wajib Pajak, dengan demikian seharusnya data/dokumen tersebut dapat diberikan pada saat pemeriksaan;

7. Sesuai uraian diatas, maka peneliti tidak dapat memperhitungkan data/dokumen yang disampaikan Wajib Pajak dalam proses keberatan, dan mengusulkan untuk menolak keberatan Wajib Pajak dan mempertahankan koreksi Pemeriksa atas biaya pompa dan muat sebesar Rp. 594.733.182,-;

bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, Majelis berpendapat :

bahwa alasan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding adalah karena Pemohon Banding tidak memberikan data/bukti pada saat pemeriksaan;

bahwa data yang tidak diberikan oleh Pemohon Banding pada saat Pemeriksaan bukan berarti bahwa atas pengeluaran Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00 tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti, tetapi semata-mata karena keterikatan Terbanding terhadap ketentuan yang diatur di dalam Pasal 26A ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009, karena pada saat proses keberatan Terbanding telah mengungkapkan bahwa dari ledger (akun no : XX.XX0.0X0000-00 – biaya export + loading Surv. P) yang disampaikan Wajib Pajak, diketahui adanya pengeluaran biaya export dengan rincian sebagai berikut :

Tanggal Uraian Jumlah Ket.

29-02-2008 3/KTR-EKS/XII/7 CARGILL BNA62

11.562.480 D 29-02-2008 4/KTR-EKS/XII/7 KLK

BNA62

666.775.880 D 30-04-2008 LKLBHN DANA IMPORT

BNA19

( 98.905.178 ) K

30-04-2008 DOKUMEN CPO BNA05 9.150.000 D

30-04-2008 URUS DOKUMEN CPO BNA05

6.150.000 D

JUMLAH 594.733.182 D

bahwa berdasarkan Berita Acara Uji Materi tanggal 29 Mei 2012 diketahui bahwa untuk proses uji kebenaran materi atas koreksi Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp.894.837.391,00 yaitu untuk koreksi PPB;

Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00, Pemohon Banding menyerahkan bukti-bukti a.1. : Bukti pendukung dengan nilai total Rp. 594.733.182,00;

Berdasarkan hal tersebut diatas, Majelis meyakini bawa transaksi pengeluaran biaya pompa muat sebesar Rp. 594.733.182,00 telah didukung oleh bukti-bukti yang valid;

bahwa dengan demikian, menurut Majelis terdapat data/bukti, dasar hukum dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk dapat mempertimbangkan Permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas PPB - Biaya Pompa Muat sebesar Rp. 594.733.182,00, Tidak Dipertahankan;

Koreksi PPB – Biaya Lain-Lain sebesar Rp. 300.104.209,00 Bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding :

Buku Besar Januari – Juni 2008 Menurut Pemohon Banding :

bahwa koreksi beban usaha pada Harga Pokok Penjualan tersebut telah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan sebagaimana yang tercatat dalam buku besar (GL) dengan SPT WP;

Menurut Terbanding :

Terbanding melakukan koreksi atas PPB–Biaya Lain-Lain sebesar Rp. 300.104.209,00 karena biaya menurut ledger lebih kecil dari yang dilaporkan dalam SPT;

Dalam uji bukti, Pemohon Banding tidak menunjukkan bukti pendukung atas koreksi PPBBiaya Lain-Lain sebesar Rp. 300.104.209,00;

Berdasarkan hal tersebut maka Terbanding tetap berpendapat bahwa atas biaya tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, Majelis berpendapat :

bahwa bukti-bukti transaksi baik internal maupun eksternal adalah merupakan original document yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam pembukuan;

bahwa transaksi yang telah dicatat di dalam Buku Besar dan setelah dilakukan penyesuaian (kalau ada),penutupan perkiraan, pada akhirnya dari saldo-saldo Buku Besar tersebut akan disusun Laporan Keuangan yang terdiri antara lain Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi;

bahwa angka-angka yang tercantum di dalam SPT Tahunan PPh Badan adalah merupakan angka- angka yang dikutip dari Laporan Keuangan;

bahwa apabila seluruh transaksi yang didukung oleh bukti-bukti telah dicatat di dalam pembukuan dengan benar, seharusnya tidak akan terdapat perbedaan jumlah antara Buku Besar dengan SPT Tahunan PPh Badan karena angka yang tercantum di dalam SPT Tahunan PPh Badan adalah dikutip dari saldo-saldo Buku Besar;

bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Majelis tidak meyakini keabsahan dari pengeluaran Biaya Lain- Lain sebesar Rp. 300.104.209,00;

bahwa dengan demikian, tidak terdapat data/bukti, dasar hukum dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk dapat mempertimbangkan Permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas PPB – Biaya Lain-Lain sebesar Rp. 300.104.209,00 Tetap Dipertahankan;

Rekapitulasi Koreksi :

Menurut

No. Uraian Terbanding

( Rp.)

Majelis ( Rp.)

Keterangan

1. Koreksi Peredaran Usaha : Koreksi Penjualan CPO

11.408.720.932,00 9.053.853.280,00

Dipertahankan Sebagian Koreksi

Penjualan IKS

118.576.725,00 33.060.964,00

Dipertahankan Sebagian Koreksi Klaim

Mutu

10.586.569,00 10.586.569,00

Tetap Dipertahankan

Kelapa Sawit

Koreksi

Peredaran Usaha

11.537.884.226,00 9.097.500.813,00

Dipertahankan Sebagian

2. Koreksi Harga Pokok Penjualan :

HPP- Administrasi Kantor

512.262.569,00 454.906.069,00

Dipertahankan Sebagian HPP-Perjalanan

Dinas

515.902.374,00 515.902.374,00

Tetap Dipertahankan HPP-Perayaan

dan Upacara

16.102.203,00 16.102.203,00

Tetap Dipertahankan Koreksi Harga

Pokok Penjualan

986.910.646,00 986.910.646,00

Dipertahankan Sebagian

3. Koreksi Pengurang Penghasilan Bruto : Koreksi PPB – Biaya Pompa Muat

594.733.182,00 0

Tidak Dipertahankan Koreksi PPB –

Biaya Lain-Lain

300.104.209,00 300.104.209,00

Tetap Dipertahankan Koreksi

Pengurang Penghasilan Bruto

894.837.391,00 300.104.209,00

Dipertahankan Sebagian

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(7)

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding atas sengketa pajak terhadap terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-607/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 22 November 2010 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPh Badan Nomor : 00002/206/08/091/09 tanggal 15 Oktober 2009 Tahun Pajak 2008 atas nama : PT. XXX, dengan perhitungan sebagai berikut :

Uraian Rp

Penghasilan Neto cfm Majelis Kompensasi Kerugian Penghasilan Kena Pajak Pajak Terutang

Kredit Pajak

Jumlah PPh yang kurang/(lebih) dibayar Sanksi Administrasi :

16 bln X 2% X Rp 3.506.608.786 Jumlah PPh yang masih harus dibayar

203.854.174.956 - 203.854.174.956 61.138.752.486 57.632.143.700 3.506.608.786 1.122.114.812 4.628.723.598

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Gambar

Tabel Nilai Koreksi

Referensi

Dokumen terkait

Seperti putusan pengadilan pajak yang bisa digunakan sebagai yurisprudensi Nomor 43259/PP/M.I/15/2013 atas nama Wajib Pajak lain yang peredaran usahanya juga dikoreksi oleh

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan, hasil uji bukti dan dokumen pendukung yang ada Majelis berpendapat bahwa sesuai ketentuan pasal 6 ayat (1) huruf a

bahwa berdasarkan bukti-bukti di atas Majelis berpendapat Pemohon Banding melakukan kesalahan memasukkan biaya penyusutan 2 (dua) kali dalam dalam pengisian Surat Pemberitahuan

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, meneliti dan mempelajari lebih lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.36702/PP/M.I/16/2012 tanggal

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis berpendapat dan menilai sesuai dengan pembuktian yang diperlihatkan dalam persidangan oleh Pemohon Banding

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.34005/PP/M.XIII/15/2011 tanggal 4 Oktober 2011,

Bahwa didalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.54710/PP/M.IIB/16/2014 tanggal 17 Juli 2014 telah terdapat kekhilafan Majelis Hakim karena dalam putusannya Majelis Hakim

1.724.406.559,00 merupakan pembayaran atas bunga pinjaman yang transaksinya merupakan transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa, dan Terbanding memang mempunyai wewenang