KATALOG / CATALOG : 1403.5308
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LEMBATA
ISSN : 02152223
Nomor Publikasi / Publication Number : 5308.05.01
Katalog BPS / Catalog : 1403.5308
Ukuran Buku / Book Size : 15 Cm X 21 Cm
Jumlah Halaman / Total Pages : liii + 247
Naskah/ Manucrsipt : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata
BPS, Statistics of Lembata Regency
Penyunting / Editor :
Seksi Statistik Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik Division of Data Processing Integration and Statistical Disemination
Gambar Kulit/ Art Designer :
Seksi Statistik Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik Division of Data Processing Integration and Statistical Disemination
Diterbitkan Oleh / Published By :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata / BPS, Statistik Of Lembata Regency
BOLEH DIKUTIP DENGAN MENYEBUTKAN SUMBERNYA May be cited with reference to be source
020
060
070
Skala = 1 : 500.000
030
011 010
050 040
Keterangan :
: Batas Kabupaten
: Batas Kecamatan
010 : Nagawutun
011 : Wulandoni
020 : Atadei
030 : Ile Ape
040 : Lebatukan
050 : Nubatukan
060 : Omesuri
070 : Buyasuri
BUPATI LEMBATA SAMBUTAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya publikasi Lembata Dalam Angka 2008 yang berisi hasil kumpulan data primer dan sekunder yang menggambarkan lembata. Informasi yang disajikan dalam buku ini diharapkan berguna, tidak hanya untuk instansi pemerintah namun juga kalangan lain yang membutuhkannya seperti instansi swasta, peneliti dan mahasiswa.
Kami menyadari dalam era informasi sekarang ini, data statistik telah menjadi kebutuhan penting untuk perencanaan dan evaluasi hasil program pembangunan.
Karena itu, kesinambungan buku ini harus dipertahankan di masa yang akan datang termasuk keakuratan dan kualitas data.
Saya sangat mengharapkan kepada institusi yang terkait untuk mendukung BPS Kabupaten Lembata agar Lembata Dalam Angka dapat dipublikasikan setiap tahun dengan kualitas terbaik. Dengan menyediakan data yang dibutuhkan, pemerintah berharap dapat memiliki data yang baik yang dapat diinformasikan dan digunakan oleh masyarakat juga institusi.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada BPS Kabupaten Lembata dan instansi lain yang telah membantu terbitnya buku ini. Saya juga berharap buku ini dapat berguna sebagai sumber data untuk semuanya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita sekalian.
Lewoleba, Oktober 2008 Bupati Lembata,
Drs. Andreas Duli Manuk
REGENT OF LEMBATA FOREWORD
Thank to Allah Almighty for the publication of Lembata In Figures 2008 which contents the results of the compilation of primary and secondary data about Lembata. The information presented in this book is useful not only for the government institutions but also for anyone else who are in need of, for example private institutions, researchers and students.
We realize that in the era of information nowadays, statistical data has become crucial needs for planning and evaluating the results of development programs.
Therefore, the continuity of this book should be maintained in the future including the accuracy and quality of the data.
I strongly recommend to the related institutions to support BPS – Statistics of Lembata Regency in such a way that the Lembata in Figure can be published every year on the best quality. By the way of supplying the data needed, the government always concerned to have reliable data that can be informed and shared to people and institutions.
Acknowledgements are due to BPS – Statistics of Lembata Regency and other instances that have helped to publish this book. I do hope this book could be useful as data source for everyone.
God bless us.
Lewoleba, Oktober 2008 Regent of Lembata,
Drs. Andreas Duli Manuk
KATA PENGANTAR
Lembata Dalam Angka 2008 ini merupakan kelanjutan dari publikasi tahun sebelumnya. Publikasi ini memuat berbagai macam informasi yang berkaitan dengan keadaan sosial dan perekonomian di Kabupaten Lembata yang disajikan setiap tahun oleh BPS Kabupaten Lembata.
Sumber data yang digunakan berasal dari kegiatan rutin seperti survei dan sensus dan juga dilengkapi dengan data sekunder yang diperoleh dari berbagai institusi pemerintah dan swasta yang berlokasi di Lembata.
Kami berharap informasi tersebut dapat dipergunakan tidak hanya untuk memenuhi permintaan data yang mendasar namun juga untuk rencana pembangunan dan evaluasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait atas bantuan dan parsitipasinya dalam pengembangan publikasi ini. Kami berharap kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.
Lewoleba, Oktober 2008 Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata, Kepala,
Marselinus Ch. Koten,SE NIP 340014204
PREFACE
This Lembata in Figures 2008 is the continuation of the previous -years publica- tion. It provides various kinds of data concerning with social and economic aspects in Lembata Regency that is issued annually by BPS – Statistics of Lembata Regency.
The sources of the data compiled are basically from routine activities, such as surveys and censuses, and also supplemented by the secondary data by various governmental and private agencies locating in Lembata.
We hope that information could be used not only to fulfill the demand of basic information, but also to make the Lembata development planning and evaluation steadier.
We would like to thanks to everyone for their help and participation for the improvement of the publication. We hope that our relationship could be improved in the future.
Lewoleba, Oktober 2008 Statistics of Lembata Regency Chief,
Marselinus Ch. Koten,SE NIP 340014204
LEMBATA IN FIGURES 2008 xi
D A F T A R I S I contents
Halaman / Page
Peta Kabupaten Lembata / Map of Lembata iii
Foto / Picture v
Sambutan / Foreword vii
Kata Pengantar / Preface ix
Daftar Isi / Contents xi
Daftar Tabel / List of Tables xiii
Daftar Gambar / List of Figure xxxi
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik xxxiii
1. Keadaan Geografis / Geography Situation 3
2. Pemerintahan / Goverment 21
3. Penduduk Dan Tenaga Kerja / Population And Labor Force 35
3.1. Penduduk / Population 37
3.2 Kelahiran dan Kematian / Fertility and Mortality 53
3.2. Tenaga Kerja / Labour Force 58
4. Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga / Consumption and Household 65
5. Sosial / Social Affairs 77
5.1. Pendidikan / Education 79
5.2. Kesehatan / Healty 91
5.3 Kriminalitas / Crimes 105
5.4 Agama / Religion 109
5.5. Sosial Lainnya / Others Social Affairs 117
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xii
6.1. Tanaman Pangan / Food Crops 123
6.2. Perkebunan / Estate Crops 135
6.3. Kehutanan / Forestry 144
6.4. Perikanan / Fishery 147
6.5. Peternakan / Animal Husbandry 157
7. Industri, Listrik dan Air Minum / Industry, Electricity and Drinking Water 165
7.1. Industri / Industry 166
7.2 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying 172
7.3 Listrik / Electricity 174
7.4 Air Minum / Drinking Water 181
8. Perdagangan, Hotel dan Pariwisata / Trading, Hotels and Tourism 185 9. Transportasi dan Komunikasi / Transportation and Communication 191 9.1 Perhubungan Darat / Landways Transportation 193 9.2 Perhubungan Udara / Air Transportation 196 9.3. Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecommunication 198 10. Keuangan dan Harga / Finance and Prices 203
10.1. Keuangan Daerah / Regional Finance 204
10.2. Perbankan / Banking 208
10.3. Koperasi / Cooperation 213
11. PDRB / Gross Domestic Regional Product 217
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xiii
D A F T A R T A B E L LIST OF TABLES
Halaman / Page 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Lembata Menurut Kecamatan 2007
The Area of Lembata Regency by District 2007 4
1.2 Luas Wilayah Kabupaten Lembata Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2007
The Area of Lembata Regency by Villages 2007
6
1.3 Banyaknya Hari Hujan Menurut Kecamatan dan Bulan 2007
To The Number of Days of Rainfall According to District and Month 2007 14 1.4 Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan dan Bulan 2007
To The Number Of Rainfall According to District And Month 2007 16 2.1 Banyaknya Desa/Kel, Dusun/Lingkungan, RW, RT dan Jarak
dari Ibukota Kecamatan Ke Ibukota Kabupaten Menurut Kecamatan 2007
The Number of Villages, Dusun/Lingkungan, RW, RT and Apart From Capital Of District to Capital Of Regency by district 2007
22
2.2 Banyaknya Desa/Kelurahan, Dusun/Lingkungan, RW, RT dan Jarak dari Ibukota Desa/Kel. ke Ibukota Kecamatan 2007 The Number of Village, Dusun, RW, RT and Apart from Village to District Town 2007
23
2.3
2.4
Jumlah Perolehan Suara Sah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Tahun 2008 Menurut Kecamatan
Governor Election Result by District 2008
Jumlah Pemilih Seluruh TPS dan PPS di Wilayah Kabupaten Lembata Tahun 2008
The Number of Elector by District 2008
31
32
3.1.1 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Kepadatan Ruta dan Penduduk Menurut Kecamatan 2007 Total Area, Households, Population and Population/Households Density by District 2007
39
LEMBATA IN FIGURES 2008 xiv
Population by District and Sex 2007
3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan 2007
Population by District and Citizenship 2007 43
3.1.4 Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Desa/
Kelurahan dan Jenis Kelamin 2007
Number of Households and Population by Village and Sex 2007
44
3.1.5 Persentase Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2007
Percentage of Population by Age Group and Sex 2007
52
3.2.1
3.2.2
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup 2005-2007 Persentage of Women up to 10 year by Number of Children Ever Born 2005–2007
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak Masih Hidup 2005-2007 Persentage of Women up to 10 year by Number of Children Still Live 2005 – 2007
53
54
3.2.3 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal 2005-2007 Persentage of Women up to 10 year by Number of Children Has Die 2005 – 2007
55
3.2.4
3.2.5
Angka Kelahiran Kasar (CBR) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2007
Crude Birth Rate by District and Sex 2007
Angka Kematian Kasar (CDR) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2007
Crude Death Rate by District and Sex 2007
56
57
3.3.1 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan dan Jenis Kelamin 2007
Population Aged 15 Years and Over by Type of Activity and Sex 2007
58
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xv
3.3.2
3.3.3
3.3.4
Tingkat Parsitipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin 2003 – 2007
Labor Force Parcitipation Rates (LFPR) by Sex 2003 – 2007
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin 2007
Population Aged 15 Years and Over by Employment Status and Sex 2007 Permintaan Penempatan Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007
Labour Location Request by Sex 2007
59
60
61
3.3.5 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kabupaten Lembata Tujuan Luar Negeri Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Secara Legal 2007
Legal Labour Location Request by Sex 2007
62
4.1 Penduduk Menurut Golongan Pengeluran Per Kapita Sebulan Tahun 2007
Population by Monthly Per Capita Expenditure Classes 2007
66
4.2 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran Untuk Makanan
Average Per Capita Monthly Expenditure by Expenditure Items for Food 2007
67
4.3 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran Untuk Non Makanan 2007
Average Per Capita Monthly Expenditure by Expenditure Items for Non Food 2007
68
4.4 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran 2003 - 2007
Average Per Capita Monthly Expenditure by Expenditure Items 2003-2007
69
4.5 Distribusi Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal
Percentage of Household by House Status 2007
70
4.6 Distribusi Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal 2007
Percentage of Household by Area of Floor 2007
71
LEMBATA IN FIGURES 2008 xvi
Percentage Of Household by Source Drinking Water 2007 4.8
4.9
Distribusi Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar 2007
Percentage Of Household by Toilet Facility 2007
Distribusi Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan 2007
Percentage Of Household by Light Source 2007
73
74
5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Di Bawah Depdiknas Menurut Tingkat Pendidikan 2007
Number of School, Teacher and Pupil Under Departement of National Education by Education Level 2007
79
5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta Di Bawah Dinas PK Menurut Kecamatan Tahun 2007
Number of School, Teacher and Pupil Under Departement of National Education by Education Level 2007
80
5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SLTP Negeri dan Swasta di Bawah Dinas PK Menurut Kecamatan 2007
Number of School, Teacher and and Pupils State and Private Junior High School Under the Departement of National Education by District 2007
81
5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SMU Negeri dan Swasta di Bawah Dinas PK Menurut Kecamatan 2007
Number of School, Teacher and and Pupils State and Private Senior High School Under the Departement of National Education by District 2007
82
5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid SMK Negeri dan Swasta di Bawah Dinas PK Menurut Kecamatan 2007
Number of School, Teacher and and Pupils State and Private Senior High School (Vocational) Under the Departement of National Education by District 2007
83
5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri dan Swasta Di Bawah Dinas Non PK Menurut
Kecamatan 2007
Number of School, Teacher and and Pupils Non- Departement of National Education by District and School Status 2007
84
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xvii
5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri dan Swasta Di Bawah Dinas Non PK Menurut Kecamatan 2007
Number of School, Teacher and and Pupils Non- Departement of National Education by District and School Status 2007
85
5.1.8 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan Swasta Di Bawah Dinas Non PK Menurut Kecamatan 2007
Number of School, Teacher and and Pupils Non- Departement of National Education by District and School Status 2007
86
5.1.9 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin 2007
Population Aged 5 Years and Over by Diploma Attainment and Sex 2007
87
5.1.10 Penduduk Berumur 7 - 24 Tahun Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis dan Jenis Kelamin 2007 Population Aged 7-24 Years by Literaccy Ability and Sex 2007
88
5.1.11 Penduduk Berumur 7 - 24 Tahun Menurut Status Pendidikan yang Dimiliki dan Jenis Kelamin 2007
Population Aged 7-24 Years by Education and Sex 2007
89
5.2.1 Banyaknya Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Jenis dan Kecamatan 2007
Number of Hospital and Beds Capacity by Type of Hospital 2007
90
5.2.2 Banyaknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menurut Jenis Fasilitas dan Kecamatan 2007
Number of Health center and center by District 2007
91
5.2.3 Banyaknya Tenaga Pelayanan Kesehatan Menurut Status Tenaga Kesehatan dan Kecamatan 2007
Number of Health Personal Service by Health Personal Status and Distrct 2007
92
5.2.4 Banyaknya Kelahiran Menurut Tenaga Penolong Kelahiran dan Kecamatan 2007
Number of Birth by Health Personal Service and District 2007
93
LEMBATA IN FIGURES 2008 xvii
Number of Mortality ( Mother and Child ) by Distrct 2007 5.2.6
5.2.7
Banyaknya Penderita yang Diopname di RSUD Lewoleba Menurut Jenis Penyakit 2007
Number of Opname Patient in Lewoleba Hospital by Kind of Diseases 2007 Banyaknya Penderita yang Diopname di RSU Bukit Lewoleba Menurut Jenis Penyakit 2007
Number of Opname Patient in Bukit Hospital by Kind of Diseases 2007
95
96
5.2.8 Jumlah Penyakit yang Terjadi pada Usia 0- 28 Hari pada Tahun 2007
Number of Patient Age 1 to 28 days old by Kind of Diseases 2007
97
5.2.9 Jumlah Penyakit yang Terjadi pada usia 1 Bulan – 1 Tahun pada Tahun 2007
Number of Patient 1 Month to 1 Year Old by Kind of Diseases 2007
98
5.2.10 Jumlah Penduduk yang Divaksinasi Menurut Kecamatan dan Jenis Vaksinasi 2007
Number of Population With Vacination by Distyrict and Vaccination Kind 2007
99
5.2.11 Jumlah Klinik Keluarga Berencana Menurut Kecamatan dan Status Pemilikan 2007
Number of Family Planning in Lembata Regency by District and Status 2007
100
5.2.12 Jumlah Klinik KB dan Akseptor Baru Menurut Kecamatan
Number of Family Planning and new Acceptor by District 2007 101 5.2.13 Banyaknya Akseptor KB Aktif Menurut Kecamatan dan
Metode Kontrasepsi 2007
Number of Active Acceptor by Contraception Methode and District 2007
102
5.2.14 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Peserta KB Aktif (CU) Menurut Kecamatan
Number of Available Age Couples and Active Acceptor by District 2007
104
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xix
5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh DalamPerkara Pidana yang Diselesaikan Pengadilan Negeri Larantuka Menurut Bulan Putusan 2007
Number of Settled Criminal Cases 2007
105
5.3.2 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diselesaikan Pengadilan Negeri Larantuka Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan
Bulan Putusan 2007
Number of Settled Criminal Cases by Age Group and Sex 2007
106
5.3.3 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh dalam Perkara Pidana yang Diselesaikan Pengadilan Negeri Larantuka Menurut Sikap Terhadap Keputusan dan Bulan Putusan Tahun 2007
Number of Settled Criminal Cases by Respond 2007
107
5.3.4 Tambahan Narapidana Berdasarkan PutusanPengadilan Menurut Jenis Kejahatan/Pelanggaran dan Jenis Kelamin Tahun 2007
Additional Prisoner and Settled by Court, by Type of Verdic and Sex 2007
108
5.4.1 Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama 2007
Population by District and Religion 2007 109
5.4.2 Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Golongan Agama dan Kecamatan 2007
Number of Mosque, Church, Temple and Vikoa by District 2007
110
5.4.3 Banyaknya Rohaniwan Katholik Menurut Status dan Kecamatan 2007
Number of Catholic Spiritualist by Citizenship and District 2007
111
5.4.4 Banyaknya Rohaniwan Protestan Menurut Status dan Kecamatan 2007
Number of Christian Spiritualist by Citizenship and District 2007
112
5.4.5 Banyaknya Rohaniwan Islam Menurut Status dan Kecamatan 2007
Number of Moslem Spiritualist by Citizenship and District 2007
113
5.4.6 Banyaknya Rohaniwan Hindu Menurut Status dan
Kecamatan 2007 114
LEMBATA IN FIGURES 2008 xx
5.4.7 Banyaknya Nikah, Talaq, Cerai dan Rujuk Menurut Kecamatan 2007
Number of Marriage, Separate, Divorce, Reconciliation by District 2007
115
5.4.8
5.5.1
5.5.2
Banyaknya Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan 2007
Number of Hadji Pilgerims by Sex and District 2007
Banyaknya Penduduk Lanjut Usia (Jompo) Terlantar, Anak Yatim Piatu Menurut Kecamatan 2007
Number People With Social Welfare Problem by District 2007
Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial Ekonomi dan Masyarakat Terasing Menurut Kecamatan 2007
Number People With Social Welfare Problem by District 2007
116
117
118
5.5.3 Banyaknya Panti Asuhan Pemerintah dan Swasta Serta Anak Asuh per Kecamatan 2007
Number of Public and Private Orphanage and Orphan by District 2007
119
6.1.1 Luas Panen dan Produksi Padi Menurut Kecamatan 2007
Harvested Area and Production of Paddy by District 2007 123 6.1.2 Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan
Tahun 2007
Harvested Area and Production of Wetland Paddy by District 2007
124
6.1.3 Luas Panen dan Produksi Padi Ladang Menurut Kecamatan Tahun 2007
Harvested Area and Production of Dryland Paddy by District 2007
125
6.1.4 Luas Panen dan Produksi Jagung Menurut Kecamatan Tahun Tahun 2007
Harvested Area, Yield Ratwe and Production of Maize by District 2007
126
6.1.5 Luas Panen dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kecamatan Tahun 2007
Harvested Area and Production of Cassava by District 2007
127
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xxi
6.1.6 Luas Panen dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kecamatan 2007
Harvested Area and Production of Sweet Potatoes by District 2007 128 6.1.7 Luas Panen dan Produksi kacang Tanah Menurut Kecamatan
Tahun 2007
Harvested Area and Production of Peanuts by District 2007
129
6.1.8 Luas Panen dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kecamatan Tahun 2007
Harvested Area and Production of Soybeans by District 2007
130
6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Komoditi 2007
Harvested Area of Food Crops in Lembata 2007
131
6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan 2002-2007
Food Crops Production in Lembata 2002-2007 132
6.1.11 Produksi Sayur-sayuran Menurut Jenis Sayur 2007
Vegetables Production in Lembata 2007 133
6.1.12 Produksi Buah-buahan Menurut Jenis 2007
Fruits Production in Lembata 2007 134
6.2.1 Luas dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan Tahun 2007
Coconut Planting Area and Production of Estate by District 2007
135
6.2.2 Luas dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan 2007
Coffee Planting Area and Production of Estate by District 2007 136 6.2.3 Luas dan Produksi Tanaman Cengkeh Menurut Kecamatan
Tahun 2007
Clove Planting Area and Production of Estate by District 2007
137
6.2.4 Luas dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan Tahun 2007
Cocoa Planting Area and Production of Estate by District 2007
138
6.2.5 Luas dan Produksi Tanaman Jambu Mette Menurut Kecamatan Tahun 2007
Chasen Planting Area and Production of Estate by District 2007
139
LEMBATA IN FIGURES 2008 xxii
Papere Planting Area and Production of Estate by District 2007 6.2.7 Luas dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan
Tahun 2007
Arreca nut Planting Area and Production of Estate by District 2007
141
6.2.8 Luas dan Produksi Tanaman Kapok Menurut Kecamatan Tahun 2007
Kapok Planting Area and Production of Estate by District 2007
142
6.2.9 Luas dan Produksi Tanaman Vanili Menurut Kecamatan Tahun 2007
Vanilla Planting Area and Production of Estate by District 2007
143
6.3.1 Produksi Hasil Hutan Menurut Kecamatan Tahun 2007
Forest Production by Kind and District 2007 144
6.3.2 Luas Kawasan Hutan Menurut Jenis dan Kecamatan 2007 Forest Area by Kind and District 2007
145
6.3.3 Letak dan Luas Lokasi Hutan Mangrove Menurut Kecamatan dan Kondisi Hutan Mangrove 2007
Mangrove Forest Area and Location by District and Condition
146
6.4.1 Banyaknya Rumah Tangga Perikanan Laut Menurut Kecamatan 2006
Number of Marine Fisheries Household by District 2006
147
6.4.2 Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan Laut Menurut Jenis Sarana Penangkapan dan Kecamatan 2006
Number of Marine Fisheries Household by District 2006
148
6.4.3 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan Menurut Kecamatan dan Jenis Kapal 2006
Number of Board by Type and District 2006
149
6.4.4 Jumlah Alat Penangkap Ikan Menurut Kecamatan dan Jenis Alat 2006
Number of Marine Fishing Gear by Type and District 2006
150
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xxiii
6.4.5 Produksi Perikanan Menurut Kecamatan dan Sub Sektor 2006 Fisheries Production by Type and District 2006
151
6.4.6 Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan dan Kecamatan Fisheries Production by Kind of Fish and District 2006
152
6.4.7 Produksi Kelautan Bukan Ikan Menurut Jenis dan Kecamatan Fisheries Production Not Fish by Kind and District 2006
155
6.5.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan Tahun 2007
Livestock Population by Kind and District 2007
157
6.5.2 Banyaknya Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan 2007
Poultry Population by Kind and District 2007 158
6.5.3 Banyaknya Produksi Telur Menurut Jenis Unggas 2001-2007
Egg Production by Kind of Poultry 2001- 2007 159
6.5.4 Banyaknya Ternak yang Dipotong di Luar umah Potong Hewan 2002-2007
Number of Livestock Slaughtered Not by Slaughtering House 2002-2007
160
6.5.5 Produksi Daging Menurut Jenis Ternak dan Unggas Tahun 2002-2007
Meat production by Kind of Livestock & Poultry 2002-2007
161
7.1.1 Banyaknya Perusahaan Industri Menurut Kecamatan dan Golongan Industri 2007
Number of Manufacturing Industry by District and Classification of Industry
166
7.1.2 Banyaknya Pekerja Perusahaan Industri Menurut Kecamatan dan Golongan Industri 2007
Number ofEmployment of Manufacturing Industry by District and Classification of Industry
167
7.1.3 Banyaknya Perusahaan Industri Menurut Kecamatan dan Jenis Industri 2007
Number of Manufacturing Industry by District and Title Industry 2007
168
7.1.4 Banyaknya PekerjaPerusahaan Industri Menurut Kecamatan
dan Jenis Industri 2007 170
LEMBATA IN FIGURES 2008 xxiv
7.2.1
7.2.2
Penggunaan Bahan Galian Golongan C Menurut Jenis Material Tahun 2005
Mining and Quarrying Cosumption by Material 2005 Indeks Kemahalan Konstruksi 2006 – 2007 Construction Price Index 2006 – 2007
172
173
7.3.1 Banyaknya Tenaga Listrik yang Dibangkitkan oleh PLN, Penggunaan serta Jumlah Pelanggan Menurut Kecamatan Tahun 2007
Electrical Power Produced, Utilizationand Number of Customer by District 2007
174
7.3.2 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi PLN Wilayah XI Sub Ranting Nagawutung per Bulan Electrical Power Produced and Number of Customer Nagawutung District by Month 2007
175
7.3.3 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi PLN Wilayah XI Sub Ranting Ile Ape per Bulan
Electrical Power Produced and Number of Customer Ile Ape District by Month 2007
176
7.3.4 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi PLN Wilayah XI Sub Ranting Hadakewa per Bulan Electrical Power Produced and Number of Customer by Month 2007
177
7.3.5 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi PLN Wilayah XI Sub Ranting Lamalera per Bulan
Electrical Power Produced and Number of Customer by Month 2007
178
7.3.6 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi PLN Wilayah XI Sub Ranting Omesuri per Bulan
Electrical Power Produced and Number of Customer by Month 2007
179
7.3.7 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi PLN Wilayah XI Sub Ranting Atawai per Bulan
Electrical Power Produced and Number of Customer by Month 2007
180
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xxv
7.4.1 Banyaknya Pelanggan Pemakai dan Nilai Pemakaian Air Menurut Jenis Pelanggan
Number of Customer Water Supply 2007
181
7.4.2 Banyaknya Tenaga Air yang Diproduksi dan Penggunaannya di Kabupaten Lembata 2005 – 2007
Water Production in Lembata 2005 - 2007
182
8.1 Jumlah Penginapan, Kamar, Tempat Tidur dan Tamu Menurut Kecamatan 2007
Number of Hotels/Lodgings, Rooms and Beds by District
186
8.2
8.3
Jumlah Kamar, Tempat Tidur, Tamu serta Tenaga Kerja Menurut Penginapan 2007
Number of Rooms, Bedsand Guest by Hotel/Losmen 2007
Banyaknya Tamu Domestik dan Asing Dirinci per Bulan 2007 Number of Guest by Month 2007
187
188
9.1.1 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan 2007
Length of Road byType of Surface and Status 2007 193
9.1.2 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan Kabupaten Lembata 2007
Length of Road by Road Classification 2007 194
9.1.3 Kondisi Jalan Kabupaten Lembata 2007
Road Condition in Lembata 2007 195
9.2.1 Banyaknya Pesawat yang Datang dan Berangkat Lewat Pelabuhan Udara Wunopito Dirinci per Bulan 2007
Number of Aircraft Arrivals and Departures via Wunopito Airport 2007
196
9.2.2 Banyaknya Penumpang yang Datang dan Berangkat Lewat Pelabuhan Udara Wunopito Dirinci per Bulan 2007
Number of PassengersArrivals and Departures via Wunopito Airport 2007
197
9.3.1 Banyaknya Surat yang Dikirim Lewat Kantor Pos dan Giro Lewoleba 2007
Number of Postal Mailed by Type 2007
198
9.3.2 Jumlah Langganan Telepon, Lalu Lintas Telepon dan Kata Telegrap Dirinci per Triwulan 2007
Number of Telephone Costumers by Lembata Regency 2007
199
LEMBATA IN FIGURES 2008 xxvi
Tahun Anggaran 2005
Regional Receipts of Lembata Regency by Fiscal Year 2005
10.1.2 Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata Berdasarkan Kinerja Tahun Anggaran 2005
Regional Receipts of Lembata Regency by Fiscal Year 2005
205
10.1.3 Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata Tahun Anggaran 2005
Actual Second Stage Autonomous Regional Receipts of Lembata Regency by Fiscal Year 2005
206
10.1.4 Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata Berdasarkan Kinerja Tahun Anggaran 2005
Actual Second Stage Autonomous Regional Receipts of Lembata Regency by Fiscal Year 2005
207
10.2.1 Banyaknya Kantor Bank per Kecamatan 2007
Number of Bank Offices in Lembata 2007 208
10.2.2 Jumlah Penyimpan dana pada Bank Penyelenggara Menurut Jenis Simpanan 2007
Number of Accounts in Banks by Banks and Type of Saving Deposits 2007
209
10.2.3
10.2.4
10.2.5
Jumlah dana Simpanan pada Bank Penyelenggara Menurut Jenis Simpanan 2007
Number of Outstanding Funds of Banks by Banks 2007
Posisi Kredit Perbankan Menurut Jenis Penggunaan 2007 Credits and Giro Position by Banks 2007
Posisi KUK dan Giro Perbankan 2007
Small Industry Credits and Giro Position by Banks 2007
210
211
212
10.3.1 Banyaknya Koperasi Unit Desa(KUD) dan Koperasi Non KUD Menurut Kecamatan dan Status Badan Usaha 2007
Number of Village Unit Cooperative and Other Cooperetive by District and Status 2007
213
10.3.2 Banyaknya Koperasi Unit Desa(KUD), Karyawan dan Anggota
Menurut Kecamatan 2007 214
LEMBATA DALAM ANGKA 2008 xxvii
Number of Member of Village Unit Cooperative by District and Status 2007
11.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Tahun Dasar 2000)
2003 – 2007
Gross Regional Domestic Product of Nusa Tenggara Timur by Industrial Origin at Current Market Prices 2003 - 2005
218
11.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000) 2003 – 2005
Gross Domestic Regional Bruto at Current Market Prices by Industrial Origin at Constant 2003 - 2005
219
11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2003- 2005
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of NTT at Current Market Prices by Industrial Origin 2003 - 2005
220
11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2003 – 2005
Percentage Distribution Regional Domestic Product At Constant 2000 of Gross Market Prices by Industrial Origin 2003 - 2005
221
11.5 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2005-2007 Chain Index of Regional Domestic Product At Current market Price 2000 of Gross Market Prices by Industrial Origin 2005-2007
222
11.6 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2005-2007
Chain Index of Regional Domestic Product At Constant 2000 of Gross Market Prices by Industrial Origin 2005-2007
223
11.7 Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha 2005-2007
Implisit Index Regional Domestic Product by Industrial Origin 2005-2007
224
xxxiii
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999
T E N T A N G
PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi asas kepaduan, keakuratan, dan kemutakhiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanis‐me penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupunkhusus menuju terwujudnya Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional perlu didukung upaya‐upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut Undang‐undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tantang Penyelenggaraan Statistik;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang‐undang Dasar 1945;
2. Undang‐undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);
xxxiv
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karateristik penduduk pada saat tertentu.
2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karateristik pertanian pada saat tertentu.
3. Sensus Ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karateristik usaha dan atau perusahaan pada saat tertentu.
4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari sesuatu populasi untuk memperkirakan karateristik suatu obyek pada saat tertentu.
5. Survei Antar Sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis.
6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam Undang‐undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, dan Lembaga‐lembaga lainnya di luar BPS.
xxxv
Bagian Pertama Statistik Dasar
Paragraf 1 Penyelenggaraan
Pasal 2
(1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar.
(2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
(3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 3 (1). Sensus terdiri dari:
a.
Sensus Penduduk;b.
Sensus Pertanian;c.
Sensus Ekonomi.
(2). Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada :
a.
Tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus Penduduk;b.
Tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian;c.
Tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi.Pasal 4
(1) Pencacahan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk.
xxxvi
kependudukan.
Pasal 5
(1) Pencacahan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahan pertanian, dan pengukuran obyek kegiatan statistik pertanian.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman kegiatan usaha di bidang pertanian, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.
Pasal 6
(1) Pencacahan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi.
Pasal 7
(1) Dalam penyelenggaraan sensus kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan.
(2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan bagian, seluruh atau gabungan desa dan atau kelurahan.
Pasal 8
(1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaraan sensus kepada masyarakat sebelum sensus dilaksanakan.
(2) Setiap penyelenggaraan sensus didahului dengan uji coba sensus.
Pasal 9
(1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyedianaan statistik dasar.
xxxvii
(3) Survei juga dilaksanakan diantara 2 (dua) sensus sejenis.
(4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus.
Pasal 10
(1) Wilayah pencacahan survei statistik dasar ditetapkan oleh BPS.
(2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh. Petugas survei yang ditetapkan oleh BPS.
Pasal 11
Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
Pasal 12
(1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
Pasal 13
(1) Dalam penyelenggaraan statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya.
(2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan prasarana penunjang untuk kelancaran pelaksanaan sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS.
xxxviii
Pasal 14
(1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensus yang diangkat secara sah oleh Kepala BPS.
(2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan.
(3) Petugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai insatnasi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat.
(4) Setiap petugas sensus wajib mengikuti pelatihan tata cara pelaksanaan sensus.
(5) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib :
a. memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal petugas sensus;
b. memeperhatikan nilai‐nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum;
c. menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya.
Pasal 17
Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasi atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.
Pasal 18
(1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri
xxxix
(2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus.
(3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Kepala BPS setalah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
Pasal 19 (1). Setiap responden sensus wajib:
a.
menerima petugas sensus;b.
memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus;c.
memberi izin petugas sensus memasang, memmeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat tinggal;d.
memberikan keterangan‐keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar;e.
memperlihatkan catatan tertulis, buku‐buku dan naskah‐naskah yang diperlukan oleh petugas sensus.(2). Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian sensus dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku‐buku, dan naskah‐
naskah.
(3). Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
(4). Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b.
xl
pasal 14, pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 18 berlaku juga bagi petugas survei statistik dasar.
(2). Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.
Paragraf 3 Pengolahan Hasil
Pasal 21
(1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkup satuan pemerintah terkecil.
(2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregasi dan bukan data individu.
Pasal 22
(1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan.
(2) Perwkilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Bagian Kedua Statistik Sektoral
Paragraf 1 Penyelenggaraan
Pasal 23
(1) Instansi Pemerintah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya.
xli
(3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus, wajib dilakukan bersama‐sama dengan BPS.
Pasal 24
(1) Dalam penyelenggaraan statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu‐waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pasal 25
(1) Instansi Pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang berangkutan.
(2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.
Pasal 26
(1). Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional.
(2). Penyelenggara survei statistik sektoral, wajib :
a.
memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS;b.
mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS;c.
menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukannya kepada BPS.
xlii
huruf a memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan digunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan.
(4). Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3) , diatur dengan Keputusan Kepala BPS.
Pasal 27
Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
Pasal 28
(1). Penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan atau masyarakat.
(2). Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
Paragraf 2 Petugas dan Responden
Pasal 29
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.
Pasal 30
(1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek penelitian sebeluam survei dilakukan.
(2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19.
xliii
Pasal 31
(1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannya.
(2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama‐sama dengan pihak lain.
Pasal 32
Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral.
Bagian Ketiga Statistik Khusus
Paragraf 1 Penyelenggaraan
Pasal 33
(1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat menyelenggarakan statistik khusus.
(2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama‐
sama dengan pihak lain.
Pasal 34
(1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu‐waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.
xliv
a.
survei yang hasilnya untuk dipublikasikan;b.
survei untuk kebutuhan intern.(2). Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) a turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional.
Pasal 35
(1). Penyelenggara statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS.
(2). Sinopsis hasil survei yang wajib dibertitahukan, meliputi survei yang memenuhi kriteria :
a.
hasilnya dipublikasikan;b.
menggunakan metode statistik;c.
merupakan data primer.(3). Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern.
(4). Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judl, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi.
(5). Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Pasal 37
(1). Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik.
(2). Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri.
(3). Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.
xlv
(1). Kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
(2). Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
Paragraf 2 Petugas dan Responden
Pasal 39
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus.
Pasal 40
Penyelenggara survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan.
Paragraf 3 Penolahan Hasil
Pasal 41
(1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannya.
(2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan secara mandiri atau bersama‐sama dengan pihak lain.
xlvi
DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK Pasal 42
(1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara.
(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah sesuai kesepakatan masing‐masing pihak.
Pasal 43
(1) BPS berwenang mengumumkan dan meyebarluaskan hasil statistik dasar yang diselenggarakannya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah.
(2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi hasil sensus, hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi.
Pasal 44
(1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS dimuat dalam Berita Resmi Statistik atau media lainnya.
(2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media pebearluasan hasil statistik.
(3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh Kepala BPS.
Pasal 45
(1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum.
(2) BPS memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannya.
(3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS.
xlvii
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum.
(2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada mayarakat untuk memperoleh hasil statistik.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
Pasal 47
(1) Pemasyarakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran kepada responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik.
(2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat.
(3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan meyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik.
(4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu‐waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.
BAB IV
KOORDINASI DAN KERJASAMA Bagian Pertama
Umum
Pasal 48
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal‐hal yang berkaitan dengan :
a. Pelaksanaan kegiatan statistik;
b. Pembakuan konsep, difinisi, klasifikasi, dan ukuran‐ukuran.
xlviii
masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Kedua Pelaksanaan Kegiatan Statistik
Pasal 50
(1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam rangka membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional.
(2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik.
Pasal 51
(1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara utama.
(2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri maka pihak Indonesia harus bertindak sebagai penyelenggara.
Pasal 52
Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal:
a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional hanya dapat dilakukan dengan cara sensus;
b. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi.
Pasal 53
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf a wajib dilaksanakan bersama‐sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang bersangkutan.