• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Germas di Masa Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Germas di Masa Pandemi Covid-19"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Germas di Masa Pandemi Covid-19

Labbaika Nurmadani*1, Aldean Nadhyia Laela Sari1, Anida Fathiyah Muti’atunnisa1, Aulia Anisya1, Demitria Aghnia Rachma Effendy1, Ela Febriana1, Mutia Nafisah Zahra1, Noor Izzaty1, Rahmah Aulia

Zahra1, Ratna Indahsari1, Ricard Rivaldo Pasalli1, Evi Martha1, Nurianna Harianja2

1Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

2Puskesmas Tanah Baru, Kota Depok

*e-mail: labbaika.nurmadani@ui.ac.id Abstract

The Healthy Living Community Movement (GERMAS) program launched by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia is an effort to overcome current health problems by promoting a clean and healthy living culture. The purpose of this study is to provide complete experience for students regarding public health problems and make problem-solving efforts in accordance with the knowledge and skills acquired during lectures, as well as increase knowledge to residents of Tanah Baru Village, Beji District, Depok City regarding efforts to prevent COVID-19 by GERMAS. The theoretical approach used in this study is the PRECEDE theory (predisposing, reinforcing, enabling constructs in educational diagnosis and evaluation). The population in this study was the entire community of RW 12 Tanah Baru Village with a total known population of 6,648 people. From the results of the study, the average pretest score was 7 and the average posttest score rose to 7.73. This shows that the intervention carried out to RW 12 has been in accordance with the research objective, namely increasing the knowledge of the Tanah Baru Village community about GERMAS..

Keywords: GERMAS; COVID-19; Tanah Baru

Abstrak

Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi saat ini dengan memasyarakatkan budaya hidup bersih dan sehat. Tujuan penelitian ini untuk memberikan pengalaman utuh bagi mahasiswa mengenai masalah-masalah kesehatan masyarakat dan melakukan upaya pemecahan masalah sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan, serta meningkatkan pengetahuan kepada warga Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Kota Depok terkait upaya pencegahan COVID-19 dengan GERMAS. Pendekatan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori PRECEDE (predisposing, reinforcing, enabling constructs in educational diagnosis and evaluation). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat RW 12 Kelurahan Tanah Baru dengan total populasi diketahui sejumlah 6.648 orang. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skor pretest adalah sebesar 7 dan rata-rata skor posttest naik menjadi 7,73.

Hal ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan kepada RW 12 telah sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat Kelurahan Tanah Baru mengenai GERMAS..

Kata kunci: GERMAS; COVID-19; Tanah Baru

1. PENDAHULUAN

Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi saat ini dengan memasyarakatkan budaya hidup bersih dan sehat. GERMAS mengenalkan tujuh langkah menuju hidup sehat yaitu melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan cek kesehatan berkala, menjaga kesehatan lingkungan dan menggunakan jamban. Implementasi GERMAS oleh masyarakat diharapkan dapat mengatasi triple burden disease yang dihadapi Indonesia yaitu penyakit infeksi, penyakit tidak menular dan muncul kasus yang telah dapat diatasi.

Program PHBS menjadi salah satu cara implementasi GERMAS. Program PHBS merupakan upaya belajar dari tingkat perseorangan hingga masyarakat untuk meningkatkan sikap serta perilaku dalam hidup bersih dan sehat. Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2019, cakupan rumah tangga yang melaksanakan PHBS di tahun 2016 sebanyak 77,2%, tahun 2017 sebanyak 78,29%, tahun 2018

(2)

sebanyak 80,1%, dan terjadi penurunan cakupan di tahun 2019 yaitu menjadi 75,29%. Berdasarkan cakupan PHBS tertinggi berada di Kecamatan Pancoran Mas sebesar 83,77%, cakupan terendah berada di Kecamatan Sawangan sebesar 63,64%, sementara untuk cakupan PHBS Kecamatan Beji sebesar 75,12% (Dinas Kesehatan Kota Depok, 2020).

Program GERMAS perlu disadari dengan baik dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat karena pencegahan menjadi langkah paling baik dan murah untuk menjaga kesehatan diri sendiri serta orang- orang di sekitar, Dengan meningkatkan kesehatan diri sendiri dan keluarga, maka dapat menciptakan lingkungan yang bersih sehingga mengurangi risiko terkena penyakit. Menurunnya cakupan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat perlu menjadi perhatian karena program ini memiliki pengaruh terhadap penanggulangan masalah kesehatan pada pencegahan terjadinya sakit atau kematian, salah satunya COVID-19.

Kasus COVID-19 di Indonesia sampai 23 Juli 2021 terdapat 3.082.410 kasus terkonfirmasi dan masih mengalami peningkatan kasus dengan kisaran 49.071 kasus setiap hari nya. Provinsi Jawa Barat menyumbang 556.180 kasus atau 18% dari total kasus di seluruh Indonesia. Di Kota Depok jumlah pasien terkonfirmasi sebanyak 78.523 orang dengan jumlah pasien aktif 12.969 orang dengan tren penambahan harian yang juga mengalami peningkatan. Kelurahan Tanah Baru menyumbang kasus terbesar jika dibandingkan dengan kelurahan lain di Kecamatan Beji dengan 2.705 kasus terkonfirmasi dan 434 kasus aktif. Kelurahan Tanah Baru menjadi kelurahan dengan kasus terkonfirmasi tertinggi ketiga di Kota Depok setelah Kelurahan Tugu sebanyak 3.340 kasus terkonfirmasi dan Kelurahan Sukamaju sebanyak 2.777 kasus terkonfirmasi (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, 2021; Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kota Depok, 2021; Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021).

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh varian virus SARS-CoV-2 yang baru ditemukan pada tahun 2019. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan manusia yang menyebar dari orang ke orang dari tetesan cairan pernapasan ketika batuk, bersin atau berbicara (CDC, 2019). Pada 28 Juli 2021, WHO mencatat sudah terdapat 195.266.156 kasus konfirmasi COVID-19 dan terdapat 4.180.161 kematian. Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia per 28 Juli 2021 mencapai 3.287.727 dengan 88. 659 kasus kematian. Penambahan kasus mencapai 47.791 kasus pada 28 Juli 2021.

GERMAS merupakan suatu gerakan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat dengan meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat kurang sehat yang diikuti dengan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur berbasis masyarakat. Menurut Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang GERMAS dalam sosialisasi di BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), tujuan umum GERMAS adalah menurunkan beban penyakit, menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan produktivitas penduduk, dan menekan peningkatan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan. Pelaksanaan GERMAS dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan yang mengacu pada langkah-langkah GERMAS. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sistem Kesehatan Daerah, dalam pasal 4 ayat (5) menjelaskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs), penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi hidup sehat.

Dalam pelaksanaan GERMAS terdapat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan GERMAS, antara lain pengetahuan dan sikap. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal tersebut terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Sebagian pengetahuan manusia didapat melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

Sementara sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, suka-tidak suka, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

(3)

2. METODE

Dalam menentukan prioritas masalah yang utama dari kelima masalah tersebut, kelompok menggunakan metode Nominal Group Technique (NGT) atau melalui kesepakatan mufakat kelompok.

NGT adalah diskusi kelompok kecil yang merupakan variasi secara terstruktur untuk mencapai konsensus atau kesepakatan. Setelah tercapai kesepakatan mufakat kelompok, dilakukan konsultasi dengan pembimbing lapangan. Kemudian ditambah dengan adanya kesepakatan pembahasan masalah antara mitra dengan FKM UI, maka kelompok kami memutuskan untuk menjadikan COVID-19 sebagai prioritas masalah dengan fokus implementasi GERMAS.

Pendekatan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori PRECEDE (predisposing, reinforcing, enabling constructs in educational diagnosis and evaluation) oleh Green (1980).

Berdasarkan kerangka teori tersebut, kelompok memutuskan untuk membuat kerangka konsep dengan variabel independe terpilih, yakni pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap GERMAS dengan variabel dependennya adalah perilaku GERMAS di masyarakat.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang dilakukan menggunakan metode cross sectional. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik dari kelompok sasaran dan analisis biavariat untuk melihat hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat RW 12 Kelurahan Tanah Baru. Adapun total populasi diketahui sejumlah 6.648 orang (Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2020). Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan dari hasil perhitungan, didapatkan besar sampel penelitian sebanyak 105 orang.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling (SRS). Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kelurahan Tanah Baru baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 15-64 tahun.

Kegiatan penelitian ini terdapat beberapa tahapan kegiatan, yaitu:

1. Peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok sasaran dengan mengembangkan kuesioner dari hasil penelitian sebelumnya.

2. Hasil kuesioner disebarkan kepada 105 responden yang kemudian akan dianalisis oleh peneliti menggunakan software Kobotoolbox dan hasilnya disajikan menggunakan tabel atau grafik sebagai gambaran distribusi responden.

3. Hasil analisis tersebut kemudian akan menunjukan gambaran implementasi GERMAS COVID- 19 pada kelompok sasaran di Kelurahan Tanah Baru.

Metode Kegiatan Intervensi:

1. Sasaran Intervensi

Sasaran kegiatan intervensi adalah warga RW 12 Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Kota Depok.

2. Tujuan Intervensi

Tujuan dari kegiatan intervensi yaitu meningkatkan pengetahuan kepada warga Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Kota Depok terkait upaya pencegahan COVID-19 dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

3. Pelaksanaan Intervensi

(4)

Kegiatan pengabdian masyarakat akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan yaitu bulan Agustus-September tahun 2021.

4. Jenis Komunikasi dan Media

Media yang digunakan dalam kegiatan intervensi kegiatan ialah:

● Video edukasi mengenai GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di masa pandemi COVID-19. Video tersebut berisi informasi mengenai penularan COVID-19, langkah GERMAS untuk mencegah COVID-19 dan panduan 5M dalam mencegah COVID-19.

● Poster elektronik atau yang biasa disebut e-poster. Poster ini berisi informasi atau edukasi mengenai GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di masa pandemi COVID-19. Selain informasi GERMAS, poster ini juga akan memuat fakta-fakta mengenai pencegahan COVID- 19.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

Berdasarkan data sekunder oleh Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2020, terdapat beberapa permasalahan kesehatan di Kota Depok yang peneliti identifikasi, yaitu:

Tabel 1. Identifikasi Masalah No Variabel

Kesehatan

Jumlah Kasus Identifikasi Masalah

1 Tuberculosis (TB) 3.311 kasus Kasus TB turun sebanyak 1.384 kasus

2 HIV/AIDS 220 kasus HIV 32 kasus AIDS

Kasus HIV turun sebanyak 27 kasus. Sementara itu total kumulatif kasus AIDS sebanyak 291 kasus

3 Diare 12.576 kasus Kasus diare turun sebanyak

13.566 kasus 4 Kusta (basah dan

kering)

6 kasus kusta PB 36 kasus kusta MB

Kasus kusta PB meningkat sebanyak 3 kasus, sedangkan kasus kusta MB menurun sebanyak 17 kasus.

5 COVID-19 17.576 kasus Kasus konfirmasi cenderung

meningkat sejak awal ditemukan.

6 DBD 1.276 kasus Kasus DBD turun sebanyak 924

kasus

Setelah dilakukan identifikasi masalah, enam masalah kesehatan masyarakat di Kota Depok, yaitu diantaranya penyakit TB, HIV/AIDS, diare, kusta, COVID-19, dan DBD. Dalam data tersebut, COVID-19 memiliki jumlah kasus paling tinggi di antara penyakit-penyakit lainnya pada tahun 2020, yaitu sebesar 17.576 kasus. Oleh karena itu, kami memilih COVID-19 sebagai fokus masalah intervensi.

Berdasarkan data sekunder mengenai sebaran wilayah deteksi COVID-19 di Kota Depok, peneliti mengidentifikasi bahwa Kelurahan Tanah Baru memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi dari enam kelurahan yang berada di Kecamatan Beji.

(5)

Tabel 2. Sebaran Wilayah Terdeteksi COVID-19 di Kecamatan Beji, Kota Depok Tahun 2021

No Kelurahan Terkonfirmasi Aktif Sembuh Meninggal

1. Beji 1485 107 1348 30

2. Beji Timur 843 231 597 15

3. Kemirimuka 734 111 610 13

4. Kukusan 1232 112 1102 18

5. Pondok Cina 505 43 454 8

6. Tanah Baru 2162 284 1846 32

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kota Depok, per tanggal 8 Juli 2021 kelurahan dengan kasus COVID-19 tertinggi di Kecamatan Beji berada di kelurahan Tanah Baru yaitu sebesar 2162 kasus terkonfirmasi. Selain data tersebut, kami juga memperoleh data dari Puskesmas Tanah Baru yang menyatakan per 17 Agustus 2021 kasus COVID-19 tertinggi berada di RW 12 dengan jumlah case 592 kasus terkonfirmasi dan jumlah active case sebanyak 21 kasus terkonfirmasi. Oleh karena itu, peneliti memilih RW 12 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok sebagai tempat untuk melakukan intervensi mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di masa pandemi COVID-19. Penetapan masalah ini dilakukan dengan menggunakan metode Nominal Group Technique (NGT) atau melalui kesepakatan mufakat kelompok. NGT adalah diskusi kelompok kecil terstruktur yang dilakukan untuk mencapai konsensus atau kesepakatan bersama (Center for Disease Control and Prevention, 2018).

Penetapan Prioritas Masalah

Kelurahan Tanah Baru menyumbang kasus COVID-19 terbesar jika dibandingkan dengan kelurahan lain di Kecamatan Beji dengan 2.705 kasus terkonfirmasi dan 434 kasus aktif. Kelurahan Tanah Baru juga menjadi kelurahan dengan kasus terkonfirmasi tertinggi ketiga di Kota Depok setelah Kelurahan Tugu sebanyak 3.340 kasus terkonfirmasi dan Kelurahan Sukamaju sebanyak 2.777 kasus terkonfirmasi (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, 2021; Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kota Depok, 2021; Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021).

Tabel 3. Pendataan PHBS Rumah Tangga RW 12 Kelurahan Tanah Baru

INDIKATOR PHBS JUMLAH

Jumlah Rumah Tangga 1793

Jumlah Kepala Keluarga 1870

Menggunakan Air Bersih 1870

Mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun 1863

Menggunakan jamban sehat 1870

Memberantas jentik di rumah 1864 Makan buah dan sayur setiap hari 1812

(6)

Melakukan aktivitas fisik setiap hari 1870 Tidak merokok di dalam rumah 1338

Pada data PHBS RW 12 Kelurahan Tanah Baru di atas, terdapat beberapa indikator yang sudah diterapkan oleh semua penduduk RW 12 seperti menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, dan melakukan aktifitas fisik. Namun indikator paling sedikit diterapkan oleh penduduk yaitu indikator

“Tidak Merokok” dan “Makan buah dan sayur”. Berdasarkan hasil pendataan tersebut, kami sepakat untuk melakukan intervensi lebih mendalam terkait usaha agar tidak merokok dan penerapan pola makan yang sehat dan gizi yang seimbang.

Hasil Analisis Univariat Karakteristik Responden

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di RW 12 Kelurahan Tanah Baru

No Karakteristik Jumlah

Frekuensi (f) Persen (%)

Umur 1. 15-24 tahun 2. 25-34 tahun 3. 35-44 tahun 4. 45-54 tahun 5. 55-64 tahun

11 29 50 22 4

9,5 25,0 43,1 19,0 3,4

Jumlah 116 100,0

Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

15 101

12.9 87,1

Jumlah 116 100,0

Pendidikan 1. Tidak tamat SD 2. Tamat SD

3. Tamat SMP/Sederajat 4. Tamat SMA/SMK/Sederajat 5. Akademi/Sarjana

2 5 13 34 62

1,7 4,3 11,2 29,3 53,4

(7)

Jumlah 116 100,0

Pekerjaan 1. Guru/dosen 2. Pegawai Swasta 3. TNI/Polri/PNS 4. Wiraswasta 5. Pelajar/mahasiswa 6. Tidak bekerja/IRT 7. Lainnya

5 10 12 6 10 55 18

4,3 8,6 10,3 5,2 8,6 47,4 15,5

Jumlah 116 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa karakteristik responden terbanyak berdasarkan umur 50 responden (43,1%) berumur 35-44 tahun, berdasarkan jenis kelamin 101 responden (87,1%) berjenis kelamin perempuan, berdasarkan pendidikan 62 responden (53,4%) berpendidikan akademi atau sarjana, dan berdasarkan pekerjaan 55 responden (47,4%) tidak bekerja atau ibu rumah tangga.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan RT di RW 12 Kelurahan Tanah Baru

RT Jumlah

Frekuensi (f) Persen (%)

1 5 4,3

2 14 12,1

3 19 16,4

4 2 1,7

5 8 6,9

6 12 10,3

7 7 6,0

8 0 0

9 19 16,4

10 2 1,7

(8)

11 12 10,3

12 5 4,3

13 11 9,5

Jumlah 116 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden paling banyak berasal dari RT 03 dan RT 09 sebanyak 19 responden (16,4%). Responden paling sedikit berasal dari RT 10 sebanyak 2 orang (1,7%). Pada tabel juga menunjukkan bahwa tidak ada responden yang berasal dari RT 08 hal ini dikarenakan tidak ada yang menyebarkan kuesioner di RT tersebut.

Gambaran Pengetahuan

Tabel 6. Gambaran Pengetahuan Masyarakat RW 12 kelurahan Tanah Baru

Frekuensi (f) Persen (%)

Pengetahuan:

Tinggi 116 100,0

Jumlah 116 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masyarakat RW 12 kelurahan Tanah Baru memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebanyak 116 orang dengan persentase 100%.

Gambaran Sikap

Tabel 7. Gambaran Sikap Masyarakat RW 12 kelurahan Tanah Baru

Frekuensi (f) Persen (%)

Sikap:

Positif 116 100,0

Jumlah 116 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masyarakat RW 12 kelurahan Tanah Baru memiliki sikap yang positif mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebanyak 116 orang dengan persentase 100%.

Gambaran Perilaku

Tabel 8. Gambaran Perilaku Masyarakat RW 12 kelurahan Tanah Baru Frekuensi (f) Persen (%)

(9)

Perilaku:

Dilaksanakan 116 100,0

Jumlah 116 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masyarakat RW 12 kelurahan Tanah Baru yang melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebanyak 116 orang dengan persentase 100%.

Hasil Analisis Bivariat

Hubungan antara Sikap dan Perilaku

Tabel 9. Hubungan Sikap dan Perilaku GERMAS

Perilaku Sikap Total p-value

Negatif Positif

Dilaksanakan 1 118 119 .a

Tidak Dilaksanakan 0 0 0

Total 1 118 119

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa besar hubungan antara sikap dan perilaku tidak dapat didefinisikan karena terdapat nilai yang konstan.

Hubungan antara Pengetahuan dan Perilaku

Tabel 10. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku GERMAS

Perilaku Pengetahuan Total p-value

Rendah Tinggi

Dilaksanakan 0 119 119 .a

Tidak Dilaksanakan 0 0 0

Total 0 119 119

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa besar hubungan antara pengetahuan dan perilaku tidak dapat didefinisikan karena terdapat nilai yang konstan.

(10)

Hasil dan Pembahasan Kegiatan Intervensi

Menganalisis Sejauh Mana Pencapaian Tujuan Kegiatan

Intervensi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) pada Masa Pandemi COVID-19 dilaksanakan kepada warga RW 12 Kelurahan Tanah Baru dan diikuti sekitar 40 orang dengan latar belakang kader dan warga dari masing-masing RT. Peserta dari intervensi ini mayoritas diisi oleh kaum perempuan, terutama dari kalangan ibu-ibu. Kegiatan intervensi ini sejalan dengan tujuan yang telah dibuat, yaitu meningkatkan pengetahuan kepada warga Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Kota Depok terkait upaya pencegahan COVID-19 dengan GERMAS.

Membandingkan Data Sebelum dan Sesudah Intervensi Tabel 11. Hasil Pre Test dan Post Test

Nilai N Mean Median Modus SD Min Max

Pre Test 11 7,0 8,0 8 2,0 4 9

Post Test 11 7,73 8,0 8 0,647 7 9

Berdasarkan skor data dari pretest yang telah diisi pada sebelum intervensi dan skor data dari post test yang diisi setelah intervensi menunjukkan bahwa warga RW 12 memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata skor pretest yang mereka dapatkan adalah sebesar 7 dan rata-rata skor post test mereka naik menjadi 7,73. Saat pre test, skor minimal yang didapat oleh warga adalah 4, namun setelah intervensi dilakukan skor minimal yang diperoleh adalah 7. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan kepada RW 12 telah sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat Kelurahan Tanah Baru mengenai GERMAS.

Identifikasi Masalah-Masalah Dalam Implementasi Secara Kualitatif

Pelaksanaan intervensi kepada warga RW 12 di Kelurahan Tanah Baru berjalan dengan baik meskipun memiliki beberapa kendala. Kendala dari kegiatan yang dialami adalah kesalahan link pre test pada awal sebelum dilaksanakannya intervensi, kendala jaringan pada peserta, waktu pelaksanaan yang sedikit mundur dari rundown yang telah dibuat, dan sebagian warga yang kurang aktif berpartisipasi.

Namun, secara keseluruhan pelaksanaan intervensi pada RW 12 di Kelurahan Tanah Baru berjalan dengan baik.

Keterbatasan Intervensi

Intervensi yang dilakukan tentunya sudah dipersiapkan dengan maksimal oleh kelompok, namun tidak sedikit hambatan yang dirasakan selama pelaksanaan intervensi diakibatkan oleh sistem yang berbeda dari kegiatan-kegiatan terdahulu. Kendala utama yang dirasakan adalah keterbatasan komunikasi dengan pihak lapangan seperti Pembimbing Fakultas (PF), kader, serta warga RT/RW terkait dikarenakan semua kegiatan berbasis online. Keterbatasan ini membuat kelompok sulit untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dirancang sehingga mengakibatkan pelaksanaan tertunda selama beberapa minggu. Dalam penyebaran kuesioner yang dilakukan melalui bit.ly sempat membuat kelompok mengalami kesulitan dikarenakan warga (responden) sangat sedikit sehingga belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini membuat kita mengingatkan para kader untuk mengajak warganya mengisi kuesioner yang sudah dibuat.

Rekomendasi Untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat a. Rekomendasi untuk Mahasiswa

1. Mahasiswa sebaiknya membuat rencana kegiatan dengan jadwal yang lebih terperinci serta memiliki capaian yang dapat diukur mulai dari analisis masalah, menentukan prioritas masalah, memperoleh dan mengolah data, hingga intervensi.

(11)

2. Dengan kegiatan yang bersifat daring di era pandemi ini, mahasiswa harus mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan ide-idenya agar tujuan dari PBL ini tetap dapat tercapai dan tepat sasaran.

3. Untuk terhindarnya miskomunikasi dalam kelompok. Sebaiknya setiap anggota aktif bertanya dan berani menyampaikan ide atau gagasannya.

b. Rekomendasi untuk Kader

1. Kegiatan yang bersifat daring meminta kesediaan kader untuk membantu menghubungkan mahasiswa dengan masyarakat. Maka dari itu, diharapkan kader dapat lebih aktif dan responsif ketika dihubungi dan diminta bantuannya terkait hal-hal yang dibutuhkan dari wilayah yang dipegangnya.

2. Untuk keberlanjutan dan kebermanfaatan dari hasil intervensi, kader dapat berinisiatif untuk melanjutkan kegiatan intervensi sederhana kepada ibu-ibu di wilayah yang dipegangnya secara berkala.

Pembahasan Hasil Sosialisasi

Pertemuan dengan pembimbing lapangan dilakukan pada hari Senin, 16 Agustus 2021 secara daring melalui zoom yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok dan pembimbing lapangan.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait kondisi di lapangan, data terkait COVID-19, dan kontak pribadi dari kader sebagai bahan untuk melakukan penelitian. Data dari Puskesmas Tanah Baru menunjukkan bahwa menurut pendataan per tanggal 17 Agustus 2021, RW 12 memiliki kasus positif COVID-19 terbanyak dengan 592 orang. Perwakilan dari anggota kelompok meminta izin kepada Ketua RW 12 untuk melakukan penelitian dan intervensi.

Seluruh penelitian dan intervensi dilakukan secara daring, termasuk pertemuan dengan kader dan perencanaan intervensi. Diskusi dengan kader dari masing-masing RT di RW 12 dilakukan melalui group chat whatsapp untuk membahas berbagai hal terkait penelitian. Diskusi yang dilakukan bersama kader membahas mengenai waktu dan tanggal pelaksanaan intervensi serta media intervensi yang dapat digunakan oleh masyarakat RW 12. Berdasarkan hasil diskusi, pertimbangan kelompok, dan masukan dari pembimbing fakultas, peneliti mendapatkan prioritas masalah yang diambil. Prioritas masalah yang diambil adalah GERMAS COVID-19 masyarakat di RW 12. Sosialisasi kegiatan dilakukan lebih lanjut dengan intervensi yang dilakukan pada hari Jumat, 24 September 2021.

Pembahasan Penelitian

Hubungan antara Sikap dan Perilaku

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, suka-tidak suka, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian kelompok mengenai hubungan sikap masyarakat RW 12 terhadap perilaku GERMAS COVID-19 menunjukan bahwa besar hubungan antara sikap dan perilaku tidak dapat didefinisikan karena terdapat nilai yang konstan. Hal tersebut terjadi karena berdasarkan hasil kuisioner seluruh responden menunjukan sikap masyarakat terhadap GERMAS COVID-19 yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laksmi, A.D. mengenai faktor yang berhubungan dengan GERMAS di Kelurahan Semulajadi Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai tahun 2019. Penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa sikap memiliki hubungan dengan GERMAS di Kelurahan Semulajadi Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai pada tahun 2019. Dari penelitian-penelitian tersebut menunjukan bahwa sikap masyarakat berpengaruh terhadap perilaku GERMAS COVID-19. Sikap positif masyarakat akan berpengaruh positif terhadap perilaku GERMAS COVID-19, begitupun sebaliknya.

(12)

Hubungan antara Pengetahuan dan Perilaku

Berdasarkan hasil penelitian kelompok mengenai hubungan pengetahuan masyarakat RW 12 terhadap perilaku GERMAS COVID-19 menunjukan bahwa besar hubungan antara pengetahuan dan perilaku tidak dapat didefinisikan karena terdapat nilai yang konstan. Hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Gunawan, Sinsin, dan Zani (2021) dimana tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan COVID-19 (p-value pengetahuan= 0,545, p-value sikap= 0,235). Adapun, studi kelompok kami tidak sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Lubis, D (2021) dimana terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku seseorang terkait dengan pencegahan COVID-19 (p value: 0.032). Hal ini dapat terjadi karena karakteristik responden penelitian yang kelompok kami lakukan mayoritas memiliki tingkat pendidikan yang tinggi sehingga memungkinkan mereka memiliki pengetahuan yang baik pula dalam upaya melakukan pencegahan penyakit. Selain itu, pengelompokan tingkatan pendidikan pada penelitian kami hanya dibagi menjadi dua, yaitu rendah dan tinggi, sehingga menyebabkan pendistribusian responden berdasarkan kelompok pendidikan menjadi tidak bervariasi. Variasi karakteristik responden, utamanya tingkat pendidikan diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, masih terdapat keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi serta pertimbangan bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa. Keterbatasan yang pertama adalah dalam melakukan identifikasi masalah serta karakteristik dari masyarakat sasaran.

Tempat penelitian dilakukan di wilayah Kota Depok, lebih tepatnya di Kelurahan Tanah Baru. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan observasi secara langsung, maka peneliti hanya melakukan observasi melalui data sekunder dan wawancara kepada salah satu tenaga kesehatan yang berada di wilayah tersebut melalui platform daring sebagai sumber untuk melakukan identifikasi masalah. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara prioritas masalah yang dipilih dengan realisasi di masyarakat.

Keterbatasan selanjutnya adalah karakteristik masyarakat yang tidak diketahui oleh peneliti.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya terkait keterbatasan observasi, karakteristik masyarakat juga menjadi salah satu faktor penentu bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Apabila tidak mengetahui karakteristik masyarakat secara benar, maka dalam pengumpulan data, dapat terjadi kemungkinan responden tidak sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan sehingga membuat luaran data yang dihasilkan menjadi tidak akurat.

4. SIMPULAN

Berangkat dari identifikasi masalah, yaitu tingginya kasus COVID-19 pada bulan Juli di Kota Depok, peneliti memutuskan untuk melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Kelurahan Tanah Baru demi menerapkan pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat yang dimiliki dan mendapatkan wawasan terkait profesi kesehatan masyarakat yang sesungguhnya. Setelah mendapatkan data sekunder dari Puskesmas Tanah Baru yang menyatakan per 17 Agustus 2021 kasus COVID-19 tertinggi berada di RW 12 dengan jumlah case 592 kasus terkonfirmasi dan jumlah active case sebanyak 21 kasus terkonfirmasi, peneliti memutuskan untuk melakukan intervensi dengan tema

“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di masa pandemi COVID-19” dan menetapkan warga RW 12 sebagai kelompok sasaran sebab data PHBS RW 12 menunjukkan bahwa indikator GERMAS yang paling sedikit diterapkan oleh penduduk yaitu indikator “Tidak Merokok” dan “Makan buah dan sayur”. Intervensi dilakukan pada tanggal 24 September 2021 dan dilakukan melalui zoom meeting.

Kegiatan intervensi diisi dengan pemberian materi terkait GERMAS dari peneliti, games terkait materi makan buah dan sayur, serta sesi interaktif tentang mitos dan fakta terkait COVID-19. Intervensi dihadiri sekitar 40 orang dengan latar belakang kader dan warga dari masing-masing RT dan berjalan secara dua arah karena masyarakat yang hadir aktif bertanya dan memberi tanggapan. Hasil pre test dan post test yang dilakukan setelah intervensi juga menunjukkan adanya peningkatan dari rata-rata awal sebesar 7 menjadi 7,73. Harapannya, setelah para kader mengikuti intervensi ini mereka dapat menyebarkan ilmu

(13)

Penulis merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut berdasarkan observasi yang lebih menyeluruh dan langsung di tempat agar data yang didapat valid dan akurat sehingga intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan maksimal. Selain itu, dikarenakan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat sudah cukup bagus, harapannya hal ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Depok (2020) Kecamatan Beji Dalam Angka 2020. Available at:

https://depokkota.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=MDdlYWM4MzU0ZWRm YmE1N2I3MTkwZDY2&xzmn=aHR0cHM6Ly9kZXBva2tvdGEuYnBzLmdvLmlkL3B1Ym xpY2F0aW9uLzIwMjAvMDkvMjgvMDdlYWM4MzU0ZWRmYmE1N2I3MTkwZDY2L2tl Y2FtYXRhbi1iZWppLWRhbGFtLWFuZ2thLTIwMjAuaHRtbA%253D%25.

BSSN (2018) ‘BSSN Mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)’. Available at:

https://bssn.go.id/bssn-mendukung-gerakan-masyarakat-sehat-germas/

Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta pp 66-69.

Center for Disease Control and Prevention (2018) ‘Gaining Consensus Among Stakeholders Through the Nominal Group Technique’, Centers for Disease Control and Prevention, (7), pp. 1–2.

Available at: http://www.cdc.gov/healthyouth/evaluation/index.htm.

Centers for Disease Control and Prevention. 2021. SARS-CoV-2 Variant Classifications and Definitions. [online] Available at: <https://www.cdc.gov/coronavirus/2019- ncov/variants/variant-info.html>.

Dinas Kesehatan Kota Depok (2020) ‘Profil Kesehatan Kota Depok 2019’, Profil Dinas Kesehatan Kota

Depok, pp. 1–116. Available at:

https://cms.depok.go.id/upload/file/429854702e98f5a6beee8c28625a7084.pdf.

Dinas Kesehatan Kota Depok (2021) ‘Profil Kesehatan Kota Depok 2020’, Profil Dinas Kesehatan Kota

Depok, pp 69-81. Available at:

https://cms.depok.go.id/upload/file/6b3cb984905a28fa9cf17ec144c9a235.pdf

European Centre for Disease Prevention and Control. 2021. SARS-CoV-2 variants of concern as of 29 July 2021. [online] Available at: <https://www.ecdc.europa.eu/en/covid-19/variants-concern>.

F. N. Suryaningrum, N. Nurjazuli, and M. Rahardjo, "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI KELURAHAN SRONDOL WETAN, SEMARANG," Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip),

vol. 9, no. 2, pp. 257-263, Mar. 2021. [Online].

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/28879

Gunawan, S., Sinsin, I. and Zani, A., 2021. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Pada Peserta Seminar Online STIKes Raflesia 7 April 2020. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, [online] 3(1), p.47. Available at: <https://journal.fkm.ui.ac.id/ppk/article/view/4553>.

Irawan, Monalia. 2018. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Penerapan Program Germas pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Kota Bukittingi Tahun 2018. [online]

Available at: <http://repo.stikesperintis.ac.id/81/1/34%20MONALIA%20IRAWAN.pdf>

(Accessed: 3 August 2021).

Iskriyanti, Hari. 2002, Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang PHBS Dengan Praktek Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kota Gede Kota Yogyakarta Agustus 2002. Semarang :UNDIP Jannah, Wardatul. 2016-2017. “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Tatanan Rumah Tangga di

Gampong Alue Ie Mirah Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur” [online] Available

(14)

at:

http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1548/131101126.pdf?sequence=1&isA llowed=y (Accessed: 29 July 2021).

Kawalcovid19.id. 2020. Serial Data Virus Korona 1: 3T (Trace, Test, Treat). [online] Available at:

<https://kawalcovid19.id/content/1288/serial-data-virus-korona-1-3t-trace-test-treat>.

Kemenkes RI (2016) ‘GERMAS Wujudkan Indonesia Sehat’. Available at:

https://www.kemkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-indonesia-sehat.html Kemenkes RI (2017a) ‘Buku Panduan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)’, Warta Kesmas,

1(kesehatan masyarakat), p. 27. Available at: http://www.kesmas.kemkes.go.id/

Kemenkes RI (2017b) ‘GERMAS-Gerakan Masyarakat Hidup Sehat’. Available at:

https://promkes.kemkes.go.id/germas

Kementerian Kesehatan RI (2016) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. Available at:

http://www.bphn.go.id/data/documents/16pmkes044.pdf.

Keputusan Bupati Temanggung Nomor 440 /266 / Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Lubis, D., 2021. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap dan Perilaku terhadap Pencegahan Infeksi COVID-19 pada Mahasiswa Semester 6 Fakultas Kedokteran USU. [online]

Repositori.usu.ac.id. Available at:

<http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31033/170100198.pdf?sequence=1&i sAllowed=y>.

Macphail, A. (2001) ‘Nominal group technique: A useful method for working with young people’, British Educational Research Journal, 27(2), pp. 161–170. doi: 10.1080/01411920120037117.

Masturoh, Imas., Anggita, Nauri. 2018. “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Kemenkes.

Mayo Clinic. 2021. COVID-19: Who's at higher risk of serious symptoms?. [online] Available at:

<https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/coronavirus-who-is-at- risk/art-20483301>.

Mubarak, W. 2011. Promosi Kesehatan Masyarakat untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.

Mujiburrahman, Riyadi, M. E., and Ningsih, M. U., "Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Covid-19 di Masyarakat," Jurnal Keperawatan Terpadu, vol. 2, no. 2, 2020.

[Online]. http://jkt.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/article/view/85 Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sistem Kesehatan Daerah

Porter, Christine. (2015). Revisiting Precede-Proceed: A leading model for ecological and ethical health promotion. Health Education Journal. 75. 10.1177/0017896915619645.

Prihanti, G. S., Lista, D. A., Habibi, R., Arsinta, I. I., Hanggara, S. P., Galih, R. P., & Sinta, F. (2018).

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja puskesmas poned x. Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga

Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (2021) COVID-19 Jawa Barat. Available at:

https://pikobar.jabarprov.go.id/ (Accessed: 23 July 2021).

Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kota Depok (2021) COVID-19 Kota Depok. Available at:

https://ccc-19.depok.go.id/ (Accessed: 23 July 2021).

(15)

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (2021) Peta Sebaran | Covid19.go.id. Available at:

https://covid19.go.id/peta-sebaran (Accessed: 23 July 2021).

Suhartiningsih, S., Nugrohowati, N. and Chairani, A., 2021. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DALAM USAHA PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASYARAKAT KECAMATAN GUNUNG PUTRI TAHUN 2020. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1).

Suriyani, 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Rumah TanggaYang Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Medan Kecamata Medan Kota Tahun 2009. Tesis. Medan. USU

Tamhane, A. R., Westfall, A. O., Burkholder, G. A., & Cutter, G. R. (2016). Prevalence odds ratio versus prevalence ratio: choice comes with consequences. Statistics in medicine, 35(30), 5730–5735.

https://doi.org/10.1002/sim.7059

Ulina, Marna. 2018. “Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor. [online] Available at:

http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6337/141101090.pdf?sequence=1&isA llowed=y (Accessed: 29 July 2021).

WHO. n.d. Coronavirus. [online] Available at: <https://www.who.int/health- topics/coronavirus#tab=tab_2>.

Gambar

Tabel 1. Identifikasi Masalah  No  Variabel
Tabel 2. Sebaran Wilayah Terdeteksi COVID-19 di Kecamatan Beji, Kota Depok Tahun 2021
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di RW 12 Kelurahan Tanah Baru
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan RT di RW 12 Kelurahan Tanah Baru
+3

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU DI KOTA MEDAN MENGENAI IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR ANAK SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan Covid-19 pasca vaksinasi pada masyarakat Kecamatan Siak

Kegiatan edukasi Ngopika (Ngobrol Perkara Ilmu Kesehatan): Sinergis dalam bermuamalah dan berkarya yang aman di masa pandemi COVID-19 bertujuan untuk memberikan informasi

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu mengenai pemberian imunisasi dasar pada masa pandemi COVID-19

Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku persiapan kesehatan pelaku perjalanan udara selama Pandemi COVID-19.

Pengabdian masyarakat ini telah melakukan pemberdayaan terhadap kader kesehatan posyandu selaku kader tanggap kesehatan ibu dan anak di masa pandemi covid-19

Sikap Masyarakat Terhadap Penerapan Imbauan Social/physical Distancing Saat Pandemi Covid-19 Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol... Bagi masyarakat imbauan ini merupakan

Persepsi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat dilihat menurut pandangan masyarakat mengenai seberapa penting upaya pencegahan COVID-19, sikap masyarakat