Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta
Laporan Auditor Independen
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN
31 Desember 2008 dan 2007
1. Laporan Auditor Independen ……….………. i 2. Neraca Konsolidasi ……….. 1a – 1b 3. Laporan Laba (Rugi) Konsolidasi………... 2 4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi………... 3 5. Laporan Arus Kas Konsolidasi……… 4
6. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi……….. 5 – 51
AKTIVA AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2l,3 221.955.781.752 224.513.805.980
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp14.732.216.149 tahun 2008 dan
Rp16.061.125.609 tahun 2007 2d,2l,4,16 265.127.292.672 300.140.627.361
Piutang lain-lain 5 3.802.629.568 3.929.929.300
Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp6.741.080.681 tahun 2008 dan Rp5.577.903.816
tahun 2007 2f,6,16 414.916.063.504 302.486.023.297
Uang muka 7 2.526.284.765 1.325.235.622
Pajak dibayar di muka 8 28.268.146.689 50.599.783.750
Biaya dibayar di muka 2g,9 14.021.684.720 10.451.413.342
Jumlah Aktiva Lancar 950.617.883.670 893.446.818.652
AKTIVA TIDAK LANCAR AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,10 3.621.561.682 6.046.489.935
Penyertaan saham 2b,11 736.725.212 736.725.212
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2o,18 26.122.450.516 24.390.572.590
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp266.918.482.094 tahun 2008 dan Rp244.777.315.678
tahun 2007 2h,12,16 397.948.186.334 395.334.188.515
Aktiva yang belum digunakan 2h,13,16 9.121.868.998 9.121.868.998
Beban ditangguhkan - bersih 2i,14 9.423.989.962 12.381.745.396
Aktiva lain-lain 2g,2n,15,33 48.077.133.265 45.280.740.423
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 495.051.915.969 493.292.331.069
JUMLAH AKTIVA 1.445.669.799.639 1.386.739.149.721
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
- 1a -
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank 16 150.387.252.711 76.690.157.282
Hutang usaha 2l,17 228.280.859.644 270.061.916.085
Hutang pajak 2o,18 21.155.493.925 24.378.728.119
Uang muka pelanggan 2m,19 2.067.080.023 20.261.072.063
Biaya yang masih harus dibayar 20 39.155.297.782 30.540.826.675
Kewajiban lancar lain-lain 21 8.808.964.104 11.631.322.762
Jumlah Kewajiban Lancar 449.854.948.189 433.564.022.986
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban imbalan kerja 2n,34 48.050.308.650 45.147.528.200
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 48.050.308.650 45.147.528.200
JUMLAH KEWAJIBAN 497.905.256.839 478.711.551.186
JUMLAH KEWAJIBAN 497.905.256.839 478.711.551.186
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham terbagi atas;
1 saham seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 saham seri B, modal ditempatkan dan disetor 5.554.000.000 saham terbagi atas 1 saham seri A
Dwiwarna serta 5.553.999.999 saham seri B 22 555.400.000.000 555.400.000.000
Tambahan modal disetor 2j,23 43.579.620.031 43.579.620.031
Selisih penilaian kembali aktiva 2h - 44.851.758.462 Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya 32 293.391.147.900 212.006.784.696
Belum ditentukan penggunaannya 55.393.774.869 52.189.435.346
Jumlah Ekuitas 947.764.542.800 908.027.598.535
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.445.669.799.639 1.386.739.149.721
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
- 1b -
PENJUALAN BERSIH 2m,2q,24 2.704.728.409.703 2.365.635.901.845
BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,25 1.982.480.481.232 1.717.630.506.289
LABA KOTOR 722.247.928.471 648.005.395.556
BEBAN USAHA 2m,26
Penjualan 356.493.167.663 351.960.527.048
Umum dan administrasi 258.718.192.181 218.545.151.022
Jumlah Beban Usaha 615.211.359.844 570.505.678.070
LABA USAHA 107.036.568.627 77.499.717.486
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Beban bunga dan provisi bank 27 (16.873.686.055) (6.795.088.424)
Pendapatan bunga dan hasil investasi 28 3.606.045.570 2.809.427.221
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2l, 29 (6.392.537.419) (743.582.390)
Lain-lain bersih 30 8.729.465.419 9.699.453.149
Lain-lain bersih 30 8.729.465.419 9.699.453.149
Penghasilan (Beban) Lain-lain (10.930.712.485) 4.970.209.556
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK 96.105.856.142 82.469.927.042
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
Pajak kini 2o,18 42.443.959.200 37.585.340.300
Pajak tangguhan 2o,18 (1.731.877.927) (7.304.848.604)
Beban Pajak 40.712.081.273 30.280.491.696
LABA BERSIH SETELAH PAJAK 55.393.774.869 52.189.435.346
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2p,31
Laba Bersih 9,97 9,40
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
- 2 -
Penerimaan dari pelanggan 2.669.486.365.456 2.384.754.996.917 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (2.683.448.076.515) (2.401.685.619.973)
Pembayaran bunga (16.873.686.055) (6.415.343.959)
Pembayaran pajak penghasilan (43.159.967.410) (31.684.260.055)
Penerimaan operasi lain-lain 41.694.346.927 110.542.870.204
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi (32.301.017.597) 55.512.643.134
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :
Penerimaan bunga 3.543.424.774 2.628.385.812
Perolehan aset tetap (30.658.174.741) (31.553.444.581)
Hasil penjualan aset tetap 710.157.149 818.246.799 Penambahan biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan (229.473.947) (287.875.785) Penjualan aktiva lain-lain - 11.500.000
Penerimaan deviden 62.620.795 181.041.409
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (26.571.445.970) (28.202.146.346)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
Penambahan/ (Pembayaran) hutang bank jangka pendek 16 73.697.095.429 2.502.384.184 Penambahan/ (Pembayaran) hutang bank jangka pendek 16 73.697.095.429 2.502.384.184
Pembayaran deviden (17.807.840.975) (15.612.862.558)
Penerimaan/(Pembayaran) dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 425.184.885 (67.490.368)
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 56.314.439.339 (13.177.968.742)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (2.558.024.228) 14.132.528.046
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 224.513.805.980 210.381.277.934
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 221.955.781.752 224.513.805.980
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
- 4 -
ditempatkan modal kembali Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan dan disetor disetor aktiva tetap penggunaannya penggunaannya Jumlah
Saldo per 01 Januari 2007 555.400.000.000 43.579.620.031 44.851.758.462 182.832.559.860 43.989.948.288 870.653.886.641
Deviden 32 - - - - (13.196.984.486) (13.196.984.486)
Program Kemitraan 32 - - - - (439.899.483) (439.899.483)
Program Bina Lingkungan 32 - - - - (439.899.483) (439.899.483)
Tantiem Direksi 32 - - - - (738.940.000) (738.940.000)
Cadangan umum 32 - - - 29.174.224.836 (29.174.224.836) -
Cadangan umum 32 - - - 29.174.224.836 (29.174.224.836) -
Laba bersih tahun buku 2007 32 - - - - 52.189.435.346 52.189.435.346
Saldo per 31 Desember 2007 555.400.000.000 43.579.620.031 44.851.758.462 212.006.784.696 52.189.435.346 908.027.598.535
Penerapan PSAK No. 16 Revisi 2007 - - (44.851.758.462) 44.851.758.462 - -
Deviden 32 - - - - (15.656.830.604) (15.656.830.604)
Cadangan umum 32 - - - 36.532.604.742 (36.532.604.742) -
Laba bersih periode berjalan - - - - 55.393.774.869 55.393.774.869
Saldo per 31 Desember 2008 555.400.000.000 43.579.620.031 - 293.391.147.900 55.393.774.869 947.764.542.800
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan - 3 -
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 Nopember 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 508. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal disetor terakhir dengan akta No..45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H. notaris di Jakarta.
Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 Nopember 2001.
Pada tahun 2008, Anggaran Dasar mengalami perubahan dengan akta No. 79 tanggal 20 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar ini mengacu kepada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor. AHU-47137.AH.01-02 Tahun 2008 tanggal 04 Agustus 2008.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa - Medan. Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu PT KF Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek (catatan b). Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817, yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status Perusahaan tersebut diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara. Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero).
Hasil produksi Perusahaan saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru.
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan:
(1) Maksud dan tujuan Perusahaan ini menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
(2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a) Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas;
b) Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya;
c) Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan;
d) Berusaha di bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan;
e) Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki Perusahaan;
f) Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.
b. Anak Perusahaan
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan No.1 tanggal 1 Nopember 2002 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Perusahaan dengan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2003 Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu, PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD).
Pada tanggal 31 Desember 2008 PT KFTD memiliki 41 (empat puluh satu) Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 351 (tiga ratus lima puluh satu) Apotek terdiri dari 133 (seratus tiga puluh tiga) Apotek berstatus KSO/IKS dan 218 (dua ratus delapan belas) Apotek milik sendiri/sewa, yang tersebar di seluruh
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Jumlah saham Perusahaan sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari 2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Pada tanggal 14 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1415/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal 4 Juli 2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun 2008 Tahun 2007
Komisaris Utama : Drs. Agus Muhammad, M.Acc. Drs. Agus Muhammad, M.Acc.
Komisaris : dr. Sjafii Ahmad, MPH dr. Sjafii Ahmad, MPH
Komisaris Independen : Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H. Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H.
Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Dandossi Matram Dandossi Matram
Direktur Utama : Muhammad Syamsul Arifin Muhammad Syamsul Arifin
Direktur : Drs. Agus Anwar Drs. Agus Anwar
Drs. Jisman Siagian Drs. Jisman Siagian Drs. Rusdi Rosman, MBA Drs. Rusdi Rosman, MBA
Drs. Zurbandi Drs. Zurbandi
Ketua Komite Audit : Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H. Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H.
Anggota Komite Audit : Roberth Gonijaya Roberth Gonijaya Danrivanto B, S.H, LLM. Danrivanto B, S.H, LLM.
Ketua Komite GCG : Dandossi Matram Dandossi Matram
Anggota Komite GCG : Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Armiati T Wibawanto Armiati T Wibawanto
1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)
Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima Direksi dan Komisaris untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp6.169.626.955 dan Rp4.396.099.889
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 masing- masing sebanyak 5.628 dan 5.719 karyawan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan pedoman penyajian laporan keuangan konsolidasi.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi memakai konsep dasar kas. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, dan aset tetap yang telah dinilai kembali.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, yang disusun dengan menggunakan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata.uang Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan Kegiatan Usaha Domisili
Mulai Beroperasi Komersil
Persentase Kepemilikan PT Kimia Farma Apotek Apotek (Ritel) Jakarta 4 Januari 2003 99,9%
PT KFTD Penjualan obat-obatan Jakarta 4 Januari 2003 99,9%
Semua akun transaksi dan saldo yang material antar Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode harga perolehan)
c. Setara Kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan serta tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “setara kas”.
d. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang dan persentase tertentu dari saldo akun piutang pada akhir periode.
e. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan nilai barang dalam proses ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan terdiri dari semua biaya perolehan, konversi dan biaya lainnya untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini.
Barang jadi dan barang dalam proses meliputi alokasi biaya tidak langsung tetap dan variabel di samping biaya bahan baku dan upah langsung.
Nilai Realisasi Bersih merupakan taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Biaya di Bayar di Muka
Biaya di bayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
h. Aset tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sesuai dengan SAK 16 (Revisi 2007) yang berlaku efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan anak perusahaan memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya, seluruh saldo akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva yang dibukukan sebelum tahun 2008, telah direklasifikasikan ke saldo laba.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:
Keterangan Metode Penyusutan
Tarif Penyusutan pertahun
Bangunan dan Prasarana garis lurus (straight line) 5%
Mesin dan instalasi, perabot, dan peralatan pabrik
saldo menurun ganda (double declining balance)
12,5% - 25 % Instalasi sumur yodium dan instalasi limbah saldo menurun ganda (double
declining balance)
25%
Kendaraan, perabot, dan peralatan kantor saldo menurun ganda (double declining balance)
25% - 50 %
Penyusutan tanaman menghasilkan dihitung berdasarkan jangka waktu tanaman yang ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen sebagai berikut:
Tarif Penyusutan
Tahun pertama 2%
Tahun kedua 3%
Tahun ketiga 4%
Tahun keempat 6%
Tahun kelima 85%
h. Aset tetap (lanjutan)
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap yang belum digunakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan bagian biaya tidak langsung dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan. Akun tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke akun tanaman menghasilkan pada saat tanaman telah menghasilkan (pada tahun kelima).
Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aktiva“. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi.
i. Beban Ditangguhkan Hak atas tanah
Biaya-biaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan administrasi, geologi dan fisika, pengeboran, eksplorasi dan pengembangan yang meliputi biaya administrasi, pembersihan lahan, dan pembukaan tambang ditangguhkan dan diamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Eksplorasi dan pengembangan
Umur ekonomi didasarkan atas taksiran manajemen yang dievaluasi secara berkala. Jumlah penurunan (write down) akibat dilakukannya evaluasi terhadap beban ditangguhkan - eksplorasi dan pengembangan dibebankan pada tahun yang bersangkutan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Beban Ditangguhkan (lanjutan) Merk Dagang
Merk Dagang disajikan sebesar biaya perolehan dan diamortisasi selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan/diamortisasi.
k. Opsi Kepemilikan Saham Karyawan
Nilai wajar opsi kepemilikan saham karyawan diestimasi dengan model penentuan harga opsi (option-pricing model) pada tanggal pemberian kompensasi. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi berdasarkan nilai wajar semua opsi pada tanggal pemberian.
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sesuai transaksi yang berlaku pada tanggal tersebut yang dikeluarkan.
Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut:
2008 2007
1 USD Amerika 10.950,00 9.419,00
1 JPY Jepang 121,23 83,07
1 EUR Eropa 15.432,40 13.759,76 1 SGD Singapura 7.607,36 6.502,38 m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan yang barangnya belum tersedia dicatat sebagai
”Uang Muka Pelanggan“.
n. Imbalan Kerja
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Kontribusi didanai dan dibayar oleh Perusahaan, Anak Perusahaan, dan karyawan. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
Program Manfaat Pasti
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial, dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
Program Iuran Pasti
Iuran yang ditanggung Perusahaan dan Anak Perusahaan diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
Kewajiban Imbalan Kerja
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pengaruh dari Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja dalam laporan keuangan konsolidasi.
Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK 24 (Revisi 2004)
“Imbalan Kerja” secara retrospektif dan merubah metode akuntansinya yang terdahulu dalam mengakui imbalan kerja karyawan menjadi metode yang diharuskan oleh standar ini.
Menurut PSAK 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja menurut Undang-Undang tentang Tenaga Kerja ditentukan dengan metode penilaian Projected Credit Unit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10 % dari nilai kini imbalan pasti atau nilai wajar aktiva pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui secara garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja.
Selanjutnya biaya jasa lalu yang timbul saat perkenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
o. Beban atau Penghasilan Pajak
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun berjalan. Aktiva dan Kewajiban pajak tangguhan diakui karena perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut direalisasi.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan dan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
p. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan menurut pengelompokan geografis sebagai segmen primer. Pelaporan segmen sekunder dikelompokan menurut segmen usaha.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko atau imbalan yang berbeda dengan risiko atau imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa yang terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
Manajemen tidak menyajikan informasi segmen berupa pengeluaran barang modal, laba usaha per produk, dan arus kas karena tidak praktis untuk dilakukan.
r. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang dapat mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian dalam membuat estimasi maka hasil aktual yang dilaporkan pada periode mendatang yang mungkin berbeda dari estimasi yang digunakan sebelumnya.
3. KAS DAN SETARA KAS
2008 2007
Kas 10.698.602.816 13.846.122.783
Bank
Rupiah 0 0
PT Bank Pembangunan Daerah 75.523.141.533 21.261.556.005
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 58.967.703.828 109.626.171.615 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 46.558.339.074 35.021.201.548
PT Bank Bukopin Tbk. 18.628.918.353 38.588.220.272
PT Bank Central Asia Tbk. 1.050.775.549 744.978.098
PT Bank Muamalat Indonesia 148.244.241 29.423.922
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 89.730.127 331.672.363
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp100.000.000) 2.394.000 3.984.873
Jumlah bank Rupiah 200.969.246.705 205.607.208.696
Mata Uang Asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
USD939,537.19 : 31 Desember 2008 dan
USD6,420 : 31 Desember 2007 10.287.932.231 60.474.501
Jumlah bank 211.257.178.936 205.667.683.197
Deposito jangka pendek
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 5.000.000.000
- 5.000.000.000
Jumlah kas dan setara kas 221.955.781.752 224.513.805.980
Kas Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan berdasarkan paket tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp25.232.852.141 per 31 Desember 2008 dan Rp18.046.997.893 per 31 Desember 2007.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Perusahaan.
4. PIUTANG USAHA
2008 2007
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 39.071.539.004 6.272.411.993 PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) 13.458.342.827 30.015.232.626 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 10.926.917.222 8.394.539.925
PT Jamsostek (Persero) 1.883.740.641 1.654.754.155
PT Pertamina (Persero) 1.760.098.345 2.021.264.391
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 1.726.053.919 1.729.847.643
PT Angkasa Pura (Persero) 1.723.368.571 1.596.263.493
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. 1.356.753.626 1.505.881.024
PT Timah (Persero) Tbk. 1.191.835.174 505.381.895
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) 8.553.564.422 8.742.108.368
Jumlah 81.652.213.751 62.437.685.513
Penyisihan piutang ragu-ragu (1.633.044.275) (1.432.310.896)
Jumlah piutang usaha BUMN 80.019.169.476 61.005.374.617
Pihak ketiga lokal:
Jawa 119.583.341.994 168.180.121.086
Sumatera 25.136.548.500 31.638.768.097
Sulawesi, Maluku dan Papua 22.715.451.580 26.094.181.161
Bali dan Nusa Tenggara 15.239.945.638 13.474.994.643
Kalimantan 7.820.586.809 8.359.034.874
Pihak ketiga ekspor 7.711.420.549 6.016.967.596
Jumlah 198.207.295.070 253.764.067.457
Penyisihan piutang ragu-ragu (13.099.171.874) (14.628.814.713)
Jumlah bersih pihak ketiga 185.108.123.196 239.135.252.744
265.127.292.672 300.140.627.361
Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rupiah 272.148.088.272 310.184.785.374
Mata uang asing 0 0
USD704,239 : 31 Desember 2008 dan 0 0
USD638,812 : 31 Desember 2007 7.711.420.549 6.016.967.596
Jumlah 279.859.508.821 316.201.752.970
Penyisihan piutang ragu-ragu (14.732.216.149) (16.061.125.609) 265.127.292.672 300.140.627.361
Piutang usaha berdasarkan umur setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008
Belum Jatuh Tempo
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai Dengan 60 hari
61 sampai dengan 150 hari
Lebih dari 150 hari
Jumlah
B U M N 55.367.802.377 9.733.798.551 5.828.710.297 8.108.087.056 2.613.815.470 81.652.213.751 Instansi Pemerintah 16.603.415.451 8.005.763.296 7.033.642.655 5.431.923.806 6.310.826.538 43.385.571.746 Swasta 63.206.107.134 31.288.997.407 8.833.513.970 18.447.549.220 25.334.135.044 147.110.302.775 Ekspor 5.553.353.344 650.951.220 1.138.800.000 368.315.985 - 7.711.420.549 Jumlah 140.730.678.306 49.679.510.474 22.834.666.922 32.355.876.067 34.258.777.052 279.859.508.821
Penyisihan piutang ragu-ragu (14.732.216.149)
Jumlah piutang usaha 140.730.678.306 49.679.510.474 22.834.666.922 32.355.876.067 34.258.777.053 265.127.292.672
31 Desember 2007
Belum Jatuh Tempo
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai dengan 60 hari
61 sampai dengan 150 hari
Lebih Dari 150 hari
Jumlah
B U M N 23.055.313.842 18.386.829.637 7.483.962.850 11.733.158.321 1.778.420.863 62.437.685.513 Instansi Pemerintah 29.968.357.734 14.630.634.370 15.841.876.473 7.006.365.663 6.174.400.412 73.621.634.652 Swasta 108.636.476.128 34.504.333.980 9.057.887.603 8.863.183.525 13.063.583.973 174.125.465.209 Ekspor 3.459.047.549 1.664.808.250 820.710.437 72.401.360 6.016.967.596 Jumlah 165.119.195.253 69.186.606.237 33.204.437.363 27.675.108.869 21.016.404.248 316.201.752.970
Penyisihan piutang ragu-ragu (16.061.125.609)
165.119.195.253 69.186.606.237 33.204.437.363 27.675.108.869 21.016.405.248 300.140.627.361
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2008 2007
Saldo awal periode 16.061.125.609 11.957.679.500
Penyisihan piutang ragu-ragu 462.161.757 5.110.238.631
Penghapusan (1.791.071.217) (1.006.792.520)
Saldo akhir periode 14.732.216.149 16.061.125.609
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan.16).
5. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
2008 2007
Jancen Pharmacitichal Belgia 984.373.886 953.730.199
PT Mitsui & Co - 487.327.627
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp400.000.000) 2.818.255.682 2.488.871.474 3.802.629.568 3.929.929.300 Piutang lain-lain merupakan piutang yang timbul atas biaya dalam rangka kerja sama untuk kegiatan distribusi obat, biaya kirim, dan biaya import bahan baku obat untuk pihak ketiga. Biaya tersebut akan ditagihkan kepada pihak ketiga/mitra kerja sama sesuai dengan pola kerja sama yang telah disepakati.
6. PERSEDIAAN
2008 2007
Barang jadi :
Obat jadi, kosmetika dan alat kontrasepsi 298.510.615.057 197.624.247.358
Alat kesehatan 17.177.686.168 17.057.957.821
Bahan baku dan bahan pembantu 77.794.571.904 56.793.889.058
Barang dalam proses 23.162.471.191 22.104.531.519
Barang dalam perjalanan 5.011.799.865 14.483.301.357
Jumlah 421.657.144.185 308.063.927.113
Penyisihan persediaan usang (6.741.080.681) (5.577.903.816)
414.916.063.504 302.486.023.297
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut :
2008 2007
Saldo awal periode 5.577.903.816 4.721.467.346
Penyisihan 4.548.923.380 3.122.409.581
Penghapusan dan pemulihan (3.385.746.515) (2.265.973.111)
Saldo akhir periode 6.741.080.681 5.577.903.816
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari persediaan usang.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 16)
Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan kebongkaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp353.077.320.936 per 31 Desember 2008 dan Rp223.379.947.442 per 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan tersebut.
7. UANG MUKA
Akun ini merupakan uang muka pembelian obat jadi, dan peralatan dalam rangka pemenuhan pelanggan Instansi pemerintah serta uang muka pengadaan bahan baku dan penolong, yang apabila dirinci masing-masing saldonya di bawah Rp1.000.000.000
Saldo uang muka per 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp2.526.284.765 dan Rp1.325.235.622 8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
2008 2007
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Anak Perusahaan 21.593.742.150 37.166.769.377
Pajak Penghasilan badan 0 0
Perusahaan tahun 2008 1.181.848.186 -
Anak Perusahaan: 0 0
Tahun 2006 - 8.293.959.128
Tahun 2007 5.009.829.931 4.614.677.607
Pajak Penghasilan Pasal 23 Anak Perusahaan 482.726.422 524.377.638 28.268.146.689 50.599.783.750
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)
Pajak Pertambahan Nilai merupakan uang muka pajak yang berasal dari Anak Perusahaan PT KFTD.
Pajak Penghasilan merupakan setoran masa yang melebihi hutang pajak penghasilan badan di Perusahaan dan Anak Perusahaan PT KFTD.
Pada tahun 2008 Anak Perusahaan PT KFTD telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak pertambahan nilai tahun pajak 2007 dan pajak penghasilan tahun pajak 2006, dengan nilai keseluruhan sebesar Rp45.832.113.009. Lebih bayar pajak (restitusi) tersebut telah diterima oleh PT KFTD pada tahun 2008. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi PT KFTD tahun 2008.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari pihak fiskus atas uang muka pajak PPh Badan tahun pajak 2007 sampai dengan tanggal laporan belum diterima perusahaan.
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
2008 2007
Kontrak gedung dan rumah dinas 7.791.585.086 6.241.967.334
Kerja sama operasi dan ikatan kerja sama 2.213.087.775 1.836.294.390
Biaya penjualan dibayar dimuka 1.359.579.382 184.319.900
Lain-lain ( masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) 2.657.432.477 2.188.831.718 14.021.684.720 10.451.413.342
10. PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2008 2007
Pinjaman karyawan 2.399.505.566 3.490.674.623
PT Kimia Farma Health Care 1.222.056.116 2.555.815.312
3.621.561.682 6.046.489.935
Pinjaman kepada karyawan merupakan fasilitas pinjaman dari Perusahaan kepada karyawan untuk keperluan pembelian kendaraan, perbaikan rumah, pengobatan dan lainnya, yang tidak dikenakan bunga. Pelunasannya melalui pemotongan gaji bulanan.
Pinjaman kepada PT Kimia Farma Health Care timbul atas pinjaman berkaitan pendirian PT Kimia Farma Health Care, dimana mayoritas pemegang sahamnya adalah Yayasan Dana Pensiun Kimia Farma sebesar 61%.
11. PENYERTAAN SAHAM
Akun ini merupakan penyertaan saham yang dilakukan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 sebagai berikut:
Perusahaan Jenis Usaha
Jumlah lembar saham yang dimiliki
Persentase Kepemilikan
Harga Perolehan PT Sinkona Indonesia Lestari Pabrik Kina 1.286 15,00% 261.725.212 PT Kimia Farma Health Care Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 475.000 19,00% 475.000.000
Jumlah 736.725.212
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 24 Juni 2004 dari Titik Irawati S, S.H, notaris di Jakarta, PT KFTD dan PT Kimia Farma Apotek, Anak Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Kimia Farma Health Care dengan persentase penyertaan masing-masing 10% dan 9%.
12. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan:
Tanah 238.718.746.285 - - - 238.718.746.285
Bangunan dan prasarana 140.940.247.735 1.910.332.767 - 8.742.232.687 151.592.813.189 Mesin dan instalasi 92.738.217.304 2.337.212.613 (1.690.000.000) 1.536.450.000 94.921.879.917 Perabot dan peralatan 86.901.662.730 6.099.669.980 - 1.453.480.906 94.454.813.616
Kendaraan 53.704.182.723 985.672.000 (1.743.060.823) 137.005.000 53.083.798.900 Instalasi sumur yodium 6.436.712.761 215.086.127 - - 6.651.798.888
Tanaman menghasilkan 2.733.848.709 - - 1.287.378.949 4.021.227.658 Instalasi limbah 2.699.917.189 131.675.000 - - 2.831.592.189
Aktiva dalam penyelesaian 13.730.484.618 16.283.918.465 - (11.869.168.593) 18.145.234.490 Tanaman belum menghasilkan 1.507.484.139 224.658.106 (1.287.378.949) 444.763.296
Jumlah Biaya perolehan 640.111.504.193 28.188.225.057 (3.433.060.823) - 664.866.668.428
12. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan:
Perabot dan peralatan 70.195.040.606 7.147.783.090 - - 77.342.823.696 Bangunan dan prasarana 62.280.755.739 7.099.106.743 - - 69.379.862.482 Mesin dan instalasi 60.646.369.073 6.747.462.956 (1.337.447.896) - 66.056.384.133
Kendaraan 42.466.741.358 3.087.438.445 (1.493.748.811) - 44.060.430.992
Instalasi sumur yodium 5.076.825.165 339.971.883 - - 5.416.797.048 Instalasi limbah 2.295.946.200 118.988.305 - - 2.414.934.505 Tanaman menghasilkan 1.815.637.537 431.611.701 - - 2.247.249.238 Jumlah 244.777.315.678 24.972.363.123 (2.831.196.707) - 266.918.482.094
Nilai Buku 395.334.188.515 397.948.186.334
31 Desember 2007
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan:
Tanah 237.929.388.013 790.000.000 (641.728) - 238.718.746.285
Bangunan dan prasarana 135.268.110.553 972.269.000 (25.000.000) 4.724.868.182 140.940.247.735 Mesin dan instalasi 90.988.836.387 1.914.380.917 (165.000.000) - 92.738.217.304
Perabot dan peralatan 79.585.805.438 4.253.638.917 (199.781.625) 3.262.000.000 86.901.662.730
Kendaraan 55.248.804.005 1.109.904.050 (2.654.525.332) - 53.704.182.723
Instalasi sumur yodium 6.436.712.761 - - - 6.436.712.761
Tanaman menghasilkan 2.733.848.709 - - - 2.733.848.709
Instalasi limbah 2.594.917.189 105.000.000 - - 2.699.917.189 Aktiva dalam penyelesaian 10.416.989.243 11.300.363.557 - (7.986.868.182) 13.730.484.618 Tanaman belum menghasilkan 1.327.413.329 180.070.810 - - 1.507.484.139 Jumlah 622.530.825.627 20.625.627.251 (3.044.948.685) - 640.111.504.193
Akumulasi Penyusutan:
Perabot dan peralatan 63.112.589.956 7.494.875.798 (412.425.210) - 70.195.040.544 Bangunan dan prasarana 54.786.488.732 7.509.787.842 (15.520.830) - 62.280.755.744
Mesin dan instalasi 52.752.622.299 7.942.352.001 (48.605.227) - 60.646.369.073
Kendaraan 39.841.771.017 4.755.837.502 (2.130.867.104) - 42.466.741.415
Instalasi sumur yodium 4.284.841.762 791.983.403 - - 5.076.825.165 Instalasi limbah 2.152.392.319 143.553.881 - - 2.295.946.200 Tanaman menghasilkan 1.774.342.833 41.294.704 - - 1.815.637.537 Jumlah 218.705.048.918 28.679.685.131 (2.607.418.371) - 244.777.315.678
Beban penyusutan yang dibebankan pada usaha tahun berjalan masing-masing berjumlah Rp24.972.363.123 dan Rp28.679.685.131 masing-masing untuk masa sembilan bulan untuk tahun 2008 dan 2007.
Aktiva dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan di unit produksi dan apotek baru. Jangka waktu penyelesaian pembangunan apotek yang tersebar di wilayah Indonesia tersebut berkisar antara enam sampai dengan dua belas bulan.
Pada 31 Desember 2008, persentase penyelesaian dari bangunan dan prasarana berkisar antara 60% sampai dengan 90%.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah seluas kurang lebih 548.704 m2 yang tersebar di wilayah Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun. Perusahaan juga mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah seluas 1.061 hektar di Cianjur, Jawa Barat yang berlaku selama 25 (dua puluh lima) tahun hingga tahun 2023. Lokasi tersebut dikembangkan Perusahaan untuk perkebunan kina. Luas lahan yang digunakan untuk tanaman menghasilkan adalah seluas kurang lebih 432,26 hektar.
Aset tetap tanah dengan HGB No. 5, No. 907, No. 275, No. 2341, No. 139, No. 2671, No. 2770, No. 1889, No. 285, No. 1226 dan No. 311 berikut bangunan di atasnya semua atas nama Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Bukopin Tbk. (catatan.16).
Pada 31 Desember 2008 aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan, kebakaran dan kebongkaran dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp486.248.763.511 per 31 Desember 2008 dan Rp497.328.833.120 per 31 Desember 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2008, Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
13. AKTIVA BELUM DIGUNAKAN
Akun ini merupakan tanah seluas kurang lebih 119.000 m2 yang terletak di Bekasi Industrial Estate Cikarang, yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Perusahaan.
Tanah, di Bekasi Industrial Estate Cikarang, dengan sertifikat HGB No. 44 digunakan sebagai jaminan atas hutang pada PT Bank Bukopin Tbk. (catatan 16).
14. BEBAN DITANGGUHKAN
Beban ditangguhkan terdiri atas :
2008 2007
Biaya perolehan
Eksplorasi dan pengembangan 27.368.996.305 26.714.832.432
Merk dagang (catatan 35) 10.558.189.045 10.558.189.045
Hak atas tanah 3.745.478.218 2.898.504.218
Jumlah 41.672.663.568 40.171.525.695
Dikurangi :
Akumulasi amortisasi eksplorasi dan pengembangan (21.452.876.627) (19.362.260.950) Akumulasi amortisasi merk dagang (9.993.815.833) (7.800.855.154)
Akumulasi amortisasi HGB dan HGU (801.981.146) (626.664.195)
(32.248.673.607) (27.789.780.299) 9.423.989.962 12.381.745.396 Biaya amortisasi masing-masing sebesar Rp4.458.893.308 dan Rp6.038.739.059 untuk tahun 2008 dan tahun 2007.
15. AKTIVA LAIN-LAIN
Akun ini terdiri atas :
2008 2007
Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang 22.165.745.306 24.050.306.634
Uang jaminan 14.128.328.332 3.907.632.912
Biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang 9.281.329.486 9.388.677.893 Biaya dibayar di muka manfaat pensiun (catatan 33) 1.921.409.387 7.934.122.984 Lain-lain dengan saldo masing-masing di bawah Rp1.000.000.000 580.320.754 -
48.077.133.265 45.280.740.423
Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang dan biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang merupakan biaya yang timbul dari Kerja sama Operasi (KSO) dan Ikatan Kerja sama (IKS) dengan pihak ketiga dalam rangka pembukaan apotek, laboratorium dan klinik.
Uang jaminan merupakan jaminan bank atas penjualan tender di Anak Perusahaan, PT KFTD.
2008 2007
PT Bank Bukopin Tbk. 70.000.000.000 40.000.000.000
PT Bank Central Asia Tbk. 79.280.798.498 32.133.337.884
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.106.454.213 4.556.819.398
150.387.252.711 76.690.157.282
Tingkat bunga per tahun 9,50% - 13,50% 10,00% - 14,50%
PT Bank Bukopin Tbk.
Pada tanggal 27 Juni 2001 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit reguler (tanpa pronote) dari PT Bank Bukopin Tbk., dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000 untuk modal kerja termasuk didalamnya pengambilalihan dokumen ekspor.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan Sertifikat HGB No. 139 seluas 4.175 m2 yang terletak di Jl. Cikini Raya No. 2 - 4, Sertifikat HGB No. 2671 seluas 4.520 m2 yang terletak di Jl. Dr. Saharjo 199, dan Sertifikat HGB No. 44 seluas 118.930 m2 yang terletak di Kawasan Industri Lippo Cikarang Bekasi Blok A 006-01. Perjanjian ini diperpanjang dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak tanggal 27 Juni 2003 sampai dengan 27 Juni 2008.
Pada tanggal 3 Desember 2003 pinjaman ini dialihkan kepada Anak Perusahaan yaitu PT KFTD. Jaminan pinjaman ditambah Sertifikat HGB No.866 seluas 3.561 m2 terletak di kelurahan Dr. Sutomo Kecamatan Tegalsari Kodya Surabaya dan corporate guarantee dari Perusahaan. Saldo pinjaman Anak Perusahaan per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp40.000.000.000.
Selain itu pada tahun 2003, PT Bank Bukopin Tbk. juga telah menyetujui fasilitas Kredit Modal Kerja baru dengan maksimum kredit sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak tanggal 27 Juni 2003 sampai dengan 17 Desember 2008, Pada tanggal 2 Desember 2008 pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Desember 2009 dengan suku bunga kredit sebesar 13,50%. Dengan jaminan sama seperti tersebut di atas, saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp10.000.000.000.
Pada tanggal 29 Nopember 2002 Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp20.000.000.000, dengan jaminan pinjaman sama dengan perjanjian tersebut di atas dengan jangka waktu kredit selama 1(satu) tahun.
Pada tanggal 17 Desember 2008 pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Desember 2009 dengan suku bunga 13,50% per tahun dan biaya provisi dan administrasi sebesar 1,5% saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2008 adalah Rp20.000.000.000.
16. HUTANG BANK (lanjutan)
Pada tanggal 23 September 2005, Anak Perusahaan PT Kimia Farma Apotek memperoleh pinjaman Kredit Modal Kerja sebesar Rp10.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat HGB No.2770 seluas 289 m2 yang terletak di Jl. Pasar Baru No. 7, Sertifikat HGB No.1899 seluas 541 m2 yang terletak Jl. Danau Tondano No. 1, Sertifikat HGB No.285 seluas 413 m2 yang terletak Jl. Radio Dalam No.1, Sertifikat HGB No.1226 seluas 393 m2 yang terletak Jl. Pahlawan Revolusi 53 dan Sertifikat HGB No. 311 seluas 497 m2 yang terletak Jl. Kebayoran Lama No. 50 Jakarta serta persediaan barang dagangan senilai Rp3.500.000.000. Perjanjian kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2008 dan dilakukan perubahan fasilitas kredit dari flat ke revolving, dengan suku bunga kredit sebesar 9,5% untuk 3 (tiga) bulan pertama dan selanjutnya akan ditinjau ulang. Saldo pinjaman Anak Perusahaan per 31 Desember 2008 adalah nihil.
PT Bank Central Asia Tbk.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. dengan plafon kredit sebesar Rp25.000.000.000 sebagai kredit lokal untuk modal kerja, dan Rp25.000.000.000 untuk time loan revolving, dan bank garansi sebesar Rp10.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan tanah sertifikat S.HGB No. 2341/Pasar Baru, S.HGB No. 275/Gambir dan S.HGB No. 907/Melawai atas nama Perusahaan seluas 11.477 m², berikut bangunan di atasnya dan atau yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut. Pada tanggal 19 Novembar 2007 fasilitas kredit untuk time loan revolving ditingkatkan menjadi sebesar Rp55.000.000.000 dengan tambahan jaminan tanah dan bangunan HGB No.36, 37, 48, 50, 51 dan 57 terletak di Jl.Cicendo dan Jl.Pajajaran Bandung seluas 24.419 m². Pada tanggal 20 Agustus 2008 fasilitas kredit ini diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2009, dengan bunga kredit untuk Kredit Lokal sebesar 11,50% dan time loan revolving sebesar 11,50%.
Saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2008 sebesar Rp79.280.798.498.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000.000 untuk digunakan sebagai modal kerja, Rp25.000.000.000 sebagai stand by loan, Rp61.000.000.000 sebagai garansi bank, USD 3,000,000 sebagai jaminan letter of credit (L/C) atau SKBDN, dan USD 4,300,000 sebagai forex line. Pada tanggal 17 Juli 2008 fasilitas kredit modal kerja ditingkatkan menjadi Rp95.000.000.000, garansi bank ditingkatkan menjadi Rp71.000.000.000, letter of credit (L/C) menjadi USD 7,000,000, sedangkan forex line tetap. Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang, persediaan serta sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Nopember 2009. Kredit ini dibebani suku bunga tahunan sebesar 10,25%. Saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.106.454.213.
2008 2007 Pihak ketiga BUMN :
PT Rajawali Nusantara Indonesia 2.427.304.354 18.599.008.393
Lain-lain ( masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000 ) 249.123.490 1.138.110.316 Jumlah hutang usaha pihak ketiga BUMN 2.676.427.844 19.737.118.709 Pihak ketiga swasta lokal :
PT Narda Tita 19.042.745.879 3.839.563.419
PT Anugrah Parmindo Lestari 15.693.754.285 14.369.293.533
CV Guna Mandiri 11.524.741.838 -
PT Enseval Putra Megatrading 10.031.074.655 9.027.007.429
PT Merapi Utama Farma 9.880.036.684 9.364.373.671
PT Avesta Continental Packing 8.758.134.060 4.802.005.940
PT Bina San Prima 7.990.839.941 8.169.919.334
PT Anugerah Argon Medika 6.783.765.409 4.724.570.533
PT Menjangan Sakti 5.318.372.086 9.246.746.052
PT Jonhson & Johnson Indonesia 5.308.779.830 2.235.087.456
PT Parit Padang 4.996.609.092 5.691.115.002
PT Tridya Sakti 4.964.164.716 -
PT Global Diispomedika 4.781.440.227 2.173.509.068
PT Indo Farma Global Medika 4.483.126.247 18.304.141.064
PT Daya Muda Agung 3.932.782.369 1.779.614.371
PT Milenium Pharmacon 3.919.364.812 4.859.694.296
PT Dos Ni Roha 3.509.526.931 3.424.762.041
PT Mensa Bina Sukses 3.130.269.147 2.738.879.894
PT Tigaka Distrindo Perkasa 3.079.753.242 9.263.770.318
PT Antar Mitra Sembada 2.884.125.911 3.275.332.732
PT Jembatan Dua 2.551.591.524 2.719.645.405
PT Tempo 2.386.083.138 3.265.350.513
PT Penta Valent 2.192.673.337 996.736.266
PT United Dico Citas 2.103.637.697 2.596.644.088
PT Kalista 1.901.324.379 2.265.016.386
PT Kebayoran Farma 1.778.008.488 1.674.089.273
PT Extrupack 1.574.500.633 1.697.504.929
PT Etenair water Indonesia 1.436.284.063 -
CV Mutiara 1.419.708.487 1.245.981.107
PT Signa Husada 1.304.214.503 642.642.609
PT Tunggal Sila Farma 1.187.369.500 1.136.528.770
PT Rejeki Mitra Farma 1.170.013.663 182.492.736
PT Sawah Besar 1.125.164.387 640.901.398
Dipindahkan 162.143.981.160 136.352.919.633
17. HUTANG USAHA (lanjutan)
2008 2007
Pindahan 162.143.981.160 136.352.919.633
PT Erella 1.108.407.029 2.967.469.061
PT Novapherin 1.103.726.089 8.621.772.539
PT Tiga Anugrah 1.094.386.312 466.820.879
CV Jaya Sentosa 1.093.765.145 528.994.180
PT Prima Alkesindo 1.088.167.466 1.067.198.533
PT Karyana Kemasindo Plastik 1.083.765.655 1.234.946.940
PT Indogravure 1.000.221.000 42.000.000
PT Eva Surya 781.061.275 1.330.246.108
PT Capsulgel Indonesia 753.990.000 1.500.024.700
PT Marlin Lisa 497.600.799 1.961.001.532
PT Lukas Jaya 433.218.571 4.018.311.071
PT Mega Setia Agung Kimia 374.926.223 1.978.126.325
PT Waris 292.116.666 1.131.034.298
PT Bhineka Usada 47.993.976 10.247.927.994
PT Mitra Karya Sumberarta 21.653.116 3.534.375.071
PT Graha Ismaya - 1.745.383.860
Biosensor International - 9.161.025.600
PT Cahaya Prima - 3.787.327.659
PT Titra Sentana - 2.682.841.012
PT Wibisono - 1.629.875.100
PT Mitra Medidua - 1.178.237.168
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) 52.685.451.318 53.156.938.113 Jumlah hutang pihak ketiga swasta 225.604.431.800 250.324.797.376 228.280.859.644 270.061.916.085 Jumlah hutang usaha berdasarkan umur sebagai berikut :
2008 2007
Belum jatuh tempo 135.185.815.771 184.790.251.926
1 sampai dengan 30 hari 41.279.291.491 52.846.821.552
31 sampai dengan 60 hari 33.361.798.748 21.457.348.109
61 sampai dengan 150 hari 18.453.953.634 10.967.494.498
228.280.859.644 270.061.916.085
Jangka waktu kredit yang timbul akibat dari pembelian barang jadi, bahan baku, dan bahan pembantu baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri berkisar antara 30 sampai dengan 180 hari.