PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Mata Uang Indonesia)
Laporan Auditor Independen Laporan No. 37042S
Para Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Kalbe Farma Tbk.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Anak perusahaan tertentu, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva sebesar 25,4% dan 21,9% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 serta jumlah penjualan bersih sebesar 34,4% dan 34,4% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan-laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan atas perusahaan-perusahaan tersebut di atas, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2p dan 27 atas laporan keuangan konsolidasi, mulai tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan secara prospektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 57, “ Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”. Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi dan ketidakpastian perekonomian pada saat ini di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan serta tindakan yang telah ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi tersebut terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, kreditur, pemasok dan pemegang saham ke dan dari Perusahaan dan Anak perusahaan.
PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Hermawan Setiadi NIAP 01.1.0759 5 April 2002
31 Desember 2001 2000 AKTIVA AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
(Catatan 2c, 2f, 4, 6, 15 dan 16) Rp 246.890.797.151 Rp 220.803.787.880
Bank yang terbatas penggunaannya
(Catatan 4 dan 16) 275.097.507 281.813.110
Investasi jangka pendek - bersih (Catatan 2d dan 11) 26.110.360.580 28.764.457.670
Piutang usaha
(Catatan 2e, 2f, 5, 6, 11, 16, 21, 28 dan 30)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 292.404.128.883 233.906.549.429
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp 5.442.782.419 pada tahun 2001 dan
Rp 7.150.874.804 pada tahun 2000 104.663.898.720 109.201.689.249
Piutang lain-lain 26.849.457.945 21.044.385.394
Persediaan - bersih
(Catatan 2f, 2g, 3, 6, 7, 11 dan 16) 340.476.568.710 275.462.783.776
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya
(Catatan 2h) 20.057.892.739 23.555.057.613
Jumlah Aktiva Lancar 1.057.728.202.235 913.020.524.121
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa (Catatan 2f dan 6) 7.336.767.790 7.180.366.791
Aktiva pajak tangguhan - bersih (Catatan 2q dan 14) 81.611.998.249 90.061.138.508
Tagihan restitusi pajak penghasilan
(Catatan 2q dan 14) 10.233.204.611 12.883.589.937
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah
Rp 254.731.856.340 pada tahun 2001 dan Rp 202.619.902.582 pada tahun 2000
(Catatan 2f, 2i, 2j, 3, 6, 8, 11 dan 16) 433.729.833.697 403.025.442.661
Aktiva tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah
Rp 26.039.966.306 pada tahun 2001 dan Rp 20.940.378.181 pada tahun 2000
(Catatan 2b, 2k, 2l, 3, 9 dan 23) 71.529.390.787 76.628.978.912
Investasi efek hutang (Catatan 2d, 10 dan 29) 198.924.972.000 234.435.587.500
Uang muka pembelian mesin dan peralatan pabrik
(Catatan 28n) 10.575.198.447 10.494.312.702
Rugi transaksi penjualan dan penyewaan kembali
ditangguhkan (Catatan 2j dan 8) 1.531.715.151 338.010.447
Aktiva tidak lancar lainnya (Catatan 2b) 4.114.538.764 9.773.011.645
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 819.587.619.496 844.820.439.103
JUMLAH AKTIVA (Catatan 20) Rp 1.877.315.821.731 Rp 1.757.840.963.224
31 Desember
2001 2000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek (Catatan 5, 7, 8, 11 dan 16) Rp 93.417.400.803 Rp 76.221.171.600
Hutang usaha (Catatan 2f, 6, 12 dan 22)
Pihak ketiga 99.582.836.936 73.648.360.405
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.705.825.179 25.274.192
Hutang lain-lain (Catatan 2p dan 27) 18.624.109.303 16.514.879.488
Biaya masih harus dibayar (Catatan 13, 28b dan 28j) 111.815.886.346 77.659.511.979
Hutang pajak (Catatan 2q dan 14) 46.590.828.463 46.365.985.346
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang
(Catatan 15, 16 dan 28a) 41.415.151.970 47.929.685.597
Hutang bank (Catatan 4, 5, 6, 7, 8, 11, 15 dan 16) 74.160.535.180 78.467.135.700
Hutang sewa guna usaha (Catatan 2j dan 8) 5.401.482.534 7.393.512.069
Hutang pembelian aktiva tetap 3.640.267.040 5.047.455.880
Hutang hubungan istimewa
(Catatan 2f, 6, 15 dan 16) 4.120.525.623 3.801.086.622
Jumlah Kewajiban Lancar 500.474.849.377 433.074.058.878
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
(Catatan 2q dan 14) 5.105.962.398 3.502.590.778
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang
(Catatan 15, 16 dan 28a) 289.292.000.286 301.984.978.262
Hutang bank (Catatan 4, 5, 6, 7, 8, 11, 15 dan 16) 503.721.945.264 485.826.159.712
Hutang obligasi - bersih (Catatan 2m dan 17) 195.587.794.758 194.418.998.670
Hutang sewa guna usaha (Catatan 2j dan 8) 2.650.532.551 3.258.761.652
Hutang pembelian aktiva tetap 6.708.801.120 8.675.823.520
Hutang hubungan istimewa
(Catatan 2f, 6, 15 dan 16) 20.465.483.741 21.363.428.749
Laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali
ditangguhkan (Catatan 2j dan 8) 1.480.955.853 -
Estimasi kewajiban pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan
(Catatan 2p dan 27) 5.853.658.474 -
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.030.867.134.445 1.019.030.741.343
31 Desember
2001 2000
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b, 8 dan 18) Rp 125.199.794.794 Rp 117.241.822.122
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 8.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
4.060.800.000 saham
(Catatan 1 dan 19) 406.080.000.000 406.080.000.000
Agio saham 2.640.000.000 2.640.000.000
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(Catatan 2b) ( 54.311.186 ) ( 122.092.888 )
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan
(Catatan 2b, 2d dan 8) 22.286.462.618 21.562.098.374
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
(Catatan 2i, 8 dan 19) 265.408.456 265.408.456
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(Catatan 3) ( 4.111.258.530 ) ( 4.111.258.530 )
Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari
investasi jangka pendek - bersih (Catatan 2d) ( 4.811.829.125 ) ( 3.633.970.253 )
Saldo laba (defisit) (Catatan 19) Ditentukan penggunaannya untuk
cadangan umum 3.383.734.906 3.383.734.906
Belum ditentukan penggunaannya ( 204.904.164.024 ) ( 237.569.579.184 )
Ekuitas - Bersih 220.774.043.115 188.494.340.881
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 1.877.315.821.731 Rp 1.757.840.963.224
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 2000 PENJUALAN BERSIH (Catatan 2f, 2n, 6, 20 dan 21) Rp 2.046.499.028.579 Rp 1.561.838.886.560
BEBAN POKOK PENJUALAN
(Catatan 2f, 2n, 2p, 6, 8, 22 dan 27) 1.059.022.347.297 729.038.540.338 LABA KOTOR 987.476.681.282 832.800.346.222 BEBAN USAHA (Catatan 2n, 2p, 8, 23, 27, 28b dan 28j) Penjualan 539.587.113.810 362.264.291.834
Umum dan administrasi 104.984.304.347 75.628.791.148
Riset dan pengembangan 6.482.370.014 3.999.965.639
Jumlah Beban Usaha 651.053.788.171 441.893.048.621
LABA USAHA (Catatan 20) 336.422.893.111 390.907.297.601
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga (Catatan 2f, 4, 6 dan 24) 17.168.691.217 35.668.510.513
Beban keuangan
(Catatan 2f, 6, 11, 15, 16, 17 dan 25) ( 144.765.620.412 ) ( 144.168.291.739 )
Rugi selisih kurs - bersih (Catatan 2o, 10, 26 dan 29) ( 97.419.589.181 ) ( 262.317.394.454 )
Rupa-rupa - bersih (Catatan 2k, 2l, 9 dan 10) ( 3.460.126.994 ) 3.346.634.228
Beban Lain-lain - Bersih ( 228.476.645.370 ) ( 367.470.541.452 )
LABA SEBELUM TAKSIRAN (MANFAAT)
PAJAK PENGHASILAN 107.946.247.741 23.436.756.149
TAKSIRAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
(Catatan 2q dan 14) Tahun berjalan 48.157.173.695 45.782.168.870 Tangguhan 10.052.511.880 ( 23.559.723.286 ) Bersih 58.209.685.575 22.222.445.584 (Berlanjut)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2001 2000
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Rp 49.736.562.166 Rp 1.214.310.565
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b) ( 17.071.147.006 ) ( 29.573.489.189 )
LABA (RUGI) BERSIH Rp 32.665.415.160 (Rp 28.359.178.624 )
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
(Catatan 2r dan 19)
Laba usaha Rp 82,85 Rp 96,26
Laba (rugi) bersih Rp 8,04 (Rp 6,98 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
- 7 - U n tuk T a hun Y a ng Ber akhi r Pada T a ng ga l-tang ga l 31 D e sember 2001 D an 2000 Se lisih Ru gi Be lu m Sa ld o L a b a (De fisit) T ransaksi Dir ealisasi atas Selisih Kurs karena Selisih T ransaksi Selisih Penilaian Restrukturisasi Penurunan Nilai Ditentukan Penj abar an Per ubahan Ekui tas Kembal i Enti tas Pasar dar i Inv estasi Peng gunaanny a Bel um D itentukan M o dal Saham Ag io Saham Lapor an Keuang an Anak Per usahaan Akti va T e tap Sepeng endal i Jang ka Pendek Ber si h untuk C a dang a n U m um Peng gunaanny a Sub-Juml ah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp i 2000 216.000.000.000 2.640.000.000 ( 659.223.748 ) 24.365.472.753 190.345.408.456 ( 4.111.258.530 ) ( 935.957 .715 ) 1.383.734.906 ( 202.890.400.560 ) ( 201.506.665.654 h - - - - - - - - ( 28.359.178.624 ) ( 28.359.178.624 s kar ena penj abar an an keuang an Fi ntor et ( B ) dan et ( M ) ( Catatan 2b ) - - 537.130.860 - - - - - - real is asi atas unan ni la i pasar dar i jang ka pendek usahaan ) - - - ( 2.803.374.379 ) - - - - - real is asi atas unan ni la i pasar dar i jang ka pendek ) - - - - - - ( 2 .6 9 8 .0 1 2 .5 3 8 ) - - - vi den kas ( C a tatan 19 ) - - - - - - - - ( 4 .3 2 0 .0 0 0 .0 0 0 ) ( 4 .3 2 0 .0 0 0 .0 0 0 tentukan peng gu naanny a uan cadang an umum ) - - - - - - - 2.000.000.000 ( 2.000.000.000 ) -i atas sebag ian selisih ian kembal i akti va tetap ) 190.080.000.000 - - - ( 190.080.000.000 ) - - - - e sember 2000 406.080.000.000 2.640.000.000 ( 122.092.888 ) 21.562.098.374 265.408.456 ( 4.111.258.530 ) ( 3.633.9 70.253 ) 3.383.734.906 ( 237.569.579.184 ) ( 234.185.844.278 h - - - - - - - - 32.665.415.160 32.665.415.160 s kar ena penj abar an an keuang an Fi ntor et ( B ) dan et ( M ) ( Catatan 2b ) - - 67.781.702 - - - - - - real is asi atas unan ni la i pasar dar i jang ka pendek usahaan ) - - - ( 666.639.662 ) - - - - - real is asi atas unan ni la i pasar dar i jang ka pendek ) - - - - - - ( 1.177.858.872 ) - -h ro ni cl e ol eh Ig ar ) - - - 1.391.003.906 - - - - - e sember 2001 406.080.000.000 2.640.000.000 ( 54.311.186 ) 22.286.462.618 265.408.456 ( 4.111.258.530 ) ( 4.811 .829.125 ) 3.383.734.906 ( 204.904.164.024 ) ( 201.520.429.118
erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2001 2000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 2.187.036.111.264 Rp 1.578.425.177.039
Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan ( 1.184.992.229.659 ) ( 828.170.815.814 )
Kas yang dihasilkan dari operasi 1.002.043.881.605 750.254.361.225
Penerimaan penghasilan bunga 15.258.254.411 33.897.134.586
Hasil tagihan restitusi pajak penghasilan 7.452.670.777 6.546.924.597
Pembayaran biaya iklan, pameran dan promosi ( 387.257.383.318 ) ( 273.314.225.277 )
Pembayaran pajak ( 167.085.304.962 ) ( 199.364.868.233 )
Pembayaran beban keuangan ( 137.625.876.313 ) ( 133.161.880.870 )
Pembayaran untuk beban operasi lainnya - bersih ( 163.839.373.595 ) ( 86.685.337.976 )
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 168.946.868.605 98.172.108.052
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penebusan investasi efek hutang 8.025.027.800 12.431.260.000
Hasil penjualan aktiva tetap 6.963.393.931 4.103.379.311
Pembelian aktiva tetap ( 85.456.961.809 ) ( 90.511.291.352 )
Hasil pencairan dari deposito yang terbatas
penggunaannya -
340.518.186.890
Penempatan pada deposito berjangka - ( 23.522.323.591 )
Penerimaan dari aktivitas investasi lainnya - bersih 11.492.679.301 10.522.151.128
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi ( 58.975.860.777 ) 253.541.362.386
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan hutang bank 116.746.478.919 39.001.329.238
Pembayaran hutang bank ( 128.268.453.276 ) ( 670.051.358.496 )
Pembayaran wesel bayar dengan tingkat
bunga mengambang ( 48.186.049.214 ) ( 152.920.480.681 )
Pembayaran dividen kas ( 14.154.564.798 ) ( 6.842.452.755 )
Pembayaran hutang hubungan istimewa ( 3.616.842.370 ) ( 16.983.972.516 )
Hasil penerbitan obligasi - 194.418.998.670
Penerimaan dari (Pembayaran untuk) aktivitas
pendanaan lainnya - bersih ( 11.900.949.997 ) 6.346.292.542
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan ( 89.380.380.736 ) ( 607.031.643.998 )
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2001 2000
PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS YANG
DIDENOMINASI DALAM MATA UANG ASING Rp 5.496.382.179 Rp 6.815.505.401
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS 26.087.009.271 ( 248.502.668.159 )
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 220.803.787.880 469.306.456.039
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 246.890.797.151 Rp 220.803.787.880
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Pembagian saham bonus dari kapitalisasi atas sebagian selisih penilaian kembali
aktiva tetap Rp - Rp 190.080.000.000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1. UMUM
PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970
berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3. pada tanggal
10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 30 tanggal 6 April 2001, sehubungan dengan pembagian saham bonus (lihat Catatan 19). Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (dahulu Menkeh) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-01581 HT.01.04.TH.2001 tanggal 5 Juni 2001.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan yang memulai operasi komersial pada tahun 1966 berkedudukan di Jakarta, dan baik kantor pusat maupun fasilitas pabrik keduanya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Ringkasan kebijakan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate actions) Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2001, adalah sebagai berikut:
Kebijakan Perusahaan Jumlah Saham Tanggal
Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian
Saham Perusahaan 20.000.000 30 Juli 1991
Pencatatan saham Perusahaan 30.000.000
Bursa Efek Jakarta 23 April 1992
Bursa Efek Surabaya 22 Mei 1992
Pembagian saham bonus 50.000.000
Bursa Efek Surabaya 10 November 1992
Bursa Efek Jakarta 17 November 1992
Penawaran umum terbatas 8.000.000 4 Mei 1993
Pembagian saham bonus 75.600.000
Bursa Efek Surabaya 15 Juli 1994
Bursa Efek Jakarta 18 Juli 1994
Pembagian dividen saham 32.400.000
Bursa Efek Surabaya 15 Juli 1994
Bursa Efek Jakarta 18 Juli 1994
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi
Rp 500 per saham (stock split) 216.000.000 7 Oktober 1996
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi
Rp 100 per saham (stock split) 1.728.000.000 24 Agustus 1999
Pembagian saham bonus 1.900.800.000 6 Desember 2000
Jumlah 4.060.800.000
Pada tanggal 31 Desember 2001, susunan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Boenjamin Setiawan - Presiden Komisaris Johannes Setijono - Presiden Direktur Nina Gunawan - Komisaris Santoso Oen - Direktur Rustiyan Oen - Komisaris Vidjongtius - Direktur
Johannes Baptista Bernadetta Ruth
Soemarlin - Komisaris Independen Irawati Setiady - Direktur Lukman Setiawan - Komisaris Independen Gracy Indriani - Direktur
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp 11,24 milyar pada tahun 2001 dan Rp 8,96 milyar pada tahun 2000.
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 6.272 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih (pasar), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, dan aktiva tetap tertentu yang dicatat berdasarkan nilai setelah penilaian kembali sesuai dengan peraturan pemerintah. Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung; sesuai dengan Peraturan VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
Umumnya, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan (selanjutnya disebut “Grup”) adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan berikut yang berada di dalam negeri dan di luar negeri, dimana Perusahaan memiliki penyertaan saham baik secara langsung dan/atau tidak langsung lebih dari 50% hak suara:
Jumlah Aktiva
Persentase Pemilikan Sebelum Eliminasi
Kegiatan Mulai Efektif (Dalam Jutaan)
Nama Usaha/ Tempat Beroperasi
Anak Perusahaan Produk Kedudukan Komersial 2001 2000 2001 2000
% % Rp Rp
Farmasi:
PT Dankos Farmasi Jakarta 1978 71,46 71,46 428.023 382.812
Laboratories Tbk.
- Dankos (1)
PT Bintang Toedjoe Farmasi Jakarta 1949 71,46 71,46 243.577 167.582
- B. Toedjoe (2)
PT Hexpharm Jaya Farmasi Jakarta 1995 71,46 71,46
25.215 23.777
Laboratories
- Hexpharm (2)
PT Saka Farma Farmasi Jakarta 1997 57,17 57,17 43.279 47.318
Laboratories
- Saka (2)
Jumlah Aktiva
Persentase Pemilikan Sebelum Eliminasi
Kegiatan Mulai Efektif (Dalam Jutaan)
Nama Usaha/ Tempat Beroperasi
Anak Perusahaan Produk Kedudukan Komersial 2001 2000 2001 2000
% % Rp Rp
PT Phytosana Farmasi Jakarta 2001 71,46 - 1.356 -
Laboratories
- Phytosana (6)
PT Finusolprima Farma Farmasi Jakarta 1981 100,00 100,00 19.870 14.249
International
- Finusolprima (1)
PT Bifarma Adiluhung Farmasi Jakarta 1997 100,00 100,00 10.494 3.791
- Bifarma (1)
Makanan Kesehatan:
PT Helios Arya Putra Investasi Jakarta 1978 100,00 100,00 88.453 58.840
- Helios (1) (*)
PT Sanghiang Perkasa Makanan Jakarta 1982 100,00 100,00 166.831 98.019
- Sanghiang (5) Kesehatan
Kemasan:
PT Igar Jaya Tbk. Kemasan Jakarta 1977 51,13 51,13 118.746 124.701
- Igar (1)
PT Kageo Kemasan Bekasi, 1977 51,13 51,13 40.705 41.364
- Kageo (3) Jawa Barat
PT Avesta Continental Kemasan Bekasi, 1976 39,10 39,10 121.745 100.489
Pack Jawa Barat
- Avesta (3)
PT Indogravure Kemasan Tangerang, 1985 19,94 19,94 43.352 42.375
- Indogravure (4) Banten
Lain-lain:
Fintoret B.V., Mauritius Jasa Mauritius 1999 100,00 100,00 334.399 351.313
- Fintoret (M) (1) Keuangan
(lihat Catatan 15)
Fintoret B.V., Belanda Jasa Belanda 1993 100,00 100,00 3.654 3.561
- Fintoret (B) (1) (*) Keuangan
Thurson International Ltd. Investasi British Virgin 1993 100,00 100,00 192 169
- Thurson (1) (*) Islands
Dresden Resources Ltd. Jasa British Virgin 1998 100,00 100,00 49 55
- Dresden (1) (*) Keuangan Islands
Kalfarm Finance Ltd. Jasa British Virgin 1994 100,00 100,00 - -
- Kalfarm (1) (*) Keuangan Islands
(lihat Catatan 15)
Chronicle Trading Ltd. Investasi British Virgin 1994 - 51,13 - 3
- Chronicle (3) (*) Islands
Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh:
(1) Perusahaan (3) Igar (5) Helios
(2) Dankos (4) Avesta (6) B. Toedjoe
(*) Tidak aktif
Akun-akun Fintoret (B) dan Fintoret (M), anak perusahaan yang masing-masing berkedudukan di Amsterdam, Belanda dan Mauritius, dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut:
Aktiva dan kewajiban - Kurs rata-rata pada tanggal neraca seperti yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
2001 2000
Fintoret (B) NLG 1 = Rp 4.169,55 NLG 1 = Rp 4.004,04
Laporan laba rugi - Kurs rata-rata selama tahun berjalan seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
2001 2000
Fintoret (B) NLG 1 = Rp 4.147,98 NLG 1 = Rp 3.548,78
Fintoret (M) US$ 1 = Rp 10.265,67 US$ 1 = Rp 8.534,83
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai ”Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi.
Penyertaan saham dengan persentase pemilikan Perusahaan di bawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian atas nilai aktiva bersih dari Anak perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Igar menjual seluruh kepemilikannya di Chronicle kepada Bapak Bambang Hartanto, pihak ketiga pada tanggal 28 Februari 2001 dengan harga sebesar Rp 5 juta. Penjualan tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Igar yang dinotarialkan oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dalam akta No. 57 tanggal 16 Mei 2001. Rugi yang terjadi dari penjualan tersebut sekitar Rp 2,7 milyar disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2001, sehingga, efektif tahun 2001, akun-akun Chronicle sudah tidak dikonsolidasikan lagi.
Sampai dengan tanggal penjualan, Chronicle adalah sebuah perusahaan yang telah tidak beroperasi lagi dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
c. Setara Kas
Call deposit dan deposito berjangka serta investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Investasi Jangka Pendek dan Investasi Efek Hutang
Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya; efek ekuitas yang tercatat di bursa efek; unit reksadana; dan wesel tagih. Investasi efek ekuitas, unit reksadana dan wesel tagih tersebut, yang diklasifikasikan sebagai efek “tersedia untuk dijual” dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih (pasar) sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar dari investasi tersebut disajikan sebagai “Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar dari Investasi Jangka Pendek - Bersih” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Investasi efek hutang dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi penurunan permanen atas nilai investasi efek hutang tersebut sesuai dengan PSAK No. 50. Rugi yang terjadi sehubungan dengan penurunan secara permanen atas nilai investasi efek hutang tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai rugi yang telah direalisasi.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Grup membentuk penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan umumnya ditentukan dengan menggunakan metode “masuk-pertama, keluar-pertama” (FIFO), kecuali persediaan B. Toedjoe, Saka, Finusolprima, Kageo dan Sanghiang yang biaya perolehannya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method) atau metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai tercatat persediaan beberapa Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 45% dan 40% dari saldo persediaan konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Penyisihan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih.
Sehubungan dengan penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan pada tahun 2000
(lihat Catatan 3), Perusahaan tidak melakukan penyesuaian secara retroaktif atas perbedaan metode penilaian persediaan yang digunakan oleh Perusahaan dan Erbapharma, karena jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan.
Grup umumnya menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 4 - 30
Mesin dan peralatan 4 - 25
Perlengkapan kantor; dan kendaraan 2 - 8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
B. Toedjoe menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method). Nilai buku aktiva tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 7,35% dan 2,61% dari nilai buku aktiva tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
Sehubungan dengan penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan pada tahun 2000
(lihat Catatan 3), Perusahaan tidak melakukan penyesuaian secara retroaktif atas perbedaan metode penyusutan yang digunakan oleh Perusahaan dan Erbapharma, karena jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan.
Selanjutnya, PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aktiva dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aktiva tersebut.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan yang meningkatkan manfaat aktiva tetap dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam pengerjaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
j. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila semua kriteria yang disyaratkan PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha” dipenuhi. Jika tidak, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus
dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap dengan pemilikan langsung (lihat Catatan 2i di atas).
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Goodwill
Goodwill, merupakan selisih lebih antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai aktiva bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dan dicatat dengan menggunakan “metode pembelian”, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun atau dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa amortisasi goodwill tertentu selama dua puluh (20) tahun adalah wajar mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Anak perusahaan yang diakuisisi. Goodwill disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Berwujud” pada neraca konsolidasi.
l. Merek Dagang, Hak Paten dan Formula
Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Berwujud” pada neraca konsolidasi.
m. Biaya Emisi Obligasi
Sesuai Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, biaya emisi obligasi disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil emisi obligasi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut, dan diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut, yaitu lima (5) tahun.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada distributor/ pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan rata-rata nilai kurs seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 10.400 dan Rp 9.595 per US$ 1; dan Rp 7.915,68 dan Rp 8.357,30 per JP¥ 100.
p. Dana Pensiun
Perusahaan, Dankos dan Avesta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang ditujukan untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Pendanaan dilakukan seluruhnya oleh pemberi kerja berupa iuran berdasarkan penilaian aktuaria termasuk biaya jasa lalu, yang diamortisasi selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Sehubungan dengan hal di atas, mulai tahun 2001, sehubungan dengan penerapan PSAK baru No. 57, "Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi" yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan juga telah mengestimasi kewajiban tambahan untuk manfaat pensiun dan uang pesangon karyawan selain iuran pensiun yang telah didanai dalam program pensiun di atas, dalam rangka untuk memenuhi Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) No. KEP-150/Men/2000 mengenai "Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan". Berdasarkan keputusan Menaker tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam keputusan tersebut dipenuhi. Penyisihan tambahan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, cadangan tambahan untuk biaya jasa kini dibebankan secara langsung pada operasi tahun berjalan.
q. Taksiran (Manfaat) Pajak Penghasilan
Grup menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan konsolidasi, termasuk rugi fiskal dari periode-periode sebelumnya yang dapat dikompensasikan.
r. Laba (Rugi) per Saham Dasar
Laba usaha per saham dasar dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (4.060.800.000 saham), setelah memperhitungkan dampak retroaktif sehubungan dengan pembagian saham bonus pada tanggal 6 Desember 2000 (lihat Catatan 19) yang dianggap telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2000.
3. PENGGABUNGAN USAHA (MERGER)
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Perusahaan tanggal 30 Juni 2000 dan RUPSLB Erbapharma tanggal 21 Juni 2000, para pemegang saham kedua perusahaan tersebut menyetujui penggabungan usaha (merger) Erbapharma ke dalam Perusahaan.
Sehubungan dengan hal di atas, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan surat keputusan No. S-1584/PM/2000 tanggal 29 Juni 2000; persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan surat persetujuan No. 198/III/PMDN/2000 tanggal 23 Agustus 2000; dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak dengan surat persetujuan
No. KEP-200/WPJ.06/BD03/2001 tanggal 20 Maret 2001. Berkaitan dengan hal tersebut,
Erbapharma menggabungkan usahanya ke dalam Perusahaan dengan menggunakan nilai buku aktiva dan kewajiban Erbapharma pada tanggal 31 Juli 2000.
Transaksi penggabungan usaha tersebut di atas dicatat dengan menggunakan metode “penyatuan kepemilikan” (“pooling of interest”) sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih yang terjadi antara biaya perolehan investasi dan nilai buku aktiva bersih Erbapharma sejumlah Rp 4,1 milyar disajikan sebagai “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas” dalam neraca konsolidasi.
4. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
2001 2000
Kas Rp 5.522.686.283 Rp 5.286.545.832
Bank
Hubungan istimewa - PT Bank Arta Media
(lihat Catatan 6)
Rupiah 10.247.616.027 42.375.809.954
Dolar A.S. (US$ 128.562 pada tahun 2001
dan US$ 836.588 pada tahun 2000) 1.337.044.800 8.027.061.860
Pihak ketiga
Rupiah 95.545.745.570 56.099.195.635
Dolar A.S. (US$ 2.107.198 pada tahun
2001 dan US$ 1.434.967 pada
tahun 2000) 21.914.859.200 13.768.508.365
Mata uang asing lainnya 7.974.682.081 3.978.526.469
Sub-jumlah 137.019.947.678 124.249.102.283
Setara kas - call deposit dan deposito berjangka Hubungan istimewa - PT Bank Arta Media
(lihat Catatan 6)
Rupiah 21.421.760.956 72.944.489.916
Dolar A.S. (US$ 100.000 pada tahun 2001
dan US$ 410.000 pada tahun 2000) 1.040.000.000 3.933.950.000
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) 26.090.000.000 3.590.000.000
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 10 milyar) 22.643.874.830 8.812.813.196
Dolar A.S.
PT Bank Mandiri (Persero)
(US$ 2.275.000) 23.660.000.000 -
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 10 milyar) 7.297.877.553 -
Mata uang asing lainnya 2.194.649.851 1.986.886.653
Sub-jumlah 104.348.163.190 91.268.139.765
Jumlah Kas dan Setara Kas Rp 246.890.797.151 Rp 220.803.787.880
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, Perusahaan diwajibkan untuk mempunyai rekening bank operasional yang bertujuan untuk menampung dana untuk operasinya. Hak dan kepemilikan dari setiap rekening bank tersebut telah diserahkan kepada kreditur sehubungan dengan prioritas pertama untuk kepentingan penjaminan. Akan tetapi, penyerahan penjaminan tersebut tidak membatasi penggunaan atas dana rekening bank tersebut, dimana Perusahaan masih dapat dengan bebas menggunakannya sesuai dengan anggaran Perusahaan yang telah disetujui oleh kreditur. Juga, Perusahaan mempunyai rekening penampungan pada JP Morgan Chase Bank (dahulu The Chase Manhattan Bank N.A.) untuk menampung dana dari setiap kelebihan kas (cash sweep) dan hasil dari penjualan aktiva tambahan (non-core assets) Perusahaan. Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi, dana dari rekening bank penampungan tersebut hanya dapat digunakan untuk membayar pokok pinjaman (lihat Catatan 15 dan 16). Saldo rekening bank penampungan tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah sejumlah Rp 275.097.507 dan Rp 281.813.110 yang disajikan sebagai akun “Bank yang Terbatas Penggunaannya” pada neraca konsolidasi. Lebih lanjut, Perusahaan juga mempunyai rekening penampungan sendiri pada PT Bank Arta Media, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan saldo sejumlah Rp 27.718.348.143 pada tanggal 31 Desember 2000. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, penggunaan dana dari rekening bank penampungan tersebut ditentukan sendiri oleh Perusahaan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, pembayaran dividen kas sesuai dengan peraturan BAPEPAM dan/atau peraturan pencatatan pada Bursa Efek Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2001, tidak terdapat saldo pada rekening penampungan ini.
Suku bunga per tahun berkisar antara 5% sampai 18% pada tahun 2001, dan antara 7% sampai 14% pada tahun 2000 untuk call deposit dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah; dan antara 1,5% sampai 6,84% pada tahun 2001, dan antara 4% sampai 6,84% pada tahun 2000 untuk call deposit dan deposito berjangka dalam mata uang Dolar A.S.
5. PIUTANG USAHA - BERSIH
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2001 2000
Hubungan istimewa (lihat Catatan 6)
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Rp 288.945.411.680 Rp 203.633.524.383
Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd.
Malaysia (MYR 634.973 dan US$ 78.699 pada tahun 2001 dan MYR 1.415.148
pada tahun 2000) 2.556.294.524 3.573.261.950
PT Tri Sapta Jaya 793.471.379 26.210.260.306
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 108.951.300 489.502.790 Sub-jumlah 292.404.128.883 233.906.549.429 Pihak ketiga Pelanggan lokal PT Wicaksana Overseas
International Tbk. (lihat Catatan 30) 32.025.616.128 30.034.540.800
PT Sumber Sehat 10.181.412.955 8.842.473.905
2001 2000
PT Gala Djaja Raya (US$ 252.360 dan Rp 251.222.308 pada tahun 2001 dan US$ 197.965 dan Rp 125.106.000
pada tahun 2000) Rp 2.875.766.309 Rp 2.024.580.175
PT Bayer Indonesia Tbk. 2.086.051.239 407.539.760
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
(US$ 195.633) 2.034.579.000 -
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. 2.003.007.652 868.307.939
PT Citrawacana 1.226.356.196 325.319.962
PT Sierad Feedmill (US$ 30.553 dan
Rp 847.600.000) 1.165.345.750 -
PT Indofarma (Persero) Tbk. 1.105.451.275 2.364.271.205
PT Dexa Medica 1.033.447.309 734.432.990
PT Jamu Air Mancur 1.014.754.959 578.807.150
PT Industri Jamu Jago 938.402.150 1.364.337.645
PT Sanbe Farma 765.624.751 1.014.268.751
PT Werda Kesri 617.805.651 1.742.998.538
Bp. Yonas 602.185.264 1.108.267.883
PT Samsung Print & Pack Indonesia 252.142.771 1.334.620.843
PT Phapros 40.335.394 1.080.199.921
PT Agrotech Veterindo Jaya - 1.152.338.000
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 milyar) 27.463.087.007 18.761.448.876
Pelanggan luar negeri
Hemas (Drugs) Ltd., Sri Lanka
(US$ 364.514 pada tahun 2001 dan
US$ 320.232 pada tahun 2000) 3.790.948.720 3.072.625.084
Zimbabwe Pharmaceuticals (Pvt.), Ltd.,
Zimbabwe (ZWD 15.864.823
pada tahun 2001 dan ZWD 1.353.668
pada tahun 2000) 3.129.018.948 239.355.562
Aung-Aung Enterprise Ltd., Myanmar
(US$ 273.717 pada tahun 2001 dan
US$ 635.825 pada tahun 2000) 2.846.652.535 6.100.736.365
Sime Darby, Singapura
(SIN$ 396.744 pada tahun 2001 dan
SIN$ 269.948 pada tahun 2000) 2.230.049.808 1.495.256.815
United Laboratories Inc., Philipina
(US$ 196.367 pada tahun 2001 dan
US$ 198.528 pada tahun 2000) 2.042.217.927 1.904.880.819
Shwee Yee Win Co. Ltd., Myanmar (US$ 184.029 pada tahun 2001 dan
US$ 82.745 pada tahun 2000) 1.913.902.640 793.941.345
Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan
(ZAR 1.970.962 pada tahun 2001 dan
ZAR 720.873 pada tahun 2000) 1.734.509.357 913.548.228
2001 2000
Mega Product Ltd., Thailand
(US$ 154.766) Rp 1.609.561.617 Rp -
Orange Drugs Ltd., Nigeria
(US$ 27.532 pada tahun 2001 dan
US$ 2.507.760 pada tahun 2000) 286.331.449 24.061.954.130
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 milyar) 3.092.116.378 4.031.511.362
Sub-jumlah 110.106.681.139 116.352.564.053
Penyisihan piutang ragu-ragu ( 5.442.782.419 ) ( 7.150.874.804 )
Pihak ketiga - bersih 104.663.898.720 109.201.689.249
Piutang Usaha - bersih Rp 397.068.027.603 Rp 343.108.238.678
Analisa piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Setara dalam Jumlah Keseluruhan
Rupiah Rupiah dalam Rupiah
Lancar Rp 277.939.859.664 Rp 8.713.936.792 Rp 286.653.796.456 Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari 25.728.369.539 14.390.310.664 40.118.680.203 31 - 60 hari 60.095.020.461 4.645.527.924 64.740.548.385 61 - 90 hari 1.992.510.422 3.572.449.449 5.564.959.871 Lebih dari 90 hari 1.492.063.418 3.940.761.689 5.432.825.107
Jumlah Rp 367.247.823.504 Rp 35.262.986.518 Rp 402.510.810.022
Analisa mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2001 2000
Saldo awal tahun Rp 7.150.874.804 Rp 1.771.264.817
Ditambah (dikurangi):
Penyisihan (pembukuan kembali penyisihan)
tahun berjalan ( 1.662.467.648 ) 5.773.466.608
Penghapusan tahun berjalan ( 45.624.737 ) ( 393.856.621 )
Saldo akhir tahun Rp 5.442.782.419 Rp 7.150.874.804
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Piutang usaha sejumlah Rp 68 milyar dan Rp 49 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 11 dan 16.
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian, keuangan dan sewa ruang kantor dengan rincian sebagai berikut:
a. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi penjualan dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk., PT Tri Sapta Jaya dan Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd. Penjualan bersih kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sekitar 65,96% dan 69,05% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing pada tahun 2001 dan 2000. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sejumlah Rp 292.404.128.883 dan Rp 233.906.549.429 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, disajikan sebagai “Piutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 5, 21 dan 28).
b. Perusahaan dan Anak perusahaan membeli bahan baku dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini adalah sekitar 7,99% dan 5,65% dari pembelian konsolidasi masing-masing pada tahun 2001 dan 2000. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini adalah sejumlah Rp 1.705.825.179 dan Rp 25.274.192 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, disajikan sebagai “Hutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 12 dan 22).
c. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi keuangan dengan dan menerima penghasilan bunga dari PT Bank Arta Media (BAM) (lihat Catatan 4). Penghasilan bunga yang diperoleh dari BAM adalah sekitar 30,02% dan 23,39% masing-masing dari penghasilan bunga konsolidasi pada tahun 2001 dan 2000. Suku bunga tahunan untuk transaksi keuangan dengan BAM berkisar antara 3% sampai 17,88% pada tahun 2001, dan antara 3,5% sampai 13,96% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam mata uang Rupiah; dan antara 3% sampai 6,79% pada tahun 2001, dan antara 2% sampai 11,25% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam mata uang Dolar A.S.
Sebaliknya, Perusahaan juga dikenai biaya bunga dari transaksi keuangan dengan Alderma Group Ltd., PT Enseval Putera Megatrading Tbk., PT Enseval dan PT Agio Hasil Prima. Biaya bunga yang dibayar kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 1,22% dan 1,56% dari beban keuangan konsolidasi masing-masing pada tahun 2001 dan 2000. Suku bunga tahunan untuk transaksi keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut yang seluruhnya dalam mata uang Dolar A.S. berkisar antara 4,81% sampai 9,03% pada tahun 2001 dan antara 8,42% sampai 9,13% pada tahun 2000.
d. Perusahaan menyewakan ruang kantor kepada PT Enseval Putera Megatrading Tbk., PT Enseval, PT Bank Arta Media, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Adimitra Transferindo dan PT Phytosana Laboratories. Penghasilan sewa yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sejumlah Rp 4.206.109.826 dan Rp 4.080.812.057 masing-masing pada tahun 2001 dan 2000.
e. Perusahaan dan Anak perusahaan membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya dengan jumlah keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp 607,5 milyar dan US$ 14,2 juta pada tanggal 31 Desember 2001 dan Rp 155,2 milyar dan US$ 71,1 juta pada tanggal 31 Desember 2000. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aktiva tetap dari risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (lihat Catatan 7 dan 8).
f. Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian masing-masing karyawan.
g. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai perjanjian manajemen dengan PT Enseval. Beban manajemen yang dibayarkan ke PT Enseval adalah sejumlah Rp 1,71 milyar pada tahun 2001.
Sifat dari hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa di atas adalah sebagai berikut:
(i) PT Enseval merupakan pemegang saham utama Perusahaan.
(ii) Semua pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya di atas berhubungan dengan Perusahaan dan Anak perusahaan melalui kepemilikan baik secara langsung dan/atau bersama khususnya dengan grup Kalbe, dan/atau memiliki manajemen kunci yang sama.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah masing-masing di atas Rp 1 milyar selama setahun (untuk setiap pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan setiap jenis transaksi) adalah sebagai berikut:
2001 2000
Penjualan barang jadi:
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Rp 1.309.242.204.574 Rp 879.290.053.295
PT Tri Sapta Jaya 24.685.094.682 187.359.009.615
Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd. 15.354.980.105 11.787.861.353
Jumlah Rp 1.349.282.279.361 Rp 1.078.436.924.263
Pembelian bahan baku -
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Rp 33.704.999.606 Rp 18.213.172.988
Penghasilan bunga dari transaksi keuangan -
PT Bank Arta Media 5.153.409.717 8.342.404.810
Penghasilan sewa -
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. 3.206.818.856 3.206.818.857
Beban manajemen -
PT Enseval 1.708.000.000 -
Biaya bunga dari transaksi keuangan -
Alderma Group Ltd. 961.481.450 1.281.254.318
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak berbunga, adalah sebagai berikut:
2001 2000
Piutang Hubungan Istimewa
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Rp 4.062.719.292 Rp 4.982.352.873
Piutang karyawan 2.893.045.166 1.951.663.881 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 381.003.332 246.350.037 Jumlah Rp 7.336.767.790 Rp 7.180.366.791
Perusahaan memiliki kontrak forward valuta asing dengan bank tertentu pada tahun 1997, dimana sebagian besar dari jumlah tersebut telah dijual kembali kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak bank. Kontrak forward tersebut telah dihentikan di muka pada tahun 1998 dan saldo hutang di bawah ini yang timbul sehubungan dengan penghentian kontrak tersebut termasuk dalam hasil kesepakatan restrukturisasi pinjaman dengan kreditur yang telah berhasil diselesaikan pada tanggal 4 Januari 2000. Hutang tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 15 dan 16). Rincian akun “Hutang Hubungan Istimewa (Tidak Lancar)” pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
2001 2000
Hutang yang timbul dari penghentian kontrak forward valuta asing dengan:
Alderma Group Ltd. Rp 13.291.932.368 Rp 14.063.930.355
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. 5.345.055.456 5.655.497.180
PT Enseval 3.752.594.976 3.970.546.291
PT Agio Hasil Prima 1.005.747.496 1.064.161.496
Lain-lain 1.190.679.068 410.380.049
Jumlah 24.586.009.364 25.164.515.371
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 4.120.525.623 3.801.086.622
Bagian jangka panjang Rp 20.465.483.741 Rp 21.363.428.749
7. PERSEDIAAN - BERSIH
Persediaan terdiri dari:
2001 2000
Barang jadi Rp 114.613.467.567 Rp 107.431.137.826
Barang dalam proses 74.705.516.858 42.438.124.152
Bahan baku dan kemasan 138.165.226.885 113.622.877.805
Suku cadang dan lain-lain 2.552.326.836 2.509.402.618
Bahan baku dalam perjalanan 11.727.114.514 9.461.241.375
Jumlah 341.763.652.660 275.462.783.776
Dikurangi penyisihan persediaan usang ( 1.287.083.950 ) -
Bersih Rp 340.476.568.710 Rp 275.462.783.776
Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp 121 milyar dan Rp 84,5 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 dan 16.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah US$ 3,1 juta dan Rp 245,4 milyar pada tanggal 31 Desember 2001, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan (lihat juga Catatan 6).
8. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2001
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah Rp 142.712.684.617 Rp - Rp - Rp 142.712.684.617
Bangunan dan prasarana 158.809.180.384 7.197.113.039 20.000.000 165.986.293.423
Mesin dan peralatan 200.540.663.645 57.857.614.304 6.035.958.417 252.362.319.532
Perlengkapan kantor 36.746.384.126 17.931.665.195 376.205.616 54.301.843.705
Kendaraan 32.945.860.825 19.120.608.933 4.662.025.953 47.404.443.805
571.754.773.597 102.107.001.471 11.094.189.986 662.767.585.082
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 9.740.069.253 2.980.250.000 - 12.720.319.253
Kendaraan 327.104.058 3.500.000.000 327.104.058 3.500.000.000
10.067.173.311 6.480.250.000 327.104.058 16.220.319.253
Aktiva dalam Pengerjaan
Bangunan dan prasarana 3.688.771.383 113.062.021 3.697.958.404 103.875.000
Mesin dan peralatan 20.134.626.952 14.072.643.268 24.837.359.518 9.369.910.702
23.823.398.335 14.185.705.289 28.535.317.922 9.473.785.702
Jumlah Nilai Tercatat 605.645.345.243 122.772.956.760 39.956.611.966 688.461.690.037
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah 785.235.546 - - 785.235.546
Bangunan dan prasarana 44.793.957.088 9.890.486.070 20.000.000 54.664.443.158
Mesin dan peralatan 111.448.049.975 26.445.211.917 995.952.931 136.897.308.961
Perlengkapan kantor 24.973.500.037 9.892.086.567 248.488.494 34.617.098.110
Kendaraan 17.250.841.589 8.277.949.516 2.455.173.351 23.073.617.754
199.251.584.235 54.505.734.070 3.719.614.776 250,037,703,529
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 3.312.622.567 1.323.196.911 - 4.635.819.478
Kendaraan 55.695.780 96.840.598 94.203.045 58.333.333
3.368.318.347 1.420.037.509 94.203.045 4.694.152.811
Jumlah Akumulasi Penyusutan 202.619.902.582 55.925.771.579 3.813.817.821 254.731.856.340
Nilai Buku Rp 403.025.442.661 Rp 433.729.833.697 2000 Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah Rp 142.712.684.617 Rp - Rp - Rp 142.712.684.617
Bangunan dan prasarana 156.874.594.437 2.382.893.698 448.307.751 158.809.180.384
Mesin dan peralatan 164.750.321.688 38.109.369.404 2.319.027.447 200.540.663.645
Perlengkapan kantor 27.522.498.052 9.825.645.619 601.759.545 36.746.384.126
Kendaraan 22.085.861.916 14.591.783.985 3.731.785.076 32.945.860.825
513.945.960.710 64.909.692.706 7.100.879.819 571.754.773.597
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 8.993.470.000 746.599.253 - 9.740.069.253
Kendaraan 85.304.058 241.800.000 - 327.104.058
9.078.774.058 988.399.253 - 10.067.173.311
2000
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Aktiva dalam Pengerjaan
Bangunan dan prasarana Rp 2.260.297.625 Rp 1.585.767.743 Rp 157.293.985 Rp 3.688.771.383
Mesin dan peralatan 5.282.535.768 28.756.399.134 13.904.307.950 20.134.626.952
7.542.833.393 30.342.166.877 14.061.601.935 23.823.398.335
Jumlah Nilai Tercatat 530.567.568.161 96.240.258.836 21.162.481.754 605.645.345.243
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah 785.235.546 - - 785.235.546
Bangunan dan prasarana 35.331.177.111 9.911.087.723 448.307.746 44.793.957.088
Mesin dan peralatan 91.205.828.216 22.462.275.470 2.220.053.711 111.448.049.975
Perlengkapan kantor 19.795.453.834 5.543.446.203 365.400.000 24.973.500.037
Kendaraan 15.141.277.186 4.501.594.693 2.392.030.290 17.250.841.589
162.258.971.893 42.418.404.089 5.425.791.747 199.251.584.235
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 2.335.124.333 977.498.234 - 3.312.622.567
Kendaraan 21.326.015 34.369.765 - 55.695.780
2.356.450.348 1.011.867.999 - 3.368.318.347
Jumlah Akumulasi Penyusutan 164.615.422.241 43.430.272.088 5.425.791.747 202.619.902.582
Nilai Buku Rp 365.952.145.920 Rp 403.025.442.661
Beban penyusutan pada tahun 2001 dan 2000 dibebankan ke operasi sebagai berikut:
2001 2000
Beban pabrikasi Rp 38.734.349.390 Rp 33.564.232.671
Biaya umum dan administrasi 13.327.600.768 7.896.162.580
Biaya penjualan 3.678.518.591 1.876.336.503
Biaya riset dan pengembangan 185.302.830 93.540.334
Jumlah Rp 55.925.771.579 Rp 43.430.272.088
Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang mempunyai sisa masa manfaat berkisar antara tiga (3) sampai dengan dua puluh enam (26) tahun pada tanggal 31 Desember 2001. Manajemen Grup berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan ketentuan di dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, Perusahaan dan Dankos melakukan penilaian kembali aktiva tetapnya yang masing-masing menghasilkan selisih penilaian (untuk tujuan perpajakan) masing-masing sejumlah Rp 191,5 milyar dan Rp 32,3 milyar. Penilaian kembali pada tahun 1998 tersebut telah disetujui oleh Kantor Pajak dengan surat keputusan No. KEP/004/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 19 Maret 1999 untuk Dankos, dan surat keputusan No. KEP/014/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 13 April 1999 untuk Perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, selisih penilaian tersebut diakui untuk tujuan komersial sejumlah Rp 186,5 milyar untuk Perusahaan, disajikan sebagai bagian dari “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” sedangkan bagian Dankos sejumlah Rp 29,4 milyar, sebagian disajikan sebagai bagian dari “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dan sebagian lagi sebagai bagian dari “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan”.