• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021

Jend. TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

1 Juli 2021

(2)

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

2

Kasus Konfirmasi Mengalami Peningkatan Tertinggi Selama 1 Minggu Terakhir

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000

2-Mar-20 9-Mar-20 16-Mar-20 23-Mar-20 30-Mar-20 6-Apr-20 13-Apr-20 20-Apr-20 27-Apr-20 4-May-20 11-May-20 18-May-20 25-May-20 1-Jun-20 8-Jun-20 15-Jun-20 22-Jun-20 29-Jun-20 6-Jul-20 13-Jul-20 20-Jul-20 27-Jul-20 3-Aug-20 10-Aug-20 17-Aug-20 24-Aug-20 31-Aug-20 7-Sep-20 14-Sep-20 21-Sep-20 28-Sep-20 5-Oct-20 12-Oct-20 19-Oct-20 26-Oct-20 2-Nov-20 9-Nov-20 16-Nov-20 23-Nov-20 30-Nov-20 7-Dec-20 14-Dec-20 21-Dec-20 28-Dec-20 4-Jan-21 11-Jan-21 18-Jan-21 25-Jan-21 1-Feb-21 8-Feb-21 15-Feb-21 22-Feb-21 1-Mar-21 8-Mar-21 15-Mar-21 22-Mar-21 29-Mar-21 5-Apr-21 12-Apr-21 19-Apr-21 26-Apr-21 3-May-21 10-May-21 17-May-21 24-May-21 31-May-21 7-Jun-21 14-Jun-21 21-Jun-21 28-Jun-21

Idul Fitri PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/Kot PPKM Mikro

Harian 21.807 7DMA 20.693

Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah

Perubahan 7DMA seminggu terakhir dibandingkan dengan 7DMA seminggu sebelumnya

(↑ 51,25%)

7DMA harian

(3)

Keterisian Tempat Tidur Saat Ini Melebihi Puncak Keterisian Pasca Nataru

TT isolasi & intensif telahnaik >2x lipatdibanding titik terendah selama bulan Mei 2021

Nataru

Maulid Nabi Idul Fitri

22.424

25-Des

42,424

52.045

23.020

1-Oct-20 4-Oct-20 7-Oct-20 10-Oct-20 13-Oct-20 16-Oct-20 19-Oct-20 22-Oct-20 25-Oct-20 28-Oct-20 31-Oct-20 3-Nov-20 6-Nov-20 9-Nov-20 2-Nov-20 5-Nov-20 8-Nov-20 1-Nov-20 4-Nov-20 7-Nov-20 0-Nov-20 3-Dec-20 6-Dec-20 9-Dec-20 2-Dec-20 5-Dec-20 8-Dec-20 1-Dec-20 4-Dec-20 7-Dec-20 0-Dec-20 2-Jan-21 5-Jan-21 8-Jan-21 11-Jan-21 14-Jan-21 17-Jan-21 20-Jan-21 23-Jan-21 26-Jan-21 29-Jan-21 1-Feb-21 4-Feb-21 7-Feb-21 10-Feb-21 13-Feb-21 16-Feb-21 19-Feb-21 22-Feb-21 25-Feb-21 28-Feb-21 3-Mar-21 6-Mar-21 9-Mar-21 2-Mar-21 5-Mar-21 8-Mar-21 1-Mar-21 4-Mar-21 7-Mar-21 0-Mar-21 2-Apr-21 5-Apr-21 8-Apr-21 11-Apr-21 14-Apr-21 17-Apr-21 20-Apr-21 23-Apr-21 26-Apr-21 29-Apr-21 2-May-21 5-May-21 8-May-21 1-May-21 4-May-21 7-May-21 0-May-21 3-May-21 6-May-21 9-May-21 1-Jun-21 4-Jun-21 7-Jun-21 10-Jun-21 13-Jun-21 16-Jun-21

30-Jun

TT: 102.741 BOR: 74%

26-Jan

TT: 82.067 BOR: 63%

1-Nov

TT: 82.067 BOR: 27%

19-Mei

TT: 91.971 BOR: 25%

+230%

+23%

76.013

(4)

Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (1/3)

a. Pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 100% (seratus persen) Work From Home (WFH);

b. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan) dilakukan secara daring/online;

c. pelaksanaan kegiatan pada sektor:

1) esensial seperti keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina COVID-19, industri orientasi ekspor diberlakukan 50%

(lima puluh persen) maksimal staf Work From Office (WFO) dengan protokol kesehatan secara ketat; dan 2) kritikal seperti energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan

penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari- hari diberlakukan 100% (seratus persen) maksimal staf Work From Office (WFO) dengan protokol kesehatan secara ketat;

3) untuk supermarket, pasar tradisional, took kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari- hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50%

(lima puluh persen); dan

4) untuk apotek dan toko obat dapat buka selama 24 jam;

(5)

Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (2/3)

d. kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup sementara;

e. pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mal hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in);

f. pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;

g. tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara;

h. fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) ditutup sementara;

i. kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara;

(6)

Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (3/3)

j. transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;

k. resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (tiga puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak menerapkan makan di tempat resepsi, penyediaan makanan hanya diperbolehkan dalam tempat tertutup dan untuk dibawa pulang;

l. pelaku perjalanan domestik yang menggunakan transportasi jarak jauh (pesawat, bis dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dan PCR H-2 untuk pesawat serta Antigen (H- 1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya;

m. tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan di luar rumah. Tidak diizinkan penggunaan face shield tanpa menggunakan masker;

n. Pelaksanaan PPKM Mikro di RT/RW Zona Merah tetap dilakukan.

(7)

Wilayah Kabupaten/Kota Cakupan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (1/3)

a. Gubernur DKI Jakarta untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria level 4 (empat) yaitu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kota Administrasi Jakarta Pusat

b. Gubernur Banten dan Bupati/Wali kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:

1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon; dan 2) level 4 (empat) yaitu Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kota Serang.

c. Gubernur Jawa Barat dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:

1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung; dan

2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Banjar, Kota Bandung dan Kota Tasikmalaya,

(8)

Wilayah Kabupaten/Kota Cakupan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (2/3)

d. Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:

1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Tegal, Kabupaten Sragen, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Brebes, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Blora, Kabupaten Batang, Kabupaten Banjarnegara, Kota Pekalongan; dan

2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kebumen Kabupaten Grobogan, Kabupaten Banyumas, Kota Tegal, Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kota Magelang,

e. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:

1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul; dan

2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta,

(9)

Wilayah Kabupaten/Kota Cakupan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (3/3)

f. Gubernur Jawa Timur dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:

1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan; dan

2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar dan Kota Batu

g. Gubernur Bali dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar.

(10)

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

10

Pengaturan Tambahan Dalam PPKM Darurat (1/2)

1. Gubernur berwenang mengalihkan alokasi kebutuhan vaksin dari Kabupaten dan Kota yang kelebihan alokasi vaksin kepada Kabupaten dan Kota yang kekurangan alokasi vaksin.

2. Gubernur, Bupati dan Wali kota melarang setiap bentuk aktivitas/kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan

3. Gubernur, Bupati dan Wali kota didukung penuh oleh TNI, Polri dan Kejaksaan dalam mengoordinasikan pelaksanaan PPKM Darurat COVID-19

4. TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemberlakuan pengetatan aktivitas masyarakat selama periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021

5. Bagi daerah Kabupaten dan Kota yang tidak termasuk dalam cakupan area PPKM Darurat, tetap memberlakukan Instruksi Menteri Dalam Negeri yang menetapkan PPKM Berbasis Mikro dan

Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19

(11)

Pengaturan Tambahan Dalam PPKM Darurat (2/2)

6. Dalam hal Gubernur, Bupati dan Wali Kota tidak melaksanakan ketentuan Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat dan ketentuan poin 2 diatas,

dikenakan sanksi administrasi berupa teguran tertulis dua kali berturut-turut sampai

dengan pemberhentian sementara sebagaimana diatur dalam Pasal 68 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Pengaturan detail akan dikeluarkan melalui Instruksi Mendagri.

8. Masing-masing provinsi agar membentuk Satgas yang memastikan ketersediaan oksigen,

alkes dan farmasi

(12)

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 12

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

REPUBLIK INDONESIA 1

Pola Operasi PPKM Darurat yang di Wilayah Jaw a dan Bali

TINGKAT PUSAT 1. Rapat koordinasi TK Pusat

2. Evaluasi kinerja pelaksanaan PPKM darurat

3. Memberi dukungan melekat mengenai Nakes,Vaksin, Obat, Oksigen, alat tes dll 4. Inspektorat Pelaksanaan PPKM Darurat

TINGKAT PROVINSI 1. Rapat koordinasi tk Provinsi

2. Pengawasan melekat pelaksanaan PPKM Darurat (Kab/Kota)

3. Pengawasan Vaksinasi (SDM,realokasi vaksin)

4. Mendukung tempat karantina terpusat (OTG dan ringan)

5. Mendukung ketersediaan Vaksin, Obat, Oksigen, alat tes

6. Pengawas pelaksanaan 3T secara terpadu

7. Melaporkan ke Tingkat Pusat (WA grup)

GUBERNUR WILAYAH JAWA DAN BALI PANGDAM WILAYAH JAWA DAN BALI

KAPOLDA WILAYAH JAWA DAN BALI KAJATI WILAYAH JAWA DAN BALI M enko marinvest

M enkes Kasatgas M endagri Pang TNI Kapolri Jaksa Agung

WALIKOTA/BUPATI ASESMENT III DAN IV DANDIM ASESMENT III DAN IV KAPOLRES ASESMENT III DAN IV

KAJARI ASESMENT III DAN IV

TINGKAT KABUPATEN/KOTA 1. Pelaksana PPKM Darurat (sinergi

Forkominda)

2. Pelaksana dan pengawasan melekat tempat Karantina (OTG dan ringan) 3. Pengawasan melekat RS (BOR, sdm,

obat dan oksigen)

4. Pelaksana percepatan Vaksin

5. Pelaksana dan pengawas 3T Tracing tracking dan treatment sampai tk RT 6. Penjagaan & Penyekatan wilayah dg

syarat (kartu vaksin,PCR, antigen) 7. Melaporkan ke Tk Pusat dan Prov

(WA Grup dan aplikasi perubahan perilaku)

(13)

Ketersediaan pasokan (O2) untuk penanganan Pandemi Covid-19 dapat dipenuhi oleh industri

SAMATOR Group LINDE Indonesia

400 Ton/hari

200 Ton/hari

Petrokimia Gresik &

LINDE Indonesia 50 Ton/hari

Air Products Indonesia 50 Ton/hari Air Liquide Indonesia 150 Ton/hari

Kemampuan pasok industri gas dalam negeri sebesar 850 Ton/hari dari kebutuhan Oksigen sebesar 800 Ton/hari untuk penanganan Pandemi

COVID-19

(supply dari Linde Indonesia) (180 + 20 Ton/hari)

(14)

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

14

Kapasitas Terpakai 641,914,000

(74%) Kapasitas Idle

225,186,000 (26%)

Industri 462.458.080

(72%) Medis 179.455.920

(28%)

Kapasitas produksi gas oksigen (O2) terpasang secara nasional adalah sebesar 866.100.000 kg/tahun. Pada kondisi normal, utilisasi industri gas oksigen adalah sebesar 640.914.000 kg/tahun yang disalurkan untuk kebutuhan industri (462.458.080 kg/tahun) dan medis (179.455.920 kg/tahun). Apabila terjadi lonjakan permintaan gas oksigen di sektor medis maka masih terdapat “Idle Capacity” sebesar 225.186.000 kg/tahun. Dan apabila “Idle Capacity” masih belum mencukupi, maka pasokan gas oksigen untuk industri dapat dialihkan untuk kebutuhan medis.

1. Kapasitas Nasional Produksi Gas Oksigen: 866.100 ton/Tahun atau 2.372 ton/hari

2. Utilisasi : 641.914 Ton/Tahun atau 1.758 ton/hari 3. Utilisasi dibagi untuk Medis dan Industri

• Medis = 179.455 ton/tahun atau 491 ton/ hari

• Industri = 462.458 ton/tahun atau 1.267 ton/ hari 4. Idle capacity :225.186 Ton/tahun atau 616

Ton/hari

Ketersediaan pasokan Gas Oksigen (O2) untuk penanganan

Pandemi Covid-19 dapat dipenuhi oleh industri

(15)

Pemulihan ekonomi telah terjadi hingga pertengahan tahun 2021

Pemulihan ekonomi

menunjukkan keberhasilan langkah-langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah selama masa pandemi.

Pemerintah telah

melakukan koordinasi untuk menambah dan mempercepat penyaluran Bantuan Sosial selama PPKM Darurat, terutama untuk melindungi ekonomi masyarakat menengah ke bawah.

Melalui langkah tersebut, dampak PPKM Darurat akan dimitigasi dan ekonomi dapat pulih lebih cepat dari

sebelumnya.

Sumber: BPS

(16)

Terima Kasih

16

Referensi

Dokumen terkait

yang jelas juga mempengaruhi kinerja karyawan karena ketika karyawan tau apa saja tugas yang harus dikerjakanya maka segala sesuatu yang di kerjakan oleh karyawan

Perawatan kesehatan yang buruk untuk ibu dan anak, lingkungan yang berbahaya dan tidak sehat, sumber daya terbatas, stres keluarga, interupsi masalah sekolah, paparan

penghitungan benih ikan nila menggunakan alat yang diusulkan agar dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan. Cara kerja alat yang diusulkan adalah menghitung setiap benih

Hasil penelitian mengenai persepsi tenaga harian lepas terhadap kompetensi penyuluh pertanianyakni sebagian besar responden merasa memiliki kompetensi yang baik dalam

a. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas teknologi informasi dalam pengembangan sistem pembelajaran. Peningkatan kualitas akademik melalui optimalisasi fasilitas layanan yang

Dari Sumatera Utara, devisa yang terkuras untuk berobat ke luar negeri. diperkirakan mencapai Rp 3-4 triliun setiap tahun di mana dana

Menganalisa proses bisnis procurement yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan untuk Oenpao Asian Food Restaurant agar permasalahan dalam pengadaan bahan baku

Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pembuatan gelatin dari kulit ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus) kering menggunakan berbagai variasi larutan asam