• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. sampul 4. BUKU PRAMUKA YASPI AL MISRI

N/A
N/A
mtsalmisri pi

Academic year: 2022

Membagikan "1. sampul 4. BUKU PRAMUKA YASPI AL MISRI"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 1

(2)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 1

IDENTITAS PEMILIK

Nama lengkap :

Tempat tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Alamat : RT. RW. Desa :

Kec. Kab.

Moto hidup :

Nama orang tua :

Asal sekolah :

Nomor HP/WA :

Keahlian di bidang Pramuka :

Alasan mengikuti Kegiatan Pramuka :

(3)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page i

DAFTAR ISI

Halaman sampul Identitas Pemilik

Daftar isi ... i

Kata pengantar ... iii

Tim Penyusun ... iv

BAB I : Pengertian Pramuka, Gerakan Pramuka Dan Kepramukaan ... 1

BAB II : Bentuk Dan Arti Kiasan Lambang Gerakan Pramuka ... 1

BAB III : Arti Lambang Wosm ... 3

BAB IV : Tingkatan-Tingkatan Pramuka ... 3

BAB V : Kegiatan Pertemuan Pramuka ... 7

BAB VI : Tanda Pengenal Gerakan Pramuka ... 10

BAB VII : Hasduk Pramuka ... 13

BAB VIII : Tanda Satuan ... 14

BAB IX : Salam Pramuka ... 18

BAB X : Sejarah Pramuka Dunia Dan Indonesia ... 19

BAB XI : Diskusi ... 26

BAB XII : Ad Angaran Dasar/ Art (Anggaran Rumah Tangga) ... 26

BAB XIII : Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 27

BAB XIV : Kompas ... 29

BAB XV : Jenis Jenis Peta Dalam Pramuka ... 31

BAB XVI : Pancasila ... 38

BAB XVII : Arti Bedge Sangga ... 40

BAB XVIII : Isyarat Semaphore ... 41

BAB XIX : Sandi ... 42

BAB XX : Tali Temali ... 46

BAB XXI: Menaksir ... 51

BAB XXII : Salam Pramuka ... 52

BAB XXIII : Kode Kehormatan Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak Dan Pandega ... 53

BAB XXIV: Arti Dan Makna Lambang Dan Simbol Negara ... 55

BAB XXV : Sejarah Lagu Indonesia Raya ... 65

BAB XXVI : Sejarah Bendera Merah Putih – Asal Mula Dan Maknanya ... 73

BAB XXVII : Sumpah Pemuda ... 80

BAB XXVIII : Sejarah Perumusan Pancasila ... 83

BAB XXIX: Kritik Dan Saran ... 87

BAB XXX : ASEAN ... 88

BAB XXXI : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa/ UN) ... 90

(4)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page ii

BAB XXXII : Wirausaha ... 93

BAB XXXIII : Penyakit ... 95

BAB XXXIV : Pemimpin Dan Kepemimpinan ... 97

BAB XXXV: Patriotisme ... 100

BAB XXXVI: Nasionalisme ... 101

BAB XXXVII: Bela Negara ... 102

BAB XXXVIII: Peraturan Baris Berbaris (PBB) ... 103

Senandung Pramuka ... 110

(5)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb, Salam Pramuka!!

Tiada kata yang patut kita ucapkan baik di lisan, hati maupun tulisan selain ucapan Alhamdulillah Allah yang telah melimpahkan rahmat buat kita semua sehingga kita senantiasa selalu lancar dalam menjalankan kehidupan sehari hari

Seperti yang kita ketahui nih Sob, Pramuka merupakan wadah bagi generasi penerus bangsa untuk mengembangkan kemampuan diri di era globalisasi yang semakin berkembang pesat. selain itu, pramuka dapat melatih kemandirian serta ketelitian dan kekreativitasan juga mampu melatih diri untuk hidup mandiri serta disiplin. Nah, pada kesempatan yang berbahagia ini, Kami selaku tim penyusun telah berhasil menyusun kembali sebuah buku materi yang insyaa Allah bermanfaat bagi kita semua. Amin...

Buat kakak - kakak yang lagi bingung nih, mau belajar tapi gak punya buku saku? Sekarang telah hadir trobosan belajar kepramukaan yang lebih mantap, sebuah buku materi yang telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh kakak sekalian, serta kami berharap agar tujuan tersebut dapat dicapai dengan sempurna.

Tak lupa kami berterimakasih kepada kakak - kakak yang ikut membantu terbentuknya buku materi ini, karena tanpa kerja keras dan keringatnya yang berharga itu, buku ini mungkin akan sedikit mengalami kendala, semoga amal ibadah mereka diterima disisi Allah ya Kak! Amin yang keras...

Terakhir kami meminta maaf selaku tim penyusun buku materi ini, apabila ditemukan sebuah kesalahan baik dalam hal ketikan atau kejanggalan yang tidak disengaja. Karena sesungguhnya penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kehilafan.

Terakhir Semoga buku ini selalu bermanfaat bagi kita semua selaku anggota pramuka khususnya, dan seluruh masyarakat pada umumnya.

Salam Pramuka!!!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

ttd

Tim Penyusun

(6)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page iv TIM PENYUSUN

BUKU PANDUAN PRAMUKA LENGKAP YASPI AL MISRI

© 2018

Tim Editor & Tata Letak Muhammad Shobirin Eka Puspita Wardani

Dwi Rosita Putri Imroatul Kamila Inayatur Rifqiyah Frisky Twinzasih Nur Jannah

Penyelaras Akhir Muhammad Shobirin, S.Pd.I.

Desain Sampul Muhammad Imam Jazuli

Di dukung Oleh

Segenap Keluarga Besar Gerakan Pramuka Yaspi Al Misri Kamajaya, Kamaratih, Senopati, Pegasus

(7)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 1 BAB I : PENGERTIAN PRAMUKA, GERAKAN PRAMUKA,

DAN KEPRAMUKAAN

A. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

B. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

C. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

D. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilainilai kepramukaan.

E. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan.

F. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan adalah satuan pendidikan untuk mendidik, melatih, dan memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan.

G. Satuan Komunitas Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agama.

H. Satuan Karya Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai anggota muda untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang tertentu.

I. Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota pramuka dewasa untuk memajukan gerakan pramuka.

J. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah.

K. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan organisasi gerakan pramuka.

BAB II : BENTUK DAN ARTI KIASAN LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

Lambang dari gerakan Pramuka adalah tunas kelapa yang berbentuk Silhouette. Lambang ini diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian pada masa itu. Lambang ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961

Gerakan Pramuka dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor

238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Meskipun Gerakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.

(8)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 2 A. Kiasan Lambang Gerakan Pramuka

1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

B. Arti Kiasan Tanda Gerakan Pramuka

Arti kiasan yang dimiliki oleh tanda pelantikan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:

1. Warna Coklat melambangkan warna tanah sebagai sumber kehidupan;

2. Warna Kuning melambangkan kekuatan dan keagungan;

3. Gambar Padi dan Kapas melambangkan kesuburan dan

kemakmuran bangsa Indonesia di mana padi melambangkan sumber pangan dan kapas melambangkan sumber pakaian;

4. Roda (lingkaran) bergigi sepuluh melambangkan Dasadarma;

5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasan yang terkandung di dalamnya;

6. Bintang bersudut lima di atas tunas kelapa mengiaskan Ketuhanan yang Maha Esa sekaligus cita-cita yang tinggi yang dimiliki oleh anggota Gerakan Pramuka;

(9)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 3 7. Tulisan Gerakan Pramuka melambangkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya

organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan atau kepanduan di Indonesia.

8. Titik lima di pangkal padi kapas melambangkan pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bangsa;

C. Penggunaan Lambang

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut

BAB III : ARTI LAMBANG WOSM ( The World Organization of the Movement )

A. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga

cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.

B. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise

C. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.

D. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/

Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.

E. Warna : Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang

BAB IV : TINGKATAN-TINGKATAN PRAMUKA Tingkatan Pramuka dibagi menjadi 4 :

1. Pramuka Siaga 2. Pramuka Penggalang 3. Pramuka Penegak 4. Pramuka Pandega A. Pramuka Siaga

Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa barung disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-8 orang Pramuka.

(10)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 4 Nama barung di ambil dari nama warna baik putra maupun putri. Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.

1. Tingkatan Dalam Pramuka Siaga

tingkatan pramuka siaga adalah : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata. Untuk mencapai tingkatan itu, anggota siaga harus

menempuh Syarat Syarat Kecakapan Umum (SKU). Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU berhak mengenakan TKU (Tanda Kecakapan Umum) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju

sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.

2. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri atas :

a. Janji yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi:

Dwisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh:

1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.

2) Setiap hari berbuat kebaikan.

Ketentuan moral yang disebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi:

Dwidarma

1) Siaga itu patuh pada ayah dan ibunya.

2) Siaga itu berani dan tidak putus asa.

3. Arti dan Kiasan TKU Pramuka Siaga

1. Berbentuk jajaran genjang, dengan sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang 5 cm, warna dasar hijau tua, letaknya miring 300 ke kanan atas

2. Di dalam jajaran genjang tersebut terdapat gambar kelopak bunga kelapa yang sudah mulai terbuka, berwarna putih, Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, atau terbuka ini menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.

3. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.

4. Garis tepi jajaran genjang berwarna hitam.

5. Warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.

(11)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 5 B. Pramuka Penggalang

Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu kongres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada 28 Oktober 1928 .

Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-8 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Nama regu di ambil dari nama hewan untuk Penggalang laki – laki dan Nama bunga untuk perempuan. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama. Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.

1. Tingkatan Pramuka Penggalang

Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu: Penggaalang Ramu, Rakit dan Terap. Untuk mencapai tingkatan tersebut, pramuka penggalang harus menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan

Umum) dan berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda

Regu berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.

2. Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang

a. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:

Trisatya :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.

2) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

3) Menepati Dasadarma.

b. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma 1) Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa

2) Cinta alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia.

3) Patriot yang Sopan dan Ksatria.

4) Patuh dan Suka Bermusyawarah.

5) Rela Menolong dan Tabah.

6) Rajin, Terampil, dan Gembira.

(12)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 6 7) Hemat, Cermat, dan Bersahaja.

8) Disipilin, Berani, dan Setia.

9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

10) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

3. Arti Kiasan TKU Pramuka Penggalang

Sebagaimana diuraikan diawal, TKU bukan sekedar aksesoris yang dipasang di lengan baju namun memiliki arti tersendiri. Kiasan dalam Tanda Kecakapan Umum

Penggalang atau Manggar itu yaitu:

a. Mayang terurai bertangkai tiga menggambarkan bunga yang sedang

berkembang, indah dan menarik; mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik sebagai calon penerus bangsa yang sedang

berkembang mengladi dirinya dengan jiwa Pramuka berdasarkan Trisatya.

b. Mayang terurai mekar ke samping; mengibaratkan semakin terbukanya pan- dangan Penggalang dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan di sekitarnya.

c. Warna merah; melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.

C. Pramuka Penegak

Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari 16-20 tahun. Kata Penegak mengiaskan peristiwa sejarah nasional bangsa Indonesia yakni tegaknya kemerdekaan bangsa saat proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 oleh kaum muda angkatan 1945.

Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga

beranggotakan 5-8 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang Pemimpin sangga (Pinsa) yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri.

Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi

Pemimpin Sangga Utama yang disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu: Bantara dan Laksana

1. Tingkatan Pramuka Penegak

setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.

2. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:

(13)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 7 a. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:

Trisatya :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 3. Menepati Dasadarma.

b. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, (sama dengan pramuka penggalang) D. Pramuka Pandega

Pandega merupakan golongan pramuka setelah penegak.Anggota pramuka ini merupakan anggota pamuka yang berusia antara 21-25 tahun. Satuan terkecil dalam pramuka pandega adalah reka. Sedangkan satuan terbesarnya adalah racana. Pramuka pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dengan pramuka penegak. pembinaan pramuka pandega dilakukan mulai dari tingkat gugus depan, dan di tingkat Kwartir dapat mengikuti satuan karya dan Dewan

kerja. Proses akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/mempelopori) pembangunan bangsa.

BAB V : KEGIATAN PERTEMUAN PRAMUKA A. Kegiatan Pramuka Siaga

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga

diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk : Permainan Bersama (kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari).

B. Kegiatan Pramuka Penggalang

1. Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Jambore Regional dan Jambore se-Dunia.

2. Lomba Tingkat (LT) adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan.

Lomba tingkat dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. Lomba tingkat terdiri atas: LT-I (tingkat gugus depan), LT-II (tingkat Kwartir Ranting), LT-III (tingkat Kwartir Cabang), LT- IV (tingkat Kwartir Daerah) dan LT-V (tingkat Kwartir Nasional).

3. Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan pembangunan.

4. Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil Pemimpin Regu

(14)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 8 (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.

5. Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap), Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya. perkemahan juga merupakan gerakan penghibur dan pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal dunia luar.

selain itu perkemahan juga dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah yang sering disebut HIZBUL WATHAN.

6. Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang pada masa yang akan datang.

7. Penjelajahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

C. Kegiatan Pramuka Penegak-Pandega

1. Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen Waropen-papua, yang berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.

2. Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada tahun 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan di luar "kebiasaan" , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta, biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di BUPERTA WILADATIKA - Cibubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional yang akan datang (Raimuna Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali di BUPER WILADATIKA - Cibubur-Jakarta Timur .

3. Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.

(15)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 9 4. Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang

diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

5. Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

6. Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat. kemah bhakti harus dilaksanakan.dengan ketentuan kemah ter sebut dengan mendirikan tenda Perkemanah Bakti saka, dapat di laksanakan oleh satuan karya yang terkait.

7. Perkemahan Antar Saka atau PERAN SAKA, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki delapan Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

8. Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

9. Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

10. Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

11. Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

12. Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

(16)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 10 13. Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang

tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

14. Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

15. Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.

D. Kegiatan Pramuka Dewasa

Pramuka Dewasa adalah Pembantu Pembina, Pembina, Intruktur, Andalan dan anggota Majlis Pembimbing. Kegiatannya antara lain:

1. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) 2. Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML) 3. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD) 4. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)

5. Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas) 6. Ulang Janji

BAB VI : TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat menunjukkan identitas seorang Pramuka.

Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan kecakapannya. Sedangkan fungsi penggunaanya adalah sebagai:

1. Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya.

2. Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya.

Tanda pengenal Gerakan Pramuka digolongkan menjadi lima kelompok tanda dengan macam dan contoh tanda sebagai berikut:

1. Tanda Umum.

Tanda Umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum diantaranya adalah:

a. Seragam Pramuka

(17)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 11 b. Tanda Tutup Kepala

c. Setangan Leher (Hasduk) d. Tanda Pelantikan

e. Tanda Harian

f. Tanda Kepramukaan Sedunia(WOSM) 2. Tanda Satuan.

Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal pemakainya.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan diantaranya adalah:

a. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya.

b. Tanda Gugus depan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.

c. Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya.

d. Lencana Daerah dan Tanda Wilayah.

e. Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.

3. Tanda Jabatan.

Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang dalam lingkup Gerakan Pramuka.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan diantaranya adalah:

Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain.

a. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya.

b. Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.

c. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan.

d. Tanda Pelatih Pembina Pramuka e. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan 4. Tanda Kecakapan.

Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan diantaranya adalah a. Tanda Kecakapan Umum, meliputi:

1) Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata

2) Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap

3) Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana

(18)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 12 4) Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega

5) Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.

b. Tanda Kecakapan Khusus, meliputi:

1) Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan 2) Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat

Purwa, Madya, dan Utama

3) Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

4) Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

5) Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa 6) Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan.

5. Tanda Kehormatan.

Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda

Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu:

Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya). Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu :

a. Bintang Tahunan b. Lencana Pancawarsa c. Lencana Wiratama d. Lencana Jasa e. Dharma Bakti

f. Melati Tunas Kencana g. Lencana Teladan

(19)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 13 BAB VII : HASDUK PRAMUKA

Hasduk pramuka adalah kelengkapan dari seragam pramuka dan bagian dari Tanda Pengenal Gerakan Pramuka. Berbentuk kain segitiga dengan warna dasar putih dan bagian tepi berwarna merah selebar 5 cm. Fungsi dari hasduk secara umum adalah sebagai tanda pengenal seorang anggota pramuka. Bukanlah bendera Negara tetapi mengambil warna merah putih sesuai warna bendera kebangsaan dan kebanggaan bagi pramuka karenanya wajib merawat dan menjaganya.

Penggunaan hasduk Pramuka kini juga telah di atur dalam Petunjuk Penggunaan Seragam Pramuka Nomor 174 Tahun 2012, Yang dulunya pramuka putri menggunakan pita tali, sekarang telahmenggunakan hasduk samaseperti putra.

A. Ukuran Hasduk Pramuka

Sebagaimana disebutkan dalam Jukran Pakaian Seragam No 174 Tahun 2012 memiliki ukuran sebagai berikut :

1. Hasduk Pramuka Pramuka Siaga Putra dan Putri berukuran 90 cm

2. Hasduk Pramuka Pramuka Penggalang Putra dan Putri berukuran 100-120 cm 3. Hasduk Pramuka Pramuka Penegak dan Pandega berukuran 120-130 cm 4. Hasduk PramukaPramuka Dewasa berukuran 120-130 cm.

B. Mengapa Hasduk Berbentuk Segitiga

Apakah kakak pernah terfikirkan, mengapa hasduk yang kita pakai berbentuk segitiga ?.

Hasduk berbentuk segitiga artinya adalah menunjukan setiap anggota Pramuka dapat antara menjalin hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Allah SWT. Ujung kacu sebelah kanan, artinya adalah hubungan manusia dengan manusia, ujung kacu sebelah kiri, artinya adalah hubungan manusia dengan alam, ujung kacu sebelah atas, artinya adalah hubungan manusia dengan Allah.

(20)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 14 BAB VIII : TANDA SATUAN

Tanda Satuan adalah kelompok tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka yang menunjukkan seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung dalam satuan atau kwartir tertentu.

Satuan atau kwartir di sini mulai dari satuan terkecil (barung, regu, sangga, dan krida), gugusdepan, kwartir ranting, hingga kwartir nasional. Tanda satuan dipasang di pakaian seragam pramuka. Penggunaan tanda satuan ini dimaksudkan untuk mempermudah mengenal satuan atau wilayah tempat anggota Gerakan Pramukabergabung.

Tanda satuan merupakan bagian dari tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka.

Sebagaimana telah dibahas di artikel terdahulu, Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka digolongkan dalam lima kelompok yaitu tanda umum, tanda satuan, tanda jabatan, tanda kecakapan dan tanda kehormatan.

Tentang tanda satuan ini telah diatur secara rinci melalui Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 005 Tahun 1989 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka.

A. Kelompok dan Macam Tanda Satuan

Tanda satuan dalam Gerakan pramuka dikelompokkan dalam lima bagian yaitu:

1. Lencana Wilayah 2. Pita Wilayah 3. Pita Nomor

4. Tanda Satuan Terkecil 5. Tanda Satuan Karya

Macam-macam tanda satuan dalam Gerakan Pramuka berserta bentuk, ukuran, gambar, dan warna. Juga ketentuan tentang siapa yang berhak dan boleh mengenakannya dan pada bagian sebelah mana di seragam pramuka tanda satuan tersebut dikenakan, akan diuraikan di bawah ini.

B. Lencana Wilayah

Terdiri atas dua macam, yaitu:

1. Lencana Tingkat Nasional

a. Lencana Tingkat Nasional berbentuk perisai, berwarna dasar hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila dengan tulisan "INDONESIA"

b. Dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan.

c. Yang berhak memakainya adalah andalan Kwartir Nasional, anggota Majelis Nasional, anggota Dewan Kerja Nasional, dan anggota pramuka yang bertugas sebagai perwakilan Kwarnas seperti peserta yang mengikuti Jambore Sedunia.

(21)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 15 2. Lencana Tingkat Daerah

a. Lencana Tingkat Daerah biasa disebut juga sebagai badge kwarda. Berbentuk perisai dengan gambar dan warna yang berbeda untuk masing-masing kwartir daerah. Pada bagian atas Lencana Wilayah Tingkat Daerah dicantumkan nama daerahnya seperti "JAWA TIMUR"

b. Dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah Pita Wilayah dan Pita Nomor.

c. Yang berhak memakainya adalah semua anggota Gerakan Pramuka yang tergabung dalam kwarda tersebut. Semisal anggota pramuka yang berdomisili (tergabung) di kwarda Jawa Timur Selatan maka akan mengenakan Lencana Daerah Jawa Timur.

C. Pita Wilayah

Pita Wilayah atau disebut juga Pita Lokasi adalah pita kecil yang bertuliskan nama wilayah kwartir cabang atau tulisan KWARTIR DAERAH, KWARTIR NASIONAL dan lain-lain. Bentuknya berupa segi empat yang dilengkungkan, berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah.

Dikenakan di lengan baju sebelah kanan paling atas (1,5 cm di bawah jahitan). Pita Wilayah terdiri atas tiga macam, yaitu:

1. Pita Wilayah Tingkat Nasional

a. Bertuliskan "KWARTIR NASIONAL" atau "MABINAS"

b. Dikenakan oleh andalan Kwartir Nasional, anggota Majelis Nasional, dan anggota Dewan Kerja Nasional.

2. Pita Wilayah Tingkat Daerah

a. Bertuliskan "KWARTIR DAERAH" atau "MABIDA"

b. Dikenakan oleh andalan Kwartir Daerah, anggota Majelis Daerah, anggota Dewan Kerja Daerah.

c. Andalan Kwartir Nasional, anggota Majelis Nasional, anggota Dewan Kerja Nasional, dan Pamong Saka tingkat Nasional, tidak mengenakan Pita Lokasi Daerah (Pita Wilayah Tingkat Daerah)

3. Pita Wilayah Tingkat Cabang

a. Bertuliskan nama kwartir cabang, seperti JEMBER, BANYUWANGI, OGAN KOMERING ULU, KAB. BOGOR, KOTA SURABAYA, dan lain-lain.

b. Dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang tergabung dalam kwartir cabang tersebut.

c. Andalan Kwartir Nasional dan Kwartir Daerah anggota Majelis Nasional dan Majelis Daerah, anggota Dewan Kerja Nasional dan Dewan Kerja Daerah, dan dan Pamong

(22)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 16 Saka tingkat Nasional dan Daerah tidak mengenakan Pita Wilayah Tingkat Cabang (Pita Lokasi Cabang).

4. Pita Nomor Ranting dan Gugus depan

Pita Nomor Ranting dan Gugus depan adalah tanda satuan yang menunjukkan nomor kwartir ranting dan nomor gugusdepan tempat anggota pramuka tergabung.

Dikenakan di lengan baju sebelah kanan di antara Pita Wilayah dan Lencana Wilayah.

Bentuknya berupa pita kecil segi empat berukuran 1,5 x 3 cm berwarna dasar putih yang di dalamnya terdapat nomor atau angka berwarna merah dengan aturan sebagai berikut :

a. Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, seperti 01, 02, dan sebagainya.

b. Tiga angka berikutnya menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan.

c. Khusus bagi Andalan, Majelis Pembimbing, dan Staf Kwartir Ranting nomor gugus depannya diganti dengan 00

d. Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri.

e. Andalan, staf kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak menggunakan pita nomor.

D. Bentuk Logo Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur

Gambar logo, lambang, lencana, atau badge kwartir daerah Jawa Timur berbentuk perisai bersisi lima. Pada bagian atasnya terdapat tulisan "Jawa Timur" (dengan huruf kapital) berwarna merah dengan background putih. Di bawahnya terdapat sekumpulan gambar yang meliputi gunung, sepasang gapura candi, tugu pahlawan, tunas kelapa, gelombang laut, dan alun sungai.

1. Arti Kiasan Lambang Kwartir Daerah Jawa Timur

Sebagaimana telah disinggung di awal artikel, logo, badge, atau lambang kwartir daerah Gerakan Pramuka bukan sekedar sebagai penunjuk domisili keanggotaan seorang pramuka pada kwarda atau provinsi tertentu saja. Lambang ini pun menjadi media pendidikan bagi anggota pramuka. Serangkaian gambar tersebut memiliki makna dan arti kiasan yang melukiskan semangat, aspirasi, dan cita-cita anggota pramuka. Pun pada badge kwarda Jawa Timur.

Makna dan arti kiasan dalam badge atau lambang kwarda Jawa Timur dapat di uraikan sebagai berikut:

(23)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 17 Perisai : perisai lima sisi merupakan simbol pancasila,

melambangkan pramuka Jawa Timur dengan berpedoman pancasila siap menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.

Tulisan Jawa Timur

: Melambangkan kebulatan tekad dan jiwa pemberani pramuka Jawa Timur

Tugu Pahlawan

: Tugu pahlawan dengan sepuluh bagian bangunan berdiri tegak melambangkan keteguhan semangat pahlawan yang sekaligus melambangkan dasadarma.

Gapura : Gapura bersisi dua dengan tiga tingkat melambangkan Candi Bentar sebagai bukti kejayaan Jawa Timur sejak masa silam. Gapura Bentar melambangkan kejuangan pramuka Jawa Timur.

Sepasang Gapura

: melambangkan pramuka putera-puteri sekaligus dwi satya dan dwi darma (kode kehormatan siaga)

Gapura bertingkat tiga

: melambangkan Tri Satya.

Gunung : menggambarkan topografi Jawa Timur dengan banyak gunung tinggi yang melambangkan cita – cita tinggi Pramuka Jawa Timur. Gunung menggambarkan tanah yang subur dan kaya yang melambang pramuka Jawa Timur memiliki potensi tinggi, dan melambangkan cinta tanah air

Gelombang Samudera dan alun sungai

: Gelombang samudera menunjukkan Jawa Timur yang dikelilingi lautan dan alun (ombak kecik) sungai menunjukkan sungai-sungai di Jawa Timur. Keduanya melambangkan pramuka Jawa Timur memiliki wawasan luas dan semangat pengabdian yang tinggi serta bermanfaat bagi kemajuan masyarakat.

(24)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 18 Tunas Kelapa : melambangkan tekad tunggal pramuka sebagai penerus

perjuangan bangsa yang berguna dalam situasi apapun dalam pembangunan juga dalam mencapai tujuan nasional.

Arti Kiasan warna

Warna Kuning : melambangkan kebebasan, kegairahan, kegembiraan, kedinamisan, sifat trengginas, dan kemakmuran.

Warna Biru : melambangkan kesetiaan, keikhlasan, ketenangan, dan kesukarelaan dalam mengabdi kepada ibu pertiwi.

Warna Hitam : melambangkan kekuatan, kewibawaan, sifat tatag, tangguh dan tanggon.

Warna Hijau : melambangkan kesuburan, kesegaran, ketenteraman, kemakmuran, kedamaian, sifat kematangan jiwa dan kesabaran.

Warna Merah : melambangkan keberanian, kebulatan tekad untuk menempuh rintangan dan halangan.

Warna Putih : melambangkan kesucian.

BAB IX : SALAM PRAMUKA

Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang pramuka pada pramuka lain nya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang di beri salam akan menjawab dengan meneriakkan “Salam”

sambil menghormat juga.

Fungsi salam pramuka adalah untuk melahirkan kedisiplinan, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat kedalam maupun keluar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.

MACAM – MACAM SALAM PRAMUKA Salam pramuka di bagi menjadi 3 macam : 1. Salam Biasa

Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat,

(25)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 19 tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.

2. Salam Hormat

Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi. Untuk salam hormat diberikan kepada :

a. Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.

b. Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.

c. Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.

d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

3. Salam Janji

Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik.

Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.

BAB X : SEJARAH PRAMUKA DUNIA DAN INDONESIA A. Sejarah Kepramukaan Dunia

Sebelum kita membahas lebih dalam terkait Sejarah Pramuka Dunia, alangkah lebih baiknya jika kita mengenal dulu siapa bapak pandu Dunia.

Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia.Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.

Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 1857.Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth.

Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun.

Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya.Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”

Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.

(26)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 20 Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse.Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).

Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:

1. Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.

2. Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.

3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.

Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik.Buku ini kemudian terjual laris di Inggris.Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.

Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.

Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan.

Ada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York.Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki- laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).

Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya.Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.

(27)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 21 Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell;

1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.

Dalam Sejarah lain di sebutkan

1. Pada awal tahun 1908 BP menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya itu kemudian terbit sebagai buku

“Scouting for Boys”

2. Berdiri organisasi kepramukaaan (yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boy Scout. Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides atas bantuan Agnes, adik perempuan Baden Powell, dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell.

3. Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka usia Siaga, yang disebut CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book,

4. Tahun 1918 BP membentuk ROVER SCOUT (pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang giat di bidang kepramukaan.

5. Tahun 1922 BP menerbitkan buku ROVERING TO SUCCESS (mengembara menuju bahagia) yang berisi petunjuk bagi para Pramuka Penegak dalam menghadapi hidupnya, agar mencapai kebahagiaan.

6. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore sedunia, di Arena Olympiade, London. BP mengundang Pramuka dari 27 negara, dan pada saat itu BP diangkat sebagai bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The World) tepatnya tanggal 06 Agustus 1920. Gagasan Baden Powell itu jitu, cemerlang, dan sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di negara-negara lain.

B. Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Sejarah kepramukaan di Indonesiatidak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda.Di negara Belanda kepramukaan disebut sebagai Padvinder.Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi Kepramukaan.Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda.

Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.

(28)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 22 Karenanya kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.

Sejarah terus berlanjut.Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.Karena itu kemudian KH. Agus Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".

Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).

Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.

Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai seratusan lebih.Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu;

IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).

Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia.Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di Ciputat.Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid sehingga coba dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di negara komunis lainnya.

(29)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 23 Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai upaya untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka.

Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara.Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.

Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A.Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.

Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang.

Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

DAFTAR NAMA KWARNAS TAHUN 1961 - 2018

No Tahun Nama Foto

1 1961–1974 Sri Sultan Hamengkubuwono IX

(30)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 24

2 1974–1978 Letjen. M. Sarbini

3 1978–1993 Letjen. Mashudi

4 1993–1998 Letjen. Himawan Soetanto

5 1998–2003 Letjen. Rivai Harahap

6 2003–2013 Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH

7 2013–2018 Adhyaksa Dault

(31)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 25 C. Fakta tentamg Pramuka

1. Organisasi Pramuka berasal dari Inggris

Organisasi Pramuka dipelopori oleh seorang tentara Inggris bernama Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Melalui bukunya yang berjudul Scouting for Boys, Baden-Powell menuliskan pengalamannya saat berkemah di Brownsea Island dengan anak-anak tetangganya pada bulan Agustus 1907. Buku yang menceritakan tentang perjalanan berkemah tersebut dianggap sebagai awal dari organisasi dan kegiatan Pramuka atau kepanduan di seluruh dunia.

2. Indonesia mengenal Pramuka dari Belanda

Di Indonesia, kegiatan Pramuka pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa ini, kegiatan kepanduan tersebut bernama Padvinder yang tersebar di beberapa wilayah. Organisasi Padvinder yang terbagi pada beberapa wilayah diantaranya Javasche Padvinderij Organisatie atau JPO, NATIPIJ, dan NIPV. Pada perkembangan selanjutnya, nama organisasi tersebut berubah menjadi Pandu.

3. Asal nama Pramuka

Nama Pramuka untuk organisasi kepanduan di Indonesia mulai diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961. Banyak yang beranggapan bahwa nama Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana. Namun, sebenarnya kata Pramuka pertama kali diperkenalkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tahun 1950-an. Kata Pramuka diambil dari kata poromuko yang berarti prajurit yang terdepan dalam suatu peperangan.

4. Asal mula istilah Praja Muda Karana

Sebelum organisasi Pramuka diresmikan, salah satu kegiatan kepanduan di Indonesia adalah Pionir Muda yang dipelopori oleh Menteri Prijono. Dalam proses pergantian nama, agar Pramuka dianggap sama dengan Pionir Muda, maka diciptakanlah istilah Praja Muda Karana. Istilah yang memiliki arti warga Negara muda yang bekerja ini pertama kali diperkenalkan oleh Soemartini.

5. Jambore pertama di dunia

Jamboree pertama di dunia diadakan pada tahun 1920 di Inggris dan diikuti oleh 8.000 peserta dari 34 negara di dunia. Negara di Asia yang mengikuti Jambore pertama tersebut diantaranya adalah Malaysia, India, Jepang, dan Cina. Di Jambore pertama inilah Baden-Powell diresmikan menjadi pelopor kegiatan kepanduan di dunia, atau bergelar sebagai Bapak Pramuka Dunia.

6. Indonesia memiliki peserta Pramuka terbanyak di dunia

Indonesia merupakan negara dengan jumlah peserta organisasi kepanduan terbanyak di dunia. Anggota Pramuka Indonesia pada tahun 2010 mencapai angka 17 juta, atau sekitar 7,2% dari total peserta kegiatan kepanduan di dunia. Negara dengan peserta Pramuka terbanyak kedua adalah USA dengan jumlah peserta 7,5 juta dan India dengan jumlah peserta 4 juta.

(32)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 26 BAB XI : DISKUSI

A. Pengertian Diskusi

Pengertian Diskusi yaitu secara etimologis kata diskusi berasal dari bahasa Latin discussio, discussi, atau discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan membahas. Dalam bahasa Inggris, discussion; berarti perundingan atau pembicaraan, sedangkan dalam bahasa Indonesia, sebagai istilah, diskusi berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Aturan Pelaksanaan Diskusi

1. Harus berlangsung pada suasana yang terbuka 2. Tiap peserta harus berpartisipasi penuh, 3. Selalu ada bimbingan dan control

4. Perdebatan harus didasarkan pada argumentasi kontra argumentasi bukan emosi kontra emosi

5. Pengajuan pertanyaan harus jelas dan singkat 6. Tidak adanya pemborong atau monopoli 7. Selalu ada kesimpulan

C. Tata Tertib Pelaksanaan Diskusi 1. Mengajukan pertanyaan

a. Pertanyaan disampaikan dengan latar belakang ketidak jelasan

b. Pertanyaan hendaknya relevan dengan masalah yang sedang didiskusikan c. Pertanyaan hendaknya tidak mengulang pertanyaan peserta lain

d. Pertanyaan disampaikan dengan lancar dan jelas

e. Pertanyaan disampaikan setelah dipersilakan oleh moderator 2. Menyampaikan pendapat

a. Pendapat disampaikan dengan jelas dan tidak bertele-lete b. Pendapat disampaikan setelah dipersilakan moderator

BAB XII : AD ANGARAN DASAR/ ART (ANGGARAN RUMAH TANGGA) A. Pengertian AD Anggaran Dasar/ ART (Anggaran Rumah Tangga)

1. AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia

2. Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip, idealisme, tindaklaku, baik organisatoris, sosial, maupun budaya

3. Suluh (penjelas) & landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya

4. Landasan manajemen & pemberdayaan sumberdaya Gerakan Pramuka B. Fungsi

AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.

(33)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 27 BAB XIII : STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

(34)

Materi Diklat Kepramukaan Yaspi Al Misri (Untuk Kalangan Sendiri) Page 28 Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

1. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka.

Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:

a. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia b. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur

c. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota d. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat

e. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/ departemen terkait.

2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.

3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :

a. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.

b. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.

c. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.

d. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

e. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan Gerakan Pramuka.

5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.

6. Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:

a. Dewan Kehormatan

Referensi

Dokumen terkait