BEST PRACTICE
Disusun oleh :
TENI SUMANTI,S.Pd.
NIM. 039222030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
LK 3.1 Menyusun Best Prctices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SD N 1 Kertamukti
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VI Tema 3 Sub Tema 1 Pembelajaran 4 dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di SD Negeri 1 Kertamukti
Penulis Teni Sumanti
Tanggal 13 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, guru sering dihadapkan sejumlah karakteristik peserta didik yang beraneka ragam. Terdapat peserta didik yang menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar.
Rendahnya hasil belajar peserta didik ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan menurunnya hasil belajar peserta didik. Hasil belajar dalam pembelajaran sangatlah penting karena keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Ini bisa terlihat dari beberapa hal sebagai berikut :
a. Kurangnya minat dan antusias peserta didik dalam belajar
b. Peserta didik kurang aktif mengikuti pembelajaran dan kebanyakan diam saat ditanya kembali tentang materi
yang dipelajari
c. Pembelajaran yang masih menggunakan metode konvensional
d. Hasil belajar peserta didik yang rendah dan masih di bawah KKM yang ditentukan yaitu 65
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan
Karena saya kira banyak guru yang mengalami permasalahan yang serupa dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan memotivasi diri sendiri dan juga guru lainnya.
Kondisi tersebut diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran yang berbasis masalah yang diimplementasikan guru di kelas.
Pada pembelajaran ini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dimana model pembelajaran ini melibatkan peserta didik untuk dapat berdiskusi, berpikir kritis untuk memecahkan masalah, dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di kelas dan juga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran.
Sintak model Problem-Based Learning menurut Shoimin (2014) sebagai berikut:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
Memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Guru membantu peseta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai , eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah , pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai sesuai seperti laporan dan membatu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses- proses yang mereka gunakan.
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggungjawab
Saya sebagai guru berperan aktif dan mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan praktik pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan model PBL dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah, tantangan untuk mencapai tujuan tersebut sebagai berikut :
1. Tantangan dari Siswa
a. Peserta didik masih terlihat malu bertanya saat ada materi yang belum di fahami
b. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran
c. Sebagian besar nilai peserta didik masih di bawah KKM
2. Tantangan dari Guru
a. Model dan pendekatan pembelajaran belum sesuai dengan materi dan kebutuhan peserta didik
b. Pemilihan media pembelajaran yang kurang menarik dan sesuai dengan materi pembelajaran
c. Kurangnya penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis TPACK dalam pembelajaran di kelas d. Pemilihan perangkat pembelajaran yang belum
sesuai
Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong seorang guru untuk merancang pembelajaran yang inovatif dengan tetap memperhatikan kebutuhan peserta didik dan materi pelajaran serta menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya perlu kerjasama antara rekan-rekan guru, kepala, dan orangtua. Rekan- rekan
guru dan kepala sekolah perlu dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
1. Guru menciptakan pembelajaran yang menarik dengan menyajikan materi pembelajaran melalui powerpoint interaktif agar peserta didik lebih bersemangat dalam belajar.
2. Menggunakan model pembelajaran
Dalam usaha meningkatkan hasil belajar peserta didik, salah satu langkah adalah penggunaan model pembelajaran yang bisa meningkatkan pemahaman dan keaktifan dalam mendapatkan pengetahuan (pembelajaran). Guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode cooperative learning, sesuai dengan sintaks pembelajaran PBL mulai dari:
a. Orientasi masalah, pada orientasi masalah guru menyajikan tampilan power point berupa video yang berhubungan dengan materi agar membantu peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.
b. Pengorganisasian peserta didik, pada tahap pengorganisasian peserta didk, guru membagi kelompok secara heterogen agar semua terlibat aktif dalam pembelajaran.
c. Membimbing penyelidikan, pada tahap ini guru mengajak peserta didik untuk melakukan diskusi.
Penggunaan media yang konkrit membuat peserta didik lebih memahami materi dan aktif dalam diskusi kelompok. Guru juga membimbing peserta didik dalam mengerjakan lembar LKPD, agar mereka dapat memahami apa yang harus mereka lakukan.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Pada tahap ini peserta didik melakukan presentasi LKPD yang telah mereka selesaikan melalui diskusi kelompok.
e. Menganalisis dan mngevaluasi proses pemecahan maslah
Peserta didik dan guru memberikan tanggapan atau masukan atas penampilan dari teman kelompoknya agar peserta didik terbiasa untuk berpikir kritis.
Siapa saja yang terlibat 1.Peserta didik
2.Guru 3.Orangtua
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Menyiapkan materi yang sesuai baik dari buku siswa dan buku guru juga tambahan materi dari internet, mempersiapkan LKPD, dan menyiapkan evaluasi sesuai materi beserta instrumen penilaiannya.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran yang ada dalam kehidupan sehari hari serta penerapan media ajar interaktif berupa tampilan powerpoint dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
a. Peserta didik lebih bersemangat, antusias dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran.
b. Hasil belajar peserta didik pun meningkat dilihat dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 10 orang peserta didik hanya 2 orang atau hanya dari 20 % saja peserta didik yang tidak tuntas karena nilainya dibawah 65 atau dibawah KKM, sedangkan 8 orang peserta didik lainnya atau 80% nilai nya sudah tuntas karena sudah cukup atau melebihi dari KKM.
c. Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran peserta didik merasa bahagia, antusias dan bersemangat selama proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran PBL.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Respon terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat senang.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap model pembelajaran, media pembelajaran, metode dan langkah langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media yang digunakan. Dimana dalam proses pelaksanaannya peserta didik dituntut untuk lebih aktif untuk memperoleh hasil pemecahan masalah yang baik dalam kelompoknya sehingga mampu mempresentasikan hasil dari pemecahan masalahnya dengan kritis dan penuh tanggung jawab.
Dengan keberhasilan tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah dalam setiap proses pembelajaran guru harus menyesuaikan materi dengan model pembelajaran yang akan digunakan dan juga dalam pelaksanaannya harus menggunakan media pembelajaran.
Agar proses pembelajaran lebih menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehngga proses pembelajaran pun akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan hasil belajar pun akan meningkat.